Dalilnya sebuah hadis yang menyebutkan bahwa nanti Imam Mahdi akan
menjadi imam shalat subuh, dan Nabi Isa AS akan shalat sebagai makmum
kepada Imam Mahdi :
Darah Nabi Ibrahim AS mengalir pada kedua putranya, Nabi Ishak AS dan Nabi
Ismail AS. Ishak yang kemudian menurunkan garis pertalian darah melalui
kelahiran Yakub, Yusuf, Musa, Harun, Daud, Sulaiman, dan Nabi Isa AS sebagai
sang messiah. Dari Ismail terlahir nabi besar Muhammad SAW. Menjadi begitu
istimewanya sosok imam mahdi ini karena ayahnya berasal dari garis darah
Muhammad SAW dan nabi Ismail. Ibunya berasal dari garis darah nabi Isa dan
Ishak. Dua garis darah dari manusia-manusia unggul pilihan Allah SWT yang
kemudian menyatu dalam darah imam mahdi, garis darah yang paling murni
yang menyatukan kita semua untuk menghadapi pertempuran terbesar
sepanjang masa. Pertempuran dahsyat melawan Dajjal, Yajuj dan Majuj atau
Gog dan Magog. Pertempuran antara kebajikan melawan kejahatan.
Begitu pula akan sosok imam mahdi itu sendiri. Kemunculannya di dunia di awali
dengan pertanda-pertanda akhir zaman (kiamat). Tanda-tanda akhir zaman
terbagi menjadi dua. Ada tanda-tanda kecil dan ada tanda-tanda besar akhir
zaman. Tanda-tanda kecil jumlahnya sangat banyak dan datang terlebih dahulu.
Sedangkan tanda-tanda besar datang kemudian, jumlahnya ada sepuluh.
Abu Sa’id al-Khudari mengisahkan bahwa Rasulullah SAW berkata: “Mahdi kita
akan memiliki jidad yang lebar dan hidup yang mancung. Dia akan memenuhi
bumi ini dengan kedamaian sebagaimana telah terjadinya kebiadaban dan
ketidak adilan. Dia akan memimpin selama tujuh tahun”.
Menyimpulkan dari berbagai hadist yang berdasarkan pula pada dasar otentik
yang dapat dipertanggung jawabkan dan narasi yang telah diterima diseluruh
dunia, Imam Mahdi akan :
1. Berasal dari keluarga Nabi Muhammad SAW keturunan dari Fatimah.
2. Memiliki jidad yang lebar dan hidung mancung.
3. Muncul dalam satu malam.
4. Datang sesaat sebelum Akhir Zaman
5. Memiliki nama yang sama dengan Nabi Muhammad SAW.
6. Lolos dari Madinah menuju Mekkah dimana orang akan berdayung-dayung
bergabung dan menjadi pengikut loyalnya.
7. Menerima penghargaan dan bantuan dari orang-orang Irak.
8. Bertempur dalam peperangan.
9. Memimpin Jazirah Arab selama tujuh tahun menurut sunnah.
10. Menyebarkan keadilan dan persamaan dimuka bumi.
11. Membubarkan keserakahan dan penekanan.
12. Memimpin shalat di Mekkah dan Nabi Isa AS menjadi ma’mum.
13. Bukanlah orang yang sama dengan Nabi Isa AS.
Meskipun bentuk akar kata “hadaa” dijumpai di Al-Qur’an, tapi bentuk kata “Al-
Mahdi” tidak ada di dalam Al-Qur’an.meskipun dibeberapa hadist yang masih di
perdebatkan, Al-Mahdi sering muncul di sebuah “nama” kehormatan atau gelar.
Namun, makna dan artinya sesungguhnya menunjuk kepada makna biasa yang
menjelaskan sosok yang spiritual yaitu yang “memperoleh bimbingan yang
benar”, yang telah menerima secara aktif dan mencerap tataran isyarat Ilahiyah
dalam kehidupan yang paripura.
Dengan kata lain, ia menjadi pewaris dengan mengikuti proses pendidikan yang
benar yang serupa dengan Nabi Muhammad SAW dalam banyak pengalaman
mendasarnya sebagai manusia yang mampu mengembangkan karakter dirinya
sebagai manusia berakhlak mulia. Jadi, ia mestilah pembelajar. Dan syarat
mendasarnya adalah ia seorang yang “ummi” sebagai suatu kiasan kalu ia
memahi secara mandiri dari prinsip-prinsip dasar kehidupan yang telah di alami,
di jalani, dan di makrifatinya dengan sadar dan tertunduk berserah diri akan
kehambaannya di hadapan Yang Maha Tinggi yaitu Allah SWT. Dan karena itu ia
berupaya untuk selalu selaras dengan kehendak Allah serta tampil sesuai
dengan ruang waktunya bukan ruang waktu Nabi Muhammad SAW zaman
dahulu. Dengan demikian ia tidak bersandar secara pokok pada pertolongan
makhluk karena kebersandaran pada makhluk akan menyeret dirinya ke dalam
ketidak mandirian sikap. Pada akhirnya ia pun tidak akan bersandar pada
pertolongan Allah dan tidak menjadi ikhlas dalam mengajarkan apa yang telah
dinyatakan oleh nafsu sendiri. Di titik inilah derajat ruhani seseorang akan jatuh
dihadapan Allah SWT.
Kemandirian menyebabkan Al-Mahdi (dalam hal ini sosok Imam Mahdi adalah
umat Islam secara global) dapat muncul dari kalangan non-Arab dan bahkan
sama sekali tidak dapat berbahasa Arab meskipun ia mungkin saja memahami
bagaimana huruf-huruf Arab itu disusun dan di kodefikasikan menjadi sebuah
wahyu dengan penjelasannya yang rasional maupun intuitif! Hal ini dimungkinkan
karena ia telah memahami hakikat Sastra Wahyu Serat Jiwa sebagai
pengetahuan antara untuk menafsirkan gerak-gerik dan tanda-tanda dari pesan-
pesan Ilahi, baik yang nyata maupun yang di isyaratkan.
A. Pengertian Dajjal.
Kata Dajjal berasal dari kata dajala, artinya, menutupi (sesuatu).Kamus Lisanul
’Arab mengemukakan beberapa pendapat mengapa disebut Dajjal.
Dajjal adalah kata Arab yang lazim digunakan untuk istilah nabi palsu . Namun
istilah Dajjal, merujuk pada sosok “Penyamar” atau “Pembohong” yang muncul
menjelang kiamat. Istilahnya adalah al-Masih Ad-Dajjal adalah terjemahan dari
istilah SuryaniMeshiha Deghala yang telah menjadi kosa kata umum dari Timur
Tengah selama lebih dari 400 tahun sebelum al-Qur’an diturunkan. Disebutkan
oleh al-Imam al-Qurthubi kitab At-Tadzkirah bahwa lafadz Dajjal di antaranya
bermakna: Kadzdzab (tukang dusta), Mumawwih (yang menipu manusia). Asy-
Syaikh Ibnu ‘Utsaimin dalam kitab Syarah Lum’atul I’tiqad, mengatakan:
“Dikatakan demikian karena dia adalah manusia yang paling besar
penipuannya.” Dikatakan juga bahwa Dajjal adalah “Seorang laki-laki pendusta
(penipu) yang keluar di akhir zaman mengaku sebagai Rabb.”
1. SURGA
Surga adalah suatu bentuk keindahan yang sesungguhnya dari Allah subhanahu
wa ta’ala, diperuntukkan bagi mereka yang beriman dan beramal shaleh.
Allah Ta’ala berfirman:
َار ُكلَّ َما ُر ِزقُوا ِم ْنهَا ِم ْن ثَ َم َر ٍة ِر ْزقًا قَالُوا
ُ ت تَجْ ِري ِم ْن تَحْ تِهَا األ ْنه ٍ ت أَنَّ لَ ُه ْم َجنَّا
ِ ش ِِّر الَّ ِذينَ آ َمنُوا َوع َِملُوا الصَّا ِلحَا
ِ ََوب
ٌ َهذَا الَّذِي ُر ِز ْق َنا ِم ْن قَ ْب ُل َوأُت ُوا ِب ِه ُمتَشَا ِب ًها َولَ ُه ْم فِيهَا أَ ْز َوا
َج ُم َطه ََّرةٌ َو ُه ْم فِيهَا َخا ِل ُدون
“Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan beramal
shaleh, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai
di dalamnya. Setiap kali mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga
itu, mereka mengatakan, “Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu”.
Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada istri-
istri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.” (QS. al-Baqarah : 25).
Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya di dalam surga ada seratus tingkatan yang disediakan Allah bagi
orang-orang yang berjihad di jalan Allah, jarak antara dua tingkatan seperti
antara langit dan bumi. Maka apabila kamu mohon kepada Allah, mohonlah
(surga) Firdaus kepada-Nya, karena ia terletak ditengah surga dan surga yang
tertinggi.” Saya rasa beliau mengucapkan (kata Abu hurairah): “Dan diatas-Nya
ada Arsy Ar-Rahman dan dari situ dipancarkan sungai-sungai surga”. (HR.
Bukhari).
Surga Firdaus
2. NERAKA
Neraka merupakan tempat yang penuh dengan api dan siksaan. Tempat
mengerikan ini disedikan untuk orang-orang yang ingkar terhadap perintah
Allah subhanahu wa ta’ala. Ketauhilah macam macam siksa neraka yang harus
dihindari.
Neraka Hawiyah
“Dan barang siapa yang ringan timbangannya, maka dia dilemparkan ke
neraka hawiyah. Tahukah engkau apakah Neraka Hawiyah itu? Yaitu api
yang sangat panas.” (QS. Al-Qoriah : 8-11)
Neraka Jahim
“Dan diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim kepada orang-orang yang
sesat” (QS. Asy-Syu’araa : 91)
Neraka Saqar
“Didalam surga mereka saling bertanya dari hal orang berdosa. Apakah
sebabnya kamu masuk neraka Saqar? “Karena kami tidak sholat, kami tidak
memberi makan orang miskin, kami percaya pada yang bukan-bukan. Kami
mendustakan hari kiamat.” (QS. Al-Mudatsir : 40-46)
Neraka Ladza
“Sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya neraka itu adalah api yang
bergejolak.” (QS. Al-Ma’arij : 15)
Neraka Huthamah
“Dan tahukah kamu, apakah Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan
Allah) yang dinyalakan”. (QS. Al-Humazah : 5-6)
Neraka Sa’ir
“Bahwasanya orang-orang yang memakan harta anak yatim dengan aniaya,
sesungguhnya mereka memakan api sepenuh perutnya, dan nanti mereka
akan dimasukkan kedalam neraka Sair.” (QS. An-Nisa’ : 10)
Neraka Jahanam
“Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah
diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut setan) semuanya.” (QS. Al-
Hijr : 43)