Nama Pengarang : Purnama Sari Vidya Dharma, Ria Ariesta, dan Agus Joko Purwadi
A.Latar Belakang
Mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 yang menekankan pentingnya
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan, pada kemampuan berbahasa siswa
dibentuk melalui pembelajaran berbasis teks secara berkelanjutan. Hal ini dilihat dari proses
pembelajaran yang diawali dengan pengetahuan tentang jenis teks, dilanjutkan dengan kaidah
kebahasaan, kemudian keterampilan dalam menyajikan suatu teks tulis dan lisan. Tujuan
umum pendidikan dan pengajaran Bahasa Indonesia di lembaga-lembaga pendidikan menurut
Hidayat (2001:4-5) adalah memantapkan kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia.
Priyatni (2014:65) berpendapat teks adalah proses sosial yang berorientasi pada tujuan
sosial tertentu dan dalam konteks situasi tertentu pula. Setiap jenjang pendidikan memiliki
jenis teks dan tingkat kesukaran yang berbeda sesuai tingkatannya.Pada jenjang Sekolah
Menengah Atas (SMA) yang dimuat Permendikbud No. 69 tahun 2013 (dalam Priyatni,
2014:68) terdapat 15 jenis teks. Hal penting dalam tahapan pembelajaran jangan membawa
siswa langsung pada pokok pembahasan teks model tanpa upaya menciptakan kondisi
perantara.
B. Kesimpulan
Nama Pengarang : Dhea Anatasya , Felty Wila Yanti , Rahma Mellenia, Refa Angreska ,
Suryani Putri, *), Eko Kuntarto , dan Silvina Noviyanti
A.Latar Belakang
Sekolah dasar (SD) sebagai penggalan pertama pendidikan dasar, mestinya dapat
membentuk landasan yang kuat untuk tingkat pendidikan selanjutnya. Dengan tujuan sekolah
harus membekali lulusannya dengan kemampuan dan keterampilan dasar yang memadai,
yaitu kemampuan proses strategis. Adapun kemampuan proses strategis adalah keterampilan
berbahasa. Dengan kemampuan berbahasa yang dimiliki, peserta didik mampu menimba
berbagai pengetahuan mengapresiasi sastra, serta mengembangkan diri secara berkelanjutan.
Dengan kemampuan berbahasa yang dimiliki peserta didik, peserta didik akan mampu
menimba berbagai ilmu pengetahuan yang terutama dan ditujukan dalam memahami materi
bahasa Indonesia. Dengan bahasa orang dapat: menjadi makhluk sosial berbudaya,
membentuk pribadi yang baik, menjadi makhluk berpribadi, menjadi warganegara, serta
untuk memahami dan berpartisipasi dalam proses pembangunan masyarakat, untuk masa
sekarang dan yang akan datang.
Masa mendatang kita dipacu oleh kemajuan global salah satunya yang sangat nyata
bidang teknologi dan informasi yang semakin canggih dengan kemampuan membaca,
menulis seiring kemajuan zaman haruslah kita kembangkan secara sungguh-sungguh, agar
semua kemajuan dapat kita ikuti dengan baik, benar dan tepat guna.
Dalam kurikulum 2004, disarankan agar guru mengubah cara mengajar. Salah satu
perubahan cara mengajar itu adalah perlunya digunakan strategi yang menyediakan berbagai
macam kegiatan pembelajaran yang berimplikasi pada beragamnya pengalaman belajar yang
diperoleh peserta didik. Peserta didik harus diaktifkan melalui banyak ragam metode/strategi
pembelajaran. Dengan demikian, pada hakikatnya yang aktif dalam kegiatan pembelajaran
adalah peserta didik (student-centered activity). Dengan perubahan strategi diharapkan
terdapat perubahan yang signifikan dalam hal kemampuan berbahasa peserta didik.
B. Kesimpulan
Pembelajaran bahasa Indonesia adalah suatu proses perjalanan panjang yang dilalui
oleh setiap peserta didik dalam mempelajari bahasa Indonesia atau bahasa kedua setelah
bahasa Ibu. Adapun kompetensi dalam pembelajaran bahasa Indonesia meliputi menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis. Pada hakikatnya, tidak ada strategi pembelajaran yang
baik dan buruk. Yang ada ialah guru yang baik dan guru yang buruk. Strategi apa pun,
sehebat apa pun sebuah strategi, jika dibawakan oleh guru yang tidak dapat memaknai
strategi itu secara tepat dan sesuai dengan kondisi kelas dan karakteristik peserta didiknya,
strategi itu akan kehilangan daya tariknya. Oleh karena itu, diharapkan guru bahasa Indonesia
dapat memilih strategi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan sesuai dengan hakikat
belajar bahasa. Belajar bahasa sebenarnya ialah belajar bagaimana menggunakan bahasa
tersebut baik pada aspek pemahaman maupun pada aspek produktif bukan belajar tentang
bahasa.
Jurnal 3
A.Latar Belakang
Salah satu fungsi bahasa adalah untuk berkomunikasi. Untuk dapat berkomunikasi
dengan baik, ada empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai yaitu keterampilan
menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan tersebut merupakan satu
kesatuan yang saling mendukung dalam berkomunikasi. Agar komunikasi seorang siswa
lancar, maka keempat keterampilan berbahasa tersebut harus dilatihkan kepada siswa.
Semakin sering berlatih, siswa akan semakin lancar dan semakin baik komunikasinya.
Oleh sebab itu, siswa harus meningkatkan keempat keterampilan berbahasa tersebut
melalui pembelajaran bahasa. Pembelajaran bahasa di sekolah dimaksudkan untuk
meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.
Salah satu aspek yang sangat mendukung untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi
dan berbahasa yang baik dan benar tersebut adalah dengan menguasai banyak kosa kata.
Semakin banyak kata yang dikuasai siswa semakin lancar dan baik pula komunikasi dan
bahasa yang digunakan. Kosa kata merupakan bagian penting yang tak dapat dipisahkan
dalam proses pembelajaran. Dengan pemahaman kata yang sama, guru dan siswa dapat
berinteraksi dan berkomunikasi dengan lancar dalam proses belajar mengajar di kelas.
Namun, jika pemahaman siswa terhadap kata kurang, maka yang terjadi justru
sebaliknya proses belajar mengajar akan terhambat dan materi pelajaran tidak dapat diterima
dengan baik oleh siswa. Penguasaan dan pemahaman kosa kata dalam pembelajaran bahasa
mutlak harus ditingkatkan agar proses belajar mengajar dapat berjalan lancar dan siswa dapat
mengembangkan kemampuan dan keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca
dan menulis). Pemahaman dan penguasaan kosa kata merupakan dasar dan awal mula dari
segala aktivitas berbahasa. Jika kosa kata yang dikuasai siswa kurang, maka keempat
keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa pun tidak akan tercapai dengan tuntas dan
sempurna. Suatu tujuan tidak akan dapat tercapai jika tidak dimulai dari dasar.
Dengan memahami dan menguasai banyak kata siswa akan lancar memulai untuk
belajar empat keterampilan berbahasa. Pada saat menggunakan keterampilan membaca dan
menyimak siswa belajar untuk memahami dan mempelajari kata dan saat menggunakan
keterampilan berbicara dan menulis siswa belajar untuk menggunakan kata. Dari keempat
keterampilan berbahasa tersebut tidak ada satu pun yang terlepas dari penggunaan kata.
Untuk menguasai semua keterampilan berbahasa harus diawali dari penguasaan dan
pemahaman kata. Penguasaan dan pemahaman kata merupakan cikal bakal bahasa yang harus
dikuasa untuk dapat menguasai empat keterampilan berbahasa.
B. Kesimpulan
Ada beberapa faktor penyebab siswa kurang menguasai dan memahami kata. Pertama,
lingkungan siswa yang sama yaitu mayoritas siswa tinggal di pondok pesantren sehingga
wawasan mereka menjadi sempit. Kedua, siswa kurang menyadari bahwa menguasai dan
memahami kosa kata yang banyak akan memperlancar komunikasi mereka. Faktor-faktor ini
sangat menghambat tercapainya hasil pembelajaran yang maksimal dan hasilnya pun tak
sesuai harapan.
Penelitian dilakukan di SD Negeri 010047 Sei Alim Ulu. Penelitian dilakukan pada
bulan Pebruari sampai dengan bulan Mei semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Subjek
dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas VI SD Negeri 010047 Sei Alim Ulu kec. Air Batu
TP. 2015/2016. Pada tahapan ini peneliti melakukan kegiatan dalam upaya perbaikan praktek
melalui pemahaman yang lebih baik dan pelaksanaan tindakan yang lebih kritis. Dengan
dibekali lembar pengamatan menurut aspek-aspek identifikasi, waktu pelaksanaan,
pendekatan, metode, tindakan yang dilakukan peneliti serta tingkah laku siswa dan
kelemahan dan kelebihan yang ditemukan. Selama tahap pelaksanaan peneliti bersama
kolaborator melakukan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
lembar observasi yang telah disiapkan.