Anda di halaman 1dari 76

Teknologi Pembelajaran

Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

| -i-

Teknologi Pembelajaran

hATA mbkdAkTAo
Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
sehingga dengan Ijin dan Ridho-Nya, Makalah tentang
Bidang Garap Tekn
ologi Pembelajaran Menurut AECT
1994 inidapat diselesaikan oleh penulis.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kuliah pada
Mata Kuliah Teknologi Pembelajaran, Program Doktor
(S3) Teknologi Pembelajaran (TEP) Universitas Negeri
Malang. Materi pada makalah ini disajikan secara
sistematik dan ringkas.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Bapak
Dr. Wasis D Dwiyogo, M.Pd. sebagai dosen Pembina
Mata

Kuliah

Teknologi

Pembelajaran

membimbing penulis hingga berhasil

yang

telah

menyelesaikan

makalah yang masih sederhana ini. Kritik dan saran


yang bersifat konstuktif sangatlah Penulis harapkan demi
penyempurnaan lebih lanjut.
Malang, Oktober 2013
Penulis
- ii - | Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

Teknologi Pembelajaran

ABpToAh
Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap
Menurut AECT 1994
Oleh : Siyamta, MT.

Teknologi pendidikan merupakan proses yang kompleks


dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide,
peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah,
mencari jalan pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah yang
menyangkut semua aspek belajar manusia.
Tulisan ini mencoba untuk mengupas tentang bidang
garap Teknologi Pembelajaran. Bidang garap Teknologi
Pembelajaran sebenarnya sangat luas, misalnya
menurut AECT 1977, AECT 1994, AECT 2004 atau
lainnya, maka pada kali ini penulis hanya menitikberatkan pada bidang garap Teknologi Pembelajaran
menurut AECT 1994.
Menurut AECT 1994, maka bidang garap TEP terdapat
5 kawasan yaitu : Desain, Pengembangan, Pemanfaatan, Pengelolaan dan Evaluasi.
Kata Kunci: Teknologi Pembelajaran, Bidang Garap,
Desain, Pengembangan, Pemanfaatan, Pengelolaan,
Evaluasi

Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

| -iii-

Teknologi Pembelajaran

aAFTAo fpf
KATA PENGANTAR......................................................ii
ABSTRAK..................................................................... iii
DAFTAR ISI..................................................................iv
BAB I Pendahuluan.....................................................1
BAB II Konsep Teknologi Pendidikan.......................3
BAB III Bidang Garap Teknologi Pendidikan..............7
BAB IV Kawasan Desain............................................11
BAB V Kawasan Pengembangan ..............................18
BAB VI Kawasan Pemanfaatan..................................29
BAB VII Kawasan Pengelolaan..................................36
BAB VIII Kawasan Evaluasi .......................................41
DAFTAR PUSTAKA ....................................................45
LAMPIRAN SLIDE PRESENTASI ...............................46
Biografi Penulis..........................................................69
Lembar Catatan..........................................................70

- iv - | Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

Teknologi Pembelajaran

BAB f mendahuluan
Teknologi pendidikan merupakan proses yang kompleks
dan terpadu

yang melibatkan orang, prosedur, ide,

peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah,


mencari jalan pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi,

dan

mengelola

menyangkut

pemecahan

semua

aspek

masalah

belajar

yang

manusia.

Teknologi pendidikan dapat dipandang dari berbagai sisi.


Cara

pandang

tersebut

melandasi

langkah

gerak

teknologi pendidikan dalam dunia pendidikan. Teknologi


pendidikan dapat dipandang sebagai suatu disiplin ilmu,
bidang garapan, dan profesi. Masing-masing sudut
pandang memiliki syarat-syarat tersendiri dan teknologi
pendidikan sudah memenuhi seluruh persyaratan ditinjau
dari ketiga visi tadi.
Peningkatan teknologi

pendidikan sebagai ilmu dan

profesi ditentukan oleh kawasan dan bidang garapan.


Bidang

garapan

membuktikan

dan

mengembangkan,

menerapkan,

memperbaiki

berdasarkan

teori

masukan dari lapangan.

Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

| -1-

Teknologi Pembelajaran

Teknologi

pendidikan

dalam

arti

sempit

merupakan media pendidikan yaitu hasil

dapat

teknologi

sebagai alat bantu dalam pendidikan agar berhasil guna,


efisien dan efektif. Teknologi dalam arti luas menurut
Association

for

Educational

Communication

and

Technology (AECT) adalah proses yang kompleks dan


terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan
dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari
jalan

pemecahan,

mengelola

melaksanakan

pemecahan

masalah

evaluasi

yang

dan

menyangkut

semua aspek belajar manusia.


Dari pengertian Teknologi Pembelajaran tersebut dapat
dipahami

bahwa

ruang

lingkupnya

sangat

luas,

mencakup semua faktor yang terkait dan terlibat dalam


proses pendidikan.

- 2 - | Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

Teknologi Pembelajaran

BAB ff honsep Teknologi


mendidikan
Definisi awal Teknologi Pendidikan adalah komunikasi

audiovisual. Ely (1963) mengemukakan Audiovisual


communication is that branch of educational theory and
practice primarily concerned with the design and use of
messages, which control the learning process.
Audiovisual adalah cabang teori pendidikan dan praktik
utama terfokus dengan perancangan dan penggunaan
pesan, dimana mengatur proses pembelajaran. Konsep
ini umumnya memandang Teknologi Pendidikan sebagai
sinonim dengan pengajaran dan komunikasi audiovisual.
Dari AECT Komite Definisi (1972) Educational
Technology is a field involved in the facilitation of human
learning

through

the

systematic

identification,

development, organization, and utilization of learning


resources and through the
processes (AECT 1972).

management of these

Teknologi pendidikan adalah bidang garapan yang


dilibatkan dalam memfasilitas belajar manusia melalui
indentifikasi sistematis, pengembangan, oraganiasai dan
Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

| -3-

Teknologi Pembelajaran

penggunaan sumber belajar dan melalui manajemen


dalam prosesnya. Mitchele (1972) menjelaskan
Teknologi pendidikan suatu studi praktek tentang
(dalam hal pendidikan) dengan semua aspek organisasi
dan potensinya untuk diikuti hasil pendidikan (Luppicini,
R. 2005). Selanjuutnya rumusan pada

tahun 1977

Educational technology is a complex and integrated


process, involving people, procedures, ideas, devices,
and organization for analyzing problems and devising,
implementing, evaluating, and managing solutions to
those problems,

involved in all

aspects of human

learning (AECT 1977, Luppicini, R. 2005 ).


Teknologi Pendidikan adalah proses yang rumit dan
terpadu, melibatkan orang, prosedur, peralatan, dan
organisasi untuk megnanalisis dan mengolah masalah,
kemudian menerapkan, mengevaluasi dan mengelola
pemeahan masalah pada situasi dimana proses belajar
terarah dan terpantau.
Tahun 1994 AECT mengeluarkan definisi lagi yang
ditulis oleh Seels dan Richey dalam buku Instructional
technology: The definition and domains of the field.
- 4 - | Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

Teknologi Pembelajaran

Menyebutkan instructional

technology is the thory and


practice

of

design,

development,

utilization,

management, and evaluastion of process and resources


for learning. Teknologi Pembelajaran adalah teori dan
praktek dari perancangan pengembangan, pemanfaatan,
manajemen dan evaluasi pada proses dan sumber untuk
belajar.
Definisi terbaru pada tahun 2004 dikeluarkan lagi oleh
AECT Instructional Technology yaitu
the study and
ethical practice of facilitating learning and improving
performance

by

creating,

managing
processes and resources

appropriate technological
(AECT, 2004).

using,

Konsep definisi

and

versi AECT

2004,

bahwa Teknologi Pendidikan adalah studi dan praktek


etis dalam upaya memfasilitasi
meningkatkan

kinerja

dengan

pembelajaran dan
cara

menciptakan,

menggunakan/memanfaatkan, dan mengelola proses


dan sumber-sumber teknologi yang tepat. Jelas, tujuan
utamanya masih tetap untuk memfasilitasi pembelajaran
(agar efektif, efisien dan menarik) dan meningkatkan
kinerja. Definisi pada tahun 2008 juga masih sama yang
dikeluarkan

oleh

AECT

pada

tahun

2004

Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

yang
| -5-

Teknologi Pembelajaran

dikemukakan oleh Januszewski, & M. Molenda pada


buku Definition. In A. Januszewski, & M. Molenda (Eds.),
Educational

Technology:

Definition

with

Commentary.
Konsep

teknologi

sepanjang
berkembang.

bidang
Dalam

pendidikan
dimiliki,
konsep

telah
dan
hari

berkembang

mereka
ini,

terus

Teknologi

Pendidikan dapat didefinisikan sebagai suatu konsep


abstrak atau sebagai bidang praktik atau garapan.

- 6 - | Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

Teknologi Pembelajaran

BAB fff Bidang darap Teknologi


mendidikan
Bidang

garapan

adalah

suatu

bidang

yang

berkepentingan dengan kegiatan belajar yang secara


sistematis

mengidentifikasikan,

mengembangkan,

mengorganisasikan, serta menggunakan segala macam


sumber belajar,

termasuk pengelolahan dari proses

kegiatan.
Tiga bidang garapan teknologi pembelajaran, yaitu :
a. Terikat oleh kerangka teori yang terus berkembang
sejalan

dengan

berbagai

hasil

penelitian

yang

menyangkut kegiatan mengidentifikasi masalah tindak


belajar

manusia

dari

berbagai

aspek

serta

pemecahannya dengan mendayagunakan berbagai


sumber belajar secara maksimal.
b. Menggunakan pendekatan system dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah tindak belajar.
c. Keunikan karena efek synergistic yang diperoleh dari
aplikasi proses yang rumit dan terpadu

dalam

memanfaatkan sumber belajar untuk memecahkan


masalah tindak belajar manusia.
Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

| -7-

Teknologi Pembelajaran

Dalam

definisi

tahun

1994

dirumuskan

berlandaskan lima bidang garapan


pembelajaran,

yaitu

Desain,

dengan

bagi teknologi
Pengembangan,

Pemanfaatan, Pengelolaan, dan Penilaian. Kelima hal ini


merupakan kawasan dari bidang teknologi pendidian,
seperti ditunjukkan pada gambar berikut ini.

Gambar 3.1. Bidang garap TEP menurut AECT 1994


Dalam mencapai suatu tujuan, diperlukan perencanaan
dalam menentukan

langkah apa saja yang dapat

ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut. Langkah yang


diupayakan tersebut hendaklah memiliki indikator yang
terukur, untuk memastikan sejauhmana kesenjangan
- 8 - | Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

Teknologi Pembelajaran

antara perencanaan dengan praktek di lapangan. Ketika


upaya dalam mencapai tujuan dapat berjalan dengan
optimal, maka secara otomatis mendekatkan kita pada
pencapaian tujuan.
Analogi di atas sejalan dengan penerapan teknologi
pembelajaran,

khususnya

dalam

kawasan

desain.

Kawasan desain merupakan salah satu sub dari lima


kawasan dalam teknologi pembelajaran menurut AECT
1994. Fokus dalam kawasan desain meliputi segenap
langkah

perencanaan

yang

dibutuhkan

untuk

mewujudkan kegiatan pembelajaran yang efektif.


Menurut Seels dan Richey (2000: 31), kawasan desain
mencakup penerapan berbagai

teori, prinsip, dan

prosedur

perencanaan

dalam

melakukan

atau

mendesain suatu program atau kegiatan pembelajaran


yang dilakukan secara sistemis dan sistematis.

Fungsi Kawasan
Untuk

menyempurnakan

perumusan

definisi

suatu

bidang, maka harus dikembangkan suatu cara untuk


Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

| -9-

Teknologi Pembelajaran

mengidentifikasi

dan

mengorganisasikan

hubungan-

hubungan yang timbul dari teori dan praktek.


Feishmen dan Quaintance (1984) merangkum beberapa
keuntungan

potensial

dari

pengembangan

suatu

taksonomi tentang kinerja manusia, antara lain :


a. membantu dalam melakukan reviu pustaka
b. membuka peluang untuk tugas-tugas baru
c. memaparkan jurang pemisah dalam pengetahuan
dengan mengutarakan kategori dan sub-kategori
pengetahuan, mengungkapkan lubang-lubang dalam
penelitian, dan meningkatkan diskusi teoritikal atau
penilaian.
d. Untuk membantu pengembangan teori dengan jalan
mengevaluasi

seberapa

jauh

keberhasilan

mengorganisasikan data observasi

teori

sebagai hasil

penelitian dalam bidang teknologi pembelajaran.

- 10 - | Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

Teknologi Pembelajaran

BAB fs hawasan aesain


Dalam mencapai suatu tujuan, diperlukan perencanaan
dalam menentukan

langkah apa saja yang dapat

ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut. Langkah yang


diupayakan tersebut hendaklah memiliki indikator yang
terukur, untuk memastikan sejauhmana kesenjangan
antara perencanaan dengan praktek di lapangan. Ketika
upaya dalam mencapai tujuan dapat berjalan dengan
optimal, maka secara otomatis mendekatkan kita pada
pencapaian tujuan.
Analogi di atas sejalan dengan penerapan teknologi
pembelajaran,

khususnya

dalam

kawasan

desain.

Kawasan desain merupakan salah satu sub dari lima


kawasan dalam teknologi pembelajaran menurut AECT
1994. Fokus dalam kawasan desain meliputi segenap
langkah

perencanaan

mewujudkan

kegiatan

yang

dibutuhkan

pembelajaran

yang

untuk
efektif.

Menurut Seels dan Richey (2000: 31), kawasan desain


mencakup penerapan berbagai

teori, prinsip, dan

prosedur

perencanaan

dalam

melakukan

atau

mendesain suatu program atau kegiatan pembelajaran


Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

| -11-

Teknologi Pembelajaran

yang

dilakukan

secara

sistemis

dan

sistematis.

Kawasan desain terdiri dari 4 cakupan utama, seperti


pada gambar berikut ini.

DESAIN

Desain Sistem
Pembelajaran
Desain Pesan
Strategi Pembelajaran
Karakteristik Peserta Didik
Gambar 4.1. Kawasan Desain

Desain Sistem Pembelajaran


Desain sistem pembelajaran adalah

prosedur yang

terorganisasi dan sistematis untuk :


a. Penganalisaan (proses perumusan apa yang akan
dipelajari).
b. Perancangan (proses penjabaran bagaimana

cara

mempelajarinya).
c. Pengembangan (proses penulisan dan pembuatan
atau produksi bahan-bahan belajar).
- 12 - | Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

Teknologi Pembelajaran

d. Pelaksanaan (pemanfaatan bahan dan strategi


e. Penilaian (proses penentuan ketepatan pembelajaran
(Seels dan Richey, 2000: 33)
Segala sesuatu perlu untuk direncanakan secara baik,
termasuk

pembelajaran.

Prosedur

yang

digunakan

dalam desain sistem pembelajaran dimaksudkan untuk


menghasilkan kegiatan pembelajaran yang efektif dan
efisien.
Para

pakar

teknolog

mengembangkan

pendidikan

berbagai

model

telah

banyak

desain

sistem

pembelajaran, baik model desain makro (meliputi satu


rentang

waktu

kegiatan pendidikan

dan

pelatihan

tertentu) ataupun model desain mikro (meliputi satu


pertemuan kegiatan pembelajaran). Dalam penggunaan
model

tersebut,

disesuaikan

dengan

kebutuhan

pembelajaran yang akan diselenggarakan.


Desain Pesan
Desain pesan yaitu perencanaan untuk merekayasa
bentuk fisik dari pesan agar terjadi komunikasi antara
pengirim dan penerima, dengan memperhatikan prinsipTeknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

| -13-

Teknologi Pembelajaran

prinsip perhatian, persepsi, dan daya tangkap (Seels dan


Richey, 2000: 33-34).
Pola desain pesan dirancang dengan maksud untuk
menarik titik relevansi antara kemampuan peserta didik
yang ingin dikembangkan dengan tindakan yang akan
diberikan. Tindakan yang diberikan tersebut berupa
menentukan sumber belajar dan pola penyajiannya,
dengan menggunakan alat, bahan, teknik, orang, pesan,
dan lingkungan. Menurut Warsita (2009:24), terdapat
beberapa prinsip dalam desain pesan

yang perlu

diperhatikan agar dapat berjalan dengan efektif, yakni :


a. Kesiapan dan motivasi (readiness and motivation)
b. Penggunaan

alat

pemusat

perhatian

(attention

directing devices)
c. Partisipasi

aktif

peserta

didik

(students

active

spesifikasi

untuk

participation)
d. Perulangan (repetition)
e. Umpan balik (feedback)
Strategi Pembelajaran
Strategi

pembelajaran

adalah

menyeleksi serta mengurutkan peristiwa belajar atau


- 14 - | Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

Teknologi Pembelajaran

kegiatan pembelajaran

dalam suatu mata pelajaran

(Seels dan Richey, 2000: 34). Strategi pembelajaran


menjawab pertanyaan mengenai hal apa saja yang
harus dilakukan oleh pendidik didalam kelas dalam
membelajarkan peserta didik, agar materi pelajaran yang
diharapkan dapat dikuasai oleh peserta didik dapat
diterima dengan baik. Prosedur yang perlu dilakukan
dalam strategi pembelajaran, meliputi:
a. Urutan kegiatan pembelajaran, yaitu urutan kegiatan
pendidik

dalam menyampaikan

materi pelajaran

kepada peserta didik


b. Metode

pembelajaran,

yaitu

cara

pendidik

mengorganisasikan materi pelajaran dan peserta didik


agar terjadi proses belajar yang efektif dan efisien
c. Media pembelajaran,

yaitu peralatan dan bahan

pembelajaran yang digunakan pendidik dan peserta


didik dalam kegiatan pembelajaran.
d. Waktu yang digunakan pendidik pendidik dan peserta
didik dalam menyelesaikan setiap langkah dalam
kegiatan pembelajaran.

Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

| -15-

Teknologi Pembelajaran

Karakteristik Peserta Didik


Karakteristik peserta didik adalah aspek latar belakang
pengalaman peserta didik yang mempengaruhi terhadap
efektivitas proses belajarnya (Seels dan Richey, 2000:
35). Dalam memberikan tindakan kepada peserta didik,
menjadi keharusan bagi
bagaimana

pendidik untuk memahami

karakteristik

keterhubungannya

peserta

dengan

materi

didik

dan

pelajaran,

yang

meliputi :
a. Analisa

kemampuan

awal

peserta

didik,

yang

mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikapnya


terhadap suatu materi pelajaran.
b. Analisa tipe

kecerdasan peserta didik.

Howard Gardner (1983),

Menurut

manusia masing-masing

memiliki 8 tipe kecerdasan namun dengan tingkatan


yang

berbeda-beda,

matematis-logis,
interpersonal,

meliputi

verbal-linguistik,

ruang-visual,

intrapersonal,

musikal,

lingkungan. Selain itu,

kinestetik-badani,

dan

terdapat pula kecerdasan

spiritual dan eksistensial.

Tugas pendidik adalah

mendeteksi kelebihan tipe kecerdasan masing-masing


peserta didik agar dapat memberikan tindakan belajar
yang relevan.
- 16 - | Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

Teknologi Pembelajaran

c. Analisa karakteristik peserta didik. Sebagai referensi,


pendidik perlu memahami disiplin ilmu psikologi
pendidikan

dan

perkembangan

peserta

didik,

khususnya sub kajian karakteristik peserta didik, yang


meliputi karakteristik fisik, moral, intelektual, sosial,
emosional, dan spiritual sesuai dengan jenjang fase
usia.
Dengan

memahami

keunikan

dari

masing-masing

karakteristik peserta didik, diharapkan pendidik dapat


memberikan tindakan belajar yang tepat dan dapat
merancang kegiatan pembelajaran yang mengakomodir
seluruh gaya belajar dari tiap individu.

Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

| -17-

Teknologi Pembelajaran

BAB s hawasan mengembangan


Sebuah konsep memerlukan sentuhan pengejawantahan
teknis agar dapat menjadi realitas. Hal ini berlaku pula
dalam

kawasan

pengembangan

dalam

teknologi

pembelajaran menurut AECT 1994. Menurut Seels dan


Richey, 2000: 38, kawasan pengembangan merupakan
proses penerjemahan

spesifikasi desain ke dalam

bentuk fisik . Gambar di bawah ini menunjukkan 4


cakupan kawasan pengembangan.

PENGEMBANGAN
Teknologi Cetak
Teknologi Audio Visual
Teknologi Berbasis
Komputer
Teknologi Terpadu

Gambar 5.1. Kawasan Pengembangan

Menurut Seels dan

Richey (2000:

38), kawasan

pengembangan terdiri atas 4 cakupan utama, meliputi


pengembangan teknologi cetak, teknologi audiovisual,
- 18 - | Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

Teknologi Pembelajaran

teknologi berbasis komputer, dan teknologi multimedia.


Berikut merupakan pembahasan mengenai definisi,
karakteristik, dan pola pengembangan dari 4 cakupan
utama kawasan pengembangan :
Teknologi Cetak
Teknologi cetak adalah cara untuk memproduksi atau
menyampaikan bahan, seperti buku-buku dan bahanbahan visual statis, melalui pencetakan mekanis atau
fotografis (Seels dan Richey, 2000: 40). Teknologi cetak
merupakan teknologi generasi pertama dalam kawasan
pengembangan, dan menjadi

acuan bagi cakupan

kawasan pengembangan lainnya. Dua komponen utama


dalam teknologi cetak adalah teks verbal dan visualisasi
gambar. Adapun karakteristik

dari teknologi cetak,

meliputi :
a. Teks dibaca secara linier, sedangkan visual direkam
menurut ruang
b. Pola komunikasi satu arah
c. Berbentuk visual yang statis
d. Pengembangannya mengacu pada prinsip linguistik
dan persepsi visual
e. Berpusat pada peserta didik
Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

| -19-

Teknologi Pembelajaran

f. Informasi dapat diorganisasikan dan distrukturkan


kembali oleh pemakai (elaborasi dari Warsita, 2008:
28).
Dalam pola pengembangannya, teknologi cetak tidak
hanya mengacu pada unsur materi. Teori lainnya yang
perlu diadopsi sehingga kemasan teknologi cetak dapat
lebih

efektif

dalam

membelajarkan

adalah

teori

pedagogik, teori komunikasi, dan teori media grafis.


contoh teknologi cetak ditunjukkan seperti gambar
berikut ini.

Gambar 5.2. Buku sebagai hasil dari teknologi cetak


- 20 - | Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

Teknologi Pembelajaran

Teori pedagogik, pengembangan teknologi cetak perlu


menyesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta
didik, ditinjau dari sudut tingkat kesukaran materi, tingkat
kesukaran bahasa, dan sosio-psikologis peserta didik.
Teori

komunikasi,

pengembangan

hendaknya menggunakan
komunikatif,

dan

bahasa yang

interaktif.

disajikan dalam bentuk

teknologi

Walau

satu arah,

cetak

sederhana,

informasi

yang

namun dengan

sentuhan desain pesan yang baik, dapat ditingkatkan


efektifitasnya.
Secara umum

pengembangan teknologi cetak akan

dominan dalam penggunaan kata, sehingga informasi


yang

disajikan

mengintegrasikannya

cenderung
dengan

abstrak.
teori

Dengan

media

grafis,

teknologi cetak yang dikembangkan dapat ditambahkan


visualisasi dalam penyampaian

informasinya, seperti

gambar, foto, diagram, ilustrasi, bagan, grafik, dan


ragam bentuk visualisasi lainnya, sehingga informasi
yang disampaikan dapat lebih konkrit dan lebih mudah
untuk dipahami.

Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

| -21-

Teknologi Pembelajaran

Teknologi Audiovisual
Teknologi audiovisual adalah cara memproduksi dan
menyampaikan bahan dengan menggunakan peralatan
elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan
visual

(Seels

dan

Richey,

2000:

41).

Teknologi

audiovisual menyajikan informasi visual gerak yang


disertai dengan perangkat audio. Teknologi audiovisual
memiliki

tingkat

menyajikan

fleksibilitas

tayangan

visual

yang
yang

tinggi,
dapat

dapat
disetting

ukurannya, serta dilengkapi dengan fungsi pemutaran


kembali suara. Oleh karenanya, teknologi audiovisual
memiliki kemampuan penetrasi lebih dari 70%, sehingga
akan sangat efektif jika digunakan dalam pembelajaran,
membuat informasi yang disampaikan termemori lebih
lama. Menurut Warsita : 2008: 30-31, karakteristik dari
teknologi audiovisual adalah sebagai berikut :
a. Bersifat linier
b. Menampilkan visual yang dinamis
c. Secara

khas

digunakan

menurut

cara

yang

sebelumnya telah ditentukan oleh pengembang


d. Cenderung merupakan bentuk representasi fisik dari
gagasan yang riil dan abstrak

- 22 - | Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

Teknologi Pembelajaran

e. Dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip psikologi


tingkah laku dan kognitif
f. Sering berpusat pada guru
Dalam pengembangannya, teknologi audiovisual dapat
mengadopsi konsep desain instruksional,

sehingga

dapat mendorong tingkat efektifitas yang lebih tinggi,


khususnya diperuntukkan dalam kegiatan pembelajaran.
Contoh teknologi audio visual terlihat seperti gambar
berikut ini.

Gambar 5.3. Contoh Teknologi Audiovisual

Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

| -23-

Teknologi Pembelajaran

Berikut merupakan tahapan pengembangan teknologi


audiovisual

dalam

konteks

penggunaannya

dalam

pembelajaran:
a. Tahap perancangan, meliputi analisis kebutuhan,
penyusunan GBIM, dan penulisan naskah
b. Tahap produksi, meliputi persiapan, pelaksanaan, dan
penyelesaian produksi
c. Tahap evaluasi, meliputi uji coba lapangan

dan

evaluasi produk yang melibatkan ahli materi dan ahli


media.
Teknologi Berbasis Komputer
Teknologi

berbasis

komputer

adalah

cara-cara

memproduksi dan menyampaikan bahan belajar dengan


menggunakan

perangkat

yang

bersumber

pada

mikroprosesor (Seels dan Richey, 2000: 42). Dalam


pengembangannya, aplikasi teknologi berbasis komputer
dikembangkan atas pengejawantahan dari teori belajar
behaviorisme dan teori belajar kognitif. Setting dalam
teknologi

berbasis

komputer

memberi

kesempatan

peserta didik untuk secara mandiri mengembangkan


pengetahuannya.

- 24 - | Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

Teknologi Pembelajaran

Aplikasi dari teknologi berbasis komputer, meliputi:


a. Tutorial, pemberian pembelajaran utama
b. Latihan dan pengulangan, untuk membantu peserta
didik mengembangkan kefasihan dalam bahan belajar
yang telah dipelajari
c. Permainan dan simulasi, untuk memberi kesempatan
peserta didik menerapkan pengetahuan yang baru
dipelajari (Warsita, 2008: 33).
Penerapan teknologi berbasis komputer akan sangat
mendongkrak efektifitas pembelajaran,

oleh karena

kemampuannya untuk :

a. Menyimpan dan memanipulasi data alfanumerik


b. Menampilkan beberapa operasi dengan cara yang
tepat

c. Mengombinasikan tulisan, warna, gerak, suara, dan


video

d. Memuat kecerdasan buatan yang dapat menyajikan


proses interaktif (elaborasi dari Warsita:, 2008: 34)

Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

| -25-

Teknologi Pembelajaran

Adapun karakteristik yang dimiliki oleh teknologi berbasis


komputer, yakni:

a. Dapat digunakan secara acak, disamping secara


linier

b. Dapat digunakan sesuai dengan keinginan peserta


didik

c. Prinsip-prinsip teori belajar kognitif dan behaviorisme


diterapkan dalam pengembangannya

d. Berpusat pada peserta didik (Warsita:, 2008: 34).


Teknologi Multimedia
Multimedia atau teknologi terpadu merupakan cara untuk
memproduksi dan menyampaikan bahan belajar dengan
memadukan beberapa jenis media yang dikendalikan
komputer (Seels dan Richey,

2000: 43). Teknologi

multimedia merupakan bentuk kawasan pengembangan


paling mutakhir, oleh karena berbagai sumber belajar
telah tercakup didalamnya, dengan memadukan data
teks, gambar, animasi, suara, dan video kedalam satu
kemasan.

- 26 - | Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

Teknologi Pembelajaran

Adapun

karakteristik

yang

dimiliki

oleh

teknologi

multimedia, antara lain sebagai berikut :

a. Dapat digunakan secara acak, di samping secara


linier

b. Dapat digunakan sesuai dengan keinginan peserta


didik

c. Informasi disajikan secara realistik dalam konteks


pengalaman peserta didik, relevan dengan kondisi
peserta didik, dan di bawah kendali peserta didik

d. Prinsip teori

belajar kognitif,

konstruktivisme

diterapkan

behaviorisme, dan
dalam

pengem-

bangannya

e. Belajar dipusatkan

dan diorganisasikan

menurut

pengetahuan kognitif

f.

Tingkat interaktivitas yang tinggi

g. Mengintegrasikan kata-kata dan contoh dari banyak


sumber media (elaborasi dari Warsita, 2008: 37)
Dalam pola pengembangannya, menurut Bates (1995)
terdapat beberapa kriteria yang perlu diperhatikan, yakni:

a. Aksesibilitas
b. Biaya
c. Tingkat efektifitas dalam pembelajaran
Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

| -27-

Teknologi Pembelajaran

d. Pengorganisasian
e. Pembaharuan
f. Kecepatan
Dalam pengembangan lebih lanjut, terdapat teknologi
Smartboard seperti gambar berikut ini.

Gambar 5.4. Teknologi Smartboard

- 28 - | Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

Teknologi Pembelajaran

BAB sf hawasan memanfaatan


Untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran,

maka

perlu ada upaya untuk memanfaatkan segenap sumber


belajar yang tersedia. Menurut Seels dan Richey (2000:
50), pemanfaatan adalah aktifitas menggunakan proses
dan

sumber

untuk

belajar.

Cakupan

kawasan

pemanfaatan digambarkan sebagai berikut.

PEMANFAATAN
Pemanfaatan Media
Difusi Inovasi
Diseminasi
Implementasi
Institusionalisasi

Gambar 6.1. Kawasan Pemanfaatan


Dalam

proses

pemanfaatannya,

terdapat

konsep

mengenai strategi pemanfaatan sumber belajar. Hal itu


ditempuh pula melalui prosedur dan landasan yang valid,
sehingga sumber

belajar yang

digunakan relevan

dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

| -29-

Teknologi Pembelajaran

Terdapat 4 cakupan utama dalam kawasan pemanfaatan


(Seels dan Richey, 2000: 46), meliputi pemanfaatan
media, difusi inovasi, implementasi dan institusionalisasi,
serta

kebijakan

dan

regulasi.

penjelasan mengenai definisi,

Berikut

merupakan

karakteristik, dan pola

pengembangan dari keempat cakupan utama kawasan


pemanfaatan :
Pemanfaatan Media
Pemanfaatan media merupakan

penggunaan media

secara sistematis didalam sebuah pembelajaran, dengan


menyesuaikannya

terlebih

dahulu

dengan

desain

pembelajaran yang telah disusun sebelumnya, sehingga


antara penggunaan media dengan tujuan pembelajaran
yang dicapai, keduanya memiliki korelasi. Berikut akan
dijelaskan

mengenai prosedur

pemanfaatan media

dalam kegiatan pembelajaran:


1)

Pemanfaatan

Media

Video

dalam

Kegiatan

Pembelajaran
a. Persiapan
Penyusunan

rancangan

pemanfaatan

video

pembelajaran yang terintegrasi dengan RPP


- 30 - | Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

Teknologi Pembelajaran

Merancang kegiatan sebelum

memanfaatkan

program video pembelajaran


b.

Pelaksanaan
Merancang kegiatan selama menyaksikan
program video pembelajaran

c.

Tindak Lanjut
Memberikan ulasan terhadap materi

yang

telah dibahas ( Warsita, 2008: 40).


2)

Pemanfaatan Kaset Audio dalam Kegiatan


Pembelajaran
a. Persiapan
Mempelajari catatan
audio

dan

mengenai program

mendengarkan

rekaman

sebelum dimanfaatkan
Merangsang motivasi peserta didik agar

mendengarkan program audio dengan baik


Membuat catatan penting yang berkaitan

dengan program audio


Menjelaskan

kompetensi

yang

ingin

dicapai oleh program audio


Menyiapkan bahan yang akan didiskusikan
oleh peserta didik

Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

| -31-

Teknologi Pembelajaran

Memperhatikan bagian yang sukar dalam program


audio dan memberikan penjelasan terlebih dahulu
sebelum disajikan
Menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh peserta
didik selama pemutaran program audio
b. Pelaksanaan
Mengantisipasi

kegiatan

yang

dapat

mengganggu perhatian peserta didik terhadap


program audio.
Peserta didik mencatat bagian penting yang
sekiranya

belum

mengerti

dan

akan

didiskusikan.
Mengerjakan LKS (jika ada) sesuai dengan
perintah program audio.
c. Tindak Lanjut
Guru menginformasi tugas dan latihan yang

harus dikerjakan
Guru

menginformasikan

tentang

rencana

pertemuan selanjutnya (Warsita, 2008: 45).

- 32 - | Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

Teknologi Pembelajaran

3) Pemanfaatan Komputer

dan Jaringan Internet

dalam Pembelajaran.
Guru dan peserta didik

dapat menggunakan

komputer klien yang dilengkapi dengan browser,


e-mail client, dan chat client. Terdapat empat
aspek

yang

perlu

diperhatikan

dalam

pemanfaatan komputer dan jaringan

internet

dalam pembelajaran:
a. Aksesibilitas
b. Biaya
c. Efektifitas dalam fungsi pembelajaran
d. Kemampuan

teknologi untuk mendukung

interaktivitas guru dan peserta didik (Warsita,


2008: 47).
Difusi Inovasi
Difusi inovasi adalah proses berkomunikasi

melalui

strategi yang terencana dengan tujuan untuk diadopsi


(Seels dan Richey, 2000: 50-51). Suatu produk yang
siap pakai, masih perlu ada tindak lanjut dalam hal
penyebarannya, hingga pada tahap produk tersebut
dapat diterima oleh segmen masyarakat yang menjadi

Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

| -33-

Teknologi Pembelajaran

sasaran difusi. Adapun langkah-langkah yang ditempuh


dalam proses difusi menurut Rogers (1983) yakni :
a. Pengetahuan
b. Bujukan
c. Keputusan
d. Implementasi
e. Konfirmasi (Seels dan Richey, 2000: 51).
Agar

tahapan

difusi

inovasi

dapat

diterima

oleh

masyarakat, maka sebelumnya perlu diawali oleh proses


diseminasi. Secara definisi, diseminasi adalah upaya
sistematis untuk membuat segmen masyarakat yang
menjadi sasaran inovasi sadar akan

adanya suatu

perkembangan terbaru melalui langkah sosialisasi atas


hasil inovasi. Terlebih dahulu masyarakat diperkenalkan
mengenai

kelebihan

produk

hasil

inovasi

yang

membedakannya dengan produk sebelumnya, dengan


maksud

untuk

membangun

tingkat

keberterimaan

terlebih dahulu.

- 34 - | Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

Teknologi Pembelajaran

Implementasi dan Institusionalisasi


Implementasi adalah pengejawantahan atas konsep
pada

tahapan

sesungguhnya.
upaya untuk

perencanaan
Tahapan

kedalam

implementasi

keadaan
merupakan

memastikan penggunaan dari

sebuah

inovasi dilakukan secara benar oleh individu dalam


organisasi. Institusionalisasi adalah penggunaan yang
rutin dan pelestarian dari inovasi pembelajaran dalam
suatu struktur atau budaya organisasi (Seels dan Richey,
2000: 51). Tahapan institusionalisasi merupakan upaya
untuk mengintegrasikan sebuah inovasi kedalam struktur
organisasi, sehingga digunakan

secara baku oleh

seluruh individu dalam organisasi tersebut.


Kebijakan dan Regulasi
Kebijakan dan regulasi adalah aturan dan tindakan dari
masyarakat

yang

mempengaruhi

penyebaran

dan

pemanfaatan teknologi pembelajaran (Seels dan Richey,


2000: 51). Kebijakan dan regulasi berkaitan dengan
aturan perundang-undangan dalam suatu negara. Aturan
tersebut secara umum berkaitan dengan hak cipta atas
sebuah inovasi, standarisasi inovasi agar layak guna,
dan standarisasi proses pendidikan.
Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

| -35-

Teknologi Pembelajaran

BAB sff hawasan mengelolaan


Aset untuk kepentingan umum perlu ada tindak lanjut
dalam

kerangka

pengelolaannya,

sehingga

dapat

berdaya guna dan siap pakai bagi para penggunanya.


Pada tingkat satuan pendidikan, pusat sumber belajar
sebagai organisasi yang mengelola berbagai sumber
belajar untuk kepentingan pembelajaran, bertanggung
jawab akan hal ini. Secara definisi, pengelolaan adalah
pengendalian

teknologi

pembelajaran,

melalui

perencanaan, pengorganisasian, pengoordinasian, dan


supervisi (Seels dan Richey,

2000: 54). Cakupan

kawasan pengelolaan ditunjukkan pada gambar berikut.

PENGELOLAAN
Manajemen Proyek
Manajemen Sumberdaya
Manajemen Sistem
Penyampaian
Manajemen Informasi

Gambar 7.1. Cakupan kawasan Pengelolaan

- 36 - | Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

Teknologi Pembelajaran

Menurut Seels dan Richey (2000: 53), terdapat empat


cakupan utama dalam kawasan pengelolaan, meliputi
pengelolaan proyek, pengelolaan sumber, pengelolaan
sistem penyampaian, dan pengelolaan informasi. Berikut
akan dijelaskan mengenai definisi, karakteristik, dan pola
pengembangan dari keempat cakupan utama tersebut:
Pengelolaan Proyek
Pengelolaan proyek meliputi perencanaan, monitoring,
dan pengendalian proyek desain dan pengembangan
(Seels dan Richey, 2000: 55).

Gambar 7.2. Contoh perencanaan Proyek


Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

| -37-

Teknologi Pembelajaran

Secara umum,

deskripsi kerja dari

orang yang

ditugaskan dalam pengelolaan proyek yakni direkrut


sebagai konsultan dan atau pengembang dalam
memecahkan segenap permasalahan yang berkaitan
dengan

aspek

pengendalian.

perencanaan,
Pengelola

monitoring,

dan

bertugas

atas

proyek

kontrak kerja sama dengan klien, dengan kata lain


pekerjaan yang dilakukan bersifat temporal.
Pengelolaan Sumber
Pengelolaan

sumber

mencakup

perencanaan,

pemantauan, dan pengendalian sistem pendukung


dan pelayanan sumber (Seels dan Richey, 2000:
55). Pengelolaan sumber memiliki titik fokus pada
upaya berbagai sumber belajar yang telah tercakup
dalam

kawasan

didayagunakan

secara

penggunanya.

Konsep

pengembangan,
optimal

bagi

pengelolaan

terintegrasi dengan fungsi operatif

agar
para
sumber

pusat sumber

belajar dalam hal administrasi dan pelayanan.

- 38 - | Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

Teknologi Pembelajaran

Pengelolaan Sistem Penyampaian


Pengelolaan sistem penyampaian meliputi perencanaan,
pemantauan, dan pengendalian

medium dan cara

penggunaan yang dipakai dalam menyajikan informasi


pembelajaran kepada peserta didik (Seels dan Richey,
2000: 56).

Gambar 7.3. Model komunikasi guru dengan


siswa dalam menyampaikan informasi

Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

| -39-

Teknologi Pembelajaran

Pengelolaan sistem penyampaian memiliki titik fokus


pada upaya untuk
pengguna pada

mengedukasi peserta didik

umumnya, dalam hal

dan

penggunaan

sumber belajar yang tersedia sesuai dengan prosedur


valid yang telah ditetapkan.
Pengelolaan Informasi
Pengelolaan

informasi

meliputi

pemantauan, dan pengendalian

perencanaan,

cara penyimpanan,

pemindahan atau pemrosesan informasi dalam rangka


tersedianya sumber untuk kegiatan belajar (Seels dan
Richey, 2000: 56). Data yang berkembang, baik di
internal maupun eksternal yang memiliki daya pengaruh
terhadap pengelolaan pusat sumber
ditindaklanjuti.
menghasilkan

Data
informasi

tersebut
yang

belajar, perlu

dikelola
berdaya

sehingga
guna

pengembangan pusat sumber belajar.

- 40 - | Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

bagi

Teknologi Pembelajaran

BAB sfff hawasan bvaluasi


Penilaian merupakan proses pengambilan keputusan
memenuhi tidaknya suatu proses pembelajaran dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, dengan
menggunakan pendekatan analisis masalah, penilaian
acuan patokan, penilaian formatif, dan penilaian sumatif.
Keempat aspek tersebut merupakan cakupan utama
dalam kawasan penilaian atau evaluasi seperti pada
gambar berikut ini.

EVALUASI

Analisis Masalah
Pengukuran
Evaluasi Formatif
Evaluasi Sumatif

Gambar 8.1. Cakupan kawasan Evaluasi


Dalam kawasan penilaian terdapat perbedaan definisi
antara penilaian program, proyek, dan produk. Pertama,
penilaian program
menaksir

kegiatan

adalah tindakan
pendidikan

evaluasi yang

yang

memberikan

Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

| -41-

Teknologi Pembelajaran

pelayanan secara berkesinambungan dan sering terlibat


dalam penyusunan kurikulum (Seels dan Richey, 2000:
60). Kedua, penilaian proyek adalah tindakan evaluasi
untuk menaksir kegiatan yang dibiayai secara khusus
guna melakukan suatu tugas tertentu dalam suatu kurun
waktu (Warsita, 2008: 54). Ketiga, penilaian adalah
tindakan evaluasi yang menaksir manfaat isi yang
menyangkut benda-benda fisik (Seels dan Richey, 2000:
60).
Berikut

akan

karakteristik

dijelaskan

dari

mengenai

keempat

cakupan

definisi
utama

dan
dalam

kawasan penilaian:
Analisis Masalah
Analisis masalah mencakup cara penentuan sifat dan
parameter

masalah

dengan

menggunakan

pengumpulan informasi dan pengambilan

strategi

keputusan

(Seels dan Richey, 2000: 61). Beberapa langkah yang


ditempuh dalam analisis masalah yakni mengumpulkan
berbagai

data

pembelajaran,

yang

memiliki

menyimpulkannya

pengaruh
menjadi

terhadap
sebuah

informasi, identifikasi kesenjangan kompetensi dan


- 42 - | Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

Teknologi Pembelajaran

hambatan

yang

ditemui,

serta

diakhiri

dengan

pengambilan keputusan dalam memberikan tindakan


yang

dilakukan

guna

memecahkan

permasalahan

tersebut dengan berbagai alternatif yang ada.


Penilaian Acuan Patokan
Penilaian acuan patokan meliputi teknik-teknik
menentukan

kemampuan

pembelajaran

untuk

menguasai

materi yang telah ditentukan sebelumnya (Seels dan


Richey, 2000: 61). Karakteristik dalam penilaian acuan
patokan adalah ditentukannya standarisasi yang meliputi
tingkat pengetahuan, keterampilan,

dan sikap yang

harus dilewati oleh seseorang untuk mencapai standar


kompetensi

yang

ditentukan

dalam

suatu

proses

pembelajaran.
Penilaian Formatif dan Sumatif
Penilaian

formatif

berkaitan

dengan

pengumpulan

informasi tentang kecukupan dan penggunaan informasi


sebagai dasar pengembangan selanjutnya. Sedangkan
penilaian

sumatif,

berkaitan

dengan

pengumpulan

informasi tentang kecukupan untuk pengambilan dalam


hal pemanfaatan (Seels dan Richey, 2000: 62).
Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

| -43-

Teknologi Pembelajaran

Terdapat
formatif

perbedaan

karakteristik

dan sumatif.

antara

penilaian

Untuk karakteristik penilaian

formatif, tujuan yang ingin dicapai adalah melakukan uji


sampel untuk langkah perbaikan dalam suatu program.
Metode pengumpulan data lebih bersifat informal, seperti
wawancara, tes ringkas, dan observasi. Untuk penilaian
sumatif, instrumen yang
Metode

digunakan lebih kompleks.

pengumpulan

data

pada

umumnya

menggunakan studi kelompok komparatif dengan desain


kuasi eksperimen. Penilaian sumatif digunakan dalam
pengambilan keputusan mengenai fiksasi akhir tingkat
keberhasilan suatu program.

Gambar 8.2. Contoh hasil Evaluasi


- 44 - | Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

Teknologi Pembelajaran

aAFTAo mrpTAhA
Warsita, Bambang. 2008. Teknologi
Jakarta: Rineka Cipta.

Pembelajaran.

B. Seels, Barbara dan Richey, Rita C. 1994. Instructional


Technology: The Definition and Domains of the
Field. Washington, DC: Association for Educational
Communications and Technology.
Mudhoffir. 1992. Prinsip-prinsip Pengelolaan Pusat
Sumber Belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Gagn, R.M., 1985. The Conditions of Learning and
th
Theory of Instruction (4
ed.), Holt. Rinehart &
Winston.
Gagn, R.M., Briggs, L.J., dan Wager, W.W. 1992.
th
Principles of Instructional Design (4 ed.), Harcourt
Brace Jovanovich.
http://yogayulianto.com/2012/12/kawasan-pengembangan-dalam-teknologi-pembelajaran, diakses tanggal
13 Oktober 2013

Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

| -45-

Teknologi Pembelajaran

iAMmfoAk pifab mobpbkTApf

- 46 - | Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

Teknologi Pembelajaran

Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

| -47-

Teknologi Pembelajaran

- 48 - | Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

Teknologi Pembelajaran

Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

| -49-

Teknologi Pembelajaran

- 50 - | Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

Teknologi Pembelajaran

Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

| -51-

Teknologi Pembelajaran

- 52 - | Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

Teknologi Pembelajaran

Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

| -53-

Teknologi Pembelajaran

- 54 - | Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

Teknologi Pembelajaran

Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

| -55-

Teknologi Pembelajaran

- 56 - | Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

Teknologi Pembelajaran

Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

| -57-

Teknologi Pembelajaran

- 58 - | Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

Teknologi Pembelajaran

Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

| -59-

Teknologi Pembelajaran

- 60 - | Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

Teknologi Pembelajaran

Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

| -61-

Teknologi Pembelajaran

- 62 - | Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

Teknologi Pembelajaran

Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

| -63-

Teknologi Pembelajaran

- 64 - | Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

Teknologi Pembelajaran

Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

| -65-

Teknologi Pembelajaran

- 66 - | Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

Teknologi Pembelajaran

Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

| -67-

Teknologi Pembelajaran

- 68 - | Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

Teknologi Pembelajaran

Biografi menulis
SIYAMTA, dilahirkan di Kulon Progo, Daerah
Istimewa Yogyakarta. Menyelesaikan pendidikan
SD-S1 di Yogyakarta, Gelar Magister Teknik (M.T)
dengan predikat Cumlaude diperoleh pada tahun
2005 melalui beasiswa unggulan Depdiknas di
Program Pasca Sarjana ITB dalam bidang Teknik
Elektro, Konsentrasi Teknologi Informasi.

Pengalaman Luar Negeri diperoleh dari pemerintah Germany


melalui program Internationale Weiterbildung und Entwicklung gGmbH (InWent) / Deutschen Gesellschaft fr
Technische Zusammenarbeit (GIZ) pada tahun 2010-2011
selama 12 bulan, dengan mengikuti Program International
Leadership Training (ILT). Pengalaman training dalam bidang
Komputer dan Jaringan memperoleh sertifikat IT Essential
PC Hardware and Software serta CCNA
dari CISCO
Academy. Training dalam bidang Sistem Majemen Mutu
memperoleh sertifikat Lead Auditor dalam sistem manajemen
mutu ISO dari SAI Global. Pernah mengikuti diklat calon
Asessor untuk penyusunan Instrumen dan Pelaksanaan Uji
Kompetensi Professional Guru Paket Keahlian Teknik
Komputer dan Jaringan. Selama kurun waktu 2000 sampai
sekarang aktif sebagai Instruktur di lingkungan PPPPTK/
VEDC Malang dengan mengajar diklat-diklat teknis kejuruan
bidang Teknologi Informasi untuk guru-guru SMK dan
industri. Selain itu juga sebagai tenaga pengajar dalam Joint
Program VEDC Malang yang merupakan kerjasama antara
Industri, EST Tettnang, VEDC Malang dan STTAR Malang.
Beberapa Artikel pernah dimuat dalam Proceeding Seminar
on Intelligent and its Applications / SITIA (Teknik Elektro ITS
Surabaya), Journal LPM Universitas Negeri Yogyakarta,
http://www. Ilmukomputer.com dan http://www. oke.or.id.
Komunikasi dapat melalui melalui :
Email : must_yamta@yahoo.com
HP : 082132857578 / BB
: 28778490

Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

| -69-

Teknologi Pembelajaran

iembar Catatan
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
- 70 - | Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

Teknologi Pembelajaran

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

| -71-

Teknologi Pembelajaran

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
- 72 - | Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994

Anda mungkin juga menyukai