Anda di halaman 1dari 10

PENERAPAN LITERASI MEMBACA DALAM

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA


PEMAHAMAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA
INDONESIA MENGGUNAKAN STRATEGI DIRECTED
READING THINKING ACTIVITY (DRTA) DIKELAS III SDN
74/II TANAH PERIUK

OLEH:
M.ILGHIFAR
NIM/NIRM: PM.02.221.1172

YAYASAN NURUL ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
MUARA BUNGO
5.A2/2023
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu wadah untuk mengembangkan

kemampuan dan keterampilan yang dimiliki seseorang agar kemampuan dan

keterampilan tersebut dapat berguna bagi dirinya, masyarakat, dan juga negara

dimasa sekarang maupun yang akan datang. Pendidikan juga merupakan salah

satu aspek penting bagi kehidupan manusia untuk mengembangkan dirinya,

sehingga mampu menjadi manusia yang berkualitas dan berpotensi serta mampu

bersaing di era globalisasi.Melalui pendidikan manusia dapat mengembangkan

kemampuan berpikirnya.Sesuai dengan amanatUUD 1945, maka diberlakukanlah

Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional, yang menjadi

dasar Hukum untuk membangun pendidikan dengan menerapkan prinsip

demokrasi, desentralisasi, dan otonomi pendidikan yang menjunjung tinggi hak

asasi manusia.

Sejalan dengan hal tersebut di atas, salah satu unsur dalam sumber daya

pendidikan, perlu adanya kurikulum yang berbasis pada kompetensi sebagai suatu

instrumen mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia yang berkualitas yang

mampu proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; (2) manusia

yang terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan (3) warga negara

yang demokratis dan bertanggung jawab.Berdasarkan kenyataan di atas, maka

pengembangan kurikulum haruslah mengikuti perkembangan dan perubahan


zaman. (4) Ini terbukti bahwa di banyak hal prestasi peserta didik di dalam

akademik dan intelektualitas sangat menggembirakan dengan adanya

pengembangan kurikulum sesuai dengan perubahan zaman tersebut.1

Kurikulum sebagai seperangkat program pengajaran sebuah instusi

pendidikan dimungkinkan untuk dilakukan perubahan sesuai dengan kebutuhan

masyarakat. Terkait dengan hal ini, dalam konteks Indonesia, Kementerian

Pendidikan Nasional telah membuat perubahan kurikulum beberapa kali, seperti,

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2013 (kurikulum berbasis karakter) dan

Kurikulum merdeka (Pengembangan Soft Skills dan Karakter Fokus pada Materi

Esensial,Pembelajaran yang fleksibel).

Perubahan ini adalah bertujuan untuk mengembangkan kualitas pendidikan

di negeri ini.Tulisan penelitian ini membahas perbedaan antara 2013 Kurikulum

Berbasis karakter dan kirikulum merdeka Melalui diskusi tersebut, ditemukan

bahwa ada beberapa perbedaan antara kedua kurikulum ini dalam banyak aspek

dalam pelajaran yang dipetik, metode yang diterapkan, skala prestasi siswa, dan

tujuan belajar mengajar.

Pada saat sekarang kurikulum yang dipakai adalah kurikulum 2013.

Pembelajaran pada kurikulum 2013 berbentuk tema, adanya mata pelajaran IPA,

IPS, SBDP, PKN, dan Bahasa Indonesia. Mata pelajaran Bahasa Indonesia ada 4

keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menganalisa. sedangkam

kurikulum merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang

1
Abidin,Y.Pembelajaran Membaca Berbasis Pendidikan Karakter. (Bandung:Refika
Aditama.2006)
beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup

waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki

keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat

disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk

menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan

lingkungan belajar peserta didik.

Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan

berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak

diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak

terikat pada konten mata pelajaran.

Membaca merupakan salah satu kemampuan dasar yang wajib dimiliki oleh

individu yang hidup di abad sekarang dan yang akan datang. Kemampuan

membaca menjadi hal yang penting dalam suatu masyarakat sebab melalui

membaca dapat di serap berbagai informasi dan wawasan pengetahuan untuk

mengembangkan peradaban masyarakat tersebut.Pentingnya kemampuan dan

keterampilan membaca pada setiap orang diungkapkan oleh Burn dalam Farida

Rahim (2007: 1) bahwa “kemampuan membaca merupakan kemampuan yang

mutlak di kuasai oleh masyarakat yang lebih maju”. Masyarakat akan cenderung

lebih cepat mengalami, mengantisipasi dan menyesuaikan dengan berbagai

perubahan dan kemajuan ketika individu-individu yang ada dilam masyarakat itu

memiliki kemampuan dan budaya membaca yang tinggi. Sebaliknya ketika


sebuah masyarakat memiliki kemampuan dan budaya yang rendah akan relatif

lebih lambat dalam menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi di

sekitarnya.2

Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki peran yang sangat penting yaitu

memberi pengaruh dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosi peserta

didik serta sebagai pendorong keberhasilan dalam mempelajari pelajaran yang

lainnya.Pembelajaran Bahasa Indonesia juga memiliki peran penting dalam semua

jenjang pendidikan, termasuk sekolah dasar.Oleh karena itu, Bahasa Indonesia

diajarkan sejak di kelas 1 SD.

Peran guru tersebut yaitu sebagai motivator, fasilitator, sumber belajar dan

organisator dalam proses pembelajaran. Guru harus dapat memilah strategi

pembelajaran yang baik dan cocok untuk semua pembelajaran. Dengan begitu,

maka pembelajaran akan bersifat aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan.

Dengan memilih model pembelajaran yang tepat maka siswa akan tertarik dan

bersemangat dalam mempelajari pembelajaran Bahasa Indonesia.

Menurut Dalman (Chorida, Suhartono, & Ngatman, 2016: 409) membaca

pemahaman adalah sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami standar-

standar atau norma-norma kesatraan, resensi kritis, drama tulis, dan pola-pola

fiksi.3 Sedangkan Somadayo (2011:10) menyatakan bahwa membaca pemahaman

adalah suatu proses pemerolehan makna yang secara aktif melibatkan

pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki oleh pembaca serta dihubungkan

2
Rahim, Farida. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. (Jakarta: PT.Bumi Aksara.2007)
3
Chorida, L.A., Suhartono, & Ngatman. Penerapan Metode Coopertive. 2006
dengan isi bacaan. Kemampuan membaca yang memadai dapat dicapai dengan

cara mengimbanginya dengan pemahaman, sehingga menunjukkan bahwa

pembaca telah memperoleh kemampuan membaca. Jadi membaca pemahaman

adalah membaca yang penekanannya diarahkan pada keterampilan memahami dan

menguasai isi bacaan.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan pada tanggal 13 Oktober s/d 14

Oktober 2023 dikelas III SDN 74/II Tanah Periuk, Kabupaten Bungo, terlihat

dalam proses membaca pemahaman masih belum efektif, yaitu masih kurang

dalam menggunakan berbagai strategipembelajaran termasuk pada pembelajaran

Bahasa Indonesia. Dalam kegiatan pembelajaran guru meminta siswa membaca

secara bergilir, paragraf demi paragraf. Dalam menilai keberhasilan siswa, guru

meminta siswa menjawab pertanyaan dari cerita yang dibaca.

Hal tersebut mejadi tolak ukur dalam menilai keberhasilan siswa dalam

membaca.Peserta didik tidak bisa menemukan atau mengungkapkan kembali ide,

gagasan pokok dari bacaan yang sudah dibacanya .Faktor penyebabnya yaitu

kemampuan membaca siswa masih rendah.Selain itu penyebab lainnya

diantaranya minat baca siswa yang masih kurang serta daya serap materi

pembelajaran siswa belum maksimal. Permasalahan diatas dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia yang dilaksanakan di kelas III SDN 74/II

Tanah Periuk, belum efektif.Salah satu penyebab dari permasalahan ini adalah

pemilihan model pembelajaran yang kurang tepat.


Berdasarkan hasil setelah pembelajaran yang dilakukan dengan cara

membaca secara bergantian maka ada beberapa masalah yang diungkapkan siswa.

Masalah tersebut diantaranya adalah siswa merasa jenuh dengan pembelajaran

membaca sehingga mereka kurang antusias mengikuti pelajaran karena teks

bacaan yang banyak dan tidak menarik. Selain itu, siswa memang sudah dapat

membaca dengan lancar namun mereka terkadang tidak memperhatikan tanda

baca dan jeda dalam membaca.Misalnya ketika tanda baca titik mereka tidak

berhenti tapi diterjang begitu saja.4

Tindakan yang dilakukan dilapangan salah satu solusi yang bisa dilakukan

dengan menggunakanStrategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA), karena

Stauffer (dalam Hairuddin, dkk, 2007:3-24) menyatakan, strategi Directed

Reading Thinking Activity (DRTA) dapat mendorong siswa mengambangkan

kemampuan berpikir melalui keterampilan membaca. 5 Strategi dirancang untuk

meminta siswa memprediksi isi bacaan dan isi paragraf berdasarkan pengetahuan

dan pengalaman yang telah dimiliki siswa, memikirkan prediksi saat membaca

dan menguji/merevisi yang berhubungan dengan bacaan.

Solusi dari permasalahan-permasalahan yang ada di peserta didik dapat

diatasi dengan berkomunikasi langsung serta kita sebagai pendidik dapat tahu

bahwa setiap siswa ada yang paham dan tidak paham. Dengan menggunakan

strategi DRTA dapat meningkatkan proses dan hasil belajar, karena DRTA lebih

4
Aqib, Z, dkk. Penelitian Tindakan Kelas (PTK): untuk Guru SD, SLB dan TK. (Bandung.Yrama
Widya.2009)
5
hairudin dkk 2007 :3-24/nurulrifkyhuba.wordpress.com/2014/09/16/membaca-pemahaman
memfokuskan pada siswa serta bercerita dengan kelompok dan memahami bacaan

cerita rakyat yang timbul di kehidupan sehari-hari.

Strategi DRTA ini memfokuskan keterlibatan siswa terhadap teks bacaan,

karena siswa memprediksi dan membuktikannya ketika mereka membaca.

Menurut Khomariah (2013:5), strategi pembelajaran DRTA atau Directed

Reading Thinking Activity merupakan strategi untuk mengembangkan

kemampuan membaca secara komprehensif, membaca kritis, dan

mengembangkan perolehan pengalaman siswa berdasarkan bentuk dan isi bacaan

secara ekstensif.6 Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) menurut

Stauffer (dalam Rahim 2008:47) merupakan suatu strategi yang memfokuskan

keterlibatan siswa dalam memprediksi dan membuktikan prediksinya ketika

mereka membaca teks.

Berdasarkan uraian di atas maka fokus penelitian ini dengan judul

“Penerapan Literasi Membaca Dalam Meningkatkan Keterampilan

Membaca Pemahaman dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan

Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) dikelas III SDN 74/II

Tanah Periuk”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dapat diidentifikasikan masalah dalam


penelitian ini sebagai berikut:

1. Kurangnya variasi strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam mata
pelajaran Bahasa Indonesia.
6
Djama'an Satori. Aan Komariah. Metodologi penelitian kualitatif. 2013
2. Peserta didik kurang dalam membaca pemahaman.

3. Siswa mudah bosan dalam mengikuti pembelajaran membaca.

4. Minat membaca peserta didik masih kurang.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka peneliti akan membatasi permasalahan


membaca pemahaman dengan peningkatan proses dan hasil keterampilan
membaca pemahaman menggunakan Strategi Directed Reading Thinking Activity
(DRTA) dikelas III SDN 74/II Tanah Periuk.

D. Rumusan Masalah

Berdarkan penjelasan latar belakang maka rumusan masalah ini adalah:

1. Bagaimana peningkatkan proses pembelajaran peserta didik menggunakan


Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) dikelas III SDN 74/II
Tanah Periuk?

2. Bagaimana peningkatkan hasil keterampilan membaca pemahaman peserta


didik mengunakan Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) dikelas
III SDN 74/II Tanah Periuk?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mendeskripsikan:

1. Peningkatkan proses pembelajaran peserta didik menggunakan strategi


pembelajaran Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) dikelas III
SDN 74/II Tanah Periuk.

2. Peningkatkan hasil membaca keterampilan pemahaman peserta didik


mengunakan strategi pembelajaran Strategi Directed Reading Thinking Activity
(DRTA) dikelas III SDN 74/II Tanah Periuk.
F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik yang bersifat teoritis
maupun praktis.

Manfaat Praktis

Bagi pserta didik

1. Meningkatkan proses pembelajaran Bahasa Indonesia dan Membaca


pemahaman peserta didik dalam proses pembelajaran dengan menggunakan
khususnya Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) dikelas III
SDN 74/II Tanah Periuk.

2. Peserta didik menjadi lebih mudah memahami dan cepat mengerti apa yang
akan dibahas oleh guru.

Bagi guru

1. Salah satu alternative strategi pembelajaran dalam meningkatkan proses


pembelajaran Bahasa Indonesia.

2. Guru bisa menggunakan lebih banyak variasi strategi untuk diajarkan kepada
peserta didik, sehingga kegiatan pembelajaran akan menjadi lebih menarik.

Bagi sekolah

1. Memberikan masukan bagi sekolah dalam usaha perbaikan proses


pembelajaran Bahasa Indonesia, sehingga berdampak pada peningkatan
membaca pemahaman di sekolah.

2. Memberi kualitas yang terbaik untuk sekolah sehingga mampu menjadi


sekolah yang lebih bermutu.

Anda mungkin juga menyukai