Anda di halaman 1dari 10

IBTIDA’: Media Komunikasi Hasil Penelitian

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah p-ISSN: 2722-8452 (Print)


Volume 02, No. 01, April 2021, Hal. 23-32 e-ISSN: 2722-8290 (Online)

DOI: https://doi.org/10.37850/ibtida’.
https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

IMPLEMENTASI TEORI BELAJAR HUMANISTIK TERHADAP


PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
DI KELAS III A MI ISLAMIYAH MALANG

Mutik Nur Fadhilah1


1 IAIN Madura, Jl. Raya Panglegur No. Km. 4. Kabupaten Pamekasan, Telp. 6234-322551/Fax. 6234-322551

Pos-el : fadhilahmutik@iainmadura.ac.id1

Received 18 Februari 2021; Received in revised form 26 Maret 2021; Accepted 10 April 2021

Abstrak
Belajar merupakan sebuah proses perubahan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Didalam belajar diperlukan sebuah teori belajar yang menunjang proses pembelajaran.
Salah satunya teori belajar humanistik yang diintegrasikan dengan pembelajaran Bahasa
Indonesia. Dimana latar penelitian ini sangat bersinggungan dengan keramaian dan dalam
proses pembangunan yang menimbulkan kurangnya kondusif proses pembelajaran. Salah
satu tujuannya ingin mengetahui implementasi dan implikasi teori belajar humanistik
terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas III A. Adapun metode yang
digunakan dalam metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis
penelitian deskriptif. Data yang digunakan didapatkan melalui hasil gambaran umum
obyek penelitian dan data lain yang tidak berupa angka (data primer dan skunder).
Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi langsung dan dokumen.
Tekhnik analisis datanya diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dokumentasi yang
telah disusun dan ditarik sebuah kesimpulan. Sedangkan untuk mengetahui keabsahan
suatu data melalui ketekunan pengamatan, triangulasi dan diskusi teman sejawat. Hasil
penelitian dalam implikasinya dapat dilihat dari aspek guru dan siswa yang harmonis dan
adanya paguyuban yang mengayomi interaksi ini. Interaksi ini menimbulkan sikap
memanusiakan manusia sesuai dengan tuntunan agama dan etika yang berlaku di
masyarakat. Serta menerapkan metode pengajaran harus disesuaikan dengan ciri khas
dari masing-masing pelajaran dan kesesuaian dari tingkat usia siswa. Sehingga
berimplikasi pada sikap perubahan tutur kata yang sopan sesuai kaidah kebahasaan
Bahasa Indonesia dan sesuai dengan nilai-nilai Insan Kamil.

Kata kunci: Pembelajaran Bahasa Indonesia; Teori Belajar Humanistik.

Abstract
Learning is a process of changing cognitive, affective and psychomotor aspects. A learning
theory is needed that supports the learning process. One of them is humanistic learning
theory which is integrated with Indonesian language learning. Where the background of this
research intersects with crowds and in the development process which causes a lack of
conducive learning process. One of the aims is to know the implementation and implications
of humanistic learning theory on Indonesian language learning for grade III A students. The
method used in this research method uses a qualitative approach with descriptive research
type. The data used are obtained through the results of an overview of the research object
and other data that is not in the form of numbers (primary and secondary data). Data
collection was carried out through interviews, direct observation and documents. Data
analysis techniques are obtained from the results of interviews, observations, documentation

23
24 Ibtida’, Volume 02, No. 01, April 2021, Hal. 23-32

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

that has been compiled and a conclusion is drawn. Meanwhile, to determine the validity of a
data through persistence of observation, triangulation and peer discussion. The implications
of the research result can be seen from the aspects of teachers and students who are
harmonious and the existence of associations that protect this interaction. This interaction
creates a humanizing attitude towards humans in accordance with religious and ethical
guidance that applies in society. And applying teaching methods must be adapted to the
characteristics of each lesson and the suitability of the age level of students. So that it has
implications for the attitude of changing polite speech according to the rules of the
Indonesian language and in accordance with the values of Insan Kamil.

Keywords: Humanistic Learning Theory; Indonesian Language Learning.

PENDAHULUAN kematangan emosional dan sosial,


Belajar adalah key term,’istilah menikmati dan memanfaatkan karya
kunci’ yang paling vital dalam setiap sastra untuk memperhalus budi
usaha pendidikan. Belajar merupakan pekerti, serta meningkatkan
suatu aktivitas mental atau psikis yang pengetahuan dan kemampuan
berlangsung dalam interaksi aktif berbahasa, menghargai dan
dalam lingkungan, yang menghasilkan membanggakan sastra Indonesia
perubahan dalam pengetahuan, sebagai khazanah budaya dan
pemahaman, keterampilan, sikap, dan intelektual manusia Indonesia (KTSP,
perubahan itu bersifat secara relatif, 2006).
konstan dan membekas (Wingkel, Kondisi di sekolah MI Islamiyah
1989). Sehingga diperlukan teori Kebonsari ini sangat strategis dekat
dalam perkembangan proses dengan jalan raya, serta sangat ramai
pembelajaran. Agar tenaga karena dalam 1 yayasan terdapat 3
kependidikan (guru) dapat satuan pendidikan. Satuan
mengintegrasikan antara teori belajar pendidikannya terdiri dari TK, MI dan
dengan kondisi yang ada di lapangan. SMP. Apalagi sekarang terdapat
Selain itu, terdapat tujuan pembangunan gedung baru sehingga
pembelajaran Bahasa Indonesia menimbulkan suara bising.
adalah untuk mengembangkan Proses pembelajaran di kelas pun
kemampuan berkomunikasi secara yang harusnya kondusif, menjadi
efektif dan efisien sesuai dengan etika kurang terkendali. Akhirnya guru
yang berlaku. Baik secara lisan melakukan proses belajar mengajar
maupun tulis, menghargai dan bangga dengan pendekatan teori humanistik,
menggunakan Bahasa Indonesia untuk memberikan peluang siswa
sebagai bahasa persatuan dan bahasa belajar Bahasa Indonesia. Ini
negara. Serta memahami Bahasa dikarenakan mata pelajaran ini
Indonesia dan menggunakannya bersesuaian dengan teori humanistik
dengan tepat dan kreatif untuk ini.
berbagai tujuan. Menggunakan Bahasa Aliran humanistik memandang
Indonesia dalam meningkatkan bahwa belajar bukan sekedar
kemampuan intelektual, serta pengembangan kualitas kognitif saja.

Copyright © 2021, STIT Al-Fattah Siman Lamongan


Fadhilah, Implementasi Teori Belajar … 25

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

Pendekatan humanistik dalam humanistik menekankan pada


pembelajaran menekankan pendidikan membimbing,
pentingnya emosi atau perasaan, mengembangkan dan mengarahkan
komunikasi yang terbuka, dan nilai- potensi dasar peserta didik baik
nilai yang dimiliki setiap siswa. dari segi kognitif, afektif, dan
Pendidikan humanistik memandang psikomotor (Amalia, 2019).
proses belajar bukan hanya sebagai Dengan demikian, terdapat
sarana transformasi pengetahuan saja, perbedaan dan persamaan antara
tetapi lebih dari itu, proses belajar penelitian yang dilakukan saat ini.
merupakan bagian dari Persamaannya terletak pada
mengembangkan nilai-nilai kecenderungan menggunakan teori
kemanusiaan (Baharudin, 2007). humanistik. Perbedaanya dapat dilihat
Tujuan dari pendidikan beraliran dari metode penelitian dan subjek
humanistik akan tercapai jika penelitiannya. Metode penelitian
pembelajaran berusaha mengaitkan sebelumnya lebih pada penelitian
topik dengan konteks yang ada dalam library research, sedangkan metode
kehidupan nyata siswa sehari-hari. saat ini lebih pada kualitatif deskriptif.
Aliran humanistik akan sangat Subjek penelitian terdahulu
membantu pendidik dalam memahami menekankan pada pembelajaran
arah belajar pada dimensi yang luas, Bahasa Arab, sedangkan penelitian ini
sehingga pencapaian tujuan menekankan pada pembelajaran
pembelajaran akan diarahkan dan Bahasa Indonesia.
dilakukan dengan pembelajaran Sehingga dapat diketahui, bahwa
kontekstual (Budiningsih, 2005). tujuan penelitian ini adalah untuk
Hal ini sejalan dengan penelitian mengetahui implementasi dan
sebelumnya, dengan judul “Aplikasi implikasi dari teori belajar humanistik
Teori Kebutuhan Maslow dalam terhadap pembelajaran Bahasa
Pembelajaran Bahasa Arab Indonesia di kelas III A MI Islamiyah
(Implementasi Pendekatan Kebonsari Malang. Serta mampu
Humanistik)”. Hasil penelitian memberikan pandangan bagi guru
tersebut menggambarkan tentang atau tenaga pendidikan untuk
pendekatan humanistik merupakan bersikap positif terhadap keadaan
sebuah pendekatan yang membantu atau kondisi yang ada disekitar tempat
peserta didik untuk senang belajar tinggal kita.
pada suatu objek atau materi
pelajaran dalam mengembangkan METODE PENELITIAN
potensi diri peserta didik ke Dalam penelitian ini peneliti
arah yang lebih baik. menggunakan pendekatan kualitatif
Pendekatan humanistik dapat dimana dalam penelitian ini lebih
digunakan dalam pembelajaran menekankan pada makna dan proses
bahasa Arab. Pendekatan daripada hasil suatu aktivitas. Jenis
26 Ibtida’, Volume 02, No. 01, April 2021, Hal. 23-32

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

penelitian yang dipakai oleh peneliti 2018). Tekhnik pengumpulan data


adalah jenis deskriptif kualitatif yang pada penelitian ini menggunakan
mempelajari masalah-masalah yang wawancara, observasi langsung dan
ada serta tatacara kerja yang berlaku. dokumen. Pengumpulan data melalui
Subjek penelitian ini adalah siswa wawancara, dilakukan bersama antara
kelas III A di MI Islamiyah. lain Kepala Sekolah dan Guru MI
Adapun sumber data yang Islamiyah Kebonsari Malang. Hal
digunakan dalam penelitian ini dibagi demikian dilakukan dengan tujuan
menjadi dua macam, yaitu sumber untuk memperoleh data secara luas
data primer dan sumber data dan menyeluruh sesuai dengan
sekunder. Sumber data primer dalam kondisi saat ini. Tentunya disesuaikan
penelitian ini merupakan data yang dengan instrument penelitian yang
diperoleh dari informan yaitu orang akan dijadikan indikator penelitan.
yang berpengaruh dalam proses Observasi langsung yang
perolehan data atau bisa disebut key dilakukan oleh peneliti bisa
member yang memegang kunci direalisasikan dengan cara mencatat
sumber data penelitian ini, karena berupa informasi yang berhubungan
informan benar-benar tahu dan dengan MI Islamiyah Kebonsari
terlibat dalam kegiatan yang terjadi Malang. Juga mengamati bagaimana
proses belajar. proses pembelajaran di MI Islamiyah
Adapun yang menjadi informan Kebonsari Malang dalam menjalankan
dalam penelitian ini antara lain: teori belajar humanistik. Dengan
Kepala Sekolah dan Guru Kelas III A. observasi secara langsung, peneliti
Ini dilakukan dengan mengambil dapat memahami konteks data dalam
orang yang telah terpilih betul oleh berbagai situasi, maksudnya dapat
peneliti menurut ciri-ciri spesifik yang memperoleh pandangan secara
dimiliki oleh sampel atau memilih menyeluruh. Untuk itu peneliti dapat
sampel yang sesuai dengan tujuan melakukan pengamatan secara
penelitian. Hal tersebut dinamakan langsung dalam mendapatkan bukti
teknik purposive sampling yaitu yang terkait dengan objek penelitian.
sampel yang dipilih dengan cermat Pengamatan ini dilakukan pada 30
hingga relevan dengan design peserta didik yang ada di kelas III A MI
penelitian. Peneliti akan berusaha Islamiyah.
agar dalam sampel itu terdapat wakil- Dokumen itu proses melihat
wakil dari segala lapisan populasi kembali sumber-sumber data dari
sehingga dapat dianggap cukup dokumen yang ada dan dapat
representatif (Nasution, 1996). digunakan untuk memperluas data-
Adapun tahapan penelitian ini, data yang telah ditemukan. Adapun
yaitu: tahap pra lapangan, tahap sumber data dokumen diperoleh dari
lapangan, tahap analisis data, dan lapangan berupa buku, foto dan data-
tahap penulisan laporan (Moleong,

Copyright © 2021, STIT Al-Fattah Siman Lamongan


Fadhilah, Implementasi Teori Belajar … 27

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

data yang sesuai dengan penelitian keterpanggilannya untuk


dan fokus penelitian. mengabdikan dirinya demi
Teknik pemeriksaan keabsahan kemaslahatan masyarakatnya (Afifah,
datanya dilakukan dari beberapa 2008).
tahap. Tahapannya melalui ketekunan Penjelasan yang disampaikan
pengamatan dari observasi peneliti. wali kelas 3A, bahwa teori belajar
Adanya triangulasi dalam proses yang diterapkan dalam bahasa
pendataan dengan membandingkan indonesia juga diterapkan nilai ahklak,
hasil wawancara dan observasinya. hal ini sesuai dengan salah satu
Tahapan terakhir adalah diskusi prinsip bahasa dimana prinsip bahasa
dengan teman sejawat. Diharapkan indonesia yaitu Bahasa bersifat
mampu membangun nilai kejujuran manusiawi, yang mana bahasa itu
dan nilai kritis yang membangun bagi hanya milik manusia.
peneliti kedepannya. Bahasa sebagai alat komunikasi
verbal, hanya dimiliki manusia. Hewan
HASIL DAN PEMBAHASAN tidak mempunyai bahasa. Yang
Implementasi Teori Belajar dimiliki hewan sebagai alat
Humanistik terhadap Pembelajaran komunikasi, yang berupa bunyi atau
Bahasa Indonesia di Kelas III A MI gerak isyarat, tidak bersifat produktif
Islamiyah Kebonsari Malang dan dinamis. Manusia dalam
Penerapan teori humanistik itu menguasai bahasa bukanlah secara
harus dilaksanakan pada pelajaran, instingtif atau naluriah, tetapi dengan
dimana penerapan ini terapkan pada cara belajar. Hewan tidak mampu
setiap mata pelajaran yang ada untuk mempelajari bahasa manusia,
disekolah, dimana tujuan dari oleh karena itu dikatakan bahwa
penerapan dari teori ini yaitu untuk bahasa itu bersifat manusiawi (Chaer,
membentuk siswa yang berakhlak 2010).
mulia dan bertanggung jawab. Hal ini Pelaksanaan teori belajar
sesuai dengan tujuan dari pendidikan humanistik pada mata pelajaran
islam, pendidikan (Islam) humanistik bahasa indoesia di MI Islamiyah
bermaksud membentuk insan Malang ini dituangkan dalam
manusia yang memiliki komitmen perencaaan pelaksaaan pembelajaran
humaniter sejati, yaitu insan manusia yang telah di rancang oleh guru wali
yang memiliki kesadaran, kebebasan, kelas 3A. Bahwa aplikasi atau
dan tanggung jawab sebagai insan penerapan humanistik lebih
manusia individual, namun tidak menunjuk pada spirit selama proses
terangkat dari kebenaran faktualnya pembelajaran yang mewarnai metode-
bahwa dirinya hidup di tengah metode yang diterapkan. Peran guru
masyarakat. Sehingga ia memiliki dalam pembelajaran humanistik
tanggung jawab moral kepada adalah menjadi fasilitator bagi para
lingkungannya, berupa siswa, sedangkan guru memberikan
28 Ibtida’, Volume 02, No. 01, April 2021, Hal. 23-32

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

motivasi, kesadaran mengenai makna Berdasarkan kegiatan


belajar dalam kehidupan siswa. Guru pembelajaran yang dilakukan di dalam
memfasilitasi pengalaman belajar kelas 3A menggunakan teori belajar
kepada siswa dan mendampingi siswa humanistik, sesuai pembelajaran yang
untuk memperoleh tujuan dilakukan di MI Islamiyah yang
pembelajaran. Siswa berperan sebagai menguatkan bahwa di MI Islamiyah
pelaku utama (student center) yang itu menggunkan teori humanistik, hal
memaknai proses pengalaman ini sesai dengan pemikiran para tokoh
belajarnya sendiri Ketika siswa dalam humanistik. Diantaranya
memahami potensi diri, diharapkan sebagai berikut: 1) Aspek guru dan
siswa dapat mengembangkan potensi siswa juga mendapat perhatian
dirinya secara positif dan khusus dari Ibn Miskawaih.
meminimalkan potensi diri secara Menurutnya, agar proses pendidikan
negatif. berjalan dengan lancar harus ada
Hal ini diterapkan dalam RPP hubungan yang harmonis antara guru,
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) siswa dan orang tua. Kenyataannya
yang telah di cantumkan dalam RPP memang demikian ini dikarenakan di
yang telah di buat oleh bu mega. MI Islamiyah terdapat paguyuban.
Dimana pada saat pembukaan Paguyuban merupakan wadah bagi
pembelajaran peserta didik sudah wali murid (orang tua), untuk
dibiasakan untuk mendekatkan diri menyalurkan aspirasi mereka dalam
dengan Allah dengan cara berdoa kegiatan proses belajar yang lebih
dengan tertib. Pembelajaran yang baik antara guru dan siswa; 2) Ibn
dilakukan di MI Islamiyah ini Sina bahwa metode pengajaran harus
mencakup 5 aspek pembelajaran yaitu disesuaikan dengan ciri khas dari
mengamati, menanya, mencoba, masing-masing pelajaran dan
mengevaluasi, mengkomunikasikan. kesesuaian dari tingkat usia siswa.
Jika dlihat dari serangkaian Kenyataannya metode pembelajaran
kegiatan yang dilkukan pada pelajaran guru sudah disesuaikan dengan
bahasa Indonesia pada kelas 3 tingkat usia siswa, terbukti dengan
tersebut, mereka menerapkan teori adanya guru kelas. Bu mega
belajar humanistik dalam proses merupakan guru kelas III A dan guru
belajar humanistik yaitu sebagai mata pelajaran Bahasa Indonesia.
berikut: hasrat untuk belajar, belajar Bahasa Indonesia merupakan mata
bermakna, belajar tanpa hukuman pelajaran yang sesuai ciri khas bangsa
(mengadakan eksperimentasi hingga Indonesia, sebagai wujud Nasionalis.
menemukan sendiri sesuatu yang Sehingga siswa diharapkan mampu
baru), belajar dengan inisiatif sendiri, mencintai dan mengenal negaranya
belajar dan perubahan (Siregar, sendiri.
2010). Implementasi teori belajar
humanistik ini sesuai dengan hasil

Copyright © 2021, STIT Al-Fattah Siman Lamongan


Fadhilah, Implementasi Teori Belajar … 29

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

wawancara, observasi dan sedikit, dengan cara mendengarkan,


pengamatan yang kami lakukan di melihat, dan mendiskusikan dengan
kelas III A MI Islamiyah Kebonsari siswa lain akan paham, dengan cara
Malang dalam mata pelajaran Bahasa mendengar, melihat, diskusi, dan
Indonesia. Bahwa aplikasi atau melakukan akan memperoleh
penerapan humanistik lebih pengetahuan dan ketrampilan, dan
menunjuk pada spirit selama proses cara untuk menguasai pelajaran yang
pembelajaran yang mewarnai metode- terbagus adalah dengan mengajarkan.
metode yang diterapkan. Peran guru Belajar aktif merupakan langkah
dalam pembelajaran humanistik cepat, menyenangkan, dan menarik.
adalah menjadi fasilitator bagi para Implikasi Teori Belajar Pada
siswa, sedangkan guru memberikan Pelajaran Bahasa Indonesia di
motivasi, kesadaran mengenai makna Kelas III A
belajar dalam kehidupan siswa. Guru Hasil pelaksaan teori belajar di
memfasilitasi pengalaman belajar MI Islamiyah ini sudah termasuk
kepada siswa dan mendampingi siswa sukses, dimana anak-anak sudah
untuk memperoleh tujuan dapat belajar dengan tenang, banyak
pembelajaran. Siswa berperan sebagai anak yang ingin bertanya untuk
pelaku utama (student center) yang menambah ilmunya ketika pelajaran
memaknai proses pengalaman sedang dimulai, mereka membaca doa
belajarnya sendiri Ketika siswa dengan tertip ketika pelajaran akan di
memahami potensi diri, diharapkan mulai, dan mereka selalu
siswa dapat mengembangkan potensi menggunakan bahasa yang baik dan
dirinya secara positif dan benar, hal ini sesuai dengan definisi
meminimalkan potensi diri secara teori humanistik sebagai berikut.
negatif. Asumsi dasar yang dibangun Dalam teori belajar
dari model pembelajaran ini adalah humanistik proses belajar harus
bahwa belajar bukan merupakan berhulu dan bermuara pada manusia
konsekuensi otomatis dari itu sendiri. Meskipun teori ini sangat
penyampaian informasi kepada siswa. menekankan pentingnya isi dari
Belajar membutuhkan keterlibatan proses belajar, dalam kenyataan teori
mental dan tindakan sekaligus. Pada ini lebih banyak berbicara tentang
saat kegiatan belajar itu aktif, siswa pendidikan dan proses belajar dalam
melakukan sebagian besar pekerjaan bentuknya yang paling ideal.
belajar. Mereka mempelajari gagasan- Dengan kata lain, teori ini lebih
gagasan, memecahkan berbagai tertarik pada ide belajar dalam
masalah dan menerapkan apa yang bentuknya yang paling ideal dari pada
mereka pelajari. Dalam active learning, belajar seperti apa adanya, seperti apa
cara belajar dengan mendengarkan yang bisa kita amati dalam dunia
saja akan cepat lupa, dengan cara keseharian.. Teori apapun dapat
mendengarkan dan melihat akan ingat dimanfaatkan asal tujuan untuk
30 Ibtida’, Volume 02, No. 01, April 2021, Hal. 23-32

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

“memanusiakan manusia” dan regulasi diri. Sementara banyak


(mencapai aktualisasi diri dan pengajar akan setuju bahwa ini adalah
sebagainya) dapat tercapai (Uno, hal yang penting, mereka juga akan
2006). mengusung sebuah kebutuhan untuk
mengembangkan kemampuan murid
Respon siswa terhadap belajar
untuk berhadapan dengan
yang menggunakan pembelajaran
pengharapan eksternal; 4) Perasaan
humanistik education sangat positif.
adalah sama penting dengan
Hal tersebut terbukti selama proses kenyataan. Banyak tugas dari
pembelajaran berlangsung tampak
pandangan humanistik seakan
siswa antusias dan bersemangat
memvalidasi poin ini dan dalam satu
mengikuti kegiatan belajar. Berikut
area, pengajar yang berorientasi
merupakan implikasinya, yaitu: 1)
humanistik membuat sumbangan
Murid akan belajar dengan baik apa
yang berarti untuk dasar pengetahuan
yang mereka mau dan perlu ketahui.
kita; 5) Murid akan belajar dengan
Saat mereka telah mengembangkan
lebih baik dalam lingkungan yang
kemampuan untuk menganalisa apa
tidak mengancam. Ini adalah salah
dan mengapa sesuatu yang penting
satu area dimana pengajar humanistik
untuk mereka sesuai dengan
telah memiliki dampak dalam praktek
kemampuan untuk mengarahkan
pendidikan. Orientasi yang
perilaku untuk mencapai yang
mendukung saat ini adalah lingkungan
dibutuhkan dan diinginkan, mereka
harus tidak mengancam baik secara
akan belajar dengan lebih mudah dan
psikologis, emosional dan fisikal.
lebih cepat. Sebagian besar pengajar
Bagaimanapun, ada penelitian yang
dan ahli teori belajar akan setuju
menyarankan lingkungan yang netral
dengan pernyataan ini, meskupun
bahkan agak sejuk adalah yang terbaik
mereka mungkin akan tidak setuju
untuk murid yang lebih tua dan sangat
tentang apa tepatnya yang menjadi
termotivasi.
motivasi murid; 2) Mengetahui
KESIMPULAN DAN SARAN
bagaimana cara belajar lebih penting
Implementasi dari keseharian
dari pada membutuhkan banyak
guru dan siswanya ini sesuai dengan
pengetahuan. Dalam kelompok sosial
tokoh-tokoh pemikir teori humanistik,
kita dewasa ini dimana pengetahuan
yaitu: 1) Aspek guru dan siswa sesuai
berganti dengan sangat cepat,
dengan pendapat Ibn Miskawaih
pandangan ini banyak dibagi diantara
bahwa adanya hubungan harmonis
kalangan pengajar, terutama mereka
antara guru, orang tua dan peserta
yang menganut dari sudut pandang
didik dalam proses pembelajaran.
kognitif; 3) Berdasarkan teori
Serta komunikasi yang dilakukan
humanistik. Evaluasi diri adalah satu
antara tripusat pendidikan ini
satunya evaluasi yang berarti untuk
menggunakan Bahasa Indonesia yang
pekerjaan murid. Penekanannya
tepat; 2) Ibn Sina bahwa metode
adalah pada perkembangan internal

Copyright © 2021, STIT Al-Fattah Siman Lamongan


Fadhilah, Implementasi Teori Belajar … 31

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

pengajaran harus disesuaikan dengan Amalia, Aam. (2019). Aplikasi Teori


ciri khas dari masing-masing pelajaran Kebutuhan Maslow dalam
dan kesesuaian dari tingkat usia siswa. Pembelajaran Bahasa Arab
(Implementasi Pendekatan
Bu mega merupakan guru kelas III A
Humanistik). Majalah Ilmiah
dan guru mata pelajaran Bahasa Laboratorium Pendidikan 4 (2),
Indonesia. Bahasa Indonesia 25-41.
merupakan mata pelajaran yang Baharudin, dan Esa Nur Wahyuni.
sesuai ciri khas bangsa Indonesia, (2007). Teori Belajar dan
sebagai wujud Nasionalis. Sehingga Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-
siswa diharapkan mampu mencintai Ruzz Media.
Baharudin. (2007). Teori belajar dan
dan mengenal negaranya sendiri.
Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-
Implikasinya dibuktikan Ruzz Media.
dengan kegiatan siswa sehari-hari Budiningsih, Asri. (2009). Belajar dan
yang menggunakan bahasa Indonesia. Pembelajarannya. Jakarta: Asdi
Sesuai dengan visi dan misi MI yang Budingsih.
menjunjung nilai akhlakul karimah Cevilla, Convelo G. dkk. (1993).
atau perubahan sikap yang sesuai Pengantar Metode Penelitian.
Jakarta : Universitas Indonesia.
islam. Serta didukung dengan
Chaer, Abdul dan Leonie Agustina.
pengetahuan atau kognitif yang (2010). Sosiolinguistik
memiliki prestasi akademik yang Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka
optimal. Sebagai penunjang untuk Cipta.
lulusan yang baik dan bermanfaat Mardalis. (1993). Metode Penelitian
untuk masa depan nantinya. Dari visi Suatu Pendekatan Proposal.
Jakarta : Bumi Aksara.
misi ini sudah dapat dilihat sekolah ini
Nusyirwan. (2013). Pengaruh
menjunjung teori humanistik dalam Pendidikan Humanistik Terhadap
proses belajar mengajarnya. Peningkatan Kemampuan Insya’
Saran yang akan Mahasiswa Program Studi
dikembangkan kedepannya adalah Pendidikan Bahasa Arab STAIN
mengintegrasikan teori humanistik Watampone. Jurnal Diskursus
dalam proses pembelajaran dengan Islam Watampone 1 (1).
Prastowo, Andi. (2014). Pemenuhan
scope yang lebih luas. Serta
Kebutuhan Psikologis Peserta
memperhatikan sebuah kaidah Bahasa Didik SD/MI Melalui
Indonesia sebagai wujud cinta tanah Pembelajaran Tematik Terpadu.
air. Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar
1 (1).
DAFTAR PUSTAKA Rachmahana, Ratna Syifa’a. (2008)
Psikologi Humanistik dan
Afifah, Nurul. (2008). Pendekatan
Aplikasinya dalam Pendidikan.
Humanistik dalam
Jurnal Pendidikan Islam 1(1),
Pengembangan Kurikulum Dan
99-114.
Pembelajaran Fiqih. Jurnal
Sulistyarini. (2011). Pentingnya
Pendidikan Islam 16 (2).
Pendidikan Humanistik di Era
32 Ibtida’, Volume 02, No. 01, April 2021, Hal. 23-32

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

Globalisasi. Jurnal Pendidikan Thobroni, Muhammad dkk. (2011).


Sosiologi Dan Humaniora 2 (1). Belajar dan pembelajaran.
Suprayogo, Tobroni Imam. (2001). Jogjakarta: Ar-ruzz Media.
Metode Penelitian Sosial Uno, Hamzah B. (2006). Orientasi baru
Agamacet. 1. Bandung: Remaja Dalam Psikologi Perkembangan.
Rosdakarya. Jakarta: Bumi Aksara.

Copyright © 2021, STIT Al-Fattah Siman Lamongan

Anda mungkin juga menyukai