Pengampu:
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat-Nya,
sehingga proposal penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik. Tidak lupa
penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu Agustin Erna Fatmasari, S.Psi.,
M.A. dan Bapak Drs. Zaenal Abidin, M.Si. selaku dosen pengampu mata kuliah
Metodologi Penelitian Kuantitatif dan semua pihak yang telah membimbing dan
membantu kami dalam pembuatan tugas proposal penelitian dengan judul
Hubungan Antara Kesepian dengan Perilaku Konsumtif Pada Mahasiswa Baru
Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Angkatan 2020.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………..…................ i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL..................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................vi
BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................4
C. Tujuan...........................................................................................................4
D. Manfaat.........................................................................................................4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................6
A. KESEPIAN...................................................................................................6
1. Definisi Kesepian......................................................................................6
2. Aspek Kesepian.........................................................................................6
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesepian...........................................7
4. Kesepian pada Remaja Akhir dan Kaitannya dengan Kesepian...............9
B. PERILAKU KONSUMTIF.........................................................................10
1. Definisi Perilaku Konsumtif....................................................................10
2. Aspek Perilaku Konsumtif......................................................................11
3. Faktor Penyebab Perilaku Konsumtif......................................................12
C. Hubungan Dinamika Psikologis antara Kesepian dengan Perilaku
Konsumtif...........................................................................................................14
D. Hipotesis Penelitian.....................................................................................15
BAB III. METODE PENELITIAN....................................................................16
A. Identifikasi Variabel Penelitian...................................................................16
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian....................................................16
1. Kesepian................................................................................................16
2. Perilaku Konsumtif................................................................................17
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel.................................................17
iii
D. Metode dan Alat Pengumpulan Data..........................................................19
E. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur...........................................................24
F. Analisis Data...............................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................26
LAMPIRAN..........................................................................................................30
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
Mahasiswa atau remaja merupakan objek atau sasaran yang banyak diminati
oleh para ahli pemasaran dikarenakan mereka mudah terbujuk rayuan iklan,suka
meniru gaya teman,dan lebih mementingkan gengsinya untuk membeli barang-
barang yang bermerek atau yang menjadi trend di kampusnya agar tidak
dianggap ketinggalan zaman.
B. RUMUSAN MASALAH
TINJAUAN PUSTAKA
A. KESEPIAN
1. Definisi Kesepian
2. Aspek Kesepian
a. Afektif
6
7
b. Kognitif
c. Motivasional
d. Perilaku
Peplau & Perlman dalam Watson, dkk. (1988) dalam Indrawati dan
Fauziah (2010) mengemukakan beberapa penyebab kesepian, yaitu:
Umumnya usia mahasiswa untuk strata satu (S1) berkisar 18-24 tahun.
Artinya, mereka berada pada masa remaja akhir dan dewasa awal atau di
antara keduanya, yakni transisi dari remaja ke dewasa (Hurlock, 1980
dalam Hidayatulloh, 2014). Sebuah survei besar yang dilakukan oleh Parlee
(1979) membuktikan bahwa 79 persen remaja menyatakan mereka
terkadang atau sering merasa kesepian, dibandingkan dengan dengan 53
persen orang dengan usia 45-54 tahun dan 37 persen orang berusia 55 tahun
ke atas (Taylor, Peplau, & Sears, 2000).
10
B. PERILAKU KONSUMTIF
a. Faktor Internal
Faktor internal ini juga terdiri atas dua aspek, yaitu faktor psikologis dan
faktor pribadi.
1. Faktor psikologis, juga sangat mempengaruhi seseorang dalam
bergaya hidup konsumtif. Faktor psikologis terbagi menjadi tiga, yaitu
motivasi, persepsi, dan sikap pendirian atau kepercayaan. Motivasi
dapat mendorong karena dengan motivasi tinggi untuk membeli suatu
produk, barang atau jasa maka mereka cenderung akan membeli tanpa
menggunakan faktor rasionalnya. Persepsi berhubungan erat dengan
motivasi. Dengan persepsi yang baik maka motivasi untuk bertindak
akan tinggi, dan ini menyebabkan orang tersebut bertindak secara
rasional. Melalui bertindak dan belajar orang akan memperoleh
kepercayaan dan pendirian. Dengan kepercayaan pada penjual yang
berlebihan dan dengan pendirian yang tidak stabil dapat menyebabkan
terjadinya perilaku konsumtif. (Kotler, 2000 dalam Shaffatallah dan
Azmi, 2012)
2. Faktor Pribadi. Menurut Kotler (2000) dalam Shaffatallah dan Azmi
(2012), keputusan untuk membeli sangat dipengaruhi oleh
karakteristik pribadi yang meliputi:
a) Usia, pada usia remaja kecenderungan seseorang untuk berperilaku
konsumtif lebih besar daripada orang dewasa. Tambunan (2001) dalam
Shaffatallah dan Azmi (2012), menambahkan bahwa remaja biasanya
mudah terbujuk rayuan iklan, suka ikut-ikutan teman, tidak realistis, dan
cenderung boros dalam menggunakan uangnya.
b) Pekerjaan, mempengaruhi pola konsumsinya. Seseorang dengan pekerjaan
yang berbeda tentunya akan mempunyai kebutuhan yang berbeda pula.
13
D. Hipotesis Penelitian
15
H1: Ada hubungan antara kesepian dengan perilaku konsumtif pada mahasiswa
baru Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro angkatan 2020.
H0: Tidak ada hubungan antara kesepian dengan perilaku konsumtif pada
mahasiswa baru Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro angkatan 2020
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Kesepian
16
17
1. Populasi
Menurut Arikunto (dalam Amir, 2015) populasi adalah seluruh subjek
penelitian. Sedangkan, menurut Sugiyono (dalam Setiarsih, 2014) populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian
ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro angkatan
2020 sejumlah 370 orang dengan jenis kelamin laki-laki maupun perempuan
yang berusia 18 hingga 20 tahun.
Peneliti memilih mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro
angkatan 2020 dikarenakan populasi tersebut memasuki usia remaja akhir
18
(18-20) tahun sehingga cenderung lebih konsumtif. Selain itu mahasiswa baru
sedang berada dalam fase penyesuaian diri di dunia perkuliahan sehingga
kemungkinan untuk merasakan kesepian menjadi lebih besar.
2. Sampel
Sampel pada penelitian ini berjumlah 100 orang, diambil dari rumus slovin
menurut Sugiyono (2017) dalam Abdillah (2017), yaitu sebagai berikut:
Keterangan:
N = Jumlah Populasi (370)
e = toleransi error (0,1), margin of error 10%
Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
self report, atau disebut juga angket/kuesioner. Angket atau kuesioner adalah
teknik pengumpulan data melalui formulir-formulir yang berisi pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang
untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh
peneliti (Mardalis, 2008 dalam Atmanta, 2010). Pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan akan dituangkan dalam skala psikologi.
Penggunaan skala psikologi dipilih karena penyebarluasannya relatif mudah,
yaitu dapat secara daring, di mana metode ini sangat efektif digunakan di kala
pandemi. Jangkauan penyebaran daring juga luas dan waktu pengisiannya
fleksibel, sehingga memudahkan responden dalam memberikan tanggapan.
Skala penelitian yang akan digunakan adalah model likert dengan ketentuan
jawaban dan peliaian sebagai berikut:
a. Skala Kesepian
20
F U 32 100%
F
a. Perasaan
1. Afektif cemas dan 12.5%
tertekan 2 2 4
Orang-orang ketika
yang kesepian berada di
cenderung sekitar orang
merasa putus lain
asa, panik,
tidak berdaya,
bodoh, benci a. Perasaan
terhadap diri takut untuk 12.5%
sendiri, bosan, bersosialisas 2 2 4
depresi, sering i dengan
cemas, sedih, orang lain
tertekan,
takut, marah,
serta
bermusuhan
dengan orang
lain.
a. Kesulitan
untuk fokus
dalam 2 2 4
kegiatan
21
sehari-hari
2. Kognitif 12.5%
Pada
umumnya, b. Menganggap
orang yang diri sendiri 12.5%
merasa tidak 2 2 4
kesepian mampu
kurang dapat mencapai
berkonsentrasi sesuatu.
secara efektif,
menganggap
dirinya tidak
berarti bagi
siapapun, dan
menolak diri
sendiri.
Mereka
seringkali
menilai diri
sendiri dan
orang lain
secara negatif.
a. Perasaan
3. Motivasional putus asa 12.5%
dan sia-sia 2 2 4
Kesepian saat
dapat berinteraksi
menciptakan dengan
perasaan orang sekitar
putus asa
yang
mendalam b. Perasaan
dan sia-sia, cemas saat 12.5%
yang melakukan 2 2 4
mendorong interaksi
orang-orang sosial
untuk
melakukan
interaksi
sosial meski
merasa cemas.
22
a. Kesulitan
4. Perilaku dalam
mengobrol 2 2 4
Beberapa dan memulai 12.5%
perilaku yang pembicaraan
ditunjukkan dengan
oleh orang orang lain
yang kesepian
adalah
menghindar
dari orang b. Memiliki
lain, makan perilaku 12.5%
berlebihan, yang pasif 2 2 4
menangis, ketika
sedikit berinteraksi
bertanya dan dengan
berbicara orang lain
dengan orang
lain, mudah
mengganti
topik
pembicaraan,
serta berhenti
lama sebelum
memulai
pembicaraan
selanjutnya.
b. Perilaku Konsumtif
F U 36 100
F %
a. Membeli sebuah
1. Motif produk setelah 3 3 6 16,67
melihat orang %
Meliputi lain memakai
dorongan- produk yang
dorongan sama.
yang bersifat
rasional
maupun yang b. Melakukan
irasional, pembelian 3 3 6 16,67
ikut-ikutan produk merek %
dan uji coba. berbeda untuk
coba-coba
walaupun telah
memiliki produk
dengan fungsi
yang sama..
a. Mahasiswa
2. Kemutakhir membeli produk 3 3 6 16,67
an mode dengan merek %
tertentu yang
Mencakup dianggap
macam- prestissus oleh
macam kebanyakan
barang dan orang
jasa yang
sedang
populer atau b. Kecenderungan
digemari untuk memilih 3 3 6 16,67
oleh orang produk baru yang %
banyak, sedang populer
sehingga
orang lebih
cenderung
beranggapan
24
bahwa dirinya
prestissius bila
mengkonsumsi
a. Membeli produk
3. Inferiority untuk 3 3 6 16,67
Complex meningkatkan %
status sosial di
Berkaitan mata masyarakat.
dengan
masalah
harga diri
yang rendah, b. Membeli produk
kurang karena gengsi 16,67
akibat merasa %
percaya diri, 3 3
gengsi, diremehkan.
6
konsumen
yang tidak
yakin dengan
dirinya
sendiri maka
dia akan
membeli
produk
dengan
tujuan
simbol status
pribadi.
Selain uji validitas, ada juga uji reliabilitas. Tinggi rendahnya reliabilitas,
secara empirik ditunjukan oleh suatu angka yang disebut nilai koefisien
reliabilitas. Reliabilitas yang tinggi ditunjukan dengan nilai rxx mendekati angka
1. Kesepakatan secara umum reliabilitas yang dianggap sudah cukup memuaskan
jika ≥ 0.700. Pengujian reliabilitas item dengan menggunakan rumus Alpha
Cronbach karena instrumen penelitian ini berbentuk skala. Jika alpha > 0.90
maka reliabilitas sempurna. Jika alpha antara 0.70 – 0.90 maka reliabilitas tinggi.
Jika alpha 0.50 – 0.70 maka reliabilitas moderat. Jika alpha < 0.50 maka
reliabilitas rendah. Jika alpha rendah, kemungkinan satu atau beberapa item tidak
reliabel.
F. Analisis Data
Teknik analisis data yang akan digunakan adalah kuantitatif korelasi untuk
menemukan apakah ada hubungan antara variabel dependen (kesepian) dan
independen (perilaku konsumtif). Untuk membantu menganalisis data yang
didapat dari sampel, peneliti menggunakan program olah data SPSS.
Peneliti akan lebih dulu melakukan uji asumsi berupa uji normalitas dan uji
linearitas untuk menentukan teknik lanjutan yang akan digunakan, yaitu
parametrik atau non-parametrik. Jika data yang diuji ternyata linier dan normal,
maka peneliti menggunakan statistik parametrik dengan uji pearson. Jika data
tidak memenuhi syarat normal maupun linear, peneliti akan menggunakan statistik
non-parametrik dengan uji rank spearman untuk mengetahui hubungan antara
variabel X (kesepian) dan variabel Y (perilaku konsumtif)
DAFTAR PUSTAKA
26
27
Indrawati, E.S. dan Fauziah, N. (2010). Penyesuaian Sosial dan Tingkat Kesepian
Pada Mahasiswa Tahun Pertama Fakultas Psikologi Undip. Project
Report. Fakultas Psikologi Undip. Audrey
Mawo, T., Thomas, P. dan Sunarto. (2017). Pengaruh Literasi Keuangan, Konsep
Diri, dan Budaya terhadap Perilaku Konsumtif Siswa SMAN 1 Kota
Bajawa. Journal of Economic Education. Vol. 6, No. 1. DOI:
https://doi.org/10.15294/jeec.v6i1.14702 . Frida
Rengganis, N., Munawir Y., dan Hardjono. (2016). Hubungan antara Stereotip
Daya Tarik Fisik dan Kesepian dengan Perilaku Konsumtif terhadap
Produk Kosmetik pada Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret. Jurnal Psikologi. 8(16): 1-14. DOI:
https://doi.org/10.13057/wacana.v8i1 Audrey
Sinaga, I.K. (2017). Hubungan Harga Diri dengan Perilaku Konsumtif Pria
Metroseksual pada Aparat Kepolisian Tajung Morawa. [Skripsi tidak
dipublikasikan]. Fakultas Psikologi Universitas Medan Area, Medan.
Audrey
Taylor, S.E., Peplau, L.A., dan Sears, D.O. (2000). Social Psychology. New
Jersey: Prentice-Hall, Inc. Audrey
31
32
Favorable Unfavorable
4. Perilaku a) Kesulitan Saya kesulitan Saya mampu
dalam dalam menemukan
Beberapa mengobrol dan menentukan bahasan
perilaku memulai topik pembicaraan
yang pembicaraan pembicaraan menarik
ditunjukkan dengan orang ketika dengan cepat
oleh orang lain mengobrol ketika
yang dengan orang berbincang
kesepian lain. dengan orang
adalah lain.
menghindar
dari orang
lain, makan
berlebihan, Saya merasa Saya tidak
menangis, kurang percaya keberatan
sedikit diri untuk untuk
bertanya dan memulai mengawali
berbicara obrolan dengan pembicaraan
dengan orang lain. dengan orang
orang lain, lain.
36
Favorable Unfavorable
diri, gengsi,
konsumen membeli baju baju dengan
yang tidak dengan merek merek yang
yakin dengan yang sewajarnya
dirinya dainggap sesuai
sendiri maka branded oleh kebutuhan
dia akan masyarakat
membeli
produk
dengan Saya Saya membeli
tujuan menganggap perhiasan
simbol status bahwa sebagai
pribadi. membeli tabungan dan
perhiasan juga investasi
akan masa depan
meningkatkan
status sosial
saya
Saya Saya
membeli membeli
kendaraan kendaraan
mewah sesuai dengan
kebutuhan
Saya Saya
menganggap menganggap
bahwa barang bahwa simbol
yang saya beli dari diri saya
dan kenakan adalah diri
adalah simbol sendiri serta
41
1. Uji Normalitas
2. Uji Linearitas
42
3. Uji Homogenitas
Berdasarkan nilai signifikansi Sig. (2-tailed) dari tabel output di atas diketahui
nilai Sig. (2-tailed) antara Kesepian (X) dan Perilaku Konsumtif (Y) adalah
sebesar 0,000. < 0,05. yang berarti terdapat korelasi yang signifikan antara
variabel kesepian dengan variabel perilaku konsumtif.
1. Uji Normalitas
2. Uji Homogenitas
44