Skripsi
Oleh :
Istiqomah Afriyani
NIM : 11160510000013
2023 / 1444 H
i
Skripsi
Oleh :
Istiqomah Afriyani
11160510000013
Pembimbing
2023 / 1444 H
i
ii
Penguji I Penguji II
Dosen Pembimbing
NIP: 197506062007101001
iv
ABSTRAK
Istiqomah Afriyani
Komuikasi Interpesonal Orangtua Dengan Anak dalam Penanaman Nilai-
Nilai Akhlak.
Dalam komunikasi dengan adanya komunikasi yang berjalan dengan baik
dan harmonis merupakan keadaan yang sangat didambakan oleh setiap keluarga.
Pada umumnya proses pembelajaran merupakan suatu komunikasi tatap muka
dengan kelompok yang relatif kecil, meskipun komunikasi antara orangtua
dengan anak termasuk komunikasi kelompok, orangtua bisa mengubahnya
menjadi komunikasi interpersonal dengan menggunakan metode komunikasi dua
arah atau dialog, dimana orangtua menjadi komunikator dan anak menjadi
komunikan. penanaman nilai-nilai akhlak pada anak usia dini dapat membantu
anak membangun hubungan yang sehat dengan Tuhan dan mengembangkan rasa
keterhubungan spiritual yang mendalam.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka muncul pertanyaan pertama
yaitu bagaimana komunikasi interpersonal orangtua dalam menanamkan nilai-
nilai akhlak kepada anak. Dan yang kedua, yaitu cara orangtua memberikan
contoh teladan dalam menjalankan nilai-nilai akhlak kepada anak
iv
v
ABSTRACT
Istiqomah Afriyani
Interpersonal Communication Strategies of Parents with Children in Instilling
Moral Values.
v
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Alhamdulillahirobbil „Alamin. Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan
nikmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Komunikasi Interpersonal Orangtua Dengan Anak dalam Penanaman
Nilai-Nilai Akhlak” dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam
kepada Baginda besar Nabi Muhammad SAW, atas segala perjuangan menuntun
umat-Nya ke jalan yang di Ridhai Allah SWT.
Terselesaikan skripsi ini tentu tidak terlepas dari bantuan baik secara
moril maupun materil yang telah diberikan oleh berbagai pihak. Oleh sebab itu,
pada kesempatan ini penulis bermaksud untuk mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Rektor Universitas Islam Negari Syarif Hidayatullah Jakarta beserta
jajarannya.
2. Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta beserta jajaran Dekanat.
3. Ketua Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam serta Sekretaris Program
Studi Komunikasi Penyiaran Islam.
4. Kalsum Minangsih, M.A. sebagai Dosen Penasihat Akademik KPI A
angkatan 2016 yang telah bersedia memberikan arahan, menuntun, dan
memperhatikan penulis dalam proses perkuliahan dari awal hingga tugas
takhir ini.
5. Ade Masturi, M.A. sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang tiada hentinya
memberikan arahan dan saran sampai terselesaikannya skripsi ini dengan
baik.
6. Seluruh Dosen Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
membagikan ilmunya dan membimbing penulis sehingga mampu mengikuti
perkuliahan dan bisa menyelesaikan skripsi ini hingga akhir dengan baik.
vi
iii
7. Seluruh Staff Tata Usaha Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi. Serta
seluruh Pengelola Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, terimakasih atas
segala pelayanannya selama penulis kuliah hingga sampai penulisan skripsi
ini.
8. Kepada Seluruh narasumber penelitian atas ketersediaan waktunya telah
membantu penulis menjawab penelitian ini.
9. Kepada kedua orangtua saya yang sangat saya sayangi, Bapak Darmawan
dan Ibu Ely Rahmawati. yang selalu memberikan support lahir batin kepada
penulis, yang telah berdoa tak kenal waktu demi kelancaran urusan penulis,
yang selalu berusaha memenuhi segala macam kebutuhan penulis sehingga
membantu kelancaran kegiatan sehari-hari penulis. Terkhusus untuk Mama
terimakasih telah menjadi pembimbing pribadi penulis yang telah
memberikan banyak sekali masukan dalam menyelesaikan skripsi ini,
terkhusus untuk Papa terimaksih telah sabar dan tidak pernah bosan untuk
mengingatkan penulis agar selalu tahajjud dan baca Al Quran setiap harinya.
Terimakasih atas segala kasih sayang yang diberikan kepada penulis serta
doa yang tak putus. Ungkapan terimakasih ini tak mampu membalas semua
yang telah diberikan oleh Mama dan Papa. Semoga Allah SWT senantiasa
memberikan berkah serta kesehatan, Aamiin.
10. Untuk Kaka dan Adik serta keluarga besar penulis yang tidak ada hentinya
mendukung dan memberi masukan kepada penulis selama penulisan skripsi.
11. Sahabat seperjuangan KPI Angkatan 2016 khususnya KPI A yang telah
saling mendukung dan mendoakan serta membuat cerita dihidup penulis.
12. Teruntuk teman-teman semasa kuliah Elva, Fifi, Sari, Maya, Indah, Galen,
Nisrina, Sri terimakasih telah menemani dan mewarnai masa-masa kuliah
penulis. Terkhusus Maey yang sudah banyak menyemangati, membantu dan
direpotkan penulis.
13. Teruntuk teman-teman virtual penulis Alfi, Ayya, Kirana, Hasna, Isni, Dilla,
Mayang, Febrina, Ajrina, Della, Lui dan masih banyak lagi yang tidak bisa
penulis sebutkan semua. Terimakasih selalu memberi dukungan kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
14. Kepada para Aktor Thailand idola penulis Bright Vachirawit, Jeff Satur, Tay
Tawan, Dew Jirawat, Bible Sumettikul, Bas Asavapatr dll yang telah
menjadi inspirasi bagi penulis dan juga memberikan motivasi serta semangat
melalu karya dan tingkah laku mereka.
iii
iv
Istiqomah Afriyani
iv
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .......................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................1
B. Batasan dan Rumusan Masalah .................................................................5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................6
D. Tujuan Penelitian ......................................................................................6
E. Manfaat Penelitian ....................................................................................6
F. Kajian Pustaka...........................................................................................7
G. Metode Penelitian....................................................................................11
BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................16
A. Landasan Teori ..........................................................................................16
BAB III GAMBARAN UMUM ........................................................................32
A. Gambaran Umum Kelurahan Petukangan Utara .......................................32
B. Gambaran Umum RT 14 RW 03 ...............................................................33
C. Identifikasi Informan .................................................................................35
BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ..............................................37
A. Komunikasi Interpersonal Orangtua Dengan Anak Dalam Menanamkan
Nilai-Nilai Akhlak. .........................................................................................37
B.Kendala Yang Dialami Orangtua Dalam Proses Penanaman Nilai-Nilai
Akhlak Pada Anak. .........................................................................................41
C. Cara yang Dilakukan Orangtua Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Aklak
Pada Anak. ......................................................................................................43
BAB V PEMBAHASAN ...................................................................................46
A. Komunikasi Interpersonal Orangtua Dengan Anak Dalam Menanamkan
Nilai-Nilai Akhlak. .........................................................................................46
v
vi
vi
vii
DAFTAR GAMBAR
vii
viii
DAFTAR TABEL
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,
2013), h. 36.
2
Onong Uchjana Effendy, Dinamika Kominikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2004), h.
4.
1
2
Zaman modern seperti sekarang ini hampir sebagian besar orangtua lebih
mementingkan pendidikan ilmu umum ketimbang ilmu agama dan moral bagi
anak-anaknya. Hal ini terbukti dengan banyaknya anak yang mengalami masa
dewasa lebih awal. Peristiwa ini sudah banyak dijumpai karena didukung dengan
kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi yang tidak diimbangi dengan
3
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (Bandung: Remaja Risdakarya 2005)
3
4
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung: Citra Aditya Bakti,
2003), h. 30
4
oleh anak. Karena itu peneladanan itu perlu. Orangtua adalah pendidik utama dan
pertama dalam hal penanaan keimanan bagi anaknya. Menanamkan nilai-nilai
akhlak sudah sepatutnya menjadi kewajiban bagi orangtua demi membentuk
kepribadian seorang anak. Dengan akhlak yang baik, terbentuklah nilai-nilai
agama dari usia dini yang akan menjadi benteng seorang anak hingga dewasa
nanti. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S At-Tahrim(66): 6 yang berbunyi
يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا قُوا أَ ْنفُ َس ُك ْم َوأَ ْهلِي ُك ْم نَارًا َوقُو ُدهَا النَّاسُ َو ْال ِح َجا َرةُ َعلَ ْيهَا
َ َّللاَ َما أَ َم
ََره ُ ْم َويَ ْف َعلُونَ َما ي ُْؤ َمرُون َّ ََم ََل ِئ َكةٌ ِغ ََلظٌ ِشدَا ٌد ََل َي ْعصُون
5
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (Bandung: Syamil, 2005),h. 88
5
1. Batasan Masalah
2. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin penulis capai dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut::
a. Mengetahui bagaimana komunikasi interpersonal yang efektif yang dapat
diguunakan oleh orangtua dalam menanamkan nilai-nilai akhlak pada anak
usia dini
b. Mengetahui faktor apa saja yanng menjadi penghambat komunikasi
interpersonal orang tua dan anak dalam menanamkan nilai-nilai akhlak.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Manfaat Teoritis yang diharapkan adalah bahwa hasil penelitian
dapat menambah wawasan peneliti di bidang ilmu komunikasi,
khususnya komunikasi interpersonal serta menambah wawasan bagi
pembacanya. Juga menambah pengetahuan dan upaya orangtua dalam
memberikan nilai edukasi dan nilai keislaman terutama untuk
7
b. Manfaat Praktis
Manfaat praktis yang diharapkan adalah bahwa seluruh tahapan
penelitian serta hasil penelitian yang diperoleh dapat memperluas
wawasan dan juga untuk memperoleh pengetahuan mengenai penerapan
komunikasi antar pribadi dalam parenting akhlak pada anak sejak usia
dini. Penulis mengharapkan bagi orangtua yang membaca penelitian ini
dapat menjadi acuan untuk mengajarkan anak dalam penerapan akidah
Islam dengan menggunakan media
D. Kajian Pustaka
orang tua tersebut sebagai contoh yang baik. Hasil dari penelitian tersebut
peneliti mengungkapkan dalam penanaman nilai akhlak anak, orang tua
melakukan komunikasi dengan cara menasehati, menjadikan diri sebagai
panutan, dan memberikan perhatian maupun kasih sayang kepada anaknya.
b. Skripsi Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan
Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan
Lampung oleh Indri Wisma Anugrah pada tahun 2019 dengan judul “
Strategi Komunikasi Interpersonal Dalam Membentuk Perilaku keagamaan
(Studi Kasus Pada Pemilik Dan Karyawan Toko Acronics Stationary
Sukarame Bandar Lampung)”. Hasil penelitian ini dilatar belakangi strategi
komunikasi bisa dikatakan berhasil apabila adanya perubahan perilaku
seorang sesuai dengan tujuan yang diharapkan strategi komunikasi bisa
berlangsung dalam dunia kerja.
c. Skripsi Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan
Bimbingan dan Konseling Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Raden
Intan Lampung oleh Leo Candra Permana pada tahun 2017 dengan judul “
Metode orangtua Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Agama Pada Anak (Studi
Pada Keluarga Muslim Di Dusun 5 Pekon Way Petai Kecamatan
Sumberjaya Kabupaten Lampung Barat)”. Penelitian ini sama-sama
membahas mengenai metode orangtua yang membahas bagaimana metode
orangtua dalam menanamkan nilai-nilai agama terhadap anak.
9
Peneliti Peneliti
E. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
6
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelititan K
ualitatif. (Bandung: Remaja Rosda Karya,2007) h.4
12
2. Fokus Penelitian
Subjek penelitian ini adalah orangtua dengan anak usia dini nya dengan
rentang umur 4-6 tahun. Sedangkan, objek yang diteliti adalah komunikasi dari
orangtua kepada anak usia dini dalam menanamkan nilai-nilai akhlak.
a. Observasi
b. Wawancara
Wawancara adalah suatu proses tanya jawab lisan, dimana 2 orang atau
lebih berhadapan secara fisik, yang satu dapat melihat muka yang lain dan
mendengar dengan telinga sendiri dari suaranya. Dalam wawancara dapat
13
diketahui ekspresi muka, gerak-gerik tubuh yang dapat dilihat dengan pertanyaan
verbal 7 . Setelah peneliti melakukan obeservasi maka peneliti melakukan
wawancara atau Tanya jawab. Dimana peneliti mencari orang yang bisa dijadika
nara sumber. Sebagaimana didefinisikan Suharsimi Arikunto: Yaitu pedoman
wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Tentu saja
kreatifitas pewawancara yang sangat diperlukan bahkan hasil wawancara dengan
jenis pedoman ini lebih banyak, tergantung dari pewawancara sebagai
pengemudi jawaban responden. 8 Pada penelitian ini informan yang akan
diwawancarai adalah 3 warga yang yang tinggal di kawasan RT 14 RW 03 yang
memiliki anak usia dini.
c. Dokumentasi
7
Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,
Cetakan ke-4, 2012), hlm.88
8
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Ilmiah suatu pendekatan Praktik. (Jakarta : Edisi II;
Cet. IX.Rineka Cipta. 1993), h. 197
9
Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, Cetakan
ke-4, 2012), hlm.101
14
a. Reduksi Data, Kumpulan data dari lapangan harus dicatat melalui cara yang
aman dan tepat .Reduksi data merupakan teknik rangkum, memilih hal paling
penting, fokus pada hal yang penting, dan mencari tema juga pola. Hasilnya ,
data sudah terkumpul akan memberikan informasi yang lebih detail dan
memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data di kemudian hari. Reduksi data
adalah proses mengekstrak, memodifikasi, mengatur, dan mengubah data mentah
muncul dari catatan lapangan. Hal ini dapat dilakukan melalui perkumpulan
ataupun pendistribusian data dengan fokus pada permasalahan yang berkaitan
dengan observasi, penelitian, dan dokumentasikan
6. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai bulan Juni hinga Juli 2023. Serta
penelitian akan dilakukan diwilayah RT 14 RW 03 Petukangan Utara Jakarta
Selatan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Komunikasi Interpersonal
10
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Cet 21, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya 2007, h.9
11
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2003), 73.
16
17
12
Suranto Aw, Komunikasi Interpersonal, ( Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), 3.
18
13
Hafied Cangara,Op.Cit, h. 36-37
14
Onong Uchjana, Ilmu,Teori Dan Filsafat Komunikasi, (Bandung:PT.Citra Aditya
Bakti,2003), h.62-63.
19
2. Orangtua
a. Pengertian Orangtua
c. Model pola prilaku yang tepat bagi anak untuk belajar menjadi anggota
masyarakat yang baik.
15
Kartini Kartono, Peranan Orang Tua Memadu Anak. (Jakarta: Rajawali pers, 1985) h.
16
Syamsu Yusuf LN, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2007) , h. 55
22
g. Sumber persahabatan atau teman bagi anak sampai cukup usia untuk
mendapatkan teman diluar rumah, atau apabila persahabatandiluar tidak
memungkinkan.
َّللا َو ْليَقُولُوا
َ َّ ض َعافًا َخافُوا َعلَ ْي ِه ْم فَ ْليَتَّقُوا
ِ ًش الَّ ِذينَ لَوْ تَ َر ُكوا ِم ْن َخ ْلفِ ِه ْم ُذ ِّريَّة
َ َو ْليَ ْخ
قَوْ ًَل َس ِديدًا
17
Departemen Agama, al-Quran dan Tafsirnya,(Surabaya, Rema Rosdakarya, 2006), 9
23
a. Pengertian Anak
Anak adalah bagian dari generasi muda sebagai salah satu sumber
daya manusia yang merupakan potensi dan penerus cita-cita perjuangan
bangsa yang memiliki peran strategis dan mempunyai ciri dan sifat
khusus memerlukan pembinaan perlindungan dalam rangka.menjamin
pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental, sosial secara utuh, serasi,
selaras dan seimbang
18
Daradjat, Membina Nilai-nilai Moral di Indonesia. (Jakarta: Bulan Bintang, 1995),h. 87
19
Tholib Setiadi, Pokok-pokok Hukum Penitensier Indonesia. (Bandung: Alfabeta. 2010)
hal.173
24
a. Interaksi. orangtua dan anak berinteraksi pada suatu waktu yang menciptakan
suatu hubungan. Berbagai interaksi tersebut membentuk kenangan pada interaksi
di masa lalu dan antisipasi terhadap interaksi di kemudian hari.
c. Keunikan. Setiap relasi orangtua dan anak bersifat unik yang melibatkan dua
pihak, karenanya tidak dapat ditirukan dengan orangtua dan anak yang lain.
d. Pengharapan masa lalu. Interaksi orangtua dan anak yang telah terjadi
membentuk suatu cetakan pada pengharapan keduanya. orangtua akan memahami
bagaimana anaknya akan bertindak pada suatu situasi. Demikian pula sebaliknya
anak kepada orangtuanya.
20
Sri Lestari, Psikologi Keluarga Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik Pada Keluarga,
Jakarta, Kencana, 2012, h.8
26
e. Antisipasi masa depan. Karena relasi orangtua dan anak besifat kekal, masing-
masing membangun pengharapan yang dikembangkan dalam hubungan
keduanya.21
21
Sri Lestari, Psikologi Keluarga Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik Pada Keluarga, h.
9
22
M Ali Hasan, Aqidah Akhlak, (Semarang: Toha Putra, 1996), h.18
23
Muchtar Effendy, Ensiklopedia Agama dan Filsafat, (Palembang: Universitas Sriwijaya,
2001)h.894
27
b. Nilai-Nilai Akhlak
Akhlak kepada Allah Swt merupakan salah satu sikap atau perbuatan
yang hendaknya dijalankan oleh setiap manusia sebagai seorang hamba. Hal ini
28
dilakukan sebagai pengakuan dan kesadaran bahwa tiada Tuhan selain Allah.
Adapun berakhlak terhadap Allah Swt dapat dilakukan dengan beberapa cara,
diantaranya:
a. Aman, yaitu sikap batin yang penuh kepercayaan kepada Tuhan. Jadi tidak
cukup hanya “percaya” kepada adanya Tuhan, melainkan harus mengingat
menjadi sikap mempercayai Tuhan dan menaruh kepercayaan kepada-Nya.
c. Takwa, yaitu sikap sadar penuh bahwa Allah selalu mengawasi manusia.
Kemudian manusia berusaha berbuat hanya sesuatu yang diridhai Allah,
dengan menjahui atau menjaga diri dari sesuatu yang tidak diridhai-Nya.
Takwa inilah yang mendasari budi pekerti luhur (al-akhlaqul karimah).
d. Ikhlas, yaitu sikap murni dalam tingkah laku dan perbuatan, semata-mata
demi memperoleh keridhaan Allah dan bebas dari pamrih lahir dan batin,
tertutup maupun terbuka. Dengan sikap ikhlas, manusia akan mampu
mencapai tingkat tertinggi nilai karsa batinya dan karya lahirnya, baik
pribadi maupun sosial.
f. Syukur, yaitu sikap rasa penuh terima kasih dan penghargaan, dalam hal
ini atas segala nikmat dan karunia yang tidak terbilang banyaknya yang
29
g. Sabar, yaitu sikap tabah menghadapi segala kepahitan hidup, besar dan
kecil, lahir dan batin, fisiologis maupun psikologis, karena keyakinan yang
tak tergoyahkan bahwa kita semua berasal dari Allah dan akan kembali
kepadanya-Nya. Jadi, sabar adalah sikap batin yang tumbuh karena
kesadaran aka nasal dan tujuan hidup, yaitu Allah SWT.
b. Mengikuti syari’atnya
e. Mewarisi risalahnya24
Akhlak kepada Allah dan Rasul merupakan salah satu hak dan kewajiban
dalam kehidupan individu atau masyarakat kepada Tuhan dan Rasul-Nya. Hak
dan kewajiban seorang hamba terlihat dalam pengaplikasian yang dilakukan.
24
Ihsan Sanusi dan Kasmuri Selamat, Akhlak Tasawuf Upaya Meraih Kehalusan Budi dan
Kedekatan Ilahi, Jakarta: Kalam Mulia, 2012, h. 71-72
30
25
Ihsan Sanusi dan Kasmuri Selamat, Akhlak Tasawuf Upaya Meraih Kehalusan Budi dan
Kedekatan Ilahi, Jakarta: Kalam Mulia, 2012, h. 73
31
semua hal yang ada di sekitar manusia. Pandangan Islam tentang akhlak
terhadap lingkungan berasal dari konsep kekhalifahan, di mana manusia
dianggap sebagai pengurus dan pemelihara alam.
Kekhalifahan memiliki arti pengayoman, pemeliharaan, dan
bimbingan terhadap semua mahluk agar mencapai tujuan penciptaannya.
Dalam Islam, ditekankan bahwa manusia tidak boleh mengambil buah
yang belum matang atau memetik bunga sebelum mekar, karena tindakan
tersebut menghalangi mahluk lain untuk mencapai tujuan penciptaannya.
Ini menunjukkan bahwa manusia harus menghormati proses alam dan
bertanggung jawab terhadap segala tindakan yang dapat merusak
lingkungan. Pengrusakan lingkungan dianggap sebagai merusak diri
manusia sendiri.
Akhlak yang baik terhadap lingkungan ditunjukkan kepada
penciptaan suasana yang baik, serta pemeliharaan lingkungan agar tetap
membawa kesegaran, kenyamanan hidup, tanpa membuat kerusakan dan
polusi sehingga pada akhirnya akan berpengaruh terhadap manusia itu
sendiri yang menciptanya. Hal ini juga merupakan komunikasi secara
tidak langsung karena hal tersebut diketahui melalui ilmu-ilmu
pengetahuan keagamaan yang disampaikan melalui al-qur’an dan hadits.
BAB III
GAMBARAN UMUM
32
33
pembuat mebel dan kusen dari kayu yang tumbuh di kawasan tersebut, seperti
pohon nangka, jati dan mahoni untuk membuat rumah khusus adat Betawi.
Pekerjaan tukang ini merupakan pekerjaan utama para penduduk. Mereka
membuka usaha tersebut di rumah maupun bangunan di tepi jalan raya.26
B. Gambaran Umum RT 14 RW 03
1. Jumlah 564
2. Laki-Laki 275
3. Perempuan 289
26
Zaenuddin H.M, 212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe, (Jakata: Ufuk Pblishing
House,2012)
34
STRUKTUR ORGANISASI RT
Ketua RT
Fajril Toyo Soemanjaya
Wakil Ketua RT
Oki
Bendahara
Hernawati
C. Identifikasi Informan
1. Narasumber 1
Ibu Lusiana beliau adalah orangtua perempuan dari anak berinisial FA.
Ibu Lusiana adalah seorang ibu rumah tangga berusia 28 tahun asal Lebak yang
tinggal di Jakarta. FA adalah anak pertama dari pasangan Ibu Lusiana dan Bapak
Arham, FA berusia 5 tahun saat ini sedang berada di masa pendidikan Preschool.
Ibu Lusiana mengajarkan FA tentang nilai-nilai akhlak dengan komunikasi
verbal dan non verbal dibantu dengan suaminya dengan selalu mengajarkan
bertutur kata baik, mengajarkan ibadah dan berperilaku yang baik. FA selalu
mendapatkan bimbingan secara rutin karena sang ibu selalu berada di rumah
mendampinginya. Dengan mengikuti teladan ibundanya, akhlak pun terbentuk
dalam diri FA yang masih masuk kategori anak usai dini.
2. Narasumber 2
Ibu Anggi beliau adalah orangtua perempuan dari anak bernama AN. Ibu
Anggi seorang penjaga kantin di salah satu sekolah dasar berusia 42 tahun. AN
berjenis kelamin perempuan dan AN adalah anak pertama dari pasangan Ibu
Anggi dan Bapak Irwan, AN berusia 6 tahun, saat ini sedang berada di masa
pendidikan Taman Kanak-kanak. Ibu Anggi selalu mengajarkan ilmu agama dan
membekali anaknya dengan ilmu-ilmu Al-Quran agar anak-anaknya menjadi
lebih taat kepada Allah SWT dan patuh kepada orangtua. AN sedikit banyak
sudah memahami nilai-nilai akhlak apa saja karena Ibu Anggi selalu membekali
anak-anaknya dengan mencontohkan perilaku baik dan menanamkan niali-nilai
akhlak kepada anaknya.
36
3. Narasumber 3
Ibu Puspa Indah adalah orangtua perempuan dari anak bernama HV. Ibu
Puspa adalah seorang ibu rumah tangga berusia 35 tahun. HV adalaha anak
pertama dari pasangan Ibu Puspa dan Bapak Albert yang berjenis kelamin
perempuan. HV saat ini berusia 6 tahun sedang berada di masa pendidikan
Taman Kanak-Kanak. Selain mendapatkan pengetahuan nilai- nilai akhlak dari
rumah HV juga mendapatkannya dari sekolah. HV sudah cukup memahami apa
yang di anajrkan tentang nilai-nilai akhlak. HV termasuk anak yang cepat dalam
merespon apa yang diberi tahu mana yang baik dan mana yang buruk.
BAB IV
“ biasanya sih bisa dari pengaruh lingkungan atau pergaulan sama teman-
temannya yang mungkin aja bisa jadi penyebab anak berkata buruk atau
tidak sopan”27
“penyebab anak berbicara buruk bisa jadi faktor lingkungan yang biasa
berkata buruk juga, atau bisa juga dari pengaruh handphone yang makin
sulit dikontrol oleh orangtua”28
“ banyak sih faktornya bisa dari gadget atau dari lingkungannya juga
bisa”29
27
Lusiana, Rabu, 19 Juli 2023 pukul 12:20 di Jl. Haji Radin RT 14 RW 03
28
Anggi, Rabu, 19 Juli 2023 pukul 14:44 di Jl. Haju Radin RT 14 RW 03
29
Puspa Indah, 19 Juli 2023 pukul 17.25 di Jl. Haji Radin RT 14 RW 03
37
38
gadget dapat terpapar dengan konten yang mengandung bahasa kasar, dan
kurangnya perhatian orang tua juga menjadi faktor anak berkata buruk.
Hampir sama dengan pemikiran di atas, informan lain juga berpendapat sebagai
berikut:
“Biasanya saya suka menanyakan bagaimana harinya atau apa saja yang
sudah ia lakukan biar ada rasa keterikatan yang kuat dan dia bisa paham
apa yang kita sampaikan”32
30
Lusiana, Rabu, 19 Juli 2023 pukul 12:20 di Jl. Haji Radin RT 14 RW 03
31
Anggi, Rabu, 19 Juli 2023 pukul 14:44 di Jl. Haju Radin RT 14 RW 03
32
Puspa Indah, 19 Juli 2023 pukul 17.25 di Jl. Haji Radin RT 14 RW 03
39
“Cara yang saya lakukan, saya selalu mendekatkan diri ke anak-anak saya
dengan Al-Quran. Karena kalau sudah dibekali dengan Al-Quran maka
anak-anak akan paham mana yang baik dan mana yang buruk dan saya
juga harus bisa memberikan contoh yang baik agar anak saya bisa tiru.”34
33
Lusiana, Rabu, 19 Juli 2023 pukul 12:20 di Jl. Haji Radin RT 14 RW 03
34
Anggi, Rabu, 19 Juli 2023 pukul 14:44 di Jl. Haju Radin RT 14 RW 03
40
berperilaku baik. Saya juga mengajarkan anak rasa takut kepada Allah
SWT dan harus selalu berbuat baik.”35
Informan 3
35
Puspa Indah, 19 Juli 2023 pukul 17.25 di Jl. Haji Radin RT 14 RW 03
41
Informan 2
Informan 3
“Kendala sudah pasti ada, terkadang anak belum terlalu mengeri apa itu
perintah dan larangan sehingga belum tau apa yang seharusnya dikatakan
dan dilakukan itu baik atau buruk. Sebenarnya pun dari teknologi juga
bisa menajdi kendala biasanya anak-anak suka lupa waktu jika sudah
diberikan gadget”36
“Tentunya untuk kendala selalu ada, kita tidak bisa mengontrol mood
anak, sebagai orangtua sih saya harus bisa berpikir bagaimana cara saya
menyampaikan apa yang mau saya sampaikan sehingga anak bisa
36
Lusiana, Rabu, 19 Juli 2023 pukul 12:20 di Jl. Haji Radin RT 14 RW 03
42
menerima dengan baik. Bisa juga sih dari apa yang anak saya lihat dari
gadget itu juga bisa jadi peghambat”37
Berbeda dengan informan yang lain, satu informan berpendapat sebagai berikut:
37
Anggi, Rabu, 19 Juli 2023 pukul 14:44 di Jl. Haju Radin RT 14 RW 03
38
Puspa Indah, 19 Juli 2023 pukul 17.25 di Jl. Haji Radin RT 14 RW 03
43
Informan 2
Penanaman nilai akhlak pada anak merupakan hal yang penting untuk
dilakukan oleh orangtua dan pendidik. Nilai-nilai akhlak yang baik akan
membantu anak untuk tumbuh menjadi pribadi yang berbudi pekerti luhur, taat
beragama, dan bermanfaat bagi masyarakat.
39
Lusiana, Rabu, 19 Juli 2023 pukul 12:20 di Jl. Haji Radin RT 14 RW 03
44
“Menurut saya cara yang saya lakukan sudah terbilang efektif karena
anak saya dapat mudah mencerna apa yang saya jelaskan dan dapat
melakukan apa yang saya ajarkan.”40
“Insya Allah akan efektif karena setiap harinya saya selalu bekali dengan
membaca Al-Quran dan mengingatkan selalu jika ingin berbuat sesuatu
yang tidak baik ada Allah yang selalu melihat kita, dan anak saya
merespon positif apa yang saya katakan.”41
Penting bagi orangtua untuk terus berusaha untuk menemukan cara yang
baik untuk mencegah anak berkata buruk. Orangtua juga perlu bersabar dan
konsisten dalam menerapkan cara yang mereka temukan. Dengan usaha yang
gigih, orangtua dapat membantu anak-anak mereka untuk tumbuh dan
berkembang menjadi pribadi yang baik dan santun. Untuk mengetahui apakah
metode yang dilakuka para orangtua sudah berhasil apa belum, peneliti
menjelaskan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
40
Puspa Indah, 19 Juli 2023 pukul 17.25 di Jl. Haji Radin RT 14 RW 03
41
Anggi, Rabu, 19 Juli 2023 pukul 14:44 di Jl. Haju Radin RT 14 RW 03
45
1. Informan 1
2. Informan 2
3. Informan 3
PEMBAHASAN
1
Onong Uchjana Effendy, Dasar-Dasar Komunikasi (Jakarta: Remaja Rosdakarya,1993)
hlm. 301
2
Harjani Hefini, Komunikasi Islam, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2017), h. 217
3
46
47
4
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (Bandung: Syamil, 2005), h. 252
48
mengucapkan selamat atas apa yang telah mereka peroleh dari Allah SWT. Anak
adalah ujian bagi setiap orang tua. Jika orang tua mampu bersabar dalam
mendidik anak, tentu akan ada balasan pahala dari Allah SWT.
Komunikasi interpersonal orang tua dalam menanamkan nilai-nilai
akhlak pada anak merupakan hal yang sangat penting. Orang tua menggunakan
berbagai bentuk komunikasi, terutama melalui komunikasi verbal dengan
menggunakan kata-kata. Melalui nasehat dan nasihat mereka, orang tua berusaha
menjalin hubungan komunikasi yang baik dengan anak-anak mereka. Selain
memberikan nasehat, orang tua juga mendukung pesan-pesan ini dengan
tindakan-tindakan nyata, menjadikan diri mereka sebagai contoh yang baik bagi
anak-anak. Tindakan-tindakan ini termasuk dalam komunikasi nonverbal, seperti
bahasa tubuh (ekspresi wajah, gerakan kepala, gerakan tangan), isyarat, tindakan,
dan penggunaan objek-objek.
Cara yang dapat digunakan oleh orang tua dalam menanamkan nilai-nilai
akhlak pada anak yaitu: Pertama, orang tua harus bisa bersikap terbuka dan jujur
tentang nilai-nilai akhlak yang mereka yakini dan orang tua juga harus bersedia
menjawab pertanyaan anak tentang nilai-nilai tersebut. Kedua, orang tua harus
bisa menjadi contoh bagi anak-anak mereka. Ketiga, orang tua harus meluangkan
waktu untuk mendengarkan anak mereka agar dapat menunjukkan bahwa
orangtua juga peduli dengan apa yang dipikirkan oleh anak mereka. Dengan
menggunakan strategi tersebut, orang tua dapat membantu anak-anak mereka
untuk mengembangkan nilai-nilai akhlak yang kuat dan menjadi pribadi yang
baik pada saat dewasa.
oleh anak karena daya ingat anak berbeda-beda namun semuanya bisa diikuti
denga satu hal yang sama. Tidak semua anak mempunya kemampuan menangkap
sesuatu dengan cepat oleh karena itu penanaman dari hal yang paling mendasar
adalah dengan pengucapan yang perilaku yang orang tua perlihatkan di depan
anak-anak, karena apapun yag orangtua ucapkan dan lakukan akan berdampak
pada anak nantinya.5
5
Umu Khalimatus Sa’diyah, “Penanaman Nilai-Nilai Akhlak Melalui Pebiasaan Pada Anak
Didik TK Pertiwi Gunung Jaya Kecamatan Belik”, Jurnal Al-Athfal, Vol.1 No.1 (2021), 44
50
Penting bagi orangtua untuk terus berusaha untuk menemukan cara yang
paling efektif untuk mencegah anak berkata buruk. Orangtua juga perlu bersabar
dan konsisten dalam menerapkan cara yang mereka temukan. Dengan usaha yang
gigih, orangtua dapat membantu anak-anak mereka untuk tumbuh dan
berkembang menjadi pribadi yang baik dan santun. Cara yang dilakukan
orangtua dalam menanamkan nilai-nilai akhlak pada anak sangat penting untuk
membentuk karakter dan perilaku yang positif. Dari analisis yang peneliti
dapatkan efektivitas cara yang dilakukan oleh orangtua dalam penanaman nilai-
nilai akhlak pada anak masih bersifat relatif. Ada beberapa orangtua yang merasa
bahwa cara yang mereka lakukan sudah efektif, namun ada juga orangtua yang
merasa bahwa cara yang mereka lakukan belum efektif. Ada beberapa faktor
yang dapat mempengaruhi keberhasilan cara yang dilakukan orangtua, antar lain
usia anak, kepribadian anak dan lingkungan anak.
BAB VI
A. Kesimpulan
51
52
B. Saran
Orang tua perlu terus berkomunikasi dengan anak secara aktif dan efektif.
Gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh anak dan dengarkan dengan penuh
perhatian apa yang ingin dikemukakan oleh anak. Orangtua juga harus menjadi
teladan yang baik bagi anak. Perilaku dan sikap orangtua akan memberikan
pengaruh besar pada pola perilaku anak.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Agama, D. (2005). Al-Quran dan Terjemamahannya. Syamil.
Agama, D. (2006). Al-Quran dan Tafsirnya. Surabaya: Rema Rosdakarya.
Arifin, A. (1984). Strategi Ilmu Komunikasi: Sebuah Pengantar Ringkasan.
Bandung: Armico.
Arikunto, S. (1993). Prosedur Penelitian Ilmiah Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Arni, M. (2004). Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Aw, S. (2011). Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Budyatna, M., & Ganiem, L. M. (2011). Teori Komunikasi Antarpribadi.
Jakarta: Kencana.
Cangara, H. (2013). Perencanaan dan Strategi Komunikasi. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada.
Cet.2, D. P. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Daradjat. (1995). Membina Nilai-Nilai Moral di Indonesia. Jakarta: Bulan
Bintang.
Effendy, O. U. (1981). Dimensi-Dimensi Komunikasi. Bandung: PT alumni.
Effendy, O. U. (1993). Dasar-Dasar Komunikasi . Jakarta: Remaja Rosdakarya.
Effendy, O. U. (2003). Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra
Aditya Bakti.
Effendy, O. U. (2004). Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Effendy, O. U. (2005). Ilmu Komuikasi Dan Praktek. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Hefini, H. (2017). Komunikasi Islam. Jakarta: Prenadamedis Group.
J, M. L. (2007). Metedologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda
Karya.
Kartono, K. (1985). Peran Orang Tua Memandu Anak. Jakarta: Rajawali.
54
Jurnal
Rosalina, I. (2012). Efektivitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri Perkotaan Pada Kelompok Pinjaman Bergulir Di Desa Mantren
Kec Karangrejo Kabupaten Madetaan. Efektivitas Pemberdayaan
Masyarakat, 3.
Sa'diyah, U. K. (2021). Penanaman Nilai-Nilai Akhlak Melalui Pebiasaan Pada
Anak Didik TK Pertiwi Gunung Jaya Kecamatan Belik. Al-Athfal, 44.
55
Lampiran
Nama :
Usia :
Pekerjaan :
Hari/tanggal :
Tempat :
5. Dari metode yang ibu lakukan Kendala sudah pasti ada ya mba,
apakah ada kendala dalam terkadang anak saya juga masih
prosesnya? belum terlalu mengeri apa itu
perintah dan larangan sehingga
belum tau apa yang seharusnya
dikatakan dan dilakukan itu baik
atau buruk. Sebenarnya pun dari
teknologi juga bisa menajdi kendala
biasanya anak-anak suka lupa
waktu jika sudah diberikan gadget.
Kalau sudah pegang hp kadang juga
suka gak nurut.
6. Apakah menurut ibu cara yang Kalau menurut saya sih dari usaha
ibu lakukan sudah efektif yang saya lakukan sepertinya belum
efektif karena tidak mudah untuk
60
6. Apakah menurut ibu cara yang Insya Allah akan efektif karena
ibu lakukan sudah efektif setiap harinya saya selalu bekali
dengan membaca Al-Quran dan
mengingatkan selalu jika ingin
berbuat sesuatu yang tidak baik ada
Allah yang selalu melihat kita, dan
anak saya merespon positif apa
yang saya katakan.
62
5. Dari metode yang ibu lakukan Tentunya untuk kendala selalu ada,
apakah ada kendala dalam kita tidak bisa mengontrol mood
prosesnya? anak, sebagai orangtua sih saya
harus bisa berpikir bagaimana cara
saya menyampaikan apa yang mau
saya sampaikan sehingga anak bisa
menerima dengan baik. Bisa juga
sih dari apa yang anak saya lihat dari
gadget itu juga bisa jadi peghambat
6. Apakah menurut ibu cara yang Menurut saya cara yang saya
ibu lakukan sudah efektif lakukan sudah terbilang efektif
karena anak saya dapat mudah
mencerna apa yang saya jelaskan
dan dapat melakukan apa yang saya
ajarkan.