SKRIPSI :
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Dan Komunikasi
Universitas Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1
OLEH :
JUNIAL KHOIR
NIM : 12220076
PEMBIMBING :
Drs. ABROR SODIK, M.Si
NIP : 19580213 198903 1 001
III
1/1 27/0A2U8
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVEIISITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
6B&. ffie Jl. Marsda Adisucipto Telp.(0274) 515856
*Y*78
qu#8E*# Yogyakarta 55281
I(epada:
Di Yogyakarta
NIM :1'2220076
Dengan ini kami mengharap agar skripsi tersebut di atas dapat segela
din-runaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Mengetahui,
ilt
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Yogyakarta" adalah hasil karya pribadi yang tidak mengandung plagiatisme dan
tidak berisi materi yang dipublikasikan atau ditulis orang lain, kecuali bagian-bagian
teitentu yang penulis ambil sebagai acuan dengan tata cara yang dibenarkan secara
ilmiah.
Terima kasih untuk do’a-do’a yang tanpa penulis tau menjadikan diri ini selalu
semangat dan yakin dalam mengerjakan skripsi.
Alhamdulillahirabbilalamin.
v
MOTTO
َ ك هُ َى أَ ْعََ ُم بِ َم ْه
َ َّل ع َْه َ َّك بِ ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َمىْ ِعظَ ِة ْال َح َسنَ ِة َو َجا ِد ْلهُ ْم بِالَّتِي ِه َي أَحْ َسهُ إِ َّن َرب
َ ِّع إِلَى َسبِي ِل َرب
ُ ا ْد
]521 :َسبِيَِ ِه َوهُ َى أَ ْعََ ُم بِ ْال ُم ْهتَ ِديهَ [النحل
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang
baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah
yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang
lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk
(Annahl: 125)1
1
Departemen Agama, Al-Quran dan Terjemahnya, (Jakarta: Pustaka Al-Kaustsar, 2009),
hlm. 230.
vi
KATA PENGANTAR
يم
ِ س ِم هللاِ ال َّر ْحم ِن ال َّر ِح
ْ ِب
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang tidak pernah
1. Prof. Drs. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. Rektor UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta.
2. Dr. Nurjannah, M.Si., selaku Dekan prodi Bimbingan dan Konseling Fakultas
3. Pengasuh Pondok Pesantren Wahid Hasyim Abah KH. Drs. Jalal Suyuti, S.H
4. A.Said Hasan Basri, S.Psi. M.Si., selaku ketua prodi Bimbingan dan
Kalijaga Yogyakarta.
5. Dr. Casmini, M.Si., selaku Dosen Penasehat Akademik prodi Bimbingan dan
Yogyakarta.
vii
6. Drs. Abror Sodik. M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Yang telah
8. Seluruh guru yang telah berjasa mengajarkan dan membimbing saya selama
ini.
10. Siswa-siswi di SMA Sains Wahid Hasyim Yogyakarta yang turut membantu
11. Untuk adik dan kakak-kakak tersayang, Alhusni, Nilham, Azroni, Azrori,
Muhtazul, Terima kasih atas doa, dan semangat yang diberikan untuk penulis
skripsinya (Tsalis Nurul, Windi, Ika, Desi, Nur Komar, Alwan, Riski, Alfan,
13. Kepada my best friend mas Lailul Ilham, S.Sos. yang telah banyak
viii
14. Teman-teman dan sahabat-sahabat jurusan BKI 2012, terimakasih dari awal
15. Saudara saudaraku di wahid hasyim yang selalu menyindir agar skripsiku
cepat selesai (Ust Alwi, Arifur, Syarif, Faiz, Yasin, Ampuh, Mahfud, Aqib,
Baya Umar, Ismail, Hakam, Nafi Fauzi, Rizal, Arifin, Adam, Fahd) kalian
TB (Taman Bermain) (kak pranowo, S.E, hari gunawan, M.S.I, Saiful Haq,
M.Pd., Agus Eko Masruri/ Rsb, Agus Santoso/ Kang Jekc Sparrow, Mansur
Mata Pena, Bunda Sriyati, Rabiatul Adawiyah, Nani, Nurdin, Umi, Ratmi,
17. Semua pihak yang telah memberikan motivasi dan bantuan dalam penelitian
skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
sesuatu yang sangat berarti dan mendapatkan balasan terbaik dari Allah SWT.
Amin.
kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik dari pembaca sangat diharapkan
ix
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis dan
Junial Khoir
x
ABSTRAK
xi
DAFATAR ISI
Halaman Judul................................................................................................... i
Halaman pengesahan......................................................................................... ii
Halaman Persembahan...................................................................................... v
Motto................................................................................................................. vi
Abstrak.............................................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Penegasan Judul........................................................................... 1
B. Latar Belakang............................................................................. 3
C. Rumusan Masalah........................................................................ 8
D. Tujuan Penelitian......................................................................... 8
E. Manfaat Penelitian....................................................................... 8
F. Tinjauan Pustaka.......................................................................... 9
G. Kerangka Teori............................................................................ 13
H. Metode Penelitian........................................................................ 40
xii
B. Gambaran Umum Bimbingan Konseling SMA Sains Wahid
Hasyim Yogyakarta...................................................................... 62
C. Profile Subjek............................................................................. 78
Yogyakarta.................................................................................... 85
A. Kesimpulan........................................................................................
107
B. Saran-saran................................................................................... 107
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel nama guru dan mata pelajaran SMA Sains Wahid Hasyim.................. 52
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
1. Upaya
Sedangkan upaya yang dimaksud dalam judul ini adalah suatu usaha yang
dalam skripsi ini adalah tenaga ahli atau konselor yang memberikan
1
W. J. S Poerwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
1976), hlm. 1132.
2
W. S. Winkel, Bimbingan dan Konseling di Institut Pendidikan, (Jakarta: PT Gramedia
Widiasarana, 1997), hlm. 184.
1
layanan dan bimbingan kepada siswa kelas X, X1 dan XII pada tahun
3. Mengatasi Bullying
dilakukan oleh seorang siswa kepada siswa yang lain dengan maksud
maupun fisik.
mengatasi masalah kekerasan yang terjadi antar teman sebaya, dan kakak
kelasnya.
3
Dzakiyah drajat, kesehatan mental, (jakarta: Gunung agung, 1968) hlm. 121.
4
Novan, Save Our from School Bulliying, (Yogyakarta: Ar Ruz Media, 2013) hlm. 12.
5
Hellen, Bimbingan Dan Konseling (Jakarta, Quantum Teaching, 2005) hlm: 84.
2
4. Siswa SMA Sains Wahid Hasyim
dan XII pada tahun pelajaran 2016-2017 di SMA Sains Wahid Hasyim
Yogyakarta.
oleh siswa kelas XI dan XII kepada siswa kelas X tahun pelajaran 2017-
B. Latar Belakang
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
jawab.6
moral sering menjadi mata pelajaran yang memiliki jam pelajaran sangat
dan lain lain di dalam seminggu pelajaran tersebut hanya sekitar 45 menit.
6
UU No. 20 tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) dan
Penjelasannya, (Bandung: Citra Umbara, 2006), hlm. 76.
3
Padahal tuntutan masyarakat terhadap pendidikan moral di sekolah sangatlah
didik yang berbudi dan bernurani, bukan cuma pintar belaka. Tidak sekedar
peserta didik yang cerdas, tapi juga peserta didik yang kematangan akhlaknya
Namun saat ini sekolah yang menjadi harapan para orang tua terhadap
menjadi momok tersendiri bagi para orang tua. Karena kekerasan yang terjadi
guru kepada siswa, staff, bahkan antar siswa itu sendiri. Hal ini sudah sering
kali kita dengar di media-media sosial setidaknya di akhir tahun 2013 data
tentang bullying (kekerasan) yang telah ditemukan dari laporan peneliti Ratna
Surabaya. Ditemukan kasus bullying sebanyak 70,65% siswa SMP dan SMA
di Yogyakarta.8
7
Abdurrahman, Meaningful Learning: Re-Invensi Kebermaknaan Pembelajaran,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007) hlm. 3.
8
Caroline Demanik, Kekerasan di Sekolah Yogyakarta Paling Tinggi,
http://nasional.compas.com/red,
4
Selanjutnya penulis menemukan data hasil penelitian yayasan
antar siswa di tingkat SMP secara berurutan terjadi di Yogyakarta (77.5 %).9
Jakarta (61.1%) dan Surabaya (59.8%). Bahkan, di tahun 2014 tepatnya bulan
Oktober kemarin terjadi kekerasan antar siswa saat pelajaran agama di salah
satu SD di Bukit tinggi, Padang. Ironisnya terbuka fakta bahwa hal demikian
telah sering terjadi di sekolah tersebut dan tanpa ditanggapi serius oleh pihak
sekolah.10
terjadi tanpa adanya suatu tindakan baik itu dari pihak sekolah, maupun di
masalah sepele, kekerasan akan menjadi momok bagi para generasi bangsa
ini, kekerasan yang terjadi di lembaga pendidikan ini harus segera dicegah,
agar kasus serupa tidak terulang kembali sehingga para siswa merasa nyaman
pada siswa tidak akan lepas dari peran guru yang mengajar dalam sekolah.
Pelanggaran yang dilakukan siswa terlebih dahulu akan ditangani oleh guru,
bila guru tidak sanggup menangani siswa yang melanggar tata tertib maka
Kepala Sekolah yang akan menanganinya. Untuk itu guru dan sekolah
9
SEJIWA Service for Peace, Penelitian Tentang Kekerasan di Sekolah, (Jakarta: 21 April
2010), http://sejiwa.org/penelitian-mengenai-kekerasan-di-sekolah-2008.
10
Kasus ini dimuat dalam Republika online pada 12 Oktober 2014, Pukul 16.36 WIB.
5
mempunyai peran penting untuk meningkatkan ketertiban siswa dan
cerminan bagi para siswa. Misalnya guru sering terlambat ketika masuk kelas
punishment kepada siswa yang melanggar tata tertib tidak sesuai dengan
koredor yang berlaku sehingga siswa malah membangkang pada gurunya dan
lain-lain. Hal ini sering terjadi didunia pendidikan bahkan seperti sudah
dalam upaya membantu siswa untuk menemukan jati diri mereka. Karena
ditegaskan dalam butir D.1 konteks layanan bimbingan konseling dalam jalur
tahun 2006 bahwa salah satu isi dari peraturan tersebut, isi bimbingan
6
untuk menangani hal-hal yang berkaitan dengan unsur di luar akademis
Keberagaman latar belakang siswa yang berada di sana tidak bisa dipungkiri
dari asal, suku, budaya yang berbeda-beda. Hal ini yang berpotensi timbulnya
beberapa perilaku peserta didik yang bereneka ragam. Selain itu, sangat
7
penulis untuk melakukan penelitian di SMA Sains Wahid Hasyim
Yogyakarta.
C. Rumusan Masalah
ini, yaitu:
Yogyakarta?
D. Tujuan Penelitian
Yogyakarta
E. Manfaat Penelitian
8
tambahan bagi peneliti lain yang ingin meneliti bidang bimbingan
F. Tinjauan Pustaka
referensi yang di antaranya adalah kajian pustaka. Hal ini penulis lakukan
sebagai bentuk pengayaan akan referensi yang penulis gunakan sebagai dasar
atau penguat untuk penelitian ini. Sebagai literatur dalam penelitian terkait
11
Amin Wahyuningsih, “Upaya Guru Bimbingan dan Konseling dalam Meningkatkan
Kepercayaan Diri Pada Siswa Tunanetra Di MAN Maguwoharjo Sleman Yogyakarta”. Skripsi,
tidak diterbitkan, (Yogyakarta: Fakultas Dakwah Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam UIN
Sunan Kalijaga, 2009).
9
Perbedaan skripsi tersebut dengan penelitian yang penulis laksanakan
yaitu terletak pada apa yang diteliti, dalam skripsi di atas penulis meneliti
Hasyim Yogyakarta.
siswa remaja, antara SMP hingga SMA. Anak-anak yang menjadi korban
12
Rina Mulyani yang berjudul, "Pendekatan Konseling Spiritual Untuk Mengatasi
bullying (Kekerasan) Siswa Di SMA Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta", Skripsi, tidak
diterbitkan, (Yogyakarta: Fakultas Dakwah Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam UIN Sunan
Kalijaga.
10
pencegahan munculnya kasus kasus bullying, terutama di lingkungan usia
lain atau kelompok lain secara verbal, fisik, ataupun secara psikologis
bahkan pendidikan sekalipun tidak akan pernah bisa lepas dengan adanya
11
lain, upaya untuk menyelesaikan kekerasanpun menemui tantangan yang
kondisi damai juga memiliki dua jenis sifat, yakni negatif dan positif,
tahap yang dilakukan adalah mengetahui kasus bullying dari tiga pihak,
kasus bullying dari tiga pihak tersebut, terlebih dari pihak pelaku menjadi
metode penanganan yang efektif dan akurat (bagi pelaku) supaya dapat
15
Abd. Rahman Assegaf, Pendidikan.., hlm.77-81
12
menimbulkan efek jera. Dan telaah konprehensif tersebut belum ada atau
G. Kerangka Teori
konseling dalam mengatasi bullying antar siswa SMA Sains Wahid Hasyim
Yogyakarta, di antaranya:
1. Upaya
mengguanakan teori strategi karena antara upaya dan strategi memiliki substansi
yang sama, ditunjukkan dengan proses perencanaan dan teknik yang dilakukan
objek khusus yang dikaji. Strategi adalah cara bertinbdak yang ditentukan pada
organisasi pertahanan tingkat atas untuk mencapai tujuan perang yang ditentukan
kaum politik. Seperti halnya taktik yaitu ilmu dan seni dalam menggunakan
16
Sayidiman, Suryohadiprojo, Si vis Pacem Para Bellum (Membangun Pertahanan
Negara Yang Modern dan Efektif), (Jakarta: Gramedia, 2005), hlm. 18
13
menampilkan tujuan dan sasaran dari organisasi. Kemudian melahirkan
yang secara umum dikenal dengan dua tipe, yaitu tipe profesional dan
wali kelas, dan kepala sekolah yang merangkap tugas sebagai petugas
17
Ibid., hlm. 89
18
Tohirin, Bimbingan dan Konseling Di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi),
(Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2007), hlm. 115.
14
bimbingan dan konseling.19 Selain harus memiliki ilmu bimbingan dan
ilmu psikologi.20
makhluk sosial, agar siswa dapat maju seoptimal mungkin dalam proses
Yogyakarta.
19
Ibid., hlm. 116.
20
Ibid., hlm. 121.
21
Ibid., hlm. 122.
15
b. Tugas GuruBimbingan dan Konseling
meliputi:22
segenap unsur di sekolah dan unsur lain di luar sekolah (orang tua,
2) Merencanakan program
3) Melaksanakan program.
22
Fajar Santoadi, Manajemen Bimbingan dan Konseling Komprehensif, (Yogyakarta:
Penerbit Universitas Sanata Dharma, 2010), hlm. 70.
16
Menganalisis hasil penilaian layanan bimbingan konseling
7) Mengadministrasikan kegiatan.
konseling.
Sekolah.
23
Willis S. Sofyan, Konseling Individual Teori dan Praktek (Bandung, CV Alfabeta,
2007), hal:18
17
pembimbing dalam rangka pembahasan pengentasan masalah pribadi
konseli.25
lain.
24
Hellen, Bimbingan Dan Konseling (Jakarta, Quantum Teaching, 2005) hal: 84
25
Prayitno, Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling, (Jakarta, Rineka Cipta,
1994), hlm. 105
18
jangka waktu tertentu dengan cara beratatap muka secara langsung
sekolah pada khususnya dan dasar dari pendidikan itu berbeda, dasar
Indonesia”.27
26
Holipah, The Using of Individual Counseling Service to Improve Student’s Learning
Atitude And Habit at The Second Grade Student of SMP PGRI 6 Bandar Lampung (Journal
Counseling, 2011.
27
Bimo Walgito, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Yogyakarta, Andi Offset,1989)
hlm. 24-25
28
Prayitno, Konseling Perorangan, (Padang, Universitas Negeri Padang, 2005), hlm. 52
19
mengembangan atau pemeliharaan, fungsi pencegahan, dan fungsi
advokasi.
perorangan, yakni:29
sebagainya).
29
Hibana Rahman S, Bimbingan dan Konseling Pola, (Jakarta, Rineka Cipta, 2003), hlm.
85
20
h) Tujuan psikologis yakni membantu mengembangkan
dan berguna. Secara umum proses konseling individu dibagi atas tiga
tahapan:31
30
Willis S. Sofyan, Konseling Individual Teori dan Praktek, (Bandung, CV Alfabeta,
2007), hlm. 50
31
Ibid, hlm. 51
21
atau masalah konseli. Adapun proses konseling tahap awal
sebagai berikut:
22
konseli tidak begitu mudah menjelaskan masalahnya,
masalahnya bersama-sama.
masalah.
4) Menegosiasikan kontrak
konseli. Hal itu berisi: (1) kontrak waktu, artinya berapa lama
23
makna bahwa konseling adalah urusan yang saling ditunjak,
ini yaitu:
24
masalah tu dinilai bersama-sama. Jike konseli bersemangat,
25
masalahnya. Karena kondisi sudah amat kondusif, maka
meningkatkan dirinya.
26
mendiskusikanya dengan konselor, lalu dia putuskan
dan di luar diri. Saat ini dia sudah berpikir realistik dan dia
dirinya.
27
konseling; ketiga, membuat perjanjian untuk pertemuan
berikutnya.
masyarakat sekolah. Dalam hal ini tentu kita tidak bisa menyalahkan
32
Helen Cowie dan Dawn Jennifer, Penanganan..., hlm. 98
28
terhadap bimbingan dan konseling. Sebagaimana ditegaskan dalam
2006 bahwa salah satu isi dari peraturan tersebut, isi bimbingan
33
Departemen Pendidikan Nasional, Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan
Layanan Bimbingan dan konseling dalam Jalur Pendidikan Formal, (Bandung: PPB Universitas
Pendidikan Indonesia, 2008), hlm. 92
34
Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah,
(Jakarta: Rineka Cipta,2010), hlm. 37
35
Rochman Natawijaya, Peran Guru dalam Bimbingan di Sekolah, (Bandung:
Abordion,1988), hlm. 32
29
merupakan suatu upaya bantuan yang dilakukan dengan empat mata
atau tatap muka antara konselor dan konseli yang berisi usaha yang
individu, perlulah diingat bahwa sikap dan tingkah laku individu itu
bersangkutan.
melakukannya.
36
Sukardi, Pengantar..., hlm. 38
37
Ibid, hlm. 39
30
5) Bimbingan harus dimulai dengan identifikasi kebutuhan-kebutuhan
masyarakat.
sekolah.
dirumuskan terdahulu.
permasalahan.
31
3. Permasalah individu harus ditangani oleh tenaga ahli dalam bidang
perkembangan potensi.
32
3. Menyelenggarakan fungsi outreach guru BK menyelenggarakan
3. Bullying
a. Pengertian Bullying
38
Mahmud Munir, Kamus Lengkap Bahasa Inggris-Indonesia, (Gramedia Press: 2003),
hlm. 66.
39
Hasan shadily, Kamus Inggris-Indonesia, (Cet. XII, Jakarta: 1983), hlm. 630
40
Tim Yayasan Semai Jiwa Amini, Bullying Mengatasi kekerasan di sekolah dan
Lingkungan Sekitar Anak, (jakarta: Grasindo, 2008), hlm. 2.
33
cacat, sakit atau unsur yang perlu diperhatikan adalah berupa paksaan
aspek psikologi korban. Jadi, bullying ialah suatu perilaku sadar yang
batas etik dan aturan dalam pendidikan, baik dalam bentuk fisik
pimpinan sekolah, guru, staff, murid, orang tua atau wali murid, bahkan
41
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Blai Pustaka, 2005), hlm. 425.
42
Monks Claire dan Coyne lain, Bullyingin Different Contexts, (Amerika Serikat:
Canbridge university press, 2011), hlm. 39
43
A. Ridwan Halim, Tindak Pidana Pendidikan, (Suatu Tinjauan Filosofis-Edukatif,
(Jakarta: Ghalia,1985), hlm. 105.
34
a. Bentuk Bentuk Bullying
1. Verbal Bullying
baik anak laki-laki maupun perempuan. Hal ini dapat terjadi pada
terdengar. Hal ini berlangsung cepat dan tanpa rasa sakit pada
pelaku bullying dan dapat sangat pada target. Jika verbal bullying
mendengarnya.
yang kasar). Hal ini juga meliputi pemerasan uang atau benda yang
44
Coloroso, B., Stop bullying (memutus rantai kekerasan anak dari pra-sekolah hingga
SMU), (Jakarta: PT. Ikrar Mandiri abadi, 2007), hlm. 122
35
dimiliki, panggilan telepon yang kasar, mengintimidasi lewat e-
mail, catatan tanpa nama yang berisi ancaman, tuduhan yang tidak
2. Physical bullying
3. Relational bullying
36
c) Dampak Bullying
mengakibatkankematian.
cemas berlebihan, selalu merasa takut, depresi, ingin bunuh diri, dan
45
Bullying dalam Dunia Pendidikan, dalam Popsy–Psikologi Populer
http://popsy.wordpress.com/, dalam google.com. Diakses pada tanggal 31 Desember 2014
37
disorder), merasa hidupnya tertekan, takut bertemu pelaku, bahkan
depresi dan berkeinginan untuk bunuh diri denga cara yang tragis.
Al hujarat ayat 11
يَب أَيُّهَب الَّ ِرييَ آ َهٌُىا ََل يَ ْع َخسْ قَىْ ٌم ِه ْي قَىْ ٍم َع َع ٰى أَ ْى يَ ُكىًُىا َخ ْي ًسا ِه ٌْهُ ْن َو ََل ًِ َعب ٌء ِه ْي ًِ َعب ٍء َع َع ٰى أَ ْى
ُ ط ِاَل ْظ ُن ْالفُعُى
ِ ْ ق ثَ ْع َد
اْي َوب ِى َو َه ْي ِ يَ ُك َّي َخ ْي ًسا ِه ٌْه َُّي ۖ َو ََل ت َْل ِو ُصوا أَ ًْفُ َع ُك ْن َو ََل تٌََبثَ ُصوا ثِ ْبْلَ ْلقَب
َ ة ۖ ثِ ْئ
yang lain, apalagi sampai melakukan bullying, hal itu mutlak dilarang
oleh Allah. Belum tentu orang yang direndahkan (di-bully) lebih buruk
46
Departemen Agama Republik indonesia, Al Qur’an Dan Terjemahnya (Jakarta: Al fath,
2014), hlm. 515
46
Ibid., hlm. 87.
38
derajat seseorang dalam pandangan islam bukan ditentukan oleh
hujurot ayat 13
يَب أَيُّهَب الٌَّبضُ إًَِّب َخلَ ْقٌَب ُك ْن ِه ْي َذ َك ٍس َوأُ ًْثَ ٰى َو َج َع ْلٌَب ُك ْن ُشعُىثًب َوقَجَبئِ َل لِتَ َعب َزفُىا إِ َّى أَ ْك َس َه ُك ْن
verbal bullying relasi social dan bullying elektronik, tapi diantara jenis
memberi julukan yang tidak pantas dan lain-lan. bullying ini terjadi
47
Departemen Agama Republik indonesia, Al Qur’an Dan Terjemahnya (Jakar: Al fath,
2014), hlm. 517
39
Artinya “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu
sekalian kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya
Allah memperbaiki amalan-amalanmu dan mengampuni dosa-dosamu.
Barang siapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia
telah mendapat kemenangan yang besar.48
muslim dari lisan dan tangannya. Dan Muhajir adalah orang yan
dapat dihindarkan.
dalam pergaulan dan bahkan si korban bunuh diri. Untuk itu, sudah
sepatutnya setiap muslim saling menjaga satu sama lain baik dari
H. Metode Penelitian
48
Ibid, Hal 427.
40
tujuan yang ditentukan maka penulis menggunakan metode–metode sebagai
berikut:
1. Jenis Penelitian
Yogyakarta.
konseling, dan siswa–siswa kelas X, XI, dan XII SMA Sains Wahid
Hasyim Yogyakarta.
49
Afifuddin, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Pustaka Setia, 2009), hlm. 86.
50
Ibid., hlm. 87.
51
Ibid., hlm. 88.
52
Suharsimi, Arikunto, Prosedur Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Renika Cipta,
2002), hlm. 115.
41
Objek penelitian adalah barang yang hendak diteliti oleh peneliti.53
merupakan fokus dan batas (tempat atau lokasi) penelitian. Atau, apa yang
Adapun subjek penelitian ini dibagi dalam tiga pihak, antara lain:
pihak guru BK: Bapak Nur Alwi, Ibu Enggal; pihak pelaku: Muslih,
adalah:
a. Observasi
53
Taliziduhu Ndraha, Research Teori Metodologi Administrasi, (ttp: PT Bina Aksara,
1985), hlm. 55.
54
Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian,
(Yogyakarta: Ar -Ruz Media, 2012), hlm. 203.
42
kegiatan yang sedang berlangsung.55 Observasi dalam kontek penelitian
bullying siswa.
b. Wawancara
55
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rhineka
Cipta, 2002), hlm. 162
56
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid II, (Yogyakarta: Andi Offset, 1989), hlm.
217.
43
siswa-siswa kelas X, XI, dan XII SMA Sains Wahid Hasyim
Yogyakarta.
c. Dokumentasi
Yogyakarta.
4. Analisis data
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
57
Suharsimi, Arikunto, Prosedur suatu pendekatan praktek, (Jakarta: Renika Cipta, 2002),
hlm. 206.
58
Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D, (Bandung: Alfabeta, 2007), hlm. 224.
44
(catatan lapangan). Reduksi data dilakukan selama penelitian
penulis akan mudah memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang
harus dilakukan.
dilakukan dari awal pengumpulan data. Dalam hal ini penulis harus
mengerti apa arti dari hal-hal yang ditelitinya, dengan cara pencatatan
59
Miles dan Huberman, Analisis Data Kualitatif, (Jakarta: UI Press, 1992), hlm. 15-19.
45
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai berikut:
bullying.
surat Al-Waqi`ah bagi pelaku physical bullying dan surat Al-Hasyr bagi
B. Saran-Saran
1. Kepala Sekolah
106
2. Guru Bimbingan dan Konseling
3. Peneliti selanjutnya
C. Kata Penutup
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
Antar Siswa Di SMA Sains Wahid Hasyim Yogyakarta”. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran untuk lebih membangun skripsi ini
menjadi lebih baik. Atas kritik dan sarannya, penulis sampaiakan terimakasih.
107
DAFTAR PUSTAKA
Claire Monks dan Coyne lain, Bullyingin Different Contexts, (Amerika Serikat:
Canbridge university press, 2011).
Hadi Sutrisno, Metodologi Research, Jilid II, (Yogyakarta: Andi Offset, 1989).
108
Novan, Save Our from School Bulliying, (Yogyakarta: Ar Ruz Media, 2013)
Tim Yayasan Semai Jiwa Amini, Bullying Mengatasi Kekerasan Di Sekolah Dan
Lingkungan Sekitar Anak, (jakarta: Grasindo, 2008),
109
CURRICULUM VITAE
A. Identitas Diri
Nama : Junial Khoir
Tempat/Tgl. Lahir : Pulau Panggung, 01 juni 1993
Alamat : Desa Pulau Panggung, No Rumah 23, rt 06, rw 06,
Kecamatan Abung Tinggi Kabupaten Lampung Utara,
Lampung
Nama Ayah : Saipurrahman (alm)
Nama Ibu : asmarani
Nomer Hp. : 082326299585
Email : junialkhoirlampung@gmail.com
B. Riwayat Pendidikan
1. SD. Negeri 2 Pulau Panggung, Tahun Lulus 2006
2. MTs. Miftahul Ulum, Tahun Lulus 2009
3. MA. Miftahul Ulum, Tahun Lulus 2012
4. UIN. Sunan Kalijaga Yogyakarta, Tahun Lulus 2017
C. Pengalaman Organisasi
1. BOM-F Mitra Ummah UIN Sunan Kalijaga (2012-2013)
2. Karateka UIN Sunan Kalijaga (2012-2014)
3. Sekretaris pendidikan yayasan PPWH (2015-2016)
4. Guru BK di MTs Wahid Hasyim (2013-2017)
5. Staf Kesiswaan MTs. Wahid Hasyim (2014-2017)
6. Pengajar di SMA Sains Al-Qur’an Wahid Hasyim (2016-2018)
7. Pengajar di MA Wahid Hasyim (2015-2018)
8. Pengajar MADIN Wahid Hasyim (2016-2018)
9. Sekretaris umum KTPAI (Komunitas Trainer Permainan Anak Indonesia)
(2014-2017)
10. TIM Mobil Pintar Indosia (Paud Institud) (2016-2017)
Junial Khoir