Anda di halaman 1dari 12

MEDIA DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

“ Konsep dasar teknologi pembelajaran ”


Dosen Pembimbing

Ahmad Ridwan, M.Pd.I

Disusun Oleh
1. Uci Damayanti 2001010188
2. Anisa Nurjannah 2001010024

Fakultas Agama Islam


Prodi Pendidikan Agama Islam
Universitas Alwasliyah Medan
T.P 2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puja-puji bagi Allah yang telah melimpahkan


rahmat dan karunia-Nya pada kita semua. Shalawat dan salam semoga tercurah
pada Nabi Muhammad, orang yang telah membimbing manusia dari kegelapan
menuju alam terang berderang. Bersyukur kami kepada Allah berkat rahmatnya
kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu.

Adapun tujuan makah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN selain itu tujuan kami
meyelesaikan makalah ini agar semua pembaca dapat bertambah wawasanya
tentang Teknologi pembelajaran

Terima kasih kepada bapak dosen yang memberi tugas ini kepada kami
sehingga kami memiliki pengetahuan baru tentang materi ini. Terima kasih juga
bantuan teman sekelompok saya.

Kami menyadari makalah kami jauh dari kata sempurna sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari teman teman semua.

Medan, 25 Februari 2022

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar belakang........................................................................................................1
B. Point pembahasan.....................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2
A. Latar belakang sejarah teknologi pembelajaran......................................................2
B. Definisi teknologi pembelajaran.............................................................................4
C. Kawasan Teknologi Pembelajaran.............................................................................4
BAB III PENUTUP...........................................................................................................6
a. Kesimpulan................................................................................................................7
Daftar Pustaka....................................................................................................................7

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pendidikan merupakan investasi yang paling utama bagi setiap bangsa,
apalagi bagi bangsa yang sedang berkembang, yang giat membangun negaranya.
Pembangunan hanya dapat dilakukan oleh manusia yang dipersiapkan untuk itu
melalui pendidikan. Dalam zaman kemajuan ilmu pengetahuan ini para ahli
berusaha untuk meningkatkan mengajar itu menjadi suatu ilmu atau science.
Dengan metode mengajar yang ilmiah diharapkan, proses belajar mengajar itu
lebih terjamin keberhasilannya. Inilah yang sedang diusahakan oleh teknologi
pendidikan.

Teknologi pendidikan memberi pendekatan yang sistematis dan kritis tentang


proses belajar mengajar. Teknologi pendidikan memandangnya sebagai suatu
masalah yang harus dihadapi secara rasional dengan menerapkan metode
pemecahan masalah. Penerapan Teknologi di lembaga pendidikan merupakan
jawaban persoalan yang sekarang ini dialami oleh dunia pendidikan kita. Sebagai
salah satu bagian dari sistem yang ada, teknologi pendidikan sebenarnya adalah
suatu cara atau teknis bagaimana agar anak didik secara maksimal mampu
menyerap ilmu pengetahuan yang disampaikan oleh guru-gurunya atau anak
dengan cara belajar dari proses alam sekitarnya.

B. Point pembahasan
1. Latar belakang sejarah teknologi pembelajaran
2. Definisi teknologi pembelajaran
3. Kawasan teknolgi pembelajaran

C. Tujuan
Mengetahui sejarah, pengertian dan kawasan teknolgi
pembelajaran.
BAB II PEMBAHASAN

A. Latar belakang sejarah teknologi pembelajaran


Menurut Iskandar Alisyahbana (1980) “Teknologi telah dikenal
manusia sejak jutaan tahun yang lalu, karena dorongan untuk hidup yang lebih
nyaman, dan lebih sejahtera.

Secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara.


Sedangkan mengenai pembelajaran, pembela-jaran telah berlangsung sejak awal
peradaban dan budayamanusia. Jika kita berpegangan kepada konsep teknologi
sebagai cara dan pendidikan telah berlangsung sejak peradaban manusia, maka
awal tumbuhnya teknologi pembelajaran dapat dikatakan telah ada sejak dahulu,
dimana orang tua mendidik anaknya dengan cara memberi pengalaman serta
memanfaatkan lingkungannya.

Saettler berpendapat bahwa “sumber tumbuhnya teknologi pembelajaran


dapat ditelusuri sampai dengan kaum sufi, dengan cara mereka menjajakan
pengetahuannya”.(Yusuf hadi Miarso, 2009:133). Teknologi Pembelajaran
tumbuh dari praktek pendidikan dan gerakan komunikasi audio visual. Teknologi
Pembelajaran semula dilihat sebagai teknologi peralatan, yang berkaitan dengan
penggunaan peralatan, media dan sarana untuk mencapai tujuan pendidikan atau
dengan kata lain mengajar dengan alat bantu audiovisual. Teknologi Pembelajaran
merupakan gabungan dari tiga aliran yang saling berkepentingan, yaitu media
dalam pendidikan, psikologi pembelajaran dan pendekatan sistem dalam
pendidikan.

Edgar Dale dan James Finn merupakan dua tokoh yang berjasa dalam
pengembangan Teknologi Pembelajaran modern. Teknologi Pembelajaran
merupakan usaha sistematik dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi
keseluruhan proses belajar untuk suatu tujuan khusus, serta didasarkan pada
penelitian tentang proses belajar dan komunikasi pada manusia yang
menggunakan kombinasi sumber manusia dan manusia agar belajar dapat
berlangsung efektif. Dengan mencantumkan istilah tujuan khusus, tampaknya
rumusan tersebut berusaha mengakomodir pengaruh pemikiran B.F. Skinner
(salah seorang tokoh Psikologi Behaviorisme)dalam teknologi pembelajaran.
Begitu juga, rumusan tersebut memandang pentingnya penelitian tentang metode
dan teknik yang digunakan untuk mencapai tujuan khusus. Definisi Silber 1970,
“Teknologi Pembelajaran adalah pengembangan (riset, desain, produksi, evaluasi,
dukungan pasokan, pemanfaatan) komponen sistem pembelajaran (pesan, orang,

2
bahan, peralatan, teknik dan latar) serta pengelolaan usaha pengembangan
(organisasi dan personal) secara sistematik, dengan tujuan untuk memecahkan
masalah belajar”. Definisi yang dikemukakan oleh Kenneth Silber di atas
menyebutkan istilah pengembangan. Pada definisi sebelumnya yang dimaksud
dengan pengembangan lebih diartikan pada pengembangan potensi manusia.
Dalam definisi Silber, penggunaan istilah pengembangan memuat dua pengertian,
disamping berkaitan dengan pengembangan potensi manusia juga diartikan pula
sebagai pengembangan dari Teknologi Pembelajaran itu sendiri, yang mencakup
perancangan, produksi, penggunaan dan penilaian teknologi untuk pembelajaran.

Beberapa para ahli menjelaskan beberapa masa sejarah teknologi


pembelajaran, di antaranya:

1. Metode Kaum Sufi

Perkembangan dari berbagai metode pengajaran merupakan tanda lahirnya


teknologi pengajaran yang dikenal saat ini. Beberapa pendidik pada masa terakhir,
yaitu golongan Sufi di Yunani, para ahli pendidikan memandang kaum Sufi
merupakan kaum teknologi pengajaran yang pertama. Mereka menyampaikan
pelajaran dengan berbagai cara dan teknik, mula-mula mereka menyampaikan
bahan pelajaran yang telah disampaikan secara matang. kemudian mereka
melanjutkan dengan memulai yang dilakukan dengan bebas, pada saat itulah
proses belajar itu berlangsung. Kemudian jika ada minat dari mayarakat untuk
belajar, akan dibuatkan kontrak dan untuk kemudian menjadi tutor sistem.
Pandangan kaum Sufi tersebut di atas Bahwa manusia itu berkembang secara
evolusi. Seorang dapat berkembang dengan teratur pada tahap demi tahap menuju
ke peradaban yang lebih tinggi. Melalui teknologilah pembelajaran dapat
diarahkan secara efektif. Bahwa proses evaluasi itu berlagsung terus, terutama
aspek-aspek moral dan hukum. Sejarah dipandang sebagai gerak perkembangan
yang berkembang secara berkelanjutan. Demokrasi dan persamaan sebagai sikap
masyarakat merupakan kaidah umum. sebagaimana teori pengetahuan bersifat
progresif, pragmatis, empiris dan behavioristik. Himpunan kaum Sufi ini cukup
banyak mempengaruhi kurikulum di Eropa, misalnya penggunaan retorika,
dialektika, dan tata bahasa sebagai materi utama dalam quadrivium dan trivium.

2. Metode Lancaster

Metode Lancerter ini dalam bentuk sistem Monitoring yang merupakan


bentuk pengajaran yang unik, meliputi pengorganisasian kelas, materi pelajaran
sesuai dengan rencana yang meningkat dan dikelola secara ekonomis. Lancaster
belajar konstruksi kelas khusus yang dapat digunakan secara efektif penggunaan
media penga jaran dan pengelompokan siswa. Dalam sistem pengajaran Lacaster,

3
pemakaian media pengajaran masih sederhana. Seperti penggunaan pasir dalam
melatih siswa menulis.

3. Metode Pestalozi

Pada alam merupakan landasan utama dari proses daktiknya. Pengetahuan


dari adanya pengamatan, dan pengamatan tentang pengertian selanjutnya, yang
baru itu menimbulkan pengetahuan yang selanjutnya pengertiaan tersebut
bergabung dengan yang lama untuk menjadi pengetahuan. Dan dapat dikatakan
bahwa perintisan ke arah pendaya gunaan perangkat keras atau hardware
sebenarnya telah dimulai pada masa Pestazoli ini, seperti penciptaan papan
aritmatik yang terbagi dalam kotak yang di setiap kotaknya diberi garis-garis yang
secara keseluruhan kembali 100 kotak kecil. Selain itu Pestalozi juga menciptakan
stylaharies untuk melatih siswanya dalam mempelajari angka, bentuk, posisi dan
warna desain.

B. Definisi teknologi pembelajaran


Terminologi teknologi berasal dari kata “textere” (Latin) yang berarti
“menenun atau membangun”, menenun atau membangun. Dalam bahasa Yunani
teknologi berasal dari kata “Technologia” yang menurut kamus Webster berarti
perawatan yang sistematis atau penanganan sesuatu secara sistematis. Arti lain
dari Teknologi diambil dari kata Techne sebagai dasarnya, yaitu seni,
keterampilan dan ilmu pengetahuan yang berarti keahlian, keterampilan, dan ilmu
pengetahuan. Teknologi merupakan upaya untuk memecahkan masalah manusia
(Salisbury, 2002).

Secara etimologis, teknologi adalah pengetahuan membuat sesuatu.


Teknologi adalah penerapan pengetahuan untuk tujuan praktis (Spector, 2012:5).
Artinya, teknologi adalah penerapan pengetahuan untuk tujuan praktis. Definisi
yang lebih formal diberikan oleh Galbraith dalam Newby et al (2000: 9) di mana
dikatakan bahwa teknologi adalah "aplikasi sistematis dari ilmu pengetahuan atau
pengetahuan terorganisir lainnya untuk tugas-tugas praktis" (aplikasi sistematis
pengetahuan ilmiah atau pengetahuan terorganisir lainnya untuk tugas praktikum).

Berdasarkan definisi yang diberikan di atas, terdapat tiga aspek utama yang harus
dipahami lebih jauh dari makna teknologi, yakni (1) aplikasi pengetahuan, (2)
tujuan praktis, dan (3) dinamika perubahan.

C. Kawasan Teknologi Pembelajaran


Definisi 1994, dirumuskan berlandaskan lima bidang garapan dari
Teknologi Pembelajaran, yaitu : Desain, Pengembangan, Pemanfaatan,
Pengelolaan dan Penilaian. Kelima hal ini merupakan kawasan (domain) dari
bidang Teknologi Pembelajaran. Di bawah ini akan diuraikan kelima kawasan
tersebut, dengan sub kategori dan konsep yang terkait:

4
1. Kawasan Desain

Desain di sini adalah proses untuk menentukan kondisi belajar dengan


tujuan untuk menciptakan strategi dan produk. Kawasan desain bermula dari
gerakan psikologi pembelajaran, terutama diilhami dari pemikiran B.F. Skinner
(1954) tentang teori pembelajaran berprogram (programmed instructions).Strategi
Pembelajaran; yaitu spesifikasi untuk menyeleksi serta mengurutkan peristiwa
belajar atau kegiatan belajar dalam suatu pelajaran. Teori tentang strategi
pembelajaran meliputi situasi belajar dan komponen belajar/mengajar.

Kawasan Desain paling tidak meliputi empat cakupan utama dari teori dan
praktek, yaitu:

a. Desain Sistem Pembelajaran;


b. Desain Pesan;
c. Strategi Pembelajaran;
d. Karakteristik Pembelajar.

2. Kawasan Pengembangan

Pengembangan adalah proses penterjemahan spesifikasi desain ke dalam


bentuk fisik, di dalamnya meliputi

(1) teknologi cetak;


(2) teknologi audio-visual;
(3) teknologi berbasis komputer; dan
(4) teknologi terpadu.

Di dalam kawasan pengembangan terdapat keterkaitan yang kompleks


antara teknologi dan teori yang mendorong terhadap desain pesan maupun
strategi pembelajarannya . Pada dasarnya kawasan pengembangan terjadi
karena:

i. Pesan yang didorong oleh isi


ii. Strategi pembelajaran yang didorong oleh teori,
iii. Manifestasi fisik dari teknologi – perangkat keras,
perangkat lunak, dan bahan pembelajaran.

3. Kawasan Pemanfaatan

Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk


belajar. Fungsi pemanfaatan sangat penting karena membicarakan kaitan antara
pembelajar dengan bahan atau sistem pembelajaran. Mereka yang terlibat dalam
pemanfaatan mempunyai tanggung jawab untuk mencocokkan pembelajar dengan
bahan dan aktivitas yang spesifik, menyiapkan pembelajar agar dapat berinteraksi

5
dengan bahan dan aktivitas yang dipilih, memberikan bimbingan selama kegiatan,
memberikan penilaian atas hasil yang dicapai pembelajar, serta memasukannya ke
dalam prosedur oragnisasi yang berkelanjutan.

Karya Dale pada 1946 yang berjudul Audiovisual Materials in Teaching,


yang di dalamnya mencoba memberikan rasional umum tentang pemilihan bahan
dan aktivitas belajar yang tepat. Pada tahun, 1982 diterbitkan diterbitkan buku
Instructional Materials and New Technologies of Instruction oleh Heinich,
Molenda dan Russel. Dalam buku ini mengemukakan model ASSURE, yang
dijadikan acuan prosedur untuk merancang pemanfaatan media dalam mengajar.
Langkah-langkah tersebut meliputi:

(1) Analyze leraner (menganalisis pembelajar);


(2) State Objective (merumuskan tujuan)
(3) Select Media and Materials (memilih media dan bahan);
(4) Utilize Media and Materials (menggunakan media dan bahan),
(5) Require Learner Participation (melibatkan siswa) ; dan
(6) Evaluate and Revise (penilaian dan revisi).

6
BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan
Beberapa para ahli menjelaskan beberapa masa sejarah teknologi
pembelajaran, di antaranya:

1. Metode Kaum Sufi


2. Metode Lancaster
3. Metode Pestalozi

Terminologi teknologi berasal dari kata “textere” (Latin) yang berarti


“menenun atau membangun”, menenun atau membangun. Dalam bahasa Yunani
teknologi berasal dari kata “Technologia” yang menurut kamus Webster berarti
perawatan yang sistematis atau penanganan sesuatu secara sistematis. Arti lain
dari Teknologi diambil dari kata Techne sebagai dasarnya, yaitu seni,
keterampilan dan ilmu pengetahuan yang berarti keahlian, keterampilan, dan ilmu
pengetahuan. Teknologi merupakan upaya untuk memecahkan masalah manusia
(Salisbury, 2002).

Kawasan Teknologi Pembelajaran

1. Kawasan Desain
2. Kawasan Pengembangan
3. Kawasan Pemanfaatan

7
Daftar Pustaka

Aryadillah, M.M, M.I.Kom. teknologi media pembelajaran, ( jakarta: herya media, 2017)

Muhammad japar, Dini nur fadilah, Ganang lakshita H.P. Media dan teknologi
pembelajaran PPKN, ( Surabaya: CV.Jakad Publishing Surabaya, 2019)

Drs. Muhammad ramli, M.Pd. media dan teknologi pembelajaran,( Kalimantan selatan:
IAIN Antarsari Press, 2012)

8
9

Anda mungkin juga menyukai