Disusun Oleh
Eka Rahayu
A40119134
Kelas : D
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan sebagai suatu kebutuhan yang sangat mendasar bagi kehidupan seseorang
karena melalui pendidikan seseorang bisa mendapatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan serta
dapat memperbaiki akhlak dan budi pekertinya sehingga ia tahu etika dan norma yang berlaku di
tengah masyarakat. Guru yang professional dalam melaksanakan pembelajaran
memepertimbangkan beberapa aspek, antara lain berorientasi pada perkembangan siswa karena
pembelajaran yang mengacu pada karakteristik siswa, baik kelompok maupun individu dapat
diterima oleh siswa, dan akan lebih bermakna. Kurikulum 2013 menekankan pentingnya
keseimbangan kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Sejalan dengan itu kemampuan
berbahasa dituntut melalui pembelajaran berkelanjutan: dimulai dengan meningkatkan
pengetahuan tentang jenis, kaidah, dan konteks suatu teks, dilanjutkan dengan keterampilan
menyajikan suatu teks tulis dan lisan baik terencana maupun spontan, dan bermuara pada
pembentukan sikap kesantunan dan ketepatan berbahasa serta sikap penghargaan terhadap Bahasa
Indonesia sebagai warisan budaya bangsa. Kurikulum 2013 Bahasa Indonesia mempunyai struktur
yang mirip dengan struktur kurikulum negara-negara di dunia, yang dibangun melalui tiga tujuan
utama yaitu pengetahuan, keterampilan, dan pengembangan sikap. Kurikulum 2013 ini mempunyai
struktur Kompetensi Inti ( KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang dibangun melalui konsep kurikulum
yang holistik. Tingkat keholistikan kurikulum ini dapat dilihat dari konsep KI dan KD yang
mempresentasikan nilai-nilai keagamaan, sosial-budaya, dengan pengetahuan, keterampilan
berbahasa serta sikap yang dibentuk melalui KI dan KD tersebut, konsep kebahasaan yang digunakan
sebagai
B. Rumusan Masalah ?
2) Bagaimana pembelajaran bahasa berbasis teks pada kurikulum 2013 di Sekolah dasar ?
C. Tujuan penulisan
1) Mengethaui model atau metode pemebelajaran bahasa berbasis teks di Sekolah dasar.
2) Mengethaui pembelajaran bahasa berbasis teks pada kurikulum 2013 di Sekolah dasar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Model atau Metode Pembelajaran Berbasis Teks (Text- Based Instruction Genre-Based Instruction)
Guru mengenalkan teks dan tujuannya, serta ftur-fturnya, dan membimbing siswa
memproduksi teks melalui proses pemberian bantuan (scaffolding). Pembelajaran Berbasis Teks
melibatkan proses di mana guru membantu siswa dalam memproduksi teks dan secara bertahap
mengurangi bantuan tersebut sampai siswa mampu menproduksi teks sendiri. Pembelajaran
diorganisasikan dengan menggunakan berbagai macam teks yang terkait dengan kebutuhan siswa,
dan siswa diberikan latihan dalam berbagai macam teks sampai mereka mampu memproduksi teks
tanpa bantuan dan bimbingan guru (Richards, 2015).
Pada satuan teks dengan tujuan untuk melaksanakan berbagai tindakan komunikatif secara
bermakna, dengan menggunakan atau terkait dengan teks-teks yang bermanfaat bagi kehidupan
peserta didik, secara reseptif dan produktif, secaralisan maupun tulis, di berbagai konteks yang
relevan dengan kehidupansiswa, dalam bentuk kegiatan berbicara, menyimak, membaca, dan
menulis yang terintegrasi secara alami dalam berbagai kegiatan komunikatif yang bermakna. Hal ini
berarti bahwa teks dipelajari bukan sebagai sasaran akhir, tetapi sebagai alat untuk melakukan
berbagai aktivitas terkait dengan dengan kehidupan nyata.
Penggunaan teks juga bertujuan untuk menumbuhkan sikap menghargai dan menghayati nilai-
nilai agama dan sosial, termasuk perilaku jujur, disiplin, bertanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
Emilia (2011: 21-22) menyebutkan beberapa prinsip utama pembelajaran Berbasis
Teks. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut.
a) Menekankan pentingnya guru mengembangkan kesadaran siswa bahwa setiap teks merupakan
kreasi unik dari seorang penulis yang unik juga dan bersifat relatif bagi sekelompok orang dan
konteks tertentu.
b) Menganggap belajar bahasa sebagai aktivitas sosial (Feez and Joyce, 1998) yang meniscayakan
kebergantungan antar siswa dan masyarakat, yang dalam hal ini bisa teman, guru atau orang dewasa
lain yang bisa membantu siswa mencapai hasil belajar yang lebih baik, termasuk orang tua. Melalui
prinsip ini pembelajaran bahasa berbasis teks diharapkan menghasilkan tiga hal: siswa belajar
bahasa, siswa belajar melalui bahasa, dan siswa belajar tentang bahasa (Derewianka, 1990; Feez and
Joyce, 1998)
c) Menekankan bahwa belajar akan berjalan lebih efektif kalau gurumenerangkan secara eksplisit
kemampuan yang diharapkan dimiliki oleh siswa setelah proses belajar selesai (Feez and Joyce, 1998;
Cope and Kalantiz, 1993); bagaimana bahasa beroperasi untuk membangun makna dalam berbagai
jenis teks dan ciri-cirilinguistiknya.
d) Menegaskan bahwa siswa belajar di bawah bimbingan guru dalam kerangka magang diaman siswa
berperan sebagai orang yang dilatih dan guru sebagai ahli dalam sistem dan fungsi bahasa.
e) Berkeyakinan bahwa pengajaran tata bahasa merupakan bagian penting untuk menuntun siswa
kepada pengetahuan tentang bagaimana bahasa berfungsi pengetahuan yang dapat melahirkan
pemberdayaan lebih luas bagi siswa .
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum pengganti Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),
sedangkan menurut Priyatni Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan dan penguatan dari Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dengan demikian, kurikulum 2013 merupakan kurikulum terbaru
dalam dunia pendidikan di Indonesia setelah KTSP.Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran yang
diajarkan pada lembaga pendidikan. Kurikulum adalah suatu rencana yang disusun untuk
melancarkan proses belajar mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau
lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya. Berdasarkan beberapa sumber di atas, dapat
disimpulkan bahwa suatu kurikulum sekurang-kurangnya berisi (a) penanggung jawab, (b) pelaku, (c)
rencana, (d) isi, (e) cara, (f) kegiatan/proses, dan (g) pedoman. Komponenkomponen tersebut
merupakan satu kesatuan dalam proses belajar mengajar, baik di dalam maupun di luar kelas.
Ruang lingkup kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia terbagi menjadi tiga, yakni
ranah sikap, ranah pengetahuan, dan ranah keterampilan. Ranah sikap aspek sosial mata pelajaran
Bahasa Indonesia berbeda tiap kelas.KD ini fokus pada karakter jujur, peduli, cinta tanah air,
semangat kebangsaan, demokratis, kreatif, santun, dan percaya diri ketika melakukan aktivitas
berbahasa baik secara lisan maupun tulisan.Ranah pengetahuan dan ranah keterampilan dalam
kurikulum 2013 yang dilaksanakan adalah pembelajaran berbasis teks. Kompetensi literasi adalah
kompotensi inti pembelajaran Bahasa Indonesia dalam memecahkan masalah kehidupan dengan
menggunakan teks sebagai alat utama komunikasi.
Ramadania (2016:4) Genre adalah proses sosial yang berorientasi pada tujuan itu. Genre
bukan bahasa, tetapi lebih pada semacam aturan sosial yang berupa tahapan prosedural yang secara
konvensional digunakan untuk mecapai tujuan social tertentu. Di dalam KI C dan D K13 secara
implisit mensiratkan pembelajaran berdasarkan jenis teks. Di dalam KD, jenis teks tersebut diurai
berdasarkan ranah kedekatan dengan siswa serta tingkat kesulitan tatanan nikai dan normasosial
yang terealisir di dalam bahasanya. Untuk mengajarkan genre ini diiperlukan metode pembelajaran
yang interaktif, dekonstruktif, dan rekonstruktif. Di dalam K13 ini diseebut empat tahap:
membangun konteks, pemodelan, membangun teks bersama-sama, dan membangun teks mandiri.
1) Membangun Konteks
Tahap membangun konteks ini digunakan guru dan siswa untuk mempersiapkansiswa untuk
masuk ke pelajaran yang akan diberikan. Tahap ini dapat dimulai dengan kegiatan mereview
pelajaran minggu lalu atau mengajak siswa untuk menyelami ranah pelajaran yang akan diberikan.
Kegiatan ini dapat dilakukan melalui Tanya jawab, cerita ulang, atau diskusi.
2) Pemodelan
Pemodelan merupakan tahap awal pengenalan model teks yamg diberikan.Biasanya,tahap ini
guru memberikan model genre atau tipe teks tertentu yang ideal, lengkap dengan tujuan social,
tahapan, dan ciri kebahasaan.Dalam tahap ini, pemodelan dilaksanakan dalam sejumlah kegiatan
dekontruksi tujuan sosial, tahapan, dan ciri kebahasaan untuk teks ini.
Membangun teks mandiri ini merupakan puncak dari seluruh kegiatan yang mengakumulasikan
antara kegiatan membangun teks dengan segala isinya. Siswa akan bekerja secara mandiri mulai
mencari sumber di perpustakaan, media, internet, observasi di lapangan, interview nara sumber
untuk memperoleh data yang akurat untuk membangun teks secara mandiri ini. Kemudian siswa
akan mempunyai catatan kepustakaan, lapangan, dan hasil interview yang akan ditulis menjadi
sebuah teks dengan genre yang utuh secara mandiri. Demikian juga siswa diminta untuk mempunyai
sikap terhadap lingkungan sebelum dituangkan ke dalam bentuk teks.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis teks digunakan sebagai representasi dari pelaksanaan
Kurikulum 2013 yang mengusung pendekatan saintifik (ilmiah) sebagai dasar proses
pembelajarannya. Pembelajaran teks dalam studio Bahasa Indonesia bergaris lurus dengan
pendekatan ilmiah yang mengedepankan sisi kesistematisan, terkontrol, empiris, dan kritis.
Representasi dari hal itu, tereksplisitkan pada genre teks yang dibelajarkan terdiri atas teks tunggal
(mikro) dan teks majemuk (makro).
B. Saran
Hal baik yang dapat diperoleh dari pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis teks ini adalah siswa
akhirnya dapat berlatih untuk berpikir metodologis, sebagai suatu kemampuan berpikir yang
dibutuhkan pada masa yang akan datang, siswa mampu mengembangkan kemampuan membaca
pemahaman, serta kemampuan menulis juga semakin berkembang dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Sufanti. 2013 Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Teks: Belajar Dari Ohio Amerika Serikat”,.
Fkip Universitas Muhammadiyah Surakarta
Agustina 2017. “Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Teks: Representasi Kurikulum “2013” FKIP
Unila : Jurnal Vol. 18, No. 1, Hal. 84 – 99
Ramadania.2016 “Konsep Bahasa Berbasis Teks Pada Buku Ajar Kurikulum 2013. Banjarmasin :Jurnal
Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya Vol. 1 No.2
Agustina, Eka Sofia dan Yunita Fitri. 2015. “Penyajian Kegiatan Pembelajaran Berbasis Pendekatan
Ilmiah (Saintific Approach) dalam Buku Teks Bahasa Indonesia “(Kajian Telaah Buku Teks).
Universitas Lampung: FKIP.