Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN

“MENDIDIK DAN MENGAJAR”

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK 3 A

NURHALISA SASMITA

MAR’ATUL MUTA’AWANA SYIFAUR RAHMAH

NURMILA SARI NELLSYA REZKY

NURVITA B NURDIN HASNITA RISKA

HUSNUL KHATIMA DESRIANTI TANDEA

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


PRODI GEOGRAFI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa telah melimpahkan rahmad
dan hidayah-Nya, serta sholawat kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW
yang memberikan kita kesehatan dan kesempatan sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini.

Terimakasih kepada teman-teman yang mau bertukar pikiran demi terselesainya


makalah ini yang berjudul “MENDIDIK VS MENGAJAR”. Kami tahu masih
bayak terdapat kesalahan pada makalah kami, untuk itu kami harapkan kritik dan
saran dari teman-teman demi penyempurna dari makalah kami. Dan kami ucapkan
terimakasih.

Makassar, 09 November 2022

Kelompok 3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Mengajar adalah suatu proses kegiatan untuk menyampaikan informasi dan


pengetahuan kepada peserta didik yang dilakukan oleh pendidik atau pengajar.
(Pesantren etal., 2014) Mendidik adalah suatu proses pembinaan akhlak maupun
kecerdasan pikiran yangmulai dilakukan sejak kecil di keluarga oleh orang tua
tersebut dan di bangku sekolah oleh pendidik atau pengajar. (Anak et al., n.d.) dan
belajar adalah semua proses transformasikepribadian seseorang dalam cara
berfikir dan intelektual peserta didik baik itu melalui pengajar/guru, orang tua dan
masyarakat sekitar.(Hanafy et al., n.d.)(Pembelajaran &Purwokerto, n.d.)Proses
mengajar selalu berkaitan dengan belajar atau pembelajaran, disini inti dari
pendidikan adalah proses belajar-mengajar, dan pendidik atau pengajar memiliki
peranan penting dalam membangun rancangan perilaku pendidik dan peserta didik
yang saling bersangkutan dalam situasi pembelajaran untuk mencapai tujuannya.
(Julianti et al., 2015) Didalam proses belajar pendidik harus mampu memahami
karakter, kemampuan dan faktor daridalam diri peserta didik dan faktor dari luar
peserta didik. Faktor dari dalam diri yangdimaksud adalah fisik dan kerohanian
serta keinginan akan belajar siswa tersebut. Sedangkandari luar peserta tersebut
adalah lingkungan, lingkungan yang dimaksud tersebut yaitu peraturan yang
ditetapkan oleh sekolah, fasilitas yang disediakan oleh sekolah dan salah satuyang
mempengaruhi kedisiplinan belajar peserta didik tersebut adalah peraturan
yangditetapkan oleh sekolah tersebut.(Belajar et al., 2003)(Rosdiana, n.d.)
(Muhammad Rizki,2016)Pendidik harus mampu menggunakan metode atau
model yang dapat dipahami oleh peserta didik, untuk meningkatkan keterampilan
berbicara dan untuk meningkatkankreatifitas dalam berkomunikasi, sehingga
mampu berpartisipasi dalam proses pembelajaran.Keterampilan berbicara juga
hendaknya menjadi prioritas bagi pendidik yang harus dipelajaridalam proses
pengajaran dan pembelajaran.(Peuradeun & Journal, n.d.)(Saliceti &
Morin,2015)Pendidik juga berperan dalam mendidik dan membantu siswa dalam
mengembangkan pengetahuan dan kemampuan peserta didik.(Toom et al.,
2019)Secara umum pendidik cenderung untuk mengulangi apa yang mereka lihat
danmereka pelajari tentang belajar dan cara mengajarkan apa yang telah mereka
pelajari selamamasa di bangku sekolah. Pendidik memiliki cara mengajar dan
mendidik secara bervariatifkarena pendidik tersebut memiliki karakteristik yang
berbeda-beda. Hal tersebut adalahsarana dalam mencapai pengajaran pendidik.
(Amin & Rajaei, 2011) Pendidik memiliki carasendiri dalam mengatur suasana
yang dia inginkan, sehinnga tidak dapat di prediksi oleh para peserta didik.
Apabila semua pendidik memiliki cara pembelajaran yang sama, maka
akanterlihat sangat monoton dan mudah di prediksi oleh para peseta didik. (Yusuf,
n.d.)Sementara itu, mendidik di daerah masyarakat itu sudah diajarkan oleh orang
tuanyasejak kecil yang harus mampu menyeimbangkan antara kerohanian, sosial
dan kompetensiyang ia miliki. Disini posisi orang tua sangat dibutuhkan dalam
mendidik, untuk membentuksikap dan perilaku yang baik. Karena keluarga adalah
orang pertama yang menjadi pendidikdimana ia terpengaruh dengan apa yang ada
di lingkungan keluarganya. Hal tersebut sangat penting diajarkan dengan yang
benar karena pada tahun pertama ia di dalam kehidupan. Danapabila di rumah
tidak diajarkan dengan baik maka akan mudah terpengaruh di lingkungansekitar.
(Premono et al., 2015)Apabila pendidik berhasil dalam menerapkan pembelajaran
dengan baik maka peserta didik juga mampu menerapkan sikap, cara berfikir,
pengetahuan, dan akhlak yangdiajarkan oleh orang tuanya di lingkungan
sekitarnya dengan baik, sedangkan di lingkungansekolah terlihat apakah peserta
didik mampu menerapkan ilmu yang mereka pelajari dari para pendidik di sekolah
tersebut pada evaluasi pembelajarannya, baik tidaknya suatu pembelajaran di
sekolah dapat terlihat pada hasil belajar.(Rosdiana, n.d.)Kualitas belajar peserta
didik juga dipengaruhi dengan kesanggupan sekolah dalammemfasilitasi suatu
pembelajaran yang terjadi di ruangan kelas. Fasilitas di ruang kelas jugaakan
mempengaruhi proses pembelajaran di kelas, karena terkadang murid juga
merasakesulitan apabila fasiliatas di sekolah tidak mencukupi, contohnya di
Sekolah Kejuruan (SMK), apabila alat praktikum tidak lengkap maka proses
praktek maka akan terasa lambatdan mengurangi waktu belajar siswa.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari mengajar ?
2. Apa pengertian Mendidik?
3. Apa perbedaan mengajar dan mendidik?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu mengajar
2. Untuk mengetahui apa itu mendidik
3. Untuk mengetahui perbedaan mengajar dan mendidik

BAB II
PEMBAHASAN

Mengajar adalah memberi pelajaran semisal, pelajaran matematika,


pelajaran bahasa, pelajaran geografi, agar siswa yang di ajar itu mengetahui dan
paham tentang pelajaran yang di ajarkan tadi. Sedangkan mendidik adalah
memelihara dan memberi latihan mengenai ahlak dan kecerdasan pikiran.
Menurut umum, memang mengajar diartikan sebagai usaha guru untuk
menyampaikan dan menanamkan pengetahuan kepada siswa atau anak didik. Jadi
mendidik lebih cenderung kepada transfer of knowledge.
Kenyataan mengajar lebih menekankan transfer of knowledge, inilah justru
banyak berkembang di sekolah-sekolah. Kebanyakan guru dan juga orang tua wali
sudah merasa puas kalau para anak didik mendapatkan nilai baik dari hasil
ulangannya. Mengajar adalah member pengajaran, semisal pelajaran matematika,
memberi pelajaran bahasa, memberi pelajaran geografi, agar sisa yang diajar itu
mengetahui dan paham tentang bahan yang diajarkan.

Mendidik dalam artian untuk mengantarkan anak kepada tingkat


kedewasaannya, baik secara fisik maupun mental. Mendidik lebih mendasar,
mendidik tidak sekedar transfer of knowledge, tetapi juga transfer Of Values.
Mendidik diartikan secara utuh, baik matra kognitif, psikometrik maupun afektif,
agar tumbuh sebagai manusia yang berpribadi.
Mendidik: Dari segi isi, mendidik sangat berkaitan dengan moral dan kepribadian.
Jika ditinjau dari segi proses,maka mendidik berkaitan dengan memberikan
motivasi untuk belajar dan mengikuti ketentuan atau tata tertib yang telah menjadi
kesepakatan bersama. Kemudian bila ditilik dari segi strategi dan metode yang
digunakan,mendidik lebih menggunakan keteladan dan pembiasaan.
Menurut Paulo Freire, pendidikan adalah proses memanusiakan manusia,
sedangkan John Dewey mengatakan bahwa pendidikan adalah proses yang
dilakukan agar ada perubahan dalam masyarakat. Sehingga dapat dikatakan
bahwa pendidikan adalah sebuah proses transfer dan pencarian nilai yang terjadi
dilevel individu maupun masyarakat yang mengarah kepada perubahan kondisi
kearah yang lebih baik. Maka sejatinya pendidikan adalah juga proses
pembebasan manusia, karena telah begitu banyak penindasan terjadi diantara
manusia.
Secara teoritis pengertian mendidik dan mengajar tidaklah sama. Mengajar berarti
menyerahkan atau manyampaikan ilmu pengaetahuan atau keterampilandan lain
sebagainya kepada orang lain, dengan menggunakan cara – cara tertentu sehingga
ilmu – ilmu tersebut bisa menjadi milik orang lain. Lain halnya mendidik, bahwa
mendidik tidak hanya cukup dengan hany memberikan ilmu pengetahuan ataupun
keterampilan, melainkan juga harus ditanamkan pada anak didik nilai – nilai dan
norma – norma susila yang tinggi dan luhur. Dari pengertian diatas dapat kita
ketahui bahwa mendidik lebih luas dari pada mengajar. Mengajar hanyalah alat
atau sarana dalam mendidik .dan mendidik harus mempunyai tujuan dan nilai –
nilai yang tinggi.

Kita awali dengan mendidik menurut beberapa tokoh pendidikan. Rudolf


Steiner, yang menjadi sosok dibalik konsep pendidikan waldorf, tujuan
pendidikan yaitu menghasilkan individu yang mampu, dalam diri dan dari diri
mereka sendiri, memberi makna bagi kehidupan mereka. Selain itu
mengembangkan potensi diri yang optimal dan mampu partisipasi aktif dalam
kehidupan bermasyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, pendidik waldorf
diharapkan untuk mampu memahami dirinya, memahami peserta didik, dan
memahami dunia. Peserta didik dikelompokkan dalam tiga periode kehidupan. Isi
pendidikan yang diberikan kepada peserta didik mencakup pendidikan moral dan
religius, kegiatan artistik, bahasa, euritmik, menggambar, menulis dan membaca,
ilmu pengetahuan alam, sejarah dan geografi, serta pengetahuan tentang praktek
kehidupan. Alat pendidikan yang digunakan yaitu cinta dan kasih sayang, teladan,
otoritas natural, serta pendekatan artistik. 

Mengajar merupakan kegiatan teknis keseharian seorang guru. Semua


persiapan guru untuk mengajar bersifat teknis. Hasilnya juga dapat diukur dengan
instrumen perubahan perilaku yang bersifat verbalistis. Tidak seluruh pendidikan
adalah pembelajaran, sebaliknya tidak semua pembelajaran adalah pendidikan.
Perbedaan antara mendidik dan mengajar sangat tipis, secara sederhana dapat
dikatakan mengajar yang baik adalah mendidik. Dengan kata lain mendidik dapat
menggunakan proses mengajar sebagai sarana untuk mencapai hasil yang
maksimal dalam mencapai tujuan pendidikan

Mendidik lebih bersifat kegiatan berkerangka jangka menengah atau


jangka panjang. Hasil pendidikan tidak dapat dilihat dalam waktu dekat atau
secara instan. Pendidikan merupakan kegiatan integratif olah pikir, olah rasa, dan
olah karsa yang bersinergi dengan perkembangan tingkat penalaran peserta didik.

Mengajar yang diikuti oleh kegiatan belajar-mengajar secara bersinergi


sehingga materi yang disampaikan dapat meningkatkan wawasan keilmuwan,
tumbuhnya keterampilan dan menghasilkan peru bahan sikap mental/kepribadian,
sesuai dengan nilai-nilai absolute dan nilai-nilai nisbi yang berlaku di lingkungan
masyarakat dan bangsa bagi anak didik adalah kegiatan mendidik. Mendidik
bobotnya adalah pembentukan sikap mental/kepribadian bagi anak didik , sedang
mengajar bobotnya adalah penguasaan pengetahuan, keterampilan dan keahlian
tertentu yang berlangsung bagi semua manusia pada semua usia. Contoh seorang
guru matematika mengajarkan kepada anak pintar menghitung, tapi anak tersebut
tidak penuh perhitungan dalam segala tindakannya, maka kegiatan guru tersebut
baru sebatas mengajar belum mendidik.

Tidak setiap guru mampu mendidik walaupun ia pandai mengajar, untuk


menjadi pendidik guru tidak cukup menguasai materi dan keterampilan mengajar
saja, tetapi perlu memahami dasar-dasar agama dan norma-norma dalam
masyarakat, sehingga guru dalam pembelajaran mampu menghubungkan materi
yang disampaikannya dengan sikap dan keperibadiaan yang harus tumbuh sesuai
dengan ajaran agama dan norma-norma dalam masyarakat. Jadi, jika hasil
pengajaran dapat dilihat dalam waktu singkat atau paling lama tiga tahun,
keluaran pendidikan tidak dapat dilihat sebagai satu hasil yang segmentatif. Hasil
pendidikan tercermin dalam sikap, sifat, perilaku, tindakan, gaya menalar, gaya
merespons, dan corak pengambilan keputusan peserta didik atas suatu perkara.
Mendidik yang dikatakan oleh sebagian orang juga sebagai pranata yang
dapat menjalankan tiga fungsi sekaligus. Pertama, mempersiapkan generasi muda
untuk untuk memegang peranan-peranan tertentu pada masa mendatang. Kedua,
mentransfer pengetahuan, sesuai dengan peranan yang diharapkan. Ketiga,
mentransfer nilai-nilai dalam rangka memelihara keutuhan dan kesatuan
masyarakat sebagai prasyarat bagi kelangsungan hidup masyarakat dan peradaban.
Butir kedua dan ketiga di atas memberikan pengerian bahwa mendidik bukan
hanya transfer of knowledge tetapi juga transfer of value. Dengan demikian
pendidikan dapat menjadi penolong bagi umat manusia. Sementara mengajar
hanya pada tataran transfer of knowledge. Lalu untuk menjawab apakah sekarang
di era pandemi covid-19 ini masuk kategori mendidik atau mengajar? Dengan
prasyarat mendidik atau mengajar yang demikian, maka jawaban dikembalikan
kepada semua guru pengampu. Teknologi bisa menjadi alat pengajaran namun
untuk mentransfer value sebagaimana tujuan pendidikan masih jauh panggang
dari api. Sebagai alat pengajaran jarak jauh, teknologi sekarang bisa
menggantikan guru dalam menyampaikan materi pemelajaran. Pendidikan tetap
ada dalam jiwa-jiwa gurunya yang tidak bisa digantikan oleh teknologi.

Teknologi mempunya keterbatasan salah satunya tak bisa mengajarkan


keteladanan. Sementara dalam pendidikan, keteladanan guru adalah salah satu ruh
yang menjadi tonggak pendidikan bagi seorang anak didik. Keteladanan adalah
sikap terpuji yang semestinya melekat pada semua guru. Jadi, dengan demikian,
setiap guru seharusnya menjadi model untuk mendorong pembentukan sikap
terpuji peserta didik.Disinilah tugas guru bukan sekadar mengajar yang sangat
teknis, melainkan mendidik untuk membentuk insan generasi muda yang
berperilaku mulia, baik, jujur serta mampu mengembangkan potensi yang dimiliki
oleh siswa didiknya.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
“MENGAJAR” adalah memberi pelajaran semisal, pelajaran
matematika,memberi pelajaran bahasa, memberi pelajaran geografi, agar siswa
yang di ajar itu mengetahui dan paham tentang bahan yang di ajarkan tadi.
Sedangkan “ Mendidik ‘’ adalah memelihara dan memberi latihan mengenai
ahklak dan kecerdasan pikiran. Menurut umum, memang “ mengajar ‘’ di artikan
sebagai usaha guru untuk menyampaikan dan menanamkan pengetahuan kepada
siswa/anak didik. Jadi “ Mendidik ‘’ lebih cenderung kepada transfer of
knowledge.

DAFTAR PUSTAKA
Dimayati dkk,Belajar dan Pembelajaran,Jakarta,PT Asdi Mahsatya,
2006,hlm.112
Principles of College Teaching seperti dimuat dalam
Abu Ahmadi dkk, Ilmu Pendidikan,PT.rieneka,Jakarta 1991
http://www.iden.web.id/2020/05/bedanya-mendidik-dan-mengajar.html?
m=1#:~:text=Mendidik%20bobotnya%20adalah%20pembentukan
%20sikap,semua%20manusia%20pada%20semua%20usia.

Anda mungkin juga menyukai