Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penulisan yang bersifat sederhana ini, dibuat berdasarkan tugas
individu yang di berikan oleh Dosen mata kuliah Teknologi Pendidikan
Media Pembelajaran yang berjudul meresume makalah. Maka dengan
adanya tugas ini, dapat membantu dalam proses penilaian. Namun, pada
penulisan serta mersume kembali apa-apa yang telah dipelajari selama
ini, masih banyak terdapat kekurangan serta kesalahan, baik dalam
penulisan juga berharap atas apa yang telah sibuat ini, muah-mudahan
dapat berjalan dengan baik seperti yang diharapkan penulis.

B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam pembuatan tugas ini, yaitu:
a. Untuk memenuhi kewajiban penulis terhadap dosen dosen yang
bersangkutan
b. Untuk menambah pengetahuan penulis tentang teknologi pendidikan
media pembelajaran
c. Untuk menyimpulkan kembali hasil dari materi-materi dosen yang
telah ada.

RESUME | Teknologi Pendidikan Media Pembelajaran


2
BAB II
TEKNOLOGI PENDIDIKAN

A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman maka pendidikan
merupakan investasi yang paling utama bagi setiap bangsa, terutama
bangsa-bangsa yang sedang berkembang, karena pembangunan dapat
dilakukan oleh manusia yang dipersiapkan melalui pendidikan. Kunci
pembangunan masa mendatang bagi bangsa Indonesia adalah
pendidikan. Dengan pendidikan diharapkan setiap individu dapat
meningkatkan kualitas keberadaannya dan mampu berpartisispasi dalam
gerak pembangunan tempat hidupnya.Data kualitas bangsa Indonesia
Selalu rangking diatas 100 dari 178 negara Untuk meningkatkan
pengajaran maka diharapkan pembelajaran dengan metode
pembelajaran yang ilmiah.
Teknologi pendidikan memberikan pendekatan yang sistematis dan
kritis tentang proses belajar mengajar. Penerapan teknologi dilembaga
pendidikan dapat menjawab persoalan yang dialami oleh dunia pendidikan
kita. Dengan teknologi pendidikan secara teknis dapat membantu
bagaimana agar anak didik secara maksimal mampu menyerap ilmu
pengetahuan yang isampaikan oleh guru-gurunya, dan agar setiap pribadi
dapat berkembang secara maksimal dengan jalan memanfaatkan segala
macam nilai positif terhadap lingkungan tempat hidupnya.

B. Pengertian Teknologi Pendidikan


Menurut bahasa yunani teknologi asal katanya “Techne” dengan
makna seni,kerajinan tangan atau keahlian. Bagi bangsa yunani kuno
teknologi diakui sebagai suatu kegiatan khusus dan sebagai pengetahuan.
Teknologi pendidikan adalah kajian dan praktik untuk membantu
proses belajar dan meningkatkan kinerja dengan membuat,

RESUME | Teknologi Pendidikan Media Pembelajaran


2
menggunakan, dan mengelola proses dan sumber teknologi yang
memadai. Istilah teknologi pendidikan sering dihubungkan dengan teori
belajar dan pembelajaran. Bila teori belajar dan pembelajaran mencakup
proses dan sistem dalam belajar dan pembelajaran, teknologi pendidikan
mencakup sistem lain yang digunakan dalam proses mengembangkan
kemampuan manusia.
Secara umum teknologi pembelajaran dapat diartikan sebagai
media yang lahir sebagai akibat revolusi komunikasi yang dapat
digunakan untuk keperluan pembelajaran disamping guru, buku teks, dan
papan tulis. Kurikulum teknologi berorientasi ke masa depan yang
memandang teknologi sebgai dunia yang dapat diamati serta diukur
secara pasti.
Oleh karena itu dalam pendidikan lebih mengutamakan penampilan
perilaku lahirnya atau eksternal dengan penerapan praktis hasil
penemuan-penemuan ilmiah yang secara karakteristik menuju kea rah
komputerisasi program pengajaran yang ideal sesuai dengan prinsip-
prinsip Gybeructis.

C. Landasan Filosofis Teknologi Pendidikan


a. Landasan falsafah penelitian teknologi pendidikan terdiri atas 3
komponen seperti yang diungkapkan oleh Suriasumantri dalam
Miarso. Yi :
Ontology (merupakan bidang kajian ilmu itu apa, jika teknologi
pendidikan sebagai ilmu maka bidang kajiannya apa),
Epistemology (pendekatan yang digunakan dalam suatu ilmu itu
bagaimana), dan Aksiology (menelaah tentang nilai guna baik secara
umum maupun secara khusus, baik secara kasat mata atau secara
abstrak)
Dalam proses belajar mengajar, model teknologi pendidikan lebih
menitik beratkan kemampuan siswa secara individual dimana materi

RESUME | Teknologi Pendidikan Media Pembelajaran


2
pelajaran sesuai ketingkatan kesiapan sehingga siswa mampu
menunjukan perilaku tertentu yang diharapkan.
Manfaat yang sangat besar dari model kerikulum teknologi ini
adalah materi pelajaran dapat disajikan kepada siswa dalam berbagai
bentuk multimedia, para siswa menerima pelajaran seperti pada
model pendidikan klasikal, tetapi para siswa lebih yakin dalam
menangkap pelajarannya karena penyajian pelajaran lebih hidup,
lebih realistis serta lebih impresif.
b. Landasan psikologi teknologi pendidikan
Dalam pandangan modern, belajar adalah proses perubahan
tingkah laku berkat interaksi dengan lingkungan. Seseorang dianggap
melakukan kegiatan belajar setelah ia memperoleh hasil yakni
terjadinya perubahan tingkah laku misalnya dari tidak tahu menjadi
tahu. Pola tingkah laku tersebut meliputi aspek rohani dan jasmani.
Menyangkut perubahan yang bersifat pengetahuan, ketrampilan dan
menyangkut sikap nilai.
Siswa/Mahasiswa yang belajar dipandang sebagai organisme yang
hidup sebagai satu keseluruhan yang bulat. Ia bersifat aktif dan
senantiasa mengadakan interaksi dengan lingkungannya, memerima,
menolak, mencari sendiri dapat pula mengubah lingkungann ya.
Pembelajaran pada hakekatnya mempersiapkan peserta didik
untuk dapat menampilkan tingkah laku hasil belajar dalam kondisi
yang nyata, atau untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam
kehidupannya
Untuk itu, pengembang program pembelajaran selalu
menggunakan teknik analisis kebutuhan belajar untuk memperoleh
informasi mengenai kemampuan yang diperlukan peserta didik.
Bahkan setelah peserta didik menyelesaikan kegiatan belajar selalu
dilakukan analisis umpan balik untuk melihat kesesuaian hasil belajar
dengan kebutuhan belajar. Menurut Lumsdaine (dalam Miarso 2009),

RESUME | Teknologi Pendidikan Media Pembelajaran


2
ilmu perilaku merupakan ilmu yang utama dalam perkembangan
teknologi pendidikan
Menurut Lumsdaine (dalam Miarso 2009), ilmu perilaku merupakan
ilmu yang utama dalam perkembangan teknologi pendidikan terutama
ilmu tentang psikologi belajar, sedangkan menurut Deterline (dalam
miarso 2009) berpendapat bahwa teknologi pembelajaran merupakan
pengembangan ataupun aplikasi dari teknologi perilaku yang
digunakan untuk menghasilkan suatu perubahan perilaku tertentu dari
pebelajar secara sitematis guna pencapaian ketuntasan hasil belajar
itu sendiri.
Sedangkan Harless (1968) menyebutnya dengan “front-end
analysis”, sedangkan Mager dan Pape (1970) menyebutnya
“performance problem analysis”. Dan Romizwoski (1986)
mengistilahkan kegitan tersebut sebagai “performance technology.
Belajar berkaitan dengan perkembangan psikologis peserta didik,
pengalaman yang perlu diperoleh, kemampuan yang harus dipelajari,
cara atau teknik belajar, lingkungan yang perlu menciptakan kondisi
yang kondusif, sarana dan fasilitas yang mendukung, dan berbagai
faktor eksternal lainnya.
Untuk itu, Malcolm Warren (1978) mengungkapkan bahwa
diperlukan teknologi untuk mengelola secara efektif pengorganisasian
berbagai sumber manusiawi. Romizowski (1986) menyebutnya
dengan “Human resources management technology.
Penanganan berbagai pihak yang diperlukan dan memiliki
perhatian terhadap pengembangan program belajar dan
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran memerlukan satu teknik
tertentu yang dapat mengkoordinir dan mengakomodasikannya sesuai
dengan potensi dan keahlian masing-masing
c. Landasan sosiologis teknologi pendidikan
Peranan teknologi dalam belajar yang dirancang sebagai tujuan
pengajaran yang lebih efektif dan ekonomis merupakan peranan

RESUME | Teknologi Pendidikan Media Pembelajaran


2
komunikasi yang sangat penting sebab hakikat teknologi pengajaran
adalah upaya mempengaruhi siswa/MS agar dapat mencapai tujuan
pendidikan. Oleh sebab itu landasan sosial teknologi pengajaran ada
pada komunikasi insani.
Seorang ahli komunikasi dari Amerika Wilbur schramm
menjabarkan pengertian ilmu komunikasi itu kedalam 3 kategori pokok
dengan berbagai istilah yaitu : Encoder yaitu komunikasi, guru
mempunyai informasi tertentu dan benar, kecepatan yang optimal dan
sampai pada penerima informasi yaitu para siswa.
Signal yaitu pesan, berita pernyataan yang ditujukan kepada dan
diterima oleh seseorang atau kelompok orang penerima pesan itu
yang dilukiskan dalam bentuk gerak tangan, mimic, wajah, gambaran,
foto, grafik, peta, diagram
Decodes yaitu komunikasi yang dalam konteks pendidikan adalah
siswa yang menerima pesan tertentu, mampu memahami isi pesan
yang diterimanya.

D. Peran dan Runag Lingkup Teknologi Pendidikan


Peran teknologi pendidikan sangat bermanfaat bagi manusia dalam
pendidikan. Dalam teknologi pendidikan akan melibatkan prosedur, ide,
peralatan dan organisme untuk menganalisis masalah pendidikan mencari
problem solving, melaksanakan evaluasi dan mengelola pemecahan
masalah yang menyangkut semua aspek pembelajaran dalam pendidikan.
Teknologi secara umum mempunyai kegunaan - kegunaan sebagai
berikut:
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalis
(tertulis dan lisan).
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
3. Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan variasi
dapat diatasi sikap pasif peserta didik kurikulum dan materi
pendidikan.

RESUME | Teknologi Pendidikan Media Pembelajaran


2
a. Ruang Lingkup Teknologi Pendidika
Dalam konteks pendidikan yang lebih umum, teknologi pendidikan
merupakan pengembangan, penerapan dan penilaian sistem teknik
dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas belajar
manusia, dengan demikian aspek-aspeknya meliputi pertimbangan
teoritik yang merupakan hasil penilaian, perangkat dan peralatan
teknis atau hardware dan perangkat lunak software.
b. Aspek-aspek tersebut difungsikan u/mendesign, melaksanakan
penilaian pendidikan dengan pendekatan yang sistematis.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa ruang lingkup teknologi
pendidikan sangat luas yaitu mencakup semua faktor yang terkait dan
terlibat dalam proses pendidikan, faktor-faktor itu adalah orang,
prosedur, gagasan, peralatan dan organisasi.

RESUME | Teknologi Pendidikan Media Pembelajaran


2
BAB III
KURIKULUM

A. Pengertian Kurikulum 
a. 1. UU No. 20 Tahun 2003
Kurikulum merupakan seperangkat rencana & sebuah pengaturan
berkaitan dengan tujuan, isi, bahan ajar & cara yang digunakan
sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai sebuah tujuan pendidikan nasional.
b. Dr. H. Nana Sudjana Tahun (2005)
Kurikulum merupakan niat & harapan yang dituangkan kedalam
bentuk rencana maupun program pendidikan yang dilaksanakan oleh
para pendidik di sekolah. Kurikulum sebagai niat & rencana,
sedangkan pelaksaannya adalah proses belajar mengajar. Yang
terlibat didalam proses tersebut yaitu pendidik dan peserta didik.
c. Drs. Cece Wijaya, dkk
Mengartikan kurikulum dalam arti yang luas yakni meliputi
keseluruhan program dan kehidupan didalam sekolah.
d. Prof.Dr. Henry Guntur Tarigan
Kurikulum ialah suatu formulasi pedagogis yang termasuk paling
utama dan terpenting dalam konteks proses belajar mengajar.
e. Harsono (2005)
Mengungkapkan bahwa kurikulum ialah suatu gagasan pendidikan
yang diekpresikan melalui praktik. Pengertian kurikulum saat ini
semakin berkembang, sehingga yang dimaksud dengan kurikulum itu
tidak hanya sebagai gagasan pendidikan, namun seluruh program
pembelajaran yang terencana dari institusi pendidikan nasional.
f. Prof. Dr. S. Nasution, M. A.

RESUME | Teknologi Pendidikan Media Pembelajaran


2
Menjelaskan kurikulum sebagai suatu rencana yang disusun untuk
melancarkan proses kegiatan belajar mengajar di bawah naungan,
bimbingan & tanggunga jawab sekolah / lembaga pendidikan.

B. Kurikulim Menurut Para Ahli


a. Hilda Taba
Kurikulum adalah sebuah rancangan pembelajaran, yang disusun
dengan mempertimbangkan berbagai hal mengenai proses
pembelajaran serta perkembangan individu Daniel Tanner & Laurel
Tanner : Pengalaman pembelajaran yang terencana dan terarah, yang
disusun melalui proses rekonstruksi pengetahuan dan pengalaman
yang sistematis di bawah pengawasan lembaga pendidikan agar
pembelajar dapat terus memiliki minat untuk belajar sebagai bagian
dari kompetensi sosial pribadinya.
b. Romine
Kurikulum mencakup semua temu permbelajaran, aktivitas dan
pengalaman yang diikuti oleh anak didik dengan arahan dari sekolah
baik di dalam maupun di luar kelas.
c. Murray Print
Kurikum didefinisikan sebagai semua ruang pembelajaran
terencana yang diberikankepada siswa oleh lembaga pendidikan dan
pengalaman yang dinikmati oleh siswa saat kurikulum itu diterapkan.

C. Komponen Kurikulum
Menurut Nurgiantoro (2004: 16), bahwa komponen-komponen kurikulum,
yaitu:
a. Komponen tujuan 
Komponen tujuan ini mempunyai tiga jenis tahapan, yaitu:
1. Tujuan jangka panjang 
Hal  ini menggambarkan tujuan hidup yang diharapkan serta
didasarkan pada nilai yang diambil dari filsafat. Tujuan ini tidak

RESUME | Teknologi Pendidikan Media Pembelajaran


2
berhubungan dengan tujuan sekolah, melainkan sebagai target
setelah anak didik menyelesaikan sekolah.
2. Tujuan jangka menengah
Tujuan ini merujuk pada tujuan sekolah yang berdasarkan 
pada  jenjangnya;  SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi
3. Tujuan jangka dekat
Tujuan yang dikhususkan pada pembelajaran di kelas,
misalnya; Mahasiswa dapat mengerjakan tugas2 yang diberikan
seperti Resume ,Maha siswa dapat mempraktekkan
Microteaching,dsb
b. Komponen isi atau materi
Isi program kurikulum   adalah segala sesuatu yang diberikan
kepada anak didik dalam kegiatan belajar mengajar dalam rangka
mencapai tujuan. Isi kurikulum meliputi jenis-jenis bidang studi yang
diajarkan dan isi masing-masing bidang studi tersebut. Bidang studi itu
disesuaikan dengan jenis, jenjang, maupun jalur pendidikan yang ada.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan sebelum menentukan isi atau
content yang dilakukan sebagai kurikulum, terlebih dahulu perencana
kurikulum harus menyeleksi isi agar menjadi lebih efektif dan efisien.
Kriteria yang dapat dijadikan pertimbangan, antara lain :
1. Kebermaknaan;
2. Manfaat atau kegunaan;
3. Pengembangan manusia;
c. Komponen proses belajar mengajar.
Komponen ini sangat penting dalam sistem pengajaran, sebab
diharapkan melalui proses belajar mengajar akan terjadi perubahan
tingkah laku pada diri peserta didik. Keberhasilan pelaksanaan proses
belajar mengajar merupakan indikator keberhasilan pelaksanaan
kurikulum.
d. Komponen Strategi

RESUME | Teknologi Pendidikan Media Pembelajaran


2
Strategi merujuk pada pendekatan mengajar yang digunakan
dalam pengajaran, tetapi pada hakekatnya strategi pengajaran tidak
hanya terbatas pada hal itu saja.  Strategi pengajaran berkaitan
dengan cara penyampaian atau cara yang ditempuh dalam
melaksanakan pengajaran, mengadakan penilaian,  pelaksanaan
bimbingan, dan mengatur kegiatan baik secara umum maupun yang
bersifat khusus.
e. Komponen evaluasi,
Yaitu untuk mengetahui dari hasil capaian ketiga komponen
sebelumnya. Penelitian dapat digunakan untuk menentukan strategi
perbaikan pengajaran. Selain itu, komponen evaluasi sangat berguna
bagi semua fihak untuk melihat sejauh mana keberhasilan interaksi
edukatif (Tafsi, 2000: 53 ). 

D. Fungsi Kurikulum
Kurikulum mempunyai fungsi yang sangat penting bagi pembentukan
ketrampilan, karakter manusia.
Menurut Alexander, seperti yang dikutip oleh Wiryokusumo, bahwa
kurikulum itu fungsinya adalah penyesuaian, pengintegrasian, diferensiasi,
persiapan, pemilihan dan diagnostic (Wijoyokusumo, 1988:8-9 ).
Menurut Nurgiantoro (1988 : 45-46), bahwa kurikulum mempunyai
fungsi tiga hal.
a. Fungsi kurikulum bagi sekolah terdiri dari  alat untuk mencapai tujuan
pendidikan yang diinginkan. Kurikulum juga dapat dijadikan pedoman
untuk mengatur  kegiatan-kegiatan pendidikan yang dilaksanakan di
sekolah. Misalnya, bidang studi, alokasi waktu, pokok bahasan, serta
termasuk strategi pembelajarannya. 
b. kurikulum dapat mengontrol dan memelihara keseimbangan proses
pendidikan. Dengan mengetahui kurikulum sekolah pada tingkat
tertentu, maka kurikulum pada tingkat atasnya dapat mengadakan
penyesuaian, sehingga tidak terjadi pengulangan kegiatan pengajaran

RESUME | Teknologi Pendidikan Media Pembelajaran


2
sebelumnya. Fungsi lain kurikulum juga dapat menyiapkan tenaga
pengajar, dengan cara mengetahui kurikulum pada tingkat di
bawahnya.
c. kurikulum dimaksud untuk menyiapkan kebutuhan masyarakat atau
lapangan kerja, sehingga kurikulum mencerminkan hal-hal yang
menjadi kebutuhan masyarakat. Karena itu lulusan sekolah paling
tidak dapat memenuhi kebutuhan lapangan pekerjaan (vokasional) di
satu sisi, dan dipersiapkan untuk melanjutkan ke jenjang sekolah
berikutnya (akademis) di sisi lain.

E. Azas Kurikulum
a. Asas Filosofis
Asas filosofis dalam penyusunan kurikulum, berarti dalam
penyusunan kurikulum hendaknya berdasar dan terarah pada falsafah
bangsa yang dianut yaitu Pancasila,UUD 1945 dan Garis-Gari
Mengapa filsafat sangat diperlukan dalam dunia pendidikan? Menurut
Nasution (2008: 28), filsafat besar manfaatnya bagi kurikulum, yakni:
Filsafat pendidikan menentukan arah kemana anak- anak harus
dibimbing. 
b. Asas Psikologi
Asas psikologi berarti kegiatan yang mengacu pada hal-hal yang
bersifat psikologi. Pendidikan pada hakekatnya adalah suatu
pelayanan yang diperuntukkan pada siswa/Mahasiswa oleh karena
dalam psikologi juga dibahas aspek psikis yang terdapat
pada Manusia. sebagai makhluk yang bersifat unitas multiplex yang
terdiri atas sembilan aspek psikologi yang kompleks.

RESUME | Teknologi Pendidikan Media Pembelajaran


2
BAB IV
TEORI BELAJAR

A. Pengertian Belajar
Witherington dan Cronbach ( 1982 : 11 )
Belajar adalah suatu perbuatan yang di lakukan terus menerus
sepanjang hidup manusia dan sesuatu yang harus di lakukan oleh setiap
manusia, sehingga belajar adalah memodifikasi atau memperteguh
kelakuan melalui pengalaman.
Muhibbin Syah ( 1999 : 88 )
Belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan
ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu
amat bergantung pada proses belajar yang di alami oleh siswa, baik ketika
ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya
sendiri.

B. Teori Belajar
Teori belajar adalah cara-cara yang digunakan untuk memahami
tingkah laku individu yang relative menetap sebagai hasil pengalaman dan
interaksi dengan lingkungan.
a. Teori belajar Behavioristik
Pertama kali teori ini dicetuskan oleh Gage dan Berliner yaitu
tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori
belajar behaviour menyatakan bahwa interaksi antara stimulus
respons dan penguatan terjadi dalam suatu proses belajar.
b. Teori Belajar Kognitif
Untuk meningkatkan kemampuan berfikir siswa, dan membantu
siswa menjadi pembelajar yang sukses, maka pengajar yang
menganut paham Kognitivisme banyak melibatkan siswa dalam

RESUME | Teknologi Pendidikan Media Pembelajaran


2
kegiatan dimana faktor motivasi, kemampuan problem solving, strategi
belajar, memory retention skill sering ditekankan.
c. Teori Belajar Konstruktivisme
Pengetahuan yang kita miliki adalah konstruksi (bentukan) kita
sendiri. Seseorang yang belajar akan membentuk pengertian, ia tidak
hanya meniru atau mencerminkan apa yang diajarkan atau yang ia
baca, melainkan menciptakan pengertian baik secara personal
maupun social. Pengetahuan tersebut. dibentuk melalui interaksi
dengan lingkungannya.
d. Teori Belajar Humanistik
Diharapkan siswa memahami potensi diri , mengembangkan
potensi dirinya secara positif dan meminimalkan potensi diri yang
bersifat negatif dan tujuan pembelajaran lebih kepada proses
belajarnya daripada hasil belajar.

RESUME | Teknologi Pendidikan Media Pembelajaran


2
BAB V
METODE PENDIDIKAN ORANG DEWASA

A. Pengertian
Proses belajar memerlukan metode metode khusus yang jelas
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien. Metodologi
pembelajaran merupakan cara cara dalam melakukan aktivitas antara
pendidik dan peserta didik ketika berinteraksi dalam proses belajar.
Pendidik perlu mengetahui dan mempelajari metode pengajaran
agar dapat menyampaian materi dan dimengerti dengan baik oleh peserta
didik. Metode pengajaran dipraktekkan pada saat mengajar dan dibuat
semenarik mungkin agar peserta didik mendapat pengetahuan dengan
efektif dan efisien.

B. Metode-Metode Pengajaran Dalam Proses Belajar


a. Metode Konvensional/ metode ceramah
Metode pengajaran dengan cara berceramah atau menyampaikan
informasi secara lisan kepada siswa. Metode ini merupakan metode
yang paling praktis dan ekonomis, tidak membutuhkan banyak alat
bantu. Metode ini mampu digunakan untuk mengatasi kelangkaan
literatur atau sumber rujukan informasi karena daya beli siswa yang
diluar jangkauan. Namun metode ini juga 
b. Metode Diskusi
Metode diskusi merupakan metode pengajaran yang erat
hubungannya dengan belajar pemecahan masalah. Metode ini juga
biasa dilakukan secara berkelompok atau diskusi kelompok.
c. Metode Ceramah Plus
Metode ceramah plus yaitu sistem pengajaran dengan
menggunakan ceramah lisan dan disertai metode lainnya. Metode
mengajar ini menggunakan lebih dari satu metode. Misalnya: Metode
ceramah plus tanya jawab: Metode ini secara ideal disertai dengan

RESUME | Teknologi Pendidikan Media Pembelajaran


2
penyampaian materi dari guru, pemberian peluang pada siswa untuk
bertanya apa yang tidak dimengerti, dan pemberian tugas di akhir
pengajaran.
d. Metode Resitasi
Metode resitasi merupakan metode mengajar dengan siswa
diharuskan membuat resume tentang materi yang sudah
disampaiakan guru, dengan menuliskannya pada kertas dan
menggunakan bahasa sendiri.
e. Metode Percobaan
Metode percobaan merupakan metode pengajaran dengan
menggunakan action berupa praktikum atau percobaan lab. Masing
masing siswa dengan ini mampu melihat proses dengan nyata dan
belajar secara langsung.
f. Metode Karya Wisata
Metode karya wisata adalah suatu metode mengajar dengan
memanfaatkan lingkungan, lokasi, atau tempat- tempat yang memiliki
sumber pengetahuan bagi siswa. Metode mengajar ini dilakukan
dengan pendampingan oleh guru ataupun orang tua jika usianya
masih terlalu muda. Pendampingan dilakukan untuk menunjukkan
sumber pengetahuan yang perlu dipahami oleh siswa. Metode karya
wisata ini bisa dilakukan di tempat tempat sejarah, di alam, atau
lainnya.
g. Metode Latihan Keterampilan
Metode latihan keterampilan ini merupakan metode mengajar
dengan melatih keterampilan siswa atau soft skill dengan cara
membuat, merancang, atau memanfaatkan sesuatu. Metode ini
membutuhkan kreativitas siswa yang tinggi denganmemanfaatkan
suatu bahan menjadi barang yang lebih berguna dan bermanfaat.

RESUME | Teknologi Pendidikan Media Pembelajaran


2
h. Metode Pemecahan Masalah (Problem Based Learning)
Metode PBL ini dilakukan dalam kelas kecil, siswa diberikan kasus
untuk menstimulasi diskusi kelompok. Kemudian siswa mengutarakan
hasil pencarian materi terkait kasus dan didiskusikan dalam kelompok.
i. Metode Perancangan
Metode perancangan merupakan metode mengajar dengan
merangsang siswa untuk mampu menciptakan atau membuat suatu
proyek ayang akan dipraktekkan atau akan diteliti.
j. Metode Discovery
Metode discovery merupakan metode pengajaran modern yang
dilakukan dengan cara mengembangkan cara belajar M/siswa menjadi
lebih aktif, mandiri, dan pemahaman yang lebih baik. Siswa mencari
jawaban atas pertanyaannya sendiri, sehingga dapat diingat lebih
baik. Strategi ini dinamakan strategi penemuan. Siswa menjadi lebih
aktif mencari, memahami, dan menemukan jawaban atau materi
terkait. Siswa juga mampu menganalisa pengetahuan yang
diperolehnya kemudian ditransfer kepada masyarakat.
k. Metode Inquiry
Metode inquiry merupakan metode yang mampu membangun
siswa untuk menyadari apa yang dia dapatkan selama belajar. Guru
tetap memiliki peranan penting dalam metode ini yaitu dengan
membuat design pengalaman belajar. Inquiry memiliki arti  memahami
apa yang telah dilalui. Metode ini melibatkan intelektual dan menuntut
siswa memahami apa yang mereka pelajari sebagai sesuatu yang
berharga.
l. Mind Mapping
Mind mapping adalah metode belajar dengan menerapkan cara
berfikir runtun terhadap suatu permasalahan bagaimana bisa terjadi
sampai pada penyelesaiannya. Pengajaran melalui mind mapping
disajikan dalam bentuk skema yang memiliki hubungan sebab akibat
dan saling berpengaruh. Metode belajar dengan mind mapping ini

RESUME | Teknologi Pendidikan Media Pembelajaran


2
mampu meningkatkan analisis dan berfikir kritis siswa sehingga
memahami sesuatu secara keseluruhan dari awal sampai akhir.
m. Role Playing/ Berbagi peran
Metode pembelajaran dengan role playing yaitu dengan metode
drama atau peran. Metode ini dengan melibatkan siswa dalam
berakting sebagai suatu karakter dalam suatu situasi tertentu dan
menunjukkan respon yang seharusnya dilakukan. Pembelajaran
melalui role playing ini melatih interaksi dan mengekspresikan diri
secara nyata sebagai contoh atas kejadian yang sebenarnya. Hal ini
juga bisa digunakan untuk latihan komunikasi yang baik, atau interaksi
dengan orang lain atau klien.
n. Cooperative Script
Skrip kooperatif merupakan metode belajar dengan memasangkan
siswa dan secara lisan menuntut siswa untuk mengutarakan intisari
dari bagian materi yang disampaikan. Pertama, guru membagi siswa
untuk berpasangan, guru membagikan materi pada siswa dan
membuat ringkasan, guru menentukan siapa yang akan menjadi
pembicara dan pendengar. Pembicara membacarakan ringkasannya
sebaik mungkin dengan mengutarakan ide ide pokok materi,
kemudian bertukar peran antara pembicara dan pendengar.  Guru
pada akhir sesi memberikan kesimpulan.
o. Debat
Debat merupakan metode pembelajaran dengan mengadu
argumentadi antara dua pihak atau lebih baik perorangan maupun
kelompok. Argumentasi yang dilakukan membahas tentang
penyelesaian suatu permasalahan dan memberi keputusan terhadap
masalah.

C. Metode Pembelajaran Orang Dewasa


Dalam pembelajaran orang dewasa banyak metode yang
diterapkan. Untuk keberhasilan pembelajaran semacam ini, apa pun

RESUME | Teknologi Pendidikan Media Pembelajaran


2
metode yang diterapkan seharusnya mempertimbangkan faktor sarana
dan prasarana yang tersedia untuk mencapai tujuan akhir pembelajaran,
yaitu agar peserta didik dapat memiliki suatu pengalaman belajar yang
bermutu.
Merupakan suatu kekeliruan besar jika dalam hal ini, pembimbing
secara kurang wajar menetapkan pemanfaatan metode hanya karena
faktor pertimbangannya sendiri, yaitu menggunakan metode yang
dianggapnya paling mudah, atau hanya disebabkan oleh keinginannya
agar dikagumi oleh peserta di kelas itu, ataupun mungkin ada
kecenderungan hanya menguasai satu metode tertentu saja (supriadi,
2006).
Penetapan pemilihan metode yang tepat seharusnya
mempertimbangkan aspek tujuan yang ingin dicapai, yaitu mengacu pada
garis besar program pembelajaran yang dibagi menjadi dua jenis.

RESUME | Teknologi Pendidikan Media Pembelajaran


2
BAB VI
PRINSIP PRINSIP PENDIDIKAN ORANG DEWASA

A. Pedagogy dan Andragogy


Pedagogy dan Andragogy, ini adalah dua model pendekatan
pendidikan menurut Paulo Freire.
Pedagogy adalah metode pendekatan yang menempatkan objek
pendidikannya sebagai ’anak-anak’ meskipun usia bioogisnya sudah
termasuk ’dewasa’. Konsekuensinya adalah menempatkan peserta didik
sebagai ’murid’ yang pasif, yang sepenuhnya menjadi objek suatu proses
belajar, seperti ’guru menggurui, guru mengevaluasi, murid dievaluasi.
Sebaliknya Andragogy  atau pendidikan ’orang dewasa’ adalah
metode pendekatan yang menempatkan peserta didik sebagai orang
dewasa, murid sebagai subjek dari sistem pendidikan yang aktif. Fungsi
guru adalah sebagai ’fasilitator’ bukan menggurui, dan relasi antara guru-
murid bersifat ’multicommunication’ dan seterusnya. 4 theory Andragogy :
1. Konsep diri (The self-concept)
2. Pengalaman hidup (The role of the learner’s experience)
3. Kesiapan belajar (Readiness to learn)
4. Orientasi belajar (Orientasion to learning)

B. Implikasi Konsep Andragogi Dalam Pembelajaran


1. Menyiapkan Iklim Belajar yang Kondusif
2. Menciptakan Mekanisme Perencanaan Bersama
3. Menetapkan Kebutuhan Belajar
4. Merumuskan Tujuan Khusus (Objectives) Program
5. Merancang Pola Pengalaman Belajar
6. Melaksanakan Program (Melaksanakan Kegiatan Belajar)
7. Mengevaluasi Hasil Belajar dan Menetapkan Ulang Kebutuhan Belajar

RESUME | Teknologi Pendidikan Media Pembelajaran


2
C. Strategi Pembelajaran
1. Melakukan asesment kebutuhan belajar, merumuskan tujuan,
mengidentifikasi hambatan, dan menetapkan prioritas yang akan
digunakan untuk mengelola kegiatan pembelajaran.
2. Memilih tema/pokok bahasan dan/atau tugas yang harus dilakukan
dalam pembelajaran dan menentuka indicator pencapaian tujuan
pembelajaran.
3. Mengenai dan mengkaji karakteristik peserta didik sebagai bahan
masukan dalam menyusun rencana pembelajaran
4. Mengidentifikasi isi/materi atau bahan pelajaran/rincian tugas
pembelajaran
5. Merumuskan tujuan pembelajaran.
6. Merancang kegiatan pembelajaran, dengan memilih metode, media
pembelajaran yang digunakan secara tepat dan pengelolaan waktu.
7. Memilih fasilitas pembelajaran dan sumber bahan yang mendukung
proses pembelajaran.
8. Mempersiapkan sistem evaluasi proses dan hasil kegiatan
pembelajaran.
9. Mempersiapkan tindak lanjut dari kegiatan pembelajaran yang
dilakukan

D. Prinsip Penerapan Strategi Pembelajaran


1. Adanya partisipasi secara sukarela
2. Adanya perasaan respek secara timbal balik
3. Adanya semangat berkolaborasi dan kooperasi
4. Adanya aksi dan refleksi
5. Tersedianya kesempatan refleksi kritis
6. Adanya iklim pembelajaran yang kondusif untuk belajar secara
mandiri

RESUME | Teknologi Pendidikan Media Pembelajaran


2
BAB VII
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari beberapa uraian diatas, yang telah dibahas, maka dapat disimpulkan
yaitu sebagai berikut:
a. Teknologi pendidikan adalah kajian dan praktik untuk membantu
proses belajar dan meningkatkan kinerja dengan membuat,
menggunakan, dan mengelola proses dan sumber teknologi yang
memadai. Istilah teknologi pendidikan sering dihubungkan dengan
teori belajar dan pembelajaran.
b. Kurikulum merupakan seperangkat rencana & sebuah pengaturan
berkaitan dengan tujuan, isi, bahan ajar & cara yang digunakan
sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai sebuah tujuan pendidikan nasional.
c. Belajar adalah suatu perbuatan yang di lakukan terus menerus
sepanjang hidup manusia dan sesuatu yang harus di lakukan oleh
setiap manusia, sehingga belajar adalah memodifikasi atau
memperteguh kelakuan melalui pengalaman.
d. Dalam pembelajaran orang dewasa banyak metode yang
diterapkan. Untuk keberhasilan pembelajaran semacam ini, apa
pun metode yang diterapkan seharusnya mempertimbangkan faktor
sarana dan prasarana yang tersedia untuk mencapai tujuan akhir
pembelajaran, yaitu agar peserta didik dapat memiliki suatu
pengalaman belajar yang bermutu.
e. Pedagogy adalah metode pendekatan yang menempatkan objek
pendidikannya sebagai ’anak-anak’ meskipun usia bioogisnya
sudah termasuk ’dewasa’. Konsekuensinya adalah menempatkan
peserta didik sebagai ’murid’ yang pasif, yang sepenuhnya menjadi

RESUME | Teknologi Pendidikan Media Pembelajaran


2
objek suatu proses belajar, seperti ’guru menggurui, guru
mengevaluasi, murid dievaluasi. Sebaliknya Andragogy  atau
pendidikan ’orang dewasa’ adalah metode pendekatan yang
menempatkan peserta didik sebagai orang dewasa, murid sebagai
subjek dari sistem pendidikan yang aktif. Fungsi guru adalah
sebagai ’fasilitator’ bukan menggurui, dan relasi antara guru-murid
bersifat ’multicommunication’ dan seterusnya.

B. SARAN
Sebagai penutup dari resume ini, tak luput saya ucapkan terima
kasih kepada Dosen yang telah banyak membimbing saya, Disamping itu
masih banyak kekurangan serta jauh dari kata kesempurnaan.
Tetapi saya telah berusaha semaksimal mungkin dalam pembuatan
Resume yang amat sederhana ini. Maka dari pada itu, Saya sangat
berharap kepada semua rekan-rekan untuk memberi kritik atau sarannya,
sehingga dalam pembuatan resume selanjutnya seperti yang kita
harapkan.

RESUME | Teknologi Pendidikan Media Pembelajaran


2

Anda mungkin juga menyukai