Anda di halaman 1dari 18

PERKEMBANGAN HISTORIS, KONSEP,

PRINSIP DAN PROSEDUR TEKNOLOGI


PENDIDIKAN TERBARUKAN

OLEH :
KELOMPOK 4

Mukhlas Abrar (8226121004)


Donaldy Josevani Tindangen (8226121003)
Hendrik Hasibuan (Mahasiswa BPI)

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Effendi Napitupulu, M.Pd

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERISTAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT. Tuhan Yang Maha
Esa yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya kepada penulis sehinggga
penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah dengan sebaik-baiknya. Terima kasih
juga penulis ucapkan kepada Dosen Pengampu mata kuliah Landasan & kinerja
Teknologi Pendidikan yaitu Bapak Prof. Dr. Effendi Napitupulu, M.Pd yang telah
mengarahkan dan membimbing mata kuliah ini. Tugas Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas kelompok untuk memaparkan berbagai referensi yang
diketahui kedalam sebuah tulisan/makalah pada mata kuliah ini. Makalah ini
berisikan atau berjudul “Perkembangan Historis, Konsep, Prinsip Dan Prosedur
Teknologi Pendidikan Terbarukan”.

Makalah ini penulis susun dengan semaksimal mungkin. Namun, penulis


menyadari bahwa Makalah ini jauh dari kata sempurna, masih ada kekurangan
dan kesalahan dalam penulisan ataupun penyampaian. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran untuk meningkatkan tugas ataupun laporan tugas
yang akan dikerjakan berikutnya, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas Makalah Landasan
& Kinerja Teknologi Pendidikan ini. Dengan harapan semoga Makalah ini
membawa manfaat bagi pembaca ataupun penulis sendiri.

Medan, 20 September 2022

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
.............................................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan .....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Perkembangan Historis Teknologi Pendidikan.............................................................3
1. Awal Abad ke-19..................................................................................................3
          2. Pertengahan Abad ke-19 ......................................................................................4
3. Akhir Abad ke-19 dan Awal Abad ke- 20 ........................................................6
B. Konsep Teknologi Pendidikan.......................................................................................7
1. Memandang Teknologi Pendidikan sebagai sebuah Konsep................................7
          2. Pemahaman Konsep Teknologi Pendidikan ........................................................8
C. Prinsip Teknologi Pendidikan........................................................................................9
D. Teknologi Pendidikan Terbarukan...............................................................................10
1. E-Learning...........................................................................................................10
          2. STEAM ...............................................................................................................11

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...................................................................................................................13
Daftar Pustaka....................................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teknologi Pendidikan merupakan sebuah terobosan ditengah


perkembangan teknologi yang berlangsung didunia Pendidikan. Maknanya,
sebagai seorang pendidik, kita tidak boleh lagi beralasan untuk tidak berkembang,
dikarenakan semakin majunya teknologi, maka semakin banyak pula cara agar
bisa memajukan pendidikan, berkat teknologi yang kita rasakan saat ini. Dunia
pendidikan harus mau mengadakan inovasi yang positif untuk kemajuan
pendidikan dan sekolah. Teknologi pendidikan adalah sebuah konsep yang sangat
kompeks dan memiliki definisi yang kompleks pula. teknologi pendidikan ini
karenanya beroperasi dalam seluruh bidang pendidikan secara integratif, yaitu
secara rasional berkembang dan terjalin dalam berbagai bidang pendidikan.
Pada Makalah ini, kita akan berfokus kepada pembahasan Historis ,
Konsep, Prinsip serta Prosedur Teknologi Pendidikan terbarukan. Dalam hal ini
teknologi pembelajaran bisa kaitkan dengan berbagai macam teknologi yang
kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan untuk
menganalisis masalah, mencari jalan untuk mengatasi permasalahan,
melaksanakan, menilai, dan mengelola pemecahan masalah tersebut yang
mencakup semua aspek belajar mengajar manusia. Sejalan dengan hal tersebut,
maka lahirnya teknologi pendidikan ataupun pembelajaran lahir dari adanya
permasalahan dalam pembelajaran. Permasalahan pendidikan atau pembelajaran
yang mencuat saat ini, meliputi aspek teknologi yang di mana kesempatan
memperoleh pendidikan, peningkatan mutu/ kualitas, relevansi, dan efisiensi
dalam pembelajaran maupun pendidikan.

1
B. Rumusan Masalah

Rumusan Masalah pada Makalah ini adalah sebagai berikut :


1. Bagaimana Perkembangan Historis Teknologi Pendidikan ?
2. Apa Konsep Teknologi Pendidikan ?
3. Apa Prinsip Teknologi Pendidikan ?
4. Bagaimana Prosedur Teknologi Pendidikan Terbarukan ?

C. Tujuan

Tujuan Makalah ini adalah sebagai berikut :


1. Untuk mengetahui bagaimana Perkembangan Historis Teknologi Pendidikan
2. Untuk mengetahui Konsep Teknologi Pendidikan
3. Untuk mengetahui Prinsip Teknologi Pendidikan
4. Untuk mengetahui bagaimana Prosedur Teknologi Pendidikan Terbarukan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Historis Teknologi Pendidikan

Perkembangan Teknologi pendidikan kini tidak luput dari awal mula


perkembangan sejarah teknologi pendidikan. Sejumlah definisi yang
mengkonsepkan teknologi pendidikan dari generasi ke generasi merupakan
sebuah sejarah yang menggambarkan eksistensi keberadaan teknologi pendidikan
dari awal di bentuknya definisi pendidikan hingga dewasa kini. Adapun beberapa
definisi teknologi pendidikan yang dapat diuraikan menjadi 3 periode, sebagai
berikut.:

1. Awal Abad ke 19
Gerakan untuk mengembangkan teknologi pendidikan dimotori oleh James
D. Finn (1915-1969). Finn berkontribusi besar dalam perkembangan Teknologi
pendidikan. Adapun kontribusi Finn terhadap perkembangan teknologi pendidikan
adalah Finn berjasa dalam mengusulkan bidang komunikasi Audio Visual menjadi
teknologi pembelajaran. Besarnya kontribusi Finn pada perkembangan teknologi
pendidikan menjadikan Finn dijuluki sebagai Bapak Teknologi Pendidikan.
Menurut Finn definisi teknologi pendidikan telah ada sejak tahun 1920,
pada tahun tersebut teknologi pendidikan dipandang sebagai media. Awal
terbentuknya pandangan ini terjadi ketika pertama kali diproduksi media
pendidikan pada awal abad dua puluhan. Media ini sebagai media pembelajaran
visual yang berupa film, gambar dan tampilan yang mulai banyak dikembangakan
pada tahun 1920 (dalam Miarso,2011 hal 134).
Reiser (2002:29)  menginformasikan dalam bukunya “A History Of
Instructional Design and Technology” selama akhir tahun 1920 dan mulai banyak
pada tahun 1930an , kemajuan teknologi banyak berkembang pada area seperti
penyiaran radio, rekaman suara, dan gambar gerak dipimpin oleh suara untuk
meningkatkan perhatian dalam media pembelajaran.

3
2. Pertengahan Abad ke 19

Perkembangan Teknologi pendidikan di Indonesia sudah ada sejak tahun


1951. Perkembangan teknologi pendidikan di Indonesia dapat dikatakan
mengikuti perkembangan yang ada di Amerika (Miarso, 2011 hal 142). Definisi
teknologi pendidikan pada tahun 1987 dikembang nasution dimana definisi
teknologi pendidikan sebagai pengembangan, penerapan, dan penilaian sistem-
sistem, teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar
manusia (Nasution,2008).
Definisi Teknologi pendidikan pada tahun 1960an ada beberapa definisi
teknologi pendidikan yang mewarnai sejarah teknologi pendidikan. Tahun 1960,
teknologi pendidikan dipandang sebagai suatu cara untuk melihat masalah
pendidikan dan menguji kemungkinan-kemungkinan solusi dari permasalahan
dalam dunia pendidikan. Pada 1963 teknologi pendidikan didefinisikan sebagai
pemanfaatan tiap metode dan medium komunikasi secara efektif untuk membantu
pengembangan potensi belajar (orang yang belajar secara maksimal.(Ely dalam
Barbara,1994 hal 17).
Pada tahun 1970 an beberapa definisi teknologi pendidikan mulai banyak
bermunculan, ini diawali oleh  definisi komisi teknologi pendidikan (1970) yang
mendefinisikan teknologi pendidikan dalam pengertian umum yaitu media yang
lahir sebagai akibat revolusi komunikasi yang dapat digunakan untuk keperluan
pembelajaran disamping guru, buku teks, dan papan tulis… bagian yang
membentuk teknologi pembelajaran adalah televisi, film, ohp, komputer, dan
bagian perangkat keras maupun lunak lainnya. Secara khusus definisi komisi
teknologi pendidikan mendefinisikan teknologi pembelajaran merupakan usaha
sistematik dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi keseluruhan
proses belajar dan mengajar untuk suatu tujuan khusus, serta didasarkan pada
penelitian tentang proses belajar dan komunikasi pada manusia yang
menggunakan kombinasi sumber manusia dan non manusia agar belajar dapat
berlangsung efektif. (Commission on Instructional Technology, 1970 dalam
Barbara,1994 hal 18)

4
Definisi Silber mewarnai kemunculan definisi-definisi teknologi
pendidikan pada tahun 1970-an, Silber mengungkapkan bahwa teknologi
pembelajaran adalah pengembangan (riset, desain, produksi, evaluasi, dukungan-
pasokan, pemanfaatan) komponen sistem pembelajaran (pesan, orang, bahan,
peralatan, teknik, dan latar) serta pengelolaan usaha pengembangan (organisasi
dan personil) secara sistematik, dengan tujuan untuk memecahkan masalah belajar
(dalam Barbara,1994 hal 19).
Definisi Silber diatas memiliki perbedaan dengan definisi tahun 1963.
Penggunaan kata pengembangan berbeda artinya dengan apa yang ada pada
definisi sebelumnya. Dalam definisi semula pengertian “pengembangan”
menunjukkan pada pengembangan potensi manusia, gagasan ini mengandung arti
lebih penting dari pendekatan tradisional psikologi pendidikan. Dalam definisi
Silber, istilah “pengembangan” digunakan secara inklusif meliputi perancangan,
produksi, penggunaan, dan penilaian teknologi untuk pembelajaran. Definisi tahun
1970an mengikuti definisi terdahulu dengan mengidentifikasikan peran yang
dilakukan oleh teknolog pembelajaran. Perbedaannya ialah bahwa dalam cakupan
teknologi pendidikan ada komponen tambahan (yaitu misalnya teknik dan latar).
Definisi teknologi pendidikan pada tahun 1971, kembali dikeluarkan oleh
Ely. Adapun definisi teknologi pendidikan pada tahun 1971 adalah merupakan
studi sistematik mengenai cara bagaimana tujuan pendidikan dapat dicapai (dalam
Barabara,    hal 20). Pada tahun 1972, Association for Educational
Communication and Technology/AECT, mengeluarkan definisi teknologi
pendidikan sebagai suatu bidang yang berkepentingan dengan menfasilitasi
belajar pada manusia melalui usaha sistematik dalam identifikasi, pengembangan,
pengorganisasian, dan pemanfaatan berbagai macam sumber belajar serta dengan
pengelolaan atas keseluruhan proses tersebut.
Definisi Teknologi Pendidikan terus dikembangkan oleh AECT, pada
tahun 1977. AECT kembali mengeluarkan definisi Teknologi Pendidikan, dan
AECT mendefinisikan teknologi pendidikan sebagai proses kompleks yang
terintegrasi meliputi orang, prosedur, gagasan, sarana, dan organisasi untuk
menganalisis masalah dan merancang, melaksanakan, menilai, dan mengelola

5
pemecahan masalah dalam segala aspek belajar pada manusia (AECT,1977 dalam
Barbara,   hal 22).
3. Akhir Abad ke 19 dan Awal Abad ke 20

Definisi teknologi pendidikan pada tahun 1990an semakin ramai


dibicarakan. Seatler (1990) berpendapat teknologi sebagai upaya yang lebih
terpusat pada peningkatan keterampilan dan organisasi kerja dibandingkan mesin
dan peralatan. Sementara Molenda dan Russel (1993) mendefinisikan teknologi
pembelajaran sebagai penerapan pengetahuan ilmiah tentang proses belajar pada
manusia dalam tugas praktis belajar dan mengajar (dalam Barabara,   hal 6).
Barbara (1994) mendefinisikan teknologi pembelajaran sebagai teori dan praktek
pada disain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan evauasi terhadap
proses dan sumber untuk belajar (Barbara, 1994 hal 1).
AECT (2004) kembali mengeluarkan definisi teknologi pendidikan
sebagai studi dan etika praktek untuk menfasilitasi pembelajaran dan
meningkatkan kinerja melalui penciptaan, penggunaan, dan pengaturan proses dan
sumber daya teknologi (briyan permana, 24 desember 2010
http://bitungsibryan.blogspot.com/2010/12/definisi-teknologi-pendidikan-
tahun.html).
Definisi AECT 2004 dengan definisi  sebelumnya tentang teknologi
pendidikan memilikki perbedaan yang jelas. Pada definisi sebelumnya AECT
lebih menfokuskan kajian teknologi pendidikan sebagai usaha yang memudahkan
pendidik untuk dapat memecahkan masalah-masalah dalam proses pembelajaran,
serta pendidik dapat melaksanakan proses pembelajaran sesuai bidang garapan
teknologi pendidikan yaitu dengan identifikasi, pengembangan, pengorganisasian,
dan pemanfaatan berbagai macam sumber belajar serta pengelolaan atas
keseluruhan proses tersebut. Dapat disimpulkan definisi AECT ini, menfokuskan
pembelajaran pada guru (Teacher center learning). Definisi 2004, AECT tidak
hanya menfokuskan kajian teknologi pendidikan pada pendidik (guru saja) namun
segala aspek yang terkait dalam pendidikan juga diikut sertakan, seperti peserta
didik misalnya. Dimana definisi AECT 2004 menerangkan pembelajaran
dipusatkan pada siswa (student center learning), guru berfungsi sebagai fasilitator

6
dan motivator dalam meningkatkan proses belajar siswa, hal ini sesuai dengan
definisi teknologi pendidikan sebagai studi dan etika praktek untuk menfasilitasi
pembelajaran dan meningkatkan kinerja melalui penciptaan, penggunaan, dan
pengaturan proses dan sumber daya teknologi.
Definisi Teknologi pendidikan yang terbaru dikemukakan oleh Alan
Januszewski (2008), yang mendefinisikan teknologi pendidikan sebagai “ studi
dan praktek etis menfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan
menciptakan, menggunakan, dan mengelola proses teknologi yang tepat dan
sumber daya (Alan Januszewski ,2008 hal 1). Definisi Alan ini menisyaratkan
bahwa dalam dunia pendidikan kontribusi teknologi pendidikan tidak hanya
bersifat teori namun juga di aplikasikan berupa praktek pelaksanaan dari teori-
teori yang lahir sebagai pemecah masalah dalam proses pembelajaran.

B. Konsep Teknologi Pendidikan

1. Memandang Teknologi Pendidikan sebagai sebuah Konsep

Berdasarkan Definisi dari beberapa Pendapat Ahli diatas tadi, kita bisa
mendapatkan Konsep Teknologi Pendidikan. Konsepsi teknologi pendidikan
dapat kita pahami melalui pendekatan teknologi atau pendidikan. Melalui
pendekatan teknologi diartikan sebagai teknologi yang diterapkan dalam bidang
pendidikan. Association for Educational Communication and Technology/AECT,
(1977) juga mengemukakakan bahwa Teknologi pendidikan merupakan proses
kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, gagasan, peralatan dan
organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan,
mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek
belajar manusia. Dari beberapa pendapat inilah bisa dianalisis bahwa konsep
Teknologi Pendidikan ialah sebagai berikut :
a)      Memadukan berbagai macam pendekatan dari bidang psikologi,
komunikasi, manajemen, rekayasa dan lain-lain secara bersistem.
b)      Memecahkan masalah belajar pada manusia secara menyeluruh dan
serempak dengan memperhatikan dan mengkaji semua kondisi.

7
c)      Digunakan teknologi sebagai proses dan produk untuk membantu
memecahkan masalah belajar.

Berdasarkan perkembangan paradigma (kerangka berpikir) para ahli dapat


dirumuskan gagasan dasar atau falsafah teknologi pendidikan yaitu agar setiap
pribadi dapat berkembang secara maksimal dengan jalan memanfaatkan segala
macam sumber belajar yang ada maupun yang perlu dikembangkan sedemikian
rupa sehingga tercapai efisiensi serta keselarasan dengan perkembangan
masyarakat dan lingkungannnya.

2. Pemahaman Konsep Teknologi Pendidikan


Pemahaman konsep teknologi pendidikan dapat dirumuskan sebagai berikut:
a)        Teknologi pendidikan merupakan ilmu cara yang terbentuk dalam
proses panjang untuk membangun sistem pendidikan, agar mampu
mewujudkan terbentuknya manusia yang berkualitas.
b)        Teknologi pendidikan dalam sistem aplikasinya dilakukan secara
terpadu, dan melibatkan banyak komponen di antaranya adalah unsur
manusianya, prosedur, ide, bahan dan peralatan serta organisasi
pengelolaannya.
c)        Teknologi pendidikan merupakan sebuah produk pemikiran untuk
mencari jalan pengembangan, pendayagunaan semua sumber daya yang
ada, dalam rangka untuk memecahkan problem pendidikan.
d)       Teknologi pendidikan memakai pendekatan sistematis dalam rangka,
menganalisa dan memecahkan masalah proses belajar.
e)        Teknologi pendidikan merupakan suatu bidang yang berkepentingan
dengan pengembangan secara sistematis berbagai macam sumber belajar,
termasuk di dalamnya pengelolaan dan penggunaan sumber belajar.

Pada umumnya teknologi pendidikan dianggap mempunyai potensi untuk:


1)      Meningkatkan produktifitas pendidikan dengan jalan:·Mempercepat
tahap belajar (rate of leaning). Membantu guru untuk menggunakan
waktunya secara lebih baik.  

8
2)      Memberikan kemungkinan pendidikan yang lebih individual, dengan
cara Mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional.
3)      Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pengajaran, dengan cara
Perencanaan program pengajaran yang lebih sistematis dan Pengembangan
bahan pengajaran yg dilandasi penelitian tentang perilaku.
4)      Lebih memantapkan pengajaran, dengan cara     Meningkatkan
kapabilitas manusia dengan berbagai media komunikasi
5)      Menungkinkan belajar secara seketika (immediacy of learning) karena
dapat· Mengurangi jurang pemisah antara pelajaran di dalam dan di luar
sekolah dan.Memberikan pengetahuan secara langsung.
6)      Memungkinkan penyajian pendidikan lebih luas, dengan jalan:
Pemanfaatan bersama (secara lebih luas) tenaga atau kejadian yang langka.
Penyajian informasi menembus batas geografis

C. Prinsip Teknologi Pendidikan

Setiap bidang pekerjaan supaya berjalan dengan baik sesuai yang


diharapkan memerlukan prinsip-prinsip yang diperhatikan oleh pihak pihak yenag
teribat di dalamnya. Prinsip adalah rambu-rambu atau pedoman yang harus
dipegangi dalam menjalankan kegiatan tertentu. Demikian juga halnya dalam
upaya pemecahan masalah-masalah belajar, Teknologi Pendidikan menggunakan
prinsip. Setidaknya ada tiga prinsip dasar yang digunakan dalam mengembangkan
teknologi pendidikan, yaitu: 1) Berorientasi pada si-belajar (learner oriented) 2)
Menggunakan pendekatan sistem, dam 3) pemanfaatan sumber belajar secara luas
dan maksimal.

1. Berorientasi pada si-belajar (learner oriented) Usaha-usaha Teknologi


Pendidikan dalam rangka pemecahan masalah-masalah belajar selalu menitik-
beratkan perhatiannya pada si-belajar. Teknologi Pendidikan memandang si-
belajar merupakan sentral kegiatan pendidikan. Si-belajar adalah subjek
pendidikan dan bukannya objek pendidikan. Prinsip im menyatakan bahwa dalam
setiap proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar,

9
si-belajar hendaknya bertindak sebagai pihak yang aktif dan dibuat aktif.
Namun hal ini bukan berarti bahwa guru/pendidik merupakan pihak yang pasif.
Keduanya antara guru/pendidik dan si-belajar harus aktif, guru/pendidik harus
aktif memberikan kemudahan/fasilitas belajar kepada si-belajar, sedangkan si
belajar aktif belajar dengan berbagai kemudahan atau fasilitas yang disediakan
oleh guru/pendidik.

2. Menggunakan pendekatan sistem. Setiap usaha pemecahan masalah


yang dilandasi oleh Teknologi Pendidikan, selalu dilandasi dengan penerapan
pendekatan sistem. Hal ini berarti masalah-masalah tersebut dipandang sebagai
suatu sistem, atau dalam kaitan suatu sistem sehingga penanganan terhadap satu
komponen harus mnemperhatikan komponen komponen lainnya secara integratif

3. Pemanfaatan sumber belajar secara luas dan maksimal. Dalam


Teknologi Pendidikan, pemecahan terhadap permasalahan pendidikan, khususnya
masalah belajar, terwujud dalam bentuk sumber-sumber belajar (learning
resources) baik sengaja dirancang untuk tujuan-tujuan belajar (by design) maupun
yang tidak dirancang tetapi dimanfaatkan untuk tujuan belajar tersebut (by
utilization)

D. Prosedur Teknologi Pendidikan Terbarukan

1. E-learning

E Learning adalah metode pembelajaran non konvensional di mana murid serta


guru menggunakan alat elektronik seperti laptop dan komputer dalam
pelaksanaannya.

Model e-learning tidak hanya dapat diterapkan pada pendidikan formal saja, tetapi
juga non formal seperti di lembaga bimbingan belajar atau tempat kursus. Model
e-learning yang mengandalkan internet ini dapat berupa kursus online, sekolah

10
online atau seminar online. E-learning adalah model pembelajaran yang
terstruktur dengan beberapa komponen pembentuk sebagai berikut.:

 Infrastruktur e-learning
Infrastruktur e-learning adalah seluruh fasilitas yang melingkupi proses
pembelajaran seperti internet, laptop atau komputer, audio, multimedia, dan lain-
lain.
 Konten e-learning
Konten atau bahan pembelajaran dalam model e-learning adalah media berbasis
teks, audio atau audio-visual. Manfaat e-learning dapat dimaksimalkan dengan
memanfaatkan beragam jenis konten tersebut.
 Sistem dan aplikasi e-learning
Sistem dan aplikasi e-learning adalah hal yang penting karena ia berfungsi sebagai
media dalam pembelajaran virtual. Aplikasi e-learning dapat disediakan oleh
pihak ketiga atau pihak penyelenggara proses pembelajaran seperti sekolah atau
lembaga pelatihan.
 Pengguna e-learning
Komponen yang juga tak kalah penting dalam e-learning adalah pengguna yang
ingin meng-upgrade kemampuannya di bidang tertentu.

2. STEAM (Science, Technology,Engineering, Art, Mathemathic)

Konsep pembelajaran STEAM adalah konsep pembelajaran aktif, inovatif


serta memancing pemikiran kritis yang berlandaskan pada sejumlah ilmu
seperti Science, Technology, Engineering, Art and Mathematic. Banyak praktisi
dan pengamat pendidikan menilai pembelajaran STEAM sangat relevan untuk
diterapkan di semua sekolah karena sejumlah keunggulan berikut ini:
a).Keahlian Problem solving  
Matematika menjadi salah satu disiplin utama dalam sekolah yang menerapkan
pembelajaran STEAM. Tujuannya agar murid terbiasa berpikir kritis dan sanggup
memecahkan berbagai persoalan. Murid yang dididik melalui pendekatan STEAM
dinilai lebih mampu untuk belajar dan bekerja secara mandiri.

11
b). Kemampuan Kolaborasi yang Lebih Baik 
Kelas yang menggunakan pendekatan STEAM akan menghasilkan siswa dengan
pemahaman penting bahwa tidak semua orang yang punya kelebihan di seluruh
bidang. Para murid akan menyadari bahwa setiap orang dapat berkontribusi
terhadap suatu pekerjaan dengan kelebihannya masing-masing. 
Katakanlah dalam kelas STEAM murid sedang bekerja untuk
melakukan coding pda aplikasi sederhana. Seorang murid mungkin memiliki
kelebihan dalam mempelajari bahasa pemrograman, ada juga murid yang unggul
dalam kreativitas yang mampu membuat logo atau mencetuskan nama aplikasi
dan ada pula murid yang memiliki kelebihan dalam hal leadership yang mampu
menjadi manajer proyek tersebut. 
c). Kemampuan Berpikir Out of The Box 
Murid yang mempelajari seluruh disiplin ilmu dalam STEAM, akan lebih cepat
dalam menemukan sebuah solusi atas permasalahan. Alasannya karena STEAM
melihat seluruh disiplin ilmu bukan sebagai subjek yang terpisah melainkan saling
terhubung. Hal inilah yang merangsang kreativitas dan kemampuan berpikir
kritis. 
d). Pengetahuan Dapat Diaplikasikan dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam kelas yang menggunakan pendekatan STEAM, tidak akan ada murid yang
bertanya pada guru apa manfaat mempelajari mata pelajaran tersebut karena kita
tidak akan menggunakannya dalam kehidupan nyata. Dalam Pembelajaran
STEAM, guru akan selalu menggunakan permasalahan yang dihadapi dalam
dunia kerja nyata sebagai sebuah studi.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Perkembangan Teknologi pendidikan kini tidak luput dari awal mula


perkembangan sejarah teknologi pendidikan. Sejumlah definisi yang
mengkonsepkan teknologi pendidikan dari generasi ke generasi merupakan
sebuah sejarah yang menggambarkan eksistensi keberadaan teknologi pendidikan
dari awal di bentuknya definisi pendidikan hingga dewasa kini. Adapun beberapa
definisi teknologi pendidikan yang dapat diuraikan menjadi 3 periode, yaitu Awal
Abad ke-19 dimana James D. Finn sebagai tokoh penggeraknya, lalu di
Pertengahan Abad ke- 19, serta masuk ke Awal Abad ke 20 yang dimotori oleh
AECT.
Adapun konsep Teknologi Pendidikan ialah Memadukan berbagai macam
pendekatan dari bidang psikologi, komunikasi, manajemen, rekayasa dan lain-lain
secara bersistem, Memecahkan masalah belajar pada manusia secara menyeluruh
dan serempak dengan memperhatikan dan mengkaji semua kondisi, serta
penggunaan teknologi sebagai proses dan produk untuk membantu memecahkan
masalah belajar. Teknologi Pendidikan juga menggunakan prinsip. Setidaknya ada
tiga prinsip dasar yang digunakan dalam mengembangkan teknologi pendidikan,
yaitu: 1) Berorientasi pada si-belajar (learner oriented) 2) Menggunakan
pendekatan sistem, dam 3) pemanfaatan sumber belajar secara luas dan maksimal.
Teknologi pendidikan terbarukan memiliki prosedur diantaranya ada E-learning
yang merupakan metode pembelajaran non konvensional di mana murid serta
guru menggunakan alat elektronik seperti laptop dan komputer dalam
pelaksanaannya, serta adapula STEAM yang merupakan konsep pembelajaran
aktif, inovatif serta memancing pemikiran kritis yang berlandaskan pada sejumlah
ilmu seperti Science, Technology, Engineering, Art and Mathematic.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://binus.ac.id/bandung/2018/12/pola-pendidikan-metode-pendekatan-steam/
https://fip.unj.ac.id/tp/sejarah-singkat/
https://www.jagoanhosting.com/blog/e-learning
https://www.scribd.com/document/373302647/Sejarah-Perkembangan-Teknologi-
Pendidikan
Miarso, Yusufhadi.(1986).Definisi Teknologi Pendidikan.Jakarta:Rajawali
Sukiman.(2015).Konsep Dasar Teknologi Pendidikan.Jogja:CV Sigma

14

Anda mungkin juga menyukai