Anda di halaman 1dari 18

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Makalah Mata Kuliah Analisis Kebijakan dan Inovasi

PAI Program Pasca Sarjana (S2) Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

Oleh Kelompok 8 :
LESNIDA (0331203009)
M. NANDA AZHARI (0331203045)

Dosen Pengampu:
Dr. Rusydi Ananda, M.Pd

Program Studi Pendidikan Agama Islam

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam semoga
tercurahkan kepada Nabi kita, Muhammad SAW., keluarga serta sahabatnya dan
akhirnya kepada kita sebagai umat yang tunduk terhadap ajaran yang dibawanya.

Kami selaku penyusun makalah ini merasa lega dan bahagia karena bisa
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Inovasi TIK dalam Pembelajaran”
sesuai dengan waktu yang direncanakan, dan semoga makalah ini bermanfaat bagi para
mahasiswa yang belajar mata kuliah Analisis Kebijakan dan Inovasi PAI, terutama
bermanfaat bagi kelompok kami yang sudah berusaha sebaik mungkin untuk
menyelesaikan makalah ini, guna untuk memenuhi tugas perkuliahan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
hingga terselesaikannya makalah ini, terutama kepada Bapak Dr. Rusydi Ananda,
M.Pd., Beliau telah mempercayakan kami dalam penyusunan makalah ini.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Aamin.

Penulis

Lesnida dan M. Nanda Azhari

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

BAB II INOVASI TIK DALAM PEMBELAJARAN


A. INOVASI ........................................................................................ 3
B. TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ........ 4
C. TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
DALAM PEMBELAJARAN ........................................................ 5
D. INOVASI TIK DALAM PEMBELAJARAN................................. 8
E. IMPLEMENTASI TIK PADA PEMBELAJARAN ....................... 11

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ..................................................................................... 14
B. Saran ............................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 15

ii
INOVASI TIK DALAM PEMBELAJARAN
Oleh:
Lesnida dan M. Nanda Azhari

Universitas Islam Negeri Sumatera Utara


Jl. William Iskandar Ps.V, Medan Estate, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Medan
e-mail: lesnida.31153132@uinsu.ac.id | nandri767@gmail.com

BAB I

PENDAHULUAN

Peranan TIK dianggap sangat penting dalam dunia pendidikan. Pendidikan suatu
bangsa merupakan tolak ukur kemampuan suatu bangsa. Oleh karena itu, penggunaan
TIK diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan kita. Salah satu cara
penggunaan TIK yaitu menjadikan TIK sebagai sumber dan media pembelajaran yang
inovatif. Sehingga proses pembelajaran akan lebih menarik dan hasilnya terasa
bermakna oleh peserta didik. Guru sebagai tenaga pengajar yang profesional harus tahu
dan paham akan pentingnya TIK dalam pembelajaran pada saat ini.
Di tahun 2020 seluruh dunia mengalami wabah yaitu pandemi covid-19.
Menurut Vergoulis et al.,(Magdalena et al., 2020) Covid-19 merupakan penyakit yang
menular disebabkan oleh coronavirus SARS-CoV-2 pneumonia virus yang dapat
menyebabkan kegagalan pada multiorgan. Pandemi ini berdampak pada berbagai
bidang, dan salah satunya di bidang pendidikan. Banyak Negara yang sementara sudah
menutup sekolah, perguruan tinggi selama masa pandemic covid-19. Setiap Negara
membuat kebijakan-kebijakan untuk mengatasi permasalahan yang sedang terjadi.
Untuk mengatasi wabah pandemic Covid -19 semua negara menerapkan sebuah
tindakan salah satunya dengan melakukan gerakan social distancing yaitu jarak sosial
yang telah dibuat untuk meminimalisir terjadinya interaksi dalam jumlah yang lebih
banyak.
Dengan adanya social distancing maka pembelajaran di sekolah menjadi
terhambat dan tidak bisa dilakukan secara langsung hal ini juga juga berpengaruh pada
pelaksanaan kegiatan pendidikan. Dengan adanya pandemi covid-19 maka perlu adanya
perubahan pada desain model kegiatan belajar mengajar untuk menghindari
pembelajaran dengan tatap muka sebagai upaya untuk pencehagan penyebaran wabah

1
virus covid-19. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan surat edaran No
4 tahun 2020 yang berisi pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat
penyebaran corona virus disease (Covid-19) yang salah satu isinya adalah belajar dari
rumah dengan kegiatan pembelajaran secara daring atau jarak jauh.(Kor, H., Aksoy, H.,
& Eerbay, 2014)
Maka selama masa pandemi banyak sekali inovasi-inovasi Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) yang bermunculan dalam pembelajaran. Pendidikan jarak jauh
menjadi sistem yang paling efektif dan berprespektif dalam sebuah sistem Pendidikan.
Siswa dapat berkomunikasi dengan guru menggunakan berbagai aplikasi seperti
classroom, video converence, telepon atau live chat, zoom maupun melalui whatsapp
group. Dengan adanya teknologi maka pembelajaran dapat berjalan dan dilaksanakan
secara daring.
Teknologi pendidikan dapat mengubah cara pembelajaran yang konvensional
menjadi lebih modern, interaktif dan menyenangkan bagi peserta didik sehingga
transfer knowledge lebih terarah dan terpadu tersampaikan. Melalui pemanfaatan dan
kreativitas inovasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), pendidik dapat
menggunakan berbagai cara pembelajaran yang bervariasi walaupun pembelajaran hari
ini dilakukan dengan jarak jauh.
Teknologi Informasi seakan telah menjadi pengalihfungsian buku, guru dan
sistem pengajaran yang sebelumnya masih bersifat konvensional. Teknologi informasi
menyebabkan ilmu pengetahuan menjadi kian berkembang dan berkembang. Setiap
inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia.
Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas
manusia. Khusus dalam bidang teknologi informasi sudah menikmati banyak manfaat
yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini.
Seiring dengan latar belakang tersebut, berikut ini penulis akan memaparkan
lebih lengkapnya terkait inovasi dalam dunia pendidikan. Fokus pembahasan kali ini
adalah inovasi TIK dalam pembelajaran.

2
BAB II

INOVASI TIK DALAM PEMBELAJARAN

A. INOVASI
Secara etimologi, (Rusdiana, 2014) inovasi berasal dari bahasa Latin, yaitu
innovation yang berarti pembaharuan dan perubahan. Kata kerjanya innova , yang
artinya memperbarui dan mengubah. Jadi, inovasi adalah perubahan baru menuju arah
perbaikan dan berencana (tidak kebetulan).
Inovasi sendiri menurut rogers adalah ide, praktik, atau objek yang dianggap
baru oleh setiap individu atau organisasi terhadap suatu penyesuaian. Dalam kamus
bahasa Indonesia kata “inovasi” adalah pengenalan hal-hal yang baru atau
pembaharuan. Sedangkan Ibrahim berpendapat inovasi adalah ide, produk, kejadian atau
metode yang dianggap baru bagi seseorang atau suatu kelompok, baik itu hasil invensi
(invention) maupun hasil penemuan (discovery). Tentang inovasi menurut Nurtain
Ansyar adalah gagasan, perbuatan, atau sesuatu yang baru dalam konteks sosial tertentu
untuk menyelesaikan masalah yang ada. Jadi inovasi merupakan suatu upaya perubahan
menuju perbaikan yang lebih baik dan baru.
Gambar 1.1

Dari gambar di atas terlihat aspek inovasi terdiri dari:(Dewi & Hilman, 2019)
a. Kebaruan (Newness)
Setiap kegiatan, proses, produk, atau temuan ilmiah yang sebelumnya belum ada
pada suatu masyarakat dan sistem sosial tertentu.
b. Temuan Ulang (Reinvention)
Merupakan proses daur ulang inovasi yangdimodifikasi sesuai dengan kebutuhan
masyarakat sebagai pengguna agar lebih mudah diterima

3
c. Manfaat Relatif (Relative Advantage)
Dengan inovasi dapat memberikan keuntungan ekonomis dan menaikkan pandangan
masyarakat yang menggunakan inovasi tersebut.
d. Sesuai (Compability)
Inovasi yang sesuai dengan kebutuhan dan sistem nilai masyarakat masyarakat akan
menerima dan mengimplementasikannya.
e. Rumit (Complexity)
Inovasi akan mudah diterima oleh masyarakat bila mudah diterapkan dan digunakan.
f. Uji coba (Trialability)
Setiap inovasi yang hendak diterapkan di masyarakat hendaknya dilakukan ujicoba
terlebih dahulu, agar bisa diketahui nilai manfaatnya.
g. Dapat diamati (Observability)
Pengamatan akan manfaat dan kegunaan suatu inovasi bisa dilakukan dulu dengan
melakukan pengamatan secara seksama
Inovasi juga merupakan penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau
diketahui sebelumnya terkait dengan suatu ide, metode, ataupun produk. Berbagai
perusahaan termuka didunia terutama dari Jepang, Jerman, Amerika Serikat ataupun
negara maju lainnya mampu bersaing dan menjadi pemenang karena terus melakuan
inovasi, kreativitas disetiap jasa dan produk yang diperlukan oleh masyarakat.
Inovasi jelas, penting bagi setiap kehidupan manusia dan masayarakat. Lebih-
lebih di negara yang sedang membangun, sangat berkepentingan dengan inovasi.
Penemuan-penemuan baru yang lebih baik bagi peningkatan mutu hidup dan
kesejahteraan umat manusia dimanapun sangat diperlukan. Ukan aja di negara-negara
yang terbelakang dan sedang berkembang, di negara-negara yang maju pun selalu
memerlukan adanya inovasi.(Mesiono. Syafaruddin. Asrul., 2012)

B. TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)


Teknologi Informasi dan Komunikasi mencakup dua aspek, Menurut puskur
kemendiknas (Dewi & Hilman, 2019) yaitu:
1. Teknologi Informasi adalah meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses,
penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.

4
2. Teknologi komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat
bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainya.
Maka, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah suatu kesatuan yang
tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait
dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan dan transfer atau pemindahan informasi
antar media. Pengertian lain dari Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah
beragam set alat teknologi dan sumber daya yang digunakan untuk berkomunikasi dan
menciptakan, menyebarkan, menyimpan dan mengelola Informasi. Definisi yang luas
ini TIK termasuk teknologi radio, televisi, video, DVD, telepon, sistem satelit,
komputer dan perangkat keras jaringan dan perangkat lunak; serta peralatan dan jasa
terkait dengan teknologi ini, seperti videoconferencing dan surat elektronik.(Batubara,
2017)
C. TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DALAM
PEMBELAJARAN
Persepsi saat ini menyatakan bahwa teknologi pendidikan sama dengan media,
padahal kedudukan media berfungsi sebagai sarana untuk mempermudah dalam
penyampaian informasi atau bahan belajar. Dari segi sistem pendidikan, kedudukan
teknologi pendidikan berfungsi untuk memperkuat pengembangan kurikulum terutama
dalam disain dan pengembangan, serta implementasinya, bahkan terdapat asumsi bahwa
kurikulum berkaitan dengan “what”, sedangkan teknologi pendidikan mengkaji tentang
“how”.(Rusman, 2011)
Kaitannya dengan pembelajaran, teknologi pendidikan memperkuat dalam
merekayasa berbagai cara dan teknik dari mulai tahap desain, pengembangan,
pemanfaatan berbagai sumber belajar, implementasi, dan penilaian program dan hasil
belajar.
Melihat sejarah perkembangannya, istilah teknologi pendidikan mulai digunakan
sejak tahun 1963, dan secara resmi diikrarkan oleh Association of Educational and
Communication Technology (AECT) sejak tahun 1977, walaupun adakalanya terjadi
overlapping penggunaan istilah tersebut dengan teknologi pembelajaran. Namun, kedua
istilah tersebut masih terus digunakan sesuai dengan pertimbangan penggunanya.
Teknologi dalam pendidikan, yaitu sarana yang mendukung dalam kegiatan
belajar mengajar seperti computer, overhead proyektor, tv, video tape recorder, dll.

5
Kemudian sesuai dengan perkembangan zaman ada beberapa pendapat dengan apa yang
dimaksud dengan teknologi pendidikan.
Sebagaimana Finn mengungkapkan bahwa di Inggris dan Kanada lebih lazim
digunakan istilah teknologi pendidikan, sedangkan diAmerika Serikat banyak
digunakan istilah teknologi pembelajaran. Tapi adakalanya kedua istilah tersebut
digunakan secara serempak dalam kegiatan yang sama. Dan akhir-akhir ini berkembang
konsep bahwa teknologi pembelajaran lebih layak digunakan untuk konteks
penyelenggaraan pengajaran.
Dari berbagai persepsi diatas kita dapat menarik kesimpulan bahwa secara
falsafah teknologi pendidikan memiliki ruang kajian yang lebih luas dibandingkan
dengan teknologi pembelajaran.
Menurut Komisi Definisi dan Terminologi AECT ( Association for Educational
Communication and Technology ) teknologi pendidikan adalah proses yang kompleks
dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk
menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan
mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar
manusia.(Unesco, 2002)
Di lain pihak ada yang berpendapat teknologi pendidikan adalah pengembangan,
penerapan dan penilaian sistem-sistem, teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan
meningkatkan proses belajar manusia. Di sini yang diutamakan adalah proses belajar itu
sendiri, disamping alat-alat yang dapat membantu proses belajar itu. Jadi teknologi
pendidikan itu mengenai software maupun hardwarenya. Software berupa menganalisis
dan mendisain urutan atau langkah-langkah belajar berdasarkan tujuan yang ingin
dicapai dengan metode penyajian yang serasi serta penilaian keberhasilannya.
Sedangkan hardwarenya adalah alat peraga, alat pengajaran audio visual aids atau
instructional aids seperti radio, film opaque projector, overhead projector, tv, video tape
recorder, computer, dll.
Adapula yang berpendapat bahwa teknologi pendidikan adalah pemikiran yang
sistematis tentang pendidikan, penerapan metode penyelesaian masalah dalam
pendidikan, yang dapat dilakukan dengan alat-alat komunikasi modern ataupun tanpa
alat-alat tersebut. Pendapat lain mengatakan teknologi pendidikan merupakan kajian dan

6
praktek untuk membantu proses belajar dan meningkatkan kinerja dengan membuat,
menggunakan dan mengelola proses dan sumber teknologi yang memadai.
Dari beberapa pendapat di atas dapat kita simpulkan bahwa pengertian teknologi
pendidikan adalah suatu pendekatan yang sistematis dan kritis tentang pendidikan
(proses pemecahan masalah dalam masalah pendidikan) Pembelajaran yang merupakan
inti dari proses pendidikan mesti didesain oleh guru agar pada pelaksanaannnya bisa
menghantarkan Peserta didik meraih tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan.
Keberadaan dan manfaat teknologi informasi diciptakan untuk membantu
mempermudah dan mempercepat segala sesuatu yang berhubungan dengan
pengemasan, transformasi, penampilan dan penyebaran informasi. Ternyata, jika di
dikaji lebih dalam , cara kerja dan manfaat teknologi informasi itu lebih mendalam dan
lebih luas dari pada apa yang diduga sebelumnya. Misalnya teknologi informasi bisa
menampilkan apa yang tidak mampu dilihat atau di dengar oleh alat indra untuk
“menganalisis” perilaku manusia. Semua fenomena ini dapat divisualisasikan melalui
teknologi informasi. Dalam pembelajaran dan dunia pendidikan berlaku demikian. Jika
seseorang mempelajari asal usul sebuah konsep, melalui bantuan internet, ia akan
memperoleh pendalaman materi tentang fungsi dan manfaat konsep itu. Ia juga bisa
memperdalam dan memperluas jaringan atau keterkaitan konsep yang ditemukan
dengan konsep lainnya untuk menelaah dan menganalisis masalah yang sama. Dengan
demikian, aspek keluasan (borad) dan kedalaman (base) sebuah konsep dapat dilakukan
oleh teknologi informasi.
Dengan komputer dapat menyampaikan pembelajaran secara online kepada para
pembelajar melalui interaksi dengan mata pelajaran yang diprogramkan dalam sistem
tertentu. Model pembelajaran berbasis komputer ini biasa disebut CAI
(ComputerAssisted Instruction). Jelas sekali bahwa perkembangan teknologi komputer
membawa banyak perubahan yang sangat signifikan bagi kehidupan manusia. Dengan
sebuah program aplikasi, komputer bisa mendesain sebuah sistem pembelajaran.
Bahkan, teknologi komputer pun mampu memanipulasi keadaan yang sesungguhnya.
Sisi negatif inilah yang harus diwaspadai secara saksama. Tetapi, kita harus memberi
tekanan bahwa upaya yang berkesinambungan memaksimalkan aktivitas belajar
mengajar dapat dicapai dengan bantuan komputer. Dalam hal ini, interaksi kognitif
antara pembelajar, materi subjek, dan instruktur dipermudah oleh program komputer.

7
Teknologi informasi dapat melahirkan fitur-fitur baru tentang pendidikan.
Sistem pembelajaran berbasis multimedia dapat menyajikan materi pelajaran yang lebih
menarik, bervariasi, dan mempermudah penyampaian. Dengan komputer yang
dilengkapi program berbasis multimedia teknologi, Peserta didik dapat mempelajari
materi tertentu secara mandiri. Secara umum, multimedia diartikan sebagai kombinasi
antara teks, gambar, seni urafik, animasi, suara, dan video. Tentu saja, kelengkapan
multimedia sangat membantu proses pembelajaran karena informasi yang dihasilkan
memuat nilai komunikasi interaktif yang tinggi. Artinya, bentuk informasi Selain dilihat
sebagai hasil cetakan, tetapi juga dapat didengar, bentuk simulasi dan animasi yang
membangkitkan selera, dan bernilai seni grafts yang tinggi dalam penyajiannya
multimedia.(Budiyono, 2020)
Teknologi informasi adalah media yang menunjang proses belajar dan cara
tercepat untuk dapat mempelajari berbagai ilmu secara saksama. Ini terjadi karena
penggunaan komputer dan perangkat lunaknya memberikan semangat tersendiri. Di
dalamnya juga ada proses belajar-mengajar secara langsung, buktikan oleh keberadaan
buku petunjuk. Terbukti, setiap perangkat teknologi, seperti komputer, ponsel dan
perangkat lunak lainnya pasti terdapat buku petunjuk untuk memaksimalkan
penggunaannya. Dengan buku itu, pengguna diajak untuk membaca dan belajar.
Kemajuan teknologi informasi memberi isyarat bahwa setiap orang harus terus
membaca dan belajar. Proses itu tidak hanya berkaitan dengan teknologi, tetapi juga
dengan pengembangannya.
Kini, teknologi informasi sudah mulai memasuki dunia pendidikan. Sekolah
yang harus memanfaatkan fungsinya dalam proses. Selain memanfaatkan kemajuan
teknologi dalam proses, sekolah pun masih menggunakan alat tradisional-konvensional
papan tulis. Pemanfaatan kemajuan teknologi dalam proses pembelajaran berupa
overhead projector, slide, film, videotape, bahkan CD-ROM.

D. INOVASI TIK DALAM PEMBELAJARAN


Seiring berkembangnya zaman maka Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) dalam pembelajaran juga mengalami banyak kemajuan dalam perkembangannya.
Dengan TIK proses pembelajaran dapat tercipta lebih efektif dan efisien (Budiyono,

8
2020). Berikut ini penulis akan menguraikan beberapa inovasi TIK dalam pembelajaran,
yakni antara lain:
a. Pembelajaran dengan Internet
Salah satu perkembangan teknologi informasi yang begitu menonjol menfaatnya
adalah dengan hadirnya jaringan internet yang memanfaatkan satelit sebagai media
transformasi. Hadirnya internet sebagai sumber informasi ini sangat memungkinkan
seseorang untuk mencari dan menyebarkan segala ilmu pengetahuan dan teknologi
termasuk penemuan penelitian keseluruh dunia dengan mudah, cepat, dan murah,
sehingga pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi diharapkan dapat lebih cepat
dan merata. Dengan demikian segala informasi yang ada di internet dapat dijadikan
sebagai sumber belajar.
Internet meruapakan jaringan (Network) komputer terbesar di dunia. Jaringan
berarti kelompok komputer yang dihubungkan bersama, sehingga dapat berbagi pakai
informasi dan sumber daya. Dalam internet terkandung sejumlah standar untuk
melewatkan informasi dari satu jaringan ke jaringan lainnya, sehingga jaringan-jaringan
di seluruh dunia dapat berkomunikasi.(Widodo, 2015)
Secara umum dapat dikatakan bahwa internet adalah suatu istilah yang
digunakan untuk menggambarkan saling hubungan antar jaringan-jaringan komputer
yang sedemikian rupa sehingga memungkinkan komputer-komputer itu berkomunikasi
satu sama lain. Untuk mengoperasikan internet dengan baik, maka dibutuhkan
perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang menunjang. Perangkat
keras adalah komponen-komponen fisik yang membentuk suatu sistem komputer serta
peralatan-peralatan lain yang mendukung komputer untuk melakukan tugasnya.
Perangkat keras tersebut berupa:(Magdalena et al., 2020)
1. komputer,
2. modem
3. jaringan telepon,
4. adanya sambungan dengan ISP (Internet Service Provider).
Sedangkan perangkat lunak adalah program-program yang diperlukan untuk
menjalankan perangkat keras komputer. Perangkat lunak ini kita pilih sesuai dengan:
1. kemampuan perangkat keras yang kita miliki,
2. kelengkapan layanan yang diberikan,

9
3. kemudahan dari perangkat itu untuk kita operasikan dalam (User Friendly).
Perangkat yang dibutuhkan untuk mengakses internet;
1. Komputer/laptop
2. Modem/HPsebagaimodem+kabel data
3. Jaringangantelepon/Hp/Hotspot
4. Adanya sambungan dengan ISP (Internet Service Provider).
Pembelajaran berbasis internet bagi Peserta didik sudah seharusnya mulai
dikenalkan. Untuk itu para guru hendaknya sudah tahu lebih dahulu tentang dunia
internet sebelum menerapkan pembelajaran tersebut pada Peserta didik. Persiapan yang
tak kalah pentingnya yaitu sarana komputer. Tentu saja dalam hal ini hanya dapat
diterapkan di sekolah-sekolah yang mempunyai fasilitas komputer yang memadai.
Walaupun sebenarnya dapat juga diusahakan oleh sekolah yang tidak mempunyai
fasilitas komputer misalnya dengan mendatangi warnet sebagai patner dalam
pembelajaran tersebut.
Setelah semua perangkat untuk pembelajaran siap, guru mulai melakukan
pembelajaran dengan menggunakan sumber belajar internet. Bagi Peserta didik sekolah
dasar tentu saja akses-akses yang ringan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang
diajarkan. Disinilah kepiawaian seorang guru ditampilkan dalam mendampingi,
membimbing dan mengolah metode pembelajaran agar tujuan pembelajaran yang
diharapkan tercapai. Beberapa metode yang dapat dilakukan oleh guru, diantaranya:
diskusi, demonstrasi, problem solving, inkuiri, dan descoveri.
Guru memberikan topik tertentu pada Peserta didik, kemudian Peserta didik
mencari hal-hal yang berkaitan dengan hal tersebut dengan mencari (down load) dari
internet. Guru juga dapat memberikan tugas-tugas ringan yang mengharuskan Peserta
didik mengakses dari internet, suatu misal dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
Peserta didik dapat mencari karya puisi atau cerpen dari internet. Peserta didik juga
dapat belajar dari internet tentang hal-hal yang up to date yang berkaitan dengan
pengetahuan.
Guru memberi tugas pada Peserta didik untuk mencari suatu peristiwa muthakir
dari internet kemudian mendiskusikannya di kelas, lalu Peserta didik menyusun laporan
dari hasil diskusi tersebut. Metode-metode tersebut dapat dilakukan guru dengan model-
model pembelajaran yang bervariasi sehingga Peserta didik semakin senang, tertarik

10
untuk mempelajarinya sehingga proses pembelajaran tersebut menjadi pembelajaran
yang bermakna. Dengan pembelajaran berbasis internet diharapkan Peserta didik akan
terbiasa berpikir kritis dan mendorong Peserta didik untuk menjadi pembelajar
otodidak. Peserta didik juga akan terbiasa mencari berbagai informasi dari berbagai
sumber untuk belajar. Pembelajaran ini juga mendidik Peserta didik untuk bekerjasama
dengan Peserta didik lain dalam kelompok kecil maupun tim. Satu hal lagi yang tidak
kalah pentingnya yaitu dengan pembelajaran berbasis internet pengetahuan dan
wawasan Peserta didik berkembang, mampu meningkatkan hasil belajar Peserta didik,
dengan demikian mutu pendidikan juga akan meningkat.

E. IMPLEMENTASI TIK PADA PEMBELAJARAN


Dalam UU Sisdiknas No 20 tahun 2003 menyebutkan adanya berbagai metode
pembelajaran yang bisa diterapkan, selain yang bersifat konvensional dalam
pelaksanaan pendidikan nasional. Selama ini kebanyakan pembelajaran dilakukan pada
ruang tertutup dengan dibantu buku dan guru yang siap mengajar. Dalam
perkembangannya, pembelajaran tidak hanya sekedar membaca lembar demi lembar
buku, namun harus mampu beradaptasi memanfaatkan perkembangan teknologi
informasi dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik lebih termotivasi dan
bersemangat.
Implementasi teknologi informasi dan komunikasi diharapkan mampu
memperkuat pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Sebagaimana disampaikan
oleh Wrigley bahwa pada saatnya ketika datang era informasi, peran tenaga pendidik
akan berkurang seiring semakin cepat pesatnya penggunaan komputer. Kehadiran TIK
bagi sebagian kalangan akan memberi jawaban terhadap persoalan pendidikan, misalnya
menambah kekayaan media pembelajaran dari yang sudah ada.Dalam menghadirkan
fungsi teknologi asas praktis, efektif dan efisien menjadi acuan acuan utama. Kehadiran
teknologi ini harus bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan pengelolaan yang tepat.
TIK yang sudah menyatu kehadirannya dengan masyarakat menjadi sesuatu yang harus
dimuati nilai baik.(Darmawan, 2011)
Saat ini pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses
pembelajaran merupakan hal yang mutlak, namun sejauh mana pemanfaatannya
tergantung dari berbagai aspek, deantaranya adalah anggaran, SDM pengelola dan guru

11
itu sendiri. Guna efektivitas dan efisiensi pemanfataan teknologi informasi, maka
penggunaan IT bisa dikategorikan (Darmawan, 2009) sebagaimana berikut :
1. Pemanfaatan komputer guna penyampaian materi pembelajaran (Computer
Based Training). Dimana materi pembelajaran didesain dalam bentuk perangkat
lunak (software), sehingga peserta didik bisa melakukan berbagai eksperimen
dan kemjuan belajar bisa dimaksimalkan.
2. Pendistribusian bahan ajar melalui internet. Materi bahan ajar didesain dalam
bentuk webpage atau program belajar interaktif, lalu bahan ajar ini ditaruh di
server yang terkoneksi dengan internet, sehingga peserta didik bisa
mendownload secara mandiri
3. Media komunikasi antar pakar, narasumber dan peserta didik secara online. Pola
komunikasi seperti ini digunakan bila jarak antara ketiganya berjauhan dan
pembelajaran berlangsung secara mandiri sehinggaa terjadi pula feedback
diantara mereka.
Berdasarkan tiga poin diatas maka pendidik (guru, dosen, dan widyaiswara)
memiliki peran utama agar mendidik peserta belajar sosok Peserta didik yang mampu
beradaptasi mengikuti perkembangan dunia Informasi Teknologi yang bermanfaat bagi
seluruh aspek kehidupan khususnya pembelajaran.(Tanwir & Said, 2018)
Kini, pemanfaatan teknologi informasi dalam proses pembelajaran merupakan
sesuatu yang lazim. Masalahnya, sejauh mana sekolah mendukung peran dan fungsi
teknologi informasi itu bergantung pada banyak: dana pembiayaan yang diperlukan;
keluasan pemakaiannya; dan keterlibatan Peserta didik. Dalam hal ini, sekolah harus
memutuskan tentang teknologi informasi jenis apa yang harus digunakan untuk
mendukung keunggulan sekolah. Keputusan harus mempertimbangkan banyak hal, dan
melibatkan banyak komponen. Sederhananya, teknologi informasi merupakan hasil
kreasi manusia untuk mempermudah dan mempercepat penyebaran informasi melalui
berbagai media (Miarso, 2004). Berkaitan dengan situsi dan kondisi hari ini yang
menyebabkan pembelajaran harus dilakukan dari jarak jauh maka hadir pulalah inovasi
TIK dalam bidang media pembelajaran yang membantu proses pembelajaran melalui
jarak jauh diantara yang sering digunakan hari ini adalah:
a. E-Learning
b. Classroom

12
c. Zoom Meeting
d. Google Meet
e. Group WhatsApp
f. Youtube dan masih banyak lagi media pembelajaran berbasis TIK lainnya.

13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa TIK dalam
pembelajaran adalah salah satu komponen pendukung tercapainya kegiatan
pembelajaran dengan efektif dan efisien. Penggunaan TIK sebagai sumber dan media
pembelajaran dapat melalui pemanfaatan perangkat komputer sebagai sumber dan
media pembelajaran yang inovatif. Diharapkan dengan penggunaan sumber dan media
ini dapat merangsang pikiran, perasaan, minat serta perhatian peserta didik sedemikian
rupa sehingga proses pembelajaran dapat berjalajan dengan baik. Selain itu, proses
pembelajaran akan lebih efektif karena penggunaan TIK sebagai sumber dan media
pembelajaran memungkinkan teratasinya hambatan dalam proses komunikasi guru
dengan peserta didik seperti hambatan fisiologis, psikologis, kultural, dan lingkungan.
Jenis-jenis sumber dan media pembelajaran berbasis TIK lainnya yang dapat
dimanfaatkan oleh guru dalam proses pembelajaran anatara lain yaitu (1) Komputer, (2)
LCD Projector, (3) Internet, (4) CD Pembelajaran, (5) E-mail, dan (6) Persentasi Power
Point. Dalam hal meningkatkan kemampuan penguasaan TIK bagi guru dapat dilakukan
beberapa diantaranya dengan mengikuti kegiatan pelatihan atau seminar mengenai TIK,
melengkapi sarana dan parasarana berbasis TIK guna menunjang pembelajaran selain
itu dengan mengadakan studi banding ke sekolah yang dipandang lebih maju
dalam bidang TIKnya.

B. SARAN

Penulis menyadari sepenuhnya jika makalah ini masih banyak sekali kesalahan
dan sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, untuk memperbaiki makalah
tersebut penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pada
pembaca, terutama kritik dan saran dari dosen pembimbing mata kuliah Analisis
Kebijakan dan Inovasi PAI.

14
DAFTAR BACAAN
Batubara, D. S. (2017). Kompetensi Teknologi Informasi dan Komunikasi Guru SD/MI
(Potret, Faktor-faktor, dan Upaya Meningkatkannya), (Online).
https://media.neliti.com/media/publications/222457-kompetensi-teknologi-
informasi-dan-komun.pdf.
Budiyono, B. (2020). Inovasi Pemanfaatan Teknologi Sebagai Media Pembelajaran di
Era Revolusi 4.0. Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian Dan Kajian
Kepustakaan Di Bidang Pendidikan, Pengajaran Dan Pembelajaran, 6(2), 300.
https://doi.org/10.33394/jk.v6i2.2475
Darmawan, D. (2011). Teknologi Pembelajan. Remaja Rosda Karya.
Dewi, S. Z., & Hilman, I. (2019). Penggunaan TIK sebagai Sumber dan Media
Pembelajaran Inovatif di Sekolah Dasar. Indonesian Journal of Primary
Education, 2(2), 48. https://doi.org/10.17509/ijpe.v2i2.15100
Kor, H., Aksoy, H., & Eerbay, H. (2014). Comparison of the Proficiency Level of the
Course Materials (Animations, Videos, Simulations, E-Books) Used In Distance
Education. 854–860. Retrieved from. Procedia - Social and Behavioral Sciences,
141. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.sbspro. 2014.05.150
Magdalena, I., Fauziyyah, B. S., Afiani, R., Fushilat, L. A., & Tangerang, U. M. (2020).
INOVASI TEKNOLOGI DALAM PEMBELAJARAN PADA MASA PANDEMI
COVID-19 DI MI NURUL YAQIN. 2(20), 408–419.
Mesiono. Syafaruddin. Asrul. (2012). Inovasi Pendidikan Suatu Analisis terhadap
Kebijakan Baru Pendidikan. Perdana Publishing.
Miarso, Y. (2004). Menyemai benih teknologi Pendidikan. Kencana.
Rusdiana, A. (2014). Konsep Inovasi Pendidikan. CV. Pustaka Setia.
Rusman. (2011). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Rajagrafindo Persada.
Tanwir, T., & Said, H. (2018). Inovasi Pembelajaran Guru Pendidikan Agama Islam
Berbasis Teknologi Informasi. KURIOSITAS: Media Komunikasi Sosial Dan
Keagamaan, 11(2), 189–210. https://doi.org/10.35905/kur.v11i2.729
Unesco. (2002). Teknologi Komunikasi dan Informasi dalam Pendidikan : kurikulum
dan untuk sekolah dan program pengembangan guru (A. B. R. Gaung (ed.)).
Persada Press.
Widodo, A. dan N. (2015). Inovasi Teknologi Pembelajaran. Nizamial Learning Center.

15

Anda mungkin juga menyukai