Anda di halaman 1dari 7

METODE PEMBELAJARAN FIQIH

Oleh

Denan Amin Syukur Btr


NIM.11810110576

Dosen Pengampu
Dr. Idris Harun, M. Ed

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
T.A. 2020//2021
PENDAHULUAN upaya untuk terciptanya situasi belajar
yang maksimal sehingga siswa yang
Pendidikan merupakan suatu alat belajar memperoleh atau meningkatkan
untuk mencapai tujuan atau cita-cita kemampuannya. Metode Pembelajaran
sedangkan metode adalah cara untuk adalah cara yang digunakan seorang guru
mempermudah dalam mencapai tujuan untuk menyampaikan pelajaran kepada
tersebut. Kemudian, fiqih adalah cabang siswa dalam hubungan dengan siswa pasa
ilmu yang membahas tentang hukum- saat berlangsungnya suatu pengajaran.3
hukum syara’ berkaitan perbuatan
(amaliah) manusia berdasarkan dalil-dalil Secara bahasa, fiqih berarti “paham
tafsili (terperinci). yang mendalam”. Adapun fiqih secara
definitif memiliki arti : ilmu tentang
Makalah yang sederhana ini hukum-hukum syar’i yang bersifat amaliah
membahas tentang metode pembelajaran yang digali dan ditemukan dari dalil-dalil
fiqih dengan materi tentang shalat jenazah. yang tafsili. Dengan demikian dapat
A. Pengertian Metode Pembelajaran dipahami bahwa fiqih merupakan ilmu
Fiqih yang menerangkan tentang hukum-hukum
syara’ yang berkenaan dengan amal
Metode adalah suatu cara yang perbuatan manusia yang ditemukan dari
digunakan untuk menerapkan rencana dalil-dali tafsil (jelas). Seseorang yang
yang sudah disusun dalam suatu kegiatan mendalami fiqih disebut dengan faqih.
nyata agar tujuan yang telah disusun Jama’nya adalah fuqaha, yakni orang-
tercapai secara optimal.1 Metode orang yang mendalami fiqih.4
merupakan sebuah cara yang turut
membantu terlaksanakannya proses Adapun metode pembelajaran
kegiatan yang maksimal, efektif dan Fiqih ialah suatu cara menyampaikan
efisien. Peran metode dalam sebuah materi pembelajaran Fiqih dari seorang
pembelajaran sangat fundamental sekali, pendidik kepada seorang peserta didik
yakni sebagai sub-sistem yang turut dengan memilih satu atau beberapa metode
menghasilkan pembelajaran yang aktif, mengajar sesuai dengan topik pokok
kreatif dan mendorong daya tarik siswa materi. Metode yang digunakan dalam
dalam belajar secara serius. Jadi “metode” materi fiqih ini tidak berbeda dengan
lebih menggambarkan pada teknik atau metode yang digunakan dalam
langkah-langkah.2 pembelajaran Pendidikan Agama Islam,
karena fiqih merupakan bagian dari ruang
Pembelajaran adalah suatu upaya lingkup Pendidikan Agama Islam.
untuk mencapai tujuan berupa kemampuan
tertentu. Pembelajaran juga merupakan

1
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Fitriana Hadi. Makalah Tentang Metode
berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Pembelajaran Fiqh. [Online].
Prenada Media Group, 2006) cet. 6, h. 147 http://fitrianahadi.blogspot.com/2015/12/makala
2
Abdul Gafur, Desain Intruksonal Suatu h-tentang-metode-pembelajaran.html. (2015). Di
langkah Sistematis Penyusunan Pola Dasar Akses Pada 02 Juli 2021.
4
Kegiatan Belajar Mengajar, (Solo: Tiga Serangkai, Amir Syarifuddin, Ushul Fiqh, (Jakarta:
1989), h. 46 Kencana, 2008),h. 2
B. Metode Yang Dipakai Pada Materi atau guna menghindari
Shalat Jenazah kesalahpahaman.
b. Benar-benar tidak ada sumber
Dalam proses pembelajaran fiqih bahan pelajaran bagi para peserta
materi shalat jenazah terdapat beberapa didik.
metode yang dapat diterapkan, antara lain c. Menghadapi peserta didik yang
sebagai berikut: banyak jumlahnya dan bila
1. Metode Ceramah menggunakan metode lain sukar
untuk diterapkan.
Metode ceramah merupakan metode Langkah-langkah dari metode
kuno yang masih tetap eksis sampai ceramah ini sebagai berikut:
saat ini. Metode kuno yang
dimaksud adalah metode lama bukan a. Tahap Persiapan
meode yang ketinggalan zaman. 1) Merumuskan tujuan yang
Metode ceramah adalah cara ingin dicapai.
penyampaian materi pembelajaran 2) Menentukan pokok-pokok
dengan mengutamakan interaksi materi yang akan
antara pendidik dan peserta didik. diceramahkan.
Dimana seorang pendidik atau 3) Mempersiapkan alat bantu
seorang guru menyamapaikan isi untuk menghindari kesalahan
materi pembelajarannya melalui persepsi dari siswa.
proses penerangan dan penuturan
secara lisan kepada siswanya. Proses b. Tahap Pelaksanaan
penyampaian tersebut bisa dibantu Langkah Pembukaan ini.
atau dilengkapi dengan 1) Yakinkan bahwa siswa
menggunakan alat bantu, seperti dapat memahami tujuan
gambar, video, dan lainnya (Raden pembelajaran yang akan
Rizky Amaliah, Abdul Fadhil, dan dicapai.
sari Narulita, 2014). 2) Lakukan langkah apersepsi,
menghubungkan materi
Metode ceramah menurut Abuddin sebelumnya dengan materi
Nata adalah cara penyajian pelajaran yang akan dibahas sehingga
yang dilakukan oleh guru dengan siswa siap secara mental
penuturan atau penjelasan secara untuk menerima materi
langsung dihadapan peserta didik.5 ceramah.
c. Langkah Penyajian:
Metode ceramah ini digunakan 1) Menjaga kontak mata secara
karena beberapa pertimbangan: terus menerus dengan siswa,
a. Anak benar-benar memerlukan kontak mata juga merupakan
penjelasan, misalnya karena baru penghargaan guru terhadap
siswa karena merasa dihargai
5
Abuddin Nata, Prespektif Islam Tentang
dan diperhatikan oleh guru.
Strategi Pembelajaran (Jakarta: Kencana, 2011),
181
2) Gunakan bahasa yang secara langsung menerima
komunikatif dan mudah ilmu pengetahuan.
dicerna oleh siswa dan tidak
menggunankan kata-kata Adapun kelemahan dari metode
yang kurang popular. ceramah adalah sebagai berikut:
3) Sajikan materi secara a. Guru lebih aktif sedangkan
sistematis, tidak meloncat- murid pasif karena perhatian
loncat agar mudah ditanggapi hanya terpusat pada guru.
siswa. b. Siswa seakan diharuskan
4) Taggapilah respons siswa mengikuti segala apa yang
dengan segera, berikan disampaikan oleh guru,
penguatan dengan pujian meskipun murid ada yang
yang membanggaakan hati. bersifat kritis karena guru
5) Jagalah agar kelas tetap dianggap selalu benar.
kondusif dan menggairahkan c. Siswa akan lebih bosan dan
untuk belajar. merasa mengantuk, karena dalam
d. Langkah Mengakhiri atau metode ini, hanya guru yang
Penutup aktif dalam proses belajar
1) Bimbing siswa untuk menarik mengajar, sedangkan para
kesimpulan. peserta didik hanya duduk diam
2) Merangsang siswa untuk mendengarkan penjalasan yang
menanggapi atau memberi telah diberikan oleh guru.
semacam ulasan tentang materi
pelajaran 2. Metode Demonstrasi
3) Melakukan evaluasi untuk
mengetahui kemampua siswa Pakar pendidikan telah banyak
menguasai materi pelajaran yang mendefinisikan pengertian metode
baru saja disampaikan. demonstrasi sebagaimana yang
Adapun Kelebihan-kelebihan yang diungkapkan oleh Roestiyah N.K.
terdapat dari metode ceramah ini bahwa:
adalah:
Metode demonstrasi merupkan
a. Praktis dari sisi persiapan cara mengajar di mana seorang
dan efisien dari sisi waktu instruktur atau guru, menunjukkan,
dan biaya. memperlihatkan sesuatu proses,
b. Dapat menyampaikan materi sehingga siswa di dalam kelas
yang banyak. dapat melihat, mengamati; dan
c. Mendorong guru untuk merasakan suatu proses yang
menguasai materi. dipertunjukkan oleh guru tersebut.6
d. Lebih mudah mengontrol
kelas.
e. Peserta didik tidak perlu
6
persiapan, karena dapat Rostiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar
(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2012), 83.
Sementara itu menurut Zakiya Adapun langkah-langkah metode
Darajat, metode demonstrasi adalah demonstrasi adalah sebagai berikut:
suatu metode mengajar yang
menggunakan alat peragaan untuk a. Tahap persiapan
memperjelas suatu pengertian atau Pada bagian ada beberapa hal
untuk memperlihatkan bagaimana yang perlu dilakukan, yaitu
melakukan sesuatu kepada peserta menetapkan tujuan demonstrasi,
didik.7 Demikian pula, Didi menetapkan langkah-langkah
Supriadie dan Deni Darmawan demonstrasi. Dan menyiapkan
mendefinisikan bahwa “Metode alat atau benda yang dibutuhkan
demonstrasi dapat dimaknai sebagai untuk demonstrasi.
bentuk peragaan atau pertunjukan b. Pelaksanaan demonstrasi
tentang cara melakukan atau 1) Mendemonstrasikan sesuatu
mengerjakan sesuatu dan/atau dengan tujuan yang disertai
memeragakan, mempertunjukkan dengan penjelasan lisan.
sesuatu bekerja atau memeragakan 2) Memberi kesempatan kepada
proses sesuatu bekerja atau siswa untuk melakukan tanya
mekanisme bekerjanya sesuatu jawab.
termasuk benda dan peristiwa. 3) Memberi kesempatan kepada
siswa untuk mencoba dan
Adapun menurut Kementerian mempraktekkan.
Agama RI mendefinisikan: Metode c. Tahap mengakhiri demonstrasi
demonstrasi adalah pertunjukan 1) Menugaskan kepada siswa
tentang proses terjadinya suatu untuk mencoba dan
peristiwa atau benda sampai pada mempraktekkan apa yang
penampilan tingkah laku yang telah diperagakan.
dicontohkan agar dapat diketahui 2) Melakukan penilaian
dan dipahami oleh santri secara terhadap tugas yang telah
nyata atau tiruannya. diberikan kepada siswa
dalam bentuk karya atau
Dari beberapa pendapat di atas dapat perbuatan.8
disimpulkan bahwa metode
demonstrasi adalah sebuah metode di Dalam pelaksanaan sebuah metode
dalam belajar mengajar, di mana tentu memiliki kelebihan maupun
guru mempraktekkan atau kekurangan dari setiap metode.
memperlihatkan suatu proses kepada Metode demonstrasi ini memiliki
peserta didik atau sebaliknya, juga kelebihan:
untuk memotivasi atau memusatkan
perhatian peserta didik agar lebih 1) Dapat membuat pengajaran
berpartisipasi dan aktif dalam proses menjadi lebih jelas dan konkret.
pembelajaran. 2) Siswa lebih mudah memahami
pelajaran.
8
Darwyn Syah, Perencanaan Sistem Pengajaran
7
Zakiah Darajat, Metodik Khusus Pengajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta: PT. Gaung
Agama Islam (Jakarta: Bumi Sumekar, 2008), 296 Persada Press, 2007), 152.
3) Proses pengajaran lebih menarik. shalat jenazah tersebut kemudian
4) Siswa dirangsang untuk aktif dilanjutkan dengan memberikan gambaran
mengamati, menyesuaikan antara
atau memperagakan, mempertunjukkan
teori dengan kenyataan, dan
mencoba melakukan sendiri. tentang bagiamana pelaksanaan shalat
jenazah tersebut. Metode demonstrasi ini
Sementara kelemahan metode ini
adalah: adalah memperagakan, mempertunjukkan
terkait shalat jenazah walaupun dalam
1) Metode ini memerlukan
keterampilan guru secara khusus. pertunjukan ini jenazah bias digantikan
2) Fasilitas tidak selalu tersedia dengan boneka misalnya, ini yang menjadi
dengan baik.
acuan penulis dalam pemilihan metode
3) Memerlukan persiapan yang
matang dan waktu yang pembelajaran fiqih terkait materi shalat
9
panjang. jenazah.

C. KESIMPULAN D. SARAN DAN KRTIK

Metode pembelajaran dirancang


Penulis sangat menyadari betul
untuk memudahkan dan mengefisienkan terkait ketidak sempurnaan nmakalah yang
dalam proses pembelajaran. Setiap metode sederhana ini. Dengan ini penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang
memiliki kelebihan dan kekurangan
membangun demi tercapainya makalah
masing-masing. Dalam perkembangannya yang sesuai dan benar dan untuk perbaikan
metode yang paling umum dan paling dalam pembutan karya ilmiah atau
lama adalah metode ceramah, dengan satu makalah selanjutnya. Penulis
mengahturkan terima kasih atas masukan
alas an inilah penulis mencantumkan dan sarannya demi tercapainya makalah
metode ini sangat cocok diterapkan dalam yang baik sesuai dengan standar.
proses pembelajaran dengan materi shalat
jenazah. Karena dengan penuturan dan
lisan memudahkan memberikan
pemahaman kepada siswa terlebih jika
siswa yang diajar berjumlah banyak.
Sedangkan pemilihan metode demonstrasi
ini di dasarkan bahwa setelah guru
menjelaskan mengenai materi tentang

9
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain,
Strategi Belejar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), 91.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Gafur. (1989). Desain Intruksonal Suatu langkah Sistematis Penyusunan Pola Dasar
Kegiatan Belajar Mengajar. Solo: Tiga Serangkai.

Abuddin Nata. (2011). Prespektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Amir Syarifuddin. (2008). Ushul Fiqh. Jakarta: Kencana, 2008.

Darwyn Syah. (2007). Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta:
PT. Gaung Persada Press.

Fitriana Hadi. Makalah Tentang Metode Pembelajaran Fiqh. [Online].


http://fitrianahadi.blogspot.com/2015/12/makalah-tentang-metode-pembelajaran.html.
(2015). Di Akses Pada 02 Juli 2021.

Rostiyah N.K. (2012). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Syaiful BD, Aswan Zain. (2010). Strategi Belejar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Wina Sanjaya. (2006). Strategi Pembelajaran berorientasi Standar Proses Pendidikan.


Jakarta: Prenada Media Group.

Zakiah Darajat. (2008). Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Sumekar.

Anda mungkin juga menyukai