Anda di halaman 1dari 14

DESAIN SUMBER BELAJAR

Oleh:
Ishak Hasibuan (0331203012) Kairul Ameer (03312030..)
Dosen Pengampu:
Dr. Siti Halimah, M.Pd

Program Magister Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Medan Tahun 2021/2022
e-mail:ishakhasibuan3@gmail.com

BAB I
PENDAHULUAN

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berimplikasi terhadap eksistensi sekolah


sebagai salah satu lembaga pendidikan. Kondisi ini yang menuntut guru untuk selalu kreatif dan
inovatif dalam pengelolaan pendidikan dan pembelajaran. Salah satu bentuk upaya guru dalam
menumbuhkan sikap aktif dalam belajar pada diri siswa yaitu guru harus selalu kreatif dalam
menciptakan berbagai jenis strategi pembelajaran dan mampu memanfaatkan sumber belajar
dengan baik. Guru diharapkan dapat selalu mengatasi permasalahan yang dihadapi siswanya
dalam proses pembelajaran dengan menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan serta
membuat siswa lebih berminat dan termotivasi untuk belajar sehingga aktivitas siswa dalam
belajar meningkat.
Guru dalam proses pembelajaran juga harus bersifat sebagai fasilitator yang dapat
memberikan dukungan terhadap terciptanya proses pembelajaran kondusif, agar siswa mampu
belajar secara aktif menuju belajar yang mandiri, guru harus menguasi pengelolaan kelas yang
didalamnya termasuk strategi pembelajaran dan pemanfaatan sumber belajar. Dengan kondisi
yang kondusif, sangat memungkinkan terciptanya pembelajaran yang ideal sehingga program
pembelajaran yang telah dirancang dan tersusun dapat tercapai dengan target yang telah
ditetapkan.
Sebagai wujud profesionalisme guru dalam merancang pembelajaran, maka dibutuhkan
pemahaman guru yang utuh tentang strategi pembelajaran dan sumber belajar sehingga produk
pembelajaran yang diciptakan memiliki kualitas dan hasil yang relevan. Tujuan pemahaman
tersebut untuk memudahkan guru mewujudkan tujuan yang terprogram sesuai dengan realitas
yang diharapkan. Artinya, apa yang dirancang guru terjadi sesuai dengan apa yang diharapkan.
Jadi upaya guru mencapai tujuan pembelajaran sangat tergantung pada pemilihan dan
penggunaan strategi yang tepat dalam pembelajaran.
Satu hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus oleh lembaga pendidikan dan guru
adalah pengelolaan sumber daya pembelajaran berupa sumber belajar yang ada serta
pemanfaatannya pada kegiatan belajar siswa di sekolah. Permasalahan ini menjadi penting
karena pemanfaatan sumber belajar di sekolah seharusnya dapat membelajarkan siswa secara
optimal dengan sumber belajar yang ada, baik sumber belajar yang rancang maupun sumber
belajar yang tinggal dimanfaatkan.
Berbagai studi yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa keberadaan sumber
belajar di sekolah masih memprihatinkan baik dari segi kualitas, kuantitas, dan pemanfaatannya.
Pemahaman terhadap sumber belajar masih sempit, sumber belajar dipahami sebatas pada buku
paket, guru, dan media belajar. Sementara dalam kategori lingkungan, sumber belajar hanya
sebatas pada perpustakaan dan laboratorium, sementara lingkungan lain disekitar pembelajaran
belum begitu dimanfaatkan. Selain itu pemanfaan sumber belajar dalam rancangan strategi
pembelajaran oleh kepala sekolah, guru, dan siswa juga belum dilakukan secara optimal sesuai
dengan tuntutan kurikulum.
Dari berbagai permasalahan di atas, maka diperlukan adanya upaya untuk mengatasinya.
Pentingnya membuka wawasan semua pihak terutama kepala sekolah, guru dan siswa tentang
sumber belajar melalui berbagai program. Disamping itu perlu adanya pedoman yang dijadikan
tuntunan dalam membuat dan mengembangkan sumber belajar, sehingga pemanfaatan sumber
belajar dalam strategi pembelajaran dapat secara optimal dilakukan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sumber Belajar
1. Pengertian Sumber Belajar
Dageng dalam Supriadi, 2015 mengatakan bahwa sumber belajar adalah segala
sesuatu yang berwujud benda dan orang yang dapat menunjang belajar sehingga
mencakup semua sumber yang mungkin dapat dimanfaatkan oleh tenaga pengajar agar
terjadi perilaku belajar.1
Sumber belajar adalah semua sumber yang menunjang proses pembelajaran baik
berwujud orang, bahan, alat, teknik, dan latar, sehingga dapat dimanfaatkan peserta
didik sebagai sumber untuk kegiatan belajar dan dapat meningkatkan kualitas
belajarnya.2
Prastowo 2018 mengatakan bahwa sumber belajar adalah suatu sistem yang
terdiri dari sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan dengan sengaja dan dibuat
agar memungkinkan siswa belajar secara individual. 3 Sementara Sudono42000
mengatakan sumber belajar adalah bahan termasuk juga alat untuk memberikan
informasi maupun berbagai keterampilan kepada murid maupun guru antara lain buku
referensi, buku cerita, gambar-gambar, narasumber benda, atau hasil-hasil budaya.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sumber belajar adalah segala
sesuatu berupa benda maupun orang yang terdiri dari sekumpulan bahan atau situasi
yang diciptakan dengan sengaja sehingga dapat dimanfaatkan oleh tenaga pengajar
maupun peserta didik sebagai sumber untuk kegiatan belajar dan meningkatkan kualitas
belajarnya.

1
Supriadi. (2015). Pemanfaatan Sumber Belajar dalam Proses Pembelajaran. Lantanida Journal, Vol. 3.
Hal,129
Sastrianawati. (2018). Media dan Sumber Belajar. Yogyakarta: Deepublish. Hal. 24
2

Prastowo, A. (2017). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu. Jakarta:
3

Kencana.27
4
Sudono, A. (2000). Sumber Belajar dan Alat Permainan. Jakarta: PT Grasindo. Hal.7
2. Fungsi Sumber Belajar
Morrison dan Kemp dalam Supriadi, 20155 menjelaskan fungsi sumber belajar
sebagai berikut: (1) meningkatkan produktivitas pembelajaran, melalui: (a)
mempercepat laju belajar dan membantu pengajar untuk menggunakan waktu secara
lebih baik, (b) mengurangi bahan guru/dosen dalam menyajikan informasi, sehingga
dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah belajar murid/mahasiswa; (2)
memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, melalui: (a)
mengurangi kontrol guru/dosen yang kaku dan tradisional, (b) memberikan kesempatan
kepada murid/mahasiswa untuk belajar sesuai dengan kemampuannya; (3) memberikan
dasar yang lebih ilmiah terhadap pengajaran, melalui (a) perencanaan program
pembelajaran yang lebih sistematis, (b) pengembangan bahan pembelajaran berbasis
penelitian; (4) lebih memantapkan pembelajaran, melalui: (a) peningkatan kemampuan
manusia dalam penggunaan berbagai media komunikasi, (b) penyajian data dan
informasi secara lebih konkrit; (5) memungkinkan belajar secara seketika, melalui (a)
mengurangi jurang pemisah antara pelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan
realitas yang sifatnya konkrit, (b) memberikan pengetahuan yang bersifat langsung; dan
(6) memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, terutama dengan adanya
media massa.
3. Jenis-jenis Sumber Belajar
a) Ditinjau dari asal-usulnya, sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1) Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design)
adalah sumber belajar yang dirancang dengan secara sengaja dan sistematis untuk
digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Contohnya, buku pelajaran, modul,
program VCD pembelajaan, program audio pembelajaran, transparansi, CAI
(computer assisted instruction) dan lain-lain. Pengembangan bahan atau sumber
belajar tersebut diawali dengan suatu kegiatan menganalisis kebutuhan (“need
analysis” atau disebut juga “need assessment”), kemudian dilanjutkan dengan
perumusan tujuan yang ingin dicapai, menganalisis karakteristik peserta belajarnya,
materi yang ingin diberikan, menentukan media yang cocok dengan tujuan dan

Supriadi. (2015). Pemanfaatan Sumber Belajar dalam Proses Pembelajaran. Lantanida Journal, Vol. 3.
5

Hal,130-131
karakteristik learner, pengembangan program prototipe, uji coba, serta diakhiri
dengan revisi.
2) Sumber belajar yang dimanfaatkan (learning resources by utilization)
adalah sumber belajar yang pengadaannya secara khusus tidak dirancang ataupun
dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, tetapi dapat dipilih dan dimanfaatkan
untuk keperluan pembelajaran. Contohnya, surat kabar, siaran televise, pasar, sawah,
pabrik, museum, dan lain-lain.
Dalam kontek teknologi pembelajaran, sumber belajar merupakan komponen
sistem pembelajaran yang merupakan sumber-sumber belajar yang dirancang terlebih
dahulu dalam proses desain atau pemilihan dan pemanfaatan, dan dikombinasikan
menjadi sistem pembelajaran yang lengkap untuk mewujudkan terlaksananya proses
belajar yang bertujuan dan terkontrol.
b) Ditinjau dari jenisnya sumber belajar dibedakan menjadi enam jenis seperti yang
tercantum dalam tabel di bawah ini:
Sumber
Pengertian Contoh
Belajar
Ajaran/informasi yang akan
disampaikan oleh komponen lain:
Pesan Materi bidang studi PAI
dapat berbentuk ide, fakta, makna,
dan data.
Orang-orang yang bertindak Guru, Siswa, Pembicara, Tokoh
Orang sebagai penyimpan dan atau Masyarakat.
penyalur pesan
Barang-barang (lazim disebut
media atau perangkat
lunak/software) yang biasanya Buku teks, majalah, video, tape
Bahan berisi pesan untuk disampaikan recorder, pembelajaran
dengan menggunakan peralatan. terprogram, film.
Kadang-kadang bahan itu sendiri
sudah merupakan bentuk penyajian.
Barang-barang (lazim disebut OHP, proyektor film,tape
perangkat keras/hardware) recorder, video, pesawat TV,
Alat
digunakan untuk menyampaikan pesawat radio.
pesan yang terdapat dalam bahan.
Prosedur atau langkah-langkah Simulasi, permainan, studi
lapangan, metode bertanya,
tertentu dalam menggunakan
Teknik pembelajaran individual,
bahan, alat, tata tempat dan orang
pembelajaran kelompok,
untuk menyampaikan pesan
ceramah, diskusi
Lingkungan fisik; gedung
sekolah, perpustakaan, pusat
Latar Lingkungan dimana pesan diterima sarana belajar, studio, museum,
oleh siswa. taman, peninggalan sejarah,

lingkungan non fisik,


penerangan, sirkulasi udara.
(Sumber: Warsita, 2008: 209-210)
4. Teknik pemanfaatan Sumber Belajar menurut jenisnya
a. Pemanfaatan Sumber Belajar dalam Strategi Pembelajaran
Pada abad XXI ini, siswa dapat memiliki akses yang sangat luas dalam pemanfaatan
sumber belajar, dengan demikian pendidik/guru bukanlah satu-satunya sumber belajar.
Paradigma baru yang berkembang adalah pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
atau lebih dikenal dengan istilah student centered. Siswa diberikan peran sebagai subjek
belajar. Dengan konsep ini maka akan menuntut guru untuk menyiapkan sumber belajar dan
strategi pembelajaran yang relevan. Kesesuaian sumber belajar dan strategi pembelajaran
akan mempermudah jalan bagi guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sudah
diprogramkan.
Strategi pembelajaran yang harus diterapkan oleh tenaga pendidik adalah strategi
pembelajaran yang kondisional dan efektif.  Salah satu contoh, jika guru menggunakan
metode ekspositori sebagai strategi dalam pembelajaran, maka guru tentu akan memilih
materi yang sifatnya bernuansa sejarah, bercerita atau penjelasan teori-teori. Dalam konteks
seperti itu diperlukan banyak sumber belajar yang sifatnya berbentuk buku teks, dokumen-
dokumen, atau bacaan-bacaan seperti koran, majalah, tabloid, dan lain-lain. Jadi strategi dan
sumber belajar itu harus kondisional sehingga relevansi antara strategi, sumber belajar dalam
pembelajaran selaras.
Mclsaac dan Gunawardena sebagaimana yang dikutip Abdullah,6 2012 menjelaskan
bahwa sumber belajar yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pembelajaran sangat
6
Abdullah, R. (2012). Pembelajaran Berbasis Pemanfaatan Sumber Belajar. Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA,
vol. XII. 218
beraneka ragam jenis dan bentuknya. Sumber belajar tersebut bukan hanya dalam bentuk
bahan cetakan seperti buku teks akan tetapi pelajar dapat memanfaatkan sumber belajar yang
lain seperti radio pendidikan, televisi, komputer, e-mail, video interaktif, komunikasi satelit,
dan teknologi komputer multimedia dalam upaya meningkatkan interaksidan terjadinya
umpan balik dengan peserta didik
Variasi pemanfaatan sumber belajar yang disesuaikan dengan materi pelajaran dalam
proses pembelajaran sangat diperlukan. Peranan guru dalam memilih sumber belajar sangat
berpengaruh kepada proses pembelajaran baik yang dilakukan didalam kelas (indoor)
maupun di luar kelas (outdoor). Sumber belajar yang dibutuhkan dalam kegiatan
pembelajaran sudah tercantum dalam perencanaan atau program pembelajaran. Artinya,
guru harus melakukan analisis kebutuhan sumber belajar berdasarkan tujuan, materi dan
tujuan pembelajaran. Dalam hal ini, guru harus memilki pengetahuan dan kemampuan untuk
mengidentifikasi jenis-jenis sumber belajar, memilih dan menentukan sumber belajar yang
sesuai serta menggunakan sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran Wibowo, 2016.7
Terkait dengan pemilihan sumber belajar Dick dan Carey dalam Abdullah, 20128
mengatakan bahwa kriteria pemilihan sumber belajar, yaitu: (1) Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran, (2) Ketersediaan sumber setempat, artinya bila sumber belajar yang
bersangkutan tidak terdapat pada sumber-sumber yang ada maka sebaiknya dibeli atau
dirancang atau dibuat sendiri, (3) Apakah tersedia dana, tenaga, dan fasilitas yang cukup
untuk mengadakan sumber belajar tersebut, (4) Faktor yang menyangkut keluwesan,
kepraktisan, dan ketahanan sumber belajar yang bersangkutan untuk jangka waktu yang
relatif lama, dan (5) Efektifitas biaya dalam jangka waktu yang relatif lama.
Supriadi 20159 menjelaskan langkah-langkah pemilihan sumber belajar dengan
menentukan: (1) rumusan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dengan penggunaan
sumber belajar secara jelas, (2) isi pesan yang diperlukan untuk mencapai tujuan, (3)
pencarian bahan pembelajaran yang memuat isi pesan, (4) apakah perlu menggunakan
sumber belajar orang seperti dosen, pakar/ilmuan, tokoh masyarakat, tokoh agama,
pustakawan, dan sebagainya, (6) pilihan peralatan yang sesuai dengan kebutuhan untuk
mentransimisikan isi pesan, (7) teknik penyajian pesan, (8) latar (setting) tempat
7
Wibowo, E. P. (2016). Kompetensi Guru dalam Pemanfaatan Sumber Belajar By Utilization di SDN
Caturtunggal 6. E-Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol. 5. 12
8
Abdullah, Hal.224
9
Supriadi, Hal.134
berlangsungnya kegiatan penggunaan sumber belajar, (9) penggunaan semua sumber belajar
yang telah dipilih atau ditentukan dengan efektif dan efisien, dan (10) pelaksanaan penilaian
terhadap sumber belajar.
Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan sumber belajar, yakni: (1)
Metode pembelajaran yang digunakan, (2) Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, (3)
Karakteristik pebelajar, (4) Aspek kepraktisan dalam hal biaya dan waktu, dan (5)Faktor
terkait dalam penggunaannya.
b. Pemanfaatan Sumber Belajar yang Didesain dalam Strategi Pembelajaran
Sumber belajar yang direncanakan adalah sumber belajar yang memang dengan
sengaja direncanakan dan dipersiapkan untuk menunjang keberhasilan dari suatu proses
pembelajaran. Sumber belajar ini sudah tersedia di sekolah, misalnya laboratorium dan
perpustakaan Adipurnomo, 2006.10
Julismin (2009: 79) menjelaskan sumber belajar yang dirancang (learning resources
by design) adalah sumber belajar yang dirancang dengan secara sengaja dan sistematis untuk
digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
Dari penjelasan tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sumber belajar yang
didesain adalah sumber belajar yang memang sengaja dirancang dan dipersiapkan dalam
proses pembelajaran untuk menunjang tujuan pembelajaran. Contohnya: bahan-bahan
pelajaran, guru, transparansi, OHP, ceramah, ruang kelas, program audio, program slide
suara, dan lain-lain.
c. Pemanfaatan Sumber Belajar Non Desain dalam Strategi Pembelajaran
Adipurnomo (2006: 8) menjelaskan bahwa sumber belajar yang tidak direncanakan
adalah sumber belajar yanag pada dasarnya tidak direncanakan dalam kegiatan pendidikan,
namun karena keadaan dan kondisinya dimungkinkan dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan
pendidikan, maka keadaan atau situasi tersebut dapat dijadikan sebagai sumber belajar.
Sumber belajar yang dimanfaatkan (learning resources by utilization) adalah sumber
belajar yang sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan untuk kegiatan pendidikan dan
pembelajaran. Sumber belajar yang dimanfaatkan ini awalnya tidak dirancang secara sengaja
untuk keperluan Julismin, 2009.11
10
Adipurnomo, H. (2006). Media dan Sumber Belajar. Malang: Departemen Pendidikan Nasional
Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kepandidikan. Hal.7
11
Julismin. (2009). Alam, Sumber Belajar yang Tidak Pernah Habis. Jurnal Geografi. Hal.79
Dari definisi di atas ditarik kesimpulan bahwa sumber belajar non desain adalah
sumber belajar yang yang tidak dirancang secara khusus tetapi sudah tersedia dan tinggal
dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran. Contohnya: cerita rakyat, narasumber, relief,
generator, permainan, taman, kebun binatang, museum, film, sawah, surat kabar, siaran
televisi, internet, dan masih banyak lagi
Klasifikasi jenis-jenis sumber belajar dapat dijelaskan dalam matrik sebagai berikut:

No Jenis Pengertian dirancang dimanfaatkan


1 Pesan Informasi yang harus Bahan Cerita rakyat,
(massage) disalurkan oleh oleh pelajaran dongeng,
komponen lain berbentuk nasehat
ide, fakta, pengertian, data
2 Manusia Orang yang menyimpan Guru, aktor, Nara sumber,
(peaple) informasi/ menyalurkan siswa, pemuka
informasi pembicara, masyarakat,
pemain pimpinan,
responden
3 Bahan Sesuatu yang disebut Transparansi, Relief candi,
(materials) media yang mengandung film, slide, arca, peralatan
pesan untuk disajikan tape, buku, teknik
dalam bentuk pemakaian gambar
alat
4 Peralatan Sesuatu yang disebut OHP, Generator,
(device) media yang menyalurkan projektor, mesin, alat-
pesan untuk disajikan slide, film, alat mobil
TV, kamera,
papan tulis
5 Teknik/ Prosedur yang disiapkan Ceramah, Permainan,
Metode dalam mempergunakan diskusi, sarasehan,
(technique) bahan pelajaran, peralatan, sosiodrama, percakapan
situasi, orang untuk simulasi,
menyampaikan pesan kuliah, belajar
mandiri
6 Lingkungan Situasi sekitar dimana Ruang kelas, Taman kebun,
/lattar pesan disalurkan/ studio, museum, toko
(setting) ditransimikan perpustakaan,
aula

Adipurnomo 200612 menjelaskan hal-hal yang perlu diketahui pendidik dalam


merancang sumber belajar, antara lain:

12
Adipurnomo. Hal.12
1. Standar kompetensi dan kompetensi dasar dijadikan pedoman dalam memilih sumber
belajar yang tepat;
2. Mengkaji isi materi pembelajaran. Hal ini perlu dilakukan sebagai dasar pemilihan serta
pemanfaaatan sumber belajar agar materi yang disajikan dapat memperjelas dan
memperkaya isi materi;
3. Tentukan objek yang harus dipelajari dan dikunjungi (bila sumber belajar yang
berkaitan dengan lingkungan) dalam menentukan objek kunjungan hendaknya
diperhatikan relevansi dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar, isi materi,
kemudahan menjangkaunya, mudah tidaknya perjalanan, lama waktu yang diperlukan ,
keamanan peserta didik.
4. Pengaturan waktu sesuai dengan luas materi pembelajaran yang akan disampaikan
5. Menentukan kegiatan pembelajaran/pengalaman belajar. Misalnya pemilihan strategi,
metode pengajaran disesuaikan dengan sumber belajar, mempersiapkan perizinan,
penentuan kelompok, mengamati suatu proses, mencatat apa yang terjadi, wawancara
dengan nara sumber dan sebagainya.
6. Persiapan teknis yang diperlukan untuk kegiatan belajar, seperti tata tertib di perjalanan
dan ditempat tujuan, perlengkapan belajar yang harud dibawa, menyusun pertanyaan
yang akan diajukan, perlengkapan kesehatan dan sebagainya.
Pemanfaatan sumber belajar secara optimal baik yang didesain atau non desain
dalam strategi pembelajaran dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Woolkfolk dan
Nicolich Lorraine Mc Cune dalam Fitrah, 201513 mengatakan bahwa sumber belajar
bemaksud meningkatkan kegiatan belajar, sehingga mutu hasil belajar dan aktivitas
semaking meningkat. Berbagai penelitian pemanfaatan sumber belajar dalam strategi
pembelajaran menunjukkan adanya peningkatan kualitas dan aktivitas pembelajaran.
Beberapa penelitian yang menunjukkan hal tersebut antara lain sebagai berikut:
Nurdin, dkk 201314 melakukan penelitian untuk mendeskripsikan tentang bagaimana
nilai pemberian tugas dan hasil belajar serta aktivitas mahasiswa selama perkuliahan Fisika
Umum I melalu pemanfaatan sumber belajar berbasis CTL. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian tindakan kelas, sampel penelitian adalah mahasiswa pendidikan fisika kelas C
Fitrah. Hal.884
13

Nurdin, B., & dkk. (2013). Pemanfaatan Sumber Belajar Berbasis Kontextual Teaching and Learning
14

dalam Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Fisika Umum I. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, Vol. 9.
Hal.18
angkatan 2010/2011 sebanyak 36 orang yang mengikuti matakuliah Fisika Umum I.
Instrumen yang digunakan selama penelitian adalah; (1) tes hasil belajar, (2) lembar
aktivitas.(3) tugas- tugas yang diambil dari buku-buku pada perpustakan dan tugas yang ada
pada bahan ajar, (4) membuat riset mini di laboratorium. Dalam penelitian ini digunakan dua
siklus yakni siklus I meliputi materi vektor dan kinematika partikel, sedangkan pada siklus
kedua meliputi materi dinamika partikel.Hasil penelitian diperoleh aktivititas belajar
mahasiswa Fisika Umum I, termasuk katagori baik (81,59), sedangkan hasil belajar yang
dicapai pada siklus I cenderung berada pada tingkat katagori cukup baik (71,94), dan hasil
belajar pada siklus II cenderung berada pada tingkat katagori baik (82,13). Melalui inovasi
pembelajaran dengan model pembelajaran melalui pengoptimalan pemanfatan penggunaan
sumber belajar berbasis CTL cukup baik untuk mengefektifkan dan memberi pengaruh yang
signifikan terhadap hasil belajar perkuliahan Fisika Umum I.
Haryati, 2016 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemanfaatan
lingkungan sekolah sebagai sumber belajar efektif terhadap hasil belajar IPA peserta didik di
kelas IV Sekolah Dasar Inpres BTN IKIP I Makassar. Penelitian eksperimen ini
menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun sumber data penelitian ini adalah data hasil
belajar siswa kelas IV SD Inpres BTN IKIP I Makassar. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas IV SD Inpres BTN IKIP I yang terdiri dari 2 kelas dengan jumlah
peserta didik sebanyak 54, dengan penyebaran yang homogen. Metode pengumpulan data
yang digunakan adalah tes, dengan instrumen penelitian yaitu lembar tes dan lembar
observasi. Teknik pengolahan dan analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dan
analisis inferensial. Hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata hasil belajar IPA dengan
memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar sebesar = 80,33, sedangkan rata-
rata hasil belajar IPA kelompok yang tidak memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai
sumber belajar sebesar = 67,33. Hasil analisis inferensial data menunjukkan bahwa nilai
signifikansi yang diperoleh thitung 3,374 > t tabel 2,007 dan signifikansi (0,001 < 0,05).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat efektivitas pemanfaatan lingkungan sekolah
sebagai sumber belajar terhadap hasil belajar IPA peserta didik kelas IV SD Inpres BTN
IKIP I Makassar.
Wibowo 201615 melakukan Penelitian untuk mengetahui: (1) Sumber belajar by
utilization yang dimanfaatkan guru dalam proses pembelajaran; (2) Kemampuan guru
memanfaatkan sumber belajar by utilization; dan (3) Implikasi pemanfaatan sumber belajar
terhadap kualitas guru dalam proses pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian
lapangan dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah guru kelas. Teknik yang
digunakan dalam analisis data adalah model interaktif menurut Miles & Huberman meliputi
pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: Sumber belajar by utilization yang dimanfaatkan guru dalam proses
pembelajaran meliputi lingkungan sekitar sekolah, lingkungan sekitar tempat tinggal peserta
didik, dan belajar di luar sekolah. Kemampuan guru memanfaatkan sumber belajar by
utilization, yakni secara keseluruhan semua guru kelas mampu memanfaatkannya, tetapi
masih belum maksimal. Implikasi pemanfaatan sumber belajar terhadap kualitas guru dalam
proses pembelajaran adalah guru lebih bisa memberikan motivasi lebih besar,
memaksimalkan waktu pembelajaran, dan memaksimalkan kreatifitas.

15
Wibowo. Hal. 10-20
BAB III
KESIMPULAN

Keberadaan sumber belajar di sekolah baik dari segi kuantitas, kualitas, pemahaman, dan
pemanfaatannya masih belum optimal. Sumber belajar masih dipahami sebatas pada buku
pelajaran, guru, perpustakaan, dan laboratorium. Salah satu penentu kualitas pembelajaran adalah
bagaimana pengembangan dan pemanfaatan sumber belajar dalam strategi pembelajaran.
Sumber belajar yang dapat dimanfaatkan dalam strategi pembelajaran dapat berupa
pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan. melalui penggunaan dan pemanfaatan sumber
belajar yang beragam dapat mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan pembelajaran. oleh karena
itu, seorang guru dituntut untuk mengetahui berbagai jenis sumber belajar sehingga dapat
mendayagunakannya untuk kegiatan belajar dan pengajaran.
Sumber belajar berupa pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan dapat
dikategorikan menjadi dua, yaitu sumber belajar yang direncanakan dan sumber belajar yang
tidak direncanakan atau dimanfaatkan. sumber belajar yang direncanakan adalah sumber belajar
yang memang sengaja dirancang untuk mengoptimalkan kegiatan pembelajaran, sedangkan
sumber belajar yang tidak direnanakan atau dimanfaatkan adalah sumber belajar yang
keberadaannya tersedia di sekitar dan dapat dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan dari berbagai hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan sumber
belajar secara optimal dalam berbagai strategi pembelajaran dapat meningkatkan kualitas,
efektivitas, dan hasil pembelajaran.
Daftar Pustaka

Abdullah, R. (2012). Pembelajaran Berbasis Pemanfaatan Sumber Belajar. Jurnal Ilmiah


DIDAKTIKA, vol. XII , 216-231.
Adipurnomo, H. (2006). Media dan Sumber Belajar. Malang: Departemen Pendidikan Nasional
Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kepandidikan.
Fitrah, M. (2015). Kemampuan Guru Matematika dalam Mengelola Kelas Melalui Sumber
Belajar untuk Meningkatkan Aktivias Siswa. Prosiding Seminar Nasional Matematika
dan Pendidikan Matematika 2015 (pp. 883-890). Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
Haryati, D. (2016). Efektifitas Pemanfaatan Lingkungan Sekolah sebagai sumber belajar
terhadap Hasil Belajar IPA Peserta Didik Kelas IV SDN Inpres BTN IKIP I Makasar.
AULADUNA: Jurnal Pendidikan Dasar Islam, Vol. 3 , 80-96.
Julismin. (2009). Alam, Sumber Belajar yang Tidak Pernah Habis. Jurnal Geografi , 77-83.
Khanifatul. (2014). Pembelajaran Inovatif. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Nurdin, B., & dkk. (2013). Pemanfaatan Sumber Belajar Berbasis Kontextual Teaching and
Learning dalam Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Fisika Umum I. Jurnal
Pendidikan Fisika Indonesia, Vol. 9 , 18-27.
Prastowo, A. (2017). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu.
Jakarta: Kencana.
Prastowo, A. (2018). Sumber Belajar dan Pusat Sumber Belajar. Depok: Prenadamedia.
Sastrianawati. (2018). Media dan Sumber Belajar. Yogyakarta: Deepublish.
Sudono, A. (2000). Sumber Belajar dan Alat Permainan. Jakarta: PT Grasindo.
Supriadi. (2015). Pemanfaatan Sumber Belajar dalam Proses Pembelajaran. Lantanida Journal,
Vol. 3 , 127-139.
Suprihatiningrum, J. (2013). Strategi Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media .
Suyadi. (2013). Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Wedi, A. (2016). Pendayagunaan Sumber Belajar dalam Implementasi Strategi Penyampaian
Pembelajaran Tematik. Edcomtech, Vol. 1 , 83-92.
Wibowo, E. P. (2016). Kompetensi Guru dalam Pemanfaatan Sumber Belajar By Utilization di
SDN Caturtunggal 6. E-Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol. 5 , 10-20.

Anda mungkin juga menyukai