Anda di halaman 1dari 50

Tugas

Teknologi Pendidikan
Nama Kelompok
Veni Wulandari NIM. F2151211005
Faizal NIM. F2151211012
Maria Ana Dwi W.P NIM. F2151211014
Anwar Deli NIM. F2151211023
Citra Leonie NIM. F2151211029
Suniwati NIM. F2151211031
2

3
Desain
Pembelajaran

4
“ Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain,
pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan serta evaluasi proses dan sumber
untuk belajar.

5
Berdasarkan pandangan tentang sejarah
teknologi Pembelajaran, Saettler (1990)
berpendapat teknologi sebagai upaya yang
lebih terpusat pada peningkatan keterampilan
dan organisasi kerja dibandingkandengan
mesin dan peralatan.

6
“ Demikian pula Heinich, Molenda dan Russell (1993) mendefinisikan teknologi
pembelajaran sebagai penerapan pengetahuan ilmiah tentang proses belajar pada manusia
dalam tugas praktis belajar dan mengajar.

7
Menurut definisi 1994 Teknologi
Pembelajaran adalah teori dan praktek dalam
desain, pengembangan, pemanfaatan,
pengelolaan dan penilaian proses dan sumber
untuk belajar.

8
“ Definisi AECT 1994 yaitu Teknologi Pembelajaran adalah teori dan praktek
dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, serta evaluasi
tentang proses dan sumber untuk belajar.

9
Kawasan desain memiliki asal usul dari gerakan
psikologi pembelajaran. Melalui Jim Finn dan
Leonard Silvern, pendekatan sistem
pembelajaran secara bertahap mulai
berkembang menjadi suatu metodologi dan
mulai memasukkan gagasan dari psikologi
pembelajaran.

10
“ Demikian juga Gagne dan briggs pada tahun 1960an telah menggabungkan
keahlian psikologi pembelajaran dengan bakat dalam desain sistem yang
membuat konsep pembelajaran menjadi hidup.

11
Desain adalah proses untuk menentukan kondisi
belajar dengan tujuan untuk menciptakan
strategi dan produk.

12

Kawasan ini mencakup penerapan dari gagasan,
prinsip dan tata cara dalam melakukan
perencanaan untuk kegiatan pembelajaran yang
dilakukan secara terurut menurut system. Dengan
kata lain kawasan design adalah metode yang
digunakan untuk menentukan suasana belajar
untuk mencapai strategi dan hasil dari
pembelajaran.
13
Kawasan perencanaan (design) memiliki cikal
bakal dari gerakan pesikologi pembelajaran
yang terdapat faktor-faktor pemicu sebagai
berikut

14

a. Terdapat pada artikel dari B.F Skinner yang dikutip oleh

b.
Warsita yaitu teori pembelajaran berprogram.
Dalam bukunya Herbert Simon yang dikutip Warsita yang
memaparkan karakter umum dari ilmu pengetahuan
tentang design.
c. Menurut Warsita Adanya pusat-pusat desain bahan
pembelajaran dan terprogram, misalnya Universitas
Pittsburgh pada tahun 1960an.

15
Kawasan desain
● Desain sistem pembelajaran,
● Desain pesan,
● Strategi pembelajaran, dan
● Karateristik pemelajar

16
Terima Kasih
Ada Pertanyaan?

17
Kawasan Desain
Implementasinya Dalam Pembelajaran tatap Muka

TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
KAWASAN DESAIN DALAM TEKNOLOGI
PEMBELAJARAN

A.  Desain Sistem Pembelajaran Tatap Muka

 Desain sistem pembelajaran yaitu prosedur yang terorganisasi, meliputi :


langkah-langkah :

1) penganalisaan (proses perumusan apa yang akan dipelajari);


2) perancangan (proses penjabaran bagaimana cara
mempelajarinya);
3) pengembangan (proses penulisan dan pembuatan atau
produksi bahan-bahan pelajaran);
4) pelaksanaan/aplikasi (pemanfaatan bahan dan strategi) dan
5) penilaian (proses penentuan ketepatan pembelajaran).
Desain Pembelajaran
Tatap Muka
Desain sistem pembelajaran tatap muka biasanya merupakan
prosedur linier dan interaktif yang menuntut kecermatan dan
kemantapan.

Agar dapat berfungsi sebagai alat untuk saling mengontrol, semua


PowerPoint
langkah-langkah tersebut harus tuntas. Dalam desain sistem
Presentatio
n
pembelajaran, proses sama pentingnya dengan produk, sebab
kepercayaan atas produk berlandaskan pada proses.
Tokoh Desain Pembelajaran

 Menurut Twelker, Urbach, Buck (1972)


 Suparman (2004)
 Bambang Warsito (2008:23)
 pengembangan instruksional desain pembelajaran adalah suatu cara yang
sistematis untuk mengidentifikasi, mengembangkan, dan mengevaluasi satu
set bahan dan strategi pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu.
 Wujud pengembangan instruksional adalah produksi dan penggunaan media
instruksional, evaluasi instruksional dan pengelolaan instruksional. Jadi
pengembangan instruksional merupakan salah satu teknologi perangkat lunak
(sofware technology) yang canggih untuk membangun sistem instruksional
yang berkualitas tinggi (Suparman, 2004 dalam Bambag Warsito, 2008:23).
Content Here
You can simply impress your audience and add a unique zing and
appeal to your Presentations. Get a modern PowerPoint
Presentation that is beautifully designed. I hope and I believe that
this Template will your Time, Money and Reputation. Easy to
change colors, photos and Text. Get a modern PowerPoint
Presentation that is beautifully designed.

Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully


designed.
Model Dalam Desain Pembelajaran Tatap Muka
 Dalam desain pembelajaran dikenal beberapa model yang dikemukakan oleh para ahli. Secara
umum, model desain pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam model berorientasi kelas,
model berorientasi sistem, model berorientasi produk, model prosedural dan model melingkar.
 Model berorientasi kelas biasanya ditujukan untuk mendesain pembelajaran level mikro
(kelas) yang hanya dilakukan setiap dua jam pelajaran atau lebih. Contohnya adalah model
ASSURE.
 Model berorientasi produk adalah model desain pembelajaran untuk menghasilkann suatu
produk, biasanya media pembelajaran, misalnya video pembelajaran, multimedia
pembelajaran, atau modul. Contoh modelnya adalah model hannafin and peck.
 Satu lagi adalah model beroreintasi sistem yaitu model desain pembelajaran untuk
menghasilkan suatu sistem pembelajaran yang cakupannya luas, seperti desain sistem suatu
pelatihan, kurikulum sekiolah, dll. contohnya adalah model ADDIE. Selain itu ada pula yang
biasa kita sebut sebagai model prosedural dan model melingkar.  Contoh dari model
prosedural adalah model Dick and Carrey sementara contoh model melingkar adalah model
Kemp.
Kelebihan Penggunaan Model Dalam Desain
Pembelajaran Tatap Muka

Adanya variasi model yang ada ini sebenarnya juga dapat


menguntungkan, beberapa keuntungan itu antara lain adalah dapat
memilih dan menerapkan salah satu model desain pembelajaran yang
sesuai dengan karakteristik yang dihadapi di lapangan, selain itu juga,
dapat dikembangkan dan dibuat model turunan dari model-model yang
telah ada, ataupun  juga dapat diteliti dan dikembangkan desain yang
telah ada untuk dicobakan dan diperbaiki. Beberapa contoh dari model-
model diatas akan diuraikan secara lebih jelas berikut ini:
Model Dick and Carrey
 Salah satu model desain pembelajaran adalah model Dick and Carey (1985).
Model ini termasuk ke dalam model prosedural. Langkah–langkah Desain
Pembelajaran menurut Dick and Carey adalah:
1) Mengidentifikasikan tujuan umum pembelajaran.
2) Melaksanakan analisi pembelajaran
3) Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa
4) Merumuskan tujuan performansi
5) Mengembangkan butir–butir tes acuan patokan
6) Mengembangkan strategi pembelajaran
7) Mengembangkan dan memilih materi pembelajaran
8) Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif
9) Merevisi bahan pembelajaran
10) Mendesain dan melaksanakan evaluasi sumatif.
Kelebihan Model Dick and Carey

Model Dick and Carey bagi perancang pemula sangat cocok sebagai
dasar untuk mempelajari model desain yang lain. Kesepuluh langkah
pada model Dick and Carey menunjukan hubungan yang sangat jelas,
dan tidak terputus antara
PowerPoint
Presentatio
langkah yang satu dengan yangn lainya.Langkah awal pada model
Dick and Carey adalah mengidentifikasi tujuan pembelajaran.
Langkah ini sangat sesuai dengan kurikulum perguruan tinggi
maupun sekolah menengah dan sekolah dasar, khususnya dalam mata
pelajaran tertentu di mana tujuan pembelajaran pada kurikulum agar
dapat melahirkan suatu rancangan pembangunan.
Model Dick and Carrey
 Penggunaan model Dick and Carey dalam pengembangan suatu mata pelajaran
dimaksudkan agar :

• pada awal proses pembelajaran anak didik atau siswa dapat mengetahui dan
mampumelakukan hal–hal yang berkaitan dengan materi pada akhir
pembelajaran,

• adanya pertautan antara tiap kompone nkhususnya strategi pembelajaran dan


hasil pembelajaran yang dikehendaki,

3) menerangkan langkah–langkah yang perlu dilakukan dalam


melakukan perencanaan desain pembelajaran.
Model Kemp
Model Kemp termasuk ke dalam contoh model melingkar. Secara
singkat, menurut model ini terdapat beberapa langkah dalam
penyusunan sebuah bahan ajar, yaitu:
1)Menentukan tujuan dan daftar topik, menetapkan
tujuan umum untuk pembelajaran tiap topiknya;
• Menganalisis karakteristik pelajar, untuk siapa
pembelajaran tersebut didesain;
PowerPoint
• Menetapkan tujuan pembelajaran
Presentatio
yang ingin dicapai
n
dengan syarat dampaknya dapat dijadikan tolak ukur
perilaku pelajar;
• Menentukan isi materi pelajaran yang dapat
mendukung tiaptujuan;
• Pengembangan prapenilaian/ penilaian awal untuk
menentukan latar belakang pelajar dan pemberian
level pengetahuan terhadap suatu topik;
Model Kemp

6) Memilih aktivitas pembelajaran dan sumber


pembelajaran yang menyenangkan atau menentukan strategi
belajar-mengajar, jadi siswa siswa akan mudah menyelesaikan
tujuan yang diharapkan;
7)Mengkoordinasi dukungan pelayanan atau sarana penunjang
yang meliputi personalia, fasilitas-fasilitas, perlengkapan, dan
jadwal untuk melaksanakan rencana pembelajaran;
•Mengevaluasi pembelajaran siswa dengan syarat mereka
menyelesaikan pembelajaran serta melihat kesalahankesalahan
dan peninjauan kembali beberapa fase dari perencanaan yang
membutuhkan perbaikan yang terus menerus, evaluasi yang
dilakukan berupa evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.
.
TERI MA KASIH
KAWASAN DESAIN IMPLEMENTASINYA
DALAM PEMBELAJARAN BLENDED
LEARNING
KAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS BLENDED
LEARNING DIMULAI
Pembelajaran berbasis blended learning dimulai sejak ditemukan
komputer, walaupun sebelum itu juga sudah terjadi adanya kombinasi
(blended).
Masa Pandemi yang terjadi sejak awal tahun 2020 membuat blended
learning semakin dikenal dan menjadi pilihan pembelajaran yang lebih
efektif
Saat ini pembelajaran berbasis blended learning dilakukan dengan
menggabungkan pembelajaran tatap muka, teknologi cetak, teknologi
audio, teknologi audio visual, teknologi komputer, dan teknologi m-
learning (mobile learning).
32
Apa itu Pembelajaran Blended Learning
Model pembelajaran Blended Learning adalah model
pembelajaran yang mengkombinasikan antara pembelajaran
tatap muka (konvensional) dan pembelajaran secara daring
(online). Pembelajaran ini menggabungkan berbagai
teknologi, strategi pembelajaran dan metode penyampaian
dalam mencapai tujuan meningkatkan hasil belajar dan
pengalaman peserta didik

33
Sintaks atau langkah-langkah dari model pembelajaran
Blended Learning (Ramsay: 2001) adalah sebagai berikut:
1. Pencarian informasi secara online maupun offline dengan
berdasarkan pada relevansi,validitas, realibilitas konten dan kejelasan
akademis,
2. Menemukan, memahami, dan mengkonfrontasikan ide atau gagasan,
3. Menginterpretasikan informasi atau pengetahuan dari berbagai
sumber yang telah dicari dari berbagai sumber,
4. Mengkomunikasikan ide atau gagasan hasil interpretasinya
menggunakan fasilitas online atau offline,
5. Mengkontruksikan pengetahuan melalui proses asimilasi dan
akomodasi dari hasil analisis, diskusi, dan penarikan kesimpulan dari
informasi yang diperoleh menggunakan fasilitas online atau offline
34
Dari sintaks dari model pembelajaran Blended Learning dapat
desain langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai
berikut:
1. Pembelajaran dapat dimulai dengan tatap muka ataupun
sepenuhnya online.
2. Memberikan arahan terhadap peserta didik untuk
melakukan pencarian informasi dari berbagai sumber.
3. Peserta didik memahami dan menginterpretasikan,
mengkomunikasikan dan mengkontruksikan pengetahuan
serta menarik kesimpulan dari ide atau gagasan dari
sumber yang telah ditemukan menggunakan fasilitas
online atau offline.

35
Contoh implementasi desain pembelajaran yang dilakukan dalam
pembelajaran Blended Learning pada mata pelajaran Dasar Desain
Grafis Pengenalan Tool Pengolah Gambar Vektor di kelas X Multimedia
SMK.
1. Pembelajaran dimulai pemberian materi secara online melalui
claas room. Materi diberikan dalam bentuk pdf didukung dengan
video untuk meningkatkan pemahaman peserta didik
2. Memberikan arahan terhadap peserta didik untuk melakukan
pencarian informasi dari berbagai sumber, serta mengadakan
tanya jawab melalui forum class room.
3. Pertemuan selanjutnya dilakukan secara offline untuk melatih
keterampilan penggunaan aplikasi pengolah gambar vektor
4. Peserta didik memahami dan menginterpretasikan,
mengkomunikasikan dan mengkontruksikan pengetahuan serta
menarik kesimpulan dari ide atau gagasan dari sumber yang
telah ditemukan menggunakan fasilitas online atau offline.
36
Kelebihan Blended Learning
Penyampaian pembelajaran dapat dilaksanakan kapan saja dan dimana saja dengan
memanfaatkan sistem jaringan internet
Peserta didik dapat belajar secara mandiri dengan mempelajari materi telah
tersedia secara online
kegiatan diskusi berlangsung secara online/offline dan dapat berlangsung diluar jam
pelajaran
pengajar atau dosen dapat mengelola dan mengontrol pembelajaran yang dilakukan
peserta didik diluar jam pelajaran
pengajar dapat meminta peserta didik mengkaji materi dan menyiapkan tugas-tugas
pendukung sebelum pembelajaran tatap muka berlangsung
pengajar dapat menyelenggarakan kuis, memberikan balikan, dan memanfaatkan
hasil tes dengan efektif
peserta didik dapat saling berbagi file dengan peserta didik lainnya
pembelajaran menjadi luwes dan tidak kaku 37
Kelemahan dari Blended Learning
adalah membutuhkan media yang sangat
beragam, sehingga sulit diterapkan apabila sarana
dan prasarana tidak mendukung. Selain itu
kondisi yang ada menunjukkan tidak meratanya
fasilitas yang dimiliki peserta didik, seperti
komputer dan akses internet

38
IMPLEMENTAS
I DALAM
PEMBELAJARA
N ONLINE
IMPLEMENTASI
DALAM MODEL
PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN DI
ONLINE MANA HAMPIR
 MODEL SELURUH MATERI
PEMBELAJ BELAJAR DI
SAMPAIKAN
AR A N
ONLINE DAN TIDAK
ONLINE ADA TATAP MUKA
40
 KARAKTERISTIK
PEMBELAJARAN
ONLINE
1. Aktivitas pembelajaran dimediasi oleh portal web melalui jaringan
internet.
2. Tersedianya berbagai jenis interaksi, seperti: Pendidik dan
peserta didik, pendidik dan materi pembelajaran, peserta didik
dan materi pembelajaran, serta peserta didik dan peserta didik
lainnya.
3. Terciptanya komunikasi dua arah.
4. Keterbatasan jarak, lokasi, dan waktu bukan menjadi
permasalahan
5. Terdapat dua jenis komunikasi, yaitu synchronous (tatap muka)
dan asynchronous (tanpa tatap muka).
komponen model pembelajaran online yang terdiri dari model
pedagogik, strategi pembelajaran, dan teknologi belajar.

pola kedua merupakan proses sistematik pengembangan model


pembelajaran online yang terdiri dari eksplorasi, rancangan,
dan evaluasi.
Penerapan
Pembelajaran Online

1. Menggunakan Aplikasi Zoom Google


Classroom dan Google Meet
2. Menggunakan Web
3. Menggunakan Media Sosial
Kelebihan Model Kekurangan Model
Pembelajaran Online Pembelajaran Online

1. Dapat diakses dengan 1. Keterbatasan akses


mudah internet
2. Biaya lebih 2. Berkurangnya interaksi
dengan pengajar
terjangkau
3.  Pemahaman terhadap
3. Waktu belajar materi
fleksibel 4. Minimnya Pengawasan
4. Wawasan yang luas dalam Belajar
IMPLEMENTASI DALAM
PEMBELAJARAN ONLINE
1. Melakukan Analisa
2. Membangun Grand Design
3. Menyiapkan Fasilitas Penunjang
4. Menyiapkan SDM Pelaksana
5. Pemilihan dan Implementasi Teknologi
6. Meluncurkan Sistem

45
2. Membangun Grand Design

• Berdasarkan hasil analisa, pihak sekolah bisa membuat grand design siste
online.
• Grand design tersebut mencakup: desain sistem, mekanisme pelaksanaan
pengelolaan, dan mekanisme pembayaran.

46
3. Menyiapkan Fasilitas Penunjang

• Setelah grand design selesai dibuat, pihak sekolah harus mulai melaksana
pengadaan sarana prasarana untuk menunjang program ini.
• Meski pembelajaran bersifat online, pihak sekolah tetap perlu menyiapka
sekolah.
• Fasilitas yang dibutuhkan pada program ini mencakup perangkat kompute
internet, dll.

47
4. Menyiapkan SDM Pelaksana

• Tahap selanjutnya, sekolah bisa mempersiapkan SDM pelaksana dengan pa


dan skill yang dibutuhkan.
• SDM pelaksana harus memiliki paradigma bahwa nantinya pembelajaran ha
peserta didik.
• Sistem pembelajaran ini juga harus bisa mendukung konsep pembelajaran
• Selain itu, penerapan sistem ini juga akan mengubah budaya kerja.
• Selanjutnya, pihak sekolah bisa memberi pelatihan pada tiap guru dan staf
• Menggunakan hardware dan software dengan baik,
• Mengelola konten pembelajaran, 48
5. Pemilihan dan Implementasi Teknologi

• Pembelajaran berbasis online tentu saja membutuhkan suatu sistem untu


• Pihak sekolah biasanya tidak berkapasitas untuk membuat sistem sendiri.
pihak sekolah bisa memilih produk Learning Management System (LMS) t
• LMS adalah sebuah sistem untuk menunjang pelaksanaan e-learning.
• Pihak sekolah bisa memilih produk LMS yang sesuai kebutuhan sekolah. S
LMS, pembiayaan juga perlu jadi bahan pertimbangan.
• Setelah memilih, LMS bisa segera diimplementasikan. Penyedia LMS biasa
membantu proses instalasi.
• Pada proses instalasi, pihak sekolah harus mengutus teknisi untuk49supaya
6. Meluncurkan Sistem

• Setelah sistem selesai diinstalasi, pihak sekolah bisa meluncurkan sistem d


mengimplementasikan pada pembelajaran.
• Setiap pihak harus bisa menjalankan program pembelajaran sesuai rancan
design yang sudah dibuat di awal.
• Pada awal implementasi, mungkin akan terjadi sejumlah masalah. Teknisi
sekolah harus siap sedia memberi bantuan.
• Seiring berjalannya waktu, para guru juga harus bisa menguasai sistem te
mengatasi masalah sederhana pada sistem.

50

Anda mungkin juga menyukai