SKRIPSI
Oleh:
Fathurrohman
12220095
Pembimbing:
Drs. H. Muhammad Hafiun, M. Pd
NIP. 19620520 198903 1 002
YOGYAKARTA
2019
i
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
F'AKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
fd@uin-suka ac'id
Jl. Marsda Aclisucipto, Telp. 0274-515856,Yogyakarta 55281, E-mail:
Tunanetra di MTs
Konseling Kelompok dalam Membangun Kepercayaan Diri Siswa
Yaketunis YogYakarta
Nama Fathurrohman
NIM/Jurusan t2220095tBKl
Telah dimunaqasYahkan Pada Rabu, 16 Januari 2019
Nilai MunaqasYah 91,33 (A-)
dan dinyatakan diterima oleh Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta'
TIMMI]NAQASYAH
n/nun,u.Ptl.
NIP 19620520 19 dsoz t ooz
Penguji II,
ill,l*;,4-"x
ffi
10 198703 2 001
Kf,MENTERIAN AGAMA REPUBLIK II\'DONESIA
F,g UNIVERSITAS ISLAM NEGERI STJNAI\I KALIJAGA
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
uio Jl. Marsda Adisucipto, Tetp. (0274) 515856
Yogyakarta 55281
Kepada:
Yth. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi
UIN Sunan Kalijaga Yogyakata
Di Yogyakarta
Ass a lamualaikum w r. w b.
Nama : Fathurrohman
NIM :1222O095
Judul Skripsi : Konseling Kelompok dalam Membangun Kepercayaan Diri Siswa
Tunanefra di MTs Yaketunis Yogyakarta
'Wassalamualaikum
wr. w b.
llr
ST]RAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Nama : FATTIURROIIMAN
NM :12220095
Jurusan : Bimbingan dan Konseling Islam
hasil karya pribadi dan sepaqang pengetahuan peneliti tidak berisi materi yang
dipublikasikan atau ditulis orang lain, kecuali bagian-bagian tertentu yang penulis
Apabila terbukti pemyataan ini tidak benar, maka sepenubnya akan menjadi tanggung
jawab peneliti.
08 Januari 20
NM: 12220095
HALAMAN PERSEMBAHAN
Yang telah mencurahkan kasih sayang, do’a, dan semangat yang tiada henti
v
MOTTO
1
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: Diponegoro, 2005),
hlm. 199.
vi
KATA PENGANTAR
ﺒﺴﻡﺍﷲﺍﻠﺮﺤﭔﻣﻥﺍﻟﺮﺤﻴﻡ
Puji syukur peneliti ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari
Tidak lupa kepada keluraga, sahabat, tabi’in, serta seluruh umat Muslim
beliau bawa. Peneliti menyadari bahwa karya inijauh dari kata sempurna, masih
banyak kekurangan, dan masih perlu banyak perbaikan. Oleh karena itu peneliti
Dukungan dan bantuan dari banyak pihak yang merupakan satu hal yang
menjadi semangat dan motivasi penulis dalam rangka penyusunan dan penyelesaian
skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung, secara materil maupun
moril, serta proses pembelajaran selama di Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Oleh
Yogyakarta.
vii
2. Ibu Dr. Nurjanah, M. Si. selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi,
3. Bapak A. Said Hasan Basri, S. Psi., M. Si. selaku Ketua Prodi Bimbingan
6. Seluruh Pegawai Tata Usaha Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan
Yogyakarta.
8. Ibu Siti Sa’adah, S. Ag., M. Pd. I. selaku Guru Bimbingan dan Konseling
viii
10. Terimakasih kepada rita okta viana, keluarga, sahabat, dan teman-teman
Insan Bpc DIY, BCMJ, Coffe Addict, kos 403, KKN 234, Kencleng, PPL
11. Serta rekan-rekan dan semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu
penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dari beberapa pihak yang telah
membantu dalam proses dari awal penyusunan skripsi hingga sampai akhir dan
menyadari bahwa skripsi ini masih banyak sekali kekurangan dan jauh dari kata
Maka dari itu peneliti mohon maaf bila ada kesalahan dan kekurangan dalam
penyusunan skripsi ini. Kritik dan saran yang membangun sangat peneliti
harapkan, semoga skripsi ini bisa bermanfaat untuk banyak pihak. Amin.
Fathurrohman
NIM : 12220095
ix
ABSTRAK
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ................................................................ iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN............................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v
MOTTO ........................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Penegasan Judul ....................................................................... 1
B. Latar Belakang Masalah ........................................................... 4
C. Rumusan Masalah .................................................................... 9
D. Tujuan Penelitian ..................................................................... 9
E. Manfaat Penelitian ................................................................... 9
F. Kajian Pustaka.......................................................................... 10
G. Kerangka Teori......................................................................... 16
H. Metode Penelitian..................................................................... 41
xi
C. Tahap Kegiatan ........................................................................ 74
D. Tahap Penutupan ...................................................................... 79
E. Tahap Evaluasi ......................................................................... 81
F. Tahap Tindak Lanjut ................................................................ 82
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENEGASAN JUDUL
1. Konseling Kelompok
adalah upaya bantuan yang diberikan seorang pembimbing yang terlatih dan
selalu berubah.3
2
Prayitno, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004), hlm.
99.
3
Sofyan S, Willis, Konseling Individual Teori dan Praktek, (Bandung: Alfabeta, 2013),
hlm. 18.
4
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai
Pustaka, 2005), hlm 534.
1
dua orang atau lebih yang berkumpul dan berinteraksi serta saling
beberapa orang sekaligus yang bergabung dalam suatu kelompok kecil pada
waktu yang sama dengan tujuan untuk membantu siswa dalam memecahkan
suatu masalah.6
dalam penelitian ini adalah suatu kegiatan yang diwujudkan dalam bentuk
(bersifat) memperbaiki.7
5
Indriyo Gitosudarmo, Perilaku Keorganisasian,(Yogyakarta: BPFE, 1997), hlm. 57.
6
W.S. Wingkel, Bimbingan dan Konseling di Institut Pendidikan, (Jakarta: PT Grasindo,
1997), hlm. 541.
7
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 1989), hlm. 77.
2
terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang
dihadapinya.8
3. Siswa Tunanetra
menengah) pelajar.9 Tunanetra terdiri dari dua kata Tuna dan Netra.
Menurut kamus umum Bahasa Indonesia Tuna berarti rusak, luka, kurang
diartikan rusak matanya atau luka matanya atau tidak memiliki mata yang
didik yang duduk dikelas VII A tahun ajaran 2018/2019 yang mengalami
ketunaan pada indera mata sehingga penyandang tidak dapat melihat baik
Yogyakarta.
8
http://www.psikologi.com/DEWASA/161002.htm, diakses 1 Maret 2018
9
Pusat bahasa Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, (Jakarta:
Balai Pustaka, 2005), hlm. 1077.
10
W.J.S. Poerwadarminto, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1976),
hlm. 1126.
3
4. MTs Yaketunis Yogyakarta
No 46 Yogyakarta, 55143. 11
diberikan oleh guru bimbingan konseling kepada siswa tunanetra kelas VII
Yogyakarta.
11
Endah Kusumawati, Layanan Bimbingan Kelompok Guna Menigkatkan Motivasi Belajar
Siswa Tuna Netra di MTs YAKETUNIS Yogykarta, (Yogyakarta: Fakultas Dakwah UIN Sunan
Kalijaga, 2016), hlm. 2.
4
masyarakat yang kurang menerima keadaan individu tersebut. Hal tersebut
pasif atau aktif. Penyimpangan yang pasif adalah tingkah laku yang
percaya diri, dan malu sehingga menarik dirinya dari lingkungan sekitarnya.
merasa malu ketika berada dihadapan orang lain, tidak percaya diri atau
merasa rendah diri. Individu yang mengalami masalah perasaan rendah diri
mengenai keadaan dirinya sehingga rasa tidak percaya diripun bisa terjadi.12
Tanpa adanya kepercayaan diri maka banyak masalah yang akan timbul
pada diri manusia.13 Individu yang percaya diri yakin atas kemampuan
12
Andi Mapiare, Psikologi Remaja, (Surabaya: Usaha Nasional, 1982), hlm. 189-193.
13
Tina Afiatin dan Sri Mulyani Martinah, Peningkatan Kepercayaan diri Remaja, Melalui
Konseling Kelompok, Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi, Jurusan Psikologi UGM, Nomor 6
Tahun III 1998, hlm, 66.
5
harapan mereka tidak terwujud, mereka akan berfikir positif dan dapat
diterimanya.14
mempengaruhi penampilan dan tingkah laku anak dan kedua aspek ini
kemampuan dan potensi dalam dirinya maka kepercayaan diri akan timbul
mengenal agama, suku, golongan, bangsa, ras dan status sosial. Sehingga
14
Larry J. Koeng, Smart Dicipline Menanamkan Disiplin dan Menumbuhkan Rasa Percaya
Diri Pada Anak, (Jakarta: Gramedia Pustaka Umum Anggota IKPI, 2003), hlm. 72.
6
dengan keterbatasan fungsi penglihatan, tetapi perlu dipikirkan bantuan apa
yang dapat diberikan agar mereka percaya diri dan menerima keadaannya
tersebut. Anak tunanetra juga hamba Allah SWT, akan tetapi karena
dorongan agar mereka merasa percaya diri dan menerima keadaan tersebut,
juga yang menggabungkan dengan siswa normal (awas). MTs Yaketunis ini
salah satu bentuk teknik bimbingan, konseling kelompok penting bagi siswa
7
Yaketunis adalah sebuah sekolah yang mendidik siswa-siswi tunanetra.
mendapatkan hak yang sama dalam pendidikan dengan siswa awas yang
belajar di sekolah umum. Yang mana siswa tunanetra sendiri jika tidak
15
Endah Kusumawati, Layanan Bimbingan Kelompok Guna Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Tunannetra di MTs Yaketunis Yogyakarta,hlm. 4.
8
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
dalam membangun kepercayaan diri siswa tunanetra yang duduk dikelas VII
E. Manfaat Penelitian
berikut:
tunanetra.
9
2. Secara praktis.
diri siswa.
bahan acuan untuk penelitian serupa di masa yang akan datang untuk
F. Kajian Pustaka
fokus yang berbeda, dan berikut ini adalah beberapa skripsi (karya ilmiah)
mana subyek dalam penelitian ini adalah satu personil guru BK di MAN III
Yogyakarta, dan tujuh siswa kelas X, kemudian objek yang diteliti adalah
10
diri siswa dan faktor penghambat serta pendukung pelaksanaan konseling
kelompok untuk meningkatkan efikasi diri, terdiri dari 6 tahap yaitu tahap
Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam, 2017. Hasil dari penelitian ini
16
Nurina Chofiyannida, Konseling Kelompok Untuk Meningkatkan Efikasi Diri Siswa di
MAN III Yogyakarta, Skripsi, (Tidak diterbitkan), (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2016).
11
peralihan, tahap kegiatan, dan tahap pengakhiran. Metode yang digunakan
mana subjek dalam penelitian ini adalah koordinator dan guru Bimbingan
dan Konseling, serta 5 orang siswa tunanetra kelas X, kemudian objek yang
penelitiannya dan metode yang sama, serta subjek yang sama yaitu siswa
tunanetra.
tahap ketiga inti kelompok atau tahap kerja, tahap keempat pengakhiran.
17
Desi Ana Fatayati, Konseling Kelompok Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa
Tunanetra di MAN 2 Sleman Yogyakarta, Skripsi, (Tidak diterbitkan), (Yogyakarta: UIN Sunan
Kalijaga, 2017).
12
refleksi kegiatan yang telah dicapai dan menyampaikan kemajuan yang
18
Nadidah Twindayaningrum, Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Percaya Diri
Siswa di SMA Piri 1, Skripsi, (Tidak diterbitkan), (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2016).
13
bimbingan latihan pengembangan diri dan pembimbing selalu menanamkan
rasa percaya diri pada siswa tunanetra. Sedangkan hasil dari upaya
tunanetra sangat terbantu dan terdorong untuk selalu tetap belajar meski
memiliki kekurangan dalam segi fisik sehingga dengan bimbingan itu dapat
kepercayaan diri dan siswa tunanetra, perbedaanya terletak pada upaya guru
adalah guru pembimbing SMA N 1 Depok, Empat siswa dan Staf Tata
19
Amin Wahyuningsih, Upaya Guru Bimbingan dan Konseling dalam Meningkatakan
Kepercayaan Diri Siswa Tunanetra di MAN Maguwoharjo”. Skripsi,(Tidak diterbitkan),
(Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2009).
14
Depok, yakni tahap pra konseling, tahap pembentukan kelompok, tahap
konseling kelompok.20
dan subjek yang sama. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang
tuna rungu agar selalu memiliki percaya diri yang tinggi. Pembimbingan
20
Maulana Sulistio Aji, Konseling Kelompok Dalam Meningkatkan Kohesivitas Siswa
SMA N 1 Depok, Sleman, Yogyakarta, Skripsi, (Tidak diterbitkan),(Yogyakarta:UIN Sunan
Kalijaga, 2015).
15
sebagai fasilitator yang bertugas untuk memfasilitasi anak-anak tuna rungu
kegiatan yang diadakan oleh sekolah lain atau dalam kegiatan perlombaan
harus berani tampil di depan umum, karena itu juga merupakan hal yang
Eni Fitrianingsih subjeknya pada anak tuna rungu dan tempat penelitaannya
G. Kerangka Teori
21
Eni Fitrianingsih, “Upaya Pembimbing dalam Meningkatkan Percaya Diri Anak Tuna
Rungu di SLB PGRI Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman”. Skripsi,(Tidak
diterbitkan,(Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2010.)
16
konseli.22 Kelompok adalah kumpulan individu-individu yang
bermakna.23
22
Latipun, Psikologi Konseling, (Malang: UMM Press, 2014) Hlm. 4
23
Siti Hartinah DS, Konsep-Konsep Bimbingan Kelompok, (Bandung: PT Refika Aditama,
2009), Hlm. 20
24
Abu Huraeroh dan Purwanto, Dinamika Kelompok, (Bandung: PT Refika Aditama,
2006), hlm. 4.
17
memanfaatkan potensi secara maksimal sehingga dapat
mewujudkan diri.25
bersifat pencegahan.26
25
M. Edi Kurnanto, Konseling Kelompok..., hlm. 8-9.
26
Ibid., hlm. 9.
18
proses konseling, sedangkan tujuan operasional disesuaikan dengan
diri dan baik untuk perubahan tingkah laku individual. Selain itu
27
Latipun, Psikologi Konseling, (Malang: UMM Press, 2001), hlm. 120.
28
Ibid., hlm. 121-122.
19
dan fungsi preventif. Fungsi kuratif bersifat penyembuhan,
lainnya.
adalah sama.
20
4) Metode yang dilaksanakan dalam konseling kelompok berpusat
dinomor duakan.
pemimpin kelompok.29
1) Asas Kerahasiaan
2) Asas Kesukarelaan
29
Winkel, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, (Gramedia Widia Sarana
Indonesia, 2008), hlm. 63.
21
3) Asas Keterbukaan
4) Asas Kegiatan
menyelesaikan masalah.
5) Asas Kenormatifan
harus dapat menghargai pendapat orang lain, jika ada yang ingin
6) Asas Kekinian
22
yang membutuhkan penyelesaian segera, bukan masalah dua
lebih mendalam.
siswa.
30
Winkel, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan..., hlm. 30-36.
23
7) Konseling kelompok memungkinkan konseli memaparkan
31
Hallen A, Bimbingan dan Konseling,(Jakarta: Quantum Teaching, 2005), hlm. 57-59.
24
f. Tahapan Pelaksanaan Konseling Kelompok
kelompok, yaitu:
2) Tahap 2: Peralihan
25
3) Tahap 3: Kegiatan
kegiatan kelompok.
4) Tahap 4: Penutupan
yang lain. Umpan balik ini sangat berguna untuk perbaikan (jika
pada fase ini harus diselesaikan. Jika semua peserta merasa puas
dapat diakhiri.
26
kelompok memiliki tanggung jawab untuk menilai dan
berkesinambungan.
dan penilaian diri sendiri. Jadi dapat diartikan bahwa penilaian tentang
27
diri sendiri adalah berupa penilaian yang positif. Penilaian positif inilah
adalah kebutuhan akan rasa percaya diri dan rasa superioritas. Rasa
percaya diri juga dapat diartikan sebagai suatu kepercayaan terhadap diri
konsep dirinya.35
diawali oleh konsep diri. Menurut Centi konsep diri adalah gagasan
33
Hakim Thursan, Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri,(Jakarta: Puspa Swara, 2002), hlm.
6.
34
Tina Afiatin dan Sri Mulyani Martinah, Peningkatan Kepercayaan Diri Remaja Melalui
Konseling Kelompok, Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi, Jurusan Psikologi UGM, Nomor 6
Tahun III 1998, hlm. 67.
35
Rahmad, D.J, Psikologi Komunikasi,(Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991), hlm. 3.
28
seseorang mengenai dirinya sendiri. Sullivan dalam Bastaman
mengatakan bahwa ada dua macam konsep diri, konsep diri Positif dan
seseorang secara terus menerus sejak lama menerima umpan balik yang
perendahan.36
merupakan potensi yang luar biasa yang dimiliki oleh seseorang untuk
orang lain. Sikap tidak percaya diri ini muncul akibat kebiasaan-
penilaian yang jelek dari orang lain maka akan menimbulkan pecaya diri
pujian dari orang lain, maka hal inilah yang dapat terus menumbuhkan
36
Bastaman, Hana. J, Integrasi Psikologi Dengan Islam,(Yogyakarta: Pustaka Belajar,
1995), hlm. 123.
37
Nursalim, Mochamad, Bimbingan dan Konseling Pribadi-Sosial,(Yogyakarta: Ladang
Kata). Hlm. 62.
29
b. Karakteristik Individu Yang Memiliki Rasa Percaya Diri
orang lain.
emosinya stabil).
30
7) Memiliki harapan yang realistik terhadap diri sendiri, sehingga
38
Abu Al-Ghifari, Percaya Diri Sepanjang Hari, Panduan Sukses Generasi
Qurani,(Bandung: Mujahid, 2003), hlm. 16.
39
Tina Afiatin dan Sri Mulyani Martaniah, Peningkatan Kepercayaan Diri..., hlm.68.
31
Oleh karena itu, maka timbulah rasa tidak percaya diri, ia
mereka yang berbicara dengan cepat dan jelas, itu karenakan mereka
percaya diri, percaya akan perkataan yang benar selalu siap dan tidak
malu mengakui jika dia tidak mengetahui tentang suatu hal. Tips
diri:
2) Mengenali bakat diri sendiri, temukan sesuatu hal yang ahli dan
32
4) Berusaha selalu berfikir positif, berfikir positif jangan pernah
diri.
sehat pula. Jika dalam kondisi fit, anda akan memiliki energi
priabadinya.
40
Nursalim Mochamad, Op. Cit, hlm, 66.
33
kesombongan diri akan berakibat ‘ujub atau bangga terhadap
kelebihan yang dimilikinya, akal dan ilmunya. Oleh karena itu Islam
Imran: 139.
dalam Al-Qur’an disebut sebagai orang tidak takut dan sedih, serta
adalah manusia yang tidak mudah putus asa, tidak merasa takut, dan
41
Khalil Al-Musawi, Bagaimana Membangun Kepribadian Anda, alih bahasa Ahmad
Subandi,(Jakarta: Lentera, 1999), hlm. 46-47.
42
Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm. 98.
34
menyatakan bahwa Rasulullah SAW begitu yakin hingga orang-
kepercayaan dirinya.45
a. Pengertian Tunanetra
43
Sayyid Mujtaba Muasavi Lari, Psikologi Islam Membangun Kembali Moral Generasi
Muda,(Bandung: Pustaka Hidayah, 1995), hlm. 29.
44
M. Quraish Shihab, Mukjizzt Al-Qur’an,(Bandung: Mizan, 2001), hlm. 65.
45
Izzatul Jannah, Every day is PEDE Day,(Surakata: Eureka, tt), hlm.9.
35
kepentingan hidup sehari-hari terutama dalam belajar. Anak-anak
“low vision”, atau rabun adalah bagian dari kelompok anak tuna
netra.46
1. Buta
(visusnya = nol).
2. Low vision
46
Sutjihati Somantri, Psikologi Anak Luar Biasa, cet. Ke- 4, (Bandung: PT Refika
Aditama, 2012), hlm. 66.
47
Ibid, hlm. 66.
48
Ibid, hlm. 67.
36
1) Tidak mampu melihat
berbagai faktor, yaitu faktor dalam diri siswa (internal) atau faktor
49
Zaenal Abidin, Pembinaan Mental Bagi Penderita Cacat Jasmani (Yogyakarta: Diskusi
Ilmiah Dosen Tetap Tarbiyah IAIAN Sunan Kalijaga, 1994), hlm. 12
37
1. Faktor internal (dalam diri siswa)
2. Faktor eksternal
yang terdapat dalam diri siswa sendiri dan faktor eksternal yang
terjadi.
50
Ibid, hlm. 67.
38
a. Curiga terhadap orang lain
lain.
diterima serta indra lain yang kurnag baik perannya, maka untuk
tunanetra.
39
tunanetra memiliki rasa minder ketika berhadapan dengan orang
penting dan perlu segera diatasi. Salah satu solusi yang dapat
diperlukan motivasi.52
51
Munawir Yusuf, Pendidikan Tunanetra Dewasa dan Pembinaan Karir,(Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Derektorat Jendral Pendidikan Tinggi, Proyek Pendidikan Tenaga
Akademik), hlm. 33.
52
Mohammad Efendi, Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2006), hlm. 50.
40
siswa tunanetra, mempelajari orientasi dan mobilitas yang
H. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
53
Ibid, hlm. 46.
54
Lexy J, Moeloeong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1993),
hlm. 4.
55
Ibid, hlm. 6
41
penelitian yang berisi konseling kelompok dalam membangun
a. Subyek Penelitian
penelitian.56
memiliki kriteria sebagai berikut : (a) siswa kelas VII (b) mengikuti
56
Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial,(Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada,
2008), hlm. 109.
57
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R & D,(Bandung: alfabeta, 2012),
hlm.218.
42
kepercayaan diri rendah. Adapun siswa yang memenuhi kriteria ada
informan dalam penelitian ini : NC, IH, FAR, serta IK. Ini di dapat
siswa tersebut.
b. Obyek Penelitian
a. Observasi
gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.59
58
Koentjaraningrat, Metode Penelitian Masyakarat, (Jakarta: Gramedia, 1997), hlm. 167.
59
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D..., hlm. 145.
43
Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang
dan penginderaan.60
b. Wawancara
61
Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis, (Yogyakarta: Gajah Mada University
Pers, 2000), hlm. 100.
62
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid II, (Yogyakarta: Andi Offset, 1989), hlm. 217.
44
data anak atau orang yang mengadakan hubungan secara langsung
konseling kelompok.
lainnya.
63
Bimo Walgito, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah III, (Yogyakarta: Andi Offset,
1995), hlm. 4.
64
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 74.
45
c. Dokumentasi
kualitatif.66
65
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi
Kasara, 1996), hlm. 59.
66
Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif..., hlm. 82.
46
4. Metode Keabsahan Data
adalah: 68
lebih kredibel.
sumber yaitu dengan cara mengecek data dari berbagai sumber yang
67
Sukirman, Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan Islam, suatu Tinjauan Praktis
bagi Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dalam Jurusan Ilmu Pendidikan Islam Vol. 4. No. 184.
68
Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif..., hlm. 273-274.
47
diaplikasikan kepada guru bimbingan konseling serta siswa yang
yaitu menganalisis data dengan cara berfikir induktif, yaitu suatu analisis
berikut:
a. Reduksi data
peneliti secara terus menerus dalam waktu penelitian dilakukan dan data
69
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2008), hlm. 335.
70
Tohirin, Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling, hlm.
143.
48
yang direduksi merupakan hasil wawancara dan observasi di lapangan
b. Penyajian data
data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.
yang telah dipahami tersebut. Data yang akan disajikan meliputi tahap-
Yogyakarta.
c. Penarikan kesimpulan
49
maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang
71
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 338-345.
50
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
topik yang akan dibahas yaitu kepercayaan diri, serta asas-asas konseling
kelompok agar informasi yang akan diungkapkan hanya akan diketahui oleh
mengungkapkan permasalahannya.
84
masalahnya dan menemukan keputasan terbaik hasil diskusinya sesuai
kesepakatan kelompok.
serta menutup proses konseling kelompok sesuai dengan waktu yang telah
terselesaikan masalahnya.
B. Saran-saran
85
1. Bagi sekolah
pendekatan personal.
3. Bagi Siswa
konseling.
86
upaya untuk yang dapat diterapkan dalam menumbuhkan kepercayaan diri
siswa tunanetra.
C. Kata Penutup
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik
kebaikan dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.
87
DAFTAR PUSTAKA
Afiatin, Tina dan Sri Mulyani Martinah, “Peningkatan Kepercayaan diri Remaja,
Melalui Konseling Kelompok”, Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi,
Jurusan Psikologi UGM, Nomor 6 Tahun III 1998.
88
Gitosudarmo, Indriyo, Perilaku Keorganisasian,Yogyakarta: BPFE, 1997, hlm.
57.
Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Jilid II, Yogyakarta: Andi Offset, 1989.
Koeng, Larry J., Smart Dicipline Menanamkan Disiplin dan Menumbuhkan Rasa
Percaya Diri Pada Anak, .Jakarta: Gramedia Pustaka Umum Anggota IKPI,
2003.
Koentjaraningrat, Metode Penelitian Masyakarat, Jakarta: Gramedia, 1997.
Kurnato, M. Edi, Konseling Kelompok, Jogjakarta:IRCiSoD, 2012.
89
Pusat bahasa Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga,
Jakarta: Balai Pustaka, 2005.
Rahman, Hibana S., Bimbingan dan Konseling Pola 17, Yogyakarta: UCY Press,
2003.
Somantri, Sutjihati Psikologi Anak Luar Biasa, cet. Ke- 4, Bandung: PT Refika
Aditama, 2012
Sukirman, Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan Islam, suatu Tinjauan
Praktis bagi Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dalam Jurusan Ilmu Pendidikan
Islam Vol. 4. No. 184.
90
Yusuf, Munawir Pendidikan Tunanetra Dewasa dan Pembinaan
Karir,(Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Derektorat Jendral Pendidikan
Tinggi, Proyek Pendidikan Tenaga Akademik), hlm. 33.
91
LAMPIRAN
Pedoman Wawancara
Pedoman Dokumentasi
1. Pelaksanaan konseling kelompok yang ada di MTs Yaketunis Yogyakarta.
2. Sejarah MTs Yaketunis Yogyakarta, visi, misi, dan tujuan sekolahnya.
3. Struktur organisasi di MTs Yaketunis Yogyakarta.
4. jumlah guru, pegawai, dan siswa.
(,
9:
.=R
sFi
E
(E
I
&
sl
"H) L
o)
8=ra
--=15
I r.+
\J
c
o
rl'
E= E
^, o-d
11:
22 I
6E \g
rr p,,J 'F
zE o
F
sgiE
sd EHie
g^ts
Ltp.J I
tt EOE
-I
zi
ffiE 4trt, v
o av.^ c.
e EH
c
E
J=C(EE=
g E4*€
TF(E }
ltt
O, -EZ-
P-o
N
ztt)
I
a} o-
E9 EHAg
-c t6 --
tn -
g
E=5F
o.lv
o= Ea;*
g#
€==
EE
N
q
q
Bs
ttl
Fr
e
o
&
n
(
a.t
2
iio
o
z
ffi
Qirlf
MINISTRY OF RELIGIOUS $FAIRS
STATE ISLAMIC UNIVERSITY SUNAN KALIJAGA YOGYAIi\IiTA
CENTER FOR LANGUAGE DEVELOPMENT
Name : Fathurrohman
Date of Birth : May 04, 1994
Sex : Male
CONVERTED SCORE
Li stening Comprehension
Structure & Wrifien Expression
Reading Comprehension
Total Score
Validity: 2 pars sirce lhe cerfincafe's ,bsued
6rS
a*
*' " F-il ailit ieLiS rl-r3i
r.Tnt.oznA pu.oz.zio.zz.+. I lzo i's,
$1r
Fathurrohman :
f-.1\
trlr 9L r : sSlg\ plk
(
<'"."J\ f{,r
a+kA\ ,:.'\Xr',:I\ : a1FI\ #\-1il\
'r-$\ 9+
,r!t!\ (r.+.
1\s..!\ i,,1l g- o+i- rJ ^tU E.t+*turl
c
o
=
G
U'
irl
-
l Y (E
z
6
0
'o
z
E
o z If)
€
0
TD
L o
o o, ro ro ro
oo an (o o N
F-
3t
t=E6 _;#
E E
zP 4-et-Y: *E
6:
=.9
O E sd '-0,
O
J
Eed;
H6*P)
o c
o
&
O
Z EREE
,f S8fi
'lt !,
o {,x
lu
o
{)
.3
IL
!( =o rtro
o o
itrs (sto
o o z
IJJ o @ o o E E .=
F :.a .() .9 .o o o T
gt
g
F= c F Y
-+t (!
tg
:o
(o
gF
Y
H=tEP zo c{ (e, rt to at o
N
tr zzilo & o
-o
=
F
o
tr E
()
*E u U'
{t)
o
a\)*e IIJ
U' N
u<;3*
!l-
z-cEe
EJ.r=
z
:<-*
;:4" a ,.\
6.' \
<6 E
D F'. ,
si
g<:g
=z'= E\ !.1 q
/>
l^t,',
=z:3
)-n i
(t)
ffiE
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
LEMBAGA PENELITIAN DAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LP2M)
'tui)J$l6tlb
SERTIFIKAT
Nomor : UlN.02/L.zlPP.O6lP3.7 42t2O'15
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
memberikan sertifikat kepada :
Nama Fathurmhman
Tempat, dan Tanggal Lahir Brebes, 4 M€i 1994, 04 Mei 1994
Nomor lnduk Mahasiswa 122200S5
Fakultas Dakwah dan Komunikasi
yang telah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) lntegrasi-lnte*oneksi Tematik posdaya
Berbasis Masjid Semester Khusus, Tahun Akademik 2014/2015 (Angkatan ke-86), di :
Lokasi Sinduhario
Kecamatan Ngaglik
Kabupaten/Kota Kbb. Sleman
Propinsi D.l. Yogyakarta
dari tanggal 25 Juni 2015 s.d.31 Agustus 2015 dan dinyatakan LULUS dengan nilai 96,0S (A).
sedifikat ini diberikan sebagai bukti yang bemangkutan telah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) dengan status intrakurikuler dan sebagai syarat untuk dapat mengikuti ujian Munaqasyah
Skripsi.
Ketua,
,"r,,""n*
NlP. : 19651 114 199203 2 001
o
o
sf
rl f\
o fn
{N
.E o
t\
f
c
lU
-c
t\
Ol
u.|
!: L.
oz
N
o
o
ol fn
o
(
C'\
or
'o
o
W#
3€ffi
ffi
CURRICULUM VITAE
A. Biodata Pribadi
Nama Lengkap : Fathurrohman
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat, Tanggal Lahir : Brebes, 4 Mei 1994
Alamat Asal : Desa Karang Junti Rt 01 Rw 01, Kec Losari,
Kab Brebes, Jawa Tengah
Alamat Tinggal : Jln. Mojo, Gang Mojo 2 RT 58, Kos No 408,
Gendeng, Baciro, Gondokusuman, Yogyakarta
Email : Faturggmu23@gmail.com
No. HP : 089635132954