Anda di halaman 1dari 17

Lembar Persetujuan

Diajukan Oleh :
MUHAMMAD PUTRA WAHYU PERDANA
NIM 1710111110012

PROPOSAL SKRIPSI
PENGARUH METODE DAKWAH GURU SEKUMPUL TERHADAP
INTENSITAS PEMBELAJARAN SEJARAH PADA SISWA KELAS X
SMA NEGERI 1 MARTAPURA
Program Studi Pendidikan Sejarah

Tanggal 27 Maret 2020 Tanggal 27 Maret 2020

Menyetujui, Menyetujui,
Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah Pembimbing Akademik

Drs. Rusdi Effendi, M.Pd Drs. Rochgiyanti, M.Si, M.Pd

Program Studi Pendidikan Sejarah


Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin 2020

1
BAB I

PENDAHULAN

A. Latar belakang Masalah

Pendidikan merupakan sebuah wahana untuk mencerdaskan kehidupan

bangsa. Dengan pendidikan diharapkan menghasilkan manusia yang

berkualitas dan bertanggung jawab serta mampu meyongsong kemajuan yang

akan datang. Menurut bentuknya pendidikan dapat dibedakan menjadi tiga

yaitu: pendidikan informal, pendidikan formal dan pendidikan non formal.

Pendidikan informal (lembaga pendidikan keluarga) adalah kegiatan

pendidikan yang ada dalam keluarga. Lingkungan keluarga merupakan

lingkungan pendidikan pertama yang ditemui karena dalam keluarga inilah

seorang anak pertama kali mendapatkan didikan dan bimbingan didalam

keluarga.

Pendidikan formal adalah pendidikan yang dilakasanakan disekolah yang

didapati secara sistematis, teratur, bertingkat, dan dengan mengikuti syarat-

syarat yang jelas. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang lahir

dan berkembang secara efektif dan efisien dari dan oleh serta untuk

masyarakat, yang memiliki tugas memberikan pelayanan pengajaran dalam

belajar kepada generasi muda dalam mendidik masyarakat.

Pendidikan non formal adalah pendidikan yang dilaksanakan secara

berjenjang dan terstruktur. Pendidikan non formal bisa juga diartikan

2
pendidikan kegiatan belajar diluar sekolah untuk memenuhi kebutuhan peserta

didik tertentu untuk mendapatkan informasi, pengetahuan, latihan dan

bimbingan. Satuan pendidikan penyelenggaraan pendidikan non formal yaitu,

Taman Pendidikan Al-Qur’an, Lembaga Kursus, Lembaga Pelatihan dll.

Lewat pendidikan orang mengharapkan supaya semua bakat, kemampuan

dan kemungkinan yang dimiliki bisa dikembangkan secara maksimal, agar

seseorang bisa mandiri dalam proses membangun pribadinya. Pendidikan

selain sebagai hak setiap manusia, pendidikan juga dapat meningkatkan derajat

dan martabat manusia itu sendiri. Sebagaimana yang kita sadari, bahwa di

dalam kegiatan pendidikan tidak bisa terlepas dari kegiatan belajar dan

pembelajaran yang merupakan sebagian syarat untuk tercapainya suatu tujuan

pendidikan.

Pembelajaran merupakan jantung dari proses pendidikan. Pembelajaran

menjadi sangat penting karena dalam kegiatan inilah proses interaksi antara

guru sebagai pembawa pesan/ ide dan siswa sebagai penerima pesan/ide.

Dalam pandangan ini nampaklah bahwa pembelajaran merupakan wahana

transformasi dan regenerasi budaya dari suatu generasi ke generasi berikutnya.

Berhasil atau tidaknya suatu kegiatan belajar sangat ditentukan oleh keadaan

peserta didik dan guru, khusunya metode pembelajaran seperti apa yang

digunakan untuk mencapai tujuan dari pembelajaran tersebut.

Ada banyak metode pembelajaran yang dapat kita aplikasikan saat

mengajar. Satu diantaranya adalah metode dakwah. Metode dakwah adalah

3
suatu cara atau jalan yang ditempuh untuk dapat menyampaikan informasi

kepada diri sendiri dan orang lain dengan tujuan tertentu. Tujuan diadakannya

metodologi dakwah adalah untuk memberikan kemudahan dan keserasian, baik

bagi pembawa dakwah itu sendiri maupun bagi penerimanya.

Metode dakwah ini menjadi sedemikian beragam yang disebabkan oleh

lingkungan yang berbeda, karakter serta tingkatan berfikir para pendengar atau

sasaran dakwah yang tidak sama. Dalam metode dakwah ini guru diposisikan

sebagai orang yang berdakwah atau biasa disebut Da'i dan peserta didik

diposisikan sebagai sasaran dakwah atau yang biasa disebut dengan Mad'u.

Namun disini penulis memilih untuk menggunakan metode dakwah yang

digunakan oleh seorang ulama dari tanah Banjar yang bernama K.H

Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Abah Guru Sekumpul.

Berdasarkan latar belakang di atas, selanjutnya akan dikaji tentang metode

dakwah abah guru Sekumpul terhadap intensitas pesert didik khususnya pada

Mata Pelajaran Sejarah dengan judul “Pengaruh Metode Dakwah Guru

Sekumpul Terhadap Pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 1 Martapura”.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka permasalahan yang

dapat diidentifikasi adalah :

1. Munculnya fenomena hauk abah Guru Sekumpul yang semakin

popular sehingga banyak masyarakat yang mencari tahu tentang

4
guru sekumpul, salah satunya tentang metode dakwah beliau yang

membuat masyarakat kagum, sehingga apabila metode dakwah

beliau diterapkan oleh guru pada saat mengajar di sekolah maka

akan terjadi suatu perubahan yang signifikan pada saat Kegiatan

Belajar Mengajar (KBM) khususnya mata pelajaran Sejarah

2. Rendahnya intensitas belajar siswa kelas X terhadap mata pelajaran

Sejarah.

3. Kurangnya respon siswa terhadap mata pelajaran Sejarah pada saat

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di dalam kelas.

C. PEMBATASAN MASALAH

Agar dalam penelitian ini mempunyai arah yang jelas dan tidak terjadi

salah tafsir, maka ruang lingkup permasalahan perlu dibatasi pada

identifikasi masalah No 1. Dengan demikian diharapkan masalahnya

dapat dikaji secara mendalam untuk memperoleh hasil yang maksimal.

Dalam hal ini penulis membatasi penelitian hanya difokuskan pada

siswa kelas X di SMA Negeri 1Martapura.

D. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pendapat siswa kelas X di SMA Negeri 1 Martapura

tentang Abah Guru Sekumpul?

2. Bagaimana intensitas belajar Sejarah siswa kelas X di SMA Negeri

5
1 Martapura?

3. Apakah ada pengaruh penerapan metode dakwah Abah Guru

Sekumpul terhadap intensitas belajar Sejarah siswa kelas X di SMA

Negeri 1 Martapura?

E. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui pendapat siswa kelas X di SMA Negeri 1

Martapura tentang Abah Guru Sekumpul

2. Untuk mengetahui intensitas belajar Sejarah siswa kelas X di SMA

Negeri 1 Martapura?

3. Untuk mengetahui pengaruh penerapan metode dakwah Abah Guru

Sekumpul terhadap intensitas belajar Sejarah siswa kelas X di SMA

Negeri 1 Martapura.

F. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat teoritik

1.1 Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pengaruh

penerapan metode dakwah terhadap intensitas belajar Sejarah

pada siswa

6
1.2 Sebagai informasi atau dasar pijakan untuk penelitian pada

waktu yang akan datang.

2. Manfaat praktis

2.2 Bagi orang tua sebagai bahan informasi bahwa metode dakwah

dapat berguna dalam Kegiatan Belajar Mengajar di Sekolah.

2.3 Bagi guru sebagai bahan informasi dan masukan untuk

meningkatkan intensitas belajar Sejarah siswa.

7
BAB II

LANDASAN TEORI

A. KAJIAN TEORI

1. Pengertian Metode Dakwah

Dari segi bahasa metode berasal dari dua kata yaitu “meta”

(melalui) dan “hodos” (jalan, cara). Dengan demikian kita dapat

mengartikan bahwa metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui

untuk mencapai suatu tujuan. Sumber lain menyebutkan bahwa

metode berasal dari bahasa Jerman methodica, atinya ajaran tentang

metode. Dalam bahasa Yunani metode berasal dari kata methodos

artinya jalan, yang dalam bahasa Arab disebut thariq. Metode

berarti cara yang telah diatur dalam melalui proses pemikiran untuk

mencapai suatu maksud. Sedangkan pengertian metode dakwah

adalah cara-cara tertentu yang dilakukan oleh seorang da’i

(komunikator) kepada mad’u untuk mencapai suatu tujuan atas

dasar hikmah dan kasih sayang. Hal ini mengandung arti bahwa

pendekatan dakwah harus bertumpu pada suatu pandangan human

oriented menempatkan penghargaan yang mulia atas diri manusia.

8
2. Jenis-Jenis Metode Dakwah

Metode Dakwah Bil al-Hikmah, Metode Dakwah Al-Mau’idzah Al-

Hasanah, Metode Dakwah Al-Mujadalah, Metode Dakwah Bil-

Hijrah, Metode Dakwah Bil-Qalam, Metode Dakwah Bil-Yad,

Metode Dakwah Bil-Qital, Metode Dakwah Bil-Lisan dan Metode

Dakwah Bil-Hal

3. Intensitas Belajar

Kata intensitas berasal dari Bahasa Inggris yaitu intense yang

berarti semangat, giat 19. Sedangkan menutrut Nurkholif Hazim

bahwa “Intensitas adalah kebulatan tenaga yang dikerahkan untuk

suatu usaha”.20 Jadi intensitas secara sederhana dapat dirumuskan

sebagai usaha yang dilakukan oleh seseorang dengan penuh

semangat untuk mencapai tujuan. Seseorang yang belajar dengan

semangat yang tinggi, maka akan menunjukan hasil yang baik,

sebagaimana pendapat Sadirman A.M. yang menyatakan bahwa

intensitas belajar siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian

tujuan belajarnya yakni meningkatkan Hasil Belajarnya (Hazim

Nurkholif, 2005:191).

Hazim Nurkholif Teknologi Pembelajaran. (Jakarta:

Pustekom,2005).

9
4. Mata Pelajaran Sejarah

Mata pelajaran Sejarah Indonesia merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dengan pendidikan sejarah. Mata pelajaran Sejarah

Indonesia merupakan mata pelajaran wajib di jenjang pendidikan

menengah (SMA/MA, SMK/MAK). Sejarah memiliki makna dan

posisi yang strategis.

5. Pembelajaran Sejarah

Pembelajaran, seperti telah dikemukakan sebelumnya merupakan

jantung dari proses pendidikan. Pembelajaran menjadi sangat

penting karena dalam kegiatan inilah terdapat proses interaksi

antara guru sebagai pembawa pesan/ide dan siswa sebagai penerima

pesan/ide. Dengan pandangan ini nampaklah bahwa pembelajaran

merupakan wahana transformasi dan regenerasi budaya dari suatu

generasi ke generasi berikutnya. Arti penting pembelajaran ini

memberikan penjelasan bahwa pembelajaran merupakan proses

yang tidak bisa dianggap remeh dalam proses kemajuan suatu

bangsa. Dalam pembelajaran sejarah, peran penting pembelajaran

terlihat jelas bukan hanya sebagai proses transfer ide, akan tetapi

juga proses pendewasaan peserta didik untuk memahami identitas,

jati diri dan kepribadian bangsa melalui pemahaman terhadap

peristiwa sejarah. Dengan demikian pembelajaran sejarah

10
hendaknya memperhatikan beberapa prinsip (Heri Susanto,

2014:56).

6. K.H. Muhammad Zaini Abdul Ghani.

K.H. Muhammad Zaini Abdul Ghani atau yang populer dipanggil

Guru Sekumpul lahir di Tunggul Irang, Martapura, 27 Muharram

1361 H. atau 11 Februari 1942 M. K.H. Muhammad Zaini Abdul

Ghani adalah zuriat kedelapan dari Syekh Muhammad Arsyad Al-

Banjary melalui keturunan Abdul Ghani, Abdul Manap,

Muhammad Seman, Muhammad Saad, Abdullah, Muhammad

Khalid, Hasanuddin, dan Muhammad Arsyad. Nama kecil K.H.

Muhammad Zaini Abdul Ghani adalah Qusyairi (Ersis Warmansyah

Abbas, 2015:56).

7. Pengaruh Penerapan Metode Dakwah Guru Sekumpul Dalam

Pembelajaran Sejarah

Guru Sekumpul selalu istiqomah mengajarkan hikmah untuk

memperbaiki diri, keluarga, lingkungan terdekat, dan masyarakat

berbasis pendidikan akhlak guna membangun akhlakul karimah.

Bagi para jamaah yang memperhatikan saat Guru Sekumpul

memberi pengajaran, justru dengan senang hati tanpa ada paksaan.

“Jadi, keikhlasan dan kerelaan itu bertemu menjadi pembelajaran

yang menyambung. Hal ini, harus diterapkan dan ditransfer dalam

pembelajaran umum di dunia pendidikan. Guru Sekumpul

11
menjadikan medan pembelajaran bak suasana surga, dan karena itu,

bila kalian kelak menjadi guru, jangan pernah menjadikan ruang

kelas bak neraka. Karena itu, sangat tepat manakala pendidikan

formal, mengadopsi atau setidaknya mengambil ”pelajaran” dari

apa yang dipraktikkan Guru Sekumpul. Guru Sekumpul menyajikan

pembelajaran (pengajian) bermakna, terintegrasi, berbasis nilai,

menantang, dan menjadikan jemaah aktif belajar. Pendidikan

berbasis dakwah, ‘amar ma’ruf nahi mungkar’ (Ersis Warmansyah

Abbas, 2015:43-46).

B. PENELITIAN YANG RELEVAN

1. Hasil penelitian oleh Ersis Warmansyah Abbas 2013 Sekolah

Pascasarjana UPI Bandung yang berjudul Nilai-Nilai Budaya

Banjar Sebagai Sumber Pembelajaran IPS (Transformasi Nilai-Nilai

Budaya Banjar Melalui Ajaran dan Metode Guru Sekumpul).

C. KERANGKA BERFIKIR

Dakwah dan pendidikan memiliki kesamaan tujuan, yaitu

membentuk kepribadian manusia yang utuh dan berakhlak mulia. Maka

dakwah melalui pendidikan sangat tepat untuk menjawab tantangan

dakwah. Karena itu, tidak sedikit lembaga-lembaga Islam melakukan

dakwah melalui pendidikan dengan mendirikan lembaga-lembaga

pendidikan.

12
Pendidikan dan dakwah memiliki hubungan fungsional yang amat erat,

karena keduanya memiliki sasaran yang sama, yaitu manusia.

Pendidikan dapat menolong umat manusia dari berbagai

keterbelakangan. Sedangkan dakwah agama akan memberikan

pandangan tentang dasar-dasar hidup yang baik, nilai-nilai luhur serta

tujuan hidup manusia yakni beribadah. Pendidikan dan dakwah harus

mengharmoniskan dan menyeimbangkan kehidupan manusia agar

memiliki keseimbangan antara kehidupan beragama dan kehidupan

keduniaan.

D. PERUMUSAN HIPOTESIS

Hipotesis adalah pernyataan singkat yang dikumpulkan dari

pemikiran dan tujuan pustaka sekaligus h merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan

masalah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan, oleh karena itu

merupakan kebenaran yang lemah dan harus dibuktikan kebenarannya.

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas hipotesis

yang diajukan adalah dengan penerapan metode dakwah Guru

Sekumpul akan menimbulkan pengaruh positif terhadap Pembelajaran

Sejarah pada Siswa kelas X SMA Negeri 1 Martapura.

13
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif. Penelitian kuantitatif yakni penelitian dengan cara

memperoleh data yang berbentuk angka.

B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA Negeri 1 Martapura

2. Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan dalam penelitian ini dilaksanakan pada

tahun 2020

C. POPULASI, SAMPEL, DAN SAMPLING

1. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudia ditarik

kesimpulan

2. Menurut Sugiyono (2012: 81) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi

besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada

pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan

14
waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari

populasi itu.

3. Sampling adalah teknik yang digunakan untuk mengambil sampel

(Sugiyono, 2012: 91). Untuk menetukkan sampel dalam penelitian,

terdapat berbagai teknik sampel yang digunakan.

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa

angket, observasi dan dokumentasi.

1. Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan yang diberikan kepada orang

lain dengan maksud agar orang yang diberi tersebut bersedia

memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna

2. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk mencari

data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, buku,

surat kabar, majalah, prasasti, notulen, agenda, dst.

E. TEKNIK ANALISIS DATA

1. Uji Coba Validitas

validitas adalah aspek kecermatan pengukuran. Suatu alat ukur yang

valid dapat menjalankan fungsi ukurnya dengan tepat, juga

memiliki kecermatan tinggi. Arti kecermatan disini adalah dapat

15
mendeteksi perbedaan-perbedaan kecil yang ada pada atribut yang

diukurnya.

2. Uji Coba Reabilitas

Reliabilitas, atau keandalan, adalah konsistensi dari serangkaian

pengukuran atau serangkaian alat ukur. Hal tersebut bisa berupa

pengukuran dari alat ukur yang sama (tes dengan tes ulang) akan

memberikan hasil yang sama, atau untuk pengukuran yang lebih

subjektif, apakah dua orang penilai memberikan skor yang mirip

(reliabilitas antar penilai).

16
DAFTAR PUSTAKA

Abbas, Ersis Warmansyah. 2015. Guru Sekumpul: Bacaan Pengantar. Banjarbaru:


Wahana Jaya Abadi
Nurkholif, Hazim. 2005. Teknologi Pembelajaran. Jakarta: Pustekom.
Susanto, Heri. 2014. Seputar Pembelajaran Sejarah Pembelajaran Sejarah
(Isu, Gagasan dan Strategi). Banjarmasin: Aswaja Pressindo
http://eprints.ums.ac.id/65648/5/BAB%20III.pdf. Diakses pada 27 Maret 2020

17

Anda mungkin juga menyukai