Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB MI/SD


“Strategi Inovatif Dalam Pembelajaran Bahasa Arab (Istima',
Kalam, Qiroah dan Kitabah)”

Dosen Pengampu:
Selvia Nelis, M.A

DISUSUN OLEH
Kelompok 6:
Amelia Sulistyawati
Devi Pratika Sari
Ismadina Aslamiah

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM YASNI BUNGO
TAHUN AJARAN
2023/2024
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Puji syukur alhamdulillah penulis ucapkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa
Ta’ala Tuhan seluruh alam yang maha rahman dan rahim karena atas berkat rahmat
dan kasih sayang-Nya makalah yang berjudul "Strategi Inovatif Dalam
Pembelajaran Bahasa Arab (Istima', Kalam, Qiroah dan Kitabah)" terselesaikan dan
terimakasih penulis sampaikan kepada dosen pengampu mata kuliah Pembelajaran
Bahasa Arab MI/SD, ibuk Selvia Nelis, M.A, yang telah mengarahkan dan
membimbing pembuatan makalah yang baik dan benar.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan, walaupun penulis telah berusaha menyajikan yang terbaik bagi
pembaca. Oleh karena itu, kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini
dengan senang hati penulis terima. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Aamiin.

Muara Bungo, 07 November 2023

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii


DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3
A. Pengertian Strategi Pembelajaran ........................................................... 3
B. Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Istima' dan Kalam .............................. 5
C. Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Qiroah dan Kitabah ............................ 7
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 10
A. Kesimpulan ................................................................................................. 10
B. Saran ............................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.
Bahasa Arab mempunyai peranan penting dalam pergaulan manusia yang
telah memasuki dunia globalisasi, informasi dan komunikasi. Oleh karena itu
jelaslah sudah kepentingan mempelajari bahasa Arab bukan saja untuk keagamaan
tetapi juga untuk pergaulan antar sesama bahkan antar bangsa.
Bahasa Arab telah diakui PBB secara resmi sebagai bahasa Internasional pada
tahun 1973. Ini membuktikan bahwa bahasa Arab berperan penting sebagai alat
komunikasi ditingkat internasional. Bahasa Arab semakin menarik untuk dipelajari
bukan dari dorongan keagamaan semata tetapi juga dilatarbelakangi oleh
perdagangan, politik, dan pendidikan.1
Dalam pembelajaran bahasa arab dikenal empat keterampilan berbahasa yang
harus dimiliki oleh siswa yaitu keterampilan mendengar, berbicara, membaca dan
menulis. Oleh karena itu, sebagai tenaga pengajar bahasa arab, seorang guru harus
memiliki maharah (keterampilan) serta kafa’ah (kompetensi) dibidang bahasa arab.
Dalam segi maharah (keterampilan), guru bahasa arab diharapkan menguasai empat
maharah (keterampilan), yakni; keterampilan mendengar (maharah al-istima’),
berbicara (maharah al-kalam), membaca (maharah al-qira’ah) dan menulis
(maharah al-kitabah). Sedangkan dalam segi kafa’ah (kompetensi), guru
diharapkan memiliki setidaknya empat kompetensi, yakni; kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Hal ini
diharapkan agar seorang guru bahasa arab mampu mengantar anak didiknya
memiliki kemampuan menguasai bahasa arab baik secara reseptif maupun
produktif.
B. Rumusan masalah.
Dari latar belakang masalah di atas dapat kita ketahui bahwa rumusan masalah
yang akan di bahas dalam makalah ini adalah:
1. Apa itu strategi pembelajaran?

1
Taubah, Miftachful. Maharah dan Kafa'ah Dalam Pembelajaran Bahasa Arab. (Jawa Timur:
Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, Vol. 10, No. 1, 2019). Hal. 31.

1
2

2. Apa strategi pembelajaran Bahasa Arab Istima' dan Kalam?


3. Apa strategi pembelajaran Bahasa Arab Qiroah dan Kitabah.
C. Tujuan.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Agar kita dapat mengetahui apa itu strategi pembelajaran.
2. Agar kita dapat mengetahui strategi pembelajaran Bahasa Arab
Istima' dan Kalam.
3. Agar kita dapat mengetahui strategi pembelajaran Bahasa Arab
Qiroah dan Kitabah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi Pembelajaran
Kata strategi berasal dari bahasa Latin, yaitu ‘strategia’ yang berarti
seni penggunaan rencana untuk mencapai tujuan. Secara umum strategi
adalah alat, rencana, atau metode yang digunakan untuk menyelesaikan
suatu tugas. Dalam konteks pembelajaran, strategi berkaitan dengan
pendekatan dalam penyampaian materi pada lingkungan pembelajaran.
Strategi pembelajaran juga dapat diartikan sebagai pola kegiatan
pembelajaran yang dipilih dan digunakan guru secara kontekstual, sesuai
dengan karakteristik peserta didik, kondisi sekolah, lingkungan sekitar dan
tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Strategi pembelajaran terdiri
dari metode, teknik, dan prosedur yang akan menjamin bahwa peserta didik
akan betul-betul mencapai tujuan pembelajaran. Kata metode dan tekn ik
sering digunakan secara bergantian. Untuk itu, strategi pembelajaran harus
disesuaikan dengan tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditentukan agar
diperoleh langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien. 2
Menurut Miarso, strategi pembelajaran adalah pendekatan menyeluruh
pembelajaran dalam suatu sistem pembelajaran, yang berupa pedoman
umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan umum pembelajaran,
yang dijabarkan dari pandangan falsafah dan atau teori belajar tertentu.
Seels dan Richey menyatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan
rincian dari seleksi pengurutan peristiwa dan kegiatan dalam pembelajaran,
yang terdiri dari metode-metode, teknikteknik maupun prosedur-prosedur
yang memungkinkan peserta didik mencapai tujuan. Kauchak dan Eggen
mengartikan strategi pembelajaran sebagai seperangkat kegiatan yang
dilakukan oleh pendidik untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Romiszowsky strategi dalam konteks kegiatan pembelajaran
mengandung makna, yaitu untuk mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar

2
Nasution, Wahyudi Nur. Strategi Pembelajaran. (Medan: Perdana Publishing, 2017). Hal. 3.

3
4

dengan memilih metode-metode yang dapat mengembangkan kegiatan


belajar peserta didik secara lebih aktif. Pendapat yang hampir sama
dikemukakan Dick dan Carey yang mengatakan strategi belajar mengajar
mencakup keseluruhan komponen pembelajaran yang bertujuan
menciptakan suatu bentuk pembelajaran dengan kondisi tertentu agar dapat
membantu proses belajar peserta didik. Sedangkan Semiawan berpendapat
ditinjau dari segi proses pembelajaran strategi belajar mengajar merupakan
proses bimbingan terhadap peserta didik dengan menciptakan kondisi
belajar murid secara lebih aktif. 3
Setiap strategi pembelajaran yang dikembangkan, menurut
Romiszowsky harus selalu mencerminkan posisi teoretis yang merujuk pada
bagaimana seharusnya pembelajaran itu dilaksanakan. Karena itu, Hamalik
mendefinisikan strategi belajar mengajar sebagai suatu s istem yang
menyeluruh yang terdiri dari sejumlah komponen, yakni komponen
masukan (in put), komponen proses (process), dan komponen produk (out
put). Salusu berpandangan strategi merupakan suatu seni menggunakan
kecakapan dan sumber daya untuk mencapai sasarannya melalui hubungan
yang efektif dengan lingkungan dan kondisi yang lebih menguntungkan.
Dari batasan-batasan itu, dapat dipahami bahwa strategi pembelajaran
merupakan pendekatan menyeluruh pembelajaran dalam mengelola
kegiatan pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran secara
sistematis dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan secara efektif dan efisien.
Sebagai suatu pola aktivitas pendidik – peserta didik, strategi
pembelajaran memuat sejumlah komponen yang membentuk jalinan
keterkaitan dalam wadah yang disebut dengan pola pembelajaran. Dick dan
Carey memandang strategi pembelajaran sebagai penjelasan te ntang
komponen-komponen umum dari separangkat materi pembelajaran dan

3
Ibid, hal 4.
5

prosedur yang akan digunakan bersama bahan-bahan itu, untuk


menghasilkan suatu hasil belajar tertentu pada peserta didik.
B. Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Istima' dan Kalam.
1. Istima' (Keterampilan Menyimak).
Keterampilan menyimak atau mendengar (al-mah rah al-
istim’/listening skill) adalah kemampuan seseorang dalam mencerna atau
memahami kata atau kalimat yang diujarkan oleh mitra bicara atau media
tertentu. 4
Adapun Shaleh Abdul Majid mengemukakan bahwa keterampilan
menyimak adalah kemampuan menganalisa simbol-simbol bahasa ke dalam
makna-makna yang dimaksud oleh pembicara tanpa ada tambahan atau
pengurangan.
Kemampuan menyimak dapat dilakukan dengan latihan yang terus
menerus untuk mendengarkan perbedaan bunyi unsur-unsur kata (fonem)
dengan unsur-unsur lainnya berdasarkan makhraj huruf yang benar baik
langsung dari penutur aslinya maupun melalui rekaman.
Meskipun demikian, dalam praktik komunikasi yang sebenarnya,
seseorang dalam memehami pesan yang disampaikan oleh mitra bicara
sering mendapatkan gangguan baik gangguan yang berasal dari si pembicara
itu sendiri seperti bunyi bahasa yang kurang jelas diucapkan karena sakit
atau struktur bahasa yang kacau maupun dikarenakan ada gangguan dari
luar seperti lingkungan yang ramai dimana komunikasi itu terjadi sehingga
banyak suara yang dapat didengar selain pesan yang disampaikan oleh mitra
bicara.
Istima’ merupakan sarana dan tahap pertama yang digunakan manusia
untuk berhubungan dengan sesama. Istima’ merupakan maharah dasar yang
harus dikuasai untuk dapat menguasai unsure bahasa dan tiga maharah
bahasa berikutnya. Sehingga strategi pembelajaran istima’ harus
diperhatikan. Adapun strategi pembelajaran istima’ yang dapat digunakan

4
Saepudin. Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Arab. (Yogyakarta: TrustMedia Publishing,
2012). Hal. 13.
6

oleh guru antara lain: Memilih percakapan yang sesuai dengan tingkat
kebahasaan dan jenjang siswa, serta yang bisa menyenangkan siswa. 5
Guru menceritakan kepada siswa, siswa mendengarkan dengan baik
kemudian kemudian guru memberi pertanyaan kepada siswa. Guru
menyampaikan cerita yang cocok dan mudah bagi siswa , kemudian secara
bergantian siswa diminta menceritakan kembali dengan bahasa me reka.
Guru melatih seorang siswa untuk mendengarkan cerita pendek atau
mendengarkan dari kaset, kemudian menceritakan kembali didepan kelas
dan mendiskusikan dengan teman-temannya. Guru member perintah dengan
satu kaliucapan tanpa mengulang, kemudian meminta beberapa anak untuk
mengulangi perintah dan siswa yang ain diminta mengerjakannya. Mengajar
istima’ dengan bermain peran (rool playing). Mengajar istima’ dengan bisik
berantai.
Guru membacakan satu tema bacaan pendek dan mudah, setelah itu
memberikan pertanyaan kepada siswa secara lisan tanpa membetulkan jika
jawaban salah. Kemudian mengulangi bacaan, agar siswa mengingat
kembali dan mengoreksi jawabannya sendiri.
Guru menyampaikan satu kata atau dua kata yang tidak cocok dalam
kalimat, kemudian bertanya pada siswa tentang pendapat mereka mengenai
materi yang telah mereka dengar. Guru memperbanyak pertanyaan lisan dan
meminta siswa menjawabnya. Guru menampilkan bahan istima’ dengan
menggunakan media elektronik.
2. Kalam (Keterampilan Bercakap).
Seseorang dapat dikatakan mampu bercakap apabila ia dapat
mengucap-kan bunyi-bunyi bahasa yang dapat dipahami oleh si pendengar
(lawan bicara), menguasai kaidah-kaidah bahasa (sharaf dan nahwu), dan
mampu menggunakan kosa kata dengan tepat sesuai dengan pi kiran dan
situasi (konteks) di mana ia berbicara, kapan, kepada siapa, dan tentang apa.

5
Noviansah, Ahmad. Strategi Pembelajaran Bahasa Arab di MI. (Yogyakarta: El-Hikmah, Vol.
14, No. 2, 2020). Hal. 195.
7

Keterampilan bercakap (maharah al-kal m/speaking skill) dapat juga


dipahami sebagai kemampuan untuk mengungkapkan bunyi-bunyi artikulasi
atau kata-kata untuk mengekspresikan pikiran berupa ide, pendapat,
keinginan, atau perasaan kepada mitra bicara. Dalam makna yang lebih luas,
berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat didengar dan
dilihat yang memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan otot tubuh manusia
untuk menyampaikan pikiran dalam rangka memenuhi kebutuhannya.
Berbicara/ kalam adalah salah satuketerampilan berbahasa yang harus
dikuasai seorang siswa, untuk itu seorang guru harus mempunya strategi
yang jitu agar para siswa terlatih untuk menggunakan bahasa yang
dipelajarinya secara aktif.
Berikut ini akan dipaparkan strategi pemeblajaran kalam yang yang
bisa dipraktikan oleh guru: Guru mengucapkan beberapa nama benda yang
ada di dalam kelas dengan menggunakan bahasa Arab, kemudian siswa
diminta untuk menirukannya, kemudian guru melanjutkan dengan
mengaitkan nama-nama benda tersebut dengan situasi di kelas. Jika sudah
mungkin untuk dikembangkan guru bisa melanjutkan dengan cerita yang
menggambarkan kegiatan siswa atau menampilkan cerita bergambar yang
mengandung alur percakapan, kemudian meminta siswa untuk bertanya
seperti pemeran gambar tersebut. Guru meminta siswa untuk memilih
gambar tertentu dan mendeskripsikannya. Guru meminta siswa untuk
memilih gambar tertentu dan mendeskripsikannya.
C. Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Qiroah dan Kitabah.
1. Qiroah (Keterampilan Membaca).
Membaca merupakan salah satu ketermpilan bahas yang tidak
sederhana, tidak hanya sekedar membunyikan huruf-atau kata-kata akan
tetapi sebuah keterampilan yang melibatkan keterampilan yang melibatkan
berbagai kerja akal dan pikiran. Keterampilan membaca (maharah al-qir’ah/
reading skill) adalah kemampuan mengenali dan memahami isi sesuatu yang
ditulis (lambang-lambag tertulis) dengan melafalkan atau mencernanya
didalam hati. Membaca hakekatnya adalah proses komunikasi antara
8

pembeca dengan penulis melalui teks yang ditulisnya, ada hubungan positif
antara bahasa lisan dan bahasa tulis.
Kemahiran membaca mengandung dua aspek atau pengertian. Pertama,
mengubah lambang tulis menjadi bunyi. Kedua, menangkap arti dari seluruh
situasi yang dilambangkan dengan lambang-lambang tulis dan bunyi
tersebut.
Beberapa jenis membaca dan strategi pengajarannya, antara lain:
Membaca keras, yang terutama ditekankan adalah kemampuan membaca
dengan: Menjaga ketepatan bunyi bahasa Arab, baik dari segi makhraj
maupun sifat-sifat bunyi yang lain; Irama yang tepat dan ekspresi yang
menggambarkan perasaan penulis; Lancer, tidak tersendat -sendat dan
terulang-ulang; dan Memperhatikan tanda baca atau tanda grafis (pungtuasi)
Membaca dalam hati (Al-Qiraah Ash-shamitah). Dalam kegiatan
membaca dalam hati, perlu diciptakan suasana kelas yang tertib sehingga
memungkin siswa berkonsetrasi kepada bacaannya.
Membaca cepat (Al-Qiraah as-sari’ah). Dalam membaca cepat ini
siswa tidak diminta membaca rincian-rincian isi teks, tetapi cukup dengan
pokok-pokoknya saja. Membaca rekreatif ( al-Qira’ah alistimta’iyyah).
Dalam hal ini, bahn bacaan dipilihkan yang ringan popular, baik ditinjau
dari segi isi maupun susunanya. Biasanya berupa cerita dan novel. Terakhir
Membaca Analistik (Al-Qira’ah attahiliyah). Tujuan dalam membaca ini
adalah untuk melatih siswa agar memiliki kemampuan mencari informasi
dari bahan tertulis.
2. Kitabah (Keterampilan Menulis).
Menulis merupakan kemampuan mengunakan pola-pola bahasa secara
tertulis untuk mengungkapkan suatu gagasan atau pesan. Menurut Acep
Hermawan keterampilan menulis (maharah al-kitabah/writing skill) adalah
kemampuan dalam mendeskripsikan atau mengungkapkan si si pikiran,
mulai dari aspek yang sederhana seperti menulis kata-kata sampai kepada
aspek yang kompleks yaitu mengarang. Kemahiran menulis mempunyai dua
aspek. Pertama, kamahiran membentuk huruf dan menguasai ejaan. Kedua,
9

kemahiran melahirkan fikiran dan perasaan dengan tulisan. Tahap -tahap


latihan menulis antara lain: Pertama, latihan kebahasaan (tamrinat
lughwawiyah); Dalam hal ini dapat ditempuh dengan mengunakan dua cara,
yaitu rekomendasi adalah latihan untuk menggabun gkan kalimat-kalimat
yang mulanya berdiri sendiri menjadi satu kalimat menjadi satu kalimat
panjang.
Sedangkan transforamasi adalah latihan mengubah bentuk kalimat, dari
kalimat positif menjadi kalimat negative, kalimat berita menjadi kalimat
tanya dan sebagainya. Kedua, mencontoh; Pada tahap pertama siswa belajar
dan melatih dari menulis dengan tepat sesuai dengan contoh.
Kedua, siswa belajar mengeja dengan benar. Ketiga, siswa berlatih
menggunakan bahasa Arab yang benar. Ketiga, reproduksi; Reproduksi
adalah menulis berdasarkan apa yang telah dipelajari secara lisan. Dalam
hal ini siswa sudah mulai dilatih menulis tanpa ada model. Keempat, imlak;
Imlak disamping melatihkan penulisan ejaan juga melatih penggunaan
‘gerbang telinga’ untuk membedakan makhrajul huruf. Kelima, mengarang
terpimpin; Pada tahap ini, siswa mulai dikenalkan dengan penulisan alinea,
walaupun sifatnya masih terpimpin. Keenam, mengisi formulir, bagan, dan
sejenisnya. Ketujuh, mengarang bebas. Tahap-tahap ini merupakan tahap
yang melatih siswa untuk mengutarakan isi hatinya dengan memilih kata -
kata dan pola kalimat secara bebas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Kesimpulan yang dapat saya sampaikanaadala terdapat banyak sekali strategi
mengenai keterampilan membaca, mendengar, menulis dan berbicara. Semua
materi pembelajaran Bahasa Arab akan sangat cocok jika digunakan dengan strategi
pembelajaran yang baik cocok, sesuai dan baik juga.

B. Saran.
Saran yang dapat pemakalah sampaikan adalah dengan membaca makalah ini
diharapkan kita semua dapat memahami dengan baik mengenai materi makalah kali
ini.
Demikianlah makalah ini dibuat, tentunya masih banyak kekurangan dan
kesalahan di dalam penulisan maupun pengambilan referensi, oleh sebab itu selaku
penyusun makalah ini menerima kritik dan saran agar untuk pembuatan makalah
kami ke depan menjadi lebih baik. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Aamiin.

10
DAFTAR PUSTAKA
Nasution, Wahyudi Nur. Strategi Pembelajaran. Medan: Perdana Publishing, 2017.
Noviansah, Ahmad. Strategi Pembelajaran Bahasa Arab di MI. Yogyakarta: El-
Hikmah, Vol. 14, No. 2, 2020.
Saepudin. Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Arab. Yogyakarta: TrustMedia
Publishing, 2012.
Taubah, Miftachful. Maharah dan Kafa'ah Dalam Pembelajaran Bahasa Arab.
Jawa Timur: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, Vol. 10, No. 1,
2019.

11

Anda mungkin juga menyukai