Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN

PEMBELAJARAN KONVENSIONAL

KELOMPOK 2

1. BQ ADILA PRATIWI RAHMAN (E1M018015)


2. CHINTYA ANADHITA (E1M018017)
3. ELOK FAIQOTUZZAHKROK (E1M018023)
4. ENDANG SULANDRI (E1M018025)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MATARAM
2019
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Metode mengajar merupakan suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang
dipergunakan oleh seorang guru atau pendidik. Pengertian lain adalah teknik penyajian
yang dikuasai pendidik untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran pada siswa di
dalam kelas, baik secara individual maupun secara kelompok agar pelajaran itu dapat
diserap, dipahami, dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik. Belajar mengajar sebagai
suatu kegiatan, seiring dengan adanya makhluk manusia di muka bumi ini, sejak semula
kegiatan belajar mengajar ini telah dilakukan oleh manusia bhkan dalam batas-batas
tertentu juga hewan. Dalam upaya membimbing anak keturunannya agar berhasil dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Metode konvensionl merupakan metode yang
sering digunakan hamper dalam tiap kali pengajaran terutama pada pendidikan tingkat
bawah karena metode ini sederhana dan mudah digunakan.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan yang kami ambil dalam penyusunan makalah ini sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran konvensional ?
2. Bagaimana sintaks dan fungsi pembelajaran konvensional ?
3. Apa metode yang digunakan dalam pembelajaran konvensional ?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran konvesional ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pembelajaran konvensional.
2. Untuk mengetahui sintaks dan fungsi dalam pembelajaran konvensional.
3. Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam pembelajaran konvensional.
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran konvensional.
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Konvensional


Metode belajar dengan “cara yang teratur dan berpikir
baik-baik untuk mencapai maksud (dalam ilmu pengetahuan
dan sebagainya)” atau “cara kerja yang berssitem
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai
tujuan yang ditentukan”
Sebagaimana menurut Harsanto bahwa, mengajar
konvensional adalah menyampaikan ilmu pengetahuan
kepada siswa, yakni memberikan ilmu sebanyak mungkin
kepada siswa, dan disini siswa dianggap sebagai guci yang
kosong, dan pengajar pengajar bertugas mengisi guci
sepenuhnya.
Metode pembelajaran konvensional adalah metode
pembelajaran tradisional, karena sejak dulu metode ini
telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara
guru dengan pesrta didik dalam proses belajar dan
pembelajaran.
Dalam pembelajaran konvensional terlihat bahwa proses
pembelajaran yang lebih banyak didominasi gurunya
sebagai “pen-transfer” ilmu, sementara siswa lebih pasif
sebagai “penerima” ilmu.

Secara umum ciri-ciri pembelajaran konvensional adalah:


 Siswa dalah penerima informasi secara pasif, dimana
siswa menerima pengetahuan dari guru dan
pengetahuan diasumsikan sebagai badan dari
informasi dan keterampilan yang dimiliki sesuai
dengan standar.
 Belajar secara individual.
 Pembelajaran abstrak dan teoritis
 Perilaku dibangun atas kebiasaan,
 Kebenaran bersifat absolute dan pengetahuan bersifat
final.
 Guru adalah penetu jalannya proses pembelajaran
 Perilaku baik berdasarkan motivasi ekstrinsik.
 Interaksi di antara siswa kurang
 Tidak ada kelompok-kelompok kooperatif
 Keterampilan sosial sering tidak secara langsung
diajarkan.
 Pemantauan melalui onservasi dan intervensi sering
tidak dilakukan oleh guru pada saat belajar kelompok
sedang berlangsung.
 Guru sering tidak memperhatikan proses kelompok
yang terjadi dalam kelompok-kelompok belajar.

B. Sintaks dan Fungsi Pemeblejaran Konvensional


Dalam setiap model pembelajaran tentu ada cara penerapan(sintaks) masing
masing, misalnya kenapa pengajar atau pendidik menyampaikan materi dengan
model pembelajaran konvensional, tentu ada caranya tersendiri yakni sebagai
berikut :

1. Menyampaikan tujuan
Pengajar atau pendidik tentu melakukan model pembelajaran
konvensional untuk menyampaikan semua tujuan pelajaran yang
ingin dicapai pada pelajaran tersebut misalnya apa saja yang harus
dipahami atau dikuasai oleh peserta didik.

2. Menyajikan informasi
Pengajar atau pendidik menyajikan melakukan proses pengajaran
untuk memberikan informasi kepada peserta didik secara tahap
demi tahap dengan metode ceramah atau penjelasan dan diharapkan
siswa mampu mendengarkan secara menyeluruh dan memahami apa
yang dijelaskan.

3. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik


Pengajar atau pendidik mengecek atau menilai keberhasilan
peserta didik dan memberikan umpan balik seperti melakukan
tanya jawab dengan salah saorang peserta didik dan menerima pertanyaan yang
diajukan oleh peserta didik dengan harapan semua peserta
didik memahami apa saja yang telah disampaikan.

4. Memberikan kesempatan latihan lanjutan


Pengajar atau pendidik tentunya juga bertujuan memberikan tugas
tambahan untuk dikerjakan di rumah yakni untuk mengingatkan
kembali kepada peserta didik akan materi pelajaran yang telah
disampaikan sehingga apa yang dijelaskan oleh pengajar atau
pendidik tidak berlalu dan dilupakan begitu saja.
 Model pembelajaran konvensional memiliki fungsi khusus untuk diterapkan
dalam proses pembelajaran jenis apapun yang pada utamanya ialah mengfokuskan
perhatian perserta didik pada pengajar.
a. Peserta didik diharapkan mampu berperan sebagai penerima informasi
secara pasif, dimana peserta didik menerima pengetahuan dari pengajar
atau pendidik di kelas dan pengetahuan atau materi sebagai sumber dari
informasi dan keterampilan yang dimiliki sesuai dengan standar.
b. Proses proses pembelajaran dilakukan secara individual yakni peserta
didik memahami secara mandiri.
c. Cara proses pembelajaran sangat abstrak dan teoritis dengan menjelaskan
materi.
d. Perilaku dibangun atas kebiasaan yakni agar peserta didik terbiasa
mendengarkan.
e. Kebenaran bersifat absolut dan pengetahuan bersifat final sebab apa yang
disampaikan pengajar berdasakan pada teori pasti.
f. Pengajar atau pendidik di kelas adalah penentu jalannya proses cara proses
pembelajaran.
g. Pengajar atau pendidik di kelas berfungsi dan bertindak memperhatikan
proses pemahamanan peserta didik dalam proses pembelajaran.
h. Otoritas atau kewenangan seorang pengajar atau pendidik di kelas lebih
diutamakan dan berperan sebagai contoh bagi peserta didik.
i. Perhatian kepada masing masing peserta didik kurang dan diharapkan
peserta didik mampu berusaha sendiri.
j. Cara proses pembelajaranan di beragam jenjang pendidikan lebih banyak
dilihat sebagai persiapan akan masa depan dan teoritis, bukan sebagai
peningkatan kompetensi peserta didik di saat ini.
k. Penekanan yang mendasar adalah pada bagaimana pengetahuan dapat
diserap menyeluruh oleh peserta didik dan penguasaan pengetahuan
tersebutlah yang menjadi tolak ukur keberhasilan, sementara
pengembangan potensi peserta didik terabaikan.
l. Menolong pelajar untuk mengembangkan pengetahuan, pengalaman,
keterampilan dan sikapnya melalui materi.
m. Membiasakan peserta didik menghafal, memahami, berfikiran sehat,
memperlihatkan dengan tepat, mengamati dengan tepat, rajin, sabar dan
teliti dalam menuntut ilmu di jenjang pendidikan.
n. Memudahkan proses pengajaran itu bagi peserta didik dan membuatnya
mencapai sebanyak mungkin tujuan yang diinginkannya.
o. Menciptakan suasana yang sesuai dengan pengajaran yang berlaku, sifat
percaya mempercayai dan hormat menghormati antara pengajar atau
pendidik di kelas dan peserta didik serta hubungan baik antara keduanya

C. Metode Pembelajaran Konvensional


Metode yang digunakan dalam pembelajaran ini yaitu metode
ceramah. Yang dimaksud dengan ceramah ialah penerangan dan
penuturan secara lisan. Dalam pelaksanaan metode ceramah untuk
menjelaskan uraiannya, pengajar dapat menggunakan alat bantu
seperti gambar-gambar, tetapi metode utama berhubungan antara
pengajar dengan pembelajar ialah berbicara. Peranan dalam metode
ceramah adalah mendengarkan dengan teliti dan mencatat pokok-
pokok penting yang dikemukakan oleh pengajar.Ceramah biasanya
dipergunakan apabila:
1. Kalau pengajar akan menyampaikan fakta (kenyataan) atau
pendapat dan tidak, terdapat bahan bacaan yang merangkum
fakta atau pendapat yang dimaksud.
2. Kalau pengajar harus menyampaikan fakta kepada pembelajar
yang besar jumlahnya atau karena besarnya kelompok pendengar
sehingga metode-metode yang lain tidak mungkin dapat
dipergunakan.
3. Kalau pengajar adalah pembicara yang bersemangat dan akan
rnerangsang pembelajar untuk melaksanakan sesuatu pekerjaan.
Keunggulan metode ceramah ialah sebagai berikut:
1. Penggunaan waktu yang efisien dan pesan yang disampaikan
dapat sebanyak-banyaknya
2. Pengorganisasian kelas secara sederhana, dan tidak perlu di
organisasikan secara khusus
3. Dapat memberikan motivasi dan dorongan kepada siswa dalam
belajar
4. Fleksibel dalam penggunaan waktu dan bahan
Kelemahan metode ceramah sebagai berikut:
1. Pengajar tak dapat mengetahui sampai di mana pembelajar telah
mengerti pembicaraannya.
2. Kata-kata yang diucapkan pengajar, ditafsirkan lain oleh
pembelajar.

D. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Konvensional


1. Kelebihan
 Mudah dalam penerapannya
 Inforasi dapat disampaikan dengan cepat
 Membangkitkan minat siswa akan informasi
 Beragam informasi dapat didapatkan dengan mudah dari guru
 Pengalokasian waktu lebih efektif
 Penyeragaman pemahaman siswa
2. Kekurangan
 Kurang dapat membangkitkan motivasi dan minat siswa dalam belajar
 Kurang memberikan siswa berpikir kritis dan inovatif
 Siswa dipaksa untuk belajar dengan cara yang sama dan tidak bersifat
pribadi.
BAB III

KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai