Tentang
“Perkembangan Emosi Remaja”
Dosen Pembimbing :
Ahmad Zaini, S.Ag., M.Pd
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, berkat rahmat, taufik,
maaf jika kiranya dalam makalah tersebut terdapat kesalahan, maksud dan
Tim Penulis
DAFTAR
ISI
i
KATA
PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan............................................................................ 1
D. Manfaat Penulisan.......................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kekhasan Perkembangan Emosi Remaja.................................. 3
B. Upaya Menumbuh Kembangkan Emosi Remaja...................... 5
C. Permasalahan Remaja Yang Tekait Dengan Emosinya......... 8
D. Upaya Guru Pembimbing Mengatasi Masalah
Perkembangan Emosi Remaja.................................................... 11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................... 13
B. Saran................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan
penuh gejolak. Pada masa ini mood (suasana hati) bisa berubah dengan
sangat cepat. Hasil penelitian di Chicago oleh Mihalyi dan Reed Larson
untuk berubah dari mood “senang luar biasa” ke “sedih luar biasa”,
sementara orang dewasa memerlukan beberapa jam untuk hal yang sama.
B. Rumusan Masalah
Dimakalah ini akan dijelaskan tentang Perkembangan Emosi Remaja
Remaja
C. Tujuan Penulisan
1
D. Manfaat Penulisan
Menambah pengetahuan wawasan penulis dan pembaca terhadap materi
yang dibahas.
Menjadikan penulis untuk lebih kreatif, aktif dan produktif dalam mencapai
stabil dan penuh gejolak. Pada masa ini mood (suasana hati) bisa berubah
dengan sangat cepat. Hasil penelitian di Chicago oleh Mihalyi dan Reed
menit untuk berubah dari mood “senang luar biasa” ke “sedih luar biasa”,
sementara orang dewasa memerlukan beberapa jam untuk hal yang sama.
terjadi pada remaja. Stres emosional yang timbul berasal dari perubahan
3
Menurut Havighurst remaja bertugas mencapai kemandirian
emosional dari orangtua dan orang-orang dewasa lainnya. Hal ini bisa
orangtuanya. Dengan ciri khas remaja yang penuh gejolak dan emosional,
senasib. Seringkali karena yang dihadapi adalah remaja yang seusia yang
punya masalah yang kurang lebih sama dan sama-sama belum berhasil
atu tanda yang khas adalah tumbuh kemampuan untuk mencintai orang
karena anak laki-laki dan perempuan berada dibawah tekanan sosial dan
benar juga bila sebagian besar remaja mengalami ketidak stabilan dari
pola prilaku baru dan harapan sosial yang baru. (Hurlock, 2002 :213).
Bertingkah laku kasar untuk menutupi kekurangan dalam hal rasa percaya
diri
Cenderung tidak toleran terhadap orang lain dan ingin selalu menang
sendiri
Mulai mengamati orang tua dan guru-guru mereka secara objektif
Selain itu remaja mampu untuk melihat diri sendiri secara objektif
saat-saat yang diperlukan ia bisa melepaskan diri dari dirinya sendiri dan
meninjau dirinya sendiri sebagai orang luar. Remaja juga memiliki falsafah
kata-kata.
emosi itu ada juga aturannya. Supaya bisa mengekspresikan emosi secara
melainkan:
situasi tersebut.
situasinya, serta dengan cara yang dapat diterima oleh lingkungan social.
karena kurang mengenal perasaan dan emosi sendiri sehingga jadi “salah
emosi sangatlah perlu agar dalam proses kehidupan remaja bisa lebih
1. Berfikir Positif
orang lain. Orang-orang yang dijumpai dirumah atau dikampus akan lebih
marah, emosi anggota keluarga yang lain akan bereaksi terhadap emosi
tersebut, sehingga mereka merasa tidak enak atau merasa bersalah dan
lain sebagainya.
Agar emosi positif pada diri remaja dapat berkembang dengan baik,
dapat dirangsang, disikapi oleh orang tua maupun guru dengan cara :
1. Orang tua dan guru serta orang dewasa lainnya dalam lingkungan
meledak-ledak
2. Adanya program latihan beremosi baik ssssssdisekolah maupun
berbagai disiplin ilmu. Hal itu tak lain adalah persiapan mengemban tugas
jawab dari generasi tua ke generasi muda. Sudah banyak generasi muda
yang akan datang. Tetapi, dibalik semua itu ada sebagian generasi muda
moralnya sebagai manusia. Hal ini sangat memprihatinkan bagi kita semua.
sangat meresahkan.
berumur antara 15-18 tahun. Masa remaja merupakan masa dimana sedang
beralihnya masa anak2 menuju masa kedewasaan. Pada masa ini jiwa
mereka masih labil dan mereka tidak memiliki pegangan yang pasti. Mereka
berbuat sesuai dengan pikiran dan nalar, perbuatan itu mereka lakukan
mungkin agar tidak berkembang menjadi tindak kriminal yang lebih besar
Remaja seringkali sulit mengatasi masalah mereka. Ada dua alasan hal itu
terjadi, yaitu:
Ketika masih anak2, seluruh masalah mereka selalu diatasi oleh orang2
keutuhan diri itu suatu masalah utama karena adanya perubahan2 sosial,
Remaja jauh lebih mudah terkesan akan nilai2 luhur yang berlangsung dari
Sikap apatis
saat yang bersamaan tidak mau melibatkan diri di dalamnya. Sikap apatis
masyarakatnya.
Kata stess atau frustasi semakin umum dipakai kalangan remaja. Banyak
uang.
menggunakan segala cara untuk tidak belajar tetapi mendapat nilai baik
atau ijasah.
karena kegagalan.
adalah hal yang sangat penting dalam keterkaitan memberi perhatian dan
bebas.
kemudian kita mampu mengenali, hal lain yang perlu dilakukan untuk dapat
hubungan.
kita harus memberikan waktu lawan bicara untuk berbicara juga dengan
demikian posisikan diri kita menjadi pendengar dan penanya yang baik
dengan hal ini kita diharapkan mampu membedakan antara apa yang
jauh dalam membimbing anaknya saat masa remaja, dengan cara berikut :
Kenali mereka lebih dekat yaitu informasi mengenai remaja dan perubahan2
Kenali perubahan fisik pada remaja dan dampaknya terhadap diri anak.
Kenali perubahan emosi remaja dan caranya mencari perhatian orang tua
antara pria dan wanita; teman dan permasalahannya; naksir, ditaksir dan
pacaran.
ada di masyarakat.
“baru” tetapi orang tua juga perlu banyak belajar menghadapi perubahan2
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Emosi yang paling sering dirasakan remaja adalah emosi marah,
takut, cemas, kecewa dan cinta. Gangguan emosi yang dialami remaja
dapat menjadi sumber tingkah laku nakal. Oleh karena itu hal-hal yang
menyebabkan emosi remaja terganggu perlu dihindari. Cara yang sangat
B. Saran
Usaha untuk mengembangkan emosi remaja, yaitu :
1. Adanya model dari orang tua dan guru serta orang dewasa lainnya
sekolah
kondisi-kondisi itu
13
DAFTAR
PUSTAKA
Sarwono, Sarlito Wirawan, 2000. Psikologi Remaja. Jakarta