Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

DASAR TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

“PEMAHAMAN DEFINISI TEKNOLOGI PEMBELAJARAN”

Disusun oleh:

1. Bagus Purnomo (20707251007)

TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
PROGRAM PENDIDIKAN PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2020
PEMBAHASAN

1. Definisi Teknologi Pembelajaran


a. Definisi Teknologi Pembelajaran Menurut AECT 1994
Pada tahun 1994, AECT mengeluarkan gagasan atau definisi tentang
Teknologi Pembelajaran melalui buku yang ditulis Seels & Richey yang berjudul
Instructional Technology: The Definition and Domains of the Field menyebutkan
bahwa “Instructional technology is the theory and practice of design,
development, utilization, management and evaluation of process and resources
for learning”. Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek dari desain,
pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan evaluasi dari proses dan sumber
untuk pembelajaran. Pada definisi tersebut terdapat pengertian bahwa teknologi
pembelajaran menyangkut studi dan praktek dalam lima kawasan, yaitu desain,
pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan evaluasi agar bisa menciptakan
proses dan sumber belajar untuk memperoleh hasil belajar yang diinginkan.
b. Definisi Teknologi Pembelajaran Menurut AECT 2004
Pada tahun 2004, AECT membuat perubahan pada definisi Teknologi
Pembelajaran pada buku Alan & Molenda yang berjudul Educational
Technology: A Definition with Commentary mengungkapkan bahwa
“Educational technology is the study and ethical practice of facilitating learning
and improving performance by creating, using and managing appropriate
technological processes and resources”. Teknologi pendidikan adalah studi dan
praktek etis dalam memfasilitasi belajar dan meningkatkan kinerja melalui
penciptaan, penggunaan dan pengelolaan proses dan sumber daya teknologis
secara tepat. Fokus pada definisi tahun 2004 ini terdapat pada praktek etis dalam
memfasilitasi belajar dan meningkatkan kinerja dengan cara menciptakan,
menggunakan dan mengelola proses dan sumber daya yang digunakan dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran.
c. Definisi Teknologi Pembelajaran Menurut AECT 2018
Pada tahun 2018, AECT membuat gagasan baru tentang definisi Teknologi
Pembelajaran namun bukunya belum diterbitkan. Mereka menyatakan
“educational is the study and ethical application of theory, research and best
practices to advance knowledge as well as mediate and improve learning and
performance through the strategic design, management and implementation of
learning and instructional processes and resources”. Teknologi pendidikan
merupakan studi dan penerapan etis dari teori, riset dan praktek terbaik untuk
meningkatkan pengetahuan sekaligus memediasi dan meningkatkan belajar dan
kinerja melalui desain strategis, manajemen dan implementasi strategik melalui
proses dan sumber daya belajar dan pembelajaran. Dengan definisi tersebut,
teknologi pembelajaran mempunyai tujuan untuk mencapai keberhasilan belajar
sesuai dengan harapan dan sumber daya yang ada saat ini dapat mendukung
penuh proses pembelajaran.

1
2. Makna Konsep – Konsep Kunci dalam Setiap Definisi
a. Konsep Kunci Definisi TP AECT 1994
Menurut AECT 1994 Teknologi Pendidikan merupakan: teori dan praktek,
perancangan, pengembangan, pemanfaatan, manajemen dan evaluasi pada proses
dan sumber untuk belajar. Konsep kunci pada definisi 1994 yaitu studi dan
praktek pembelajaran dalam 5 kawasan, yaitu desain, pengembangan,
penggunaan, manajemen dan evaluasi. Kelima kawasan tersebut saling
mendukung untuk menciptakan hasil belajar dengan merancang ide untuk belajar,
lalu dikembangkan ide tersebut, kemudian digunakan sesuai prosedur, setelah itu
dikelola dan dievaluasi.
b. Konsep Kunci Definisi TP AECT 2004
Definisi Teknologi Pendidikan AECT 2004 mencangkup studi; praktek etis
dalam mendukung pembelajaran dan meningkatkan kinerja; penciptaan,
penggunaan dan pengelolaan teknologi yang tepat guna meningkatkan hasil
belajar dan kinerja; fokus pada usaha pembelajaran; tidak termasuk usaha
– usaha atau fasilitas non pembelajaran.
c. Konsep Kunci Definisi TP AECT 2018
Pada definisi 2018 fokusnya terdapat pada penggunaan cara cara yang
strategis dalam desain, manajemen dan pelaksanaan pembelajaran. Selain
itu, studi dan aplikasi etis dari teori, penelitian dan praktek terbaik.
3. Kawasan atau Bidang Garapan Teknologi Pembelajaran
a. Bidang Garapan TP AECT 1994
Dalam definisi 1994 terdapat lima bidang garapan, yaitu desain,
pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian. Kelima bidang garapan
tersebut saling mendukung dalam mewujudkan kegiatan belajar yang efektif.
a) Kawasan Desain
Untuk mencapai suatu tujuan, diperlukan suatu rencana dalam
menentukan langkah apa saja yang akan ditempuh. Langkah tersebut
harus memiliki indikator yang terstruktur, untuk memastikan sejauh apa
jarak antara perencanaan dengan praktek di lapangan. Kawasan desain
sendiri terdiri dari 4 cangkupan utama, yaitu Desain Sistem
Pembelajaran, Desain Pesan, Strategi Pembelajaran dan
Karakteristik Peserta Didik/
b) Kawasan Pengembangan
Sebuah konsep atau ide memerlukan sentuhan realisasi teknik agar
dapat menjadi kenyataan. Seels dan Richey, 2000:38, kawasan
pengembangan merupakan proses menterjemahkan desain kedalam
bentuk fisik. Kawasan pengembangan terdiri dari 4 cangkupan, yaitu
Teknologi Cetak, Teknologi AudioVisual, Teknologi Berbasis
Komputer dan Teknologi Terpadu.

2
c) Kawasan Pemanfaatan
Dalam meningkatkan keberhasilan pembelajaran, maka perlu adanya
cara untuk memanfaatkan sumber belajar yang ada. “Pemanfaatan adalah
aktifitas menggunakan proses dan sumber belajar untuk belajar” (Seels
dan Richey. 2000:50). Cangkupan kawasan pemanfaatan yaitu
Pemanfaatan Media, Difusi Inovasi, Diseminasi, Implementasi dan
Institusionalisasi.
d) Kawasan Pengelolaan
Mengelola aset untuk kepentingan umum perlu ditindak lanjut,
sehingga dapat berguna dan siap pakai. Secara definisi, pengelolaan
adalan pengendalian teknologi pembelajaran, melalui perencanaan,
pengorganisasian, pengoordinasian dan supervisi (Seels dan Richey.
2000:54). Cangkupan kawasan pengelolaan yaitu Manajemen Proyek,
Manajemen Sumberdaya, Manajemen Sistem Penyampaian dan
Manajemen Informasi.
e) Kawasan Penilaian / Evaluasi
Penilaian merupakan proses mengambil keputusan untuk memenuhi
atau tidaknya suatu proses pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar
yang diharapkan. Cangkupan dalam kawasan penilaian atau evaluasi yaitu
Analisis Masalah, Pengukuran, Evaluasi Formatif dan Evaluasi
Sumatif.
b. Bidang Garapan TP AECT 2004
Pada definisi Teknologi Pembelajaran AECT 2004 tedapat tiga bidang
garapan, yaitu Membuat/Menciptakan, Mengelola dan
Menggunakan/Memanfaatkan.
a) Menciptakan
Istilah menciptakan mengarah pada konsep penelitian, teori dan praktek
yang menghasilkan bahan pembelajaran, lingkungan belajar dan sistem
pengajaran. Berbagai macam kegiatan merancang dan pengembangan
dapat menghasilkan sesuatu hal yang baru, misal bahan pembelajaran,
strategi belajar, prosedur rancangan pembelajaran.
b) Mengelola
Pada bidang ini proses dan sumber yang digunakan untuk meningkatkan
pembelajaran dikelola dengan sebaik mungkin. Misal mengelola bahan
pembelajaran dengan skala yang luas dengan melibatkan banyak ahli
seperti ahli desain, ahli multimedia, ahli pembelajaran.
c) Menggunakan
Dalam bidang garapan penggunaan, sumber dan proses pembelajaran
yang digunakan seperti teori dan praktek dapat digunakan sesuai dengan
kemampuan siswa dan tenaga pengajar. Penggunaan fasilitas belajar
semisal untuk meningkatkan mutu dari teori dan praktek yang akan

3
disampaikan oleh tenaga pelajar dan dapat diterima dengan baik dengan
siswa.

c. Bidang Garapan TP AECT 2018


Pada definisi Teknologi Pendidikan yang dikeluarkan AECT pada tahun 2018
terdapat poin penting yang menjadi bidang garapan. Strategi dalam desain,
manajemen dan pelaksanaan pembelajaran. Strategi adalah rencana yang cermat
mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus (KBBI). Dari segi arti strategi
maka bidang garapan teknologi pembelajaran AECT 2018 berfokus pada desain,
manajemen dan pelaksanaan dengan fokus khusus untuk mencapai hasil terbaik
dalam pembelajaran.
4. Mengatasi Masalah Belajar dengan Teknologi Pembelajaran
Adanya pemanfaatan teknologi pendidikan yang tepat dapat memenuhi tujuan untuk
memajukan kualitas pendidikan. Pemanfaatan teknologi ini akan memberikan
kemudahan – kemudahan secara efektif dan efisien dan juga memberikan solusi bagi
permasalahan yang ada di dunia pendidikan. Kontribusi teknologi pendidikan dalam
pembaruan sistem pendidikan dan pembelajaran dapat dibedakan dalam 5 kategori.
Pertama, menyediakan tenaga profesi yang kompeten untuk memecahkan masalah
belajar. Kedua, pengintegrasian konsep, prinsip dan prosedur dalam sistem pendidikan.
Ketiga, pengembangan sistem pembelajaran yang inovatif. Keempat, penggunaan
teknologi komunikasi dan informasi dalam proses belajar dan pembelajaran. Kelima,
peningkatan kinerja organisasi dan sumber daya manusia agar lebih produktif. Kelima
kategori ini bisa dibedakan tapi tidak terpisahkan karena saling berkaitan dan menunjang.
Dengan kontribusi teknologi pendidikan dalam dunia pendidikan, bahwa teknologi
pendidikan memegang peran penting dalam dunia pendidikan untuk mencapai tujuan
pendidikan yang diharapkan dan untuk memenuhi standar kualitas pendidikan yang bisa
memberikan pengaruh yang baik dan signifikan bagi kemajuan peradaban dimasyarakat.
5. Teknologi Pembelajaran Sebagai Konstruk Teori, Bidang Garapan dan Profesi
A. Konstruk Teori
Untuk menjelaskan Teknologi Pendidikan sebagai konstruk teoritik hanya perlu
kesatuan teori intelektual yang selalu dikembangkan lewat penelitian. Istilah teori
sendiri berlawanan dengan praktek, yaitu prinsip umum yang didukung oleh data
sebagai penjelas terhadap kelompok gejala. Teknologi Pendidikan sendiri adalah
proses kompleks yang terintegrasi meliputi orang, gagasan, prosedur, sarana dan
organisasi untuk menganalisis masalah dan mendesain, melakukan, menilai dan
memanajemen pemecahan masalh dalam segala aspek belajar manusia. Berikut
karakteristik teori sebagai berikut: Adanya suatu gejala, Menjelaskan,
Merangkum, Memberikan orientasi, Mensistematiskan, Mengidentifikasi
kesenjangan, Melahirkan strategi untuk riset, Prediksi.
Paradigma baru pada teknologi pendidikan memberikan suatu pendekatan baru dalam
memecahkan masalah – masalah yang ada pada pendidikan. Namun pendekatan baru
tersebut merupakan penjabaran dan perluasan dari konsep – konsep sebelumnya.
B. Bidang Garapan

4
Teknologi pendidikan sebagai bidang garapan merupakan terapan dari ide dan prinsip
teoritik untuk memecahkan masalah nyata dalam bidang pendidikan dan
pembelajaran. Ada tiga karakteristik tambahan pada bidang garapan, yaitu: teknik
intelektual, aplikasi praktis, keunikan bidang garapan.
Teknik Intelektual pendekatan yang digunakan dalam mencari pemecahan masalah.
Teknologi pendidikan mempunya cara tersendiri dalam pemecahan masalah. Tiap
fungsu pengembangan dan pengelolaan mempunyai teknik sendiri yang masih
berkaitan. Dalam teknologi pendidikan, masalah – masalah yang muncul dapat diatasi
dengan menciptakan metode – metode pemecahan baru, dengan menghasilkan diluar
dugaan berbeda jika didasarkan pada unsur – unsur yang bekerja secara terpisah.
Aplikasi Praktis mencangkup usaha mewujudkan pikiran, ide dan proses. Aplikasi
tersebut menghasilkan produk yang berwujud, contohnya seseorang bereksperimen
sesuai dengan langkah – langkah yang telah ditentukan.
Keunikan menunjukkan bahwa suatu bidang garapan yang memadukan teknik
intelektual dan aplikasi praktis yang diidentifikasi oleh definisi harus merupakan hal
yang unik. Karakteristik harus tercerminkan karena tidak bisa dijumpai pada bidang
lain. Keunikan tersebut dapat menjadi ciri khas tersendiri dalam bidang garapan pada
teknologi pendidikan.
Jadi definisi teknologi pendidikan sebagai bidang garapan pertama harus
mendefinisikan sebagai konstruk teoritik, kemudian mengidentifikasi teknik
intelektual dan aplikasi praktis, lalu menunjukkan keunikan bidang garapan teknologi
pendidikan.
C. Profesi
Untuk mengartikan teknologi sebagai profesi, sebelumnya harus memenuhi syarat –
syarat untuk mendefinisikan bangunan teoritik dan bidang garapan, lalu definisi
tersebut harus mencerminkan semua karakteristik profesi.
Latihan dan Sertifikasi. Latihan dalam jangka waktu lama diperlukan untuk
membentuk seorang profesi dan mengembangkan spesialisasi dan teknis pada profesi
tersebut. Ketentuan tentang sifat latihan ataupun sertifkasi baik melalui peraturan
pemerintah maupun lembaga akreditasi yang meliputi sifat dan isi pendidikan
profesional.
Standar dan Etika. Sekumpulan standar diberikan untuk petunjuk mengenai bahan,
peralatan dan fasilitas yang digunakan oleh orang – orang dalam profesi tersebut.
Namun publikasi kode etik dan buku pentunjuk tentang standart itu sendiri tidak dapat
memberi jaminan apapun.
Kepemimpinan. Jiwa kepemimpinan diperlukan untuk memanfaatkan penemuan –
penemuan yang ada dan melihat kecenderungan di masa depan. Untuk menghindari
banyaknya inovasi dan banyaknya desakan dari luar sehingga sifat kepemimpinan ini
harus datang dari diri sendiri, bukan karena paksaan.
Asosiasi dan Komunikasi. Mengorganisasi profesi yang kuat diperlukan untuk
mengembangkan dan menerapkan karakteristik lainnya, terutama standar dan etika,
kepemimpinan dan latihan. Eksistensi profesi tidak dapat dipercayakan begitu saja
kepada para pelaksana. Komunikasi yang baik diperlukan untuk membangun ikatan
batin antar siswa atau antar sesama profesi.

5
Tanggung Jawab Profesi. Tidak cukup untuk suatu profesi hanya sekeder
menggunakan teknik intelektual untuk dipakskan secara praktis. Profesi juga harus
bertanggung jawab atas penggunaan teknik intelektualnya dalam bekerja di
masyarakat. Seorang profesi harus menjaga apa yang akan dan yang sudah
disampaikan pada masyarakat.
Hubungan dengan Profesi Lain. Mungkin terdapat lebih dari satu profesi yang
bekerja dalam bidang teknologi pendidikan. Hubungan satu sama lain harus baik.
Hubungan ini harus diketahui, diidentifikasi dan dikembangkan.

Anda mungkin juga menyukai