Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KESAHATAN JIWA

NEGATIVE BODY IMAGE

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 2
ANNAL FAIZAH (181000264)
HUZAILA NUR (181000229)
SOPHIA RACHEL R (181000236)

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Ucapan puji-puji dan syukur semata-mata hanyalah milik Allah SWT. Hanya kepada-
Nya lah kami memuji dan hanya kepada-Nya lah kami bersyukur, kami meminta ampunan
dan kami meminta pertolongan.

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi gung kita,
yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita
semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam
yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.

Dengan hormat serta pertolongan-Nya, puji syukur, pada akhirnya kami dapat
menyelesaikan makalah kami dengan judul “Negative Body Image” dengan lancar. Kami pun
menyadari dengan sepenuh hati bahwa tetap terdapat kekurangan pada makalah kami ini.

Oleh sebab itu, kami sangat menantikan kritik dan saran yang membangun dari setiap
pembaca untuk materi evaluasi kami mengenai penulisan makalah berikutnya. Kami juga
berharap hal tersebut mampu dijadikan cambuk untuk kami supaya kami lebih
mengutamakan kualitas makalah di masa yang selanjutnya.

Medan, 30 April 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................3

1.1 Latar Belakang ....................................................................................................3


1.2 Rumusan Masalah................................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................5

2.1 Definisi Body Image.............................................................................................5


2.2 Definisi Negative Body Image.............................................................................5
2.3 Ciri-ciri Negative Body Image.............................................................................6
2.4 Faktor-faktor Mempengaruhi Body Image...........................................................6
2.5 Tanda dan gejala Body Image..............................................................................7
2.6 Kasus dari negative body image pada remaja......................................................8
2.7 Dampak negative body image..............................................................................9
2.8 Dampak bodi image negatif pada kesehatan mental............................................9

BAB III PENDAHULUAN....................................................................................................13

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................13
3.2 Saran....................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................14


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Konsep diri sangat diperlukan untuk dapat memahami tentang manusia dan
perilakunya. Tidak ada dua orang menusia sekalipun yang mempunyai konsep diri yang
sama. Konsep diri muncul dan atau dipelajari berdasarkan pengalaman internal masing-
masing individu, hubungan dengan orang lain, dan interaksi dengan dunia luar. Karena
konsep diri merupakan bingkai atau frame bagi seseorang untuk berinteraksi dengan dunia,
maka hal ini sangat mempengaruhi perilaku seseorang (Stuart dan Laraia, 2005). Konsep diri
adalah sangat penting bagi kesehatan fisik dan mental seseorang. Individu dengan konsep diri
yang positif akan menjadi lebih baik dan mampu mengembangkan dan memelihara hubungan
antar sesama individu lainnya. Konsep diri memberi perasaan kontinuitas, lengkap/utuh dan
kemantapan pada seseorang. Konsep diri yang sehat merupakan tingkatan tinggi dari
kestabilan seseorang dan menyebabkan perasaan positif atau negatif terhadap dirinya di
kemudian hari.

Konsep diri yang positif, memungkinkan seseorang untuk menemukan kebahagiaan


dalam hidup, dan juga untuk mengatasi kekecewaan dan perubahan hidup. Kegagalan untuk
mencapai suatu konsep diri yang positif merupakan kendala utama di dalam perawatan. Salah
satu tanggung jawab utama perawat adalah mengidentifikasi konsep diri yang negatif dan
untuk membantu dalam mengembangkan pandangan yang positif yang lebih dari diri klien.
Orang-orang dengan konsep diri yang tidak sehat menyatakan perasaan tidak berharga,
perasaan dibenci, dan selalu merasakan kesedihan yang mendalam dan juga mudah putus asa.

Salah satu contoh konsep diri adalah Body Image, dalam makalah ini kami akan
menjelaskan Body Image secara lebih jelas

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas maka didapatkan rumusan masalah sebagai berikut:

1.2.1 Apakah yang dimaksud dengan Body Image


1.2.2 Apakah yang dimaksud dengan Negative Body Image

1.2.3 Apakah ciri-ciri negative body image

1.2.4 Faktor-Faktor apa sajakah yang mempengaruhi Body Image

1.2.5 Apakah tanda dan gejala dari gambaran gangguan diri

1.2.6 Apakah kasus dari negative body image pada remaja

1.2.7 Apalah dampak negative body image

1.2.8 Apakah dampak bodi image negatif pada kesehatan mental

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penulisan masalah ini adalah :

1.3.1 Mengetahui Pengertian Body Image

1.3.2 Mengetahui Pengertian Negative Body Image

1.3.3 Mengetahui Ciri-ciri negative body image

1.3.4 Mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi Body Image

1.3.5 Mengetahui Tanda dan gejala dari gambaran gangguan diri

1.3.6 Mengetahui Kasus dari negative body image pada remaja

1.3.7 Mengetahui Dampak negative body image

1.3.8 Mengetahui dampak bodi image negatif pada kesehatan mental


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Body Image


Stuart and Sundeen, dalam Kelliat (1992), mendefinisikan body image adalah sikap
seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi dan
perasaan tentang ukuran, bentuk, fungsi penampilan dan potensi tubuh saat ini dan masa lalu
yang secara berkesinambungan dimodifikasi dengan pengalaman-pengalaman baru setiap
individu.

Atwater (1999), mendefinisikan body image adalah sebagai salah satu cara individu
dalam memandang dirinya, bukan yang tampak oleh orang tetapi yang ada pada tubuhnya
sendiri. Body image merupakan suatu hal yang sangat penting dalam membangun persepsi
diri. Faktor sosial dan budaya yang mempengaruhi adanya kepuasan dan ketidakpuasan
terhadap body image itu sendiri.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa body image merupakan penilaian
seseorang mengenai tubuhnya sendiri, secara penampilan fisik, berat tubuh secara
keseluruhan.

2.2 Definisi Negative Body Image


Body Image Negatif adalah persepsi yang menyimpang dari bentuk kamu. Kamu
melihat bagian tubuh kamu tidak seperti yang sebenarnya. Kamu menganggap bahwa ukuran
tubuh atau bentuk kamu tidak menarik dan tidak sesuai dengan yang kamu inginkan.
Akibatnya kamu merasa malu, sadar diri, dan cemas tentang tubuhmu.

Menurut Tadabbur (2008) respon body image negatif :

Body image negatif adalah gambaran serta anggapan seseorang tentang dirinya sendiri
yang bersifat negatif. Body image negatif tertanam didalam diri seseorang akibat pengaruh
lingkungan, orang lain, atau pengalaman masa lalu yang membekas dalam dirinya. Mengubah
body image yang telahtertanam dalam diri seseorang membutuhkan usaha yang gigih dan
sungguh-sungguh.
2.3 Ciri-ciri Negative Bodi Image
Ciri-ciri body image negatif adalah :

a. Merasa rendah diri, menganggap dirinya tidak berguna dan tidak berarti ditengah
masyarakat.
b. Merasa keberadaannya tidak dibutuhkan oleh masyarakat dan lingkungan.
c. Merasa tidak pantas atau tidak berhak memiliki atau mendapatkan sesuatu.
d. Merasa dibenci dan tidak disukai oleh lingkungan dan orang sekitar.
e. Merasa tidak mampu dan selalu khawatir mendapatkan kegagalan dan cemoohan dari
orang di sekelilingnya.
f. Merasa kurang pendidikan di banding orang lain.
g. Kurang memiliki dorongan dan semangat hidup, tidak berani memulai sesuatu hal
yang baru, selalu khawatir berbuat kesalahan dan ditertawakan orang.

2.4 Faktor yang Mempengaruhi Body Image


Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan citra body image pada seseorang adalah
sebagai berikut:

 Jenis kelamin

Jenis kelamin adalah faktor paling penting dalam perkembangan body image
seseorang. Penelitian menunjukkan bahwa perempuan cenderung lebih negatif memandang
citra tubuhnya dibandingkan laki-laki. Laki-laki ingin bertubuh besar dikarenakan mereka
ingin tampil percaya diri di depan teman-temannya dan mengikuti trend yang sedang
berlangsung. Sedangkan perempuan ingin memiliki tubuh kurus menyerupai ideal yang
digunakan untuk menarik perhatian pasangannya.

 Usia

Pada tahan remaja, body image menjadi penting. Hal ini berdampak pada usaha
berlebihan pada remaja untuk mengontrol berat badannya. Remaja perempuan mengalami
kenaikan berat badan pada masa pubertas dan menjadi tidak senang dengan penampilan dan
hal ini dapat menyebabkan remaja putri mengalami gangguan makan (eating disorder).
 Media Massa

Media yang muncul memberikan gambaran ideal mengenai figur perempuan dan laki-
laki yang dapat mempengaruhi gambaran tubuh seseorang. Media massa memberi pengaruh
yang paling besar. Isi tayangan media sering menggambarkan bahwa standart kecantikan
perempuan adalah tubuh yang kurus, dan gambaran ideal bagi laki-laki adalah dengan
memiliki tubuh yang berotot.

 Keluarga

Orang tua merupakan model yang paling penting dalam proses sosialisasi sehingga
mempengaruhi gambaran tubuh anaknya melalui modeling, feedback dan instruksi. Komentar
yang dibuat orang tua dan anggota keluarga mempunyai pengaruh yang besar dalam
gambaran tubuh anak- anak. Orang tua yang secara konstan melakukan diet dan berbicara
tentang berat mereka dari sisi negatif akan memberikan pesan kepada anak bahwa
menghawatirkan berat badan adalah sesuatu yang normal.

 Hubungan Interpersonal

Hubungan interpersonal membuat seseorang cenderung membandingkan diri dengan


orang lain dan feedback yang diterima mempengaruhi konsep diri termasuk mempengaruhi
bagaimana perasaan terhadap penampilan fisik. Hal inilah yang sering membuat orang
merasa cemas dengan penampilannya dan gugup ketika orang lain melakukan evaluasi
terhadap dirinya.

2.5 Tanda dan Gejala


Tanda dan gejala dari gangguan body image antara lain:

1) Menolak untuk melihat dan menyentuh bagian yang berubah.


2) Tidak dapat menerima perubahan struktur dan fungsi tubuh.
3) Mengurangi kontak sosial sehingga terjadi menarik diri.
4) Perasaan atau pandangan negatif terhadap tubuh.
5) Preokupasi dengan bagian tubuh atau fungsi tubuh yang hilang.
6) Mengungkapkan keputusasaan.
7) Mengungkapkan ketakutan ditolak.
8) Depersonalisasi.
9) Menolak penjelasan tentang perubahan tubuh.

2.6 Kasus Body Image Pada Remaja Putri Bertato


Memperbaiki penampilan fisik bisa terjadi pada orang dewasa, remaja putra, bahkan
dengan remaja putri dengan harapan body image mereka menjadi lebih baik sehingga mereka
bisa menyesuaikan dirinya secara sosial. Body image merupakan perasan dan persepsi
seseorang terhadap tubuhnya sendiri. Adanya fenomena tato di kalangan remaja khususnya
remaja putri yang bertato sudah mulai banyak terlihat, perkembangan tato di Indonesia
sendiri memang tidak cepat, namun remaja yang menggunakan tato di Indonesia semakin
banyak di karenakan maraknya tempat pembuatan tato yang menawarkan jasa pembuatan tato
di berbagai kota-kota besar di Indonesia. Remaja putri lebih merasa percaya diri, menarik
atas penampilannya dalam menggunakan tato ini membuat banyak remaja putri memiliki
body image yang positif. Namun kebanyakan orang menilai remaja putri yang menggunakan
tato di tubuhnya identik dengan hal yang negatif, seperti keliatan menyeramkan, preman,
nakal, liar dan lain sebagainya. Pandangan masyarakat terhadap tato adalah sesuatu yang
negatif dan tabu hingga muncul suatu larangan untuk menggunakan tato, bagi penganut
agama tertentu semakin menguatkan tato sebagai sesuatu yang dilarang, haram, dan tidak
boleh. Maka orang yang memiliki tato akan dianggap sebagai orang yang melanggar norma
atau nilai yang ada. Selain itu, tidak jarang juga dinilai sebagai "wanita nakal" oleh
masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat seseorang dapat memiliki body image
yang positif dan dapat pula memiliki body image yang negatif. Subjek yang diteliti adalah
remaja putri bertato dengan menggunakan metode studi literatur. Memperbaiki penampilan
fisik bisa terjadi padaorang dewasa, remaja putra, bahkan dengan remaja putri dengan
harapan body image mereka menjadi lebih baik sehingga mereka bisa menyesuaikan dirinya
secara sosial. Body image merupakan perasan dan persepsi seseorang terhadap tubuhnya
sendiri.adanya fenomena tato di kalangan remaja khususnya remaja putri yang bertato sudah
mulai banyak terlihat, perkembangan tato di Indonesia sendiri memang tidak cepat, namun
remaja yang menggunakan tato di Indonesia semakin banyak di karenakan maraknya tempat
pembuatan tato yang menawarkan jasa pembuatan tato di berbagai kota-kota besar di
Indonesia. Remaja putri lebih merasa percaya diri, menarik atas penampilannya dalam
menggunakan tato ini membuat banyak remaja putri memiliki body image yang positif.
Namun kebanyakan orang menilai remaja putri yang menggunakan tato di tubuhnya identik
dengan hal yang negatif, seperti keliatan menyeramkan, preman, nakal, liar dan lain
sebagainya.Pandangan masyarakat terhadap tato adalah sesuatu yang negatif dan tabu hingga
muncul suatu larangan untuk menggunakan tato, bagi penganut agama tertentu semakin
menguatkan tato sebagai sesuatu yang dilarang, haram, dan tidak boleh. Maka orang yang
memiliki tato akan dianggap sebagai orang yang melanggar norma atau nilai yang ada. Selain
itu, tidak jarang juga dinilai sebagai "wanita nakal" oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan
untuk melihat seseorang dapat memiliki body image yang positif dan dapat pula memiliki
body image yang negatif. Subjek yang diteliti adalah remaja putri bertato dengan
menggunakan metode studi literatur.

2.7 Dampak Body Image Negatif


Menurut Tadabbur (2008) orang yang memiliki body image negatif akan cendereung
mengalami hal-hal sebagai berikut :

1) Cemas, depresi, rendah diri, dan sulit berkonsentrasi.


2) Terdorong untuk melakukan tindakan yang berisiko mengenai kesehatannya.
3) Memutuskan kehidupan sosialnya dengan orang lain akibat rasa minder dan
rendah dirinya tersebut.
4) Menjadi malas untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang mengharuskannya
untuk menunjukkan bentuk tubuhnya seperti berolahraga, pergi ke dokter, dan
melalukan hubungan intim dengan suami/istri.
5) Penyakit-penyakit mental yang cukup serius seperti anoreksia (gangguan nafsu
makan), bulimia (gangguan nafsu makan yaitu mengkonsumsi makanan dalam
jumlah banyak sekaligus, kemudian dimuntahkan).

2.8 Dampak Body Image Negatif terhadap Kesehatan


Mental
a) Depresi

Remaja yang memiliki citra diri negatif lebih mungkin mengalami depresi,
kecemasan, dan kecenderungan pemikiran dan/atau percobaan bunuh diri daripada kelompok
remaja yang bisa menerima penampilan tubuh mereka apa adanya, bahkan jika dibandingkan
dengan remaja pengidap penyakit kejiwaan lainnya, menurut sebuah studi terbaru oleh tim
peneliti gabungan dari Bradley Hospital, Butler Hospital, dan Brown Medical School.
Contohnya, komentar “gendut”. Analisa Arroyo, PhD, dan Jake Harwood, Ph.D dari
Univeristy of California mengkolaborasikan dua penelitian terpisah untuk mencari tahu
apakah jenis komentar seperti ini adalah penyebab atau hasil dari kekhawatiran berat tubuh
ideal dan isu kesehatan mental lainnya.

Peneliti mendeskripsikan komentar “gendut” sebagai segala jenis komentar dari orang
lain mengenai apa yang partisipan makan dan olahraga yang seharusnya mereka lakukan,
kecemasan mereka tentang kelebihan berat badan, bagaimana mereka memandang berat dan
bentuk badan mereka, juga bagaimana mereka terlibat dalam membuat perbandingan dengan
orang lain terhadap isu ini.

b) Anoreksia Nervosa

Banyak orang yang mengira bahwa anoreksia adalah kondisi yang dialami oleh satu
individu secara sukarela.

Anoreksia adalah gangguan jiwa yang paling mematikan, membawa peningkatan


risiko kematian hingga enam kali lipat – empat kali risiko kematian akibat depresi berat.
Kemungkinannya bahkan lebih buruk bagi orang-orang pertama kali didiagnosis dengan
anoreksia saat berusia 20-an. Mereka memiliki 18 kali risiko kematian dibandingkan orang
sehat di kelompok usia yang sama menurut sebuah analisis literatur medis oleh Jon Arcelus,
MD, PhD, dari University of Leicester, Inggris. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, gangguan
makan dapat mengambil alih kehidupan seseorang dan menyebabkan komplikasi medis serius
yang berpotensi fatal. Meskipun gangguan makan yang umumnya terkait dengan perempuan,
hal ini mempengaruhi laki-laki hampir sama besarnya.

Anoreksia menyebabkan pengidapnya untuk menyangkal kebutuhan makanan untuk


dirinya sendiri hingga ke titik kelaparan yang disengaja saat ia terobsesi tentang penurunan
berat badan. Selain itu, pengidap anoreksia akan menyangkal rasa kelaparan tersebut dan
tetap menolak untuk makan, tetapi di saat lain ia akan membalasnya makan berlebihan dan
kembali membuang asupan kalori dengan memuntahkan makanan atau berolahraga mati-
matian di luar batas toleransi tubuhnya.

Gejala emosional anoreksia termasuk cepat marah, menarik diri dari situasi sosial,
kurangnya mood atau emosi, tidak mampu memahami keseriusan dari situasi yang ia idap,
takut makan di di depan publik dan obsesi dengan makanan dan olahraga. Seringkali
pengidap anoreksia akan mengembangkan ritual makanan sendiri atau membuang
keseluruhan makanan dari pola makannya, karena takut menjadi “gemuk”.

c) Bulimia Nervosa

Pengidap bulimia menunjukkan kehilangan kontrol saat makan dalam porsi besar di
waktu singkat, kemudian mengerahkan segala kemampuan diri untuk membuang asupan
kalori dengan memaksakan muntah, olahraga mati-matian, atau penyalahgunaan obat
pencahar.

Perilaku ini kemudian tumbuh menjadi siklus berulang yang mengontrol banyak
aspek kehidupan pengidapnya dan membawa sejumlah dampak buruk, baik secara emosional
maupun fisik. Pengidap bulimia biasanya memiliki berat tubuh normal, atau bisa sedikit
kelebihan berat badan.

Gejala emosional bulimia termasuk rendah diri amat parah yang berkaitan dengan
citra tubuh, perasaan tidak bisa mengontrol diri, merasa bersalah atau malu terhadap aktivitas
makan, dan penarikan diri dari lingkungan sekitar.

Seperti anoreksia, bulimia juga akan berdampak pada kerusakan tubuh. Siklus makan
dan muntah berlebihan bisa merusak organ-organ tubuh yang terlibat dalam sistem
pencernaan, gigi yang rusak akibat abrasi dari muntah, dan maag. Muntah berlebihan juga
bisa menyebabkan dehidrasi yang bisa berujung pada serangan jantung aritmia, gagal
jantung, bahkan kematian.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Gambaran diri (Body Image) adalah sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan
tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi dan perasaan tentang ukuran, bentuk, fungsi
penampilan dan potensi tubuh saat ini dan masa lalu yang secara berkesinambungan
dimodifikasi dengan pengalaman baru setiap individu (Stuart and Sundeen , 1991). Sejak
lahir individu mengeksplorasi bagian tubuhnya, menerima stimulus dari orang lain, kemudian
mulai memanipulasi lingkungan dan mulai sadar dirinya terpisah dari lingkungan (Keliat
,1992).

3.2 SARAN
Ada banyak hal yang dapat mempengaruhi Body Image diantaranya faktor jenis kelamin,usia,
media massa, keluarga dan hubungan interpersonal. Oleh sebab itu penulis menyarankan agar
kita dapat membangun Body Image kearah yang positif dengan cara mencintai dan
menghargai diri sendiri, menghilangkan keinginan untuk memiliki tubuh seperti model,
belanja sesuai kebutuhan diri, berolahraga,dan memanjakan diri.
DAFTAR PUSTAKA
http://mikeauliaputri.blogspot.com/2012/11/makalah-body-image.html

http://id.shvoong.com/medicine-and-health/diet-and-exercise/2183446-faktor-faktor-yang-
mempengaruhi-body/#ixzz28u2QYnBp

file:///C:/Users/Windows_7/Downloads/Documents/08410026_Bab_2.pdf

http://lagizi.com/apa-itu-body-image/

http://bolaangs.blogspot.com/2011/12/pengertian-body-image.html

https://www.fimela.com/beauty-health/read/3838974/dampak-buruk-gambar-tubuh-atau-body-
image-negatif-terhadap-kesehatan-seseorang

Anda mungkin juga menyukai