Dosen Pengampu:
Selvia Nelis, M.A
DISUSUN OLEH
Kelompok 6:
Amelia Sulistyawati
Devi Pratika Sari
Ismadina Aslamiah
Kelompok 6
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.
Bahasa Arab mempunyai peranan penting dalam pergaulan manusia yang
telah memasuki dunia globalisasi, informasi dan komunikasi. Oleh karena itu
jelaslah sudah kepentingan mempelajari bahasa Arab bukan saja untuk keagamaan
tetapi juga untuk pergaulan antar sesama bahkan antar bangsa.
Bahasa Arab telah diakui PBB secara resmi sebagai bahasa Internasional pada
tahun 1973. Ini membuktikan bahwa bahasa Arab berperan penting sebagai alat
komunikasi ditingkat internasional. Bahasa Arab semakin menarik untuk dipelajari
bukan dari dorongan keagamaan semata tetapi juga dilatarbelakangi oleh
perdagangan, politik, dan pendidikan.1
Dalam pembelajaran bahasa arab dikenal empat keterampilan berbahasa yang
harus dimiliki oleh siswa yaitu keterampilan mendengar, berbicara, membaca dan
menulis. Oleh karena itu, sebagai tenaga pengajar bahasa arab, seorang guru harus
memiliki maharah (keterampilan) serta kafa’ah (kompetensi) dibidang bahasa arab.
Dalam segi maharah (keterampilan), guru bahasa arab diharapkan menguasai empat
maharah (keterampilan), yakni; keterampilan mendengar (maharah al-istima’),
berbicara (maharah al-kalam), membaca (maharah al-qira’ah) dan menulis
(maharah al-kitabah). Sedangkan dalam segi kafa’ah (kompetensi), guru
diharapkan memiliki setidaknya empat kompetensi, yakni; kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Hal ini
diharapkan agar seorang guru bahasa arab mampu mengantar anak didiknya
memiliki kemampuan menguasai bahasa arab baik secara reseptif maupun
produktif.
B. Rumusan masalah.
Dari latar belakang masalah di atas dapat kita ketahui bahwa rumusan masalah
yang akan di bahas dalam makalah ini adalah:
1. Apa itu strategi pembelajaran?
1
Taubah, Miftachful. Maharah dan Kafa'ah Dalam Pembelajaran Bahasa Arab. (Jawa Timur:
Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, Vol. 10, No. 1, 2019). Hal. 31.
1
2
2
Nasution, Wahyudi Nur. Strategi Pembelajaran. (Medan: Perdana Publishing, 2017). Hal. 3.
3
4
3
Ibid, hal 4.
5
4
Saepudin. Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Arab. (Yogyakarta: TrustMedia Publishing,
2012). Hal. 13.
6
oleh guru antara lain: Memilih percakapan yang sesuai dengan tingkat
kebahasaan dan jenjang siswa, serta yang bisa menyenangkan siswa. 5
Guru menceritakan kepada siswa, siswa mendengarkan dengan baik
kemudian kemudian guru memberi pertanyaan kepada siswa. Guru
menyampaikan cerita yang cocok dan mudah bagi siswa , kemudian secara
bergantian siswa diminta menceritakan kembali dengan bahasa me reka.
Guru melatih seorang siswa untuk mendengarkan cerita pendek atau
mendengarkan dari kaset, kemudian menceritakan kembali didepan kelas
dan mendiskusikan dengan teman-temannya. Guru member perintah dengan
satu kaliucapan tanpa mengulang, kemudian meminta beberapa anak untuk
mengulangi perintah dan siswa yang ain diminta mengerjakannya. Mengajar
istima’ dengan bermain peran (rool playing). Mengajar istima’ dengan bisik
berantai.
Guru membacakan satu tema bacaan pendek dan mudah, setelah itu
memberikan pertanyaan kepada siswa secara lisan tanpa membetulkan jika
jawaban salah. Kemudian mengulangi bacaan, agar siswa mengingat
kembali dan mengoreksi jawabannya sendiri.
Guru menyampaikan satu kata atau dua kata yang tidak cocok dalam
kalimat, kemudian bertanya pada siswa tentang pendapat mereka mengenai
materi yang telah mereka dengar. Guru memperbanyak pertanyaan lisan dan
meminta siswa menjawabnya. Guru menampilkan bahan istima’ dengan
menggunakan media elektronik.
2. Kalam (Keterampilan Bercakap).
Seseorang dapat dikatakan mampu bercakap apabila ia dapat
mengucap-kan bunyi-bunyi bahasa yang dapat dipahami oleh si pendengar
(lawan bicara), menguasai kaidah-kaidah bahasa (sharaf dan nahwu), dan
mampu menggunakan kosa kata dengan tepat sesuai dengan pi kiran dan
situasi (konteks) di mana ia berbicara, kapan, kepada siapa, dan tentang apa.
5
Noviansah, Ahmad. Strategi Pembelajaran Bahasa Arab di MI. (Yogyakarta: El-Hikmah, Vol.
14, No. 2, 2020). Hal. 195.
7
pembeca dengan penulis melalui teks yang ditulisnya, ada hubungan positif
antara bahasa lisan dan bahasa tulis.
Kemahiran membaca mengandung dua aspek atau pengertian. Pertama,
mengubah lambang tulis menjadi bunyi. Kedua, menangkap arti dari seluruh
situasi yang dilambangkan dengan lambang-lambang tulis dan bunyi
tersebut.
Beberapa jenis membaca dan strategi pengajarannya, antara lain:
Membaca keras, yang terutama ditekankan adalah kemampuan membaca
dengan: Menjaga ketepatan bunyi bahasa Arab, baik dari segi makhraj
maupun sifat-sifat bunyi yang lain; Irama yang tepat dan ekspresi yang
menggambarkan perasaan penulis; Lancer, tidak tersendat -sendat dan
terulang-ulang; dan Memperhatikan tanda baca atau tanda grafis (pungtuasi)
Membaca dalam hati (Al-Qiraah Ash-shamitah). Dalam kegiatan
membaca dalam hati, perlu diciptakan suasana kelas yang tertib sehingga
memungkin siswa berkonsetrasi kepada bacaannya.
Membaca cepat (Al-Qiraah as-sari’ah). Dalam membaca cepat ini
siswa tidak diminta membaca rincian-rincian isi teks, tetapi cukup dengan
pokok-pokoknya saja. Membaca rekreatif ( al-Qira’ah alistimta’iyyah).
Dalam hal ini, bahn bacaan dipilihkan yang ringan popular, baik ditinjau
dari segi isi maupun susunanya. Biasanya berupa cerita dan novel. Terakhir
Membaca Analistik (Al-Qira’ah attahiliyah). Tujuan dalam membaca ini
adalah untuk melatih siswa agar memiliki kemampuan mencari informasi
dari bahan tertulis.
2. Kitabah (Keterampilan Menulis).
Menulis merupakan kemampuan mengunakan pola-pola bahasa secara
tertulis untuk mengungkapkan suatu gagasan atau pesan. Menurut Acep
Hermawan keterampilan menulis (maharah al-kitabah/writing skill) adalah
kemampuan dalam mendeskripsikan atau mengungkapkan si si pikiran,
mulai dari aspek yang sederhana seperti menulis kata-kata sampai kepada
aspek yang kompleks yaitu mengarang. Kemahiran menulis mempunyai dua
aspek. Pertama, kamahiran membentuk huruf dan menguasai ejaan. Kedua,
9
B. Saran.
Saran yang dapat pemakalah sampaikan adalah dengan membaca makalah ini
diharapkan kita semua dapat memahami dengan baik mengenai materi makalah kali
ini.
Demikianlah makalah ini dibuat, tentunya masih banyak kekurangan dan
kesalahan di dalam penulisan maupun pengambilan referensi, oleh sebab itu selaku
penyusun makalah ini menerima kritik dan saran agar untuk pembuatan makalah
kami ke depan menjadi lebih baik. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Aamiin.
10
DAFTAR PUSTAKA
Nasution, Wahyudi Nur. Strategi Pembelajaran. Medan: Perdana Publishing, 2017.
Noviansah, Ahmad. Strategi Pembelajaran Bahasa Arab di MI. Yogyakarta: El-
Hikmah, Vol. 14, No. 2, 2020.
Saepudin. Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Arab. Yogyakarta: TrustMedia
Publishing, 2012.
Taubah, Miftachful. Maharah dan Kafa'ah Dalam Pembelajaran Bahasa Arab.
Jawa Timur: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, Vol. 10, No. 1,
2019.
11