MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pengembangan Media
Dosen Pengampu:
Oleh:
Diah Siti Nur Azzizah (2009217)
Regina (2001230)
KAMPUS TASIKMALAYA
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Media Pembelajaran Berbasis Mobile
Technology” pada waktu yang telah ditentukan.
Penulisan makalah ini kami maksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Pengembangan Media Pembelajaran Digital. Adapun isi dari makalah ini yaitu
menjelaskan tentang pengertian media pembelajaran berbasis mobile technology,
kelebihan dan keterbatasan media pembelajaran berbasis mobile technology, cara
mengintegrasikan media pembelajaran berbasis mobile technology, serta cara
memproduksi media pembelajaran berbasis mobile technology.
Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Asep Nuryadin, S.Pd., M.Ed. selaku
dosen pengampu mata kuliah Pengembangan Media Pembelajaran Digital yang telah
memberikan arahan serta bimbingan kepada kami dan juga kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna karena
adanyaketerbatasan ilmu dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun kami terima dengan senang hati. Kami berharap,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan dan dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Media pembelajaran adalah salah satu unsur yang memegang peranan penting
dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran sebagai salah satu sumber belajar
dapat membantu guru memperkaya wawasan siswa. Berbagai bentuk dan jenis media
pembelajaran yang digunakan oleh guru akan menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi
siswa. Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar-mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, serta rangsangan kegiatan belajar dan
bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media
pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan
proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran. Metamorfosis dari
perpustakaan yang menekankan pada penyediaan meda cetak, menjadi penyediaan-
permintaan dan pemberian layanan secara multi-sensori dari beragamnya kemampuan
individu untuk menyerap informasi, menjadikan pelayanan yang diberikan mutlak
wajib bervariatif dan secara luas. Selain itu, dengan semakin meluasnya kemajuan di
bidang komunikasi dan teknologi, serta diketemukannya dinamika proses belajar, maka
pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pengajaran semakin menuntut dan memperoleh
media pendidikan yang bervariasi secara luas.
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat
dijabarkan beberapa rumusan masalah yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
2
BAB II
PEMBAHASAN
Media merupakan alat bantu untuk menyampaikan pesan kepada suatu objek
tertentu dari sumber informasi. Dalam konteks pendidikan, media dapat digunakan
sebagai media pembelajaran guna mempermudah dalam penyampaian informasi
kepada peserta didik. Media pembelajaran digunakan oleh tenaga pedidik untuk
menyampaikan pesan yang berupa materi pembelajaran dalam proses kegiatan
pembelajaran. Menurut Wati, et al. (2017: 293) “media pembelajaran merupakan
sesuatu yang bersifat meyakinkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan
kemauan audiens atau siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada
diri siswa tersebut”. Media pembelajararan merupakan alat bantu yang digunakan
dalam proses pembelajaran, media tersebut berperan sebagai perantara untuk
menyampaikan pesan dan informasi yang berupa materi pembelajaran. media
pembelajaran dapat memperjelas materi ajar, dan meningkatkan keingintahuan siswa
terhadap suatu materi.
Mobile technology atau teknologi mobile adalah istilah yang digunakan untuk
menjelaskan berbagai macam tipe dari teknologi komunikasi selular. Teknologi mobile
ini telah berkembang dengan sangat pesat pada beberapa tahun terakhir. Kehadiran
teknologi memiliki pengaruh terhadap setiap aktifitas kehidupan, tidak terkecuali
3
dalam aktifitas pendidikan yang menuntut pembelajaran berbasis ICT (Information
Comunication and Technologi).
4
siswa untuk giat belajar, karena media pembelajaran yang digunakan merupakan
perangkat telepon genggam yang sangat dekat dengan kehidupan siswa saat ini.
1. Portabilitas
Mobile technology bersifat portabel, sehingga dapat dibawa ke mana
saja dan kapan saja. Hal ini memudahkan pengguna untuk mengakses informasi
dan berkomunikasi dengan orang lain.
2. Aksesibilitas
Mobile technology memiliki aksesibilitas yang tinggi, sehingga dapat
diakses oleh berbagai kalangan, termasuk orang dengan keterbatasan.
3. Interaktivitas
Mobile technology bersifat interaktif, sehingga pengguna dapat
berinteraksi dengan perangkat dan aplikasi dengan mudah.
4. Informasi
Mobile technology dapat digunakan untuk mengakses berbagai
informasi, mulai dari berita, cuaca, hingga hiburan.
5. Komunikasi
Mobile technology dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan orang
lain melalui berbagai platform, seperti telepon, pesan instan, dan media sosial.
6. Pendidikan
Mobile technology dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran,
baik di sekolah maupun di luar sekolah.
5
2. Kebanyakan device bergerak memiliki harga yang relatif lebih murah dibanding
harga PC desktop
3. Ukuran perangkat yang kecil dan ringan daripada PC desktop
4. Mendukung pembelajaran jarak jauh
5. Pembelajaran berpusat pada siswa
6. Dapat meningkatkan interaksi antara siswa dan pengajar
7. Diperkirakan dapat mengikutsertakan lebih banyak pembelajar karena m-
learning
8. memanfaatkan teknologi yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
1. Adiksi
Mobile technology dapat menyebabkan adiksi, terutama jika digunakan
secara berlebihan.
2. Keamanan
Mobile technology dapat menjadi sasaran kejahatan siber, seperti
pencurian data pribadi dan penipuan.
3. Gangguan
Mobile technology dapat mengganggu aktivitas lain, seperti belajar dan
bekerja.
4. Kesehatan
Penggunaan mobile technology yang berlebihan dapat berdampak
negatif terhadap kesehatan, seperti mata lelah, sakit leher, dan gangguan tidur.
1. kemampuan prosesor
2. kapasitas memori
3. layar tampilan
6
4. catu daya
5. perangkat I/O
6. perbedaan user interface (UI) yang menyediakan interaksi antara manusia
dengan komputer dengan teknologi yang baru dan belum pernah dikembangkan
sebelumnya
7. platform seluler yang berbeda seperti iOS, Android, dan Windows; dan
8. pembuat perangkat keras yang berbeda untuk platform seperti HTC, Google,
Samsung, Apple dan lain-lain.
7
dengan menggunakan mobile learning dan bagaimana hal ini akan membantu
proses pembelajaran.
2. Pilih Platform atau Aplikasi: Pilih platform atau aplikasi mobile learning yang
sesuai dengan tujuan dan kebutuhan pembelajaran. Pastikan bahwa platform
atau aplikasi yang digunakan mendukung berbagai jenis konten pembelajaran.
3. Kustomisasi Konten: Pada saat membuat sebuah konten pembelajaran
sesuaikan perlu menyesuaikan dengan tujuan dan arah pembelajaran agar
sesuai dengan format mobile. Pastikan kontennya responsif dan mudah diakses
di perangkat seluler.
4. Interaktivitas: Gunakan fitur-fitur interaktif seperti kuis, diskusi, dan kolaborasi
online untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran,
sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan interaksi.
5. Pelatihan: Berikan penjelasan kepada siswa terkait cara menggunakan platform
mobile learning dengan baik sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang akan
dilaksanakan. Pastikan semua pihak merasa nyaman dengan teknologi yang
digunakan, baik siswa maupun guru.
6. Evaluasi dan Umpan Balik: Guru perlu terus memantau dan melakukan
evaluasi terkait efektivitas mobile learning yang diterapkan pada proses
pembelajaran sehingga dapat diperbaiki pada proses pembelajaran selanjutnya.
7. Integrasi dengan Pembelajaran Konvensional: Pastikan mobile learning tidak
hanya berdiri sendiri, tetapi juga terintegrasi dengan pembelajaran
konvensional. Ini dapat mencakup penggunaan konten mobile sebagai
pelengkap atau dukungan pembelajaran karena guru berperan sebagai
fasilitator.
8. Penilaian: Gunakan alat penilaian yang sesuai untuk mengukur kemajuan dan
pencapaian siswa dalam pembelajaran mobile learning.
9. Fleksibilitas: Guru perlu mempertimbangkan berbagai jadwal dan lokasi akses
untuk memungkinkan pembelajaran yang lebih fleksibel.
8
10. Perbaikan Berkelanjutan: Guru perlu perbaiki dan meningkatkan pengalaman
penggunaan mobile learning berdasarkan umpan balik dan evaluasi
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Fungsi Mobile Learning Ada tiga fungsi utama penggunaan mobile learning
yaitu fungsi supplement, complement, dan substitution (Miftah., 2010) dalam Samsinar
(2021).
9
Menurut Gani, A. A., & Saddam, S. (2020) Penerapan nilai-nilai moral
dan karakter dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
dibutuhkan kesiapan mempersiapkan perangkat pembelajaran yang lengkap,
nilai-nilai moral dan karakter siswa perlu diajarkan. Teknologi dalam
pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sangat membantu
dalam proses pembelajaran PKn guna menjadi sarana kreasi, inovasi, dan
pengembangan diri untuk belajar mandiri dan terarah. Teknologi dijadikan
sebagai sarana sumber pembelajaran. Penggunaan Mobile Learning dalam
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan mampu mengoptimalkan
ketepatan dalam menangkap materi pembelajaran, sarana sumber pembanding
dalam materi pembelajaran, dan mampu membangkitkan motivasi belajar.
Dengan mobile learning hal-hal yang dipelajari menjadi menyenangkan dan
dapat membangkitkan mengembangkan motivasi siswa.
2. Penggunaan Mobile Learning dalam Pembelajaran Seni
Menurut Mariati, P., Asmarani, R., Sunanto, S., & Hardiningrum, A.
(2021) Pelaksanaan pembelajaran seni di kelas yang dilakukan secara daring
difasilitasi dengan menggunakan Google Meet, Zoom, Google Classroom, dan
Edmodo. Selama pelaksanaan kegiatan pembelajaran, guru dapat menentukan
aplikasi apa yang akan digunakan selama pembelajaran, memungkinkan guru
dan siswa menggunakan fitur terbaru dan pengalaman terbaik dari setiap
aplikasi yang dipilih untuk digunakan sebagai pilihan dalam pembelajaran.
melalui media pembelajaran m-learning akan terjadi proses belajar yang
berkesinambungan, bukan hanya salah satu dari penguasaan pengetahuan
berupa pengalaman. Oleh karena itu dengan mengintegrasi pemanfaatan mobile
learning dalam pembelajaran akan dapat memperluas pengetahuan peserta
didik memahami bahan pembelajaran dan meningkatkan aksesibilitas mereka.
Lingkungan M-Learning akan memberikan cara alami dan lebih fleksibel untuk
belajar. Ini akan menggunakan komponen utama dari masing-masing
lingkungan belajar yang terlibat untuk membuat cakupan yang luas dari semua
model atau metode pembelajaran. Teknik pelaksanaan pembelajaran seni pada
10
materi praktek seni yaitu siswa diberikan contoh video seni yang dikirimkan
guru melalui aplikasi mobile learning lainnya yang mendukung proses transfer
informasi tersebut. Kemudian siswa mempraktekkan sendiri di rumah masing-
masing dan dikonsultasikan pada guru. Jika hasil praktek mahasiswa sudah
bagus dan maksimal kemudian dilakukan pendokumentasian dalam bentuk
video dan siswa diminta untuk mengupload hasilnya pada aplikasi YouTube.
Berikut adalah contoh aplikasi yang dapat diintegrasikan dan di akses pada
pembelajaran berbasis mobile learning Aditia, S. (2020):
11
3. Instragram
Aplikasi mobile Instagram tidak hanya berfungsi sebagai aplikasi
mobile media sosial atau hiburan saja namun juga bisa berfungsi sebagai
aplikasi mobile pembelajaran yang sudah banyak di terapkan dan dilakukan
inovasi pembelajaran yang membuat aplikasi mobile Instagram menjadi salah
satu media pembelajaran yang digunakan dalam mendukung proses
pembelajaran dimasa pandemi covid-19. Menurut Afrizal (2020) Instagram
merupakan sosial media yang digunakan untuk membagikan foto atau video
yang menarik untuk dilihat oleh orang yang tergabung di Instagram. Salah satu
fitur Instagram adalah penambahan teks yang biasa disebut caption untuk
menjelaskan tentang gambar atau video yang diunggah.
12
grafis dan sejenisnya. Semua perangkat tersebut termasuk audio yang
diperlukan tentunya harus dibuat oleh programmer, tentunya ada alternatif lain
jika programmer akan menggunakan perangkat yang sudah ada dari
sumbersumber yang dari internet. Jika programmer berkeinginan membuat
sendiri tentunya banyak aplikasi yang dapat digunakan dalam
pengembangannya seperti aplikasi Corel Draw, Photoshop, Adobe Flash,
Adobe Ilustator dan lainnya. Diperlukan keterampilan menguasai berbagai
software grafis dan animasi jika programmer memutuskan untuk membuatnya
sendiri.
4. Pemograman
Tahapan terpenting setelah semua instrumen pendukung dalam
pembuatan mobile learning terkumpul, yaitu pemograman. Tahapan ini
merupakan tahapan untuk mengkombinasikan/menggabungkan semua item
terkait menjadi sebuah bahan ajar berbasis mobile learning. Untuk
pemograman berbasis software Android dan Windows khususnya dapat
digunakan aplikasi Web Exe, Adobe Air, Appsgeyser, Mit App Inventor, App
Inventor, RPG Maker dan Adobe Flash.
5. Finishing / Mastering
Tahan akhir dari pembuatan mobile learning adalah melakukan
finishing/mastering atau juga disebut rendering. Produk mobile learning yang
dihasilkan kemudian dipublish dalam format yang mendukung untuk
dijalankan pada perangkat sistem aplikasi Android dalam format Apk,
perangkat Windows dan iOS.
6. Uji coba
Tahapan uji coba dapat dilakukan dalam skala yang luar ataupun
terbatas, tujuan dari uji coba ini adalah untuk melakukan cek terhadap kualitas
dan kelayakan produk digunakan dalam pembelajaran. Uji coba produk dapat
dilakukan secara terbatas dengan meminta user / pengguna untuk menberikan
saran atau evaluasi kelayakan terhadap produk yang dikembangkan. Pada tahap
uji coba ini pembuat software dapat meminta pertimbangan evaluasi terhadap
ahli materi, ahli media, ahli bahan ajar dan ahli kurikulum untuk memberikan
penilaian dan evaluasi produk.
7. Revisi Produk Akhir
Evaluasi produk dapat dilakukan dengan cara memberikan angket,
observasi dan lembar penilaian produk. Hasil evaluasi produk ini kemudian
dilakukan revisi dan penyempurnaan sesuai dengan saran dari berbagai pihak
termasuk pengguna. Produksi masal produk dilakukan ketika tahapan akhir
revisi sesuai dengan saran ahli dan hasil uji coba lapangan telah memenuhi
kriteria yang diharapkan.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Media pembelajaran digunakan oleh tenaga pedidik untuk menyampaikan
pesan yang berupa materi pembelajaran dalam proses kegiatan pembelajaran. Mobile
technology atau teknologi mobile adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan
berbagai macam tipe dari teknologi komunikasi selular. Mobile learning merupakan
media pembelajaran berbasis teknologi yang dapat digunakan pada perangkat mobile
seperti smartphone, laptop, tablet pc, dan perangkat teknologi bergerak lainnya.
Namun dari berbagai macam teknologi tersebut, mobile learning mentitik fokuskan
pada perangkat telepon genggam. Mobile learning menyajikan berbagai macam fitur
pembelajaran yang menarik, dapat mengakses materi yang menarik, yaitu berupa teks,
vidio, audio, dan games yang menyenangkan. Media pembelajaran berbasis mobile
technology memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Mengintegrasikan
mobile learning dalam pembelajaran memungkinkan akses yang lebih fleksibel dan
responsif terhadap kebutuhan pelajar. Tahapan dalam desain produksi pembelajaran
mobile learning adalah penyusunan Flowchart, Penulisan Storyboard, pengumpulan
bahan grafis dan animasi, pemerograman, finishing/mastering, uji coba, revisi
produk akhir
3.2 Saran
Penggunaan mobile technology di sekolah memiliki potensi besar untuk
meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan siswa untuk masa depan yang
semakin terkoneksi digital. Namun, perlu perencanaan dan pengelolaan yang baik
untuk memaksimalkan manfaatnya dan mengatasi tantangan yang muncul.
14
DAFTAR PUSTAKA
Aditia, S. (2020). Inovasi Pembelajaran Berbasis Aplikasi Mobile Pada Masa Pandemi
Covid-19. Inov. Pembelajaran Berbas. Apl. Mob. Pada Masa Pandemi Covid-
19, 2(2), 3-5.
Mariati, P., Asmarani, R., Sunanto, S., & Hardiningrum, A. (2021). Inovasi
Pembelajaran Seni Berbasis Mobile Learning bagi Mahasiswa Pendidikan Guru
Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 5(6), 5783-5792.
Musahrain, M., Suryani, N., & Suharno, S. (2017, March). Pengaplikasian mobile
learning sebagai media dalam pembelajaran. In Prosiding Seminar Nasional
Teknologi Pendidikan.
15
Suryani, N, et al. (2018). Media Pembelajaran Inovatif Dan Pengembangannya.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Wulan Junita. (2019). Penggunaan mobile learning sebagai media dalam pembelajaran.
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNIMED.
16