Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Perkembangan ilmu dan teknologi merupakan salah satu produk

dari manusia yang terdidik, dan pada gilirannya manusia-manusia itu perlu

lebih mendalami dan mampu mengambil manfaat dan bukan menjadi

korban dari perkembangan ilmu dan teknologi sendiri.

Pendidikan sebagai suatu ilmu teknologi tidak luput dari gejala

perkembangan itu.kalau semula orang tua yang bertindak sebagai pendidik

kemudian kita kenal profesi guru yang di beri tanggung jawab pendidik.

Sekarang ini secara konseptual maupun secara legal telah di kenal dan di

tentukan sejumlah keahlian khusus jabatan atau profesi yang termasuk dalam

kategori tenaga kependidikan.

B. Rumusan Masalah

1. apa pengertian teknologi pendidikan?

2. bagaimana landasan atau konsep teknologi pendidikan?

3. bagaimana cara pendidik membangun relevansi pendidikan?

4. apa pengaruh penerapan teknologi pada kurikulum dan teknologi

indtruksional?

C.Tujuan Masalah

1. mengetahui pengertian pendidikan dan teknologi.

2. mengetahui landasan atau konsep teknologi.

3. mengetahui penerapan teknologi pada kurikulum dan teknologi

instruksional.
1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Teknologi Pendidikan

Pada zaman yang penuh dengan kemajuan ini para ahli pendidikan

berusaha untuk meningkatkan mengajar itu menjadi suatu ilmu atau science.

Melalui metode mengajar yang ilmiah diharapkan, proses belajar mengajar

itu lebih terjamin keberhasilannya. Inilah yang sedang diusahakan oleh

teknologi pendidikan. Dalam teknologi pendidikan itu memberi pendekatan

yang sistematis dan kritis tentang proses belajar mengajar. Teknologi

pendidikan memandangnya sebagai suatu masalah yang harus dihadapi

secara rasional dengan menerapkan metode problem solving. Mutu

pendidikan itu banyak bergantung pada mutu guru dalam membimbing

proses belajar mengajar. Di samping ini perkembangan teknologi pendidikan

didukung oleh perkembangan yang pesat dalam media komunikasi seperti

radio, TV, computer.

Ada beberapa pendapat tentang apa yang dimaksud dengan teknologi

pendidikan. Istilah yang digunakan dalam bahasa Inggris adalah

"instructional technology", atau "educational technology". Salah satu

pendapat dikemukakan oleh Commission on Instructional Technology

yang menyatakan bahwa "instructioanl technology means the media born of

the communications revolution which can be used for instructional purpose

alongside the teacher, the book, and the blackboard". Jadi yang diutamakan

2
ialah media komunikasi yang berkembang secara pesat sekali yang dapat

dirnanfaatkan dalam pendidikan. Alat-alat teknologi ini lazim disebut

"hardware" antara lain berupa TV, radio, video tape, computer,dan lain-

lain."1.

Di lain pihak ada pendapat bahwa teknologi pendidikan adalah

pengernbangan, penerapan dan penilaian sistem-sistem, teknik dan alat bantu

untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar manusia. Di sini

diutamakan proses belajar itu sendiri di samping alat-alat yang dapat

membantu proses belajar itu. Jadi teknologi pendidikan itu mengenai

"software" maupun "hardware"-nya. "Software" antara lain menganalisis

dan mendisain urutan atau langkah-langkah belajar berdasarkan tujuan yang

ingin dicapai dengan metode penyajian yang serasi serta penilaian

keberhasilannya. 2

Ada pula yang berpendapat bahwa teknologi pendidikan adalah

pemikiran yang sistematis tentang pendidikan, penerapan, metode problem

solving dalam pendidikan, yang dapat dilakukan dengan alat alat komunikasi

modern, akan tetapi juga tanpa alat itu. Pada hakekatnya teknologi

pendidikan adalah suatu pendekatan yang sistematis dan kritis tentang

pendidikan. Teknologi pendidikan memandang soal mengajar dan belajar

sebagai masalah atau problema yang harus dihadapi secara rasional dan

ilmiah3.

1
Nasution, teknologi pendidikan,(bandung jemars,1987)
2
Ibid
3
Ibid,hlm.8

3
Dari uraian di atas dapat disarikan bahwa setidaknya ada dua pen

dekatan dalam memberikan pengertian teknologi pendidikan, yaitu:

1. Teknologi pendidikan sebagai suatu pendekatan perangkat keras

(hardiware approach) Menurut pendekatan ini teknologi pendidikan

mengandung makna sebagai pemanfaatan atau penggunaan peralatan

yang canggih dalam sistem pendidikan. Dalam pengertian seperti ini

esensi teknologi pendidikan itu adalah tertuju pada penggunaan peralatan

itu sendiri yang biasa disebut dengan media pendidikan, yakni

seperangkat alat bantu (audiovisual aids) yang digunakan oleh

guru/pendidik dalam rangka berinteraksi dengan peserta didik yang wujud

kongkritnya seperti: Radio, TV, Video, film, dan sebagainya.

2. Teknologi pendidikan sebagai suatu pendekatan perangkat lunak

(software approach) Menurut pendekatan ini teknologi pendidikan

merupakan aplikasi prinsip-prinsip ilmiah dalam memecahkan masalah-

masalah pen didikan. Prinsir-prinsip ilmiah adalah cara memandang

sesuatu secara sistematis, objektif, kritis, dan logis/rasional. Jadi, dengan

demikian esensi teknologi pendidikan itu ialah suatu cara yang sistematis,

objektif, kritis, dan logis/rasional dalam merancang, melaksanakan, dan

menilai keseluruhan proses pendidikan (pembelajaran) untuk mencapai

tujuan pendidikan. Pengertian seperti ini sejalan dengan arti secara

bahasa kata teknologi itu sendiri. Menurut Webster Dictionary

teknologi berarti"systematic treatment" atau penanganan sesuatu secara

sistematis.

4
B. LANDASAN ATAU KONSEP DALAM TEKNOLOGI PENDIDIKAN

1. Landasan Filosofis

Adalah landasan yang bersumber dalam filsafat pendidikan yang

menyangkut keyakinan terhadap hakekat manusia, keyakinan tentang

sumber nilai, hakekat pengetahuan dan tentang kehidupan yang lebih baik

dijalankan. Dan landasan ini juga melihat teknologi dari kebenaran

logika/akal. Landasan filosofis dibagi menjadi 3 yaitu: Ontologi (apa)

merupakan asas dalam menetapkan ruang lingkup wujud yang menjadi

objek penelaahan, serta penafsiran tentang hakikat realitas dari objek

tersebut. Ada 3 ruang lingkup wujud objek penelaahan (onotology)

teknologi pendidikan yaitu :

a. adanya berbagai macam sumber untuk belajar termasuk orang

(penulis buku, prosedur media dll), pesan (yang tertulis dalam buku

atau tersaji lewat media), media (buku, program televisi, radio dll), alat

(jaringan televisi, radio, dll) cara-cara tertentu dalam mengolah

menyajikan pesan serta lingkungan dimana proses pendidikan itu

berlangsung.

b. Perlunya sumber-sumber tersebut dikembangkan, baik

secarakonseptual maupun Faktual.

c. Perlu dikelolanya kegiatan pengembangan, maupun sumber sumber

untuk belajar itu agar dapat digunakan seoptimal mungkin guna

keperluan belajar.

5
2. Epistimologi (bagaimana) yaitu merupakan asas mengenai cara

bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi suatu tubuh

pengetahuan. Ada 3 isi dari landasan epistimologi teknologi pendidikan

yaitu:

a. Keseluruhan masalah belajar dan upaya pemecahannya ditelaah

secara simultan Semua situasi yang ada diperhatikan dan dikaji saling

kaitannya dan bukannya dikaji secara terpisah-pisah.

b. Unsur-unsur yang berkepentingan diintegrasikan dalam suatu proses

kompleks secarasistematik yaitu dirancang. dikembangkan, dinilai

dan dikelola sebagai suatu kesatuan,dan ditujukan untuk

memecahkan masalah.

c. Penggabungan ke dalam proses yang kompleks dan perhatian atas

gejala secara menyeluruh, harus mengandung daya lipat atau

sinergisme, berbeda dengan hal dimana masing-masing fungsi

berjalan sendiri-sendiri.

3. Aksiologi (untuk apa) yaitu merupakan asas dalam menggunakan

pengetahuan yang telah diperoleh dan disusun dalam tubuh pengetahuan

tersebut. Landasan pembenaran atau landasan aksiologis teknologi

pendidikan perlu dipikirkan dan dibahas terus menerus karena adanya

kebutuhan riil yang mendukung pertumbuhan dan perkembangannya.

a. Tekad mengadakan perluasan dan pemerataan kesempatan belajar.

b. Keharusan meningkatkan mutu pendidikan berupa, antara lain:

6
c. Penyempurnaan kurikulum, penyediaan berbagai sarana pendidikan,

dan peningkatan kemampuan tenaga pengajar lewat berbagai bentuk

pendidikan serta latihan.

d. Penyempurnaan sistem pendidikan dengan penelitian dan

pengembangan sesuai.

dengan tantangan zaman dan kebutuhan pembangunan.

e. Peningkatan partisipasi masyarakat dengan pengembangan dan

pemanfaatan berbagai wadah dan sumber pendidikan.

4. Landasan Sosiologis

Landasan ini memberikan dasar untuk menentukan hal-hal yang

akan peserta didik sesuai dengan kebutuhan masyarakat kebudayaan dan

perkembangan teknologi. Dan dalam persaingannya dengan negara-negara

lain bukan tidak mungkin antara satu negara dengan negara lain terjadi

perselisihan yang kemudian berakibat terjadinya peperangan. Dengan

adanya peperangan timbulah kebutuhan militer yang menyebabkan

diterapkannya teknologi dan pendidikan sekitar tahun 1940 hal ini bermula

pada saat angkatan perang perlu melatih para prajuritnya untuk melakukan

tugas-tugas tertentu, fungsinya untuk mempermudah jarak jauh.

5. Landasan Psikologis

Kondisi psikologis merupakan karakteristik psikofisik seseorang

sebagai individu, yang dinyatakan dalam bentuk perilaku dalam interaksi

dengan lingkungannya. Menurut Deterline teknologi pembelajaran

merupakan aplikasi teknologi perilaku yaitu untuk menghasilkan perilaku

7
tertentu secara sistematik guna keperluan pembelajaran. Dimana penelitian

psikologi dapat dipakai sebagai dasar untuk mengembangkan prinsip-

prinsip pembelajaran. Menurut Thorndike pada tahun 1901 dengan teori

psikologi perkembangannya.

Memasuki milenium ini, tak dapat disangkal lagi bahwa teknologi

telah menjadi instrumen utama dari masyarakat dalam mencapai

kesejahteraan melalui penciptaan nilai tambah. Kajian mendalam telah

menemukan (discover) bahwa teknologi sebenarnya merupakan hasil akhir

dari suatu proses yang terdiri dari rangkaian subproses penelitian dan

pengembangan, invensi, rekayasa dan desain, manufaktur, serta dan

pemasaran. Teknologi modern didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan

yang ditransformasikan ke dalam produk, proses, jasa, dan struktur

organisasi. Teknologi diciptakan manusia melalui penerapan (exercise)

budidaya akalnya. Manusia harus mendayakan akal pikirannya dalam

teknologi berdasarkan rasio (nalar) dan kemudian membuatnya,

merekayasanya, menjadi suatu produk yang konkret. merupakan landasan

pertama kearah teknologi pembelajaran. 3 dalil utama yang digunakan

oleh Thorndik pada waktu itu adalah :

a. Dalil latihan dan ulangan makin sering diulang respons yang berasal
dari stimulus tertentu, makin besar kemungkinan dicamkan.

b. Dalil akibat menyatakan prinsip hubungan senang tidak senang.

8
c. Dalil kesiapan : karena perkembangan sistem syaraf maka unit
perilaku tertentu akan lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan

unit perilaku yang lain.

C. PERAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN DALAM MEMBANGUN

RELEVANSI PENDIDIKAN

Teknologi selalu disandingkan dengan istilah ilmu pengetahuan.

Ilmu pengetahuan merupakan usaha manusia untuk memahami gejala dan

fakta alam, dan melestarikan pengetahuan tersebut secara konsepsional dan

sistematis. Sedangkan teknologi adalah usaha manusia dalam memanfaatkan

ilmu pengetahuan itu untuk kepentingan dan kesejahteraan hidupnya. Karena

hubungan tersebut, maka perkembangan ilmu pengetahuan selalu terkait

dengan perkembangan teknologi. Demikian pula sebaliknya,

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai ciri.

eksponensial, yaitu semakin lama semakin cepat, karena hasil dari suatu tahap

menjadi dasar dan alasan bagi tahap selanjutnya. Ditinjau dari peran

ekonominya teknologi merupakan pendorong utama bagi penciptaan nilai

tambah ekonomis. Nilai tambah ini dinikmati oleh para pelaku ekonomi,

sehingga menaikkan kualitas kehidupannya.

Dengan naiknya kualitas kehidupan, maka semakin besar pula

dorongan untuk penciptaan nilai tambah agar peningkatan kualitas hidup itu

berkesinambungan Tidak mengherankan bahwa bukan saja perkembangannya

semakin cepat, tapi peranan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam

masyarakat modern semakin lama semakin penting.

9
Ilmu pengetahuan berjalan aktif di segala bidang, yaitu kesehatan,

pertanian, ilmu ekonomi, ilmu sosial, ilmu pengetahuan alam, dan sebagainya.

Akan tetapi, jika diamati lebih teliti ada empat bidang ilmu pengetahuan dan

teknologi strategis yang akan menentukan masa depan dunia, dan karena hal

tersebut maka dunia akan berkembang dengan cepat dengan prioritas yang

tinggi bagi umat manusia. Empat bidang tersebut meliputi material, energi,

mikroelektronik, dan bioteknologi. Secara umum teknologi dewasa ini telah

merambah ke berbagai aspek, tidak hanya industri, ekonomi, sosial, maupun

pendidikan. Proses dan produk teknologi yang dihasilkan, tidak semuanya

dapat dimanfaatkan, dan secara relevan dapat dimanfaatkan untuk pendidikan

terutama untuk proses dan hasil pembelajaran. Produk teknologi seperti

bioteknologi, mikroteknologi, dan material tidak secara langsung digunakan

sebagai alat dan bahan untuk pembelajaran. Dengan demikian, teknologi

yang secara langsung relevan dengan pembelajaran adalah disesuaikan

dengan makna pembelajaran itu sendiri, bahwa pembelajaran pada hakikatnya

merupakan komunikasi transaksional yang bersifat timbal balik, baik di antara

guru dengan siswa, maupun siswa dengan siswa dan lingkungan belajar dalam

upaya mencapai tujuan pembelajaran.

Dari makna pembelajaran di atas, terdapat makna inti bahwa

pembelajaran harus mengandung unsur komunikasi dan informasi. Dengan

demikian, produk dan proses teknologi yang dibutuhkan dalam pembelajaran

sesuai dengan karakteristik tersebut. Jadi, teknologi yang berhubungan

langsung dengan pembelajaran adalah teknologi informasi dan komunikasi

10
(information communication and technology). Teknologi informasi

menekankan pada pelaksanaan dan pemrosesan data seperti menangkap,

mentransmisikan, menyimpan, mengambil, memanipulasi, atau menampilkan

data menggunakan perangkat-perangkat teknologi elektronik terutama

komputer.

Makna teknologi informasi tersebut belum menggambarkan secara

langsung kaitannya dengan sistem komunikasi, namun lebih pada pengolahan

data dan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi menekankan pada

penggunaan perangkat teknologi elektronik yang lebih terfokus pada aspek

ketercapaian tujuan dalam proses komunikasi, sehingga data dan informasi

yang diolah dengan teknologi informasi harus memenuhi kriteria komunikasi

yang efektif. Sebagai contoh, salah satu aplikasi Teknologi Informasi dan

Komunikasi adalah videoconference untuk menghubungkan (networking)

antarklien dengan fasilitas internet. Pesan-pesan yang disampaikan oleh kedua

belah pihak diterima, diolah, dianalisis, dan ditrasmisikan oleh teknologi

informasi sehingga sampai pada masing-masing pihak melalui internet dengan

jaringan satelit atau kabel.

Peran teknologi komunikasi adalah mengatur mekanisme

komunikasi antarkedua belah pihak dengan cara desain komunikasi yang

sesuai, visualisasi jelas, pesan teks, suara, video yang memenuhi standar

komunikasi, juga pengaturan feed back sehingga komunikasi berlangsung

menjadi dua arah. Secara lebih ringkas, Martin mengemukakan adanya

keterkaitan erat antara Teknologi Informasi dan Komunikasi, yitu bahwa

11
teknologi informasi lebih pada sistem pengolahan informasi, sedangkan

teknologi komunikasi berfungsi untuk pengiriman informasi (information

delivery). Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di sekolah

memadukan kedua unsur teknologi informasi dan teknologi komunikasi

menjadi Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan tujuan siswa memiliki

kompetensi untuk memanfaatkan teknologi informasi sebagai perangkat keras

dan perangkat lunak untuk mengolah, menganalisis dan mentransmisikan data,

dengan memperhatikan dan memanfaatkan teknologi komunikasi untuk

memperlancar komunikasi, dan produk teknologi informasi yang dihasilkan

bermanfaat sebagai alat dan bahan komunikasi yang baik.

D. KURIKULUM DAN TEKNOLOGI INSTRUKSIONAL

1. Pengertian kurikulum

Perkataan kurikulum mulaidikenal sebagai suatu istilah dalam

dunia pendidikan sejak kurang lebih satu abad yang lampau. Istilah

kurikulum muncul pertama kalinya dlam suatu kamus webster tahun 1856,

pada tahun itu kurikulum dipakai dalam bidang olahraga, yaitu suatu alat

dari start” sampai finish.baru pada tahun 1955 istilah

kurikulumdipakaidalam bidang oendidikan dengan arti sejumlah mata

pelajaran padaperguruan tinggi di dalam kamus tersebut (webster),

kurikulum di artikan ada dua macam, yaitu :

a. Sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau di pelajari siswa

di sekolah atau di perguruan tinggi untuk memperoleh ijazah tersebut.

12
b. Sejumlah mata pelajaran yang di tawarkan oleh suatu lembaga

pendidikanatau suatu depatemen.

Pengajaran sebagaimana diidentifikasikan dengan kurikulum oleh

tyler, tidak terbatas hanya pada proses pengajaran terhadap suatu

bahan tertentu saja melainkan dapat pula di terapkan dalampengajaran

untuk suatu bidang studiatau suatu bidangpengajaran di suatu kurikulum

sekolah.

2. Peran dan fungsi kurikulum

a. Peran konserfatif

Peran ini menekankan bahwa kurikulum itu dapat di jadikan

sarana untuk mentramisikan nilai-nilai budaya masa lalu yang di anggap

relevan dengan masa kini dengan generasi muda dengan demikian peran

ini hakikatnya menempatkan kurikulum yang berorientasi ke masa

lampau, peranan ini sifatnya menjadi sangat mendasar di sesuaikan

dengan kenyataan bahwa pendidikan hakikatnya merupakan proses

sosial. Salah satu tugas pendidikan yauti mempengaruhi dan membina

perilaku siswa sesuai denga nilai-nilai sosial yang hidup di lingkungan

masyaraktanya.

b. Peran kreatif

Perkembangan ilmu dan aspek aspek lainya senantiasa tjadi di

setiap saat. Peranan kreatif menekankan bahwa kurikulum haus mampu

mengenbangkan sesuatu yang baru sesuai dengan perkembanga yang

terjadi dan kebutuhan masyarakat di masa sekarang dan masa

13
mendatang. Kurikulum harus mengandung hal-hal yang

dapatmembantu setiapsiswa mengembangkan semua potensi yangada

pada dirinya untuk memperoleh pengetahuan yang baru, kemampuan-

kemampuan yang baru ,serta cara berfikir baru yang butuhkan dalam

hidupnya.

c. Peran kritis dan evluatif

Peran ini dilatar belakangi oleh adanya kenyataan bahwa nilai-

nilai budaya yang hidup dalam masyarakat senantiasa mengalami

perubahan sehingga pewarisan nilai-nilai budaya masa lalu kepada siswa

perludi sesuaikan dengan kondisi yang terjadi pada masa sekarang dan

masa mendatang belum tentu sesuai dengan apa yang di butuhkan.dalam

hal ini kurikulum berpartisipasi dalam kontrol atau filter sosial.

Berkaitan denga fungsi kurikulum bagi siswa, dalam literatur

alexander inglis mengemukakan enam fungsi kurikulum sebagai

berikut :

1) Fungsi penyesuaian.

2) Fungsi integrasi.

3) Fungsi deferensiasi.

4) Fungsi persiapan.

5) Fungsi pemilihan.

6) Fungsi diagonistik4.

4
Ali sudin,kurikulum dan pembelajaran,upi pres,agustus 2014,hal,3-10

14
3. Defenisi teknologi instruksional

Teknologi instruksional sebagai bagian dari teknologi

pendidikan merupakan cara yang sestematik dalam

merancang,melaksanakan, dan mengevaluasi seluruh proses belajar

mengajar untuk mencapai tujuan khusus yang di dasarkan pada

penelitian terhadap belajar dan komunikasi terhadap manusiaserta

menggunakan kombinasi, sumber belajar insani dan non-insani, agar

menhasilkan pembelajaran yang efektif.

Teknologi instruksional adalah bagian dari teknologi

pendidikan berdasarkan atas konsep bahwa pembelajaran (instruction

adalah bagian dari pendidikan) teknologi instruksional adalah proses

yang komplek dan terpadu yang melibatkan orang,prosedur,ide,

peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara

pemecahan,melaksanakan,mengevaluasi dan mengelola pemecahan

masalah-masala dalam situasi dimana kegiatan belajar itu mempunyai

tujuan dan terkontrol.

Dalam teknologi instruksional,pemecahan masalah itu berupa

komonen sistem instruksional yang telah di susun dalam fungsi desain

atau seleksi, dan pemanfaatan seta di kombinasikan sehingga menjadi

sistem instruksional yang lengkap 5.

5
Nurmaidah,teknologi pendidikan,vol.vii,jurnal al-afkar,april2019,hal76

15
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Teknologi Pendidikan memandang soal mengajar dan belajar sebagai

masalah atau problematika yang harus di hadapi secara rasional dan ilmiah dari

uraian diatas dapat di di sarikan bahwa setidaknya ada dua pendekatan dalam

memberikan pengetian teknologi pendidikan, yaitu :

1. Teknologi pendidikan sebagai suatu pendekatan perangkat keras (hardiware

approach) Menurut pendekatan ini teknologi pendidikan mengandung makna

sebagai pemanfaatan atau penggunaan peralatan yang canggih dalam sistem

pendidikan.

2. Teknologi pendidikan sebagai suatu pendekatan perangkat lunak (software

approach) Menurut pendekatan ini teknologi pendidikan merupakan aplikasi

prinsip-prinsip ilmiah dalam memecahkan masalah-masalah pen didikan.

Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di sekolah

memadukan kedua unsur teknologi informasi dan teknologi komunikasi menjadi

Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan tujuan siswa memiliki kompetensi

untuk memanfaatkan teknologi informasi sebagai perangkat keras dan perangkat

lunak untuk mengolah, menganalisis dan mentransmisikan data, dengan

memperhatikan dan memanfaatkan teknologi komunikasi untuk memperlancar

16
komunikasi, dan produk teknologi informasi yang dihasilkan bermanfaat sebagai

alat dan bahan komunikasi yang baik.

Peran kritis dan evluatif Peran ini dilatar belakangi oleh adanya

kenyataan bahwa nilai- nilai budaya yang hidup dalam masyarakat senantiasa

mengalami perubahan sehingga pewarisan nilai-nilai budaya masa lalu kepada

siswa perludi sesuaikan dengan kondisi yang terjadi pada masa sekarang dan

masa mendatang belum tentu sesuai dengan apa yang di butuhkan.dalam hal

ini kurikulum berpartisipasi dalam kontrol atau filter sosial Berkaitan denga

fungsi kurikulum bagi siswa, dalam literatur alexander inglis mengemukakan

enam fungsi kurikulum sebagai berikut :

a. Fungsi penyesuaian.

b. Fungsi integrasi.

c. Fungsi deferensiasi .

d. Fungsi persiapan.

e. Fungsi pemilihan.

f. Fungsi diagonistik.

Teknologi instruksional adalah bagian dari teknologi pendidikan

berdasarkan atas konsep bahwa pembelajaran (instruction adalh bagian dari

pendidikan) teknologi instruksional adalah proses yag komplek dan terpadu

yang melibatkan orang ,prosedur,ide,peralatan,dan organisasi untuk menganalisis

masalah, mencari carapemecahan,melaksanakan,mengevaluasi dan mengelola

pemecahan masalah-masala dalam situasi dimana kegiatan belajar itu mempunyai

tujuan dan terkontrol.

17
Daftar pustaka

Arif, M. (2012). teknologi pendidikan. kediri jawa timur:STAIN Kediri Press.

Japar, M. (2018). teknologi dan informasi pendidikan. jakarta

timur:Laboratorium Sosial politik Press.

Pratiwi Bemadetta Purba, R. S. (2021). kurikulum dan pembelajaran .

sumatra utara:Yayasan kita menulis.

Sudin, A. (2014). kurikulum dan pembelajaran. bandung:

kurikulum pembelajaran:UPI PRESS.

Sukiman. (2015). teknologi pendidikan islam. yogyakarta: teknologi

pendidikan agama islam:CV.SI.

18

Anda mungkin juga menyukai