Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sesuatu yang berlangsung sepanjang hayat, karena

pendidikan dapat di lakukan kapanpun dan dimanapun seseorang

berada.pendidikan sangat penting bagi sseorang. Pendidikanlah yang

menentukan dan menuntun masa depan seseorang.

Ki Hajar Dewantara, berpendapat bahwa pengertian pendidikan adalah

tuntunan tumbeh dan berkembangnya anak. Artinya, pendidikan merupakan

upaya untuk menuntun kekuatan kodrat pada diri setiap anak agar mereka

mamputumbuh dan berkembang sebagai manusia maupun sebagai anggota

masyarakat yang bisa mencapai keselamatan dan kebahagiaan dalam hidup

mereka.

Sumber belajar yang beraneka ragam disekitar kehidupan peserta didik,

baik yang didesain maupun non desain belum dimanfaatkan secara optimal

dalam pembelajaran. Sebagian besar pendidik kecenderu gandalam

pembelajaran memanfaatkan buku teks dan pendidik sebagai sumber belajar

utama. Ungkapan ini diperkuat oleh Parcepal dan Ellington (1988), bahwa dari

sekian banyaknya sumber belajar hanya buku teks yang banyak dimanfaatkan.

Seperti halnya, banyak sumber belajar di perpustakaan yang belum dikenal

dan belum diketahui penggunaannya (Supriyanto, 2016).

Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik tidak hanya berinteraksi

dengan tenaga pengajar sebagai salah satu sumber, tetapi mencakup interaksi
dengan semua sumber belajar yang memungkinkan dipergunakan untuk

mencapai hasil yang diinginkan. Sedangkan pengetahuan dan ketarampilan

tentang strategi, menganalisis, memilih, dan memanfaatkan sumber belajar

oleh tenaga pengajar pada umumnya belum memadai (Supriadi, 2017).

9Selanjutnya, dalam proses pembelajaran pendidik harus mampu

memanfaatkan learning resouces dalam pembelajaran. Dengan hal ini, UU RI

No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Bab I Pasal 1 ayat 20, menyatakan

bahwa pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dengan demikian,

dalam proses pembelajaran ada beberapa komponen yang saling berinteraksi

edukatif yaitu pendidik, peserta didik, dan sumber belajar. (Samsinar S)

Learning resources atau sumber belajar merupakan komponen penting dan

memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas

pembelajaran. Pendidik harus memanfaatkan learning resources ini dalam

pembelajaran. Agar pemanfaatannya dapat optimal, maka pendidik harus

diberdayakan. Pelatihan harus diadakan untuk membekali pendidik dengan

kemampuan dan skill dalam memanfaatkan sumber belajar. (Samsinar S)

sumber belajar merupakan segala sesuatu yang dapat di manfaatkan oleh

siswa dalam proses pembelajaran, baik secara langsung maupun tidak

langsung. tidak hanya terbatas pada buku saja, namum mencakup segala hal

yang dapat digunakan oleh siswa dalam belajar dan dalam meningkatkkan

kompetensinya (Dr. Rika Aryani 2021)


Duffy dan Jonassen (1992) mengatakan bahwa pemanfaatan berbagai

sumber belajar merupakan salah satu upaya dari berbagai permasalahan

masalah belajar. Masalah belajar ini diantaranya adalah beragamnya tingkat

penyerapan siswa dalam pembelajaran sehingga akan terganggunya proses

pembelajaran dan menyebabkan ketidakseimbangan pengetahuan,

keterampilan, dan sikap yang hendak guru sampaikan. Pemanfaatan sumber

belajar ini ditujukan sebagai bentuk solusi tersebut.

Selain dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran, sumber belajar juga

memiliki fungsi-fungsi lain (Morrison, Kalman & Kemp, 2004, dalam Ahmad

Isnan Zulfukar ), yakni sebagai berikut : (1) Meningkatkan produktivitas

pembelajaran, (2) Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya

lebih individual, (3) Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pengajaran,

pengembangan bahan pembelajaran berbasis penelitian, (4) Lebih

memantapkan pembelajaran, (5) Memungkinkan belajar secara seketika, dan

(6) Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, terutama dengan

adanya media massa.

Disamping itu sumber belajar juga mempunyai fungsi yaitu memberikan

kesempatan proses berasosiasi kepada peserta didik untuk mendapatkan dan

memperkaya pengetahuan dengan menggunakan berbagai sumber belajar.

Adapun fungsi sumber belajar lain yaitu untuk meningkatkan perkembangan

siswa dalam berbahasa dan berkomunikasi dengan mereka tentang hal-hal

yang berhubungan dengan sumber belajar atau hal lain agar dapat

meningkatkan keinginan belajar siswa.


Namun dalam pelaksanaannya di lapangan, kemampuan guru dalam

peningkatan kualitas pembelajaran bahkan pendidikan ini belum begitu

signifikan. Pada tahun 2015 Kemendikbud (2015) mengumumkan Hasil Uji

Kompetensi Guru (UKG) dengan rata-rata nilai yang didapat hanya 44,5 jauh

di bawah nilai standar yaitu 75. Bahkan kompetensi professional dan

pedagogik, yang menjadi kompetensi utama guru pun belum mumpuni. Masih

banyak guru yang mengajar seadanya, cara mengajar di kelas pun

membosankan dengan materi yang relatif sama. (Ahmad isnan zulfikar)

Masalah serupa diungkapkan oleh (Leonard 2015, Dalam Ahmad Isnan

Zulfikar) bahwa hampir 75 persen guru tidak mempersiapkan proses

pembelajaran dengan baik. Para guru cenderung mempersiapkan pembelajaran

dengan mengesampingkan tujuan pembelajaran. Fakta lain yang terungkap

adalah bahwa guru juga cenderung mengajar dengan metode yang monoton,

artinya tidak menggunakan metode-metode pembelajaran yang kreatif dan

menarik untuk membangkitkan semangat siswa belajar di kelas.

Begitu banyak sumber belajar yang dapat dimanfaatkan untuk

pembelajaran,sumber belajar tersebut bukan hanya berbentuk bahan cetakan

seperti buku cetak tetapi juga pembelajaran juga dapat memanfaatkan sumber

belajar lain seperti museum, internet, video, gambar, program audio visual dan

masih banyak sumber belajar lainnya.

Berdasarkan penuturan diatas perlu diingat bahwa dalam kegiatan pembelajaran,

peserta didik tidak hanya berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber,

tetapi mencakup interaksi dengan semua sumber belajar yang memungkinkannya


untuk dipergunakan guna mencapai hasil yang diinginkan. Sedangkan

pengetahuan dan ketarampilan tentang strategi, menganalisis, memilih, dan

memanfaatkan sumber belajar oleh guru pada umumnya belum memadai. Maka

dengan demikian peneliti tertarik untuk lebih mendalami masalah kompetensi

guru ini dan menuangkannya dalam penelitian dengan judul “Kompetensi Guru

Geografi Dalam Konteks Pemanfaatan Sumber Belajar Di Sma Negeri 15

Masohi” yakni tentang bagaimana cara guru memanfaatkan sumber belajar yang

ada dalam upaya memperluas wawasan ilmu pengetahuan, sikap, dan

keterampilan peserta didik di luar maupun di dalam kegiatan pembelajaran

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka

masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Sumber belajar apa sajakah yang tersedia dan dimanfaatkan guru pada

mata

pelajaran geografi?

2. Bagaimana pengetahuan guru akan mata pelajaran geografi?

3. Bagaimana guru memanfaatkan sumber belajar geografi?

4. Upaya apa yang guru lakukan dalam meningkatkan kualitas

pemanfaatan sumbe belajar geografi?

1.3 Tujuan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah seperti yang telah dipaparkan, penelitian ini

diharapkan mencapai beberapa tujuan, yaitu untuk :


1. Mengidentifikasi Sumber belajar yang tersedia disekolah

2. Menganalisis bagaimana pengetahuan guru akan mata pelajaran geografi.

3. Menganalisis bagaimana guru dalam memanfaatkan sumber belajar

geografi.

4. Menganalisis apa saja upaya peningkatan kualitas pemanfaatan sumber

belajar yang dilakukan guru geografi.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini bagi penulis sendiri untuk menambah wawasan dan

pengetahuan mengenai kompetensi guru dalam pemanfaatan dan pengembangan

sumber belajar di kota masohi yang selanjutnya diharapkan dapat berguna bagi

pemerintah dan peneliti selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai