Disusun oleh:
Kelompok 2
1. Elvi Novaria PM ( 02.221.1025)
2. Hilal Hamdi PM ( 02.221.1037)
3. Khairunnisa Ananda Putri. D PM ( 02.221.1046)
Segala puji syukur dan terimakasih kami ucapkan kepada Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Pembelajaran Bahasa Arab MI/SD. Shalawat serta salam semoga senantiasa
terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW Allahumma Shalli
‘ala Sayyiidina Muhammad wa ‘ala Ali Sayyidina Muhammad.
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas dapat kita ketahui bahwa rumusan masalah
yang akan di bahas dalam makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan pendekatan pembelajaran bahasa arab?
2. Apa saja pendekatan dalam pembelajaran bahasa arab di MI/SD?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Agar dapat mengetahui dan memahami definisi pendekatan pembelajaran
bahasa arab.
2. Agar dapat mengetahui apa saja pendekatan dalam pembelajaran bahasa arab di
MI/SD.
BAB II
PEMBAHASAN
1
Hasbullah, “Dasar-dasar Ilmu Pendidikan”, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hal.6.
3
4
2
Rusydi Ahmad Thu’aimah, “Ta’lim al- Arabiyah Li Ghairi al-Nathiqina biha Manahijuhu wa
Asalibuhu”, (ISESCO, 1989), hal.115.
6
Berangkat dari asumsi ini, maka bahasa yang pertama adalah ujaran. Untuk itu
pengajaran bahasa harus dimulai dengan memperdengarkan bunyi-bunyi bahasa
dalam bentuk kata atau kalimat secara klasikal kemudian meminya siswa
menirukannya. Untuk kemudian dihafalkan, sebelum pembelajaran membaca dan
menulis diajarkan.
Berkembangnya komunikasi yang mendekatkan jarak antara individu yang
lain serta kebutuhan kepada bahasa untuk dipergunakannya dalam komunikasi
lisan merupakan motivasi lahirnya pendekatan ini. Asumsi ini diperkuat dengan
adanya faktor kebiasaan. Karena suatu prilaku akan menjadi kebiasaan apabila
diulang berkali-kali. Begitupula dengan pengajaran bahasa harus dilakukan
dengan teknik pengulangan atau repetisi.3
Keunggulan pendekatan ini mampu memberikan stimulus maupun motivasi
bagi peserta didik yang kemampuan berbahasanya pas-pasan. Memberikan ruang
seluas-luasnya bagi mereka yang memiliki kemampuan berbahasa di atas rata-
rata. Pendekatan ini digambarkan seperti seorang bayi yang baru memperoleh
bahasa pertama yang dimulai dari mendengar dan berbicara.
Tujuan pendekatan ini bisa dicapai dengan baik apabila menggunakan
teknik yang paling ideal, yaitu latihan audio-lingual (audio lingual drill) atau
latihan pola kalimat, yaitu latihan-latihan mendengarkan berbagai bentuk pola
kalimat secara sistematis. Latihan ini bisa dipraktekan di dalam kelas atau
laboratorium bahasa.
4. Pendekatan Komunikatif (Al-Madkhal Al-Ittishali)
Tujuan pendekatan ini untuk mengembangkan kemampuan komunikatif dari
empat keterampilan berbahasa yaitu: mendengar, berbicara, membaca serta
menulis. Dengan pendekatan komunikasi ini berarti telah melakukan terobosan
baru dan strategis di bidang pengajaran bahasa kedua, dan dianggap sebagai
pendekatan integral yang memiliki ciri-ciri yang pasti. Seseorang dapat dikatakan
memiliki kompetensi komunikatif apabila ia dapat menggunakan bahasa dengan
3
Abd. Wahab Rosyidi, Mamlu’atul Ni’mah, “Memahami Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa
Arab”, (Malang:Uin-Maliki Press, 2012), hal.36-37.
7
ragam yang tepat menurut situasi dalam hubungannya antara pembicara dan
pendengar.
Menurut Hymes, terdapat empat faktor yang menjadi pembangun dan
menjadi ciri penanda kompetensi komunikatif ini, yaitu kegramatikalan
(penguasaan tata bahasa secara baik), keberterimaan (saling dapat dipahami dan
memahami), ketepatan (konteks dengan situasi yang berkembang), dan
keterlaksanaan (praktik yang dilakukan secara terus-menerus).
Seseorang yang hanya menguasai struktur atau pola-pola kalimat yang
terlepas dari konteks belum bisa disebut sebagai orang yang mampu berbahasa.
Kemampuan berbahasa yang sebenarnya haruslah mencakup penguasaan kaidah-
kaidah gramatika sekaligus penguasaan norma-norma sosial yang terkait dengan
penggunaan bahasa.
Tujuan utama pembelajaran bahasa bukanlah penguasaan tatabahasa, tetapi
bagaimana supaya siswa memiliki kemampuan dan keberanian berkomunikasi
dengan menggunakan bahasa secara baik dan benar serta efektif dan wajar. Oleh
karena itu pendekatan komunikatif ini seyogyanya mempersedikit bahasa ibu serta
memperbanyak penggunaan bahasa yang dipelajari (Arab) sebagai bahasa
komunikasi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, tidak hanya ketika
menyampaikan materi pelajaran saja.
5. Pendekatan Pembelajaran Aktual
Dari perubahan proses pembelajaran yang berpusat pada guru menuju
pembelajaran yang berpusat pada siswa melahirkan berbagai pendekatan
pembelajaran yang bertujuan untuk membelajarkan siswa. Diantaranya adalah;
pendekatan konstruktivisme, Pendekatan kontekstual, Quantum Pembelajaran dan
pengajaran, pembelajaran kooperatif, dan PAKEM (pembelajaran aktif, kreatif,
efektif dan menyenangkan) atau PAIKEM (pembelajaran aktif, inovatif, kreatif,
efektif dan menyenangkan). Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pendekatan
PAKEM adalah sebagai berikut:4
1. Memahami sifat yang dimiliki anak.
4
Umi Machmudah dan Abdul Wahab Rosyidi, ”Active Learning Dalam Pembelajaran Bahasa
Arab”, (UIN Malang Press. 2008), hal.90-94.
8
5
Ahmad Fuad Effendy, “Metodologi Pengajaran Bahasa Arab”, (Malang:Misykat, 2017)
hal.210-212.
9
11
DAFTAR PUSTAKA
12