DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
ANNAL FAIZAH (181000264)
HUZAILA NUR (181000229)
SOPHIA RACHEL R (181000236)
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi gung kita,
yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita
semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam
yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Dengan hormat serta pertolongan-Nya, puji syukur, pada akhirnya kami dapat
menyelesaikan makalah kami dengan judul “Negative Body Image” dengan lancar. Kami pun
menyadari dengan sepenuh hati bahwa tetap terdapat kekurangan pada makalah kami ini.
Oleh sebab itu, kami sangat menantikan kritik dan saran yang membangun dari setiap
pembaca untuk materi evaluasi kami mengenai penulisan makalah berikutnya. Kami juga
berharap hal tersebut mampu dijadikan cambuk untuk kami supaya kami lebih
mengutamakan kualitas makalah di masa yang selanjutnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................5
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................13
3.2 Saran....................................................................................................................13
PENDAHULUAN
Salah satu contoh konsep diri adalah Body Image, dalam makalah ini kami akan
menjelaskan Body Image secara lebih jelas
PEMBAHASAN
Atwater (1999), mendefinisikan body image adalah sebagai salah satu cara individu
dalam memandang dirinya, bukan yang tampak oleh orang tetapi yang ada pada tubuhnya
sendiri. Body image merupakan suatu hal yang sangat penting dalam membangun persepsi
diri. Faktor sosial dan budaya yang mempengaruhi adanya kepuasan dan ketidakpuasan
terhadap body image itu sendiri.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa body image merupakan penilaian
seseorang mengenai tubuhnya sendiri, secara penampilan fisik, berat tubuh secara
keseluruhan.
Body image negatif adalah gambaran serta anggapan seseorang tentang dirinya sendiri
yang bersifat negatif. Body image negatif tertanam didalam diri seseorang akibat pengaruh
lingkungan, orang lain, atau pengalaman masa lalu yang membekas dalam dirinya. Mengubah
body image yang telahtertanam dalam diri seseorang membutuhkan usaha yang gigih dan
sungguh-sungguh.
2.3 Ciri-ciri Negative Bodi Image
Ciri-ciri body image negatif adalah :
a. Merasa rendah diri, menganggap dirinya tidak berguna dan tidak berarti ditengah
masyarakat.
b. Merasa keberadaannya tidak dibutuhkan oleh masyarakat dan lingkungan.
c. Merasa tidak pantas atau tidak berhak memiliki atau mendapatkan sesuatu.
d. Merasa dibenci dan tidak disukai oleh lingkungan dan orang sekitar.
e. Merasa tidak mampu dan selalu khawatir mendapatkan kegagalan dan cemoohan dari
orang di sekelilingnya.
f. Merasa kurang pendidikan di banding orang lain.
g. Kurang memiliki dorongan dan semangat hidup, tidak berani memulai sesuatu hal
yang baru, selalu khawatir berbuat kesalahan dan ditertawakan orang.
Jenis kelamin
Jenis kelamin adalah faktor paling penting dalam perkembangan body image
seseorang. Penelitian menunjukkan bahwa perempuan cenderung lebih negatif memandang
citra tubuhnya dibandingkan laki-laki. Laki-laki ingin bertubuh besar dikarenakan mereka
ingin tampil percaya diri di depan teman-temannya dan mengikuti trend yang sedang
berlangsung. Sedangkan perempuan ingin memiliki tubuh kurus menyerupai ideal yang
digunakan untuk menarik perhatian pasangannya.
Usia
Pada tahan remaja, body image menjadi penting. Hal ini berdampak pada usaha
berlebihan pada remaja untuk mengontrol berat badannya. Remaja perempuan mengalami
kenaikan berat badan pada masa pubertas dan menjadi tidak senang dengan penampilan dan
hal ini dapat menyebabkan remaja putri mengalami gangguan makan (eating disorder).
Media Massa
Media yang muncul memberikan gambaran ideal mengenai figur perempuan dan laki-
laki yang dapat mempengaruhi gambaran tubuh seseorang. Media massa memberi pengaruh
yang paling besar. Isi tayangan media sering menggambarkan bahwa standart kecantikan
perempuan adalah tubuh yang kurus, dan gambaran ideal bagi laki-laki adalah dengan
memiliki tubuh yang berotot.
Keluarga
Orang tua merupakan model yang paling penting dalam proses sosialisasi sehingga
mempengaruhi gambaran tubuh anaknya melalui modeling, feedback dan instruksi. Komentar
yang dibuat orang tua dan anggota keluarga mempunyai pengaruh yang besar dalam
gambaran tubuh anak- anak. Orang tua yang secara konstan melakukan diet dan berbicara
tentang berat mereka dari sisi negatif akan memberikan pesan kepada anak bahwa
menghawatirkan berat badan adalah sesuatu yang normal.
Hubungan Interpersonal
Remaja yang memiliki citra diri negatif lebih mungkin mengalami depresi,
kecemasan, dan kecenderungan pemikiran dan/atau percobaan bunuh diri daripada kelompok
remaja yang bisa menerima penampilan tubuh mereka apa adanya, bahkan jika dibandingkan
dengan remaja pengidap penyakit kejiwaan lainnya, menurut sebuah studi terbaru oleh tim
peneliti gabungan dari Bradley Hospital, Butler Hospital, dan Brown Medical School.
Contohnya, komentar “gendut”. Analisa Arroyo, PhD, dan Jake Harwood, Ph.D dari
Univeristy of California mengkolaborasikan dua penelitian terpisah untuk mencari tahu
apakah jenis komentar seperti ini adalah penyebab atau hasil dari kekhawatiran berat tubuh
ideal dan isu kesehatan mental lainnya.
Peneliti mendeskripsikan komentar “gendut” sebagai segala jenis komentar dari orang
lain mengenai apa yang partisipan makan dan olahraga yang seharusnya mereka lakukan,
kecemasan mereka tentang kelebihan berat badan, bagaimana mereka memandang berat dan
bentuk badan mereka, juga bagaimana mereka terlibat dalam membuat perbandingan dengan
orang lain terhadap isu ini.
b) Anoreksia Nervosa
Banyak orang yang mengira bahwa anoreksia adalah kondisi yang dialami oleh satu
individu secara sukarela.
Gejala emosional anoreksia termasuk cepat marah, menarik diri dari situasi sosial,
kurangnya mood atau emosi, tidak mampu memahami keseriusan dari situasi yang ia idap,
takut makan di di depan publik dan obsesi dengan makanan dan olahraga. Seringkali
pengidap anoreksia akan mengembangkan ritual makanan sendiri atau membuang
keseluruhan makanan dari pola makannya, karena takut menjadi “gemuk”.
c) Bulimia Nervosa
Pengidap bulimia menunjukkan kehilangan kontrol saat makan dalam porsi besar di
waktu singkat, kemudian mengerahkan segala kemampuan diri untuk membuang asupan
kalori dengan memaksakan muntah, olahraga mati-matian, atau penyalahgunaan obat
pencahar.
Perilaku ini kemudian tumbuh menjadi siklus berulang yang mengontrol banyak
aspek kehidupan pengidapnya dan membawa sejumlah dampak buruk, baik secara emosional
maupun fisik. Pengidap bulimia biasanya memiliki berat tubuh normal, atau bisa sedikit
kelebihan berat badan.
Gejala emosional bulimia termasuk rendah diri amat parah yang berkaitan dengan
citra tubuh, perasaan tidak bisa mengontrol diri, merasa bersalah atau malu terhadap aktivitas
makan, dan penarikan diri dari lingkungan sekitar.
Seperti anoreksia, bulimia juga akan berdampak pada kerusakan tubuh. Siklus makan
dan muntah berlebihan bisa merusak organ-organ tubuh yang terlibat dalam sistem
pencernaan, gigi yang rusak akibat abrasi dari muntah, dan maag. Muntah berlebihan juga
bisa menyebabkan dehidrasi yang bisa berujung pada serangan jantung aritmia, gagal
jantung, bahkan kematian.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Gambaran diri (Body Image) adalah sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan
tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi dan perasaan tentang ukuran, bentuk, fungsi
penampilan dan potensi tubuh saat ini dan masa lalu yang secara berkesinambungan
dimodifikasi dengan pengalaman baru setiap individu (Stuart and Sundeen , 1991). Sejak
lahir individu mengeksplorasi bagian tubuhnya, menerima stimulus dari orang lain, kemudian
mulai memanipulasi lingkungan dan mulai sadar dirinya terpisah dari lingkungan (Keliat
,1992).
3.2 SARAN
Ada banyak hal yang dapat mempengaruhi Body Image diantaranya faktor jenis kelamin,usia,
media massa, keluarga dan hubungan interpersonal. Oleh sebab itu penulis menyarankan agar
kita dapat membangun Body Image kearah yang positif dengan cara mencintai dan
menghargai diri sendiri, menghilangkan keinginan untuk memiliki tubuh seperti model,
belanja sesuai kebutuhan diri, berolahraga,dan memanjakan diri.
DAFTAR PUSTAKA
http://mikeauliaputri.blogspot.com/2012/11/makalah-body-image.html
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/diet-and-exercise/2183446-faktor-faktor-yang-
mempengaruhi-body/#ixzz28u2QYnBp
file:///C:/Users/Windows_7/Downloads/Documents/08410026_Bab_2.pdf
http://lagizi.com/apa-itu-body-image/
http://bolaangs.blogspot.com/2011/12/pengertian-body-image.html
https://www.fimela.com/beauty-health/read/3838974/dampak-buruk-gambar-tubuh-atau-body-
image-negatif-terhadap-kesehatan-seseorang