Anda di halaman 1dari 7

Pengertian P3K, Tujuan, Materi dan Peralatannya

Di sekolah atau dalam kehidupan sehari-hari tentu kita sering melihat atau bahkan
mempunyai kotak P3K. P3K ini sangat penting dan seharusnya setiap rumah memilikinya.
Karena dapat menolong ketika ada terjadi sesuatu yang tidak diinginkan seperti terkena
pisau, mengalami kecelakaan ringan dan lain sebagainya.

Pertolongan pertama pada cedera atau kecelakaan ini harus dilakukan dengan penanganan
secara medis. Dan P3K adalah memberikan pertolongan segera terhadap orang yang
menderita sakit. Untuk itu keberadaannya sangat penting.

Namun tidak semua keluarga atau orang sadar akan pentingnya P3K. Untuk itu berikut ini
kami akan menjelaskan tentang definisi P3K, tujuan, materi dan peralatan yang harus ada
dalam P3K.

a. Pengertian P3K
P3K adalah singakatan dari Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan. Artinya adalah
pertolongan sementara terhadap kecelakaan atau cedera kepada korban sebelum
memperoleh pertolongan dari dokter atau ahli medis yang lain. Jadi korban akan merasa
lebih tenang dan dapat mengurangi bahaya yang lebih besar karena kecelakaan yang
timbul.

P3K dilakukan untuk memberikan perawatan secara darurat kepada korban, sebelum
pertolongan yang lebih lengkap yang dilakukan oleh dokter atau petugas kesehatan lain.
Baca Juga: Definisi Virus Zika

b. Tujuan P3K
Adapun tujuan dilakukannya P3K adalah sebagai berikut:

 Menolong nyawa
 Dapat meringankan penderitaan korban secara cepat.
 Untuk mencegah cedera atau penyakit agar tidak bertambah parah, seperti adanya
pendarahan.
 Untuk mempertahankan daya tahan korban
 Sebagai usaha untuk menyembuhkan
 Untuk mencari pertolongan lebih lengkap
Secara lengkapnya, tujuan dari Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan adalah sebagai
berikut:

 Sebagai usaha untuk menyelamatkan nyawa korban dengan memperhatikan kondisi


korban sesudah mengalami kecelakaan menjadikan korban bisa lebih stabil.
 Sebagai tindakan pencegahan terhadap kondisi korban menjadi semakin buruk. Hal
ini dijalankan dengan cara menjalankan diagnosis untuk memperkirakan penyakit
tersembunyi yang diderita korban dari gejala-gejala yang timbul lalu menanganinya
dengan prioritas alasan yang logis.

 Untuk memberikan tindakan mengurangi rasa sakit dan rasa takut yang dialami
korban dengan cara melakukan penanganan yang tepat supaya tidak timbul infeksi.
Kemudian untuk mendapatkan perawatan yang lebih lengkap dari dokter, rumah
sakit atau tenaga kesehatan terdekat.

c. Tindakan P3K

Berikut ini adalah jenis tindakan yang harus dilakukan dalam P3K, antara lain:

 Menilai Situasi
Memperhatikan situasi yang terjadi dengan segera dan aman. Mengenali bahaya yang
mengancam diri sendiri, korban dan orang lain. Memperhatikan sumber bahaya yang ada
dan juga jenis pertolongan yang tepat. Tindakan pertolongan harus dijalankan dengan
tenang.

 Mengamankan Tempat Kejadian


Memperhatikan faktor yang menyebabkan adanya kecelakaan. Mengutaman keselamatan
diri sendiri. Jauhkan korban dari bahaya dengan tindakan aman can memperhatikan
keselamatan diri sendiri (memakai alat pelindung).

Menyingkirkan sumber bahaya (misalnya putus aliran listrik, matikan mesin yang
menyala) dan hilangkan faktor bahaya.

 Memberikan Pertolongan
Yang harus dilakukan pertama adalah dengan melihat kondisi korban, memeriksa
kesadaran, pernapasan, sirkulasi darah dan gangguan fisik lainya. Lalu menetapkan status
korban dan juga prioritas tindakan pertolongan.

 Mencari Bantuan
Apabila memungkinakan sesegera mungkin untuk mencari bantuan orang lain untuk
mengamankan tempat kejadian kecelakaan, menelepon Ruma Sakit/Tenaga Medis,
mengambil peralatan P3K, membantuk mengatasi pendarahan, atau memindahkan korban
dari tempat kecelakaan.

d. Peralatan P3K
Dalam memberikan tindakan P3K harus dibawa di Ruang P3K. Ruang tersebut harus dapat
menampung satu tempat tidur pasien dan ada ruang untuk gerak bagi seorang petugas P3K
dan meletakkan fasilitas P3K lain.

Kondisi ruang P3K harus bersih, terang dan mempunyai ventilasi udara yang baik. Supaya
memudahkan ketika memindahkan korban, maka pintu ruang P3K dibuat dengan lebar.
Lokasi harus mudah dijangkau dari tempat kerja, dekat dengan kamar mandi dan jalan
keluar serta tempat parkir.

Ruang P3K harus dilengkapi dengan perlengkapan antara lain:

 Wastafel yang ada air mengalir


 Kertas tisu/lap
 Tandu
 Spalk/bidai
 Kotak P3K dan isi
 Tempat tidur lengkap dengan bantal dan selimut
 Tempat untuk menyimpan tandu atau kursi roda
 Sabun dan sikat
 Pakaian bersih untuk orang yang menolong
 Tempat sampah dan kursi tunggu jika dibutuhkan

e. Didalam memberikan pertolongan kita harus berpegang pada beberapa


hal yaitu :
1. Jangan panik, bertindaklah dengan cekatan namun tetap tenang dan berhati-
hati, sehingga korban/pasien juga terbawa tenang karena yakin mendapat
pertolongan yang baik.
2. Perhatikan tanda khusus yang memperjelas keluhan pasien
3. Terlebih dahulu lihat kedudukan kecelakaan yang terjadi sebenarnya
4. Adakan pemeriksaan awal pada korban kecelakaan
5. Jaga agar korban / penderita dalam keadaan tenang
6. Jauhkan penderita dari orang-orang / penonton
7. Jangan lihatkan lukanya pada penderita
8. Hendaklah tenang dalam melakukan pertolongan

f. Untuk mengambil langkah pertolongan terdapat 4 hal yang perlu


diperhatikan
1. Lokasi
a. Perhatikan tempat sekitar tempat terjadinya kecelakaan
b. Bagaimana terjadinya kecelakaan
c. Keadaan cuaca atau medan saat terjadi kecelakaan

2. Penderita
Perhatikan keadaan penderita, dalam keadaan pingsan atau sadar, jika dalam
keadaan sadar tanyakan keluhan dari si korban, dan sedapat mungkin cegah dan
tanggulangi keadaan shock.

3. Pertolongan
Pertolongan yang hendak diberikan sebaiknya telah direncanakan sebelumnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan hal ini sangat berguna agar korban tidak
mengalami shock. Namun bila korban dalam keadaan shock. Namun bila korban
dalam keadaan shock sebaiknya segera diatasi agar tidak lebih fatal.

4. Korban meninggal dunia


Foto posisi korban dari berbagai arah yaitu dari arah utara, selatan, barat, dan
timur sebagai penunjang pembuatan laporan. Catat barang milik korban yang
tercecer disekitar lokasi kecelakaan dengan teliti, jenis dan jumlahnya. Tutup
tubuh korban dengan ponco dan ikat agar tidak terbuka oleh angin, terbawa air
atau hewan sebelum dievakuasi, laporkan segera pada OSC/SMC atau pada
polisi setempat jika bukan dalam operasi SAR, mengenai jumlah korban, jenis
kelamin dan lokasi ditemukannya.
g. Macam-macam gangguan umum
1. Lena (colleps)
Gejala subyektif
Pusing
Telinga berdenging
Mual
Mata berkunang-kunang
Lemas
Gejala obyektif
a. Keluar keringat dingin/panas
b. Muka pucat/merah
c. Merasa lemas
d. Bila ditanya tidak menjawab
e. Denyut nadi lemah
Disebabkan karena peredaran darah keotak lemah, misalnya :
a. Emosi hebat
b. Rasa nyeri hebat
c. Berada dalam ruangan yang penuh tanpa udara yang segar
d. Keadaan lemah sesudah menderita sakit
e. Terlalu banyak mengeluarkan tenaga
f. Berkeringat dan letih
g. Lapar
Cara memberikan pertolongan
a. Tidurkan penderita dengan kepala agak rendah
b. Longgarkan pakaian
c. Usahakan agar penderita dapat bernafas dengan udara segar
d. Beri selimut agar badannya hangat kembali

2. Shock
Shock adalah keadaan yang timbul karena jumlah darah yang beredar didalam
pembuluh darah sangat kurang.
Gejala shock adalah kelanjutan dari lena, yaitu ;
a. Penderita merasa mual, lemas dan mata berkunang-kunang
b. Penderita pucat dan dingin
c. Nadi cepat (lebih dari 100 kali) dan lemah denyutnya
d. Pernafasan cepat dan dangkal
e. Bila keadaan berlanjut penderita jadi pingsan
Cara menolongnya
a. Penderita dibaringkan ditempat yang segar
b. Tenangkan penderita
c. Coba hentikan semua pendarahan yang ada
d. Pakaian yang menyempit dilonggarkan

3. Pingsan
Hilangnya kesadaran diri, dapat disebabkan oleh berbagai macam hal.

a. Pingsan biasa
Biasanya disebabkan karena berdiri terlalu lama diterik matahari, bekerja atau
bepergian dengan perut kosong, terlalu lelah, kurang tidur, tidak tahan melihat
darah ( biasanya pada penderita kekurangan sel darah merah/anemia)

Tindakan pertolongannya :
§ Baringkan korban pada tempat datar dan teduh
§ Letakkan kepala lebih rendah dari kaki kira-kira 30 cm
§ Buka atau longgarkan pengikat tubuh seperti ikat pinggang atau BH pada wanita
§ Jika korban muntah hendaknya kepala dimiringkan kekanan agar muntah tidak
masuk ke saluran pernafasan
§ Kompres kepala korban dengan kain basah yang dingin
§ Berikan aroma amoniak dibawah hidung korban

b. Karena panas
Terjadi pada orang normal yang bekerja pada tempat yang panas dalam waktu
lama, dengan tanda-tanda keringat mengalir cukup banyak dan pertolongannya
jika korban sadar minumkan garam encer atau oralit, penanganan selanjutnya
sama dengan pingsan biasa
c. Karena matahari
Kondisi ini lebih berat dari pada pingsan karena panas, hal ini timbul karena
kemampuan tubuh berkeringat kurang, menurun sehingga panas tubuhpun tidak
dapat diturunkan
Tanda-tandanya
§ Keringat yang keluar berhenti secara tiba-tiba, udara disekitar dirasakan lebih
panas
§ Wajah tampak merah dengan nafas yang semakin cepat dan dangkal
§ Kulit terasa kering dan suhu tubuh meningkat hingga 40-41 derajat celcius
§ Tubuh terasa lemah, sakit kepala, tidak dapat berjalan dengan tegak dan pingsan
pada stadium gawat
Tindakan pertolongannya :
§ Baringkan korban ditempat teduh dengan banyak angin
§ Kompres korban dengan kain basah yang dingin
§ Lakukan pemijatan pada kaki dan tangan agar tubuhnya tidak menggigil
§ Setelah korban sadar dan suhu tubuh menurun hingga 38 derajat celcius segera
dibawa kerumah sakit

d. Karena lapar
Bisanya terjadi karena kekurangan zat gula dalam darah/tubuh sebagai energy,
hal ini hany dapat diketahui dari pernyataan orang dekat yang mengetahuinya
dengan pasti bahwa korban tidak makan dalam beberapa hari.
Gejalanya
§ Tubuh terasa dingin dan berkeringat
§ Kondisi tubuh melemah dan tidak bertenaga, mata berkunang-kunang kemudian
pingsan
Tindakan pertolongannya
§ Berikan minuman yang hangat dan manis kepada korban atau penderita
§ Usahakan agar tetap sadar, jangan biarkan korban tidur
§ Jika pakaian yang dikenakan basah segera diganti yang kering dan hangat

§ Masukkan penderita dalam kantong tidur (sleeping bag) dan letakkan botol berisi
air hangat untuk membantu memanaskan kantong tidur
§ Jika kantong tidir dimungkinkan untuk dua orang sebaiknya berikan kontak
langsung antara kulit si korban dengan rekannya yang sehat
§ Setelah sadar berikan korban makanan yang manis karena hidrat arang cepat
menghasilkan panas

Anda mungkin juga menyukai