(KKN-PPM)
TAHUN 2021
Penyuluhan Cuci Tangan Pakai Sabun dengan Baik dan Benar serta
Pembagian Masker ke warga desa Guna mencegah Penularan Virus Corona
LOKASI
Oleh :
Annal Faizah
181000264
2021
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM
1. Judul Proposal KKN : Penyuluhan Cuci Tangan Pakai Sabun dengan Baik dan Benar
serta Pembagian Masker ke warga desa Guna mencegah Penularan Virus Corona di
Desa Baringin, Kecamatan Sipirok, Kab. Tapanuli Selatan
2. TimPelaksana:
Alokasi
Bidang Instansi
Waktu
No. Nama Jabatan Keahlian Asal
(Jam/Minggu)
1 Dosen USU Jam/Minggu
Dr. Rudy Sofyan S.S,
Pembimbing
M.Hum
Lapangan
1.2. Permasalahan....................................................................................................7
2.1. Nama
Kegiatan.........................................................................................................8
Daftar Pustaka......................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah sebagai salah satu media bagi mahasiswa untuk
mengaplikasikan teori-teori yang dimilikinya ke dalam sebuah wujud nyata pengabdian
kepada masyarakat. KKN juga merupakan bentuk konkrit dari pengalaman yang mencakup
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan adanya KKN ini,
mahasiswa diharapkan dapat mengaktualisasikan disiplin ilmu yang masih dalam tataran
teoritis dengan bentuk pengabdian dan pendampingan langsung kepada masyarakat,
disamping penelitian yang dilakukan sebagai usaha pengmbangan ilmu yang didapat
sebelumnya. Selain itu, KKN juga memiliki keterampilan dalam mengatasi dan
menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi ditengah masyarakat sebagai media untuk
belajar membangun hubungan yang integral dalam masyarakat, sebagai obyek utama yang
akan dihadapi kelak setelah menyelesaikan studi.
KKN yang dilaksanakan harus memenuhi empat prinsip, yaitu dapat dilaksanakan
(feasible), dapat diterima (acceptable), berkesinambungan (sustainable) dan partisipatif.
Secara garis besar tahap pelaksanaan KKN terbagi atas 3 tahap yakni tahap persiapan, tahap
pelaksanaan dan tahap evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut. Pada tahap pelaporan, laporan
yang dibuat terdiri atas dua jenis laporan yaitu, laporan kelompok yang disusun oleh
kelompok mahasiswa dan laporan individu yang disusun oleh satu orang mahasiswa.
Observasi dilakukan dengan metode: (1) tanya jawab, (2) dokumentasi, dan (3) melihat ke
lapangan secara langsung. Berdasarkan hasil observasi maka ditentukan program kerja KKN
yang akan dilaksanakan meliputi program fisik, dan program non fisik.
Permasalahan utama masyarakat saat ini adalah pandemi Covid-19 yang masih
melanda dunia. Akibatnya sampai saat ini masyarakat dituntut untuk tetap mengurangi
aktivitas di luar rumah, menjaga jarak dengan orang lain, menghindari
kerumunan, dan selalu menggunakan masker serta mencuci tangan. Hal ini
dilakukan agar dapat menahan laju penyebaran Covid-19. Setelah setahun menerapkan
protokol kesehatan dan telah melakukan vaksinasi masal, akhirnya angka kasus
penularan Covid-19 perlahan-lahan mulai menurun. Meskipun begitu kewaspadaan
terhadap potensi penyebaran mesti tetap ditingkatkan, dan dampak yang
diakibatkannya juga mesti diantisipasi dan ditanggulangi.
Virus Covid-19 bisa berada di mana saja, menempel di benda-benda yang ada di
sekitar kita. Cara yang paling efektif untuk mencegah penularan virus tersebut adalah
dengan sering mencuci tangan pakai sabun. Membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun
dan air mengalir ini penting dilakukan. Ini yang akan jadi kunci untuk membunuh, merusak,
dan mematikan virus yang mencemari tangan kita.
Tak jauh pula dengan warga desa di Baringin, warga desa di Baringin masih ada
masyakat yang jarang mencuci tangan pakai sabun, tidak mematuhi protokol kesehatan atau
tidak menggunakan masker dan tidak mematuhi perilaku hidup bersih dan sehat. Maka dari
itu peran serta mahasiswa sebagai agent of change untuk menangani dan membantu dalam
meyelesaikan masalah yang dihadapi warga desa saat ini, melalu kegiatan KKN-PPM Desa
Baringin, Kec. Sipirok, Kab. Tapanuli Selatan diharapkan dapat menanggulangi masalah
kesehatan di beberapa desa seperti masalah mencuci tangan pakai sabun, mematuhi PHBS
dan menggunakan masker di Desa Baringin yang melawan pandemi virus corona.
Penyelesaian masalah yang dapat dilakukan melalui KKN ini ialah meliputi pemahaman
tentang Penyuluhan Cuci Tangan Pakai Sabun dengan Baik dan Benar serta Pembagian
Masker ke warga desa Guna mencegah Penularan Virus Corona.
Analisis Situasi
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sumatera Utara semester ganjil
tahun ajaran 2021/2022 berlokasi di Desa Baringin, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli
Selatan, Provinsi Sumatera Utara. Kegiatan Observasi dilaksanakan sebelum dan sesudah
penerjunan mahasiswa ke lokasi KKN di antaranya dengan mengadakan pengamatan secara
langsung terhadap situasi dan kondisi lingkungan masyarakatnya serta berdasarkan
wawancara. Dari kegiatan observasi diperoleh gambaran mengenai deskripsi wilayah dari
Desa Baringin, yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
Gambar 1.1 Peta Kabupaten Tapanuli Selatan
Kabupaten Tapanuli Tengah berada pada ketinggian 0-1.266 m diatas permukaan laut dan
terletak pada koordinat 1°11’00” - 2°22’0” LU dan 98°07’ - 98°12’ BT.
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Tapanuli
Tengah;
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Mandailing Natal;
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Padang
Lawas Utara dan Kabupaten Labuhan Batu Utara;
Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia dan Kabupaten Mandailing
Natal.
Keadaan topografi wilayah Kecamatan Sipirok adalah daerah yang datar sampai
berombak 12%, berombak sampai berbukit 22%, dan berbukit sampai bergunung 66%.
Kabupaten Tapanuli Selatan memiliki luas total sebesar 444.482,30 Ha, yang terdiri
dari 14 kecamatan, 36 kelurahan dan 212 desa. Kabupaten Tapanuli Selatan dengan ibu kota
Sipirok adalah sebuah kabupaten di Sumatera Utara berada di antara Medan (ibu kota
Propinsi Sumatera Utara) dan Padang (ibukota Sumatera Barat). Berdasarkan Perda
Kabupaten Tapanuli Selatan No. 5 tahun 2008 tentang Pembentukan, Penggabungan Desa
dan Perubahan Status Desa menjadi Kelurahan serta Perda No.5 Tahun 2011 maka jumlah
Desa dari 493 berubah menjadi 211 desa, jumlah kelurahan dari 10 berubah menjadi 37
kelurahan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan berada di ketingggian antara 0 – 2009 mdpl. Daerah
yang berada pada ketinggian 0 meter umumnya terdapat di daerah pantai barat Tapanuli Selatan,
yaitu di desa Muara Upu, Kecamatan Muara Batang Toru, Untuk daerah yang berdiri pada ketinggian
2.009 meter terdapat pada Gunung Tapulomajung di Kecamatan Saipar Dolok Hole. Keadaan
Topografis Kabupaten Tapanuli Selatan terdiri dari Dataran Rendah, Bergelombang, Berbukit dan
Bergunung. Daerah ini dikelilingi oleh Gunung Gongonan di Kecamatan Batang Angkola, Gunung
Lubuk Raya di Kecamatan Angkola Barat dan Gunung Sibual-buali di Kecamatan Sipirok.
Berdasarkan kemiringan lahan, Kabupaten Tapanuli Selatan secara umum dibagi dalam 4
(empat) kawasan yaitu:
a) Kawasan Gunung dan perbukitan sebagian besar adalah jalur pergunungan Bukit Barisan
yang merupakan kawasan hutan lindung (kemiringan diatas 40%) yang harus dijaga
kelestariannya sebagai kawasan penyangga air bagi sungai-sungai yang melintas di daerah
Kabupaten Tapanuli Selatan. Kawasan gunung dan perbukitan terdapat di sebagian besar
Kecamatan Batang Angkola, Sipirok, Saipar Dolok Hole dan Aek Bilah.
b) Kawasan bergelombang hingga berbukit (kemiringan 15 - 40%) merupakan kawasan
potensial untuk Pertanian dan Perkebunan Rakyat meliputi Kecamatan Sipirok, Arse, Saipar
Dolok Hole, Angkola Barat, Batang Toru.
c) Kawasan Landai sampai bergelombang (kemiringan 2 - 15%) adalah kawasan pertanian dan
perkebunan besar meliputi Kecamatan Saipar Dolok Hole dan Kecamatan Batang Toru.
d) Kawasan Dataran (kemiringan 0 - 2%) sebagian besar merupakan lahan sawah, padang
rumput yang potensial sebagai kawasan penggembalaan ternak yang meliputi Kecamatan
Batang Angkola dan sebagian Dataran adalah merupakan Kawasan Pantai dengan garis
Pantai sepanjang ± 35 km yang terdapat di 2 (dua) Kecamatan yaitu Kecamatan Angkola
Barat dan Kecamatan Batang Toru merupakan Kawasan Potensial bagi pengembangan
usaha tambak dan perikanan darat serta potensi pariwisata.
1.2. Permasalahan
a. Kurang nya pemahaman mengenai pentingnya mencuci tangan yang baik
dan benar
b. Kurangnya sosialisasi atau penyuluhan mengeani cara mencuci tangan
yang baik dan benar
c. Masih minimnya sosialisai mengenai pencegahan Virus Corona (Covid-
19)
BAB II
Sebagai wujud dan orientasi Universitas Sumatera Utara dalam bidang Pembagian
Masyarakat.
a. Sebagai wujud dan orientasi Universitas Sumatera Utara dalam bidang Pembagian
Masyarakat.
d. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang didapat dalam berbagai bidang ilmu
masing-masing dan praktek langsung dilapangan sesuai situasi dan
kondisimasyarakat.
BAB III
Sosialisasi Tentang Pentingnya Mencuci Tangan Pakai Sabun dengan Benar dan
Baik Guna Mencegah Penularan Virus Corona
a. Persiapan :
b. Pelaksanaan :
Pembimbing Wilayah :
DAFTAR PUSTAKA
Buku Panduan Kuliah Kerja Nyata–Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN–PPM)
Universitas Sumatera Utara.
Anggota Kelompok
Annal Faizah
NIM.181000264