Suhirman
Dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu
Email: suhirmn@gmail.com
Abstract: Technology education is a complex and integrated process that includes: human, environmental,
systems, tools, ideas, procedures and organization. Technology education in the journey, is a solution and
anticipatory, by providing solutions to overcome the problem of learning and prepare students for a better life
in the future, because life in the days to come, full of competition and challenges, necessitating their learning
innovations, Therefore, the existence of educational technology has a strategic role in preparing learners who
have a competitive edge in competition, both from within and from abroad.
Keywords: Educational Technology and Learning Innovation
Abstrak:Teknologi pendidikan adalah suatu proses kompleks dan terintegrasi yang meliputi: manusia, lingkungan,
sistem, alat, gagasan, prosedur dan organisasi. Teknologi pendidikan dalam perjalanannya, merupakan suatu
solusi dan antisipatif, dengan memberikan solusi dalam mengatasi masalah pembelajaran dan mempersiapkan
peserta didik untuk hidup lebih layak pada masa akan datang, karena kehidupan pada masa yang akan dating,
penuh dengan persaingan dan tantangan, sehingga diperlukan adanya inovasi pembelajaran. Oleh karena itu,
eksistensi teknologi pendidikan memiliki peranan yang sangat strategis dalam mempersiapkan peserta didik
yang memiliki daya saing dalam berkompetisi, baik dari dalam maupun dari luar negeri.
didik agar dapat melaksanakan peran dan tugasnya bahwa teknologi pendidikan sebagai suatu konsep,
sebagai pebelajar untuk hidup di masa depan, mengandung sejumlah gagasan dan rujukan.
karena kehidupan pada masa yang akan datang Gagasan yang ingin diwujudkan adalah agar
banyak sekali perubahan-perubahan, sehingga peserta didik dapat berkembang secara maksimal
diperlukan adanya inovasi pembelajaran. Oleh dengan memanfaatkan teknologi sedemikian rupa,
karena itu teknologi pendidikan mempunyai peranan hingga selaras dengan perkembangan masyarakat
yang sangat strategis dalam mempersiapkan peserta yang akan datang. Konsep teknologi pendidikan
didik yang memiliki daya saing tinggi dan kompetitif. merupakan hasil sintesis dari gejala yang diamati
Kebutuhan akan teknologi pendidikan saat dan kecenderungan kehidupan manusia yang akan
sangat mendesak, dimana saat ini sangan urgent datang.
bagi peserta didik untuk mampu berperan lebih Sebagaimana yang diungkapkan oleh Seels dan
kompetitif dalam menghadapi tuntutan per- Richey3 dalam bukunya Instructional Technology:
kembangan ilmu sebagai bekal dan pemahaman The Definition and Domains of the Field. Konsep
serta keterampilan dalam bidang teknologi tentang pengertian teknologi pendidikan telah
pendidikan. mengalami beberapa perubahan, sejalan dengan
sejarah dan perkembangan teknologi pendidikan itu
Pembahasan sendiri. Dari beberapa definisi teknologi pendidikan
Konsep Teknologi Pendidikan yang memiliki dinamika eksistensi konsep teknologi
Kata Teknologi seringkali dipahami oleh pendidikan yang dikemukan oleh organisasi dan
masyarakat sebagai produk/alat elektronik1. Bagi para ahli dari tahun 1960 hingga 2004, yaitu sebagai
ilmuwan dan ahli filsafat ilmu pengetahuan di- berikut:
artikan sebagai pekerjaan ilmu pengetahuan 1) Definisi teknologi pendidikan oleh Association
untuk memecahkan masalah belajar peserta for Educational Communications Technology
didik. Dengan demikian teknologi lebih mengacu (AECT) 1960 fokus pada komunikasi audio-
pada solusi dalam mengatasi masalah belajar visual adalah cabang dari teori dan praktek
peserta didik. Teknologi adalah suatu disiplin pendidikan yang terutama berkepentingan
ilmu yang rasional dirancang untuk penguasaan dengan mendesain, dan menggunakan pesan
ilmu pengetahuan secara sistematis dan logis guna mengendalikan proses belajar, mencakup
untuk meningkatkan pemahaman peserta didik. kegiatan: (a) mempelajari kelemahan dan
Teknologi tidak harus menyiratkan penggunaan kelebihan suatu pesan dalam proses belajar;
mesin, akan tetapi lebih banyak penggunaan (b) penstrukturan dan sistematisasi oleh orang
unsur berpikir dan menggunakan pengetahuan maupun instrumen dalam lingkungan pendidikan,
ilmiah. Teknologi selain mengarah pada teknologi meliputi: perencanaan, produksi, pemilihan,
informasi, teknologi meliputi perencanaan, proses, manajemen dan pemanfaatan dari komponen
pelaksanaan, evaluasi, manajemen dan mekanisme maupun keseluruhan sistem pembelajaran.
dalam menciptakan kondisi pembelajaran dan Tujuan praktisnya adalah pemanfaatan tiap
kehidupan yang kondusif. metode dan medium komunikasi secara efektif
Teknologi pendidikan tumbuh dari praktek untuk membantu pengembangan potensi
pendidikan dan gerakan komunikasi audio visual. pembelajar secara maksimal”. Meski masih
Teknologi pendidikan semula dilihat sebagai menggunakan istilah komunikasi audio-visual,
teknologi peralatan, yang berkaitan dengan definisi ini telah menghasilkan kerangka dasar
penggunaan peralatan, media dan sarana untuk bagi pengembangan teknologi pendidikan
mencapai tujuan pendidikan atau dengan kata berikutnya serta dapat mendorong terjadinya
lain mengajar dengan alat bantu audio-visual. inovasi dalam pembelajaran.
Teknologi pendidikan merupakan suatu konsep 2) Definisi Commission on Instruction Technology
yang relatif baru. Masih banyak yang mem- (CIT) 1970 fokus pada pengertian yang lebih
pertanyakan konsep teknologi pendidikan dan umum, teknologi pendidikan diartikan sebagai
bidang garapannya. Oleh Miarso 2 dijelaskan media yang lahir sebagai akibat revolusi
komunikasi yang dapat digunakan untuk
1
Munir, Kurikulu Berbasis Teknologi Informasi dan
3
Komunikasi, (Bandung: ALFABETA, 2008), h. 8. Barbara B Seels dan Rita C Richey, Instructional Technology:
2
Suhirman: Eksistensi Teknologi Pendidikan dalam Inovasi Pembelajaran 147
dan efisiensi pembelajaran. Kendati demikian, harus dan apakah kita akan sampai ke tempat yang
diakui bahwa perkembangan bidang dan profesi kita harapkan. Teknologi pendidikan memandang
teknologi pendidikan di Indonesia hingga saat ini, pentingnya diadakan penilaian yang segera tentang
dpat dikatakan belum optimal, baik dalam hal apa yang telah dipelajari. Penilaian tersebut
design, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, memberikan keterangan tentang prestasi peserta
maupun evaluasinya. Untuk itu dibutuhkan usaha didik dan sekaligus tentang keampuhan metode
perjuangan yang sungguh-sungguh dari semua pihak yang digunakan guru.
yang terkait dengan teknologi pendidikan baik
dari kalangan akademisi, peneliti maupun praktisi. Inovasi Pembelajaran
Inovasi pembelajaran telah dilakukan secara
Eksistensi Teknologi Pendidikan kontinyu, namun dibutuhkan proses akselerasi
Tujuan pendidikan ialah mengubah perilaku pembelajaran, dimana hakikat pembelajaran dan
peserta didik dengan cara berfikir, merasa, berbuat. fungsinya dikembangkan dengan menggunakan
Dengan demikian kurikulum pendidikan disusun nilai, prinsip, dan prosedur secara komprehensif.
untuk mendorong peserta didik berkembang ke Inovasi pembelajaran ini dapat dikembangkan
arah tujuan pendidikan yang tekah dirumuskan dengan menggunakan konsep kemandirian dalam
SISDIKNAS. Sudah selayaknya peserta didik maupun belajar sebagaimana yang dikembangkan oleh
pendidik harus tau apa yang harus dicapai. Arti Miarso 4 bahwa penomena-penomena ini dapat
tegasnya harus diketahui dengan jelas apa yang dijadikan dasar inovasi pelaksanaan pembelajaran
harus dilakukan oleh peserta didik sebagai hasil sebagai berikut:
pelajaran yang tidak dapat dilakukannya sebelum ia 1) Belajar menyelidik, yaitu meliputi kemampuan
mempelajarinya. Apabila tujuan itu tak dapat dicapai seseorang dalam menggunakan proses dan
maka ada kekurangan dalam proses pembelajaran prosedur intelektual untuk memecahkan
dengan pemanfaatan teknologi pendidikan kita masalah akademis maupun praktis yang di-
dapat menggunakan metode ilmiah untuk menguji hadapinya. Dalam kalangan ilmu alamiah
cobakan hipotesis tentang cara yang paling efektif kemampuan ini disebut dengan “belajar
guna untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, menemukan” (discovery learning)
yang relevan dengan metode pemecahan masalah
2) Belajar mandiri, kemampuan ini penting karena
(method of problem solving) yang dilakukan dalam
keberhasilan dalam “kehidupan” akan diukur
bidang ilmu lainnya.
dari kesanggupan bertindak dan berpikir sendiri
Ada beberapa langkah-langkah yang diikuti dan tidak tergantung kepada orang lain.
dalam metode teknologi pendidikan adalah:
3) Belajar stuktur bidang studi, karena kemampuan
1. Merumuskan tujuan yang jelas yang harus manusia terbatas, sedang informasi terus
dicapai yang dapat dipandang sebagai masalah bertambah, maka cara yang lebih bermakna
2. Menyajikan pelajaran menurut cara yang adalah bila kita mampu mempelajari gagasan
dianggap serasi yang kita pandang sebagai umum yang dijadikan dasar dalam menyusun,
“hipotesis” yang perlu ditest. menafsirkan, dan mempekirakan gejala yang
3. Menilai hasil pelajaran untuk menguji hipotesis ada dalam bidang studi itu, atau dengan kata
itu. lain mempelajari struktur bidang studi.
4. mencari perbaikan andaikan hasilnya belum 4) Belajar mencapai penguasaan, prinsip ini
memenuhi syarat atau standard yang ditentukan didasarkan pada asumsi bahwa tiap peserta
dan melangsungkan percobaan dengan cara didik mampu menguasai apa yang dipelajarinya.
lain sampai tercapai apa yang diharapkan. 5) Pendidikan untuk perkembangan kepribadian,
Teknologi pendidikan mengharapkan guru perkembangan ini merupakan perkembangan
merumuskan tujuan yang jelas, memikirkan segala aspek kepriabadian secara utuh, bukan
metode yang dianggapnya paling efektif untuk hanya menekankan pada aspek kognitif saja
mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan yang jelas melainkan pula keyakinan, minat, dan nilai
merupakan pegangan untuk memilih metode yang membentuk pribadi seseorang.
yang tepat. Banyak guru yang masuk kelas tanpa 6) Pendekatan sistem, sebagai suatu prrosedur
mengetahui dengan jelas apa yang ingin dicapainya
4
Suhirman: Eksistensi Teknologi Pendidikan dalam Inovasi Pembelajaran 149
yang dikembangkan dalam ilmu manajemen, dengan sarana telekomunikasi, belajar dengan
telah banyak diterapkan dalam berbagai bantuan computer dan pengembangan sistem
bidang kehidupan. Dalam bidang pendidikan belajar melalui jaringan sosial untuk berbagai
digunakan proses pemecahan masalah yang jalur, dan jenis pendidikan.
berorientasi kepada kepentingan belajar 3) Peningkatan kinerja SDM agar lebih produktif.
peserta didik. Kategori ini ditujukan untuk peningkatan
7) Persebaran waktu, pendidikan itu berlangsung kemampuan berkarya dalam masyarakat/dunia
sepanjang waktu, terutama waktu jaga lapangan kerja.
setiap orang. Berkaitan pula dengan konsep 4) Untuk melaksanaan peran tersebut diperlukan
“pendidikan sepanjang hayat” maka pendidikan serangkaian prasyarat sebagai berikut:
ini mempunyai waktu yang sangat luwes.
a. Adanya dukungan moral dan kebijakan
8) Persebaran tempat, erat kaitanya dengan yang memberikan tumbuhnya prakarsa
persebaran waktu, maka kegiatan pendidikan masyarakat dan warganya.
itu pada dasarnya dapat berlangsung dimana
b. Adanya dukungan personel yang memberikan
saja. Namun, bila mana dikehendaki agar
motivasi dalam pengembangan sumber daya
pendidikan itu terarah dan terawasi perlu
manusia.
ditata terlebih dahulu bentuk kelembagaan
dan tata caranya. c. Adanya dukungan dana yang memberikan
kesempatan dalam pengembangan dan
9) Keanekaragaman sumber, pada awalnya
inovasi pembelajaran.
kebudayaan, manusia memperoleh pendidikan
dari alam sekitarnya, yang terdiri dari sumber d. Adanya dukungan sarana dan prasarana
insani dan sumber non insani, yaitu berupa yang memadai untuk menciptakan inovasi
lingkungan, alat, media dan sebagainya. pembelajaran.
visual; (3) teknologi berbasis komputer; dan (4) Para evaluator berargumentasi bahwa penilaian
teknologi terpadu. yang seksama mulai saat program tersebut di-
Di dalam kawasan pengembangan terdapat rumuskan dan direncanakan. Bagaimanapun baiknya
keterkaitan yang kompleks antara teknologi dan anjuran orang, program yang diarahkan pada tujuan
teori yang mendorong terhadap desain pesan yang tidak/kurang dapat diterima akan dinilai gagal
maupun strategi pembelajarannya . Pada dasarnya memenuhi kebutuhan. Jadi, kegiatan penilaian ini
kawasan pengembangan terjadi karena: (1) pesan meliputi identifikasi kebutuhan, penentuan sejauh
yang didorong oleh isi; (2) strategi pembelajaran mana masalahnya dapat diklasifikasikan sebagai
yang didorong oleh teori; dan (3) manifestasi fisik pembelajaran, identifikasi hambatan, sumber
dari teknologi – perangkat keras, perangkat lunak, dan karakteristik pembelajar, serta penentuan
dan bahan pembelajaran. tujuan dan prioritas. Kebutuhan telah dirumuskan
sebagai “jurang antara “apa yang ada”dan “apa
yang seharusnya ada” dalam pengertian hasil.
3. Kawasan Pemanfaatan Analisis kebutuhan diadakan untuk kepentingan
Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan perencanaan program yang lebih memadai.
proses dan sumber untuk belajar. Fungsi Pengukuran Acuan Patokan; pengukuran acuan
pemanfaatan sangat penting karena membicarakan patokan meliputi teknik-teknik untuk menentukan
kaitan antara pembelajar dengan bahan atau kemampuan pembelajaran menguasai materi
sistem pembelajaran. Mereka yang terlibat dalam yang telah ditentukan sebelumnya. Penilaian
pemanfaatan mempunyai tanggung jawab untuk acuan patokan memberikan informasi tentang
mencocokkan pembelajar dengan bahan dan penguasaan seseorang mengenai pengetahuan,
aktivitas yang spesifik, menyiapkan pembelajar sikap, dan keterampilan yang berkaitan dengan
agar dapat berinteraksi dengan bahan dan aktivitas tujuan pembelajaran. Keberhasilan dalam tes acuan
yang dipilih, memberikan bimbingan selama patokan berarti dapat melaksanakan ketentuan
kegiatan, memberikan penilaian atas hasil yang tertentu, biasanya ditentukan dan mereka yang
dicapai pembelajar, serta memasukannya ke dalam dapat mencapai atau melampaui skor minimal
prosedur oragnisasi yang berkelanjutan. tersebut dinyatakan lulus.Pengukuran acuan patokan
memberitahukan pada para siswa seberapa jauh
4. Kawasan Pengelolaan mereka dapat mencapai standar yang ditentukan.
Pengelolaan meliputi pengendalian Teknologi Penilaian Formatif dan Sumatif; berkaitan
Pembelajaran melalui: perencanaan, peng- dengan pengumpulan informasi tentang kecukupan
organisasian, pengkoordinasian dan supervisi. dan penggunaan informasi ini sebagai dasar
Kawasan pengelolaan bermula dari administrasi pengembangan selanjutnya. Dengan penilaian
pusat media, program media dan pelayanan media. sumatif berkaitan dengan pengumpulan informasi
Pembauran perpustakaan dengan program media tentang kecukupan untuk pengambilan keputusan
membuahkan pusat dan ahli media sekolah. dalam hal pemanfaatan. Penilaian formatif di-
Program-program media sekolah ini meng- laksanakan pada waktu pengembangan atau
gabungkan bahan cetak dan non cetak sehingga perbaikan program atau produk. Penilaian ini
timbul peningkatan penggunaan sumber-sumber dilaksanakan untuk keperluan staf dalam lembaga
teknologikal dalam kurikulum. Kawasan pengelolaan program dan biasanya tetap bersifat intern; akan
ini meliputi: Pengelolaan Sumber, Pengelolaan tetapi penilaian ini dapat dilaksanakan oleh evaluator
Sistem Penyampaian, dan Pengelolaan Informasi. dalam atau luar atau kombinasi. Perbedaan antara
formatif dan sumatif telah dirangkum dengan
baik dalam sebuah kiasan: “Apabila juru masak
5. Kawasan Penilaian
mencicipi sup, hal tersebut formatif, apabila para
Penilaian merupakan proses penentuan me- tamu mencicipi sup tersebut, hal tersebut sumatif.
madai tidaknya pembelajaran dan belajar, mencakup: Penilaian sumatif dilaksanakan setelah selesai dan
(1) analisis masalah; (2) pengukuran acuan patokan; bagi kepentingan pihak luar atau para pengambil
(3) penilaian formatif; dan (4) penilaian sumatif. keputusan, sebagai contoh: lembaga penyandang
Analisis masalah mencakup cara penentuan dana, atau calon pengguna, walaupun hal tersebut
sifat dan parameter masalah dengan menggunakan dapat dilaksanakan baik oleh evaluator dalam atau
strategi pengumpulan informasi dan pengambilan dalam untuk gabungan. Untuk alasan kredibiltas,
Suhirman: Eksistensi Teknologi Pendidikan dalam Inovasi Pembelajaran 151
dengan mengembangkan dan menggunakan ber- Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi
bagai dimensi komponen pendidikan. Bentuk dan Komunikasi, Bandung: ALFABETA, 2008.
pelaksanaan peran teknologi pembelajaran dalam Munir, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi
inovasi pendidikan dapat dibedakan menjadi be- Infor masi dan Komunik asi, Band ung:
berapa kategori: ALFABETA, 2009.
pengembangan sistem belajar, pembelajaran Miarso, Yusufhadi, Menyemai Benih Teknologi
yang inovatif, penggunaan teknologi komunikasi dan Pendidikan, Jakarta: Prenada Media, 2004.
informasi dalam proses belajar, dan peningkatan
Seels, Barbara B dan Richey, Rita C, Instructional
kinerja SDM agar lebih produktif.
Technology: The Definition and Domains of
the Field, Washington, DC: AECT, 1994.
Daftar Pustaka
Prawiradilaga, DS dan Evaline, Mozaik Teknologi
Darmawan, Dedi, Pendidikan Teknologi Informasi Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2004.
dan Komunikasi: Teori dan Aplikasi, Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2012.