Anda di halaman 1dari 11

BIDANG GARAPAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

Tugas Terstruktur Mata Kuliah Teknologi Pendidikan


Dosen Pengampu : Ahsan Hasbullah, S.Pd., M.Pd.
Disusun Oleh Kelompok 6 :
1. Dika Nur Aqila Rizki (224110402248)
2. Fauzia Almufida Faeruzzabadi (224110402252)
3. Hilda Rahmawati Fitri (224110402257)
4. Muhammad Bintang Forever (224110402269)

4 PAI F
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI PROF. K.H. SAIFUDDIN ZUHRI
PURWOKERTO
2024
PENDAHULUAN

Definisi ilmiah dapat menjadi landasan teknis dan teoritis. Diperlukan


pengetahuan khusus untuk memahaminya dan diperoleh dari hasil penelitian. Definisi
inilah yang nantinya akan mengidentifikasi konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang
menjadi dasar suatu bidang kajian. Definisi teknologi pendidikan secara luas adalah
sesuatu yang menjadi acuan dalam menentukan bidang dan domain kerja teknologi
pendidikan. Sebagai landasan konseptual, pengertian teknologi pendidikan penting untuk
pemahaman teoritis dan penerapannya dalam bidang pendidikan di Indonesia.

Kali ini kita akan membahas tentang pengertian teknologi pendidikan yang
meliputi konsep dan prinsip yang mendefinisikan teknologi pendidikan sebagai dasar
untuk memahami konteks teknologi pendidikan yang lebih luas. Selain itu, definisi
teknologi pendidikan tahun 1994 akan ditafsirkan sesuai dengan definisi terbaru dari
AECT (Asosiasi Komunikasi dan Teknologi Pendidikan). Sehingga dengan adanya
definisi tersebut dapat memberikan dasar bagi mahasiswa teknologi pendidikan atau
pembelajaran maupun praktisi-praktisi pendidikan dalam mengaktualisasikan bidang
garapan teknologi pendidikan baik pada lingkup pendidikan dalam arti luas maupun
pendidikan dalam arti sempit.

1
PEMBAHASAN

A. Pengertian Teknologi Pendidikan

Pada dasarnya Teknologi Pendidikan merupakan sebuah bidang yang


berfokus pada upaya–upaya yang dapat digunakan untuk memfasilitasi
berlangsungnya proses belajar yang efektif dan efisien dalam diri individu. Hal
ini sesuai dengan definisi Teknologi Pendidikan terbaru yang dikemukakan oleh
The Association of Educational Communication and Technology – the AECT –
yaitu:

”Educational Technology is the study and ethical practice of facilitating learning


and improving performance by creating, using, and managing appropriate
technological processes and resources.”

Teknologi Pendidikan dapat didefinisikan sebagai ”sebuah studi dan


praktek etis yang digunakan untuk memfasilitasi berlangsungnya proses belajar
dan memperbaiki kinerja melalui penciptaan, penggunaan, pengelolaan proyek,
teknologi dan sumber daya yang tepat.”

Jika dicermati, definisi baru teknologi pendidikan ini mencakup beberapa


kata penting yang dapat membedakannya dengan konsepsi tentang teknologi
pendidikan yang terdahulu. Kata–kata penting yang perlu dicermati dalam definisi
baru teknologi pendidikan antara lain: study, ethical practice, facilitate, learning,
improvement, performance, creating, managing, appropriate, technology,
process, and resources. Dari sejumlah kata kunci atau istilah penting tersebut
diatas, Teknologi Pendidikan dapat dimaknai sebagai sebuah studi dan praktek
etis yang berupaya untuk membantu memudahkan berlangsungnya proses belajar
dan perbaikan kinerja orang yang belajar atau learner melalui penciptaan,
penggunaan, pengelolaan, proses, teknologi dan sumber daya yang sesuai.

Definisi tahun 1972 yaitu “Teknologi pendidikan sebagai bidang garapan


yang terlibat dalam penyiapan fasilitas belajar (manusia) melalui penelusuran,
pengembangan, organisasi, dan pemanfaatan sistematis seluruh sumber-sumber

2
belajar; dan melalui pengelolaan seluruh proses ini”. Definisi di atas diambil dan
disarikan dari rumusan sebelumnya, yaitu tahun 1963, 1970, dan 1971. 1

Teknologi Pendidikan merupakan sebuah bidang yang berfokus untuk


mendorong terjadinya proses belajar pada diri individu dalam rangka perbaikan
kinerja. Istilah belajar dalam konteks ini diartikan sebagai upaya yang dikalukan
oleh individu atau siswa untuk memperoleh, menyimpan, dan menggunakan
informasi dan pengetahuan.

Awalnya Teknologi Pendidikan dianggap sebagai bidang garapan yang


terlibat dalam penyiapan fasilitas belajar (manusia) melalui penelusuran,
pengembangan, organisasi, dan pemanfaatan sistematis seluruh sumber-sumber
belajar; dan melalui pengelolaan seluruh proses ini (AECT 1972). Dan pada
akhirnya diartikan sebagai studi dan praktek etis dalam memfasilitasi proses
pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan menciptakan, menggunakan, dan
mengatur proses teknologi dan sumber daya yang cocok (AECT, 2004).2

B. Konsep Bidang Garapan Secara Umum

Dalam dunia pendidikan sudah banyak elemen teknologi mulai masuk


menggantikan sistem pembelajaran yang lama. Mulai dari pengurusan data pokok
pendidikan, ujian nasional, dan beberapa proses lainnya. Sayangnya teknologi
belum menyentuh secara keseluruhan proses belajar mengajar yang seharusnya
menjadi hal paling penting untuk mengubah budaya belajar.

Teknologi harusnya tak sebatas layar proyektor yang menampilkan materi


presentasi, tetapi juga proses diskusi dan pembelajaran. Untuk mampu membuat
sebuah budaya belajar baru yang lebih baik dengan memanfaatkan teknologi
orang-orang yang terlibat di dalamnya harus lebih dulu mampu dalam
menggunakan teknologi. Dalam hal ini peserta didik, pengajar, bahkan orang tua

1 Awaludin, dkk, (2021), "Peran Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran
dalam Meningkatkan Kualitas Mengajar", Jurnal Petisi (Pendidikan Teknologi Informasi), Vol. 2, No. 2, Juli, Batang
Hari: IAI Nusantara, hlm. 49.
2 Emilia dkk, (2023), "Konsep dan Falsafah Teknologi Pendidikan", Jurnal Pendidikan Sosial Humaniora
Vol. 1, No.1, Sumatera Utara: Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, hlm. 62.

3
peserta didik. Teknologi menawarkan kemudahan dan transparansi di banyak
bidang yang seharusnya diikuti oleh sistem pendidikan.

Semua rencana belajar, perkembangan setiap peserta didik, dan


komunikasi dengan orang tua murid harusnya berada dalam satu wadah yang
sama. Mungkin akan butuh waktu lama untuk bisa langsung serentak
mengaplikasinya di Indonesia. Kesenjangan kurikulum pendidikan dengan
kebutuhan industri selalu disebut jadi permasalahan kunci yang harus dihadapi.
Tapi adopsi materi dari industri kadang tersandung masalah administrasi atau
bahkan kompetensi pengajar yang ada. Pembelajar dan pembelajar harus kuat
teknologi. Teknologi harus dimaknai lebih dari sekedar alat, tapi juga budaya
untuk pengembangan diri dan kompetensi. Bukan sebuah jalan pintas untuk
mengetahui jawaban apa lagi bocoran soal.3

C. Rumusan Bidang Garapan dalam Teknologi Pendidikan

Seels dan Richey (1994), dalam buku Instructional Technology: The


Definition and Domains of the Field, mengemukakan lima bidang garapan atau
domain teknologi pendidikan yang mencakup aktivitas teori dan praktis seperti:
desain (design), pengembangan (development), pemanfaatan (utilization),
pengelolaan (management), dan evaluasi (evaluation).

1. Bidang garapan desain meliputi beberapa bidang kerja yaitu desain sistem
pembelajaran, desain pesan, strategi pembelajaran dan karakteristik siswa.

3 Achmad Noor Fatirul, (2021), Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, Surabaya: Adi buana University
Press, Hlm.83

4
2. Bidang garapan pengembangan meliputi aktivitas pengembangan teknologi
cetak, teknologi audiovisual, teknologi berbasis komputer dan teknologi yang
terintegrasi.
3. Bidang garapan pemanfaatan meliputi aktivitas penggunaan media, difusi
inovasi, implementasi dan institusionalisasi program, penerapan kebijakan
dan peraturan.
4. Bidang garapan pengelolaan memiliki lingkup aktivitas manajemen proyek
atau project management, manajemen sumber daya, manajemen
penyampaian pengetahuan, dan manajemen informasi.
5. Bidang garapan evaluasi mempunyai beberapa aktivitas inti atau utama
seperti analisis masalah atau need analysis pengukuran beracuan kriteria atau
criterion reference test, evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.4

Dalam definisi diatas terdapat istilah teori yang praktek, artinya teknologi
pendidikan berisi tentang teori-teori yang dapat memberikan panduan kepada para
praktisi pendidikan dalam menerapkan teori tersebut dalam kinerjanya. Teknologi
pendidikan memiliki beberapa bidang garapan utama, yaitu:

1. Desain dan Pengembangan Pembelajaran:


a. Merancang dan mengembangkan sistem pembelajaran yang efektif dan
efisien.
b. Memilih dan menggunakan media pembelajaran yang tepat.
c. Mengembangkan bahan ajar dan sumber belajar.
d. Melakukan penilaian dan evaluasi pembelajaran.
2. Manajemen Pembelajaran :
a. Mengelola sumber daya pembelajaran.
b. Mengatur dan mengelola proses pembelajaran.
c. Memantau dan mengevaluasi efektivitas pembelajaran.
d. Meningkatkan kualitas pembelajaran.
3. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Pendidikan:

4 Benny A. pribadi, (2011), "Peranan Teknologi Pendidikan dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran",
jurnal teknologi pendidikan, core, Padang: Universitas Negeri Padang, hlm. 5-6.

5
a. Memanfaatkan TIK untuk mendukung pembelajaran.
b. Mengembangkan pembelajaran daring dan blended learning.
c. Memanfaatkan media sosial untuk pembelajaran.
d. Meningkatkan akses dan kesetaraan pendidikan melalui TIK.
4. Riset dan Evaluasi dalam Teknologi Pendidikan:
a. Melakukan penelitian tentang teori dan praktik teknologi pendidikan.
b. Mengembangkan dan menguji model pembelajaran baru.
c. Mengevaluasi efektivitas program dan sistem pembelajaran.
d. Meningkatkan basis pengetahuan tentang teknologi pendidikan.
5. Pengembangan Profesional:
a. Mengembangkan kompetensi guru dan tenaga kependidikan dalam
menggunakan teknologi pendidikan.
b. Memberikan pelatihan dan pendampingan kepada guru dan tenaga
kependidikan.
c. Meningkatkan kualitas profesionalisme guru dan tenaga kependidikan.5

D. Penerapan Teknologi Pendidikan

Secara filosofis, dasar keilmuan itu meliputi: ontology atau rumusan


tentang gejala pengamatan yang dibatasi pada suatu pokok telaah khusus yang
tidak tergarap oleh bidang telaah lain, epistemology yaitu usaha atau prinsip
intelektual untuk memperoleh kebenaran dalam pokok telaah yang ditentukan dan
axiologi atau nilai-nilai yang menentukan kegunaan dari pokok telaah yang
ditentukan, yang mempersoalkan nilai moral atau etika, nilai seni dan keindahan
atau estetika.6

Beberapa anggapan yang disepakati sebelum membahas dasar patokan


pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut:

5Soedirman, Arief A. (2018). Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Depok:
PT Raja Grafindo Persada.
6 Yusufhadi Miarso, (2007), Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group), hlm. 87.

6
1. Lingkungan yang selalu berubah-ubah.
2. Jumlah penduduk yang semakin bertambah.
3. Sumber-sumber tradisional semakin terbatas.
4. Hak setiap pribadi untuk dapat berkembang semaksimal mungkin.
5. Masyarakat berbudaya teknologi.7

Berdasarkan anggapan diatas dapat diketahui bahwa ada serangkaian


gejala-gejala yang belum tergarap secara baik antara lain:

1. Adanya sejumlah besar orang yang belum terpenuhi kesempatan belajarnya,


baik yang diperoleh oleh suatu lembaga khusus, maupun yang diperoleh
secara mandiri.
2. Adanya berbagai sumber yang belum dapat dimanfaatkan untuk keperluan
belajar.
3. Perlu adanya suatu usaha khusus yang terarah dan terancam untuk menggarap
sumber-sumber tersebut agar dapat terpenuhi hasrat belajar seseorang.
4. Perlu adanya pengelolaan atas kegiatan khusus dalam mengembangkan dan
memanfaatkan sumber untuk belajar tersebut secara efektif, efesien dan
selaras.8

Keempat gejala di atas merupakan rujukan bidang garapan teknologi


pendidikan yang antara lain berfungsi untuk memenuhi berbagai kebutuhan
belajar bagi para warga, menjangkau peserta didik atau warga belajar di tempat
yang jauh dan terasing, melayani mereka yang belum memperoleh kesempatan
pendidikan, mendayagunakan berbagai sumber untuk keperluan belajar, serta
untuk memperoleh akses terhadap berbagai informasi sebagai bagian dari tuntutan
belajar.9 Contoh Penerapan Teknologi Pendidikan:

Prawiradilaga, Salma, Dewi, dan Siregar, Eveline, (2008), Mozaik Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Prenada
7

Media Group), hlm. 39.


8 Rusman, (2012), Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, (Depok ; PT Raja Grafindo
Persada), hlm. 69.
9 Yusuf hadi Miarso, (2014), "Peran Teknologi Pendidikan Dalam Pembangunan Pendidikan", Jurnal
Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, tahun 1, nomor 1 Juli, Jakarta: Universitas Negeri Jakarta, hlm.5.

7
1. Penggunaan platform pembelajaran daring seperti Google Classroom,
Moodle, dan Schoology.
2. Penggunaan aplikasi edukasi seperti Khan Academy, Ruangguru, dan Zenius.
3. Penggunaan video pembelajaran dan animasi untuk menjelaskan konsep yang
kompleks.
4. Penggunaan game edukasi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
5. Penggunaan simulasi dan virtual reality untuk memberikan pengalaman
belajar yang lebih realistis.

Teknologi pendidikan terus berkembang dan beradaptasi dengan


kebutuhan zaman. Bidang ini memiliki peran penting dalam meningkatkan
kualitas pendidikan dan memberikan akses pendidikan yang lebih luas bagi semua
orang.10

10Soedirman, Arief A. (2018). Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Depok:
PT Raja Grafindo Persada.

8
KESIMPULAN

Teknologi Pendidikan merupakan sebuah bidang yang berfokus untuk mendorong


terjadinya proses belajar pada diri individu dalam rangka perbaikan kinerja. Teknologi
harusnya tak sebatas layar proyektor yang menampilkan materi presentasi, tetapi juga
proses diskusi dan pembelajaran. Untuk itu empat gejala yang merupakan rujukan bidang
garapan teknologi pendidikan yang antara lain berfungsi untuk memenuhi berbagai
kebutuhan belajar bagi para warga, menjangkau peserta didik atau warga belajar di tempat
yang jauh dan terasing, melayani mereka dibutuhkan yang belum memperoleh
kesempatan pendidikan, mendayagunakan berbagai sumber untuk keperluan belajar, serta
untuk memperoleh akses terhadap berbagai informasi sebagai bagian dari tuntutan
belajar.

9
DAFTAR PUSTAKA

Awaludin, dkk. (2021). "Peran Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Pendidikan


dan Pembelajaran dalam Meningkatkan Kualitas Mengajar". Jurnal Petisi
(Pendidikan Teknologi Informasi), Vol. 2, No. 2, Juli. Batang Hari: IAI Nusantara.
Emilia dkk. (2023). "Konsep dan Falsafah Teknologi Pendidikan". Jurnal Pendidikan
Sosial Humaniora Vol. 1, No.1. Sumatera Utara: Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara.
Pribadi, Benny A. (2011). "Peranan Teknologi Pendidikan dalam Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran". Jurnal teknologi pendidikan, core. Padang: Universitas Negeri
Padang.
Hadi Miarso, Yusuf. (2007). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group).
Noor Fatirul, Achmad. (2021). Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran. Surabaya: Adi
buana University Press.
Prawiradilaga, Salma, Dewi, dan Siregar, Eveline. (2008). Mozaik Teknologi Pendidikan.
(Jakarta: Prenada Media Group).
Rusman. (2012). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. (Depok ;
PT Raja Grafindo Persada),
Soedirman, Arief A. (2018). Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Depok: PT Raja Grafindo Persada.

10

Anda mungkin juga menyukai