Oleh:
Ishak Hasibuan (0331203012) Kairul Ameer (03312030..)
Dosen Pengampu:
Dr. Siti Halimah, M.Pd
Program Magister Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Medan Tahun 2021/2022
e-mail:ishakhasibuan3@gmail.com
BAB I
PENDAHULUAN
A. Sumber Belajar
1. Pengertian Sumber Belajar
Dageng dalam Supriadi, 2015 mengatakan bahwa sumber belajar adalah segala
sesuatu yang berwujud benda dan orang yang dapat menunjang belajar sehingga
mencakup semua sumber yang mungkin dapat dimanfaatkan oleh tenaga pengajar agar
terjadi perilaku belajar.1
Sumber belajar adalah semua sumber yang menunjang proses pembelajaran baik
berwujud orang, bahan, alat, teknik, dan latar, sehingga dapat dimanfaatkan peserta
didik sebagai sumber untuk kegiatan belajar dan dapat meningkatkan kualitas
belajarnya.2
Prastowo 2018 mengatakan bahwa sumber belajar adalah suatu sistem yang
terdiri dari sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan dengan sengaja dan dibuat
agar memungkinkan siswa belajar secara individual. 3 Sementara Sudono42000
mengatakan sumber belajar adalah bahan termasuk juga alat untuk memberikan
informasi maupun berbagai keterampilan kepada murid maupun guru antara lain buku
referensi, buku cerita, gambar-gambar, narasumber benda, atau hasil-hasil budaya.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sumber belajar adalah segala
sesuatu berupa benda maupun orang yang terdiri dari sekumpulan bahan atau situasi
yang diciptakan dengan sengaja sehingga dapat dimanfaatkan oleh tenaga pengajar
maupun peserta didik sebagai sumber untuk kegiatan belajar dan meningkatkan kualitas
belajarnya.
1
Supriadi. (2015). Pemanfaatan Sumber Belajar dalam Proses Pembelajaran. Lantanida Journal, Vol. 3.
Hal,129
Sastrianawati. (2018). Media dan Sumber Belajar. Yogyakarta: Deepublish. Hal. 24
2
Prastowo, A. (2017). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu. Jakarta:
3
Kencana.27
4
Sudono, A. (2000). Sumber Belajar dan Alat Permainan. Jakarta: PT Grasindo. Hal.7
2. Fungsi Sumber Belajar
Morrison dan Kemp dalam Supriadi, 20155 menjelaskan fungsi sumber belajar
sebagai berikut: (1) meningkatkan produktivitas pembelajaran, melalui: (a)
mempercepat laju belajar dan membantu pengajar untuk menggunakan waktu secara
lebih baik, (b) mengurangi bahan guru/dosen dalam menyajikan informasi, sehingga
dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah belajar murid/mahasiswa; (2)
memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, melalui: (a)
mengurangi kontrol guru/dosen yang kaku dan tradisional, (b) memberikan kesempatan
kepada murid/mahasiswa untuk belajar sesuai dengan kemampuannya; (3) memberikan
dasar yang lebih ilmiah terhadap pengajaran, melalui (a) perencanaan program
pembelajaran yang lebih sistematis, (b) pengembangan bahan pembelajaran berbasis
penelitian; (4) lebih memantapkan pembelajaran, melalui: (a) peningkatan kemampuan
manusia dalam penggunaan berbagai media komunikasi, (b) penyajian data dan
informasi secara lebih konkrit; (5) memungkinkan belajar secara seketika, melalui (a)
mengurangi jurang pemisah antara pelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan
realitas yang sifatnya konkrit, (b) memberikan pengetahuan yang bersifat langsung; dan
(6) memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, terutama dengan adanya
media massa.
3. Jenis-jenis Sumber Belajar
a) Ditinjau dari asal-usulnya, sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1) Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design)
adalah sumber belajar yang dirancang dengan secara sengaja dan sistematis untuk
digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Contohnya, buku pelajaran, modul,
program VCD pembelajaan, program audio pembelajaran, transparansi, CAI
(computer assisted instruction) dan lain-lain. Pengembangan bahan atau sumber
belajar tersebut diawali dengan suatu kegiatan menganalisis kebutuhan (“need
analysis” atau disebut juga “need assessment”), kemudian dilanjutkan dengan
perumusan tujuan yang ingin dicapai, menganalisis karakteristik peserta belajarnya,
materi yang ingin diberikan, menentukan media yang cocok dengan tujuan dan
Supriadi. (2015). Pemanfaatan Sumber Belajar dalam Proses Pembelajaran. Lantanida Journal, Vol. 3.
5
Hal,130-131
karakteristik learner, pengembangan program prototipe, uji coba, serta diakhiri
dengan revisi.
2) Sumber belajar yang dimanfaatkan (learning resources by utilization)
adalah sumber belajar yang pengadaannya secara khusus tidak dirancang ataupun
dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, tetapi dapat dipilih dan dimanfaatkan
untuk keperluan pembelajaran. Contohnya, surat kabar, siaran televise, pasar, sawah,
pabrik, museum, dan lain-lain.
Dalam kontek teknologi pembelajaran, sumber belajar merupakan komponen
sistem pembelajaran yang merupakan sumber-sumber belajar yang dirancang terlebih
dahulu dalam proses desain atau pemilihan dan pemanfaatan, dan dikombinasikan
menjadi sistem pembelajaran yang lengkap untuk mewujudkan terlaksananya proses
belajar yang bertujuan dan terkontrol.
b) Ditinjau dari jenisnya sumber belajar dibedakan menjadi enam jenis seperti yang
tercantum dalam tabel di bawah ini:
Sumber
Pengertian Contoh
Belajar
Ajaran/informasi yang akan
disampaikan oleh komponen lain:
Pesan Materi bidang studi PAI
dapat berbentuk ide, fakta, makna,
dan data.
Orang-orang yang bertindak Guru, Siswa, Pembicara, Tokoh
Orang sebagai penyimpan dan atau Masyarakat.
penyalur pesan
Barang-barang (lazim disebut
media atau perangkat
lunak/software) yang biasanya Buku teks, majalah, video, tape
Bahan berisi pesan untuk disampaikan recorder, pembelajaran
dengan menggunakan peralatan. terprogram, film.
Kadang-kadang bahan itu sendiri
sudah merupakan bentuk penyajian.
Barang-barang (lazim disebut OHP, proyektor film,tape
perangkat keras/hardware) recorder, video, pesawat TV,
Alat
digunakan untuk menyampaikan pesawat radio.
pesan yang terdapat dalam bahan.
Prosedur atau langkah-langkah Simulasi, permainan, studi
lapangan, metode bertanya,
tertentu dalam menggunakan
Teknik pembelajaran individual,
bahan, alat, tata tempat dan orang
pembelajaran kelompok,
untuk menyampaikan pesan
ceramah, diskusi
Lingkungan fisik; gedung
sekolah, perpustakaan, pusat
Latar Lingkungan dimana pesan diterima sarana belajar, studio, museum,
oleh siswa. taman, peninggalan sejarah,
12
Adipurnomo. Hal.12
1. Standar kompetensi dan kompetensi dasar dijadikan pedoman dalam memilih sumber
belajar yang tepat;
2. Mengkaji isi materi pembelajaran. Hal ini perlu dilakukan sebagai dasar pemilihan serta
pemanfaaatan sumber belajar agar materi yang disajikan dapat memperjelas dan
memperkaya isi materi;
3. Tentukan objek yang harus dipelajari dan dikunjungi (bila sumber belajar yang
berkaitan dengan lingkungan) dalam menentukan objek kunjungan hendaknya
diperhatikan relevansi dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar, isi materi,
kemudahan menjangkaunya, mudah tidaknya perjalanan, lama waktu yang diperlukan ,
keamanan peserta didik.
4. Pengaturan waktu sesuai dengan luas materi pembelajaran yang akan disampaikan
5. Menentukan kegiatan pembelajaran/pengalaman belajar. Misalnya pemilihan strategi,
metode pengajaran disesuaikan dengan sumber belajar, mempersiapkan perizinan,
penentuan kelompok, mengamati suatu proses, mencatat apa yang terjadi, wawancara
dengan nara sumber dan sebagainya.
6. Persiapan teknis yang diperlukan untuk kegiatan belajar, seperti tata tertib di perjalanan
dan ditempat tujuan, perlengkapan belajar yang harud dibawa, menyusun pertanyaan
yang akan diajukan, perlengkapan kesehatan dan sebagainya.
Pemanfaatan sumber belajar secara optimal baik yang didesain atau non desain
dalam strategi pembelajaran dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Woolkfolk dan
Nicolich Lorraine Mc Cune dalam Fitrah, 201513 mengatakan bahwa sumber belajar
bemaksud meningkatkan kegiatan belajar, sehingga mutu hasil belajar dan aktivitas
semaking meningkat. Berbagai penelitian pemanfaatan sumber belajar dalam strategi
pembelajaran menunjukkan adanya peningkatan kualitas dan aktivitas pembelajaran.
Beberapa penelitian yang menunjukkan hal tersebut antara lain sebagai berikut:
Nurdin, dkk 201314 melakukan penelitian untuk mendeskripsikan tentang bagaimana
nilai pemberian tugas dan hasil belajar serta aktivitas mahasiswa selama perkuliahan Fisika
Umum I melalu pemanfaatan sumber belajar berbasis CTL. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian tindakan kelas, sampel penelitian adalah mahasiswa pendidikan fisika kelas C
Fitrah. Hal.884
13
Nurdin, B., & dkk. (2013). Pemanfaatan Sumber Belajar Berbasis Kontextual Teaching and Learning
14
dalam Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Fisika Umum I. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, Vol. 9.
Hal.18
angkatan 2010/2011 sebanyak 36 orang yang mengikuti matakuliah Fisika Umum I.
Instrumen yang digunakan selama penelitian adalah; (1) tes hasil belajar, (2) lembar
aktivitas.(3) tugas- tugas yang diambil dari buku-buku pada perpustakan dan tugas yang ada
pada bahan ajar, (4) membuat riset mini di laboratorium. Dalam penelitian ini digunakan dua
siklus yakni siklus I meliputi materi vektor dan kinematika partikel, sedangkan pada siklus
kedua meliputi materi dinamika partikel.Hasil penelitian diperoleh aktivititas belajar
mahasiswa Fisika Umum I, termasuk katagori baik (81,59), sedangkan hasil belajar yang
dicapai pada siklus I cenderung berada pada tingkat katagori cukup baik (71,94), dan hasil
belajar pada siklus II cenderung berada pada tingkat katagori baik (82,13). Melalui inovasi
pembelajaran dengan model pembelajaran melalui pengoptimalan pemanfatan penggunaan
sumber belajar berbasis CTL cukup baik untuk mengefektifkan dan memberi pengaruh yang
signifikan terhadap hasil belajar perkuliahan Fisika Umum I.
Haryati, 2016 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemanfaatan
lingkungan sekolah sebagai sumber belajar efektif terhadap hasil belajar IPA peserta didik di
kelas IV Sekolah Dasar Inpres BTN IKIP I Makassar. Penelitian eksperimen ini
menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun sumber data penelitian ini adalah data hasil
belajar siswa kelas IV SD Inpres BTN IKIP I Makassar. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas IV SD Inpres BTN IKIP I yang terdiri dari 2 kelas dengan jumlah
peserta didik sebanyak 54, dengan penyebaran yang homogen. Metode pengumpulan data
yang digunakan adalah tes, dengan instrumen penelitian yaitu lembar tes dan lembar
observasi. Teknik pengolahan dan analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dan
analisis inferensial. Hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata hasil belajar IPA dengan
memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar sebesar = 80,33, sedangkan rata-
rata hasil belajar IPA kelompok yang tidak memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai
sumber belajar sebesar = 67,33. Hasil analisis inferensial data menunjukkan bahwa nilai
signifikansi yang diperoleh thitung 3,374 > t tabel 2,007 dan signifikansi (0,001 < 0,05).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat efektivitas pemanfaatan lingkungan sekolah
sebagai sumber belajar terhadap hasil belajar IPA peserta didik kelas IV SD Inpres BTN
IKIP I Makassar.
Wibowo 201615 melakukan Penelitian untuk mengetahui: (1) Sumber belajar by
utilization yang dimanfaatkan guru dalam proses pembelajaran; (2) Kemampuan guru
memanfaatkan sumber belajar by utilization; dan (3) Implikasi pemanfaatan sumber belajar
terhadap kualitas guru dalam proses pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian
lapangan dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah guru kelas. Teknik yang
digunakan dalam analisis data adalah model interaktif menurut Miles & Huberman meliputi
pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: Sumber belajar by utilization yang dimanfaatkan guru dalam proses
pembelajaran meliputi lingkungan sekitar sekolah, lingkungan sekitar tempat tinggal peserta
didik, dan belajar di luar sekolah. Kemampuan guru memanfaatkan sumber belajar by
utilization, yakni secara keseluruhan semua guru kelas mampu memanfaatkannya, tetapi
masih belum maksimal. Implikasi pemanfaatan sumber belajar terhadap kualitas guru dalam
proses pembelajaran adalah guru lebih bisa memberikan motivasi lebih besar,
memaksimalkan waktu pembelajaran, dan memaksimalkan kreatifitas.
15
Wibowo. Hal. 10-20
BAB III
KESIMPULAN
Keberadaan sumber belajar di sekolah baik dari segi kuantitas, kualitas, pemahaman, dan
pemanfaatannya masih belum optimal. Sumber belajar masih dipahami sebatas pada buku
pelajaran, guru, perpustakaan, dan laboratorium. Salah satu penentu kualitas pembelajaran adalah
bagaimana pengembangan dan pemanfaatan sumber belajar dalam strategi pembelajaran.
Sumber belajar yang dapat dimanfaatkan dalam strategi pembelajaran dapat berupa
pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan. melalui penggunaan dan pemanfaatan sumber
belajar yang beragam dapat mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan pembelajaran. oleh karena
itu, seorang guru dituntut untuk mengetahui berbagai jenis sumber belajar sehingga dapat
mendayagunakannya untuk kegiatan belajar dan pengajaran.
Sumber belajar berupa pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan dapat
dikategorikan menjadi dua, yaitu sumber belajar yang direncanakan dan sumber belajar yang
tidak direncanakan atau dimanfaatkan. sumber belajar yang direncanakan adalah sumber belajar
yang memang sengaja dirancang untuk mengoptimalkan kegiatan pembelajaran, sedangkan
sumber belajar yang tidak direnanakan atau dimanfaatkan adalah sumber belajar yang
keberadaannya tersedia di sekitar dan dapat dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan dari berbagai hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan sumber
belajar secara optimal dalam berbagai strategi pembelajaran dapat meningkatkan kualitas,
efektivitas, dan hasil pembelajaran.
Daftar Pustaka