Disusun oleh:
Nurridha Sunni, S.Pd
Simpkb id: 7000066754
Kelas: Bahasa-2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I: PENDAHULUAN..................................................................................................
A. Latar belakang.........................................................................................................
B. Identitas peserta didik..............................................................................................
C. Tujuan observasi......................................................................................................
D. Panduan observasi...................................................................................................
Kesimpulan..........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
LAMPIRAN .......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Observasi adalah aktivitas yang dilakukan untuk mengamati secara langsung suatu objek
tertentu dengan tujuan memperoleh sejumlah data dan informasi terkait objek tersebut ( Dalam
menggunakan teknik observasi hal terpenting yang harus diperhatikan ialah mengandalkan
pengamatan peneliti. Objek yang diamati bisa berbentuk banyak hal, seperti pembelajaran
Melakukan pengamatan pada peserta didik merupakan kegiatan yang sangat krusial
dilakukan oleh seorang guru (pengamat). Data/informasi yang didapatkan dari hasil observasi
dapat menjadi acuan dalam merencanakan pembelajaran dan implementasi metode metode
pembelajaran bisa tercapai. Jika seorang guru tidak mengetahui kebutuhan peserta didiknya,
maka sulit untuk membuat peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran. Adapun aspek aspek
yang bisa diamati dari peserta didik ialah perkembangan peserta didik,motivasi, latar belakang,
Pada kesempatan kali ini, saya sebagai pengamat akan melakukan observasi pada aspek
perkembangan peserta didik dari segi kognitif, psikologis (social emosional, moral, motivasi)
dan segi fisiologis yang berlokasi di SMPN 4 Banda Aceh dan juga merupakan sekolah tempat
pengamat akan melaksanakan kegiatan PPL, berfokus di kelas IX-1. Alasan saya melakukan
observasi yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemahaman Tentang Peserta Didik dan
Kegiatan observasi berlokasi di SMPN 4 Banda Aceh. kali ini pengamat mengambil subjek peserta
didik pada satu kelas atas yaitu kelas IX-1 yang berisikan hanya siswa perempuan dan berjumlah 25
siswa. Kelas yang diobservasi juga merupakan kelas target untuk kegiatan asistensi mengajar dan siklus
pembelajaran terbimbing.
C. Tujuan Observasi
Kegiatan observasi tentu saja memiliki tujuan yang ingin dicapai. Adapun tujuan
observasi adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui perkembangan psikologis, emosi, sosial, dan moral peserta didik kelas IX-1
D. Panduan Observasi
N
Perkembangan Emosional Ya Tidak
O
1. Kemampuan Manajemen Diri
- Emosi stabil
- Percaya diri dalam pembelajaran
- Bertanggung jawab atas tindakan diri sendiri
2. Kemampuan Kesadaran Diri
- Mengetahui kekurangan dan kelebihan diri
sendiri
- Keinginan untuk mencari pengalaman baru
- Percaya diri dengan kondisi fisik
3. Kesadaran Sosial
- Lebih peka dengan emosi orang lain
- Menghargai pendapat orang lain
- Memiliki rasa ingin tau tentang permasalahan
politik dan sosial
4. Kemampuan Mengambil Keputusan dengan
Bertanggungjawab
- Menggunakan nalar dalam menyelesaikan
masalah
- Menyadari bahwa perbuatan saya saat ini
berdampak di masa depan
5. Ketertarikan dengan Lawan Jenis
- Memiliki ketertarikan terhadap lawan jenis
- Memiliki rasa peduli dan berbagi dengan
lawan jenis
- Tertarik menjalin hubungan dengan lawan
jenis
PERKEMBANGAN EMOSIONAL
16 16 17
14
12
7
5
3 3 2
PERKEMBANGAN MORAL
19 19
17
16
3
2
Saya senang
0 Saya tidak merugikan Saya melakukan yang Saya menghormati
0
membantu orang atau menyakiti orang terbaik untuk diri aturan sosial
lain lain sendiri dan orang lain
YA TIDAK Column1
PERKEMBANGAN KOGNITIF
15 16 16 16
14 14
4 5 5
3 3 3
PERKEMBANGAN MOTIVASI
20
16 18 17 17
12
13
8 10 9
4 6
0 2 2
1
YA TIDAK
PERKEMBANGAN FISIK
Sejatinya, sebagai manusia sosial, perkembangan social emosional sangat penting untuk
diperhatikan karena bagaimana seseorang akan bersikap,berbaur ke masyarakat dengan
menunjukkan emosi yang bagus.
Masa remaja ialah masa menuntaskan krisis identitas, sehingga diharapkan identitas
sudah ditemukan pada akhir masa remaja dan bisa mencapai pandangan tentang dirinya,
kelebihan kekurangnya, persamaan dan perbedaan dengan orang sehingga tangguh dalam
menghadapi kehidupan di masa depan.
PERKEMBANGAN EMOSIONAL
16 16 17
14
12
7
5
3 3 2
14 dari 19 siswa yang diamati sudah mampu mengatur manajemen dirinya, dilihat dari
aspek emosi yang sudah stabil, percaya diri dalam pembelajaran serta bertanggung jawab atas
tindakan sendiri. Grafik diatas juga menjelaskan bahwa, kesadaran social dan kemampuan
mengambil keputusan berada di urutan 1 dan 2 untuk kemampuan siswa. Hal diatas dipengaruhi
oleh faktor posisi dan hubungan di dalam keluarga yang rata rata sebagai anak pertama dan
kedua sehingga kemampuan mengatur emosi dan bermasyarakat. Hubungan yang dekat Antara
anak pertama dan orang tua dalam konteks positif bisa mempengaruhi komepetensi social dan
emosional yang bertanggung jawab ( Desmita, 2009; 228). Di sisi lain, terdapat 12 siswa yang
sudah mengalami ketertarikan dengan lawan jenis. Berdasarkan observasi pengamat, hal itu
disebabkan oleh kesibukan dan kesadaran akan diri sebagai pelajar yang dituntut untuk
memenuhi tugas sehingga tidak mempunyai waktu untuk tertarik dengan lawan jenis.
b. Perkembangan Moral
Moral adalah tata cara, kebiasaan dan adat. Prilaku moral adalah prilaku yang berkaitan
dengan adat, tata cara dan kebiasaan lingkungan atau masyarakat setempat. Prilaku moral
Perkembangan moral menurut Kohlberg adalah fenomena kognitif yang merupakan bagian dari
penalaran (reasoning), oleh karena itu ia pun sering menyebut moralitas individu sebagai
penalaran moral (moral reasoning). Penalaran atau pertimbangan tersebut berkenaan dengan
keluasaan wawasan mengenai relasi antara diri dan orang lain, hak dan kewajiban.
Perkembangan moral peserta didik penting untuk diamati oleh guru guna mengetahui
sejauh mana peserta didik bisa menerapkan pembelajaran berkarakter dan karakter profil
pancasila. Adapun hasil observasi perkembangan peserta didik di sekolah SMPN 4 Banda Aceh
3 2
0 0
YA TIDAK Column1
Grafik diatas menunjukkan hasil perkembangan moral siswa dari beberapa aspek. Yaitu
kesediaan untuk membantu orang lain, dimana seluruh participant mengakui bahwa senang
membantu, aspek merugikan atau menyakiti orang lain, 16 dari 19 siswa tidak merasa telah
merugikan atau menyakiti orang sementara itu, untuk aspek melakukan yang terbaik untuk diri
sendiri dan orang lain, rata-rata siswa telah melakukannya dan aspek terakhir, menghormati
aturan social. Pada kasus ini, pengamat mengamati cara-cara siswa kelas IX-1 menghormati
aturan social seperti, berbusana yang layak di area sekolah, menghormati guru dan melaksanakan
seluruh kewajiban yang telah dibebankan kepada siswa.
c. Perkembangan kognitif
4 5 5
3 3 3
Pada tahap memilah Antara fiksi dan nyata, terdapat 15 siswa yang mampu melakukan
hal tersebut. 4 siswa diketahui masih kesulitan untuk membedakan fiksi dan fakta. Sementara itu,
aspek mampu membuat dugaan dari suatu kegiatan dan dapat membuktikan kebenarannya sesuai
teori terdapat 14 siswa yang bisa melakukannya. Selama proses obeservasi, pada bagian ini, guru
memberika suatu masalah yang harus diselesaikan oleh peserta didik yang pada tahap awalnya,
membuat hipotesis atau dugaan terlebih dahulu, setelah mendapatkan dugaan, siswa kemudian
berusaha membuktikan bahwa yang mereka duga itu adalah kebenarannya.meskipun, dalam
proses siswa masih banyak yang keliru, namun rata-rata sudah mengerti maksud dari membuat
dugaan.
Pada bagian yang lainnya, yaitu mengambil keputusan, menggunakan strategi dan
menerapkan teori, sebagian besar siswa sudah mampu untuk melakukannya. Secara keseluruhan,
perkembangan kognitif peserta didik kelas IX-1 telah berada di tahap yang bagus.
d. Perkembangan motivasi
Perkembangan motivasi merupakan salah satu dari tugas perkembangan peserta didik.
Seorang peserta didik diharapkan mempunyai motivasi yang besar dalam kegiatan pembelajaran
supaya mampu dalam memahami materi pembelajaran. Motivasi sangat dibutuhkan oleh peserta
didik dalam kegiatan pembelajaran karena motivasi dapat mendorong peserta didik untuk
melakukan sesuatu guna mencapai tujuan dari kegiatan pembelajaran. Tanpa adanya motivasi,
maka kegiatan pembelajaran peserta didik tidak akan berlangsung secara optimal. Semakin tinggi
motivasi peserta didik maka akan semakin tinggi pula hasil belajar yang didapat.
Adapun hasil pengamatan tentang perkembangan motivasi peserta didik dikelas IX-1
menunjukkan hasil sebagai berikut:
PERKEMBANGAN MOTIVASI
20
16 18 17 17
12
13
8 10 9
4 6
0 2 2
1
YA TIDAK
Dilihat dari grafik diatas, motivasi siswa kelas IX-1 sangat tinggi terutama dalam
mengikuti pembelajaran Bahasa Inggris. Dari segi keinginan untuk masuk kelas, 18 dari
19 siswa masuk kelas tepat waktu lantaran ingin mengikuti pembelajaran dan 17 siswa
Pengamat mengetahui bahwa motivasi di kelas ini tergolong besar dan tinggi. Para siswa
mengatakan bahwa mereka menyukai pelajaran bahasa inggris dan ingin menguasai skill
bahasa inggris, ditambah dengan metode pembelajaran yang menyenangkan. Hal yang
motivasi belajar salah satunya adalah dukungan guru dan lingkungan belajar yang
PERKEMBANGAN FISIK
Perkembangan fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan
sangat mengagumkan. Kuhlen dan Thompson mengemukakan bahwa perkembangan fisik
individu meliputi empat aspek, yaitu:
Perkembangan peserta didik pada masa remaja ditandai dengan pertumbuhan tinggi
badan dari masa kanak-kanak, mengalami menstruasi, pertumbuhan jakun, proporsi badan yang
bertambah dan membesarnya pinggul dan payudara, masa remaja berada direntang usia 12-21
tahun. Yang diklasifikasikan :
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil observasi pengamat lakukan pada peserta didik kelas IX-1 SMPN 4
Banda Aceh, dapat disimpulkan bahwa perkembangan social emosional, kognitif, moral,
motivasi dan fisiologi peserta didik secara keseluruhan menunjukkan kenormalan perkembangan
anak pada umumnya. Hal ini juga bisa dilihat dari tidak adanya penyimpangan prilaku yang
terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Murni. ( 2017). Perkembangan Fisik, Kognitif, dan Psikososial pada masa kanak-kanak awal 2-6.
Jurnal Psikologi. Vol. III. Nomor I.
Naldi, H. (2018). Perkembangan Kognitif, Bahasa dan Perkembangan Sosioemosional serta
implikasinya dalam pembelajaran. Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and
Education, 5 (2), 102-114.
Paramitha, A. dan Yoenanto. (2017). Pengaruh Dukungan social orangtua, kematangan emosi dan
adversity quotient terhadap motivas belajar pada siswa dengan status social ekonomi rendah
di SMAN 1 Porong. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan. Vol. 6, pp. 44-63
Affandi, & Dewi, F,P. (2011). Pengaruh Intensitas Pemakaian Facebook terhadap Perkembangan
Sosial Remaja di SMP Taruna Dra. Zulaeha. Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim, Malang.
.