Anda di halaman 1dari 24

MODUL

PUDING KURMA MADU LABU KUNING


(KUMALA)

Oleh :
TIM KUMALA

1. Eki Setyaningsih (1804209)


2. Mudiarsih (1804224)
3. Rita Amrih Arso (1804232)
4. Sudiarti (1804238)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2019
Tim Penyusun

1. Durrotun Munafiah,S.SiT,M.Keb
2. Ns.Indah Wulaningsih, M.Kep
3. Boediarsih S.Kp., M.Kes
4. Eki Setyaningsih
5. Rita Amrih Arso
6. Mudiarsih
7. Sudiarti
Pendahuluan

Lebih dari seorang wanita meninggal setiap menitnya akibat komplikasi


kehamilan dan persalinan (Safrudin & Hamidah, 2009). Persalinan dipengaruhi
faktor power, passage, pasanger, psikis dan penolong. Salah satu komplikasi
persalinan adalah persalinan lama. Kematian ibu yang disebabkan partus lama di
Indonesia tahun 2013 sebesar 1,8% (Kemenkes RI, 2015).

World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa kematian ibu di


seluruh dunia mengalami penurunan sekitar 44%. Terdapat sekitar 830 wanita di
dunia meninggal dikarenakan faktor penyebab yang dapat dicegah selama
kehamilan dan persalinan dan 99% kematian ibu terjadi di negara-negara
berkembang (WHO, 2015). Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia tahun 2015
sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2017
melaporkan bahwa jumlah ibu bersalin sebanyak 5.078.636 orang (Kemenkes RI,
2017).
Jumlah kasus kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2017
sebanyak 421 kasus, mengalami penurunan dibandingkan jumlah kasus kematian
ibu tahun 2017 yang sebanyak 475 kasus. Berdasarkan waktu diketahui 63,12%
kematian maternal terjadi pada waktu nifas, pada waktu hamil sebesar
22,92% dan pada waktu persalinan sebesar 13,95%.
Penyebab kematian ibu dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu direct obstetric
death yaitu kematian yang terjadi karena komplikasi obstetrik pada saat
kehamilan, persalinan dan nifas, tindakan-tindakan, penanganan-penanganan yang
tidak benar, atau sebagai akibat rangakaian itu dan indirect obstetric death yaitu
suatu kematian yang disebabkan karena penyakit yang sudah ada sebelumnya atau
penyakit yang muncul selama kehamilan dan tidak disebabkan oleh obstetrik
langsung (Maternity, Putri, Aulia, 2017).
Partus lama disebabkan kontraksi yang tidak adekuat, faktor janin, dan
jalan lahir seperti malpresentasi atau malposisi janin belum saatnya melahirkan
(kontraksi palsu), masa laten memanjang (pembentukan jalan lahir kurang dari 4
cm), inersia uteri (kontraksi rahim melemah atau kekuatan kontraksi rahim tidak
sesuai dengan besarnya pembukaan mulut rahim), janin terlalu besar atau panggul
sempit, stres (emosional) dan kurang darah (Kasdu, 2010). Persalinan lama
mempunyai dampak pada bayi, bahaya tersebut lebih besar lagi bila kemajuan
persalinan terhenti. Persalinan lama meningkatkan risiko pada bayi. Bayi yang
dilahirkan melalui proses persalinan yang lama mengalami defesiensi intelektual
sehingga berbeda jelas dengan bayi-bayi yang dilahirkan dengan persalinan
normal (Maternity, Putri, Aulia, 2017).
Lama persalinan rata-rata untuk primigravida yaitu 9,2 jam dan untuk
multipara rata-rata 6,1 jam (Oxon & Forte, 2010). Lama kala I pada primigravida
dapat berlangsung selama 12 jam, sedangkan multigravida selama 8 jam. Setiap 1
cm pada kala I primigravida berlangsung selama 1 jam, sedangkan pada
multigravida 1 cm selama 30 menit (Widiastini, 2018). Lama kala II pada
primigravida berlangsung 2 jam, sedangkan multigravida 1 jam (Nani, 2018).
Kontraksi uterus sangat berperan dalam penipisan dan pembukaan serviks,
serta pengeluaran bayi dalam persalinan. Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus
berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan menipis)
dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu yang belum inpartu jika
kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan serviks (Damayanti dkk, 2014).
Kelainan his (kontraksi) biasanya ditemukan pada primigravida, terutama
primigravida tua. Faktor herediter memegang peranan dalam kelainan his. Faktor
emosi juga dapat mempengaruhi his (Mutmainah dkk, 2017).
Kekuatan meneran mendorong janin ke arah bawah dan menimbulkan
keregangan yang bersifat pasif. Kekuatan his dan reflek mengejan makin
mendorong janin ke arah bawah dan menimbulkan ketegangan yang bersifat pasif.
Kekuatan his dan refleks mengejan makin mendorong bagian terendah sehingga
terjadilah pembukaan dengan crowning dan penipisan perineum, selanjutnya
refleks mengejan dan his menyebabkan ekspulsi kepala sebagian berturut-turut
lahir ubun-ubun, dahi, muka, kepala dan selurub badan (Oktarina, 2015).
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kontraksi uterus seperti
pemberian oxytocin. Salah satu makanan yang dapat meningkatkan kontraksi
uterus yaitu puding kumala yang mengandung tiga bahan utama yaitu kurma,
madu dan labu kuning. Berdasarkan kandungan dan manfaat dari ketiga bahan
dasar puding kumala diharapkan pemberian puding ini dapat menambah energi
dan membantu meningkatkan kontraksi uterus sehingga persalinan berjalan
dengan normal.

Tujuan

1. Memberikan informasi mengenai manfaat kurma, madu dan labu kuning bagi
persalinan
2. Memberikan inovasi mengenai puding kumala
3. Memberikan pedoman pembuatan puding kumala
4. Memberikan pedoman pemberian puding kumala dalam persalinan
Uraian Materi

A. Pengertian Puding Kumala


Puding kumala merupakan inovasi puding yang diambil dari nama tiga
bahan dasar utama puding yaitu kurma, madu dan labu kuning. Puding ini
dibuat dari bahan dasar yang tersedia di lingkungan sekitar dan mudah
diperoleh.

B. Bahan Dasar Puding Kumala


1. Kurma
a. Pengertian
Kurma dengan bahasa latin Phoenix dactylifera sudah tumbuh
sejak zaman paleolitik. Kurma merupakan jenis tanaman palma yang
ditanam di daerah jazirah Arab dan sebagian orang menganggap kurma
hanya hidup di padang pasir (Pangkalan Ide, 2013). Kurma adalah
sejenis tanaman palem yang buahnya dapat dimakan karena rasanya
manis. Pohon kurma memiliki tinggi sekitar 15-25 meter dan daun
yang menyirip dengan panjang 3-5 meter. Sepintas, buah kurma mirip
dengan buah palem pada umumnya. Kulit buah berwarna hijau dan
berangsur menguning cokelat, akhirnya kehitaman sesuai tingkat
kematangan buah. Buah kurma tidak dapat dimakan saat masih muda,
selain rasanya yang sepat, tekstur daging buah pun keras dan bergetah.
Setelah tua dan matang, pati dalam buah kurma akan berubah menjadi
glukosa atau fruktosa sehingga rasanya manis (Satuhu, 2010).

Gambar 1
Buah Kurma
Sumber : Satuhu (2010)
b. Karakteristik Kurma
Buah kurma memiliki karakteristik bervariasi antara lain
memiliki berat 20-60 gram, panjang 3-7 cm, konsistensi lunak sampai
kering, berbiji dan berwarna kuning kecoklatan, cokelat gelap dan
kuning kemerahan. Rasa buah kurma manis sehingga dapat
meningkatkan cita rasa green smoothie yang bahan utamanya berasa
langu dan asam (Apriyanti, 2018). Ada tiga kelompok buah kurma
yaitu kelompok lunak, semi kering dan kering. Hampir semua bagian
tanaman kurma dapat memberikan manfaat dan digunakan untuk
berbagai kebutuhan. Daun kurma muda banyak dimanfaatkan untuk
diolah sebagai masakan sayuran. Bunga kurma juga enak dimakan
bagian kuncupnya dimanfaatkan untuk membuat bumbu roti atau
dalam salad. Bahkan pohonnya juga disadap untuk diambil getahnya
untuk dibuat menjadi gula kelapa atau sirup gula, bahkan dapat untuk
campuran minuman beralkohol (Ariyanto, 2018).
c. Kandungan gizi kurma
Kandungan gizi dalam 100 gram kurma dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 1
Kandungan Gizi Kurma dalam 100 gram

Mineral Unit Nilai per 100 gram


Kalsium (Ca) mg 32
Besi (Fe) mg 1,15
Megnesium (Mg) mg 35
Fosof (P) mg 40
Potasium (K) mg 652
Sodium (Na) mg 3
Zink (Zn) mg 0,29
Tembaga (Cu) mg 0,288
Mangan (Mn) mg 0,298
Selenium (Se) mcg 1,9

d. Manfaat kurma
Kurma mempunyai manfaat penting bagi kesehatan manusia
seperti berikut:
1) Kurma mengandung banyak
nutrisi dan penting untuk kesehatan untuk mendukung diet kalium.
2) Kurma mengandung senyawa tannin yang tinggi dan berguna bagi
pembersih atau astrigent pada kelainan usus.
3) Kurma juga berkhasiat untuk mengobati penyakit salesma,
bronchial, meringankan demam, menyembuhkan sakit
tenggorokan, serta pilek.
4) Kurma mampu menetralisir keracunan alkohol dalam tubuh.
5) Biji kurma dapat digunakan sebagai obat-obatan tradisional
6) Getah kurma juga banyak dimanfaatkan untuk mengobati diare,
sedangkan akarnya berguna untuk mengatasi sakit gigi.
7) Kurma dapat mengontrol kadar gula darah dan menurunkan
kolesterol, mengontrol radikal bebas sehingga mencegah kanker
dan memelihara kesehatan jantung.
8) Kurma dapat mengontrol tekanan darah, mencegah stroke,
menenangkan pikiran dan mencegah depresi.
e. Manfaat kurma bagi kesehatan
Kurma mempunyai manfaat seperti meningkatkan jumlah
trombosit, mencegah pembekuan darah, menambah konsentrasi,
mencegah stroke, sumber energi, meningkatkan produksi ASI
Eksklusif (Rosita, 2019).
f. Manfaat kurma bagi persalinan
Kurma dapat mengontrol laju gerak rahim dan menambah sistol
(kontraksi jantung ketika darah dipompa ke pembuluh nadi) dan
membuat gerakan kontraksi rahim bertambah teratur sehingga proses
persalinan menjadi lebih mudah. Kandungan asam salisilat dalam
kurma dapat membantu stabilitas pembuluh darah. Fungsi asam
salisilat hampir sama dengan efek yang ditimbulkan aspirin atau jenis
obat peredam nyeri yang banyak digunakan penderita stroke. Kalium
dalam kurma dapat menurunkan tekanan darah, memberikan energi
dan mencegah stroke. Konsumsi
ekstra kalium dapat menjaga dinding arteri tetap elastis dan berfungsi
normal sehingga pembuluh darah tidak mudah rusak karena tekanan
darah (Rosita, 2009).
Kurma mengandung substansi yang mendorong peregangan
rahim dan meningkatkan kontraksi. Substansi tersebut mirip oksitosin
yang dikeluarkan secara alami oleh wanita dalam proses persalinan dan
menyusui. Kurma mengandung stimulan yang memperkuat otot dan
rahim pada akhir masa kehamilan sehingga mengurangi perdarahan.
Kurma dapat mengontrol laju gerak rahim dan menambah sistol
(kontraksi jantung ketika darah dipompa ke pembuluh nadi) dan
membuat gerakan kontraksi rahim bertambah teratur sehingga proses
persalinan menjadi lebih mudah (Nani, 2018). Kurma menghasilkan
hormon sejenis oksitosin yang dapat merangsang kontraksi pada otot
polos rahim saat menjelang kelahiran (Suryana, 2018).

2. Madu
a. Pengertian madu

Madu merupakan sebuah cairan yang menyerupai sirup yang


dihasilak oleh lebah madu. Madu memiliki rasa manis yang tidak sama
dengan gula atau pemanis lainnya. Rasa manis berasal dari cairan
manis (nectar) yang terdapat pada bunga maupun ketiak daun yang
dihisap lebah (Sakri, 2015).
Madu merupakan sumber energi dan bahan yang diubah menjadi
lemak dan glikogen. Lebah madu memperoleh sebagian dari
karbohidrat dalam bentuk gula. Madu merupakan zat manis yang
dihasilkan lebah dengan bahan nektar bunga. Nektar adalah senyawa
kompleks yang dihasilkan kelenjar tanaman dalam bentuk larutan gula
(Sarwono, 2012).
Madu merupakan cairan kental yang mempunyai rasa manis dan
lezat, berwarna kuning terang atau kuning tua, keemasan yang
dihasilkan oleh lebah (Khomsan, 2009).
Gambar 2
Madu
Sumber: Khomsan (2009)

b. Manfaat Madu
Menurut Ariyanto (2018) madu mempunyai manfaat antara lain:
1) Antioksidan yang alami
2) Menstabilkan kadar gula darah dan kolesterol darah
3) Menghaluskan kulit dan agar awet muda
4) Antibiotik untuk mencegah infeksi
c. Keunggulan mandu
Menurut Sakri (2015) madu mempunyai keunggulan seperti
yang diuraikan sebagai berikut:
1) Pengganti gula
Madu dapat dijadikan untuk pengganti gula karena madu lebih
menyehatkan dibanding gula yang ada di pasaran. Untuk
meningkatkan rasa manisnya, dapat menambahkan susu sehingga
meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia.
2) Mudah dicerna
Madu mempunyai kandungan asam tinggi, namun madu mudah
dicerna oleh perut yang paling sensitif sekalipun karena molekul
gula pada madu dapat berubah menjadi gula lain (misal fruktosa
menjadi glukosa).
3) Sumber vitamin dan mineral
Madu mengandung berbagai vitamin dan mineral. Jenis vitamin
dan mineral dan kuantitasnya tergantung pada jenis bunga yang
digunakan untuk pemeliharaan lebah. Umumnya, madu
mengandung vitamin C, kalsium dan zat besi.
4) Sumber antioksidan
Madu mengandung nutraceuticals yang efektif dalam
menghilangkan radikal bebas dari tubuh manusia sehingga dapat
meminimalisir pengaruh buruk radila bebas. Kandungan
antioksidan ini juga memberikan manfaat kecantikan dan kesehatn
kulit, bahkan antioksidan yang disebut pinocembrin hanya
ditemukan pada madu sehingga sehat dan tidak mudah sakit.
5) Memenuhi kebutuhan protein
Kadar protein dalam madu adalah relatif kecil yaitu sekitar 2,6%,
Tapi kandungan asam aminonya cukup beragam, baik asam amino
non esensial maupun esensial. Asam amino inilah yang memenuhi
kebutuhan protein.
6) Mengandung zat antibiotik
Madu yang mengandung antibiotik yang aktif melawan serangan
berbagai patogen penyebab penyakit. Sifat ini membantu
mencegah pertumbuhan bakteri tertentu dengan memproduksi
enzim hidrogen peroksida sehingga madu dapat dimanfaatkan
sebagai pengobatan alami untuk mempercepat penyembuhan luka
atau lecet.
d. Kandungan madu
Tabel 3
Kandungan Per 100 gram Madu

Jenis Gizi Nilai


Nutrisi
Energi 1.272 kl (304 kcal)
Karbohidrat 82,4 gr
Gula 82,12 gr
Serat pangan 0,2 gr
Jenis Gizi Nilai
Lemak 0 gr
Protein 0,3 gr
Air 17,10 gr
Vitamin B12 0,038 mg (3%)
Vitamin B3 0,121 mg 91%)
Vitamin B5 0,068 mg (1&)
Vitamin B6 0,024 mg (2%)
Vitamin B9 2,25 gr (1%)
Vitamin C 0,5 mg (1%)
Calcium 6 mg (1%)
Iron 0,42 mg (3%)
Magnesium 2 mg (1%)
Phosphorus 52 mg (1%)
Potasium 52 mg (1%)
Sodim 4 mg (0%)
Zinc 0,22 mg (2%)
Sumber: Rositas (2009)
e. Madu bagi Persalinan
Madu dapat menambah tenaga pada saat kehamilan dan persalinan
serta menguatkan janin (Rosita, 2009).

3. Labu Kuning
a. Pengertian

Labu kuning nama latinnya Curcubita moschata. Labu ini di


daerah juga sering disebut labu parang, labu ambon, labu merah, labu
kastela dan waluh (Adi, 2017). Labu kuning merupakan salah satu
sayuran yang mempunyai bentuk bulat sampai lonjong dan berwarna
kuning kemerahan. Pada bagian tengah buah labu kuning tersebut,
terdapat biji yang diselumuti lendir dan serat. Biji ini berbentuk pipih
dan kedua ujungnya meruncing. Labu kuning sudah dapat dipanen
pada umur 3-4 bulan (Hendrasty, 2012).
Gambar 3
Labu Kuning
Sumber: Adi (2017)

b. Kandungan
Labu kuning merupakan salah atu jenis tanaman pangan yang
mempunyai kandungan gizi cukup tinggi dan lengkap seperti dalam
tabel komposisi zat gizi berikut:
Tabel 3
Kandungan Zat Gizi Labu Kuning per 100 gram Bahan

Kandungan Gizi Kadar/ Satuan


Kalori 29,00 kal
Protein 1,10 g
Lemak 0,30 g
Hidrat arang 6,60 g
Kalsium 45,00 mg
Fosfor 64,00 m
Zat besi 1,40 mg
Vitamin A 180,00 SI
Vitamin B1 0,08 mg
Vitamin C 52,00 g
Air 91,20 g
BDD 77,00%
Sumber: Hendrasty (2012)

Labu kuning merupakan sumber vitamin A dengan kandungan ß


karoten yang sangat tinggi yaitu 180,00 SI atau sekitar 1.000-1.300
IU/100 gram bahan (Hendrasty, 2012).
c. Kegunaan

Labu kuning berkhasiat sebagai antidiabetes, meningkatkan


stamina, mengatasi pendarahan rahim, obat cacing, trematoda darah
dan cacing pita. Labu kuning juga berkhasiat sebagai obat batuk, luka
bakar, dan mempertahankan kebugaran tubuh (Hendrasty, 2012).
Menurut Wirakusumah (2010) labu kuning juga mempunyai
manfaat sebagai berikut:
1) Membantu menyembuhkan radang
2) Mengobati ginjal, gout dan oedema
3) Mengobati demam, migrain dan sakit telinga
4) Mengobati diare
5) Mengobati luka bakar
6) Mencegah kanker
7) Menjaga kesehatan mata
8) Untuk sistem kekebalan tubuh

C. Cara Pemberian
Puding kumala diberikan pada ibu bersalin dengan dosis 1 cup (183,5 k
kal) diberikan 2 jam sekali sejak kala I persalinan.
Pembuatan Puding Kumala

Bahan-bahan

1/4 buah labu kuning, kukus


10 buah kurma, buang biji
2 bungkus agar bubuk plain (putih)
1500 ml susu segar bagi 2
50 ml (1/2 gelas) madu murni

Cara Membuat

1. Siapkan panci untuk memasak


2. Tuang 2 bungkus agar-agar bubuk, 1 liter susu dan madu ke dalam panci
3. Masak di atas kompor dengan api kecil, sambil terus diaduk-aduk hingga
mendidih.
4. Aduk terus dalam kondisi mendidih kurang lebih 10 menit supaya puding
benar-benar matang
5. Matikan kompor, biarkan panci terbuka dan diamkan hingga uap panas
menghilang
6. Siapkan blender untuk membuat adonan selanjutnya.
7. Tuangkan 500 ml susu ke dalam blender, masukkan kurma, labu kuning
yang sudah dikupas dan kukus selama 15 menit. Tambahkan sebagian
adonan puding yang sudah dimasak sebelumnya ke dalam blender. Semua
adonan diblender menjadi satu hingga seperti jus.
8. Adonan jus kemudian dituang kembali ke sebagian puding yang di panci
dan diaduk rata
9. Siapkan loyang untuk mencetak agar-agar
10. Tuang adonan yang sudah dicampur ke loyang dan biarkan hingga beku.
11. Sajikan dingin lebih nikmat.
Hasil Uji Expert Puding Kumala

Peneliti telah melakukan uji expert puding kumala yang dilakukan oleh
Dewi Rahmasari, A.Md.Gz berdasarkan aspek-aspek dan diperoleh hasil sebagai
berikut:
1. Tekstur : kombinasi agar, labu kuning menjadikan puding lembut, dan
mudah dicerna.
2. Rasa : kombinasi rasa manis dari madu dan kurma menciptakan sensari
rasa manis yang tidak teralalu manis
3. Aroma : perpaduan aroma madu dan labu mengundang selera
4. Warna : labu kuning memberikan warna menarik pada tampilan puding
kumala
5. Ukuran : sesuai untuk sekali makan, porsi tidak terlalu besar
6. Bahan :

1/4 buah labu kuning, kukus


10 buah kurma, buang biji
2 bungkus agar bubuk plain (putih)
1500 ml susu segar bagi 2
50 ml (1/2 gelas) madu murni

7. Proses Pembuatan
a. Siapkan panci untuk memasak
b. Tuang 2 bungkus agar-agar bubuk, 1 liter susu dan madu ke dalam panci
c. Masak di atas kompor dengan api kecil, sambil terus diaduk-aduk hingga
mendidih.
d. Aduk terus dalam kondisi mendidih kurang lebih 10 menit supaya puding
benar-benar matang
e. Matikan kompor, biarkan panci terbuka dan diamkan hingga uap panas
menghilang
f. Siapkan blender untuk membuat adonan selanjutnya.
g. Tuangkan 500 ml susu ke dalam blender, masukkan kurma, labu kuning
yang sudah dikupas dan kukus selama 15 menit. Tambahkan sebagian
adonan puding yang sudah dimasak sebelumnya ke dalam blender. Semua
adonan diblender menjadi satu hingga seperti jus.
h. Adonan jus kemudian dituang kembali ke sebagian puding yang di panci
dan diaduk rata
i. Siapkan loyang untuk mencetak agar-agar
j. Tuang adonan yang sudah dicampur ke loyang dan biarkan hingga beku.
k. Sajikan dingin lebih nikmat.
Hasil Penelitian Puding Kumala

Puding kumala bermanfaat untuk memperlancar persalinan. Hasil penelitian


dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Sudiarti dengan judul ”Efektivitas Puding Kumala Terhadap Kekuatan
Meneran Persalinan Kala II pada Ibu Primipara di Puskesmas Tulis Kabupaten
Batang” diperoleh hasil sebagai berikut:
Puding kumala efektif terhadap kekuatan meneran persalinan kala II pada ibu
primipara di Puskesmas Tulis Kabupaten Batang dengan ρ value sebesar
0,029
2. Eki Setyaningsih, Pengaruh Puding Kumala Terhadap Kontraksi Uterus pada
Ibu Bersalin Fase Aktif di Puskesmas Tulis Kabupaten Batang, diperoleh hasil
sebagai berikut:
Ada pengaruh puding kumala terhadap kontraksi uterus pada ibu bersalin fase
aktif di Puskesmas Tulis Kabupaten Batang dengan ρ value sebesar 0,000.
3. Rita Amrih Arso, Pengaruh Puding Kumala Terhadap Lama Persalinan Kala II
pada Ibu Primipara di Puskesmas Bandar I Kabupaten Batang, diperoleh hasil
sebagai berikut:
Ada pengaruh puding kumala terhadap lama persalinan kala II pada ibu
primipara di Puskesmas Bandar I Kabupaten Batang dengan ρ value sebesar
0,000.
4. Mudiarsih, Pengaruh Puding Kumala Terhadap Kemajuan Persalinan Kala I di
Puskesmas Bandar I Kabupaten Batang, diperoleh hasil sebagai berikut:
Ada pengaruh puding kumala terhadap lama persalinan kala I di Puskesmas
Bandar I Kabupaten Batang dengan ρ value sebesar 0,000.
DAFTAR PUSTAKA

Adi, 2017, Terapi Herbal Berdasarkan Golongan Darah, Penerbit Agromedia


Pustaka, Jakarta

Ariyanto, 2018, 56 Makanan Ajaib dan Manfaatnya untuk Kesehatan dan


Kecantikan, Penerbit Venom Publisher, Jakarta

Apriyanti dkk, 2018, Kurma Dari Gurun Ke Tropis, Penerbit Trubus, Jakarta

Damayanti, Maita, Triana, Afni, 2014, Buku Ajar: Asuhan Kebidanan


Komprehensif pada Ibu Bersalin dan Bayi Baru Lahir, Penerbit Deepublish,
Yogyakarta

Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah, 2017, Profil Kesehatan RI Tahun 2016,
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah, Semarang

Hendrasty, 2012, Teknologi Pengolahan Pangan: Tepung Labu Kuning, Penerbit


Kanisius, Yogyakarta

Kasdu, 2010, Solusi Problem Persalinan, Penerbit Puspa Swara, Jakarta

Kemenkes RI, 2017, Profil Kesehatan RI Tahun 2016, Kementerian Kesehatan RI:
Jakarta

Kemenkes RI, 2015, Infodatin Ibu, Kementerian Kesehatan RI, Jakarta

Khomsan, 2009, Rahasia Sehat dengan Makanan Berkhasiat, Penerbit Kompas


Gramedia, Jakarta

Maternity, Putri, Aulia, 2017, Asuhan Kebidanan Komunitas, Penerbit CV. Andi
Yogyakarta

Mutmainah, Johan, Llyod, 2017, Asuhan Persalinan Normal dan Bayi Baru
Lahir, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta

Nani, 2018, Fisiologi Manusia: Siklus Reproduksi Wanita, Penerbit Penebar Plus,
Jakarta

Pangkalan Ide, 2013, Health Secret of Dates, Penerbit PT. Elex Media
Komputindo, Jakarta

Oktarina, 2015, Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir,
Penebit Deeppublis, Yogyakarta
Oxon & Forte, 2010, Ilmu Kebidanan: Patologi dan Fisiologi Persalinan,
Penerbit Yayasan Essentia Medica, Yogyakarta

Rosita, 2009, Kurma: Khasiat dan Keajaiban, Penerbit Qanita Mizan Pustaka,
Jakarta

Safrudin & Hamidah, 2009, Kebidanan Komunitas, Penerbit PT EGC, Jakarta

Sakri, 2015, Madu dan Khasiatnya, Penerbit Diandra Pustaka Indonesia,


Yogyakarta

Sarwono, 2012, Kiat Mengatasi Permasalahan Teknis Lebah Madu, Penerbit


Agromedia Pustaka, Jakarta

Satuhu, 2010, Kurma Khasiat dan Olahannya, Penerbit Penebar Plus, Jakarta

Suryana, 2018,

WHO, 2018, WHO, 2018,. Maternal Mortality, https://www.who.int/news-


room/fact-sheets/detail/maternal-mortality

Widiastini, 2018, Buku Ajar Persalinan pada Ibu Bersalin dan Bayi Baru Lahir,
Penerbit In media, Bogor

Sudiarti 2019, Efektivitas Puding Kumala Terhadap Kekuatan Meneran


Persalinan Kala II pada Ibu Primipara di Puskesmas Tulis Kabupaten Batang,
STIKES Karya Husada Semarang.

Eki Setyaningsih, 2019, Pengaruh Puding Kumala Terhadap Kontraksi Uterus


pada Ibu Bersalin Fase Aktif di Puskesmas Tulis Kabupaten Batang, STIKES
Karya Husada Semarang.

Rita Amrih Arso 2019, Pengaruh Puding Kumala Terhadap Lama Persalinan
Kala II pada Ibu Primipara di Puskesmas Bandar I Kabupaten Batang,
STIKES Karya Husada Semarang.

Mudiarsih,2019, Pengaruh Puding Kumala Terhadap Kemajuan Persalinan Kala


I di Puskesmas Bandar I Kabupaten Batang, STIKES Karya Husada
Semarang..
KONSULT DENGAN PETUGAS GIZI
PUDING KUMALA
UJI EXPERT

Anda mungkin juga menyukai