Anda di halaman 1dari 7

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DI SDN

RAMBUTAN 03 PAGI
1
Feliks Yosef 2Hanna Auliya Rikza 3Lutfiahtulzanah 4Wanda Syafira
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
E-mail : feliksyosef67@gmail.com 2hannaauliyaar17@gmail.com 3lulu.hatta10@gmail.com
1
4
wandasyafira6@gmail.com

Abstrak
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki beragam kemajemukan. Kemajemukan
tersebut terkadang memicu munculnya berbagai masalah terkait eksistensi sosial, etnik dan
kelompok keagamaan. Pendidikan multikultural dapat menjadi solusi atas permasalahan
keberagaman tersebut. Adapun tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui pelaksanaan
pendidikan multikultural dalam kegiatan belajar mengajar siswa di SDN Rambutan 03 Pagi (2)
Untuk mengetahui evaluasi penerapan pada pendidikan multikultural di SDN Rambutan 03 Pagi.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan data verbal,
sehingga menggunakan teknik observasi dan wawancara tidak terstruktur yang bersifat teoritis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) implementasi pendidikan multikultural berorientasi
padakegiatan yang dilakukan secara berkelompok atau bersama-sama. Kegiatan-kegiatan tersebut
dimaksudkan agar siswa berkembang menjadi pribadi yang toleran sehingga mampu bergaul
dengan siapa saja tanpa membeda-bedakan. (2) Evaluasi Pendidikan multikultural dilakukan
selama proses pembelajaran yang disebut dengan evaluasi proses dan evaluasi akhir, yang disebut
dengan evaluasi hasil.
Kata Kunci: Implementasi, Pendidikan Multikultural

Abstract
Indonesia is a country that has a diversity of diversity. This pluralism sometimes triggers the
emergence of various problems related to the existence of social, ethnic and religious groups.
Multicultural education can be a solution to this diversity problem. The aims of this study were:
(1) To find out the implementation of multicultural education in teaching and learning activities
for students at SDN Rambutan 03 Pagi (2) To find out the evaluation of the application of
multicultural education at SDN Rambutan 03 Pagi. This study uses qualitative research methods
using verbal data, so it uses observation techniques and unstructured interviews that are
theoretical in nature. The results of this study indicate that (1) the implementation of multicultural
education is oriented towards activities carried out in groups or together. These activities are
intended for students to develop into tolerant individuals so they are able to get along with anyone
without discriminating. (2) Evaluation of multicultural education is carried out during the learning
process which is called process evaluation and final evaluation, which is called outcome
evaluation.
Keywords: Implementation, Multicultural Education
PENDAHULUAN dukungan komponen pendidikan sesuai
Sekolah merupakan lembaga fungsi dan tujuannya masing-masing.
pendidikan yang didalamnya terdapat
kegiatan belajar mengajar antara guru dan Perbedaan agama dan status ekonomi
siswa. Di sekolah siswa tidak hanya dikalangan peserta didik menyebabkan
mendapat ilmu pengetahuan saja tetapi juga terjadinya konflik sehingga ketika konflik
berlatih berinteraksi dengan orang lain agak serius menyebabkan peserta didik
seperti dengan guru serta dengan teman menangis, guru harus menenangkan dan
sebaya mereka sesama siswa. Dalam proses turun tangan ikut mengatasi, pernah juga
berinteraksi di lingkungan sekolah siswa terjadi konflik tentang masalah prestasi
perlu memperhatikan norma-norma yang siswa, karna yang juara olimpiade adalah
berlaku, sebab penggunaan norma akan siswa yang yang beragama Katholik maka
mempengaruhi baik atau buruknya interaksi menimbulkan kecemburuan sosial bagi siswa
yang terjalin antar siswa dengan siswa yang beragama Islam.
maupun siswa dengan guru. Oleh karena itu untuk menghindari
Sekolah Dasar adalah jenjang paling masalah atau konflik yang ditimbulkan
dasar dalam lembaga pendidikan formal yang karena banyaknya berbagai macam
ada di Indonesia yang ditempuh dalam 6 perbedaan tersebut maka di SDN Rambutan
tahun. Tujuan pendidikan Sekolah Dasar 03 Pagi perlu adanya pendidikan
yakni memberikan bekal kemampuan berupa multicultural.
pengetahuan, sikap, keterampilan yang
bermanfaat bagi dirinya untuk METODE PENELITIAN
mempersiapkan kejenjang pendidikan Penelitian ini menggunakan metode
selanjutnya. penelitian kualitatif, yaitu suatu penelitian
Peserta didik pada jenjang Sekolah yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan
Dasar harus dibekali konsep wawasan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas
pengetahuan secara jelas, supaya tidak ada sosial, sikap, kepercayaan, persepsi,
pengaburan pengetahuan di jenjang pemikiran orang secara individual maupun
selanjutnya. Dalam proses pendidikan kelompok. Penelitian kualitatif adalah
Sekolah Dasar memiliki peran membentuk penelitian naturalistik karena penelitian ini
generasi penerus bangsa yang tidak hanya dilakukan dalam kondisi yang alamiah
berkualitas dari sisi kognitif saja, namun juga (Sugiyono, 2014). Penelitian ini digunakan
harus dibentuk sikap dan perilaku yang untuk mengungkapkan fakta kejadian
sesuai dengan cita-cita bangsa. dengan penjelasan apa adanya. Data yang
Ketidakseimbangan perkembangan aspek dinyatakan dalam penelitian ini adalah
pengetahuan, sikap dan keterampilan secara verbal dengan kualifikasi yang
mengakibatkan generasi muda kelak tidak bersifat teoritis. Data tersebut digunakan
dapat menjaga keutuhan NKRI. Perlu sebagai bukti dalam menganalisis
masalah yang dikemukakan secara
rasional dengan mempergunakan pola pikir esensi dan konsekuensi. Pendidikan adalah
tertentu menurut hukum logika.Adapun usaha sadar dan terencana untuk
yang dimaksud dalam penelitian ini menwujudkan Susana belajar agar peserta
adalah mempelajari dan menganalisis didik secara aktif mengembangkan potensi
Implementasi Pendidikan Multikultural di dirinya untuk memiliki kekuatan dan
SDN Rambutan 03 Pagi. Pendekatan yang mengembangkan potensi dirinya agar
digunakan dalam penelitian ini adalah memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pendekatan sosiologis, yaitu sebuah pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
pendekatan yang digunakan untuk akhlaq mulia, serta keterampilan yang
mengungkapkan gejala-gejala, situasi serta diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
relasi yang terjadi di masyarakat. Oleh karena Negara. Secara terminologi merupakan
itu dalam penelitian ini penulis berusaha proses pengembangan seluruh potensi
menemukan Implementasi Pendidikan manusia yang menghargai pluralitas dan
Multikultural di SDN Rambutan 03 Pagi. heterogenitas sebagai konsekuensi
keragaman budaya, etnis, suku dan aliran
PEMBAHASAN (agama). Sehingga, multikulturalisme tidak
Pengertian Implementasi hanya mengakui adanya keragaman budaya,
Terdapat berbagai pendapat para ahli melainkan juga mengkehendaki adanya
dan akademisi yang mengemukakan tentang penghormatan dari masing-masing budaya
pengertian dari implementasi. Hal ini perlu yang berbeda. Pendidikan multikultural ini
dijelaskn agar pemahaman tentang menghendaki terciptanya pribadipribadi
implementasi dapat disinkronisasikan dari yang sadar akan adanya kemajemukan
konsep penelitian terhadap suatu kebijakan budaya yang didalamnya banyak terdapat
atau peraturan perundangan-undangan yang perbedaan-perbedaan, dan tidak berhenti
menjadi fokus utama dalam penelitian ini. pada sadar saja melainkan juga dapat
Karena implementasi merupakan kegiatan menghormati keanekaragaman yang ada
yang penting dari keseluruhan proses dalam rangka mewujudkan kerukunan dan
perencanaan kebijakan. Horn (Tahir Arifin, kedamaian.
2014), mengartikan implementasi sebagai
tindakan-tindakan yang dilakukan oleh baik Implementasi Pendidikan Multikultural
individu-individu/pejabat-pejabat atau Pelaksanaan pendidikan multikultural,
kelompok-kelompok pemerintah atau swasta menurut Banks yang dikutip (Agus Iswanto),
yang diarahkan pada pencapaian tujuan- terdapat lima dimensi yang harus ada yaitu,
tujuan yang telah digariskan dalam pertama, adanya integrasi pendidikan dalam
kebijakan”. kurikulum (content integration) yang di
dalamnya melibatkan keragaman dalam satu
Pengertian Pendidikan Multikultural kultur pendidikan yang tujuan utamanya
Pendidikan dan Multikultural memiliki adalah menghapus prasangka. Kedua,
keterkaitan sebagai subjek dan objek atau konstruksi ilmu pengetahuan (knowledge
yang diterangkan dan menerangkan, juga construction) yang diwujudkan dengan
mengetahui dan memahami secara aditif. Pendekatan
komprehensif keragaman yang ada. Ketiga, transformasi
pengurangan prasangka (prejudice mengubah asumsi
reduction) yang lahir dari interaksi antar dasar kurikulum
dan menumbuhkan
keragaman dalam kultur pendidikan. kompetensi dasar
Keempat, pedagogik kesetaraan manusia siswa dalam melihat
(equity pedagogy) yang memberi ruang dan konsep, isu, tema,
kesempatan yang sama kepada setiap elemen dan problem dari
yang beragam. Kelima, pemberdayaan beberapa perspektif
kebudayaan sekolah (empowering school dan sudut pandang
etnis
culture).
Mencakup semua
elemen dari
Jenis Pendekatan Penjelasan pendekatan
Level ini yang transformasi,
paling sering namun menambah
dilakukan dan komponen yang
paling luas dipakai Pendekatan aksi
mempersyaratkan
dalam fase pertama sosial (the sosial
siswa membuat aksi
dari gerakan action approach)
Pendekatan yang berkaitan
kebangkitan etnis. dengan konsep, isu,
kontribusi (the
dengan atau masalah yang
contributions
memasukkan dipelajari dalam
approach).
pahlawan/pahlawan unit. dan perubahan
dari suku sosial.
bangsa/etnis dan
bendabenda budaya
ke dalam pelajaran
Implementasi Pendidikan Multikultural
yang sesuai
Pada tahap ini di SDN Rambutan 03 Pagi
dilakukan Dari hasil wawancara tersebut
penambahan materi, menunjukkan bahwa implementasi
konsep, tema, pendidikan multikultural di SDN Rambutan
Pendekatan aditif perspektif terhadap 03 Pagi lebih berorientasi pada kegiatan
(aditif approach). kurikulum tanpa yang dilakukan secara berkelompok atau
mengubah struktur,
bersama-sama. Kegiatan-kegiatan tersebut
tujuan dan
karakteristik dimaksudkan agar siswa berkembang
dasarnya menjadi pribadi yang toleran sehingga
Pendekatan mampu bergaul dengan siapa saja tanpa
Pendekatan transformasi membeda-bedakan.
transformasi (the berbeda secara Penerapan model pembelajaran di
transformation mendasar dengan SDN Rambutan 03 Pagi melalui pendidikan
approach). pendekatan
multikultural sebenarnya hampir sama
kontribusi dan
dengan sekolah-sekolah dasar pada
umumnya tetapi perbedaannya terletak Pertama,implementasi Pendidikan
pada pemfokusan pelajaran dan ajaran multicultural di SDN Rambutan 03 Pagi lebih
agama yang disesuaikan dengan agama berorientasi pada kegiatan yang dilakukan
masing-masing siswa . secara berkelompok atau bersama-sama.
Penilaian pembelajaran merupakan Kegiatan-kegiatan tersebut dimaksudkan
kegiatan terakhir yang dilakukan oleh guru agar siswa berkembang menjadi pribadi
dalam rangka mengukur pencapaian yang toleran sehingga mampu bergaul
kompetensi peserta didik. Penilaian ini dengan siapa saja tanpa membeda-bedakan.
dilakukan selama proses pembelajaran Kedua, evaluasI pendidikan
yang disebut dengan evaluasi proses dan multicultural dilakukan selama proses
evaluasi akhir, yang disebut dengan pembelajaran yang disebut dengan evaluasi
evaluasi hasil. Dalam rangka implementasi proses dan evaluasi akhir, yang disebut
pendidikan multikultural, guru SDN dengan evaluasi hasil. Dalam rangka
Rambutan 03 Pagi mengembangkan dua implementasi pendidikan multikultural, guru
model evaluasi tersebut dengan disesuaikan SDN Rambutan 03 Pagi mengembangkan
dengan indikator pendidikan multikultural dua model evaluasi yangdisesuaikan dengan
yang telah tercantum dalam RPP. indikator pendidikan multikultural yang telah
Pendidikan multikulural merupakan tercantum dalam RPP.
ranah kompetensi efektif, maka guru harus
menyusun instrumen penilaian
pendidikan multikultural dengan DAFTAR PUSTAKA
menggunakan salah satu dari empat model
penilaian antar teman dan observasi. Hasil
Agus Iswanto. (n.d.). "Integrasi PAI dan PKn:
dari penilaian ini kemudian digunakan
mengupayakan Pai Yang Berwawasan
oleh guru untuk mengisi nilai kepribadian Multikultural" dalam Pendidikan Agama
dan akhlak mulia peserta didik. Sampai saat Islam Dalam Perspektif
ini SDN Rambutan 03 Pagi masih terus Multikulturalisme.
berupaya untuk menyempurnakan program
pendidikan multikultural. Sehingga Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kualitatif,
diharapkan pada setiap jiwa peserta didik Kuantitatif dan R&D. alfabeta.
tertanam nilai-nilai positif sebagaimana
Tahir Arifin. (2014). Kebijakan Publik Dan
yang terdapat pada pendidikan multicultural.
Transparansi Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah. Bandung: Alfabeta
CV.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang sudah
dilakukan oleh peneliti dengan hasil dari
Table 1Saat Observasi ....................................... 6
observasi dan wawancara memperoleh hasil
Table 2Saat Wawancara Kepala Sekolah .......... 6
bahwa:
Table 3Saat Wawancara Guru ........................... 6
Table 4Setelah Wawancara Dengan Siswa........ 6
Table 3Saat Wawancara Guru

LAMPIRAN
Table 1Saat Observasi

Table 2Saat Wawancara Kepala Sekolah

Table 4Setelah Wawancara Dengan Siswa

Anda mungkin juga menyukai