tanpa melakukan latihan atau praktek, maka mental kita tidak terlatih ketika kita benar-benar
menghadapi kejadian sebenarnya. Sebaliknya jika kita langsung praktek tanpa membaca teori
kemungkinan besar kita akan melakukan pertolongan yang salah pada korban
Sebagai seorang pecinta alam, materi ini penting untuk dipelajari, karena kondisi alam seringkali tidak
dapat diduga dan sangat mungkin terjadi kecelakaan yang tidak kita harapkan. Sedangkan tenaga medis,
sarana dan prasarana kesehatan sulit untuk dijangkau. Maka satu-satunya pilihan adalah mencoba
melakukan pertolongan sementara pada korban kerumah sakit atau dokter terdekat. Tujuannya adalah
mencegah maut dan mempertahankan hidup, mencegah penurunan kondisi badan atau cacat.
Sikap penolong :
1. Tidak panic, bertindak cekatan, tenang tidak terpengaruh keluhan korban jangan menganggap enteng
luka yang diderita korban.
5. janganterburu-buru memindahkan korban, sebelum kita dapat menentukan jenis dan keparahan luka
yang dialami korban.
Kewajiban Penolong :
4. Jika korban meninggal beritahu polisi atau bawa korban kerumah sakit
Wilayah Penolong:
Pertolongan pertama pada kecelakaan sifatnya semantara. Artinya kita harus tetap membawa korban ke
dokter atau rumah sakit terdekat untuk pertolongan lebih lanjut dan memastikan korban mendapatkan
pertolongan yang dibutuhkan.
Selain itu ada juga yang dinamakan prinsip life saving, artinya kita melakukan tindakan untuk
menyelamatkan jiwa korban (gawat darurat) terlebih dahulu, baru kemudian setelah stabil disusul
tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang lain. Gawat darurat adalah suatu kondisi dimana
korban dalam keadaan terancam jiwanya, dan apabila tidak ditolong pada saat itu juga jiwanya tidak bisa
terselamatkan.
B. Pembalutan
Tujuan dari pembalutan adalah untuk mengurangi resiko kerusakan jaringan yang telah ada sehingga
mencegah maut, menguangi rasa sakit, dan mencegah cacat serta infeksi.
2. melakukan tekanan
4. membatasi pergerakan
5. mengikatkan bidai.
►Macam-macam pembalutan:
Pembalut segitiga dibuat dari kain putih yang tidak berkapur (mori), kelihatan tipis, lemas dan kuat. Bisa
dibuat sendiri, dengan cara memotong lurus dari salah satu sudut suatu kain bujur sangkar yang panjang
masing-masing sisinya 90 cm sehingga diperoleh 2 buah pembalut segitiga.
2. Pembalut Plester
Digunakan untuk merekatkan kain kassa, balutan penarik (patah tulang, sendi paha/ lutut meradang),
fiksasi (tulang iga patah yang tidak menembus kulit), Beuton (alat untuk merekatkan kedua belah pinggir
luka agar lekas tertutup).
3. Pembalut Pita Gulung.
4. Pembalut Cepat.
OBAT LUAR
1. Rivanol
2. Plester
3. Betadine
5. Alkohol
6. Tetes mata
7. Bioplasenton
8. Counterpain
9. Kapas
10. Pembalut
11. Oxycan
OBAT DALAM
1. CTM
2. Paracetamol/Antalgin
4. Promag
5. Napacin
6. Enterostop
7. Feminax
Pembalut dan Pembalutan1) PembalutMacam-macam pembalut :
c) Pembalut penekan
e) Gulungan kapas
2) Pembalutan
Ada beberapa prioritas utama yang harus dilakukan oleh penolong dalam menolong korban yaitu:
a. Henti napas
b. Henti jantung
c. Pendarahan berat
d. Shock
e. Ketidak sadaran
f. Pendaraahan ringan
►Indikasi pembalutan:
Menghentikan pendarahan, melindungi bakteri/kuman pada luka, mengurang rasa nyeri.
2. Bulat panjang tapi lonjong, artinya kecil ke ujung, besar ke pangkal, pada lengan bawah dan betis
3. Bulat panjang hamper sama ujung dengan pangkalnya, pada leher, badan, lengan atas, jari tangan.
C. Pembidaian
Bidai adalah alat yang dipakai untuk mempertahankan kedudukan (fiksasi) tulang yang patah. Tujuannya,
menghindari gerakan yang berlebihan pada tulang yang patah. Syarat pemasangan bidai:
2. Bidai harus terbuat dari bahan yang kuat, kaku dan pipih.
4. Ikatan tidak boleh terlalu kencang karena merusak jaringan tubuh tapi jangan kelonggaran.
►Alat-alat bidai:
D. Pernafasan buatan
Sering disebut bantuan hidup dasar (BHD) atau resusitasi jantung paru (RJP) intinya adalah melakukan
oksigenasi darurat. Dilakukan pada kecelakaan:
1. Tersedak,
2. Tenggelam
3. Sengatan Listrik,
►Fase RJP:
Evakuasi adalah kegiatan memindahkan korban dari lokasi kecelakaan ke tempat lain yang lebih aman
dengan cara-cara yang sederhana di lakukan di daerah-daerah yang sulit dijangkau dimulai setelah
keadaan darurat. Penolong harus melakukan evakuasi dan perawatan darurat selama perjalanan.
Pada umumnya digunakan untuk memindahkan jarak pendek dan korban cedera ringan, dianjurkan
pengangkatan korban maksimal 4 orang
1. persiapan,
4. Tata letak korban pada tandu disesuaikan dengan luka atau cedera.
1. pengangkatan korban,
Harus secara efektif dan efisien dengan dua langkah pokok; gunakan alat tubuh (paha, bahu, panggul),
dan beban serapat mungkin dengan tubuh korban.
2. Sikap mengangkat.
-mengangkut ke samping,
Sikap penolong :
1. Tidak panic, bertindak cekatan, tenang tidak terpengaruh keluhan korban jangan menganggap enteng
luka yang diderita korban.
5. janganterburu-buru memindahkan korban, sebelum kita dapat menentukan jenis dan keparahan luka
yang dialami korban.
Kewajiban Penolong :
4. Jika korban meninggal beritahu polisi atau bawa korban kerumah sakit
Wilayah Penolong:
Pertolongan pertama pada kecelakaan sifatnya semantara. Artinya kita harus tetap membawa korban ke
dokter atau rumah sakit terdekat untuk pertolongan lebih lanjut dan memastikan korban mendapatkan
pertolongan yang dibutuhkan.
Selain itu ada juga yang dinamakan prinsip life saving, artinya kita melakukan tindakan untuk
menyelamatkan jiwa korban (gawat darurat) terlebih dahulu, baru kemudian setelah stabil disusul
tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang lain. Gawat darurat adalah suatu kondisi dimana
korban dalam keadaan terancam jiwanya, dan apabila tidak ditolong pada saat itu juga jiwanya tidak bisa
terselamatkan.
B. Pembalutan
Tujuan dari pembalutan adalah untuk mengurangi resiko kerusakan jaringan yang telah ada sehingga
mencegah maut, menguangi rasa sakit, dan men
Ingatlah bahwa Anda harus selalu mencari bantuan medis secepat mungkin, tetapi melakukan
pertolongan pertama yang benar dapat menghasilkan sebuah perbedaan dalam hidup dan mati. Tahap-
tahap di bawah ini cocok digunakan untuk situasi dimana korban tidak dapat merespon Anda, tetapi jika
Anda sedang dalam situasi dimana Anda mengetahui apa yang Anda hadapi, cari artikel spesifik terkait
atas apa yang Anda hadapi.
Apakah ada hal yang dapat membahayakan Anda? Seperti misalnya ancaman api, gas beracun, bangunan
yang tidak stabil, sengatan listrik atau skenario berbahaya lainnya? Yang paling penting adalah Anda
harus tetap tenang dan mengetahui keadaan yang Anda hadapi, jangan sampai Anda menjadi korban
berikutnya.
2. KETAHUI ABC
Tetap ingat dengan peraturan pertolongan pertama yang dikenal dengan A,B,C.
Circulation (Sirkulasi) - Apakah orang terkait menunjukkan adanya denyut nadi di titik-titik nadi seperti
pergelangan tangan, pangkal paha, pembuluh nadi kepala (dekat leher).
Hindari menggerakkan korban kecuali jika korban memang berada dalam tempat yang membahayakan.
Hal ini disebabkan karena menggerakkan korban dapat membuat luka lebih parah dan bahkan luka ke
tulang belakang.
Mintau bantuan dari orang lain atau bantuan medis secepat mungkin. Jika Anda adalah satu-satunya
orang di tempat kejadian, coba cek pernapasan sebelum Anda meminta bantuan dan jagan tinggalkan
korban sendiri dalam waktu yang lama.
Pada saat orang terkait tidak sadar, coba untuk menilai tingkat kesadaran mereka dengan
menggoyangkan mereka secara perlahan atau coba berbicara dengan mereka.
6. JIKA ORANG TERSEBUT TETAP TIDAK MERESPON
Jika orang tersebut dapat merespon Anda, lanjutkan tahap berikut. Jika tidak, maka posisikan orang
tersebut agar ia telentang dan jalur pernapasannya terbuka.
Perlahan-lahan posisikan orang tersebut agar telentang, hal ini juga harus dilakukan selagi Anda
menahan posisi kepala orang terkait
Buka jalur pernapasan dengan membuka mulut orang tersebut, hal ini dapat dilakukan dengan menarik
perlahan kepala ke belakang dan mengangkat dagu ke atas
Lihat apakah dada korban ada terlihat naik dan turun, dengarkan apakah ada suara pernapasan dengan
meletakkan telinga Anda di dekat mulut dan hidung korban, rasakan pernapasan dengan pipi Anda.
Jika korban bernapas, tetapi tidak sadar, posisikan ia agar tidur menyamping dengan menjaga kepala dan
leher lurus dengan tubuhnya. Ini akan membantu mencegah lidah atau muntahan menghalangi jalur
pernapasan.
Jika korban tidak bernapas, lakukan CPR, jika Anda tidak tau caranya, Anda dapat melihat di bawah atau
klik link mengenai bagaimana melakukan CPR ini.
Lihat warna muka dan denyut nadi korban, tetapi jika Anda tidak mengetahui bagaimana cara merasakan
denyut nadi korban, lebih Anda tidak mencoba melakukan itu dan melakukan tahap berikutnya karena
hal itu akan menghabiskan waktu Anda. Jika warna muka korban tidak baik atau tidak memiliki denyut
nadi. Lakukan CPR. Untuk cara melakukan CPR, dapat dilihat di bawah atau klik link mengenai bagaimana
melakukan CPR ini.
Sesudah Anda memastikan korban bernapas dan mempunyai denyut nadi, prioritas Anda berikutnya
adalah menangani pendarahan. Terkait atas rasa syok atau trauma, Anda harus mencari link artikel
terkait penanganan syok atau trauma. Berikut link terkait atas masalah spesifik yang dihadapi korban.
1. Tersendak
# Pada korban anak-anak dan bayi dilakukan pukulan punggung saja jika tidak berhasil lakukan RJP.
2. Tenggelam
Tindakan : a. Ketika mengangkat korban kepala harus lebih rendah dari badan, ini bertujuan untuk
mengurangi resiko menghirup air.
b. Baringkan korban pada tempat yang hangat (atasi Hipothermia) dan siap-siap untuk RJP
3. Menghirup gas
Tujuan : Memulihkan pernapasan
Tindakan : a. Singkirkan korban dari bahaya dan bawa ketempat yang berudara segar
c. Tetapkan bersama korban, periksa napas, nadi, dan tingkat reaksinya setiap 10 menit.
4. Asthma
f. Pada serangan berat usaha untuk bernapas dapat menyebabkan kelelahan hebat
b. Dudukkan pasien bersandar ke depan dengan posisi ½ duduk dan istirahat sambil berpegangan.
Pastikan pasien cukup mendapat udara segar
B. GANGGUAN SIRKULASI
1. Shock
Tindakan : a. Atasi setiap penyebab shock yang mungkin dapat anda tangani
c. Kaki ditinggikan dan ditopang. Hati-hati kalau anda menduga ada patah tulang
d. Longgarkan pakaian yang mengikat agar tekanan pada keher, dada, dan punggang berkurang
f. Periksa dan catat pernapasan, nadi dan tingkat reaksi tiap 10 menit
2. Pingsan
yaitu hilangnya kesadaran sementara karena otak kekurangan O2, lapar, terlalu banyak mengeluarkan
tenaga, dehidrasi (kekurangan cairan tubuh), hiploglikemia, animea
b. Menguap berlebihan
c. Pandangan berkunang-kunang
d. Telinga berdenging
f. Muka pucat
h. Lemas
i. Keringat dingin
Tujuan : Memperbaiki aliran darah ke otak, menenangkan dan menyamakan korban setelah sadar
d. Longgarkan pakaian yang mengikat dan hilangkan barang yang menghambat pernafasan
g. Selimuti korban
i. Bila tak segera sadar , periksa nafas dan nadi, posisi stabil, Rujuk ke instansi kesehatan
3. Luka
yaitu suatu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan secara tiba-tiba karena kekerasan/injury.
d. Kontusi (Memar)
e. Luka tembus
f. Luka tembak
a. Anda harus memperhatikan dan mengecek apakah ada benda asing pada luka, bila ada:
b. Bila sudah ada bekuan darah pada suatu luka ini berarti luka mulai menutup. Bekuan tidak boleh
dibuang, jika di buang maka luka akan berdarah lagi.
4. Pendarahan
yaitu keluarnya darah dari saluran darah kapan saja, dimana saja, dan waktu apa saja.
b. Pendarahan vena
c. Pendarahan Kaliper
Prinsip dasar pertolongan pada pendarahan adalah tekan, tinggikan, tinggikan, tekan pembuluh darah
dan tenangkan korban serta balut bila perlu (5T), kita juga bisa meneteskan betadine pada bagian yang
luka supaya darah terhenti dan tidak terinfeksi
b. Mengatasi shock
b. Tekan luka secara langsung dengan jari atau telapak tangan anda, sebaiknya dengan perban steril atau
bantalan kain bersih
c. Anggota tubuh yang luka ditinggikan sampai diatas jantung, ditopang dan dipegangi secara hati-hati
kalau ada patah tulang
d. Baringkan korban agar aliran darah ke daerah luka lebih lambat untuk mencegah infeksi
e. Biarkan bantalan semula pada tempatnya. Tutupi dengan perban steril. Balut dengan ketat tapi jangan
terlalu keras agar tidak menghambat sirkulasi.
6. Pendarahan Dalam
b. korban diselimuti aga5r tidak kedinginan. Periksa dan catat pernapasan, nadi dan reaksinya setiap 10
menit
c. Catat jenis, jumlah dan sumber darah yang keluar dari ling tubuh. Bila mungkin, kirim sampelnya ke
rumah sakit bersama korban.
7. Mimisan
yaitu pecahnya pembuluh darah di dalam lubang hidung karena suhu ekstrim (terlalu panas/terlalu
dingin/kelelahan/benturan).
b. Korban sulit bernafas dengan hidung karena lubang hidung tersumbat oleh darah
b. Tenangkan korban
f. Buka setiap 5/10 menit. Jika masih keluar ulangi tindakan Pertolongan Pertama