DAN MULTIMEDIA
KELOMPOK 3:
Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia-Nya kepada penulis sehinggga dapat menyelesaikan tugas yang berjudul
pengembangan konten bahan ajar dan multimedia ini dengan sebaik- baiknya. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu mata kuliah produksi bahan ajar dan
multimedia yaitu bapak Prof. Dr. Mursid, M.Pd yang telah mengarahkan dan membimbing
penulis pada mata kuliah ini.
Kami juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari
kata sempurna, oleh karena itu kami minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan
kami juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan tugas ini. Semoga makalah ini membawa manfaat bagi pembaca
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................6
3.1 Kesimpulan................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
Bahan ajar yang baik sangat efektif digunakan sebagai media pembelajaran karena
berfungsi sebagai alat komunikasi yang membawa informasi akurat dari sumber belajar
kepada pembelajar (Silitonga dan Situmorang, 2009). Bahan ajar yang baik harus selalu
mengikuti perkembangan teknologi, seni dan realitas kehidupan di dalam masyarakat yang
semakin mengglobal (Ho, dkk., 2009; Corrigan, dkk; 2009; Howe, 2009). Bahan ajar yang
baik juga harus mampu menyajikan materi pelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum,
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), serta dapat
menjembatani pembelajaran agar kompetensi yang telah ditetapkan tercapai (Jippes, dkk
(2010); Jignickel, dkk (2009). Menggunakan bahan ajar yang baik akan mempercepat
tercapainya kompetensi karena berfungsi sebagai guru yang baik, objektif, memiliki
kebenaran dan relevan (Zevenbergen, dkk, 2010). Bahan ajar yang dikemas dengan baik
sangat diperlukan dalam pembelajaran karena dapat menyajikan pesan atau informasi sesuai
dengan kebutuhan, minat, dan kecepatan peserta didik, dapat dipelajari kapan dan dimana
saja karena mudah dibawa (Mahdjoubi dan Rahman, 2012).
Dalam pengembangan bahan ajar yang inovatif, adaptasi teknologi baru terhadap
kebutuhan pembelajaran bidang sain menjadi salah satu sasaran inovasi pembelajaran
berbasis multimedia (Mahdjoubi dan Rahman, 2012; Kolluru, 2012). Penggunaan multimedia
di dalam bahan ajar menjadi menarik karena dapat memadukan berbagai media pembelajaran
sehingga dapat memotivasi peserta didik untuk belajar mandiri (Munthe dan Situmorang,
2015). Perkembangan teknologi informasi sangat berpengaruh terhadap inovasi pembelajaran
(Varghese, dkk, 2012). Banyak studi telah dilakukan yang menjelaskan pembelajaran
berbasis multimedia (Kulasekara, dkk¸ 2011; Situmorang dan Situmorang, 2009).
Ketersediaan berbagai jenis software dan hardware memudahkan untuk mengintegrasikan
komputer dengan peralatan elektronik lain seperti video, camera, dan instrumen laboratorium
(Kramer, dkk, 2012). Penggunaan komputer sebagai alat bantu komunikasi dan pembelajaran
sudah menjadi kebutuhan sesuai dengan ketersediaan alat bantu komunikasi internet,
computer managed learning (CML), LAN dan world wide web (www) (Thompson, dkk,
2010). Tersedianya fasilitas yang lengkap di dalam web memberi peluang bagi
siswamempelajari materi pelajaran relevan secara optimum (Badge, dkk, 2008).
Oleh karena itu dalam makalah ini kita akan membahas tentang pengembangan
konten bahan ajar dan multimedia.
1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui konten bahan ajar dan multimedia.
2. Mengetahui bagaimana langkah-langkah pengembangan konten bahan ajar.
3. Megetahui contoh dari konten bahan ajar multimedia.
4. Mengetahui pengembangan konten bahan ajar dan multimedia.
BAB II
PEMBAHASAN
Konten bahan ajar adalah isi atau materi yang disajikan untuk tujuan pembelajaran.
Konten ini dapat berupa teks, gambar, grafik, audio, video, dan elemen-elemen multimedia
lainnya yang digunakan untuk menyampaikan informasi, konsep, atau keterampilan kepada
siswa.
Disisi lain, Menurut Vaughan (2008:1), multimedia merupakan kombinasi berbagai
media kemudian disampaikan menggunakan komputer atau peralatan elektronik dan digital.
Multimedia dapat memiliki arti sebagai penggunaan sejumlah media berbeda yang disatukan
sebagai alat untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam bentuk teks, grafis, audio,
animasi maupun video (Rusman, dkk 2011:71).
Berdasarkan difinisi oleh beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa multimedia adalah
perpaduan berbagai macam media teks, audio, grafis, animasi dan video secara interaktif
yang akan disampaikan menggunakan komputer atau peralatan elektronik untuk
menyampaikan informasi dan dapat digunakan dalam membantu proses pembelajaran.
Multimedia dapat meningkatkan efektivitas pengajaran dan pembelajaran dengan menyajikan
informasi dalam berbagai bentuk yang menarik dan memicu keterlibatan siswa.
1. Presentasi slide yang menggunakan teks, gambar, grafik, dan audio: Misalnya,
presentasi PowerPoint yang menggabungkan teks yang jelas, gambar yang relevan,
grafik yang memvisualisasikan data, dan audio narasi untuk menjelaskan konsep atau
proses tertentu dalam pelajaran.
2. Video pembelajaran: Misalnya, video tutorial yang menjelaskan langkah-langkah
dalam menyelesaikan suatu masalah matematika, video demonstrasi eksperimen
ilmiah, atau video singkat yang memvisualisasikan konsep-konsep abstrak.
3. Animasi interaktif: Misalnya, animasi interaktif yang memperlihatkan bagaimana
kerja suatu mesin atau proses alam bekerja, dan siswa dapat mengklik elemen-elemen
di dalam animasi untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagian-bagian atau langkah-
langkahnya.
4. Interactive games: Dalam beberapa kasus, permainan interaktif dapat digunakan
sebagai bahan ajar untuk mempelajari konsep-konsep tertentu. Misalnya, permainan
matematika online yang melibatkan pemecahan masalah atau permainan bahasa yang
meningkatkan pemahaman kata-kata dan tata bahasa.
5. Podcast: Konten bahan ajar dalam bentuk podcast, yaitu rekaman audio yang berisi
penjelasan, diskusi, atau wawancara tentang topik pembelajaran tertentu. Podcast
dapat diakses dan didengarkan oleh siswa kapan pun mereka mau.
6. Simulasi interaktif: Contoh ini melibatkan penggunaan perangkat lunak simulasi yang
memungkinkan siswa untuk "mendapatkan pengalaman" dalam situasi yang relevan
dengan subjek pembelajaran. Misalnya, simulasi fisika yang memungkinkan siswa
untuk mengatur percobaan atau simulasi kalkulator keuangan yang membantu siswa
memahami konsep matematika dan ekonomi.
7. E-book interaktif: E-book yang berisi konten pembelajaran yang dapat diakses secara
digital. E-book interaktif dapat menyediakan fitur-fitur seperti penjelasan interaktif,
video terintegrasi, pertanyaan latihan, dan link ke sumber daya tambahan untuk
pengayaan belajar.
8. Webinar atau video konferensi: Menggunakan teknologi konferensi video online, guru
dapat menyampaikan pembelajaran langsung atau pemaparan materi kepada siswa
melalui webinar. Webinar juga dapat merekam presentasi sehingga siswa dapat
mengakses ulang dan mengulanginya nanti.
9. Simulasi augmented reality atau virtual reality: Dalam konteks pembelajaran,
menggunakan teknologi augmented reality atau virtual reality untuk menampilkan
simulasi interaktif yang memberikan pengalaman "nyata" dalam subjek pembelajaran,
seperti berjalan di sepanjang Great Wall of China atau eksplorasi tata surya.
Setiap konten bahan ajar multimedia ini membawa keunggulan dan kemungkinan
interaksi yang unik untuk meningkatkan pembelajaran. Kunci utamanya adalah menggunakan
teknologi dan konten yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan siswa. Setiap
konten bahan ajar multimedia ini dapat disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan konteks
penggunaannya untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang interaktif, memikat, dan
efektif.
3) fleksibel,
Sumber daya manusia (SDM) dan sarana operasional sangat mendukung pemanfaatan
bahan ajar multimedia di sekolah. Salah satu bagian dari klasifikasi media adalah multimedia.
Istilah multimedia menurut Mayer (2001) mempresentasikan dua unsur yaitu teks (lisan atau
tercetak) dan gambar (ilustrasi, foto, animasi, atau video). Penggunaan multimedia dalam
pembelajaran turut mempengaruhi perkembangan sajian isi bahan ajar dari mulanya tercetak
hingga dikenal istilah bahan ajar multi-media. Percival dan Ellington (dalam Ahmad, 2007)
memberi batasan tentang multimedia yang digunakan dalam pembelajaran sebagai suatu
paket bahan belajar yang diwujudkan dalam beberapa bentuk media, tetapi hanya membahas
atau berhubungan dengan suatu topik khusus (pokok bahasan) saja dan dibentuk dalam satu
kesatuan yang terintegrasi dan menyeluruh. Peran multimedia dalam bahan ajar adalah
membantu peserta didik memahami dan mempraktikkan pengetahuan prosedural dalam
rangka penyelesaian proyek.
Pemilihan bentuk atau format bahan ajar multimedia mengacu pada jenis pengetahuan
yang akan dikonstruksi siswa. Robyler dan Doering (2010) membagi format multimedia
menjadi lima bagian.
5) relevansi dan konsistensi antara latihan atau tes dan materi dengan tujuan
pembelajaran,
6) adanya interaktivitas.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konten bahan ajar adalah isi atau materi yang disajikan untuk tujuan pembelajaran.
Konten ini dapat berupa teks, gambar, grafik, audio, video, dan elemen-elemen multimedia
lainnya yang digunakan untuk menyampaikan informasi, konsep, atau keterampilan kepada
siswa. Multimedia dapat menjadi alat yang efektif dan menarik dalam pembelajaran. Konten
bahan ajar dalam bentuk multimedia dapat menggabungkan berbagai elemen media seperti
teks, gambar, audio, dan video untuk menyampaikan informasi dan pesan dengan cara yang
lebih interaktif dan menarik bagi siswa.
Melalui penggunaan multimedia dalam bahan ajar, siswa dapat terlibat secara aktif
dan memperoleh pengalaman pembelajaran yang lebih kaya. Multimedia juga memungkinkan
adanya pengayaan pembelajaran dengan menyediakan berbagai sumber daya tambahan
seperti simulasi interaktif, video konferensi, atau podcast. Keunggulan lain dari penggunaan
multimedia dalam bahan ajar adalah kemampuan untuk memberikan akses fleksibel. Siswa
dapat mengakses konten multimedia kapan saja dan di mana saja dengan menggunakan
perangkat yang mendukung. Hal ini memungkinkan belajar mandiri dan pembelajaran
berbasis online.
Namun, penting untuk memastikan bahwa konten bahan ajar multimedia
dikembangkan dengan baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Konten harus
disesuaikan dengan kebutuhan siswa, dikemas dengan cara yang menarik, dan
mengintegrasikan elemen multimedia dengan tepat. Penyampaian informasi juga harus jelas
dan mudah dipahami. Secara keseluruhan, multimedia dapat meningkatkan pembelajaran
dengan memberikan pengalaman yang beragam dan interaktif. Namun, tetap penting untuk
mengimplementasikan dan menyusun konten bahan ajar multimedia dengan baik guna
mencapai tujuan pembelajaran yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Dey, P.K., Bhattacharya, A., dan Ho, W. (2015). Strategic Supplier Performance Evaluation :
A Case Based Action Research of a UK Manufacturing Organization. International
Journal Production Economics. 166, 192-214.
Kramer RA, Allen L, Gergen PJ. Health and social characteristics and children's
cognitive functioning: results from a national cohort. American Journal of Public Health.
1995;85(3):312-8.
Rusman. 2011. Model – Model Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja grafindo Persada
Situmorang, M., dkk., (2015), Pengembangan Bahan Ajar Kimia SMA/MA Inovatif
dan Interaktif Berbasis Multimedia, Prosiding SEMIRATA 2015 bidang MIPA BKS-PTN
Barat Universitas Tanjungpura Pontianak, Hal.533- 542.
Situmorang, M., (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia Sma Melalui Inovasi
Pembelajaran Dan Integrasi Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa .
Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung Tahun 2013.