KARAKTER REMAJA
(Studi Survey di Lingkungan Pulo Gadung RT004/ RW01 Jakarta Timur)
Skripsi
Disusun Oleh :
31.18.110
2022
ii
NPM : 31.18.110
adalah benar-benar karya asli saya. Seluruh sumber yang menjadi rujukan dalam
skripsi ini telah saya cantumkan sesuai dengan kaidah akademik yang berlaku.
jawab saya dan saya bersedia dikenakan sanksi apabila terbukti melakukan
pelanggaran hukum.
3118110
Navigata NdaruHutami
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
PERAN KOMUNIKASI ORANG TUA DALAM MEMBANGUN KARAKTER
REMAJA
Npm: 31.18.110
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Fakultas
Agama Islam Program Studi Strata Satu (S-1) Proram Studi Pendidikan Agama Islam
Dosen Pembimbing
Suprapto, M.Pd.I
Mengetahui,
Wakil Dekan
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
Di Bawah Bimbingan
Suprapto M.Pd.I
Anggota
v
ABSTRAK
Judul Skripsi :Peran Komunikasi Orang Tua dalam Membangun
Karakter Remaja
Penulis : Navigata Ndaruhutami
Kata Kunci : Komunikasi Orang Tua, Karakter Remaja
Navigata NdaruHutami
Npm: 31.18.110
vi
KATA PENGANTAR
subahanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan segala nikmat Iman, Islam, Taufik dan
Hidayah, sehingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam
menjadi contoh dan sari tauladan yang baik bagi seluruh manusia dan rahmat bagi
semesta alam. Skripsi yang berjudul “Peran Komunikasi Orang Tua dalam
Membangun Karakter Remaja” disusun guna memenuhi salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan program Strata Satu (S-1) di Fakultas Agama Islam Program Studi
Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Jakarta. Dalam penulisan skripsi ini
pengalaman dari berbagai pihak, baik berupa moral maupun berupa material untuk itu
pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Ibu Dr. Farhana,SH, MH, M.Pd.I, Ketua Yayasan Universitas Islam Jakarta
yang telah meluncurkan hati dan fikiran serta tenaga untuk memimpin dan
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Raihan, M.Si, Rektor Universitas Islam Jakarta yang telah
vii
3. Bapak Dr. Syahrullah M.Pd.I, Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Islam
Jakarta.
4. Ibu Dra. Maria Ulfah, M.Pd.I, Wakil Dekan Fakultas Agama Islam
motivasi serta arahan bagi penulis dalam menyelesaikan Program Strata Satu
engan cermat, telitit dan tanggung jawab yang ditandai dengan banyaknya
8. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Agama Islam yang telah memberikan ilmu
yang bermanfaat bafi penulis dalam menyelesaikan Program Strata Satu (S-1)
10. Kepada Ketua RT 004 RW 001 Kelurahan Pulo Gadung yang telah
viii
dan berkenan membantu dalam penelitian yang oenulis kerjakan untuk Skripsi
ini.
11. Kepada kedua orang tua saya, Bapak Agung Endro (alm) dan Ibu Siti
dukungan berupa moril maupun materil hingga Skripsi ini selesai, dan kepada
Kaka Marini Ndaru Hutami dan kakak ipar saya Rendika Andani yang telah
Penulis menyadari, bahwa Skripsi ini sangat jauh dari kata sempurna, baik dari
materi atau isi maupun dari segi teknik penyusunannya. Oleh karna itu penulis sangat
menerima dan menghargai bila ada kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
Navigata NdaruHutami
3118110
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL..................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN.........................................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................iv
ABSTRAK...................................................................................................................vi
KATA PENGANTAR.................................................................................................vii
DAFTAR ISI.................................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Identifikasi Masalah....................................................................................4
D. Kerangka Berfikir.......................................................................................5
F. Lokasi Penelitian........................................................................................8
B. Membangun Karakter...............................................................................38
C. Anak Remaja............................................................................................56
A. Metode Penelitian.....................................................................................73
x
B. Teknik Pengumpulan Data.......................................................................73
BAB V PENUTUP......................................................................................................94
A. Kesimpulan...............................................................................................94
B. Saran.........................................................................................................95
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................96
LAMPIRAN WAWANCARA..................................................................................101
BIODATA PENULIS................................................................................................106
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang disampaikan melalu bentuk lambang yang mengandung arti tersendiri, dapat
Komunikasi orang tua juga sangat penting untuk membangun perilaku positif
pada anak. Orang tua juga harus bisa membangun komunikasi yang baik di
lingkungan keluarga, menciptakan situasi kondisi yang dapat mengundang anak untuk
Orang tua juga merupakan tempat pertama dan utama bagi perkembangan
pertumbuhan anak. Jika komunikasi antara orang tua dengan anak itu baik dan
menyenangkan, maka anak akan tumbuh dengan baik. Didalam keluarga peranan
orang tua sangat penting bagi pertumbuhan anak terutama ibu. Ibu merupakan
seorang yang dapat mengatur dan membuat rumah tangganya seperti surga bagi
Orang tua memang berperan penting dalam mambangun karakter anak, akan
tetapi tidak hanya orang tua yang berpengaruh dalam membangun karakter anak,
1
Menurut Zubaedi (2011:13) membangun tersusun dalam tiga bagian yang
saling berhubungan satu sama lain yaitu: pengetahuan moral, perasaan moral, dan
prilaku moral. Karakter yang baik terdiri dari pengetahuaan tentang kebaikan,
sebagaimana anak mendapatkan contoh yang baik dari orang tua, maka anak akan
yang diterpakan kepada anak. Terutama bagi remaja yang cenderung masih labil
dalam proses mencari jati diri, maka dari itu komunikasi memiliki peran penting
dalam membangun karakter remaja. Komunikasi yang berjalan dengan baik antara
orang tua dengan anak akan memberikan sisi positif pada anak dalam setiap
tindakannya. Secara tidak sadar bahwa komunikasi dapat membangun karakter anak,
dengan tata bahasa yang baik maka anak akan mampu menggunakan tatanan bahasa
Namun membangun karakter bukan hanya dari lingkup komunikasi orang tua,
tetapi juga dari lingkungan sekitar yang bisa mempengaruhi karkter anak. Remaja
yang masih labil akan lebih gampang terpengaruh pada lingkungan yang buruk. Peran
orang tua di sini dimainkan dalam membangun karakter anak dengan tantangan yang
berasal dari lingkungan sekitar, sekolah, dan teman. Dengan terjalinnya komunikasi
yang baik maka anak akan lebih mudah dikontrol oleh orang tua.
2
Pendidikan karakter menurut Albertus (2010:5) adalah diberikannya tempat
kebebasan bagi setiap individu dalam menjalankan nilai-nilai yang dianggap sangat
baik, budi luhur, dan layak diperjuangkan bagi kehidupan pribadi yang berhadapan
pada dirinya, sesama dan Tuhan. Pendidikan karakter biasanya dimulai dengan
pemahaman atau pembiasaan yang baik. Biasanya anak akan menirukan atau akan
melakukan sebagaimana orang tua melakukannya. Jika dari awal orang tua sudah
membiasakan dan mencohntohkan hal hal kecil maka karakter anak akan terbentu
dengan sendirinya. Biasanya orang tua tidak memperhatikan apa yang dialakukan
Peranan komunikasi yang baik antara orang tua dengan anak akan berdampak
pada karakter anak. Karakter itu sendiri juga dibangun melalui pembiasaan yang
dilakukan oleh orang tua kepada anak. Anak mampu meniru semua yang dilakukan
oleh orang tua. Peran komunikasi orang tua kepada anak merupakan hal yang sangat
berpengaruh kepada karakter anak, dalam komunikasi yang bersifat verbal maupun
non verbal.
pentingnya komunikasi orang tua dalam mencegah anak terjerumus pada karakter
yang buruk, penulis tertarik untuk membahas lebih dalam terkait peran orang tua
dalam membangun karakter remaja. Oleh karna itu, penulis tertarik mengambil judul
3
penelitian “Peran Komunikasi Orang Tua Dalam Membangun Karakter
Remaja”
B. Identifikasi Masalah
1. Komunikasi antara orang tua dan anak yang tidak berjalan dengan baik.
1. Pembatasan Masalah
Batasan masalah ini bertujuan agar masalah yang dibahas lebih jelas dan
mencegah penjelasan yang menyimpang dari masalah yang akan diteliti, serta tidak
menimbulkan salah pemahaman. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
2. Perumusan Masalah
4
3. Tujuan Penulisan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penulisan
karakter remaja.
2. Manfaat Penelitian
D. Kerangka Berfikir
Komunikasi adalah suatu yang urgen dalam kehidupan manusia. Dan komunikasi
didalam islam mendapatkan dukungan yang cukup bagi manusia sebagai makhluk
Allah dan sebagai ciptaan Allah. Dan komunikasi tidak hanya dilakukan oleh sesama
manusia tapi juga dilakukan dengan Allah melalui doa. Dan dialam Al Qur’an juga
terdapat berbagai ayat yang menjelaskan tentang komunikasi. Salah satunya dengan
َفَلَّم ا َبَلَغ َم َع ُه الَّسْع َي َقاَل ٰي ُبَنَّي ِاِّنْٓي َاٰر ى ِفى اْلَم َناِم َاِّنْٓي َاْذ َبُحَك َفاْنُظْر َم اَذ ا َتٰر ۗى َقاَل
ٰٓيَاَبِت اْفَع ْل َم ا ُتْؤ َم ُۖر َس َتِج ُد ِنْٓي ِاْن َش ۤا َء ُهّٰللا ِم َن الّٰص ِبِر ْيَن
5
Artinya:
“Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya,
(Ibrahim) berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku
menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Dia (Ismail)
menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah)
kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang
sabar.”
Komunikasi antara Nabi Ibrahim dengan Nabi Islamil yang dijelaskan pada surah As-
Shaffat ayat 102. Didalam ayat tersebut dapat diberikan kesimpulan bahwa
komunikasi yang dilakukan antara Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail berupa komunikasi
terjalin tidak sepihak. Dan dikatakan komunikasi dialogis karna komunikasi tersebut
membuka jalur komunikasi antara Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Komunikasi
dialogis dapat membuka jalur komunikasi antara orang tua dan anak. Orang tua dapat
mengetahui kemampuan anak melalui dialog yang diucapkan. Dan dengan dialog
akan menemukan persamaan visi misi antara orang tua dengan anak, dan dapat
mengembangkan karakter yang baik pada anak good character. Berlandansan pada
kebajikan inti core virtues yang secara objektifbagi individual ataupun masyarakat.
Masih berkaitan dengan pendidikan karakter, tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
oleh pemerintah tersebut wajib ditaati dan diikuti. Dengan kata lain tujan pendidikan
itu sendiri tidak boleh menyimpang dengan tujuan dalam pendidikan karakter.
6
E. Penelitian Yang Relevan
Penulisan ini dilakukan dari hasil penelitian yang pernah dilakukan sebagai bahan
perbandingan dan juga kajian. Adapun hasil hasil penelitian yang dijadikan
perbandingan dan kajian tidak jauh dari topic penelitian yaitu “Peran Komunikasi
Adapun hasil penelitian yang dijadikan bahan perbandingan dan kajian sebagai
berikut:
7
IV. No 5. Tahun 2015. Dalam penelitian ini dikatakan bahwa
untuk mencipakan karakter yang kuat dan jiwa yang baik pada
harmonis dan dinamis. Hal ini dapat tercipta jika adanya kordinasi
dan komunikasi dalam dua arah yang kuat antara orang tua dengan
komunikasi yang terjalin dengan lancar dan baik secara dua arah
F. Lokasi Penelitian
selama 5 bulan terhitung dari bulan Maret sampai dengan bulan Juli 2022.
Pulo Gadung yang terletak di Jalan Sunter 1 ± 630 m dari Terminal Pulo Gadung.
8
Luas wilayah Rt 004 Rw 001 ± 1000 m dengan jumlah penduduk 154 warga, 70%
Lansia dan Pra Lansia, 20% Pasangan Baru Menikah, dan 10% Anak Sekolah.
9
BAB II
KOMUNIKASI ORANG TUA
1. Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi dalam bahasa inggris “Communication” yang berasal dari
bahasa latin “Communication” berasal dari “Communis” yang berarti “Sama” kata
sama disini merupakan pengertian “Sama makna” antara kedua belah pihak yang
Komunikasi merupakan transmisi dari satu orang ke satu orang lainnya, dimana
pengirim informasi dan penerima informasi saling spesifik (Burhan Bungin, Cet.5
2011;125).
sejarah umat manusia, karna manusia merupakan makhluk yang saling bergantung
dengan adanya komunikasi maka memudahkan manusia dalam segala hal yang saling
berkaitan.
komunikasi merupakan bagian dari kehidupan manusia itu sendiri. Komunikasi juga
merupakan suatu proses penyampaian pesan dalam bentuk atau lambang yang
bermakna sebagai pemikiran dan perasaan yang bisa berupa ide, informasi
10
kepercayaan, harapan, himbauan dan sebagai suatu panduan yang dilakukan oleh
secara langsung atau menggunakan media lainnya denga bertujuan untuk mengubah
Komunikasi adalah suatu proses dimana salah satu ide dialihkan dari sumber
kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku
mereka. Dimana ada komunikator yang mengharapkan perubahan prilaku dan sikap
didefinisikan merupakan suatu ilmu prilaku atau ilmu sosial dan pengetahuan budaya.
sesuai dengan etika Islam. Etika komunikasi dalam Islam ada dua yaitu: Etika
manusia kepada Allah SWT yang berhubungan dengan sikap dan prilaku manusia.
Sedangkan etika komunikasi insane adalah etika komunikasi dengan sikap dan
Dari definisi di atas apabila komunikasi antar manusia dengan Allah SWT dan
komunikasi antar sesama manusia berjalan dengan baik maka komunikasi antara
orang tua dan anak akan berjalan dengan baik pula. Peran komunikasi dalam keluarga
merupakan hal yang paling penting, karena keluarga merupakan lembaga pertama
11
anak dalam bersosialisasi dengan sesama manusia. Komunikasi merupakan salah satu
cara yang paling tepat dalam pembentukan karakter anak. Dimana peran orang tua
didalam komunikasi merupakan yang paling pokok dan komunikasi itu sendiri akan
terlihat bagaimana pesan yang disampaikan melalui media apa, dan siapa sumber
Keluarga merupakan suatu system, system keluarga itu sendiri terdiri dari
sekelompok individu dan ketika semua individu saling berinteraksi maka akan
membuahkan tanggapan dan pola pikir serta pola perilaku, dan akan mempengaruhi
masing tentang individu lainnya didalam keluarga, yang akan berpengaruh kepada
beberapa hal ini maka akan dikondisikan oleh sifat-sifat keperibadian dari setiap
individu. Dan didalam keluarga pasti memiliki pemikiran dan perilaku yang berbeda-
kekhawatiran akan hal hal yang membuat mereka menjadi kurang nyaman atau tidak
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa interaksi antar anggota keluarga
adalah suatu kegiatan yang paling pokok dalam berhubungan atau berkelompok.
12
Kegiatan komunikasi antar setiap anggota yang berdasarkan prinsip atau persepsi
keyakinan, norma, mitos dan nilai nilai dari sikap keluarga anggota tersebut. Persepsi
antar anggota keluarga yang berbeda-beda, yang tercermin dalam pemikiran dan
perilakunya guna untuk melakukan yang terbaik dalam upaya memnuhi kebutuhannya
sendiri dalam lingkup keluarga. Mungkin ada beberapa hal yang membuat orang tua
menjadi khawatir dengan hal-hal yang akan dilakukan atau diambil keputusan dalam
kehidupan anaknya, namun apabila interaksi yang berjalan dengan baik dan setiap hal
selalu dibicarakan maka kekhawatiran yang menggangu pemikiran orang tua akan
ternetralkan dengan sendirinya, karna anak sudah menjelaskan keputusan yang akan
diambilnya dan meminta restu atau pendapat orang tuanya lebih dahulu, dengan
adanya interaksi dua arah akan membuahkan pemikiran yang bisa diterima oleh kedua
belah pihak.
sama dengan yang dimaksud oleh komunikator. Komunikasi efektif bukan hanya
memiliki kepekaan dan keterampilan yang dapat dilakukan apabila telah memahami
proses dan kesadaran akan apa yang telah dilakukan selama berkomunikasi.
13
tua). Kenyataannya, banyak sekali yang gagal dalam memahami maksud dari
komunikan (anak) menangkap makna suatu pesan berbeda dengan yang dimaksud
oleh komunikator (orang tua), karna komunikator gagal dalam menyampaikan makna
dari ucapan dengan cara bicara yang tepat atau tata bahasa yang sulit dipahami
maknanya.
menjanjikan komunikasi antara orang tua dengan anak untuk memiliki kontribusi
dalam peluang perkembangan prilaku atau karakter anak yang bersifat positif. Tujuan
dari menjalin komunikasi yang baik antara orang tua dengan anak yakni menciptakan
suasana yang lebih nyaman dan hangat, sehingga anak lebih nyaman di dalam rumah
ungkapan isi jiwa anak dan memahami anak. Dalam situasi tententu anak akan
Suatu cara yang paling tepat dalam berkomunikasi dengan anak yaitu menjadi
pendengar yang baik, tidak perlu menyediakan jadwal dan waktu khusus untuk saling
14
bertemu dan berkumpul dengan orang tuanya, karna dengan adanya jadwal seperti itu
akan membatasi kebebasan anak daam mengungkapkan perasannya. Orang tua harus
bisa memberikan waktu untuk berbicara dengan anak maupun hanya sekedar
mendengarkan isi hati anak dengan begitu anak akan benar-benar merasa dihargai dan
diperdulikan. Dengan cara begitu maka komunikasi antara anak dengan orang tua
hubungan darah dan juga hubungan sosial. Dalam hubungan darah dan juga dalam
hubungan sosial. Dalam hubungan dapat dibedakan dengan keluarga besar dan
keluarga inti, sedangkan dalam dimensi sosial, keluarga merupakan suatu kesatuan
yang diikat dengan hubungan atau interaksi yang saling mempengaruhi meskipun satu
bersama didalam tempat tinggal dan satu sama lain anggota keluarga dapat merasakan
adanya ikatan batin dan terciptanya saling mempengaruhi, saling memperhatikan dan
suatu persekutuan hidup yang dijalin dengan kasih sayang antara pasangan yang
15
dikukuhkan dengaan pernikahan, dengan maksud untuk saling menyempurnakan diri
verbal (bahasa) dan nonverbal (tindakan) antar anggota keluarga. Komunikasi juga
dipikirkan dan dirasakan oleh orang lain. Dengan kata lain, bagian penting dalam
komunikasi antar anggota keluarga tidak semata mata hanya berbicara tanpa tujuan,
itu sendiri dapat dikatakan berhasil apabila berjalan dengan efektif. Tanpa komunikasi
keluarga terasa hambar dan asing, karna didalamnya tidak terdapat interaksi, bertukar
pikiran dan saling perduli satu sama lain, sehingga dapat menimbulkan kerenggangan
keluarga yang menanamkan kepada kesetaraan keluarga dimana si anak dapat terlibat
16
Komunikasi merupakan cara yang paling baik untuk mengenal pribadi
seseorang termasuk anggota keluarga. Tidak semua orang memiliki komunikasi yang
baik kepada manusia yang lain, atau komunikasi didalam lingkup keluarganya
sendiri. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya pembiasaan komunikasi yang baik dari
waktu ke waktu bersama anggota keluarga yang lain dan menyebabkan kerenggangan
kesempatan untuk berkumpul bersama didalam rumah ataupun diluar rumah dengan
liburan bersama, menciptakan interaksi setiap hari dengan anggota keluarga, dan
saling menghargai agar terciptanya komunikasi yang baik dan karakter pribadi yang
keluarga dapat dibicarakan baik-baik dengan tujuan menemukan solusi yang baik.
komunikasi atau interaksi dua arah yang terjalin dengan efektif agar terciptanya
menit disela sela kesibukan itu dapat menimbulkan sisi positif antara setiap anggota
keluarga dan saling menunjukan kata-kata kasih sayang terhadap anggota keluarga
yang lain. Komuikasi di dalam keluarga diterapkan untuk menciptakan keluarga yang
saling mengenal dan saling memahami sesama anggota keluarga. Dengan terjalinnya
17
komunikasi yang baik dapat mempererat hubungan keluarga serta membangun
komunikasi agar tercipta komunikasi yang baik dan berjalan efektif. Dengan harapan,
strategi dapat menjadi modal bagi seorang komunikator yang menyampaikan pesan
atau pikiran untuk membawa semua sumber daya yang tersedia dalam mencapai
tujuan dengan memperoleh keuntungan yang maksimal dan efisien. Strategi dapat
dipadukan dengan komunikasi agar strategi nantinya dapat dijalankan sesuai dengan
kaidah komunikasi. Jadi strategi adalah segala bentuk upaya dalam perencanaan yang
mempengaruhi agar dapat diterima dengan baik oleh komunikan yang terdampak
bentuk prilaku, dapat dikatakan sangat efektif dan dapat dikatakan pula sangat tidak
efektif. Hal ini tergantung pada kualitas umum yang dipertimbangkan dalam
komunikasi antar pribadi. Kualitas umum atau aspek aspek adalah keterbukaan
18
a. Keterbukaan
Keterbukaan adalah sikap terbuka dan jujur mengenai perasaan dan pemikiran
masing masing tanpa adanya rasa takut dan kawatir untuk mengungkapkannya.
apa yang ada dipikiran, perasaan dan reaksi kepada orang lain. Didalam keluarga
harus adanya keterbukaan untuk menjadikan hubungan semakin hangat dan akrab
satu sama lain. Selain itu adanya pembiasan keterbukaan sesama anggota keluarga
maka menjadikan keluarga yang harmonis dan kedekatan antar pribadi menjadikan
Keterbukaan didalam keluarga menjadikan hal yang penting, sebab dengan adanya
keterbukaan satu sama lain antar anggota keluarga menjadikan lahan untuk
bertukarnya pikiran dalam hal-hal tertentu, dan memberikan kesan positif untuk
b. Empati
Komunikasi yang baik antara orang tua dengan anak akan menjadikan anak merasa
dihargai sehingga anak akan merasa bebas dan tidak canggung mengungkapkan
perasaan serta keinginannya. Hal ini bisa berjalan dengan baik apabila didalam
keluarga menerapkan sikap sportif dan penuh kejujuran, setiap pernyataan yang
diutarakan benar adanya dan tidak dibuat buat. Anak akan sangat merasa dihargai
apabila pendapat yang disampaikan kepada orang tua diterima dengan baik dan
19
sebagai orang tua pun harus memiliki sikap yang bijaksana atas memberikan
c. Sikap Mendukung
harus saling mendukung agar terciptanya kepercayaan diri satu sama lain. Sikap
saling mendukung akan berjalan dengan baik apabila komunikasi dua arah terjalin
dengan baik pula. Selain komunikasi dua arah kerjasama yang baik didalam lingkup
keluarga akan menjadikan sikap saling mendukung tanpa disadari oleh setiap anggota
keluarga. Orang tua berperan mendukung dalam segi ekonomi, pendidikan, sandang
pangan dll. Selain itu anak sangat membutuhkan dukungan apabila dia ingin
hobby, dari situlah peran orang tua sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam
d. Sikap Positif
maupun non verbal. Dalam segi verbal setiap anggota satu sama lain memberikan
ucapan yang baik dengan tata bahasa yang baik pula. Dan dalam segi non verbal
merupakan prilaku yang baik sehingga memberikan sisi positif drngan menjadikan
keakraban satu sama lain antara setiap anggota keluarga. Dengan begitu akan
terciptanya sisi positif satu sama lain baik dari segi ucapan maupun dari segi perilaku
20
e. Kesamaan / Kesetaraan
perbedaan paham akan menjadikan masalah bila tidak ditangani dengan baik dan
persoalan agar menghindari hal hal yang menyimpang dan menambahkan permasalah
dengan mencari kekurangan dan kesalahan. Dalam hal ini tidak dianjurkan
menerapkan “Kaka harus lebih dulu meminta maaf kepada adik, ataupun adik sebagai
orang yang lebih muda meminta maaf kepada kaka” karna dengan begitu tidak
masalah maka dicari tau penyebabnya melalui musyawarah antar anggota keluarga
untuk menemukan titik tengan dan meminta maaf lebih dulu yang bersalah bukan
dilihat dari umur untuk meminta maaf. Dengan begitu adanya penerapan hal ini akan
menanamkan karakter anak yang mengakui kesalahannya dan berani meminta maaf
kesetaraan di dalam keluarga maka hubungan anak dengan orang tua tidak terasa
canggung serta dapat menjadikan orang tua sebagai sahabatnya. Anak akan merasa
dihargai apabila orang tua memberikan reaksi positif jika anak mendapatkan nilai atau
prestasi. Orang tua juga mendukung atau memberikan motivasi kepada anak apabila
21
nilai anak tidak bagus, biasanya anak yang mendapatkan dukungan dari orang tua
akan lebih merasa dianggap keberadaanya dan menjadikan anak lebih percaya diri.
Selain itu orang tua juga tidak boleh membeda-bedakan diantara anak, harus memiliki
sikap yang adil dengan anak. Banyak orang tua yang bersikap tidak adil membeda-
bedakan antara adik dengan kaka yang membuat salah satu pihak menjadi tertekan
karna tidak mendapat keadilan didalam keluarganya. Untuk meminimalisir hal ini
maka sebagai orang tua harus bisa menjadi panutan yang adil dan bijaksana kepada
anak. Orang tua memiliki peran penting dalam memberikan kenyamanan untuk anak
didalam rumah dan dalam berkomunikasi. Biasanya anak akan terbiasa dengan
kebiasaan yang ditanamkan oleh orang tua kepada anak dalam berkomunikasi dengan
keluarga.
Komunikasi pertama yang dilakukan anak adalah dengan orang tuanya, karna
komunikasi sudah terjalin semenjak anak masih didalam kandungan sampai anak
lahir hingga ia beranjak menjadi dewasa. Jadi, peran orang tualah sangat penting
anak maka diharapkan orang tua dapat mengetahui apa yang dibutuhkan oleh
anaknya.
Dalam sebuah keluarga merupakan sebuah rumah pertama dan paling utama
bagi anak, dimana anak mengenal hal-hal baru dan mendapatkan pendidikan pertama
22
Orang tua merupakan orang yang paling pertama dilihat oleh anak pada saat
lahir kedunia, maka dari itu komunikasi pertama yang dilakukan oleh anak yaitu
dengan orang tua. Komunikasi orang tua dan anak sangat penting dalam menjalin
Masalah yang ditemukan sering kali karna orang tua terlalu sibuk dengan
pekerjaannya sehingga anak merasa kesepian dan tidak diperhatikan, oleh karna itu
orang tua dan anak harus bisa memberikan waktu agar tetap terjalin komunikasi dan
dapat menciptakan suasana yang hangat secara konsisten. Jika komunikasi dua arah
antara orang tua dan anak tidak terjalin dengan baik maka tidak adanya kesempatan
bagi anak dan orang tua untuk saling bertukar pendapat dan mengutarakan setiap
masalah yang sedang dihadapi oleh masing-masing pihak. Maka dari itu komunikasi
orang tua dan anak harus tetap terjalin meskipun orang tua dan anak sama-sama
sibuk. Komunikasi bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja meskipun hanya
sekedar senda gurau dimeja makan. Dengan terjalinnya komunikasi yang lancar maka
hubungan antara orang tua dan anak didalam keluarga menjadi lebih hangat dengan
adanya sikap saling keterbukaan dan saling menyayangi, dengan begitu komunikasi
Keluarga merupakan rumah pertama bagi anak dalam segala aspek pendidikan
dan pembelajaran dari orang tua yang mendidik anaknya. Di dalam keluarga selain
adanya komunikasi yang terjalin para orang tua juga memberikan peraturan agar
anak-anaknya terarah. Peraturan yang ada di dalam rumah tangga biasanya tidak lepas
23
dari komunikasi dua arah yang sama-sama disetujui oleh anak dan orang tua.
rumah dengan catatan sesuai dengan kaidah agama dan norma hukum. Dengan
begitu secara tidak langsung orang tua memberikan sikap tanggung jawab atas
hal yang dilakukan oleh anak atas konsekuensi yang akan diterima apabila
b. Keterbukaan, dalam hubungan keluarga antara orang tua dan anak harus
adanya keterbukaan agar orang tua memahami maksud yang diinginkan oleh
anak, dan anak juga dapat memahami hal yang diinginkan oleh orang tua
kesalah pahaman juga jarang terjadi serta memberikan ruang untuk anak dan
c. Ketegasan, yaitu suatu ketegasan yang bersifat terbuka dengan contoh dan
harapan orang tua yang ditanamkan kepada anak. Ketegasan tidak selalu
bersifat otoriter, tetapi ketegasan yang dilakukan oleh orang tua benar-benar
Dengan menanamkan praturan atau ketegasan didalam rumah maka anak akan
terarah sesuai dengan harapan orang tua. Menanamkan ketiga praturan di atas tidak
akan membuat anak merasa tertekan dengan adanya peraturan tersebut, jika orang tua
24
juga memberikan kebebasan anak dalam berekspresi atau berkarya diluar rumah.
Anak yang sudah biasa ditanamkan sikap tanggung jawab dalam setiap kegiatan
diluar rumah maka akan lebih terarah dan memiliki rasa tanggung jawab atas apa
yang akan dilakukan atau yang telah dilakukan, dan keputusan yang biasanya diambil
Ketegasan yang dimaksud bukan ketegasan yang melukai fisik tapi lebih
kearah ucapan yang dilakukan oleh orang tua dan anak dalam memutuskan keputusan
yang akan diambil oleh anak, sebagai suatu bentuk tanggung jawab dengan
Komunikasi dalam keluarga tidak hanya sekedar bertanya sudah makan? Atau
sedang dalam kegiatan apa? Tapi kearah keterbukaan dalam mengahadapi masalah
yang ada, saling bertukar pikiran, saling memberikan pendapat satu sama lain, dan
memberikan kasih sayang antara orang tua dan anak. Hal ini bisa dilakukan kapan
saja pada saat keluarga berkumpul dan meluangkan waktu agar hubungan keluarga
orang tua mereka. Karna kesibukan orang tua dan banyaknya masalah di dalam
keluarga yang menjadikan komunikasi kurang baik, dan anak juga kurang
25
mendapatkan perhatian dari orang tuanya. Dan kadang pula orang tua tidak
mendengarkan atau memberikan perhatian kepada anak saat sianak bercerita dan jika
itu terus terulang maka anak akan menutup diri dari orang tuanya. Orang tua hanya
melakukan komunikasi kepada anak dengan seperlunya saja yang menimbulkan rasa
kurangnya kasih sayang orang tua dan anak. Dan hal ini akan menimbulkan rasa
kurang percaya diri atau menutup diri terhadap orang tuanya, sehingga komunikasi
antara orang tua dan anak ini biasanya akan menyebabkan anak bertingkah laku
agresif dan sungkan mengadakan kontak dengan orang tuanya apalagi komunikasi
menurut Anna Surti Ariani selaku psikologi anak dan keluarga menerangkan, secara
(https://aura.tabloidbintang.com/psikologi/read/5306/4-hambatan-komunikasi-dalam-
keluarga )
Biasanya hambatan ini dirasakan dan dihadapi oleh keluarga yang tinggalnya
terpisah satu sama lain akibat jarak dan pekerjaan orang tua yang mengharuskan
untuk jauh dari anak-anaknya. Hambatan ini bisa berjangka panjang apabila orang tua
26
b. Hambatan Situasional
Biasanya hambatan ini terjadi apabila suasana hati seseorang tidak sedang
dalam kondisi yang baik, sehingga memiliki rasa enggan untuk berkomunikasi
dengan anggota keluarga atau dengan lingkungan sekitar. Apabila komunikasi tetap
dipaksa akibat yang terjadi adanya prilaku atau kalimat yang diucap memberikan
Dimana seseorang yang tidak percaya diri untuk memulai lebih dulu dengan
alasan takut tidak diterima atau ditolak sebelum memulai percakapan. Biasanya orang
ini mempunyai sisi introvert yang menjadikan komunikasi dua arah antara sesama
d. Hambatan Gender
apa-apa laki-laki menjadi yang utama dalam segala hal. Didalam keluarga yang sering
disuruh untuk mengerjakan hal-hal selalu perempuan dan anak laki-laki hanya duduk
seolah menjadi tuan. Cara didik orang tua seperti ini yang menjadikan hambatan
komunikasi didalam keluarga, karna bisa juga si anak perempuan menjadi kecil hati
dengan anak laki-laki. Banyak orang tua yang masih berfikiran untuk anak
perempuan tugasnya untuk urusan dapur dan rumah sedangkan laki laki diutamakan
27
Kegagalan komunikasi (miscommunication) dengan anak bisa berpengaruh
pada pertumbuhan anak, baik secara intelektualitas dan kualitas hidup anak. Dalam
beberapa kajian menunjukan bahwa komunikasi interpersonal antara orang tua dan
Dalam tugas akhir menurut Mila Fajawati (2011, 12) Menyebutkan bahwa
komunikasi yang demokratis ditandai dengan adanya sikap terbuka antara orang tua
dengan anak, dengan membuat kesepakatan-kesepakatan bersama dan orang tua juga
menghargai kemampuan anak.
Sikap terbuka antara orang tua merupakan cara parenting demokratis dimana
orang tua menghargai setiap kemampuan anak yang ada didalam dirinya, dan melatih
kehidupannya sendiri. Orang tua dan anak harus saling memiliki sikap terbuka agar
komunikasi dua arah yang terjalin dapat berjalan dengan efektif dan lancar. Dengan
adanya sikap terbuka maka anak dan orang tua akan sama sama dihargai dan
mengetahui masalah-masalah yang ada serta dapat memberikan solusi terkait masalah
yang sedang dihadapi. Dan masalah akan terasa lebih ringan apabila dapat
diselesaikan bersama-sama.
Komunikasi yang dilakukan oleh orang tua dan anak secara intens berupa percakapan
atau dialog, mampu menghasikan sikap menghargai antara orang tua dengan anak.
Anak tidak merasa diabaikan disaat anak menceritakan sesuatu hal kepada orang tua.
Pembicaraan yang dilakukan secara positif antara orang tua dan anak membantu anak
28
dalam mengembangkan dirinya secara positif yang berawal dari lingkungan keluarga.
Sebaliknya orang tua yang cenderung acuh dalam berbicara pada anak menjadikan
anak menjadi pribadi yang ragu ketika bertindak dan mengambil keputusan.
pekerjaan dan rutinitas orang tua dari pagi hingga sore. Meskipun ada waktu dimalam
hari kadang orang tua sudah lelah sehingga lebih memanfaatkan waktu istirahat dari
pada berkumpul. Selain dari orang tua anak-pun biasanya sudah memiliki rutinitas
sendiri yang tidak bisa di tunda sehingga menghambat komunikasi antara orang tua
dengan anak.
Peranan orang tua sebagai sumber pendidik anak yang pertama dan utama
nampaknya sudah terabaikan dengan alasan kesibukan orang tua, baik karna desakan
ekomoni, profesi ataupun hobi yang sering menjadi sumber masalah menyebabkan
kurangnya kedekatan orang tua dengan anak-anaknya, yang berarti tergangunya pola
komunikasi dan hubungan saling pengaruh diantara orang tua dan anak. Sementara itu
hubungan antara orang tua dengan anak memiliki banyak pengaruh kepada kehidupan
Orang tua adalah pendidik pertama bagi anak-anaknya, karna anak menerima
pendidikan pertama dari lingkup keluarga. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa
pendidikan pertama anak akan diperoleh dari keluarga atau orang tua.
29
Berbicara tentang orang tua yang tidak terlepas dalam ikatan keluarga.
Adapun keluarga menurut Meity Taqdir (2011:223) dalam kamus besar bahasa
Indonesia, keluarga merupakan sekelompok orang yang dimana terdiri dari ayah, ibu,
dan anak. Dalam konteks keluarga, tentu saja orang tua yang dimaksud adalah ayah
atau ibu kandung dengan memiliki tanggung jawab mendidik anak dalam keluarga.
Orang tua sebagai pendidik memiliki tanggung jawab dalam pengasuhan, pembinaan,
Orang tua merupakan madrasah pertama bagi anak-anak. Tanpa adanya orang
tua maka anak tidak akan mendapatkan pendidikan yang layak. Selain itu anak
memerlukan bimbingan dan pengawasan yang teratur, agar anak tidak kehilangan
kemampuan untuk berkembang secara normal, dan orang tua juga harus memahami
anaknya dari segala aspek pertumbuhan, naik jasmani, rohani maupun sosial. Orang
tua juga harus mampu memperlakukan anak dalam memdidik dengan cara yang
Menurut Thomas Lickona (2012:48) Orang tua juga menjadi pendidik dalam
tumbuh dan berkembangnya watak, budi pekerti, dan keperibadian tiap-tiap anak.
Pendidikan yang diterima oleh anak akan menjadi dasar untuk mengikuti pendidikan
30
Orang tua selain menjadi madrasah pertama bagi anaknya dalam pembentukan
moral dan budi pekerti juga menjadi madrasah dalam jenjang pengetahuan anak.
Karna orang tua lah yang menjadi panutan bagi anaknya dalam mengambil tindakan
atau keputusan. Selain itu orang tua juga harus memberikan komunikasi yang baik
dengan anak guna membuat nyaman anak saat berdekatan dengan orang tua.
Komunikasi antara orang tua dan anak yang terjalin memberikan pengaruh besar
dalam kehidupan anak. Orang tua yang terlalu sibuk dengan urusan pribadi maka
menjadikan anak yang introvert namun apabila orang tua yang bisa meluangkan
waktu untuk berkomunikasi dengan anak ditengah jadwal padat pekerjaan orang tua
akan menjadikan anak yang berwawasan luas. Maka dari itu peranan orang tua dalam
Orang tua memiliki peran penting dalam membimbing dan mendapingi anak-
anaknya baik dalam aspek pendidikan formal maupun non-formal. Peran orang tua itu
sendiri dapat mempengaruhi perkembangan anak dalam aspek kognitif, efektif, dan
Menurut lestari (2012:153) peran orang tua merupakan cara yang digunakan
oleh orang tua yang berkaitan dengan pandangan mengenai tugas yan harus
dijalankan dalam mengasuh anak. Sedangkan menurut Hadi (2016:102) orang tua
31
Peranan keluarga menurut Jhonson (2010:9) sebagai berikut:
a. Ayah berperan sebagai mencari nafkan, pendidik, pelindung dan pemberi rasa
pendidik anak-anaknya.
perkembangannya.
merupakan tempat terbaik untuk melakukan pendidikan dan dalam keluarga memiliki
interaksi satu sama lain dalam pendidikan pertama dan utama. Peran orang tua dalam
keluarga sebagai pendidik, pelindung, pengasuh dan pemberi contoh. Orang tua dan
anak memiliki kedudukan yang berbeda. Orang tua memiliki kewajiban dalam
pada saat ia belajar dengan menyatakan diri sebagai makhluk sosial. Dalam keluarga
harus memiliki komunikasi agar setiap anggota memiliki ikatan yang dalam, serta
saling membutuhkan. Dalam komunikasi keluarga tanpa sadar juga menjadi suatu
proses dalam pembentukan karakter yang kelak menjadi bekal anak dikehidupan
selanjutnya. Dengan kata lain salah satu cara yang paling tepat dalam membentuk
32
Pada hakikatnya komunikasi dalam sebuah keluarga khususnya antara orang
tua dengan anak yang memiliki kontribusi bagi keduanya, karna dengan adanya
komunikasi yang efektif yang dilakukan secara terus menerut dapat menciptakan
keakraban, keterbukaan, perhatian yang lebih antara keduanya serta orang tua dapat
Orang tua yang cenderung mendidik anak dengan komunikasi yang lembut,
mengedepankan kerja sama, terbuka, jujur, serta dengan penuh cinta kasih,
pembentukan anak tersebut juga akan sama seperti yang dilakukan oleh orang tuanya.
segala sesuatu. Ketika peran dalam kehidupan keluarga lebih khusus orang tua jika
diabaikan maka berpengaruh pada pembentukan karakter anak. Oleh karna itu
komunikasi yang baik antara orang tua dengan anak akan memberikan hasil positif
dari pembentukan karakter anak. Orang tua harus selalu memberikan arahan,
dalam membentuk komunikasi yang baik antara orang tua dengan anak.
Peran orang tua tidak hanya memberikan uang jajan anak, tapi peran orang tua
sangat penting dalam perkembangan anak. Memberikan pendidikan yang baik dan
dan menyayangi anak. Banyak sekali orang tua yang lalai akan tugasnya sebagai
orang tua karna terhimpitnya dengan kesibukan pekerjaan, sehingga banyak anak
yang tumbuh tanpa adanya pengawasan serta arahan dari orang tua yang menjadikan
33
karakter anak menjadi negatif. Padahal pendidikan yang paling utama itu berasal dari
orang tua, namun banyak anak yang tidak mendapatkannya dari orang tua karna
kesibukan akan urusan pribadi orang tua serta kurangnya interaksi dalam
merupakan hal yang paling penting dalam lingkup keluarga, karna dengan adanya
Orang tua dan anak seharusnya saling berkomunikasi setiap hari guna
hangat akan membentuk karakter yang positif pada anak, selain itu anak mampu
memiliki perannya masing-masing, namun peran orang tua dalam mendidik anak
adalah hal yang paling utama. Maka dari itu pendidikan yang utama adalah keluarga,
dan peran orang tua lah yang sangat penting dalam pembentukan karakter anak.
orang tua dalam melakukan bimbingan belajar terhadap anak di dalam lingkungan
Pada umumnya orang tua yang berpendidikan tinggi dan berpengalaman lebih
luas dalam pengetahuannya, dan pandangannya dibandingkan dengan orang tua yang
34
berpendidikan rendah serta tidak memiliki pengalaman yang cukup dalam
melaksanakan kewajiban orang tua dalam mendidik anak. Meskipun tidak menutup
pendidikan anaknya. Banyak pula orang tua yang berpendidikan rendah tidak ingin
anaknya seperti dirinya (orang tua). Sehingga mengharapkan anaknya akan hidup
lebih baik dengan jenjang pendidikan yang telah dijalani. Agar dapat melaksanakan
peran orang tua dalam membimbing anak diperlukannya pengetahuan yang cukup.
Dengan pengetahuan yang cukup orang tua akan menyadari betapa pentingnya peran
dengan baik. Dengan penjelasan yang tadi dapat disimpulkan bahwa, latar belakang
pendidikan orang tua sangat berpengaruh dalam segala kegiatan yang dilakukan di
dalam rumah dalam membimbing dan cara berkomunikasi orang tua dengan anaknya.
terhadap anaknya, sekalipun hal ini tidak dapat disama ratakan pada semua orang tua.
Pada umumnya orang tua yang memiliki penghasilan menengah ke atas lebih
belajar. Sedangkan orang tua yang memiliki pengahasilan yang pas-pasan dapat
memenuhi fasilitas anaknya tapi tidak keseluruhan yang dapat dipenuhi atau hanya
sebagiannya. Meskipun orang tua yang memiliki penghasilan yang pas-pasan lebih
35
begitu anak tidak merasa kesepian karna orang tuanya memiliki kesempatan yang
jauh lebih banyak dibandingkan dengan orang tua yang berpenghasilan besar namun
jarang memiliki waktu bersama anak. Waktu bagi anak merupakan hal yang sangat
penting karna anak biasanya akan merasa nyaman dan senang jika terus bersama
dengan orang tuanya dan anak yang sering berkomunikasi dengan orang tuanya akan
lebih banyak idea tau gagasan yang didapat dari orang tua.
Orang tua memiliki jenis pekerjaan yang berbeda-beda, sehingga ada orang
tua yang dapat memberikan waktu untuk anaknya sekedar berkomunikasi dan ada
juga orang tua yang tidak dapat memberikan waktu untuk anaknya karna tuntutan
pekerjaan. Waktu dan kesempatan orang tua dalam mendidik anak mempunyai
keterkaitan dengan pekerjaan orang tua. Yang dimana banyak kasus orang tua yang
Kesempatan dalam berkomunikasi antara orang tua dengan anak biasanya dibatasi
dengan jenis pekerjaan orang tua. Orang tua yang bekerja dikantor mengharuskan
berangkat pagi hari dan pulang sore hari memiliki waktu yang sedikit dalam
sebagai guru memiliki waktu yang lebih banyak. Karna system kerjanya mengikuti
jam masuk dan pulangnya murid sehingga pekerjaan tidak terlalu lelah dan memiliki
36
d. Waktu yang tersedia
waktu untuk dapat berkomunikasi dan memberikan bimbingan dalam berbagai hal,
terutama dalam bimbingan belajar pada anak dirumah. Sehingga masalah waktu yang
terhalang oleh tuntutan pekerjaan tidak menjadikan suatu alasan orang tua untuk
mempunyai banyak waktu dan selalu berkumpul dengan keluarganya, serta interaksi
antara orang tua dengan anak berjalan dengan baik, maka anak akan merasa senang
dan bahagia berada disisi orang tuanya yang selalu memberikan waktu tanpa
diminta.sebaliknya orang tua yang memiliki waktu dan kesempatan yang sempit
dalam berkumpul bersama dan berinteraksi antar anggota keluarga menjadikan anak
menjadi pribadi yang tertutup dan berpengaruh pada pembentukan karakter anak.
dan kesempatannya disela-sela kesibukan yang orang tua dan anak jalani agar
kehangatan dan keharmonisan keluarga masih tetap terjaga dan memberikan banyak
Banyaknya anggota keluarga yang ada didalam rumah akan membuat suasana
rumah menjadi gaduh dengan komunikasi antara anggota keluarga yang lain,
sehingga sulit bagi anak untuk belajar dan berkonsentrasipada pelajaran yang sedang
37
anak menjadi bimbang mengikuti arahan orang tua atau anggota keluarga yang lain.
Orang tua memiliki kewajiban untuk menciptakan suasana di dalam rumah yang
Karna dengan suasana yang seperti ini akan memberikan komunikasi yang efektif
B. Membangun Karakter
1. Pengertian Karakter
di dalam bahasa inggris “character” dan dalam bahasa Indonesia “karakter”, dan
dalam bahasa Yunani “character” yang berasal dari kata “charassein” yang berarti
merupakan cara berfikir dan berperilaku seseorang yang manjadi ciri khas setiap
individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam keluarga maupun masyarakat.
Bedasarkan pengertian di atas dapat diartikan bahwa karakter adalah ciri khas
istilah tersebut memang memiliki kesamaan yakni sesuatu yang asli dalam diri indiviu
38
Istilah watak, dalam pengertian karakter dan watak juga sulit
nyata dalam tindakannya terlibat dalam situasi.Watak adalah struktur batin manusia
yang tampak dalam kelakuan dan perbuatannya, yang tertentu dan tetap.
tidak dapat dibedakan keduanya. Karna keduanya sama sama memiliki makna yang
sama yaitu cirri khas atau khusus yang dimiliki seseorang. Kepribadian bisa diartikan
pada gambaran-gambatan sosial tertentu yang diterima oleh individu dari kelompok
keperbiadian merupakan suatu struktur yang terdiri atas tiga system, yakni id, ego,
dan super-ego. Sedangkan tingkah laku tidak lain merupakan hasil dari konflik dan
rekonsiliasi ketiga unsur dalam sistem kepribadian tersebut. Dari pengertian di atas
dapat disimpulkan bahwa kepribadian (personality) adalah ciri khas seseorang dalam
keperibadaiannya sendiri yang khas, tidak identik dengan orang lain. Yang tidak
39
dapat digantikan atau disubstitusikan oleh orang lain. Jadi ada cirri-ciri atau sifat
individual pada aspek psikisnya yang bisa membedakan dengan orang lain.
Karakter juga dapat diartikan sebagai sikap, tabiat, akhlak, kepribadian yang
stabil merupakan hasil dari proses konsolidasi secara progresif dan dinamis. Samani,
dkk (2011:3) bahwa karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau
individu, ciri khas tersebut adalah asli dan mengakar pada kepribadian seseorang
penerapan nilai-nilai kebaikan dalam bentuk tingkah laku. Nilai-nilai kebaikan yang
mewakili karakter antara lain dapat berwujud nilai keagamaan dan sosial, apabila
karakter bertujuan untuk pendidikan yang benar. Jika bukan mendidik dan mengasuh
anak-anak untuk berkembang tabiat yang luhur, buat apa sistem pendidikan tersebut.
Pendidikan karakter baik dalam keluarga maupun di sekolah maka guru dan orang tua
bangsa. Oleh karna itu, pengembangan kaakter remaja hanya dapat dilakukan melalui
40
hidup dalam lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat.
lingkungan keluarga yang paling utama selain itu lingkungan pendidikan dan
maka anak pun akan menjadi pribadi yang baik, itulah mengapa lingkungan sekitar
tua dan sekolah untuk mendidik anak menjadi pribadi yang berkarakter.Butuh usaha,
waktu dan perhatian dari lingkungan yang merupakan tempat anak bertumbuh
tua.Orang tua merupakan tempat pertama anak dalam mengenal individu lainnya dan
mengenal sekitar, maka dari itu orang tua merupakan hal yang paling penting dalam
pembentukan karakter anak. Orang tua yang memiliki perhatian penuh dan
meluangkan waktu untuk menjadi teman anak akan memberikan kesan positif selam
2. Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter berasal dari dua kata yaitu pendidikan dan karakter,
menurut beberapa ahli, kata dari pendidikan mempunyai definisi yang berbeda-beda
tergantung pada sudut pandang, paradigma, metodologi dan disiplin keilmuan yang
41
Pendidikan karakter adalah dua kata yang mempunyai makna yang berbeda.
pembelajaran, sedangkan karakter adalah identitas diri (jati diri) yang melekat pada
sosok masyarakat Bangsa dan Negara, yang mempunyai sifat terbuka dan lentur
kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut serta menerapkan atau
penting dalam pengembangan dan pengendalian remaja. Pendidikan karakter saat ini
akan sangat mempengaruhi karakter remaja dalam menentukan arah dan langkah
mereka. Pendidikan karakter akan membentuk remaja menjadi pribadi yang lebih baik
dalam segala aspek, baik dalam hubungan sosial dikeluarga, masyarakat, agama,
“moral knowing” Perasaan yang baik atau “loving good atau moral feeling”dan
perilaku yang baik “moral action” Sehingga terbentuk perwujudan kesatuan prilaku
42
Pendidikan karakter ditanamkan tidak hanya tata cara berprilaku tapi juga
anak. Orang tua tidak boleh mendidikan anak dengan sesuka hati yang dimana semua
keputusan ada ditangan orang tua dan tidak memberikan kesempatan pada anak, dan
yang didapat dari anak hanya tuntutan orang tua. Dan menjadikan anak merasa
nyaman dan memiliki perasaan yang baik “moral feeling” dalam cara mendidik orang
tua kepada anak. Dengan seperti itu anak akan nyaman dan tidak merasa tertekan
dengan cara orang tua dalam mendidik anak. Dengan berlandasan pengetahuan yang
baik dan memberikan perasaan yang baik maka anak akan menjadi pribadi yang baik
ingin dicapai.Sulit dibayangkan, jika upaya pendidikan karakter tidak memiliki tujuan
kajian yang sungguh-sungguh dari para ahli mengenai tujuan pendidikan karakter
Sumber Daya Manusia (SDM)., karena menentukan kemajuan suatu bangsa. Karakter
masyarakat yang berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak usia dini, dan
43
yang terus-menerus maka memberikan dampak positif bagi anak dan juga masyarakat
sekitar.
karakter tidak terbentuk dengan instan tapi harus melalui pembiasaan dilingkungan
Selain itu tujuan pendidikan karakter untuk mengubah manusia menjadi manusia
bahagia.
perilaku sehari-hari. Disiplin merupakan sebagian dari karakter, maka dari itu
bukanlah dogmatisasi nilai kepada anak, tapi sebuah proses untuk memahami dan
44
merefleksi bagaimana suatu nilai menjadi penting dalam prilaku keseharian manusia,
termasuk juga anak. Pengembangan juga mengarahkan proses pendidikan pada proses
pembiasaan yang disertai dengan logika terhadap proses dan dampak dari proses
baik sebagai umat beragama, maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Jika
kita melihat tujuan pendidikan karakter yang demikian yaitu pada dasarnya
pendidikan karakter itu adalah pendidikan karakter itu pendidikan akhlak terpuji,
yaitu pendidikan yang mengajarkan, membina, membimbing, dan melatih anak agar
pendidikan karakter mengarah pada pembentukan karakter dan akhlak mulia anak
remaja secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan harapan dan cita-cita orang
tua. Jadi, secara khusus , tujuan pendidikan karakter dalam keluarga adalah
membentuk karakter positif atau akhlak terpuji pada diri anak remaja. Melalui
umum pendidikan karakter dalam keluarga adalah untuk membina anak remaja agar
45
menjadi pribadi yang taat pada Allah dan Rasul-Nya, berbakti kepada orang tua,
remaja yang shaleh dan shalehah sesuai dengan dambaan setiap orang tua, yaitu anak-
anak yang mampu beribadah dengan benar, hormat dan berbakti kepada orang tua,
4. Macam-macam Karakter
Kelebihan:
46
periang dan penuh semangat, penuh rasa ingin tahu, baik , lugu, polos, berhati
Kekurangan:
Merasa yang benar, mereka tidak menerima diri secara serius, suka bicara
sifat emosi yang mudah sensitive. Tidak seorangpun yang dapat menikmati
menjadi introvert, tetapi ketika perasaanya lebih dominan dia masuk ke dalam
yang tinggi dan membuatnya bertindak lebih ekstrovert. Akan tetapi pada saat
lain dia akan murung dan depresi, dan selama priode ini dia akan menarik diri,
Kelebihan:
Emosi yang mendalam dan penuh pikiran, analitis, serius dan tekun,
cenderung jenius, berbakat dan kreatif, artsitik atau musika;, filosifis dan
47
terorganisasi, teratur dan rapi. Dalam limgkup pertemanan seorang yang
memperhatikan orang lain. Dan apabila karakter melankolis menjadi orang tua
Kelemahan :
keperluannya sendiri, dan orang yang sangat mandiri. Cenderung tegas dan
dan bagi orang lain. Orang yang memiliki karakter koleris biasanya hidup
Kelebihan:
48
Berbakat dalam memimpin, dinamis dan aktif, sangat memerlukan perubahan,
tegas, tidak emosional dalam bertindak tidak mudah patah semangat, bebas
ranah pekerjaan biasanya orang yang memiliki karakter ini bekerja dengan
butuh teman, mau bekerja untuk kegiatan, mau memimpin dan mengorganisir,
biasanya selalu benar dalam tindakan, unggul dalam keadaan darurat. Dan
Kelemahan:
Tuan tanpa salah, pekerja keras, harus terkendali, tidak tau bagaimana cara
merasa terganggu dengan suatu titik tindih yang sedemikian tinggi sehingga
dia hamper tidak pernah marah. Dia adalah seorang dengan type yang mudah
49
berkaitan dengan apa yang dipikirkan oleh Hippocartes mengenai cairan
kegembiraan, dan kadang menjauh dari hal-hal yang tidak menyenagkan. Dia
begitu tenang dan agak diam, sehingga, tak pernah terlihat marah
menemukan cara yang mudah. Dan dalam pertemanan biasanya mudah diajak
selera humor yang tinggi, suka mengawasi orang, punya banyak teman, punya
belas kasihan dan perhatian. Dan sebagai orang tua, mereka mampu menjadi
orang tua yang baik, menyediakan waktu bagi anak-anaknya, tidak tergesa-
gesa, bisa membedakan yang mana yang baik dan yang buruk, tidak mudah
marah.
e. Kelemahan :
Hidup seperti monoton tidak pernah terlibat dalam suatu masalah, melawan
perubahan, tampaknya malas, punya kemauan baja yang tenang, tampak tidak
berpendirian
50
5. Strategi Pembentukan Karakter
Ada banyak cara yang digunakan untuk menanamkan karakter baik pada anak.
Pendidikan karakter di lingkungan keluarga dapat dilakukan secara efektif dan efisien
anak yaitu:
a. Komunikasi yang baik, karna orang tua hars bisa membangun komunikasi yang
baik dan tepat dalam mendidik serta berinteraksi dengan baik. Dengan
komunikasi yang berjalan dengan baik maka hubungan antara orang tua dan
b. Menunjukan teladan yang baik dalam berperilaku dan membimbing anak untuk
berperilaku sesuai dengan teladan yang telah ditunjukan pada anak. Pada
hakikatnya anak akan mencontoh prilaku orang tuanya. Maka dari itu orang tua
diharuskan untuk memberikan contoh yang baik kepada anak dengan tujuan
seharusnya sudah dimulai pada anak usia dini, dan memberikan efek yang baik
pada saat remaja. Anak akan terbiasa dengan hal yang sering ditanamkan oleh
orang tuanya. Sebagai orang tua harus membiasakan anak untuk melakukan
51
d. Berdiskusi atau mengajak anak memikirkan tindakan yang baik, kemudian
Sebagai orang tua sudah sepatutnya untuk memberikan arahan kepada anak
terkait hal yang baik dan yang buruk. Anak akan bertindak sesuai dengan apa
yang mereka lihat/ajarkan, dan dengan begitu mengajak dalam hal kebaikan
merupakan hal yang diharuskan untuk menanamkan karakter yang baik pada
anak.
e. Bercerita dan mengambik hikmah dalam sebuah cerita. Anak biasanya suka
dalam setiap naskahnya. Biasanya banyak cerita zaman dahulu yang selalu
Dengan begitu anak akan tertarik untuk berfikir makna apa yang ada di dalam
terbentuk dari prilaku, prilaku akan terbentuk dari ucapan, dan ucapan akan terbentuk
dari pola pikir. Tindakan, prilaku, dan sikap anak saat ini bukanlah sesuatu yang tiba-
tiba muncul atau terbentuk atau bahkan hadiah dari yang maha kuasa. Ada sebuah
proses panjang sebelumnya yang kemudian membuat sikap dan prilaku tersebut
52
melekat pada dirinya. Bahkan, sedikit atau banyaknya karakter anak sudah mulai
yang berkarakter. Ada tiga pihak yang memiliki peran pentung dalam pembentukan
karakter anak yaitu: keluarga, sekolah, dan lingkungan. Kunci pembentungan karakter
utama dalam kehidupan anak, karna dari keluarga anak mendapatkan pendidikan
untuk pertama kalinya serta menjadi dasar perkembangan dan kehidupan anak dimasa
anak. Orang tua bertugas sebagai pengasuh, pembimbing, pemelihara, dan sebagai
Dalam membentuk karakter anak ada juga beberapa aspek yang perlu
diperhatikan. Oleh karna itu dalam pendidikan karakter anak harus meliputi berikut
ini:
hal-hal yang konkrit, sebab anak-anak belum memahami apa itu pahala, siksa,
surga, dan juga neraka. Maka dengan cara mengenalkan melalui cara
atau sekitar seperti: langit, gunung, pohon, dan laut merupakan viptaan tuhan.
53
Kemuian mengenalkan dengan cara keteladanan yaitu orang tua memberikan
mengaji anak akan bisa ikut meneladani apa yang telah dicontohkan oleh
orang tua, dan dengan cara ini anak akan mengenal tuhan dengan secara
perlahan.
b. Mengajarkan kesopanan pada anak. Sopan santun berasal dari hati yang tulus
dan ketika sopan santun menjadu sebuah pembiasaan, maka anak akan mampu
dengan cara memaksa atau mengancam. Pengajaran sopan santun bisa melalui
hal-hal yang dasar seperti: menyapa orang lain, berbicara baik dan sopan, cara
meminjam barang orang lain dengan perbuatan yang baik, dan memberikan
dukungan dan contoh kepada anak untuk selalu melakukan hal-hal sopan.
c. Membiasakan anak menjadi pribadi yang disiplin. Bisa dimulai dari hal yang
kecil dan sederhana untuk menjadi orang yang disiplin. Menghargai waktu
yang ditentukan, dan selalu minta izin kepada orang tua jika hendak keluar
rumah.
ketika anak melakukan kesalahan maka harus tetap berkata jujur dan sebagai
orang tua harus memberikan nasihat yang baik tentang sebuah kejujuran.
54
Menurut Syamsul Kurniawan (2013:62) Karakter akan terbentuk karna
kebiasaan yang dilakukan, sikap, yang diamabil dalam mengambil keputusan didalam
suatu keadaan, dan kata-kata yang diucpakan kepada orang lain. Dari penjelasan di
atas jelas bahwa karakterakan terbentu karna kebiasaan. Karakter ini akhirnya akan
seringnya tindakan itu berulang maka pada akhirnya menjadi kebiasaan yang tidak
disadari oleh seseorang. Hal ini sesuai menurut Syamsul Kurniawan (2013:29-30)
Karakter seseorang terbentuk karena kebiasaan yang dilakukan, sikap yang di ambil
dalam menangapi keadaan, dan kata-kata yang diucapkan kepada orang lain. Proses
Orang tua harus memulai pembiasaan yang baik dalam tindakan, ucapan,
maupun tingkah laku pada anak pada usia dini dan pembiasaan yang terus berlanjut
akan menjadikan karakter pada anak remaja yang baik. Pembiasaan itu sendiri
biasanya dimulai secara dasar dan tidak disadari oleh orang tua maupun anak, tapi
pembiasaan itu yang menjadikan pembentukan karakter pada anak. Orang tua bisa
membiasakan anak untuk berperilaku dengan sopan kepada orang yang lebih muda
55
C. Anak Remaja
1. Pengertian Remaja
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa.
intelektual. Sifat khas remaja mempunyai rasa keingintahuan yang besar, menyukai
petualangan dan tantangan serta berani menanggung resiko atas perbuatannya tanpa
usia 10-19 tahun, menurut Peraturan Kesehatan RI Nomor 25 tahun 204, remaja
adalah penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun dan menurut badan Kependudukan
dan Keluarga Berencana (BKKBN) rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan
belum menikah. Remaja adalah seseorang yang tumbuh menjadi dewasa mencakup
kematangan mental, emosional sosial dan fisik. Dimana remaja mempunyai rasa
kanak yang penuh ketergantungan menuju masa pembentukan tanggung jawab. Masa
remaja ditandai dengan pengalaman baru yang sebelumnya belum pernah dialami,
baik dalam bidang fisik-biologis maupun psikis atau kejiwaan. Remaja juga
merupakan masa strum and drang dimana masa yang berada dalam dua situasi, antara
56
kegoncangan emosi, penderitaan, asmara, dan pemberontakan otoritas kepada orang
dewasa. Remaja juga ditandai dengan perubahan fisik secara cepat, ketertarikan
kepada lawan jenis, dan keinginan untuk memberontak jika ada hal yang kurang
sependapat dengannya.
a. Usia
Salah satu cara untuk mengenali remaja adalah usia mereka. Meskipun belum
terdapat kesepakatan terhadap usia remaja, namun sesuai dengan pertumbuhan fisik
usia manusia. Remaja terbagi menjadi dua masa yaitu remaja awal dan remaja akhir.
Remaja awal kisaran umur 12-17 tahun dan remaja akhir kisaran umur 17-20 tahun.
Dengan demikian kelompok remaja adalah mereka yang berusia 12 tahun sampai usia
20 tahun.
Pengenalan usia remaja sangat penting diketahui oleh orang tua, karna dengan
mengetahuinya usia remaja maka orang tua akan memperlakukan anak remajanya
sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas mereka. Apabila orang tua salah
57
kepercayaan diri sehingga apabila memasuki masa dewasa dengan sikap ragu-ragu
dan pesimis.
b. Perubahan Fisik/Biologis
Remaja sangat erat dengan fase terjadinya perubahan fisik dan biologis, fisik
1. Primer
Ciri utama remaja adalah perubahan yang berhungan dengan alat kelamin,
pertumbuhan pada alat kelamin. Kematangan alat kelamin ditandai dengan menstruasi
pada remaja perempuan dan mimpi basah pada remaja laki-laki. Hal ini sekaligus
2. Sekunder
Ciri sekunder ditandai dengan pertumbuhan otot menjadi kekar, suara berubah
menjadi besar, jakun membesar, bahu melebar, tumbuh bulu-bulu ditempat tertentu.
Beberapa anak laki-laki disertai pertumbuhan kumis dan jenggot atau jambang yang
lebat. Hal yang dialami oleh remaja perempuan tidak jauh berbeda yakni, tumbuhnya
58
3. Tersier
bahkan beberapa remaja laki-laki sering kali mengalami suara yang naik turun
sendiri.
3. Perubahan Psikologis
Ciri yang melekat pada diri remaja adalah kurang peduli dengan
rendah, apalagi jika tidak ada sangkut pautnya dengan diri mereka. Egosentrisme
masih berperan besar dalam pola interaksi mereka. Biasanya diusia mereka sempat
sekitarnya.
remaja yang selalu memusingkan orang tua. Hamper semua keputusan yang diambil
59
orang tua kemungkinan besar bermasalah dengan mereka sehingga mereka
pembicaraan, tidak sabar, acuh tak acuh, mengabaikan tata krama, dan memiliki
sopan dan santun yang rendah. Semua tindakan ini bukanlah sikap permanen anak
remaja. Setelah melewati masa remaja, mereka akan menemnukan pola tata krama
merekayang kurang menghargai tata krama, dan sopan santun. Perasaan tersinggung
sering kali mendorong mereka untuk menarik diri dari pergaulan. Tindakan ini
peruses menuju pendewasaan. Sebagai contoh: remaja yang merasa tidak menarik
Akibatnya mereka memiliki perasaan minder yang berlebihan dan lambat laun akan
remaja menjadikan mereka bingung dengan statusnya. Kebanyakan orang tua bahkan
60
memerlukan bimbingan orang tua untuk mengambil keputusan, sebaliknya anak
diputuskan oleh orang tuanya. Situasi seperti ini yang membuat remaja menjadi ragu-
ragu dalam mengambil keputusan, gelisah dan murung apabila keputusan yang
atau menghindari tanggung jawab. Seringkali mereka menyalahkan orang lain atas
jawab nilai pelajaran yang buruk terhadap orang tua, guru, buku, sekolah ataupun
sistem pendidikan dan mengajaran yang buruk. Jika mereka melakukan kesalahan
mereka akan berusaha menghindari tanggung jawab sebaliknya menuduh orang lain
Kuatnya keinginan untuk melepaskan diri secara emosional dengan orang tua
atau orang-orang disekitar kehidupan mereka, seringkali menjadi alasan remaja tidak
menghargai tata krama dan nilai sopan santun. Sering kali remaja memandang tata
aturan menjadi kemapanan sikap orang dewasa yang membelenggu kebebasan bagi
mereka. Meskipun argument mereka memiliki kebenaran, namun belum tentu orang
tua mereka sepenuhnya membuat kesalahan. Oleh karna itu kecenderungan mereka
61
adalah melepaskan diri dari aturan tersebut. Mereka akan sengaja mengabaikan atau
melanggar dengan sengaja sebagai upaya untuk menyatakan ketidak setujuan mereka.
4. Perkembangan Potensial
Sebagian remaja dapat dikenai dari potensinya yang dahsyat. Pada usia
remaja, energi mereka seakan-akan tidak pernah habis sehingga tidak kenal lelah.
Pada umumnya remaja tidak mengenal rasa takut bahkan sebagian remaja akan nekad
sehingga banyak aktivitas mereka yang dapat dikatakan berbahaya. Sebagian remaja
gunung, olahraga balap, tinju dan menjelajah gua. Dengan adanya tekad yang dimiliki
oleh anak remaja akan menjadikan diri mereka menjadi orang yang tidak mengenal
5. Perkembangan Intelektual
bidang seni, sains, dan tekhnologi. Tidak sedikit remaja yang terlibat dalam penelitian
a. Masa remaja awal (12-17 tahun), dengan ciri khas antara lain:
62
c. Ingin bebas
h. Masa remaja akhir (17-20 tahun), dengan cirri khas antara lain
mengalami perubahan status sosial dari anak menjadi remaja. Pada saat terjadi proses
perubahan status inilah, seorang remaja mengalami krisis identitas sehingga mudah
sekitarnya. Tidak jadi masalah jika informasi yang didapakan itu positif, namun yang
sering terjadi adalah informasi yang bersifat negatif diterimah remaja sehingga
sendiri.
63
Kenakalan remaja sebagai salah satu problem sosial sangat mengganggu
keharmonisan juga keutuhan segala nilai dan kebutuhan dasar kehidupan sosial.
Pada hakikatnya kenakalan remaja bukanlah suatu problem sosial yang hadir
muncul karna beberapa keadaan yang berkaitan, bahkan bisa mendukung kenakalan
itu. Kehidupan dalam keluarga memiliki pengaruh besar pada kenakalan remaja.
Keluarga yang hancur atau broken home juga menjadi pemicu anak menjadi nakal,
karna tidak adanya perhatian yang diberikan kepada anak, kurang aktifnya
komunikasi dua arah yang seharusnya dilakukan oleh orang tua dan anak. Berbeda
dengan keluarga yang harmonis biasanya komunikasi dua arah yang dilakukan oleh
orang tua dan anak berjalan lancar, pemberian kasih sayang kepada anak juga
tercukupi, serta pemberian motivasi pada anak yang sedang meranjak pada masa
remaja juga diberikan kepada anak dengan baik. Maka problematika anak remaja
pada kenakalannya tidak dapat disalahkan seutuhnya bisa jadi itu pemicu dari
lingkungan sekitar dan menjadi permasalahn yang biasanya ditemui oleh anak remaja
pada saat masa peralihan dari status anak menjadi remaja. Remaja yang memiliki
masalah didalam keluarga akan mencari kebebasan diluar rumah dan dapat
membahayakan dirinya.
64
8. Pembinaan Pendidikan Informal dalam Keluarga
setelah mereka 10 tahun dan pisahkanlah tempat tidurmu dan tempat tidur
c. Memelihara hubungan kasih sayang yang adil dan merata sesama anggota
“sesungguhnya Allah Ta’ala suka agar kamu berbuat adil antara anak-
diakhirat.
65
f. Membangun pola komunikasi dua arah yang baik secara efektif, dan
g. Memberikan pembiasaan dalam perbuatan baik dan cara bertutur kata dengan
orang yang lebih tua agar menjadi pribadi yang berkarakter baik kedepannya.
a. Pengajaran
sebagai suatu upaya yang dilakukan oleh orang tua untuk memberikan pengetahuan
hari
dapat pula terjadi tanpa direncanakan. Pengajaran karakter yang direncanakan adalah
aktivitas pengajaran yang secara sadar dirancang untuk membantu peserta didik
diwujudkan dalam sikap dan prilaku keseharian. Sedangkan pengajaran yang tidak
66
direncakan adalah fenomena yang berupa peristiwa kehidupan tanpa disengaja atau
b. Motivasi
Motivasi mengandung tiga unsur yang saling berkaitan. Motivasi dimulai dari
rasa lapar. Sumber motivasi terbagi dua macam: Pertama motivasi internal ini
terutama berkaitan dengan kesadaran dan manfaat yang akan diperoleh setelah
melakukan suatu perbuatan. Kedua, motivasi eksternal yaitu motivasi yang berasal
dari luar diri seseorang. Motivasi ini biasanya ditimbulkan oleh faktor-faktor yang
dengan unsur yang ada di dalam nilai-nilai karakter. Dengan bantuan dari orang tua
umtuk memberikan motivasi perbuatan baik dari internal yang tertanam melalui
67
c. Peneladanan
Konsep dan persepsi pada diri anak yang dipengaruhi oleh unsur dari luar diri
mereka. Hal ini biasanya terjadi saat anak masih usia dini. Mereka mengikuti dan
melihat apa yang orang dewasa dan orang tua mereka lakukan atau ajarkan. Dalam
kehidupan sehari-hari perilaku yang dilakukan anak pada dasarnya lebih banyak
Pentingnya keteladanan dalam mendidik anak menjadi pesan kuat dari Al-
seseorang.
Satu kali perbuatan baik dicontohkan lebih baik dari seribu kata yang
diucapkan sebagaimana Allah telah berfirman dalam QS. Al-Ahzab [33]:21
َلَقْد َك اَن َلُك ْم ِفْي َر ُسْو ِل ِهّٰللا ُاْس َو ٌة َحَس َنٌة ِّلَم ْن َك اَن َيْر ُج وا َهّٰللا َو اْلَي ْو َم اٰاْل ِخ َر َو َذ َك َر َهّٰللا
َك ِثْيًر ۗا
Artinya:
"Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.”
Oleh karna itu keteladanan dalam mendidik karakter anak adalah sangat
penting. Sebagai orang tua yang diamani oleh Allah berupa anak, maka kewajiban
orang tua adalah mendidik dan memberikan keteladanan kepada anak. Oleh karna itu
keteladana merupakan suatu syarat utama dalam proses pendidikan karakter. Tidak
68
ada makna pendidikan karakter jika tidak adanya keteladanan. Menurut Suyatno
(2012:4) pendidikan memiliki tiga proses yang saling berkaitan dan saling
pembelajran teaching and learning process. Kedua, sebagai proses keteladana yang
dilakukan oleh para pendidik role mode. Dan yang ketiga, adalah sebagai proses
Maka dari itu sebagai orang tua di dalam dirinya harus adanya transfromasi
ilmu dan transformasi nilai dan harus seimbang antara keduanya, jika kedua
transformasi tidak seimbang maka orang tua hanya fokus pada salah satunya.
d. Pembiasaan
Anak dilahirkan dalam keadaan suci dan bersih, dalam keadaan seperti ini
anak akan mudah menerima kebaikan maupun keburkan, karna pada dasarnya anak
mempunyai potensi untuk menerima kebaikan ataupun keburukan yang diajarkan. Hal
ini dijelaskan pada firman Allah QS. Asy-Syamsy [91]: 7-10
َو َقْد َخ اَب َم ن, َقْد َأْفَلَح َم ن َز َّك ٰى َها, َفَأْلَهَم َها ُفُجوَر َها َو َتْقَو ٰى َها,َو َنْفٍس َو َم ا َس َّو ٰى َها
َد َّس ٰى َها
Artinya:
“Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah
mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya,
sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan
sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.”
untuk membentuk karakternya, apakah dengan pembiasan yang baik atau pembiasaan
69
yang buruk. Hal ini menunjukkan bahwa metode pembiasaan dalam membentuk
karakter sangat terbuka luas. Pembiasaan yang dilakukan sejak dini akan membawa
menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kepribadiannya. Berkaitan dengan
hal tersebut anak merupakan amanah kepada orang tuanya. Dalam keadaan hati yang
kosong dan bersih bagai permata murni. Hati yang menerima setiap pengajaran lalu
pembiasaan yang dilakukan sejak dini pada anak akan bertampak besar terhadap
sangat penting bagi kehidupan seorang anak. Dari kebiasaan-kebiasaan itu kita dapat
melihat bagaimana kemungkinan kehidupan seorang anak dimasa depan. Jika seorang
anak memiliki kebiasaan yang baik tentu akan mengantarkan kepada kehidupan yang
baik dan bahagia. Tetapi apabila anak memiliki kebiasaan yang buruk kemungkinan
besar kehidupan yang bersangkutan dimasa yang akan datang tidak akan sesuai
dengan yang diharapkan, hal ini sejalan dengan sebuah pepatah yang berkata “Orang-
orang tidak bisa menentukan masa depan. Mereka menentukan kebiasaa, dan
70
e. Penegakan aturan
Bentuk usaha lain yang dapat diterapkan untuk membentuk karakter anak
dalam keluarga adalah penegakan aturan. Esensi pnegakan aturan adalah memberikan
batasan yang tegas dan jelas mana yang harus dan tidak harus dilakukan, serta mana
yang boleh diajarkan dan tidak boleh diajarkan oleh anak (Aan Hasanah, 2012:29).
Penegakan aturan dapat mendorong anak untuk melakukan kebaikan dan mencegah
sebuah kebaikan. Langkah awal untuk mewujudkan penegakan aturan adalah dengan
membuat peraturan dalam keluarga yang disepakati bersama dan dapat mengikat
semua anggota keluarga tanpa terkecuali. Dengan tujuan membentuk karakter anak
keluarga bisa dari pengajaran yang baik antara orang tua kepada anak, memberikan
motivasi yang positif kepada anak dalam melakukan hal kebaikan, memberikan
peneladanan pada anak sejak dini dimulai dari peniruan anak kepada orang tua. Yang
mengharuskan orang tua menjadi suri tauladan yang baik bagi anaknya, karna anak
akan meniru segala perbuatan ataupun ucapan orang tua. Selain itu membiasakan
anak dengan perbuatan yang baik guna untuk pembentukan karakter anak melalui
71
Penegakan aturan sesungghunya memberikan kesadaran kepada anak melalui hal hal
yang kecil dalam perbuatan yang buruk dan memberikan hukuman guna membuat
efek jera kepada anak dan anak dapat membedakan yang baik dan yang buruk. Jika
semuanya sudah berjalan dengan baik maka pembentukan karakter akan berjalan
dengan lancar dan memberikan hasil akhir yang baik dalam kepribadian anak dimasa
72
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode merupakan teknik menjawab persoalan yang sudah disusun sejak awal
penelitian, metode ini merupakan tahap pengumpulan data dan pengumpulan data
menggunakan pendekatan kualitatif, yang sumber data yang akan diambil dari
beberapa referensi buku yang telah ditentukan jumlahnya yang digunakan untuk
digunakan. Dan sumber data yang lainnya diperoleh memanfaatkan internet untuk
1. Observasi
cara pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah melalui pengamatan dan
73
langsung pada suatu peristiwa, keadaan atau situasi sedang terjadi. Dalam
2. Wawancara
muka atau daring antara pihak penanya (interviewer) dengan pihak yang ditanya atau
Peneliti melakukan wawancara pada warga Rt 004 Rw 001 Kelurahan Pulo Gadung,
3. Dokumentasi
diperlukan dalam permasalahan penelitian lalu ditelaah secara intens sehingga dapat
yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang dilakukan pada
pembelajaran jarak jauh, serta dokumen yang dapat mendukung penelitian ini
74
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
tua). Kenyataannya, banyak sekali yang gagal dalam memahami maksud dari
komunikan (anak) menangkap makna suatu pesan berbeda dengan yang dimaksud
oleh komunikator (orang tua), karna komunikator gagal dalam menyampaikan makna
dari ucapan dengan cara bicara yang tepat atau tata bahasa yang sulit dipahami
maknanya.
menjanjikan komunikasi antara orang tua dengan anak untuk memiliki kontribusi
dalam peluang perkembangan prilaku atau karakter anak yang bersifat positif. Tujuan
dari menjalin komunikasi yang baik antara orang tua dengan anak yakni menciptakan
suasana yang lebih nyaman dan hangat, sehingga anak lebih nyaman di dalam rumah
mengenai komunikasi orang tua dengan anak, seperti yang dikemukakan oleh
75
“Alhamdulillah lancar mba selama ini mungkin ada sedikit konflik tapi itu kan wajar
ya mba, Alhamdulillah mba untuk komunikasi dua arah berjalan dengan baik selama
“Kalo untuk komunikasi kan pokok dari keharmonisan rumah tangga ya mba, jadi
saya sama anak selalu membiasakan buat komunikasi setiap hari, kan namanya satu
rumah kalo ga saling komunikasi juga pasti suasana di dalam rumah gak nyaman”
“Komunikasi saya sama anak si Alhamdulillah lancar mba, komunikasi dua arah juga
berjalan dengan baik mba. Saya membebaskan anak mau berpendapat apa dan mau
mengambil keputusan yang dia ingin yang penting dia bisa bertanggung jawab sama
“Komunikasi saya ke anak selama ini berjalan dengan baik, untuk komunikasi dua
arah juga Alhamdulillah berjalan dengan baik juga, saya memberikan peluang untuk
anak mengambil keputusan dan menyuarakan pendapatnya, namun tetap saya arahkan
yang baik dan yang tidak baik” (Farida, Wawancara, 23 Juli 2022)
“Komunikasi di dalam rumah sama anak selama ini berjalan dengan baik dan lancar,
mungkin ada beberapa kendala karna anak kadang tidak bisa diatur tapi setelah
diberikan pengertian anak mulai bisa memahami bahwa tindakannya kurang baik”
Dari hasil wawancara lapangan yang didapat dapat disimpulkan bahwa dari 5
76
dengan anak berjalan dengan baik maupun komunikasi secara dua arah juga berjalan
dengan baik. Namun ada kendala yang dapat di atasi dengan secara diskusi antara
orang tua dengan anak. Komunikasi yang efektif antara orang tua dengan anak akan
membantu tercapainya tujuan yang diinginkan, berikut yang menjadi alasan bahwa
komunikasi orang tua dengan anak menjadi sangat penting antara lain:
“Penting banget mba karna kan keluarga harus memiliki komunikasi agar tidak
“Komunikasi itu sangat penting karna biar semua kegiatan anak dapat kekontrol, kalo
ga saling komunikasi saya ga bakal faham apa yang lagi dirasakan sama anak”
“Komunikasi dalam keluarga itu penting mba” (Farida, Wawancara, 23 Juli 2022)
“Komunikasi antara orang tua sama anak itu penting mba karna kan kita dalam satu
ikatan keluarga jadi harus saling komunikasi” (Nani, Wawancara, 23 Juli 2022)
“Komunikasi itu penting karna kan tanpa komunikasi semua ga bisa berjalan dengan
sangatlah penting, lalu bagaimana cara orang tua menyelesaikan masalah dengan
“Biasanya didiskusikan terlebih dahulu, dinasihati secara face to face dengan begitu
anak tidak merasa minder, tapi kalo masih berlanjut masalahnya dan tidak adanya
77
perubahan dari anak maka itu menjadi urusan dia dengan bapaknya, karna biasanya
kalo bapaknya yang ngomong dia bisa nurut (Irawati, Wawancara, 23 Juli 2022).
“Biasanya saya selalu nanya ke anak apa ada masalah disekolah, atau saya yang
mincing anak supaya jujur akan apa yang lagi dirasain sama dia, dengan begitu saya
tau masalahnya dan mencari jalan keluarnya bersama dengan anak” (Farida,
narasumber bahwa komunikasi yang berjalan dengan baik dan lancar akan
memberikan anak kenyamanan serta membuat anak lebih terbuka kepada orang tua,
dan cara orang tua menyelesaikan masalah dengan anak. Dengan berdiskusi dan
menyelesaikan masalah, serta strategi orang tua yang biasanya dipakai dalam
masalah disekolah, agar anak bercerita dan menjadikan anak lebih terbuka kepada
orang tua.
78
orang tua mereka. Karna kesibukan orang tua dan banyaknya masalah di dalam
keluarga yang menjadikan komunikasi kurang baik, dan anak juga kurang
mendapatkan perhatian dari orang tuanya. Dan kadang pula orang tua tidak
mendengarkan atau memberikan perhatian kepada anak saat sianak bercerita dan jika
itu terus terulang maka anak akan menutup diri dari orang tuanya. Orang tua hanya
melakukan komunikasi kepada anak dengan seperlunya saja yang menimbulkan rasa
kurangnya kasih sayang orang tua dan anak. Dan hal ini akan menimbulkan rasa
kurang percaya diri atau menutup diri terhadap orang tuanya, sehingga komunikasi
antara orang tua dan anak ini biasanya akan menyebabkan anak bertingkah laku
agresif dan sungkan mengadakan kontak dengan orang tuanya apalagi komunikasi
mengenai hambatan komunikasi orang tua dengan anak, seperti yang dikemukakan
“Hambatan komunikasi biasanya karna anak udah kelelahan pulang sekolah dan
langsung istirahat, dan saya juga kelelahan berdagang jadi sama-sama sedikit waktu
luangnya untuk bercerita atau hanya sekedar mengobrol sebelum tidur” (Yana,
berikut:
79
“Alhamdulillah selama ini ga ada faktor penghambat, walaupun saya kerja tergantung
bagaimana saya membagi waktu agar anak tidak kesepian dan merasa tidak
“Kalo untuk faktor penghambat saat ini sih belum ada karna saya selalu bertanya
keseharian anak dan berusaha menjadi teman dekat anak agar anak juga merasa
nyaman apabila cerita sama orang tuanya” (Farida, Wawancara, 23 Juli 2022)
“Faktor yang menjadi penghambat saat ini alhamdulillah masih bisa ditanganin, karna
faktor penghambat itu sendiri biasanya dari waktu yang kurang untuk anak dan
kurangnya perhatian, mungkin saya kerja tapi itu semua ga jadi masalah untuk
“Alhamdulillah ga ada karna saya sama anak masih jadi satu tidurnya jadi sebelum
tidur saya biasakan untuk saling bertukar cerita sama anak biar anak merasa
Dari wawancara yang didapat hanya ada satu narasumber yang memiliki hambatan
dalam berkomunikasi dengan anak disebabkan oleh kelelahan dalam kegiatan anak
maupun orang tua. Namun ada beberapa narasumber yang bekerja dan tidak adanya
hambatan dengan waktu yang diberikan kepada anak dengan begitu komunikasi
antara orang tua dengan anak tetap terjaga dan menjadikan anak merasa tidak
kesepian.
80
3. Strategi Komunikasi Orang Tua dengan Anak
komunikasi agar tercipta komunikasi yang baik dan berjalan efektif. Dengan harapan,
strategi dapat menjadi modal bagi seorang komunikator yang menyampaikan pesan
bentuk prilaku, dapat dikatakan sangat efektif dan dapat dikatakan pula sangat tidak
efektif. Hal ini tergantung pada kualitas umum yang dipertimbangkan dalam
komunikasi antar pribadi. Kualitas umum atau aspek aspek adalah keterbukaan
“Strategi yang saya terapkan itu komunikasi dengan baik kepada anak, saling bertukar
pikiran dan memberikan dukungan apabila anak ingin mengambil keputusan” (Farida,
“Saya mengajak anak untuk saling betukar cerita dengan begitu saya sebagai orang
tua mengetahui apa yang sedang dialami oleh anak dan selalu memberikan dukungan
81
“Apabila memiliki waktu luang biasanya saya dengan anak akan menghabiskan
waktu di luar rumah agar anak bisa lebih merasa dekat dengan orang tuanya” (Irawati,
“Strategi untuk komunikasi dengan anak biasanya saya selalu mendukung anak dan
mengajak anak untuk mengungkapkan semua isi hati atau pikiran yang sedang dia
rasakan, dan tidak membedakan anak satu sama lain, dan selalu menghargai anak
Dari keseluruhan narasumber yang telah diwawancara, orang tua memberikan waktu
kepada anak dan saling bertukar pikiran maupun hal yang sedang dirasakan, orang tua
juga memberikan dorongan atau dukungan kepada anak dalam setiap tindakan yang
diambil, lalu tidak membedakan antara anak dengan begitu anak akan merasa nyaman
istilah tersebut memang memiliki kesamaan yakni sesuatu yang asli dalam diri indiviu
pendidikan karakter pada anak remaja yang dikemukakan oleh beberapa narasumber:
82
“Penanaman karakter dimulai dari anak masih kecil hingga remaja dan dilakukan
secara konsisten agar saat remaja anak dapat menjadi pribadi yang memiliki karakter
“Untuk menanamkan karakter dimulai dari pembiasaan orang tua ke anak, karna anak
akan mencontoh perilaku orang tuanya dan selain itu memberikan bimbingan yang
baik dari anak yang masih kecil dan pada saat remaja anak sudah memiliki karakter
yang baik pada pembiasaan yang ditanamkan sejak dia masih kecil” (Farida,
“Kalo saya biasanya memberi arahan dari cara berperilaku, tata bahasa, dan cara
“Saya membiasakan anak berkelakuan baik dari kecil agar menjadi manusia yang
“Saya ngajarin sopan santun ke anak agar perilaku dan tata bahasanya sopan ke orang
karakter dimulai sejak anak masih kecil agar saat anak menginjak usia remaja sudah
memiliki kebiasaan dalam berperilaku yang baik. Pembiasan itu sendiri didukung
oleh peran orang tua, karna orang tua sebagai contoh untuk anaknya.
83
manusia yang bermartabat.Pendidikan karakter juga membawa orang pada kehidupan
yang bahagia.
“Tujuan saya pengen anak jadi pribadi yang mandiri, bisa membedakan mana yang
perbuatan baik dan mana perbuatan yang tidak baik, dan bisa menghargai orang yang
“Saya berharap anak saya bisa menjadi anak yang berprilaku baik dan bisa
menghargai orang yang lebih tua dari dia, serta bahasa yang baik saat berbicara baik
sama teman maupun sama yang lebih tua” (Listiawati, Wawancara, 23 Juli 2022)
“Tujuan saya menanamkan pendidikan karakter karna pengen anak memiliki karakter
yang baik, dan anak juga bisa menghargai orang tuanya maupun orang yang lebih
bahwa tujuan dari orang tua menanamkan pendidikan karakter agar anak menjadi
pribadi yang baik serta memiliki karakter baik yang melekat pada diri anak. Dan
mengharapkan anak menjadi pribadi yang mandiri serta dapat menghargai orang yang
lebih tua, dan memiliki tata bahasa yang baik dan sopan kepada orang yang lebih tua
Ada banyak cara yang digunakan untuk menanamkan karakter baik pada anak.
Pendidikan karakter di lingkungan keluarga dapat dilakukan secara efektif dan efisien
84
tidak hanya didukung oleh pembiasaan pada setiap kelompok keluarga. Dari hasil
“Kalo untuk strategi saya mengacu pada komunikasi antara orang tua dan anak, dan
mencontohkan prilaku yang baik karna anak merupakan peniru” (Farida, Wawancara,
23 Juli 2022)
“Strategi yang saya gunakan komunikasi dijaga dengan baik antara orang tua dengan
anak, menjadi teladan yang baik untuk dicontoh oleh anak, membiasakan anak
“Kalo saya berdiskusi sama anak untuk memutuskan suatu keputusan agar anak dapat
pembiasaan ini dimulai pada anak usia dini” (Listiawati, Wawancara, 23 Juli 2022)
“Strateginya ya dimulai dari anak masih kecil dan member arahan untuk mengambil
keputusan dalam dirinya, dan membiasakan bertata krama pada orang yang lebih tua”
“Kalo untuk strateginya saya membiasakan anak untuk lemah lembut saat bicara dan
memberikan nasihat agar anak dapat membedakan yang mana yang salah dan yang
mana yang tidak salah. Agar anak tetap terkontrol prilakunya” (Nani, Wawancara, 23
Juli 2022)
menanamkan pendidikan karakter pada anak itu dimulai dari komunikasi yang baik
antara orang tua dengan anak, memulai pembiasaan baik dari anak masih kecil,
85
menjadi contoh atau teladan agar anak mencontoh hal yang baik, dan memberikan
kebebasan pada anak dalam mengambil keputusan serta mengajak diskusi anak saat
mengambil keputusan.
Remaja
luar dan dalam faktor luar meliputi ada sebagian lingkungan keluarga atau masyarakat
dari siswa yang belum mendukung siswa dalam artian orang tua siswa yang sibuk
dalam kegiatan sendiri. Bedasarkan hasil wawancara lapangan dimana ada beberapa
“Faktor penghambatnya karna waktu yang saya berikan kepada anak kurang banyak
dalam mengontrol anak dan faktor dari lingkungan yang kurang baik jadi saya harus
lebih berusaha lagi dalam menanamkan karakter kepada anak” (Yana, Wawancara, 23
Juli 2022)
“Mungkin faktor penghambat itu sendiri berasal dari lingkungan eksternal, karna
disini lingkungannya kurang baik kalo untuk pembentukan karakter anak. Jadi
sebagai orang tua yang harus lebih mengontrol setiap tindakan yang dilakukan oleh
“Untuk hambatannya berasal dari temen-temennya karna anak saya pernah menjadi
korban bullying di sekolah hingga pindah kesekolah lain demi kenyamanan anak
86
saya, dan itu sempat menjadikan anak yang pemurung beberapa waktu” (Nani,
penghambat itu sendiri bisa berupa waktu yang diberikan kepada anak sangat sedikit
yang menjadikan anak dan orang tua tidak terlalu intens dalam berkomunikasi, faktor
hingga harus mengalami pindah sekolah demi memberikan kenyamanan pada anak.
Selain orang tua, komunikasi anak terhadap orang tua juga sangat penting bagi
kehidupan anak. Dari hasil wawancara lapangan ada beberapa narasumber yang
“Komunikasi antara orang tua dengan anak sangat penting, karna saya sebagai anak
“Sangat penting komunikasi anak kepada orang tua karna, orang tua sebagai pengarah
kehidupan anak dan dimana saat anak salah masih membutuhkan teguran anak agar
“Komunikasi anak ke orang tua menurut saya sangat penting” (Elsa, Wawancara, 23
Juli 2022)
“Komunikasi ke orang tua itu penting karna saya kalo ada masalah sering minta
bantuan orang tua untuk mencari jalan keluarnya” (Ayu, Wawancara, 23 Juli 2022)
87
“Sangat penting” (Ritto, Wawancara, 23 Juli 2022)
sangat penting bagi anak, karna selain menjadi lebih hangat juga menjadikan anak
sendiri, dan mengutarakan pendapat. Namun ada sebagian anak yang malu
“Saya untuk memutuskan pendapat itu diberikan kebebasan namun harus tetap di
bawah bimbingan orang tua, dan saya mendapatkan peluang untuk mengutarakan
“Saya dibebaskan untuk mengambil keputusan untuk diri saya sendiri, tapi harus tetap
bertanggung jawab akan keputusan yang saya ambil” (Ritto, Wawancara, 23 Juli
2022)
“Untuk mengambil keputusan dalam hidup saya sebenarnya dibebaskan tapi harus
tetap diarahkan oleh orang tua, dan untuk berpendapat orang tua sering bertanya
pendapat saya jadi banyak peluang yang saya dapatkan untuk mengemukakan
88
“Iya saya diberikan kesempatan untuk berpendapat dan mengambil keputusan yang
Dari hasil wawancara tersebut anak mendapatkan peluang yang besar untuk
diberikannya kebebasan pada anak maka akan menjadikan anak lebih percaya diri
dalam menjalani keputusan yang telah dia pilih. Dan anak akan merasa dihargai
apabila anak diminta untuk mengutarakan pendapatnya, selain itu anak akan merasa
puas dengan keputusannya yang dia ambil apabila orang tua nya menginkan anak
tersebut.
dengan lancar dari 5 narasumber yang diwawancarai hanya ada 1 narasumber yang
memiliki hambatan dalam komunikasi dengan anak. Hambatan itu sendiri merupakan
waktu yang tidak terlalu banyak diberikan kepada anak, dengan alasan orang tua yang
selesai berdagang kelelahan hingga tidak memiliki waktu banyak dengan anak untuk
saling bertukar pikiran. Namun, ada beberapa narasumber yang bekerja tapi tetap bisa
membagi waktunya dengan anak, sehingga anak tidak merasa kesepian dalam
kegiatannya sehari-hari.
89
apabila dibiasakan dan ditanamkan sikap saling menghargai antara anggota keluarga.
Selain itu hasil data lapangan wawancara narasumber mengemukakan bahwa waktu
baik. Memberikan waktu kepada anak untuk saling bertukar pikiran dengan begitu
anak akan memiliki sikap keterbukaan dengan orang tuanya. Dan tidak adanya
perbedaan kasih sayang antara anak satu dengan yang lainnya. Serta memberikan
Dalam komunikasi juga pastinya memiliki hambatan namun hambatan itu bisa
diselesaikan apabila hubungan antara orang tua dengan anak berjalan dengan baik,
serta keterbukaan antara anak dengan orang tua. Selain itu cara orang tua
kekerasan, anak remaja akan berfikir jika terus dinasihat bahwa perbuatannya tidak
baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Dari narasumber yang peneliti
anak biasanya dengan menasihati secara tertutup agar anak juga merasa nyaman
apabila dinasihati. Dan selalu mengingatkan anak untuk melakukan perbuatan yang
baik.
anak yang dilakukan dari anak masih dibawah umur, sehingga saat menginjak masa
remaja anak akan tetap terkontrol dalam perilaku anak. Orang tua juga menjadi
90
contoh bagi anak- anak mereka. Anak akan mencontoh semua perilaku orang tua yang
dapat dilihat oleh anak karna anak merupakan peniru hebat dari orang tuanya. Selain
itu orang tua juga harus selalu memberikan arahan kepada anak dalam berperilaku
Orang tua juga memiliki tujan dalam pembentukan karakter anak. Dari
dalam pembentukan karakter anak selain ingin anak memiliki tata krama atas
prilakunya orang tua juga mengharapkan anak memiliki tata bahasa yang baik dengan
orang yang lebih tua serta sikap menghargai pada orang yang lebih tua. Orang tua
juga selalu memberikan harapan penuh kepada anak agar menjadi pribadi yang lebih
Tidak hanya komunikasi yang baik strategi yang baik juga diperlukan dalam
menanamkan karakter kepada anak. Karna anak merupakan peniru hebat orang
tuanya. Dari narasumber yang telah peneliti lakukan wawancara berpendapat bahwa
strategi penanaman karakter pada anak dimulai dari anak masih dibawah umur hingga
menginjak masa remaja, dengan tujuan memiliki karakter yang baik. Selain
menanamkan pembiasaan karakter yang baik orang tua juga harus memberikan
arahan kepada anak dalam setiap tindakannya. Selain dari faktor internal, faktor
eksternal juga menjadi acuan bagi orang tua dalam mendidik karakter anak dengan
baik.
91
Dalam strategi penanaman karakter pasti memiliki hambatan bisa dari lingkup
keluarga ataupun lingkungan sekitar. Maka orang tua harus selalu mengawasi anak
dalam bergaul. Menanamkan karakter pada anak juga merupakan inti dari kehidupan
anak. Karna dengan berkarakter akan menentukan masa depan anak. Hambatan itu
sendiri juga bisa berasal dari faktor internal, kurangnya waktu yang diberikan kepada
anak sehingga anak kurang mendapatkan perhatian dari orang tua yang sibuk. Faktor
teman juga bisa menjadi hambatan dalam menanamkan karakter anak, karna teman
bisa menjadi perangai yang buruk jika anak tidak pandai dalam memilih pergaulan.
Maka dari itu orang tua selain memberi nafkah dituntut untuk bisa menanamkan
karakter pada anak, dan memantau segala kegiatan anak agar tetap terarah.
anak, tapi juga mengcakup komunikasi anak terhadap orang tua. Karna anak masih
memerlukan bimbingan dari orang tua. Orang tua yang membebaskan anak
berpendapat akan menjadikan anak lebih kritis dalam berfikir dan lebih percaya diri
dalam menyampaikan pendapatnya di depan umum. Dan anak juga merasa puas jika
Pendapat yang disampaikan juga dapat diolah kembali oleh orang tua agar
pendapat yang disampaikan oleh anak tetap terarah dan tidak menyimpang. Anak
yang mampu memberikan pendapat biasanya efek dari pembiasaan dalam pola didik
orang tua.
92
Selain berpendapat anak juga butuh peluang untuk memutuskan suatu
keputusan yang ingin diambil. Orang tua yang memberikan peluang pada anak secara
tidak sadar mendidik anak untuk berani mengambil keputusan dan bertanggung jawab
dengan keputusan yang diambil. Biasanya anak yang diberikan kebebasan dalam
memutuskan keputusan merupakan anak yang berani dalam setiap tindakan dan
berfikir sebelum mengambil tindakan itu penting. Anak sebelum diberikan kebebasan
dalam memutuskan suatu masalah harus memikirkan apakah keputusan yang akan dia
ambil tidak akan merugikan dirinya sendiri. Di sinilah peran orang tua untuk memberi
arahan serta bimbingan kepada anak agar tetap sesuai dengan harapan orang tua.
Anak akan merasa sangat bahagia apabila keputusan dan pendapat yang anak
sampaikan itu mendapat dukungan oleh orang tua. Sebagai anak yang telah diberi
kepercayaan oleh orang tua dalam setiap tindakan yang dia ambil maka harus selalu
bertanggung jawab agar orang tua juga tidak kecewa telah memberikan kepercayaan
pada anak. Dalam segala hal yang dilakukan oleh anak dan orang tua harus dilandasi
komunikasi yang baik diantara keduanya baik komunikasi orang tua terhadap anak
93
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
yang positif dengan menghindari pola komunikasi yang berdampak negatif. Hal ini
terbukti dengan hasil wawancara dengan orang tua tidak menggunakan bahasa
komunikasi yang kasar. Orang tua juga selalu memberikan kebebasan pada anak
untuk berpendapat serta memutuskan suatu keputusan pada diri anak. Dan selalu
mengajarkan sikap tanggung jawab pada anak atas setiap keputusan yang diambil.
Serta orang tua tidak pernah menekan anak untuk mengambil keputusan atas dasar
orang tua. Dengan begitu anak akan merasa dihargai setiap menyuarakan
pendapatnya. Orang tua juga selalu mendukung segala keputusan yang terbaik untuk
wawancara dan teori yang sebagai landasan dalam penelitian ini. Strategi yang
digunakan orang tua dalam membangun karakter remaja dengan dimulai dari
komunikasi yang berjalan dengan baik antara orang tua dengan anak, menunjukan
sikap atau teladan yang baik kepada anak, karna anak merupakan peniru orang tua,
maka dari itu orang tua harus memberikan contoh kepada anak. Membiasakan anak
94
melakukan tindakan yang baik, orang tua juga harus mampu memberikan
pembiasaan-pembiasaan dalam tindakan yang baik dari anak masih usia dini agar
disaat anak sudah memasuki fase remaja tidak terlalu sulit dalam menanamkan
karakter. Mengajak anak untuk berdiskusi dalam mengambil tindakan, anak diberikan
B. Saran
penelitian:
berjalan baik secara dua arah tanpa adanya penekanan kepada anak dalam
adanya turut andil orang tua dalam memberikan contoh, dan memberikan
dengan baik
2. Bagi anak lebih menghargai setiap arahan yang diberikan oleh orang tua
karna setiap omongan yang orang tua bicarakan demi kebaikan anak.
95
DAFTAR PUSTAKA
Adi Susilo, J,R, Sutarjo. Pembelajaran Nilai-Nilai Karakter, Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada, 2014
Ahmad, Ibnu, Komunikasi Dan Prilaku Manusia, Jakarta : Rajawali Pers, 2013
Albertus, Doni Koesum, Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak, Jakarta : PT.
Gasindo, 2010
Djaramah, Bahri Syaiful, Pola Komunikasi Orang Tua Dan Anak Dalam Keluarga,
Jakarta : PT. Reneka Cipta, 2014
Fajarwati, Mila, Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Anak Remaja, Jawa Timur :
Universitas Pembangunan Nasional, 2011
Qodratillah, Meity Taqdir, Kamus Bahasa Indonesia Untuk Pelajar, Jakarta : Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2011
Suyatno dan Mansur, Muchlis, Pendidikan Karakter, Jakarta : Bumi Aksara, 2011
Valeza, Alsi Rizka, Peran Orang Tua, Lampung : UIN Raden Intan, 2017
Jurnal:
Firdaus, Ali, Peran Keluarga Dalam Pembentukan Karakter Bangsa, Jurnal Ilmu
Pendidikan, Vol.XIII, No 1, 2011
Kemenkes RI, Info Datin Pusat Data Dan Informasi Kementrian Kesehatan
Reproduksi Remaja, Jakarta : Kementrian Kesehatan, 2015
https://aura.tabloidbintang.com/psikologi/read/5306/4-hambatan-komunikasi-dalam-
keluarga
97
LAMPIRAN BIMBINGAN SKRIPSI
98
LAMPIRAN SURAT IZIN RISET
99
LAMPIRAN SURAT JAWABAN IZIN RISET
100
LAMPIRAN WAWANCARA
101
LAMPIRAN PERTANYAAN WAWANCARA
keputusannya sendiri?
orang tua?
Mengapa?
11. Menurut Bapak/Ibu apakah peran orang tua sangat penting dalam kehidupan
pekerjaan orang tua dan waktu yang diberikan kepada anak menjadi
15. Menurut Bapak/Ibu tujuan apakah yang ingin dicapai dalam menanamkan
17. Adakah faktor penghambat Bapak/Ibu dalam mendidik karakter kepada anak?
18. Apakah selama ini atau baru-baru ini adanya perubahan pada psikologis anak
Bapak/Ibu?
21. Upaya apa yang Bapak/Ibu lakukan untuk pencegahan kenakalan anak secara
berkala?
22. Bagaimanakah menanamkan sikap tanggung jawab pada setiap hal yang
23. Bagaimanakah cara memberikan efek jera pada anak yang baru melakukan
kesalahan?
24. Apasaja hasil yang diperoleh dari penerapan karakter kepada anak?
25. Apasaja hasil yang diperoleh dari komunikasi yang berjalan dengan baik?
103
Sasaran ketua RT:
6. Sarana apa saja yang ada dilingkup masyarakat rt 004 kelurahan pulogadung?
kelurahan pulogadung?
Sasaran anak:
rumah?
6. Apakah anda diberi kebebasan dalam mengambil keputusan dalam diri anda?
104
8. Bagaimana cara anda untuk mengatasi masalah yang sedang anda alami?
9. Menurut anda apakah izin orang tua dalam setiap tindakan untuk mengambil
10. Apakah anda merasa puas jika keputusan yang ingin anda ambil mendapatkan
105
BIODATA PENULIS
Agama : Islam
Email : navigatandaruhutami14@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
PUSAT PUTRI
PUSAT PUTRI
ISLAM JAKARTA
106