PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penulisan yang bersifat sederhana ini, dibuat berdasarkan tugas
individu yang di berikan oleh Dosen mata kuliah Teknologi Pendidikan
Media Pembelajaran yang berjudul meresume makalah. Maka dengan
adanya tugas ini, dapat membantu dalam proses penilaian. Namun, pada
penulisan serta mersume kembali apa-apa yang telah dipelajari selama
ini, masih banyak terdapat kekurangan serta kesalahan, baik dalam
penulisan juga berharap atas apa yang telah sibuat ini, muah-mudahan
dapat berjalan dengan baik seperti yang diharapkan penulis.
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam pembuatan tugas ini, yaitu:
a. Untuk memenuhi kewajiban penulis terhadap dosen dosen yang
bersangkutan
b. Untuk menambah pengetahuan penulis tentang teknologi pendidikan
media pembelajaran
c. Untuk menyimpulkan kembali hasil dari materi-materi dosen yang
telah ada.
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman maka pendidikan
merupakan investasi yang paling utama bagi setiap bangsa, terutama
bangsa-bangsa yang sedang berkembang, karena pembangunan dapat
dilakukan oleh manusia yang dipersiapkan melalui pendidikan. Kunci
pembangunan masa mendatang bagi bangsa Indonesia adalah
pendidikan. Dengan pendidikan diharapkan setiap individu dapat
meningkatkan kualitas keberadaannya dan mampu berpartisispasi dalam
gerak pembangunan tempat hidupnya.Data kualitas bangsa Indonesia
Selalu rangking diatas 100 dari 178 negara Untuk meningkatkan
pengajaran maka diharapkan pembelajaran dengan metode
pembelajaran yang ilmiah.
Teknologi pendidikan memberikan pendekatan yang sistematis dan
kritis tentang proses belajar mengajar. Penerapan teknologi dilembaga
pendidikan dapat menjawab persoalan yang dialami oleh dunia pendidikan
kita. Dengan teknologi pendidikan secara teknis dapat membantu
bagaimana agar anak didik secara maksimal mampu menyerap ilmu
pengetahuan yang isampaikan oleh guru-gurunya, dan agar setiap pribadi
dapat berkembang secara maksimal dengan jalan memanfaatkan segala
macam nilai positif terhadap lingkungan tempat hidupnya.
A. Pengertian Kurikulum
a. 1. UU No. 20 Tahun 2003
Kurikulum merupakan seperangkat rencana & sebuah pengaturan
berkaitan dengan tujuan, isi, bahan ajar & cara yang digunakan
sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai sebuah tujuan pendidikan nasional.
b. Dr. H. Nana Sudjana Tahun (2005)
Kurikulum merupakan niat & harapan yang dituangkan kedalam
bentuk rencana maupun program pendidikan yang dilaksanakan oleh
para pendidik di sekolah. Kurikulum sebagai niat & rencana,
sedangkan pelaksaannya adalah proses belajar mengajar. Yang
terlibat didalam proses tersebut yaitu pendidik dan peserta didik.
c. Drs. Cece Wijaya, dkk
Mengartikan kurikulum dalam arti yang luas yakni meliputi
keseluruhan program dan kehidupan didalam sekolah.
d. Prof.Dr. Henry Guntur Tarigan
Kurikulum ialah suatu formulasi pedagogis yang termasuk paling
utama dan terpenting dalam konteks proses belajar mengajar.
e. Harsono (2005)
Mengungkapkan bahwa kurikulum ialah suatu gagasan pendidikan
yang diekpresikan melalui praktik. Pengertian kurikulum saat ini
semakin berkembang, sehingga yang dimaksud dengan kurikulum itu
tidak hanya sebagai gagasan pendidikan, namun seluruh program
pembelajaran yang terencana dari institusi pendidikan nasional.
f. Prof. Dr. S. Nasution, M. A.
C. Komponen Kurikulum
Menurut Nurgiantoro (2004: 16), bahwa komponen-komponen kurikulum,
yaitu:
a. Komponen tujuan
Komponen tujuan ini mempunyai tiga jenis tahapan, yaitu:
1. Tujuan jangka panjang
Hal ini menggambarkan tujuan hidup yang diharapkan serta
didasarkan pada nilai yang diambil dari filsafat. Tujuan ini tidak
D. Fungsi Kurikulum
Kurikulum mempunyai fungsi yang sangat penting bagi pembentukan
ketrampilan, karakter manusia.
Menurut Alexander, seperti yang dikutip oleh Wiryokusumo, bahwa
kurikulum itu fungsinya adalah penyesuaian, pengintegrasian, diferensiasi,
persiapan, pemilihan dan diagnostic (Wijoyokusumo, 1988:8-9 ).
Menurut Nurgiantoro (1988 : 45-46), bahwa kurikulum mempunyai
fungsi tiga hal.
a. Fungsi kurikulum bagi sekolah terdiri dari alat untuk mencapai tujuan
pendidikan yang diinginkan. Kurikulum juga dapat dijadikan pedoman
untuk mengatur kegiatan-kegiatan pendidikan yang dilaksanakan di
sekolah. Misalnya, bidang studi, alokasi waktu, pokok bahasan, serta
termasuk strategi pembelajarannya.
b. kurikulum dapat mengontrol dan memelihara keseimbangan proses
pendidikan. Dengan mengetahui kurikulum sekolah pada tingkat
tertentu, maka kurikulum pada tingkat atasnya dapat mengadakan
penyesuaian, sehingga tidak terjadi pengulangan kegiatan pengajaran
E. Azas Kurikulum
a. Asas Filosofis
Asas filosofis dalam penyusunan kurikulum, berarti dalam
penyusunan kurikulum hendaknya berdasar dan terarah pada falsafah
bangsa yang dianut yaitu Pancasila,UUD 1945 dan Garis-Gari
Mengapa filsafat sangat diperlukan dalam dunia pendidikan? Menurut
Nasution (2008: 28), filsafat besar manfaatnya bagi kurikulum, yakni:
Filsafat pendidikan menentukan arah kemana anak- anak harus
dibimbing.
b. Asas Psikologi
Asas psikologi berarti kegiatan yang mengacu pada hal-hal yang
bersifat psikologi. Pendidikan pada hakekatnya adalah suatu
pelayanan yang diperuntukkan pada siswa/Mahasiswa oleh karena
dalam psikologi juga dibahas aspek psikis yang terdapat
pada Manusia. sebagai makhluk yang bersifat unitas multiplex yang
terdiri atas sembilan aspek psikologi yang kompleks.
A. Pengertian Belajar
Witherington dan Cronbach ( 1982 : 11 )
Belajar adalah suatu perbuatan yang di lakukan terus menerus
sepanjang hidup manusia dan sesuatu yang harus di lakukan oleh setiap
manusia, sehingga belajar adalah memodifikasi atau memperteguh
kelakuan melalui pengalaman.
Muhibbin Syah ( 1999 : 88 )
Belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan
ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu
amat bergantung pada proses belajar yang di alami oleh siswa, baik ketika
ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya
sendiri.
B. Teori Belajar
Teori belajar adalah cara-cara yang digunakan untuk memahami
tingkah laku individu yang relative menetap sebagai hasil pengalaman dan
interaksi dengan lingkungan.
a. Teori belajar Behavioristik
Pertama kali teori ini dicetuskan oleh Gage dan Berliner yaitu
tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori
belajar behaviour menyatakan bahwa interaksi antara stimulus
respons dan penguatan terjadi dalam suatu proses belajar.
b. Teori Belajar Kognitif
Untuk meningkatkan kemampuan berfikir siswa, dan membantu
siswa menjadi pembelajar yang sukses, maka pengajar yang
menganut paham Kognitivisme banyak melibatkan siswa dalam
A. Pengertian
Proses belajar memerlukan metode metode khusus yang jelas
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien. Metodologi
pembelajaran merupakan cara cara dalam melakukan aktivitas antara
pendidik dan peserta didik ketika berinteraksi dalam proses belajar.
Pendidik perlu mengetahui dan mempelajari metode pengajaran
agar dapat menyampaian materi dan dimengerti dengan baik oleh peserta
didik. Metode pengajaran dipraktekkan pada saat mengajar dan dibuat
semenarik mungkin agar peserta didik mendapat pengetahuan dengan
efektif dan efisien.
A. KESIMPULAN
Dari beberapa uraian diatas, yang telah dibahas, maka dapat disimpulkan
yaitu sebagai berikut:
a. Teknologi pendidikan adalah kajian dan praktik untuk membantu
proses belajar dan meningkatkan kinerja dengan membuat,
menggunakan, dan mengelola proses dan sumber teknologi yang
memadai. Istilah teknologi pendidikan sering dihubungkan dengan
teori belajar dan pembelajaran.
b. Kurikulum merupakan seperangkat rencana & sebuah pengaturan
berkaitan dengan tujuan, isi, bahan ajar & cara yang digunakan
sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai sebuah tujuan pendidikan nasional.
c. Belajar adalah suatu perbuatan yang di lakukan terus menerus
sepanjang hidup manusia dan sesuatu yang harus di lakukan oleh
setiap manusia, sehingga belajar adalah memodifikasi atau
memperteguh kelakuan melalui pengalaman.
d. Dalam pembelajaran orang dewasa banyak metode yang
diterapkan. Untuk keberhasilan pembelajaran semacam ini, apa
pun metode yang diterapkan seharusnya mempertimbangkan faktor
sarana dan prasarana yang tersedia untuk mencapai tujuan akhir
pembelajaran, yaitu agar peserta didik dapat memiliki suatu
pengalaman belajar yang bermutu.
e. Pedagogy adalah metode pendekatan yang menempatkan objek
pendidikannya sebagai ’anak-anak’ meskipun usia bioogisnya
sudah termasuk ’dewasa’. Konsekuensinya adalah menempatkan
peserta didik sebagai ’murid’ yang pasif, yang sepenuhnya menjadi
B. SARAN
Sebagai penutup dari resume ini, tak luput saya ucapkan terima
kasih kepada Dosen yang telah banyak membimbing saya, Disamping itu
masih banyak kekurangan serta jauh dari kata kesempurnaan.
Tetapi saya telah berusaha semaksimal mungkin dalam pembuatan
Resume yang amat sederhana ini. Maka dari pada itu, Saya sangat
berharap kepada semua rekan-rekan untuk memberi kritik atau sarannya,
sehingga dalam pembuatan resume selanjutnya seperti yang kita
harapkan.