Anda di halaman 1dari 4

KEGIATAN BELAJAR I

RANGKUMAN
 Menurut Undang-undang Nomor 39 tahun 1999, hak asasi manusia adalah seperangkat
hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan
dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia
 Hak asasi manusia memiliki ciri-ciri khusus, yaitu: hakiki, universal, tidak dapat dicabut
dan tidak dapat dibagi.
 Secara umum hak asasi manusia dapat dibedakan menjadi hak asasi pribadi atau personal
rights,  hak asasi ekonomi atau property rights, hak asasi politik atau politial rights, hak
persamaan hukum atau   rights of legal equality, hak asasi sosial dan kebudayaan
atau  social and culture rights,  dan hak asasi mendapatkan perlakuan tata cara peradilan
dan perlindungan hukum atau procedure rights.
 Gagasan mengenai jaminan hak asasi manusia terdapat dalam setiap konstitusi atau
undang-undang dasar yang pernah berlaku di Indonesia.
 Proses penegakan HAM di Indonesia mengacu kepada ketentuan-ketentuan hukum
internasional yang pada dasarnya memberikan wewenang luar biasa kepada setiap
negara. Pemerintah Indonesia dalam proses penegakan HAM ini telah melakukan
langkah-langkah strategis, diantaranya pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi
Manusia (Komnas HAM), pembentukan produk hukum yang mengatur mengenai HAM
dan pembentukan Pengadilan HAM.

KEGIATAN BELAJAR II
RANGKUMAN
 Nasionalisme sebagai suatu faham yang menegaskan bahwa kesetiaan tertinggi individu
harus diserahkan kepada negara kebangsaan.
 Ada dua hal yang harus kita lakukan untuk membina nasionalisme Indonesia, yaitu
mengembangkan kesamaan di antara suku-suku bangsa penghuni Nusantara dan
mengembangkan sikap toleransi
 Prasangka yaitu sikap positif atau negatif berdasarkan keyakinan stereotipe kita  tentang
anggota dari kelompok tertentu. Prasangka lebih tertuju pada sikap antipati  yang
berlandaskan pada cara menggeneralisasi yang salah dan tidak fleksibel.  
 Prasangka yang berbasis ras kita sebut rasisme, sedangkan yangberbasis etnis disebut
etnisisme.
 Stereotipe, yaitu pemberian label sifat tertentu terhadap seseorang berdasarkan kategori
yang bersifat subyektif, hanya karena dia berasal dari kelompok yang lain.    
 Stereotipe adalah keyakinan seseorang untuk menggeneralisasikan sifat-sifat    tertentu
yang cenderung negatif tentang orang lain karena dipengaruhi oleh    pengetahuan dan
pengalaman tertentu.
 Dalam substansi persatuan dan kesatuan bangsa itu terdapat sejumlah konsep dasar, di
antaranya adalah persatuan, kesatuan, bangsa, integrasi nasional, nasionalisme dan
patriotisme.
 Ada tiga faktor yang dapat memperkuat Persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Ketiga faktor tersebut merupakan pemersatu seluruh bangsa
Indonesia. Ketiga faktor tersebut adalah Sumpah Pemuda, Pancasila dan semboyan
Bhineka Tunggal Ika.
 Multikulturalisme pada dasarnya adalah pengakuan adanya perbedaan dan penghargaan.
 Keberagaman masyarakat Indonesia antara laian disebabkan oleh keadaan geografis,
pegaruh kebudayaan asing, penerimaan masyarakat terhadap perubahan, keadaan
transportasi dan komunikasi serta perbedaan kondisi alam.
 Salah satu model pembelajaran yang dapat dijadikan alternatif untuk materi persatuan
dan kesatuan dalam keberagaman adalah bermain peran. Model ini dirasakan tepat karena
berupaya memberikan pengalaman langsung kepada siswa untuk memerankan tokoh-
tokoh tertentu yang mencerminkan keberagaman masyarakat Indonesia.

KEGIATAN BELAJAR III


RANGKUMAN
1. Nilai adalah suatu kenyataan yang tersembunyi dibalik kenyataan-kenyataan lainnya. Nilai
bersumber pada budi yang berfungsi mendorong dan mengarahkan (motivator) sikap dan
perilaku manusia. Nilai sebagai suatu sistem merupakan salah satu wujud kebudayaan di
samping system sosial dan karya.

2. Nilai bukanlah benda atau materi. Nilai adalah standar atau kriteria bertindak, kriteria
keindahan, kriteria kebermanfaatan, ketidakbermanfaatan, atau disebut pula harga yang diakui
oleh seseorang dan oleh karena itu orang berupaya berjunjung tinggi untuk memeliharanya. Nilai
tidak dapat dilihat secara konkrit melainkan tercermin dalam pertimbangan harga yang khusus
yang diakui oleh individu. Oleh karena itu, ketika seseorang menyatakan bahwa sesuatu itu
bernilai maka seyogyanya ada argumen-argumen baik dan tidak baiknya.

3. Moral merupakan ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut tingkah
laku/ucapan dan perbuatan seseorang dalam berinteraksi dengan manusia, apabila yang
dilakukan seseorang tersebut sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan
dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai memiliki
moral yang baik, demikian pula sebaliknya.
4. Masyarakat memiliki peranan penting bagi pembangunan moral anak. Pembinaan tidak akan
bias berpengaruh bila tidak didukung dengan lingkungan yang baik. Kita bias saksikan, banyak
anak-anak bermoral baik pasti mereka berada pada lingkungan yang baik, demikian sebaliknya.
Karena itulah orang tua, lembaga pendidikan, dan lingkungan harus mengenalkan lingkungan
yang baik kepada anak sebagai pendidikan anak secara langsung maupun tidak langsung. Banyak
macam ragam moral yang hidup dan berlaku pada sustu masyarakat, dan berbeda antara moral
yang hidup pada masyarakat yang satu dengan masyarakat lainnya.

5. Norma berasal dari bahasa Belanda, yaitu “Norm” yang artinya patokan, pokok kaidah, atau
pedoman, baik tertulis maupun tidak tertulis. Namun ada yang menyatakan bahwa istilah norma
berasal dari bahasa latin “Mos” yang merupakan bentuk jamak dari kata mores, yang memiliki
arti kebiasaan, tata kelakuan, atau adat istiadat. Biasanya norma berlaku dalam suatu lingkungan
masyarakat tertentu, misalnya etnis atau Negara tertentu. Namun, ada juga norma yang sifatnya
universal dan berlaku bagi semua manusia. Oleh karenanya bagi individu atau kelompok
masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat tersebut, maka akan
dikenakan sanksi yang berlaku. Dengan kata lain, norma memiliki kekuatan dan sifatnya
memaksa.

6. Beberapa ciri yang melekat pada norma yang ada dalam masyarakat setelah menyimak
karekteristik yang dikemukakan di atas, antara  lain :

 Pada umumnya norma tidak tertulis, kecuali Norma Hukum.


 Norma bersifat mengikatdan terdapat sanksi di dalamnya.
 Norma merupakan kesepakatan bersama anggota masyarakat.
 Anggota masyarakat wajib menaati norma yang berlaku.
 Anggota masayarakat yang melanggar norma dikenakan sanksi.
 Norma dapat mengalami perubahan sesuai perkembangan masyarakat.

7. Dalam kaitannya dengan pembinaan warga Negara yang baik yang tahu akan hak dan
kewajibannya, maka pada dasarnya nilai, moral dan norma saling berhubungan. Dimana seseorag
dalam bersosialisasi di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara berperilaku
sesuai dengan nilai, moral, dan norma yang ada dan berlaku di masyarakat.

8. Pancasila sebagai sumber nilai, moral, norma, dan kaidah-kaidah lainnya, memiliki peranan
yang strategis dalam membina warga Negara yang baik, mau melaksanakan hak dan kewajiban
dalam berbagai bidang kehidupan kemasyarakatan lainnya. Melalui pendidikan yang
diselenggarakan baik dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat merupakan salah satu bentuk
pewarisan nilai, moral, dan norma yang sangat efektif.

KEGIATAN BELAJAR IV
RANGKUMAN
 Pancasila itu merupakan landasan bagi penyelenggara negara dan pelaksanaan  sistem
pemerintahan yang memiliki kedudukan tertinggi dan sebagai sumber dari segala  sumber
hukum dalam ketatanegaraan di Indonesia, konsekuensinya segala peraturan yang  ada
harus berdasar dan bersumberkan Pancasila.
 Pancasila sebagai ideologi nasional dapat diartikan sebagai suatu pemikiran yang memuat
pandangan dasar dan cita-cita mengenai sejarah, manusia, masyarakat, hukum dan negara
Indonesia yang bersumber dari kebudayaan nasional. Pancasila menjadi basis teori dalam
penyelenggaran negara. Sebagai ideologi nasional, Pancasila mencakup ideologi negara
dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Sedangkan ideologi dan pandangan hidup bangsa
Indonesia adalah Pancasila itu sendiri. Jadi Pancasila mempunyai tiga kedudukan yang
istimewa secara sekaligus yaitu sebagai ideologi nasional, ideologi negara dan pandangan
hidup bangsa dan negara Indonesia.
 Keberadaan rakyat yang menjadi penduduk maupun warga negara, secara konstitusional
tercantum dalam pasal 26 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
 Warga negara global adalah warga negara yang bertanggungjawab untuk memenuhi 
persyaratan institusional dan kultural demi kebaikan yang lebih besar bagi masyarakat.
 Masuknya globalisasi ke Indonesia tentu saja secara langsung akan membawa pengaruh
baik yang positif maupun yang negatif ke dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengaruh
tersebut dapat terlihat dalam aspek politik, ekonomi, sosial-budaya serta pertahanan dan
keamanan.
 Ada tiga alternatif sikap yang bisa diambil oleh bangsa kita dalam mengahadapi
globalisasi ini. Pertama, menolak dengan tegas semua pengaruh globalisasi dalam semua
aspek kehidupan. Kedua, menerima sepenuhnya  pengaruh tersebut tanpa  disaring
terlebih dahulu.Ketiga, bersikap selektif terhadap pengaruh tersebut, yaitu kita
mengambil hal-hal positif dari globalisasi dan membuang hal-hal negatifnya

Anda mungkin juga menyukai