Pembelajaran KB 1-4
KB 1- KONSEP DASAR, RASIONAL, DAN LANDASAN ILMU PENDIDIKAN
A. Konsep Dasar Dan Rasional Perlunya Landasan Pendidikan Sebagai Dasar Dalam
Praktik Pendidikan.
Guru yang kompeten adalah guru yang menguasai softskill atau pandai berteori saja,
melainkan juga kecakapan hardskill.Adanya keseimbangan kompetensi tersebut menjadikan
guru sebagai agen perubahan mampu menyelesaikan masalah pendidikan atau pembelajaran
yang dihadapi sebagai dampak kemajuan zaman. Pendidik yang mampu menghadapi tantangan
tersebut adalah pendidik yang profesional yang memiliki kualifikasi akademik dan memiliki
kompetensi-kompetensi antara lain kompetensi profesional, kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial yang berkualitas dan seimbang antara softskill
dan hardskill.
B. Landasan Ilmu Pendidikan
Landasan mengandung arti sebagai dasar atau tumpuan. Istilah landasan dikenal pula
sebagai fondasi. Mengacu pada arti kata tersebut maka dapat dipahami bahwa landasan
merupakan suatu dasar pijakan atau fondasi tempat berdirinya sesuatu.
Berdasarkan sifatnya, landasan dibedakan menjadi dua jenis yaitu landasan yang bersifat material
dan konseptual (Robandi,2005: 1). Landasan material lebih bersifat fisik atau berwujud seperti
sarana prasarana, peserta didik, dan lingkungan, sedangkan landasan konseptual lebih bersifat
asumsi atau teori-teori, contohnya adalah UUD 1945 dan teori pendidikan. Macam-macam
landasan konseptual ilmu pendidikan yang terdiri dari landasan filosofis, landasan empiris,
yuridis, dan landasan religi.
C. Penerapan Berbagai Landasan Ilmu Pendidikan Dalam Praktik Pendidikan
1) Landasan Filosofis
Landasan filosofis pendidikan telah melahirkan berbagai aliran pendidikan yang muncul
sebagai implikasi dari aliran-aliran yang terdapat dalam filsafat. Berbagai macam aliran filsafat
tersebut adalah idealisme,realisme, pragmatisme. Landasan filsafat pendidikan tercermin di
dalam semua keputusan serta perbuatan pelaksanaan tugas-tugas pendidik baik instruksional
maupun non instruksioanal
2) Landasan Yuridis
Landasan yuridis telah banyak memberikan kontribusi landasan dalam pelaksanaan praktik
pendidikan di Indonesia, sebagai contoh adalah penerapan UU No.20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Syarifudin, 2006). Pada pasal 33 UU tersebut mengatur mengenai
bahasa pegantar pendidikan nasional Indonesia yaitu menggunakan Bahasa Indonesia,
sedangkan bahasa asing digunakan untuk menunjang kemampuan bahasa asing peserta didik
dan bahasa daerah digunakan dapat digunakan sebagai pengantar untuk mempermudah
penyampaian pengetahuan.
3) Landasan Empiris
a) Landasan Psikologis
Penerapan landasan psikologis dalam praktik pembelajaran, salah satunya dapat
dilihat dari layanan pendidikan terhadap anak dibuat bertingkat berdasarkan perkembangan
individu yang bertahap baik perkembangan biologis, kognitif, afektif maupun psikomotor,
yang pada setiap perkemangannya setiap individu memiliki tugas-tugas yang harus
diselesaikannya.
b) Landasan Sosiologis
Implikasi landasan sosiologis dalam praktik pendidikan dapat tercermin melalui
adanya struktur sosial di berbagai lingkungan pendidikan atau tri pusat pendidikan.
c) Landasan Historis
Salah satu implikasi landasan historis dalam pendidikan adalah lahirnya pancasila,
sebelum dirumuskan dan disahkan menjadi dasar negara Indonesia secara obyektif historis
telah dimiliki oleh bangsa indonesia, Sehingga asal nilai-nilai yang terkandung dalam
pancasila tidak lain adalah jati diri bangsa indonesia yang berjuang menemukan jati dirinya
sebagai bangsa yang merdeka dan memiliki suatu prinsip yang tersimpul dalam pandangan
hidup serta filsafat hidup.
4) Landasan Religius
Implikasi landasan religius dalam pendidik di sekolah tercermin melalui tugas
utama guru yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih dan
mengevaluasi peserta didik. Kegiatan mendidik bagi guru merupakan bagian dari ibadah,
karena mendidik merupakan kegiatan pengabdian yang secara tidak langsung tertuju
kepada Tuhan YME. Tuhan menciptakan manusia tidak lain untuk beribadah. Hal ini yang
menjadi dasar setiap pendidik dalam kehidupan sehari-hari, demikian juga dalam mendidik
anak di sekolah. Anak adalah amanah yang harus dijaga dan dididik dengan nilai-nilai
agama. Pendidik juga memiliki peran penting dalam membantu membentuk kepribadian
anak pada masa yang akan datang.klien atau peserta didik. Konselor