Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Farida (21203076)
FAKULTAS TARBIYAH
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Landasan Teori
B. Penelitian Terdahulu
C. Hipotesis Tindakan
A. Jenis Penelitian
B. Pendekatan Penelitian
C. Waktu dan Jadwal Penelitian
D. Subyek Penelitian
E. Rancangan Penelitian
F. Desain Tindakan
G. Teknik Pengumpulan Data
H. Instrumen Penelitian
I. Analisis Data
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
1
Ali Imron, dewi farda fajriyah, penggunaan metode bernyanyi dalam menghafal
mufrodat (kosakata) bahasa Arab di MI, vol.1. Dawuh guru. Februari 2021
2
Zainal Abidin, perkembangan masa depan bahasa arab, 2021
pengembangan kemampuan seseorang dalam suatu bahasa yang sudah
dikuasai, untuk itu diperlukan metode yang tepat dalam rangka
pembelajaran kosakata Bahasa Arab agar kebutuhan perbendaharaan
kosakata dalam pembelajaran tercapai.3
B. Identifikasi Masalah
1) Siswa
Meningkatkan minat belajar menghafal siswa kelas 7 di MTS
Nurul Islam dengan metode bernyanyi
2) Guru
Sebagai bahan pertimbangan bagi para guru dalam Meningkatkan
minat belajar menghafal siswa kelas 7 di MTS Nurul Islam
3) Peneliti
Untuk menambah wawasan dan pengalaman dalam penelitian dan
Sebagai alternatif dalam menangani masalah yang ada dikelas.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Pengertian Pembelajaran
Kata pembelajaran menurut Sagala dan Syaiful adalah
terjemahan dari “Instruction“ yang banyak digunakan
dalam dunia pendidikan di Amerika Serikat. Istilah ini
banyak dipengaruhi oleh aliran psikologi kognitif
wholistik, yang menempatkan siswa sebagai sumber
dari kegiatan. Selain itu istilah ini juga dipengaruhi oleh
perkembangan teknologi yang diasumsikan dapat
mempermudah siswa mempelajari segala sesuatu lewat
berbagai macam media seperti bahan cetak atau
program televisi, gambar, audio dan lainnya.5
Menurut Corey Pembelajaran adalah suatu
proses dimana lingkungan seseorang secara sengaja
dikelola memungkinkan ia turut serta dalam tingkah
laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau
hasilkan respon terhadap situasi tertentu“ dan William
H. Burton berpendapat bahwa “Pembelajaran adalah
upaya memberikan stigmulus, bimbingan, pengarahan,
dan dorongan kepada siswa agar menjadi proses
belajar.6
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas
dapat penulis simpulkan bahwa pembelajaran adalah
suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru yang
terprogram dan sistematis dimana guru berinteraksi
5
http://www.wikipedia_pengertian minat diakses pada tanggal 31 Mei 20:39
6
Ibid
dengan pesrta didik dengan menggunakan sumber
belajar. Karakteristik pembelajaran menurut Sanjaya
dan Wina7
Dalam proses pembelajaran terdapat beberapa
karakteristik pembelajaran yaitu :
a. Pembelajaran Berarti Membelajarkan Siswa Dalam
konteks pembelajaran tinjauan utama mengajar
adalah membelajarkan siswa. Dengan demikian
guru tidak lagi berperan hanya sebagai orang yang
membimbing dan memfasilitasi agar siswa mau dan
mampu belajar. Inilah makna proses pembelajaran
berpusat kepada siswa (students oriented ) dan
siswa ditempatkan sebagai subjek belajar yang
sesuai dengan bakat dan kemampuan yang
dimilikinya.
b. Proses pembelajaran berlangsung dimana saja
Proses pembelajaran tidak terjadi di kelas saja
karena, kelas bukanlah satu-satunya tempat belajar
siswa, siswa dapat memanfaatkan berbagai tempat
belajar sesuai dengan kebutuhan dan sifat materi
pelajaran.
c. Pembelajaran berorientasi pada pencapaian tujuan.
Tujuan pembelajaran bukanlah penugasan materi
pelajaran, akan tetapi proses untuk mengubah
tingkah laku siswa dengan tujuan yang akan dicapai.
7
Ibid
dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada
saat berlangsungnya pelajaran, oleh karena itu
peranan metode pengajaran sebagai alat untuk
menciptakan proses belajar mengajar “8 Metode
adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat
untuk mencapai tujuan9
b) Bernyanyi
Menurut Jamalus kegiatan bernyanyi adalah
merupakan kegiatan dimana kita mengeluarkan
suara secara beraturan dan berirama baik diiringi
oleh iringan musik ataupun tanpa iringan musik.
Bernyanyi berbeda dengan berbicara bernyanyi
memerlukan teknik-teknik tertentu sedangkan
berbicara tanpa perlu menggunakan teknik
tertentu.10
Bagi anak kegiatan bernyanyi adalah kegiatan yang
menyenangkan bagi mereka, dan pengalaman
bernyanyi ini memberikan kepuasan kepadanya.
Bernyanyi juga merupakan alat bagi anak untuk
mengungkapkan pikiran dan perasaannya.11
Bernyanyi atau mengeluarkan suara music ialah
merupakan bagian dari kebutuhan alami individu
dimana melalui nyanyian dan music, kemampuan
apresisi anak akan berkembang dan nyanyian anak
dapat mengekpresikan segala pikiran dan isi hatinya
karena menyanyi merupakan bagian dari ungkapan
emosi.12
8
http//www,Metode bernyanyi dan pengertianya.google.com diakses pada tanggal 31 Mei
20:47
9
Fuad Ikhsan, Dasar-dasar Kependidikan, hal 10
10
Ibid
11
Ibid
12
Hibana S. Rahman, konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini,Hal.92.
Menyanyi sebagai salah satu metode pengajaran
yang berfungsi sebagai berikut:
1. Sebagai pendidikan emosi.
2. Pengembangan daya imajinasi.
3. Peneguhan eksistensi diri.
4. Pengembangan kemampuan berbahasa.
5. Pengembangan daya intelektual.
6. Pengembangan kekayaan rohani dan pendidikan
nilai-nilai moral.
13
Imam Musbikkhin, Mendidik Anak Kreatif Ala Einstein,(Yogyakarta:PT Mitra
Pustaka,2007),hal.238
14
Mayke S.Tedjasputra, Bermain, Mainan, dan Permainan Untuk Pendidikan Usia dini,
(Jakarta:PT Grasindo,2001),hal.95
2. Bernyanyi aktif, artinya anak melakukan secara
lansung keiatan bernyanyi, baik dilakukan
sendiri, mengiuti aatauu bersama-sama.
3. Melalui kegiatan bernyanyi, baik aktif maupun
pasif, anak dapat meraskan kesenangan dan
kebahagiaan selain emosi anak juga dapat
terlibat dalam melakukan kegiatan bernyanyi.15
3. Pengertian Minat
Berbicara tentang metode pembelajaran, dapat dikaitkan
dengan minat atau motivasi belajar, karena dengan
pemilihan metode pembelajaran yang tepat peserta
didik akan memiliki minat terhadap pelajaran sehingga
proses pembelajarn dapat bejalan secara efisien, efektif,
dan menyenangkan. Secara ideal, seorang anak harus
memiliki minat sesuatu agar ia belajar dengan sungguh-
sungguh. Minat serupa ini jauh lebih baik dariada
dorongan yang timbul karena dorong yang timbul
karena tujuan-tujuan eksentrik seperti mencapai angka
yang baik, saingan dengan murid yang lain dan
sebagainya.16 motivasi dalam diri anak akan tumbuh
apabila ia tahu dan menyadari bahwa apa yang dia
pelajari bermakna dan bermanfaat.17
Hurlock (1993) menjelaskan bahwa minat adalah
sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk
melakukan apa yang ingin dilakukan ketika bebas
memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan
bermanfaat, maka akan menjadi berminat, kemudian hal
tersebut akan mendatangkan kepuasan. Ketika kepuasan
15
Ibid. Hal 94
16
S. Nasution, berbagai Pendekatan dalamproses Belajar Mengajar (Jakarta; Bina
Aksara,1984), hal.2
17
Syueb Kurdi, Model Pembelajaran Efektif di SD & MI (Bandung: Putaka Bani
Kurays,2006),hal 50.
menurun maka minatnya juga akan menurun. Sehingga
minat tidak bersifat permanen, tetapi minat bersifat
sementara atau dapat berubah-ubah. Crow & Crow
(1984) menjabarkan bahwa minat dapat menunjukkan
kemampuan untuk memperhatikan seseorang, Sesuatu
barang atau kegiatan atau sesuatu yang dapat memberi
pengaruh terhadap pengalaman yang telah distimuli
oleh kegiatan itu sendiri. Minat dapat menjadi sebab
sesuatu kegiatan dan hasil dari turut sertanya dalam
kegiatan tersebut. Lebih lanjut, Crow and Crow
menyebutkan bahwa minat mempunyai hubungan yang
erat dengan dorongan-dorongan, motif-motif dan
responrespon emosional. Hurlock (1993) menjelaskan
bahwa minat adalah sumber motivasi yang mendorong
seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan
ketika bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa
sesuatu akan bermanfaat, maka akan menjadi berminat,
kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan.
Ketika kepuasan menurun maka minatnya juga akan
menurun. Sehingga minat tidak bersifat permanen,
tetapi minat bersifat sementara atau dapat berubah-
ubah. Crow & Crow menjabarkan bahwa minat dapat
menunjukkan kemampuan untuk memperhatikan
seseorang, Sesuatu barang atau kegiatan atau sesuatu
yang dapat memberi pengaruh terhadap pengalaman
yang telah distimuli oleh kegiatan itu sendiri. Minat
dapat menjadi sebab sesuatu kegiatan dan hasil dari
turut sertanya dalam kegiatan tersebut. Lebih lanjut,
Crow and Crow menyebutkan bahwa minat mempunyai
hubungan yang erat dengan dorongan-dorongan, motif-
motif dan responrespon emosional.
B. Penelitian Terdahulu
1) Penulis: Ali Imran dan Dewi farda fajriyah
Judul:Penggunaan Metode Bernyanyi dalam Menghafal
Mufrodat (Kosakata) Bahasa Arab di MI, Instansi
jurnal/tahun: Dawuh Guru jurnal pendidikan
MI/2021Metode: Penelitian Kualitatif
Hasil:Berdasarkan hasil angket yang dijawab oleh 22
responden menunjukkan mean dengan nilai 72
menunjukkan adanya peningkatan kemampuan
menghafal materi mufrodat al-fawaakih siswa kelas
eksperimen dengan menggunakan metode bernyanyi
dengan nilai rata-rata 90,90 sedangkan kelas kontrol
dengan metode konvensional diperoleh rata-rata 66 90.
Sehingga dapat dipastikan ada pengaruh yang signifikan
penggunaan metode nyanyian terhadap kemampuan
menghafal mufrodat.
C. Hipotesis Tindakan
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan
sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan
pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta
empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi
hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis
terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang
empirik dengan data.18
Hipotesis penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut:
1. Pelaksanaan metode bernyanyi dapat meningkatkan
minat menghafal mufrodat pada siswa kelas IX di MTs
Nurul Islam Kota Kediri
2. Pelaksanaan metode bernyanyi tidak dapat
meningkatkan minat menghafal mufrodat pada siswa
kelas IX di MTs Nurul Islam Kota Kediri
18
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Alfabeta, 2010)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK/Classroom
Action Research) yakni kajian mengenai kondisi permasalahan yang
terjadi dikelas dengan tujuan guna meningkatkan kualitas tindakan lewat
proses diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan mempelajari
pengaruh yang muncul akibat adanya permasalahan didalam kelas
19
Margono. Metodelogi Penelitian (Jakarta : Rineka Cipta. 2004), hal. 36
20
Abdul wahab ibrahim, kitabatul bahs al ilmi syiyagoh jadidah (makkah :maktabatul
rusdi nasirun), hal. 32
Penelitian tindakan kelas ini di rancang guna memecahkan permasalahan-
permasalahan zang terjadi didalam kelas. 21
Tujuan dari adanya penelitian ini adalah untuk meningkatkan minat
menghafal mufrodat siswa pada mata pelajaran Bahasa Arab kelas IX di
MTS Nurul Islam Kota Kediri. Sesuai dengan tujuan tersebut maka
rancangan penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas PTK atau lebih
disebut dengan Classroom Action Research. Penelitian tindakan kelas
adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh pendidik guna meningkatkan
kualitas pembelajaran di mana di dalam prosesnya pendidik memberikan
tindakan-tindakan selain itu juga dengan adanya penelitian tindakan kelas
atau PTK diharapkan seorang pendidik dapat meningkatkan
profesionalisme dalam mengajar.22
Dalam penelitian tindakan kelas ini masalah khusus yang diteliti adalah
masalah kurangnya minat siswa dalam menghafal mufrodat, permasalahan
khusus yang dihadapi oleh siswa kelas IX A MTS Nurul Islam Kota Kediri
adalah para siswa tidak memiliki minat dalam menghafal kosakata atau
mufrodat dari mata pelajaran bahasa Arab sehingga menyebabkan mereka
susah dalam menghafal maupun mengingatnya. Alternatif pemecahannya
ialah dengan menggunakan metode bernyanyi. Metode bernyanyi ini
dimaksudkan untuk meningkatkan minat menghafal mufrodat siswa dan
menjadi terobosan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh
siswa di dalam kelas.23
B. Pendekatan penelitian
Pada penelitian tindakan kelas ini pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan psikologis karena salah satu tujuan dari psikologis adalah
sebagai analisis interaksi di sekolah dan masyarakat. Balajar yang efisien
juga bergantung atau dipengaruhi oleh iklim belajar (Learning Climate)
21
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana Prenada Group, 2009) hal,
13
22
Fatimatus Sahro, implementasi metode snowball throwing dalam meningkatkan minat
belajar siswa mata pelajaran Bahasa Arab kelas 6 MI darul hikmah Langkat burneh Bangkalan,
(Bangkalan : STAI Darul Hikmah, 2020) Skripsi, hal, 32
23
Ibid, hal 33
yang mencakup keadaan fisik, social dan mental siswa, minat, sikap, dan
nilai-nilai, sifat-sifat kepribadianya, kecakapan,kecakapanya dan
sebagainya.24
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif .Pendekatan
kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
postpositivme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang
alamiah.25
C. Tempat dan Jadwal Penelitian
1) Tempat Penelitian
Tempat penelitian ialah lokasi penelitian yang akan diteliti, Dalam
penelitian ini tempatnya adalah kelas IX A MTS Nurul Islam Kota
Kediri.
2) Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dimulai pada bulan Mei 2023 tepatnya pada
tanggal 25 dan 27 Mei 2023, prasurvei dilaksanakan tindakan dan
waktu serta jadwal tersebut akan disesuaikan dengan keadaan yang
kondusif dan sebaik mungkin.
D. Subyek Penelitian
Subyek penelitian merupakan sumber untuk mendapatkan informasi dan
keterangan dari penelitian yang diinginkan. Dalam penelitian ini yang
menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas IX A MTs Nurul Islam Kota
Kediri yang berjumlah sebanyak 19 siswa. Fokus penelitian tindakan kelas
ini adalah untuk meningkatkan minat dari siswa dalam menghafalkan
mufrodat atau kosakata bahasa Arab yang telah dihafalkan dengan baik.
Pengambilan kelas IX A MTS Nurul Islam Kota Kediri sebagai subjek
penelitian dalam penelitian ini dengan adanya pertimbangan yakni sebagai
berikut :
1) Kelas IX A iyalah kelas yang memiliki minat belajar atau
menghafalkan mufrodat paling rendah dari kelas-kelas yang lain
24
Purwanto Ngalim,Psikologi Pendidikan,(Bandung.Remaja Rosdakarya,2007)hal.8
25
Sugiyono,Metode Penelitian Pendidikan (Alfabeta Bandung)hal 25)
dari hasil peninjauan kami di awal saat wawancara dengan wali
kelas atau guru.
2) Adanya dukungan dari guru atau wali kelas yang lain untuk
melakukan penelitian tindakan kelas ini.
3) Penelitian ini dilakukan sebagai terobosan untuk mengatasi
masalah yang terjadi di dalam kelas serta membantu wali kelas dari
kelas 9A khususnya agar minat siswanya dalam menghafalkan
mufrodat bisa meningkat.
E. Rancangan Penelitian
1) Perencanaan (planning)
Dalam tahap perencanaan ini kegiatannya meliputi hal-hal sebagai
berikut :
a) Studi pendahuluan terhadap minat belajar siswa
b) Merencanakan atau mendesain pembelajaran
c) Membuat angket siklus
d) Membuat lembar pengamatan atau observasi mengenai
aktivitas belajar bahasa Arab siswa
e) Membuat lembar pengamatan atau observasi pengelolaan
pembelajaran bahasa Arab dengan metode bernyanyi
26
wina
yang diberikan oleh peneliti kepada siswa untuk mengetahui sejauh
mana peningkatan minat belajar siswa dalam menghafalkan
mufrodat melalui metode bernyanyi.
(Desain modifikasi model kemmes S & M C Taggart) 27
a) Siklus I
1. Perencanaan Tindakan
Dalam tahapan ini berdasarkan pada studi di awal
terhadap permasalahan yang muncul dalam kelas
sebagaimana yang sebelumnya telah dicantumkan
pada latar belakang penelitian ini yang muncul
dalam tahapan ini dilakukan melalui kegiatan-
kegiatan sebagai berikut :
a. Peneliti bertindak sebagai pendidik atau
pengajar di dalam kelas tersebut dan seorang
teman sejawat sebagai observer atau
pengamat pembelajaran.
b. Menyusun alur atau skenario pembelajaran
beserta perangkat yang akan digunakan
dalam proses pembelajaran.
27
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : Bumi Aksara, 2012). Hlm.
16
c. Menyusun instrumen angket sebagai bahan
evaluasi pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan
Tahapan ini berupa implementasi skenario atau
rancangan pembelajaran yang telah dirancang
sebelumnya sesuai dengan perencanaan atau
rancangan yang telah disusun dengan matang.
F. Desain Tindakan
Pelaksanaan Tindakan dilakukan sesuai dengan bentuk rancangan
pembelajaran yang telah di desain sebelumnya. Secara garis besar
pembelajarannya ialah sebagai berikut :
1. Pendahuluan
a) Peneliti mengucapkan salam, berdo’a bersama-sama yang di
pimpin oleh guru dengan tepuk do’a, mengecek kehadiran
peserta didik di awal sebelum memulai proses pembelajaran.
b) Peneliti melakukan apersepsi dan memberikan stimulus kepada
siswa serta memberikan dorongan agar lebih semangat dalam
proses pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
a) Pada awal guru (peneliti) menjelaskan mengenai materi
pembelajaran
b) Guru (peneliti) menuliskan mufrodat terkait materi di papan
tulis
c) Guru (peneliti) meminta peserta ide untuk menuliskan
mufrodat yang telah ditulis di papan tulis ke dalam buku
masing-masing
d) Guru (peneliti) mengajak siswa untuk menyanyikan lagu
aslinya secara bersama-sama
e) Guru (peneliti) kemudian mempraktekkan dengan memberikan
contoh nyanyian mufrodat yang ditulis di papan tulis yang telah
dirubah sebelumnya.
f) Guru (peneliti) menggunakan media agar para siswa lebih
mudah memahami mufrodat yang disampaikan dalam bentuk
gambar-gambar.
g) Guru (peneliti) mengajak siswa untuk menyanyi mufrodat
bersama-sama
h) Guru (peneliti) mengajak siswa melakukannya secara berulang-
ulang sampai mereka paham
3. Penutup
a) Guru (peneliti) melakukan refleksi mengenai materi yang telah
disampaikan
b) Guru (peneliti) memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya apakah ada materi yang belum dipahami
c) Guru (peneliti) mengajukan pertanyaan kepada siswa dan apabila
siswa tidak bisa menjawab maka guru memberikan punishment
berupa siswa harus menyanyikan kembali lagu mufrodat bahasa
Arab
d) Guru (peneliti) mengajak siswa untuk bermain game dengan
metode Bernyanyi sebelum mengakhiri pembelajaran.
e) Guru (peneliti) mengingatkan siswa untuk mempelajari materi
selanjutnya.
f) Guru (peneliti) mengajak siswa untuk berdoa bersama-sama dan
mengucapkan salam.
G. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan dat di dalam suatu penelitian, diperlukan adanya beberapa
cara dalam melakukannya agar mendapatkan hasil yang akurat dan
relevan. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan dalam
mengumpulkan data-data ialah sebagai berikut :
1) Angket
Menurut Suharsimi Arikunto, metode angket merupakan
serangkaian pertanyaan tertulis yang didesain untuk
mengumpulkan sejumlah informasi atau laporan pribadi dari
responden atau mengenai masalah-masalah yang ada di lokasi
penelitian maupun hal-hal yang ingin diketahui.29
Angket atau kuesioner adalah tehnik pengmpulan data berupa
komunikasi tak langsung, artinya responden secara tidak langsung
menjawab pertanyaan tertulis yang dikirimkan melalui media
tertentu dengan tujuan untuk mencari informasi yang akurat dari
responden.30
2) Observasi (Pengamatan)
Observasi merupakan teknik untuk mengamati atau melihat secara
langsung atau tidak langsung terhadap tindakan atau aktivitas-
aktivitas individu yang akan dibimbing di sekolah maupun di luar
sekolah. Observasi diartikan sebagai pengamatan atau teknik
pencatatan secara terstruktur terhadap gejala yang tampak pada
objek yang diteliti. 31
H. Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan peneliti menggunakan
instrumen penelitian sebagai berikut :
1) Lembar angket
Angket atau kuesioner merupakan cara untuk mengumpulkan data
berupa komunikasi tak langsung, artinya responden secara tidak
langsung menjawab pertanyaan tertulis yang dikirimkan melalui
media tertentu. Angket ini digunakan guna mengetahui sejauh
29
Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, (Bandung: Alfabeta, 2012), 224.
30
Fatimatus Sahro, implementasi metode snowball throwing dalam meningkatkan minat
belajar siswa mata pelajaran Bahasa Arab kelas 6 MI darul hikmah Langkat burneh Bangkalan,
(Bangkalan : STAI Darul Hikmah, 2020) Skripsi, hal, 32
31
Subana, Statistik Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2008), 30.
mana minat siswa dalam menghafal mufrodat. Angket yang telah
disiapkan dibagikan kepada siswa untuk diisi.
Tabel : 3.2 (Lembar angket dalam pembelajaran menggunakan
metode bernyanyi)
No Pertanyaan STS TS S SS
I. Analisis Data
Analisis data merupakan proses pencarian dan penyusunan data
secara terstruktur dengan cara mengorganisasikan data-data yang di
peroleh dan menjabarkan data kedalam unit-unit serta membuat
kesimpulan agar dapat mudah dipahami baik diri sendiri maupun orang
lain.32 Dalam upaya mengetahui keafektifan suatu metode dalam kegiatan
pembelajaran perlu diadakannya analisa data. Analisis atau analisa data ini
dalam Penelitian Tindakan Kelas dapat dikerjakan melalui analisis
kualitatif dan analisis kuantitatif.33
32
Hoiriyah Safitri, “Pengaruh Perhatian orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam SDN Parseh 5 Socah’’(‘’Skripsi’’, STAI Darul
Hikmah Bangkalan, 2019), 57.
33
Suharsimi Arikunto. Penelitian Tindakan Kelas (Jakrta: PT Bumi Aksara, 2007), 161
Dalam menentukan berbagai tindakan yang akan dilakukan oleh
peneliti yang nantinya disimpulkan kedalam setiap refleksi atau revisi pada
siklusnya maka digunakan analisis data kualitatif. Sedangkan analisis data
kuantitatif pakai untuk mengetahui sejauh mana peningkatan minat
menghafal mufrodat para peserta didik dan ditambahkan dengan hasil
analisis setiap butir angket siswa.
Adapun terkait analisis data kuantitatifnya dihitung guna
mengetahui respon siswa. Untuk melihat respon siswa dalam pembelajaran
bahasa arab, peneliti sudah membuat lembar observasi bersama guru
mapel atau kolaborator. Dimana pada lembar observasi tersebut, bukan
hanya guru yang dinilai, melainkan juga siswa mendapat perhatian dari
peneliti dan kolaborator, terlebih pada respon dan keterlibatan sswa dalam
pembelajaran. Dari hasil pengamatan tersebut akan dilihat seberapa besar
respon siswa pada saat pembelajaran bahasa arab dengan metode
bernyanyi. Pada akhir pelaksaaan tindakan siklus I, peneliti menyebar
angket kepada siswa untuk memberikan gambaran hasil maksimal
terhadap penelitian tentang respon siswa saat pembelajaran.
Angket tersebut berbentuk lembaran yang berisikan checklist yang
didalamnya terdapat 10 pernyataan yang merupakan daftar kemungkinan
pernyataan atau tanggapan siswa terhadap pembelajaran bahasa arab yang
berlangsung dalam proses menganalisis data-data yang berasal dari
angket.34
Peneliti membuat kesimpulan mengenai arti dari setiap alternatif
jawaban yakni sebagai berikut :
d) Menghitung pertanyaan Positif (+)
1) Sangat Setuju (SS) merupakan tingkatan paling
tinggi diberikan nilai 4
2) Setuju (S) menunjukkan gradasi lebih rendah
dibandingkan sangat setuju maka diberikan nilai
3
34
Ibid, hal, 165
3) Tidak Setuju (TS) merupakan tingkatan lebih
rendah dibawah Setuju maka diberikan nilai 2
4) Sangat Tidak Setuju (STS) menunjukkan
tingkatan terendah maka diberikan nilai 1
e) Menghitung pertanyaan Negatif (-)
1) Sangat Setuju (SS) merupakan tingkatan paling
rendah atau dibawah Setuju diberikan nilai 1
2) Setuju (S) menunjukkan gradasi lebih tinggi
dibandingkan sangat setuju maka diberikan nilai
2
3) Tidak Setuju (TS) merupakan tingkatan lebih
tinggi diatas Setuju maka diberikan nilai 3
4) Sangat Tidak Setuju (STS) menunjukkan
tingkatan paling tinggi maka diberikan nilai 4
f) Menghitung skor rata-rata gabungan dari kriteria positif dan
negatif tiap kondisi.
Jenis Penilaian
STS TS S SS STS TS S SS
1 2 3 4 4 3 2 1
J. Indikator Keberhasilan
Keberhasilan kinerja dalam pembelajaran dengan Implementasi Metode
Bernyanyi dalam meningkatkan minat menghafal mufrodat siswa kelas IX
A MTs Nurul Islam Kota Kediri, dengan indikator keberhasilan terhadap
peningkatan minat belajar siswa dalam menghafal mufrodat bahasa arab
sebagai berikut:
1) Lembar Observasi, hasil dari lembar observasi respon siswa dalam
pembelajaran berada pada kategori baik yaitu ( nilai 3 ) atau lebih
dari ( nilai 3) yaitu ( nilai 4).
2) Hasil angket berada pada taraf baik (80%) atau lebih tinggi atau
sangat tinggi yaitu (90%).
3) Keterampilan dan inovasi yang dimiliki guru dalam meningkatkan
minat belajar siswa dalam menghafal mufrodat pada pelajaran
bahasa arab dengan diterapkan Implementasi Metode Bernyanyi
Massa sebesar ≥ 65 dengan kriteria sekurang-kurangnya adalah
baik.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3. Penutup
Peneliti melakukan refleksi mengenai materi
yang telah disampaikan
Peneliti memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya apakah ada materi
yang belum dipahami
Peneliti mengajukan pertanyaan kepada
siswa dan apabila siswa tidak bisa menjawab
maka guru memberikan punishment berupa
siswa harus menyanyikan kembali lagu
mufrodat bahasa Arab
Peneliti mengajak siswa untuk bermain
game dengan metode Bernyanyi sebelum
mengakhiri pembelajaran.
Peneliti mengingatkan siswa untuk
mempelajari materi selanjutnya.
Peneliti mengajak siswa untuk berdoa
bersama-sama dan mengucapkan salam.
Setelah selesai dalam melakukan pembelajaran
kemudian peneliti membagikan angket pada siswa
guna mengetahui apakah terjadi peningkatan
dalam minat menghafal mufrodat siswa ataupun
tidak guna mengetahui apakah perlu adanya siklus
lanjutan atau tidak.
3) Pelaksanaan Pengamatan (Observasi)
Dalam tahapan ini, Hasil observasi yang
diperoleh peneliti melalui lembar observasi berupa
observasi minat siswa berdasarkan hasil dari
penelitian siklus I mengenai tingkat minat siswa
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran bahasa
Arab, dengan cara men-ceklist (✓) bobot skor
pada setiap pernyataan, dapat diketahui bahwa
siswa menunjukkan respo6yang baik ketika
peneliti menyampaikan pembelajaran dengan
metode bernyanyi. Dihasilkan total pemerolehan
(Σx), jumlah skor maksimal N = 60. Maka
diperoleh prosentase:
Σx
% = ---- x 100%
60
47
% = ---- x 100%
60
% = 78,3 %
35
Refleksi dan Revisi Siklus I, 25 Mei
Kekurangan-kekurangan tersebut akan diperbaiki
Pada siklus 2 seperti yang tergambar dalam bentuk
tabel sebagai berikut :
Tabel 3.3
b) Siklus II
1) Pelaksanaan Perencanaan
Siklus II dilakukan dalam satu kali pertemuan,
yakni tepatnya pada tanggal 29 Mei 2023. Adanya
siklus II ini sebagai usaha atau upaya yang
dilakukan oleh peneliti untuk memperbaiki hasil
dari refleksi yang telah dijumpai dalam siklus 1
yakni untuk meningkatkan minat belajar siswa
dalam menghafal mufrodat pada pelajaran bahasa
Arab. Sebelum melaksanakan tindakan peneliti
dan kolaborator atau guru mapel bahasa Arab
menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan
dalam proses atau tindakan yang akan diterapkan
pada siklus ini serta melakukan pengecekan data-
data Pada siklus I sebelumnya. 36
Selain merancang dan menyusun segala hal yang
diperlukan dalam tindakan Pada siklus II peneliti
juga mempersiapkan tindak lanjut yang akan
dilaksanakan sesuai dengan apa yang sebelumnya
telah dipaparkan dan kemudian dilanjutkan
dengan pelaksanaan tindakan dan pengamatan.
2) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II tidak
jauh berbeda dari tahapan pembelajaran pada
siklus I, hanya saja pada siklus II ada beberapa
cara yang berbeda dari siklus sebelumnya.
Adapun tahap pelaksanaannya adalah sebagai
berikut :
a) Pendahuluan
1) Peneliti mengucapkan salam,
berdo’a bersama-sama yang di
pimpin oleh guru dengan tepuk
do’a, mengecek kehadiran peserta
didik di awal sebelum memulai
proses pembelajaran.
2) Peneliti melakukan apersepsi dan
memberikan stimulus kepada siswa
serta memberikan dorongan agar
lebih semangat dalam proses
pembelajaran.
36
Siklus II, 29 Mei 2023
3) Peneliti menyapa dan memberikan
ice breaking di awal untuk menarik
perhatian siswa.
b) Kegiatan Inti
1) Pada awal peneliti menjelaskan
mengenai materi pembelajaran
2) Peneliti menuliskan mufrodat
terkait materi di papan tulis
3) Peneliti meminta peserta ide untuk
menuliskan mufrodat yang telah
ditulis di papan tulis ke dalam buku
masing-masing
4) Peneliti mengajak siswa untuk
menyanyikan lagu aslinya secara
bersama-sama
5) Peneliti kemudian mempraktekkan
dengan memberikan contoh
nyanyian mufrodat yang ditulis di
papan tulis yang telah dirubah
sebelumnya.
6) Peneliti menggunakan media agar
para siswa lebih mudah memahami
mufrodat yang disampaikan dalam
bentuk gambar-gambar.
7) Peneliti mengajak siswa untuk
menyanyi mufrodat bersama-sama
8) Peneliti mengajak siswa
melakukannya secara berulang-
ulang sampai mereka paham
c) Penutup
1) Peneliti melakukan refleksi
mengenai materi yang telah
disampaikan
2) Peneliti memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya
apakah ada materi yang belum
dipahami
3) Peneliti menunjukkan siswa secara
langsung untuk menjawab
pertanyaan
4) Peneliti memberikan pujian kepada
siswa dalam proses pembelajaran
berlangsung
5) Peneliti memberikan hadiah bagi
siswa yang paling aktif serta
berminat dalam pembelajaran.
6) Peneliti mengajak siswa untuk
bermain game dengan metode
Bernyanyi sebelum mengakhiri
pembelajaran.
7) Peneliti memberikan reward
kepada kelompok yang menang
dalam game
8) Peneliti mengingatkan siswa untuk
mempelajari materi selanjutnya.
9) Peneliti mengajak siswa untuk
berdoa bersama-sama dan
mengucapkan salam serta
menyanyikan lagu sampai jumpa
dalam bahasa arab.
58
% = ---- x 100%
60
% = 96,67 % / 97%
Kategori Nilai
0-20 % : Sangat Tidak Berminat
21-40 % : Kurang Berminat
41-60% . : Cukup Berminat
61-80% : Berminat
81-100% : Sangat Berminat
B. Pembahasan
1) Data Peningkatan Pengelolaan Pembelajaran
Pembelajaran bahasa Arab menggunakan metode bernyanyi
guna meningkatkan minat siswa dalam menghafal mufrodat pada
siklus 1 menunjukkan bahwa metode ini dapat diterapkan dengan
maksimal dan minat siswa mengalami peningkatan yang cukup
baik meskipun belum cukup sempurna sehingga perlu dilakukan
siklus lanjutan yakni siklus kedua. Dalam pelaksanaan siklus ke-1
masih ditemukan adanya siswa yang kurang semangat atau
sungkan dalam mengutarakan jawaban saat diberikan pertanyaan
oleh guru dan lagu yang dinilai temponya terlalu cepat sehingga
ada beberapa siswa yang kurang bisa mengikuti. Pada penelitian
tahap siklus I peneliti mendapatkan hasil 78, 03 %.
Pada pada siklus kedua peneliti berusaha untuk
memperbaiki atau merevisi proses pembelajaran agar pembelajaran
menjadi lebih maksimal sesuai dengan koreksi yang ada pada
siklus 1. Bagi siswa yang dinilai kurang semangat dalam
pembelajaran dan disukan atau tidak berani dalam mengucapkan
atau menjawab pertanyaan maka guru melakukan perbaikan
dengan menunjuk secara langsung siswa serta lebih memberikan
motivasi secara dalam. Kemudian bagi siswa yang merasa bahwa
tempo lagu yang digunakan dalam menyanyikan mufrodat sangat
cepat maka guru mengubah lagu mufrodat dengan tempo sedang
sehingga semua siswa dapat mengikutinya dengan baik. Pada
tahapan siklus kedua peneliti mendapatkan peningkatan hasil dari
sebelumnya 70,03% menjadi 80, 19%, hal ini berarti terjadi
peningkatan yang sangat signifikan setelah siklus II dilaksanakan.
Tahapan-tahapan yang sudah dilaksanakan mulai dari
tahapan Siklus I beserta refleksi dan revisi, Tahapan Siklus II
beserta refleksi dan revisi yang telah dilaksanakan peneliti dengan
bantuan pihak-pihak lembaga sudah memberikan hasil, dimana
hasilnya suda dipaparkan diatas dan sudah rinci.
2) Data Respon Siswa Pada Pembelajaran Metode Bernyanyi
Dalam tahapan ini peneliti menilik secara langsung
mengenai pembelajaran dengan menggunakan angket yang telah
disebar kepada siswa setelah pembelajaran dilaksanakan.
Peningkatan minat siswa dari angket yang telah diberikan terlihat
dari setiap item mulai dari item mengenai perhatian siswa terhadap
KBM, perasaan senang dalam mengikuti pelajaran, serta partisipasi
siswa terhadap KBM.
Peningkatan tersebut terlihat dalam kriteria pertanyaan
positif dan negatif dimana pertanyaan positif dan negatif
mengalami peningkatan yang signifikan. Pada awalnya di siklus I,
pada penilaian positif mendapatkan hasil 61 % dan pada siklus ke
II menjadi 64 % sedangkan untuk penilaian negatif di siklus I
mendapatkan hasil 26 % dan pada siklus kedua menjadi 19 %.
Dalam hasil gabungan atau keseluruhan diperoleh hasil pada siklus
satu minat siswa mencapai 80,19 % meningkatkan di siklus II
menjadi 91 %.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode
bernyanyi merupakan metode yang tepat diterapkan guna
meningkatkan minat siswa dalam menghafal mufrodat pada kelas
IX A di MTS Nurul Islam kota Kediri.37
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil Penelitian dan pembahasan pada penelitian ini, maka
dapat disimpulkan bahwa :
1. Metode bernyanyi sudah menjadi metode pembelajaran yang tepat
untuk diterpkan dalam meningkatkan minat belajar siswa pada
mata pelajaran bahasa arab kelas IX A di MTs Nurul Islam Kota
Kediri, Karena sudah memberikan ketertarikan minat siswa dalam
belajar didalam kelas.
2. Metode Snowball Throwing dapat meningkatkan minat belajar
siswa dalam pembelajaran bahasa arab kelas IX A di MTs Nurul
Islam Kota Kediri, karena siswa banyak yang memperhatikan
ketika proses pembelajaran.
B. Saran
Untuk memberikan makna yang berharga terhadap penelitian tidakan kelas
yang telah dilakukan, maka penulis memberikan saran-saran sebagai
berikut:
1) Metode Bernyanyi ini adalah metode sederhana, namun efek yang
diberikan berpengaruh dalam meningkatkan minat belajar siswa
dalam proses pembelajaran bahasa arab tidak menutup
37
Hasil angket pembelajaran, Siklus I dan II
kemungkinan masih banyak metode yang lain yang lebih inovatif,
dan efektif yang mampu meningkatkan minat belajar siswa.
2) Penulis berharap perlu diadakan penelitian tindakan kelas lebih
lanjut yang dapat dikembangkan oleh peneliti lain, sehingga dapat
menjadi Lembaga Pedidikan Madrasah Tsanawiyah kedepan yang
lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Asni Furoidah dan Mahdia Amalia :Pendampingan Belajar Bahasa Arab melalui
Metode Bernyanyi di Musholla Hidayatul Muta'allimat Jember :An - Nuqthah
PENUTUP
1. Ferry I.
3. Dimas Nata S
4. Nasya Febrianti
5. Laura Della S. S
6. Moch. Gilang Ramadhan
7. M. Akbar Rosyid
8. Alief Chamim D.
2) Siklus II
1. Ferry I.
3. Dimas Nata S
4. Nasya Febrianti
5. Laura Della S. S
7. M. Akbar Rosyid
8. Alief Chamim D.
2) Siklus II
C. Dokumentasi
1) Siklus I
2) Siklus II