Anda di halaman 1dari 17

VARIASI METODE PEMBELAJARAN BIOLOGI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI MAN 1 SUNGAI PENUH PROPOSAL

DISUSUN OLEH : JUSTIAR NIM : 09 196 06

JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI BIOLOGI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAN NEGERI (STAIN) KERINCI 2010 M / 1431 H

KATA PENGANTAR


Assalamualaikum wr.wb Segala puji serta syukur kita ucapkan kepada Allah SWT. Yang telah memberi nikmat-nikmatnya kepada manusia, terutama nikmat iman dan Islam serta akal yang sehat yang membedakan antara manusia dengan makluk lainnya, dan dengan nikmat tersebut itu pula manusia sebagai khalifah di muka bumi berkewajiban mengembangkan dan melestarikan alam jagad raya ini. Shalawat serta salam kita hadiahkan buat junjungan kita Nabi Muhammad SAW rahmatan lilalamin, yang telah memperbaiki aklak manusia dari berbagai kerusakan aklak dijaman jahiliyah dan mengajarkan serta mewariskan nilai-nilai ketauhidan sebagai pedoman dan tuntunan hidup manusia dari masa ke masa. Proposal ini penulis buat berdasarkan hasil penelitian, pantauan dan pengamatan yang penulis lakukan. Dari penelitian, pantauan dan pengamatan tersebut maka penulis memberi judul, VARIASI METODE PEMBELAJARAN BIOLOGI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI MAN 1 SUNGAI PENUH. Didalam penulisan proposal ini penulis menyadari sesungguhnya pengetahuan sangat terbatas, sehingga dirasakan masih jauh dari kesempurnaan, namun dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki serta bimbingan dari berbagai pihak akhirnya banyak kendala yang teratasi.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Perumusan Masalah C. Batasan Masalah D. Tujuan Penelitian E. Kegunaan Penelitian BAB II KERANGKA TEORI BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian 2. Jenis Data dan Sumber Data 3. populasi dan Sampel 4. Teknik pengambilan Data 5. Analisis Data DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan sumber daya manusia di Indonesia. Mutu pendidikan di suatu Negara akan menentukan mutu generasi muda sebagai warga Negara dan masyarakat. Agar mutu pendidikan menjadi lebih baik, guru dalam melakukan proses pembelajaran di kelas tidak hanya terpusat pada penyampaian materi pelajaran secara tuntas tapi juga harus memperhatikan proses pembelajaran yang dilalui siswa tersebut. Perencanaan dan persiapan dalam mengajar perlu menjadi perhatian, guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif dan mampu menimbulkan pembelajaran. Untuk itu seorang guru memerlukan pengetahuan tentang ilmu pendidikan secara general. Ilmu pendidikan merupakan suatu bidang pengajaran yang poko-pokoknya meliputi kurikulum, program pengajaran, metodologi pembelajaran, pendidikan. Berhasil atau tidaknya proses pembelajaran salah satunya tergantung pada metode yang digunakan oleh seorang guru. Guru dengan sadar berusaha mengatur lingkungan belajar agar bergairah bagi anak didik. Dengan seperangkat teori dan pengalamannya guru gunakan untuk bagaimana mempersiapkan program pembelajaran dengan baik dan sistematis. media, pengolahan proses pembelajaran dan evaluasi motivasi siswa untuk aktif dalam mengikuti proses

Setelah diperhatikan sebaik-baiknya perihal di atas maka, kebutuhan metode adalah mutlak bagi pendidikan dalam pembelajaran. Memang metode merupakan alat dari segala macam pekerjaan agar tercapai hasil yang memuaskan. Maka untuk itu seorang guru harus memperhatikan system atau yang lebih dikenal dengan metode pembelajaran. Metode mengajar adalah suatu komponen dan cara demi lancer dan berhasilnya pengajaran. Tujuan menggunakan metode dalam belajar adalah : Untuk memperoleh efektivitas dari penggunaan metode itu sendiri. Efektivitas tersebut adalah dapat diketahui dari kesenangan pendidik yang memakainya disatu pihak, serta tibulnya minat dan perhatian dari anak didik dilain pihak, dalam proses pendidikan dan pengajaran. Kedua belah pihak timbul rasa senang dalam mengerjakan suatu pekerjaan karena apa yang dikerjakan itu bermamfaat bagi mereka.1 Sebagaimana firman Allah SWT :

Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik2(Q.S. An-Nahl : 125) Ayat di atas menyuruh kita memperhatikan metode dalam menyampaikan pesan / pelajaran kepada manusia yaitu dengan cara-cara yang bikaksana, sesuai antara bahan dengan orang yang menerimanya, sehingga apa yang disampaikan dapat diterima dengan baik.

M. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta Bumi Aksara, 1994), h. 101 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemahnya, (Semarang : CV. Asy-Syipa, 2000),
2

Apabila dikaitkan dengan pengajaran Biologi yang harus disampaikan kepada siswa di sekolah-sekolah baik itu di SD, MI, SLTP / MTS, ataupun di SMA / MA maka batasannya terletak pada metode apakah yang cocokdigunakan dalam penyampaian pelajaran biologi, dan bagaimanakah prinsip-prinsip pengajaran yhang seharusnya diterapkan oleh seorang guru dalam proses pembelajaran di sekolah. Disamping memperhatikan prinsipprinsip umum yang berlaku dalam pengajaran biologi juga factor-faktor seperti : tingkatan sekolah, karakteristik siswa, latar belakang social, dan pendidikan anak sangat perlu dipertimbangkan. Oleh karena itu didalam setiap penetapan suatu metode harus didasarkan pada kemampuan atau pengetahuan siap yang dimiliki guru tentang metode mengajar. Allah berfirman : Artinya : Katakanlah, bahwa tiap orang itu (seharusnya) bekerja sesuai bakat dan kemampuannya masingmasing, maka Tuhan-Mu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya .3 (Q.S. Al-Israa : 84) Dalam hal ini permasalahan yang sering dijumpai oleh para pendidik dalam pembelajaran Biologi adalah bagaimana cara atau metode pengajaran yang baik sehingga dapat terjadi suatu interaksi sosial antara Guru dan Siswa maupun siswa dengan siswa, sehingga tercapai suatu pembelajaran yang efektif dan efisien.

Ibid.

Dalam rangka tercapai tujuan pembelajaran tersebut dan untuk mencapai tujuan pendidikan secara umum. Disamping masalah yang telah kita kemukakan tersebut, masalah lainnya adalah kurangnya perhatian guru terhadap penggunaan metode bervariasi juga merupakan masalah yang sering dijumpai dalam pembelajaran Biologi. Hal tersebut di atas tentunya dapat menimbulkan dampak negatif terhadap peserta didik menjadi bosan, ngantuk, dan cendrung tidak memperhatikan guru dalam proses pembelajaran di kelas. Oleh karena itu sangat diperlukan kreativitas pendidik dalam menyuguhkan materi pembelajaran yang menyenangkan, menarik, dan mudah dipahami oleh peserta didik. Sebagai alternatif jawaban terhadap masalah-masalah tersebut sangat diperlukan pengkajian secara kontuinitas dan mendalam terhadap metode yang digunakan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas.4 Disetiap lapangan dan instansi kerja manusia senantiasa berusaha mencari metode yang efisien. Metode yang dimaksud adalah metode yang terbaik untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu sangatlah kontroversial apabila masih ada yang dalam segala hal anak dipaksa mendengar ceramah pendidik dan menunggu giliran untuk diberi tugas.

M. Basirudin, Usman, op. cit, h. 31

Sering kali terjadi suatu tujuan dan situasi tertentu terbuka kemungkinan menggunakan berbagai metode atau cukup

dengan satu metode. Setiap metode mempunyai kelebihan dan kelemahan bukan saja pada tujuan tertentu tapi juga terhadap situasi tertentu dan bahkan tidak jarang metode metode yang sama secara efektif dan efisien dilakukan oleh seorang guru, tetapi gagal ditangan guru yang lain karena itu kebaikan dan kekurangan yang ada pada setiap metode itu bersifat relatif. Dilihat dari penjelasan dan penjabaran di atas maka tampak adanya keterkaitan antara pendidik dan peserta didik dalam sebuah interaksi pembelajaran. Hal ini berarti baik buruknya hasil yang dicapai oleh masing-masing peserta didik akan sangat tergantung pada bagaimana proses pembelajaran yang disampaikan oleh pendidik. Dengan kata lain berhasil atau tidaknya siswa menerima pelajaran tergantung kecocokan

metode yang digunakan oleh pendidik. Lebih jauh kita melihat proses belajar peserta didik akan lebih baik apabila mereka mampu mencerna, memahami dan mempraktikkan nilai-nilai positif yang terkandung dalam pesan pelajaran yang disampaikan oleh pendidik. Namun sebaliknya prestasi peserta didik akan anjlok (turun) apabila mereka sama sekali atau sedikit mengerti tentang pelajaran yang disampaikan.

Berangkat dari berbagai permasalahan dan latar belakang tersebut di atas maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul : Variasi Metode Pembelajaran Biologi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di MAN I Sungai Penuh. B. Perumusan Masalah Berangkat dari latar belakang masalah seperti yang telah dikemukakan di atas, maka pokok permasalahan yang akan dibahas adalah : 1. Bagaimanakah penggunaan metode bervariasi dalam pembelajaran Biologi di MAN I Sungai Penuh? 2. Apa saja kendala yang dihadapi dalam penggunaan metode bervariasi dalam pembelajaran Biologi di MAN I Sungai Penuh? 3. Bagaimana hasil yang dicapai dalam penggunaan metode bervariasi dalam pembelajaran Biologi di MAN I Sungai Penuh? C. Batasan Masalah Agar penelitian lebih terfokus pada permasalahan yang dibahas dan mencegah terjadinya penyimpangan dalam penyelesaian masalah, serta karena keterbatasan waktu, kemampuan, dan dana maka penelitian ini dibatasi hanya pada masalah variasi metode pembelajaran biologi dalam meningkatkan hasil belajar siswa di MAN I Sungai Penuh. D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Ingin mengetahui penggunaan variasi metode pembelajaran biologi di MAN I Sungai Penuh. 2. Ingin mengetahui kendala-kendala dalam menerapkan variasi metode pembelajaran biologi di MAN I Sungai Penuh. 3. Ingin mengetahui hasil belajar biologi siswa MAN I Sungai Penuh setelah guru biologi melakukan variasi metode. E. Kegunaan Penelitian 1. Untuk bahan masukan bagi guru biologi khususnya di MAN I Sungai Penuh. 2. Berpartisipasi dalam upaya mencari dan memberikan solusi terutama dalam hal peningkatan hasil belajar, baik bagi sekolah tempat penelitian, masyarakat dan kalangan pendidikan lainnya. 3. Penelitian ini dipergunakan sebagai persyaratan dalam memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Tarbiyah Program Studi Biologi di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kerinci.

BAB II KERANGKA TEORI Untuk menghndari terjadinya kesalahfahaman atau kesimpangsiuran dalam memahami maksud judul proposal ini, maka penulis mengemukakan pengertian dari beberapa kata pada judul ini sebagai berikut : Variasi : Metode : Tindakan atau hasil perubahan dari keadaan semula. Suatu cara kerja yang sistematis untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan dalam mencapai suatu tujuan. Pembelajaran : cara yang dilakukan untuk mengianisasi, memfasilitasi, dan meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada diri peserta didik. Hasil belajar : Rata-rata nilai siswa setelah mengikuti proses

pembelajaran terhadap satu atau dua pokok pembahasan.

BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field resech). 2. Jenis dan Sumber Data a. Jenis Data 1) Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh lansung dilapangan dengan responden yang terlibat dan berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Dan data primer ini berupa imformasi tentang adanya inovasi metode dalam proses pembelajaran Biologi dan apa saja perubahan yang telah dilaksanakan serta bagaimana hasilnya setelah diinovasikan. 2) Data Skunder

Data skunder adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber tertulis, seperti buku-buku, majalah dan dokumen-dokumen yang erat kaitannya dengan penelitian ini. Seperti data yang sudah

terdokumentasi di MAN I Sungai Penuh Kerinci. b. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari orang-orang yang dijadikan responden dan imforman. Responden dalam penelitian ini adalah : a. Kepala sekolah b. Seluruh Guru Biologi c. Beberapa Siswa dan d. Pihak-pihak yang dirasa perlu sejauh tidak menghambat proses penelitian maka peristiwa juga dijadikan sumber data. 3. Populasi dan Sampel a. Populasi Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah Kepala Sekolah, guru Biologi dan siswa kelas XI dan XII yang terdaftar di MAN I Sungai Penuh. Siswa kelas X sengaja tidak diambil sebagai populasi dalam penelitian ini dengan pertimbangan bahwa kelas X masih berada dalkam tahap penyesuaian dengan lingkungan belajar yang baru serta belum mengetahui betul tentang penerapan metode pembelajaran oleh guru Biologi. Adapun rincian dari populasi dapat dilihat pada table di bawah ini :

TABEL 1 JUMLAH POPULASI No 1 2 3 Populasi Kepala Sekolah Guru Biologi Siswa Jumlah Jumlah 1 3 445 449

Jumlah kepala sekolah 1 orang, Guru Biologi sebanyak 3 orang, para siswa kelas XI dan XII sebanyak 445 orang, dengan demikian jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 449 orang. b. Sampel Karena jumlah populasi penelitian cukup banyak, dan mengingat keterbatasan waktu maka ditetapkan sejumlah sample agar penelitian ini bias lebih mudah mencapai tujuan. Menurut Suharsimi Arikunto, Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Lebih lanjut dinyatakan bahwa sample adalah pemilihan wakil dari seluruh objek penelitian.5 Jumlah sample dalam penelitian ini adalah 1 orang kepala sekolah, 3 orang guru biologi dan 20% dari siswa kelas XI dan XII, untuk perincian sample dapat dilihat dari table berikut ini : TABEL 2 JUMLAH SAMPEL No
5

Sample

Jumlah

Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2006), h. 131

1 2 3

Kepala Sekoalh Guru Biologi Siswa Jumlah

1 Orang 3 Orang 89 Orang 93 Orang

Penulis akan menggunakan teknik Porposive Sampling. Poorposive Sampling adalah suatu teknik yang digunakan pada penelitian-penelitian yang lebih mengutamakan tujuan penelitian daripada sifat populasi dalam menentukan sample penelitian.6 4. Teknik pengambilan Data a. Observasi Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti.7 Observasi yang dilakukan adalah dengan cara melihat dan mengamati kegiatan proses pembelajaran Biologi. b. Wawancara Suatu proses Tanya jawab secara lisan, cirri utama wawancara adalah kontak lansung dengan tatap muka antara pencari imformasi dan sumber imformasi.8 Jenis wawancara yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara bebas namun terstruktur, dalam artian bahwa wawancara yang
Mardalis, Metodologi Penelitian, (Jakarta : Bumi Aksara, 2006), Hal. 58 Amirul Hadi, Haryono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung : CV. Pustaka Setia, 1998), h. 97 8 S Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2005), h. 165
7 6

dilakukan dalam situasi santai dengan menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Metode wawancara ini diharapkan dapat memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam memperkuat data-data yang telah diperoleh.

c. Dokimentasi Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, agenda dan sebagainya.9 Metode ini dipergunakan untuk data dan bahan keterangan yang sudah didokumentasikan, antara lain, letak geografis, sarana dan prasarana, struktur organisasi, keadaan guru dan siswa. 5. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif, yaitu memaparkan data dengan apa adanya. Pada tahap pertama, analisis data yang akan dilakukan sewaktu berlansungnya pengumpulan data, tahap kedua akan dilakukan setelah selesai mengumpulkan data dan tahap ketiga analisis dalam penyajian data dengan pola piker : a. Induktif Metode induktif adalah metode berpikir untuk mengambil kesimpulan dari yang bersifat khusus kepada yang bersifat umum. b. Deduktif

Suharsimi Arikunto, Op. Cit, h. 231

Metode deduktif adalah metode berpikir untuk mengambil kesimpulan dari yang bersifat umum kepada yang bersifat khusus. c. Komperatif Metode komparatif adalah metode menarik kesimpulan dengan cara membandingkan data-data yang telah terkumpul. Pada tahap akhir akan dibuat suatu kesimpulan yang perlu diverifikasikan lebih lanjut. Dari analisa data terakir dapat ditarik kesimpulan atas hasil penelitian yang dilakukan dilapangan.

Anda mungkin juga menyukai