KELOMPOK 3
1. ARSILAWATI FAKHRULLIAH
2. EKA TRISNA JUNIAR
3. LILI DISMIANI
4. NOVA ANISNA DESVITA
5. SRI WIDIARTI
6. WENNY OKTA HARYANI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
disingkat AECT (2004), Teknologi Pendidikan (TP) didefinisikan sebagai “the study
definisi terbaru yang menyatakan bahwa teknologi pendidikan adalah studi dan
membantu memecahkan masalah. Teknologi juga dapat diartikan sebagai suatu alat-
Namun dalam hal ini juga teknologi tidak selalu berupa alat, namun dapat berupa
gagasan inovatif, cara, dan lain-lain yang dapat memberikan keefisiendan keefektifan
sebagai meningkatkan kinerja lebih sering merujuk pada suatu pernyataan mengenai
berkualitas, produk yang diharapkan dapat menciptakan proses belajar yang efektif,
2
yang telah ada, interpretasi tersebut kemudian dicocokan pengalaman-pengalaman
baru.
Efektif sering kali berdampak pada efisiensi, yaitu hasil yang dicapai dengan
penggunaan waktu, tenaga, dan biaya seminim mungkin. Namun apa yang dimaksud
dengan efisien sangatlah tergantung pada tujuan yang hendak dicapai. Efisiensi
yang diukur dengan evaluasi terstruktur (tes, ulangan, dsb). Oleh sebab itu proses
menekankan pada posisi peserta didiklah yang menentukan tujuan mereka sendiri
dan bagian apa yang hendak dipelajari. Belajar yang benar dan berhasil adalah
apabila ilmu pengetahuan dapat dipahami secara mendalam, dialami, dan diterapkan
untuk mengatasi masalah-masalah di dunia nyata, bukan berdasar hasil ujian atau
merupakan konsteks yang kaya, baik dari landasan pengetahuan, masalah yang
sebabnya efisiensi tergantung pada apa tujuan yang hendak dicapai dalam proses
belajar.
untuk meningkatkan produktifitas pada level individu yaitu peserta didik dan tenaga
3
dengan model self-discovery sehingga penghayatan akan makna pelajaran menjadi
lebih dalam tertanam. Dalam tulisan Molenda dan Pershing makna peningkatan
performa atau kinerja dibatasi pada keterlibatan teknologi dalam bidang pendidikan
Lahat.
B. Rumusan Masalah
teknologi pendidikan ?
C. Tujuan
D. Manfaat
1. Manfat Teoritis
a. Menjadi bahan acuan untuk program kerja sekolah kedepan sehingga dapat
4
b. Hasil observasi ini dapat memberikan kontribusi mengenai teknologi di
2. Manfaat Praktis
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Pendidikan
bentuk tingkah laku lainnya yang bernilai positif di masyarakat tempat dia
konsep yang sangat luas, mencakup berbagai dimensi dan sudut pandang. Dari
memahami dunia luar, dirinya sendiri, dan hubungannya dengan orang lain dan
b. Teknologi Pendidikan
6
1. Definisi Teknologi Pendidikan Menurut AECT 1977
kompleks dan terpadu, yang menyangkut orang, prosedur, ide, alat, dan
7
Sedangkan definisi terbaru tentang Teknologi Pendidikan adalah
Definisi 2008 sudah lebih spesifik karena menekankan pada studi dan
Pendidikan adalah studi dan etika praktik dalam rangka memfasilitasi belajar
Molenda,2008: 1).
a. Studi,
b. Etis,
c. Fasilitasi Belajar/Pembelajaran
d. Peningkatan Kinerja,
c. Kajian Teknologi
8
Finn (1960), “Selain diartikan sebagai mesin, teknologi bisa mencakup
fisik atau lingkungan melalui penerapan hukum atau aturan ilmiah yang telah
ditentukan”.
dari bahasa Yunani, yang artinya seni, kerajinan tangan, atau keahlian.
Teknologi bagi bangsa Yunani kuno diakui sebagai kegiatan khusus, dan
sebagai pengetahuan.
dengan sumber energi, mineral, nuklir, dan beberapa aspek pokok di bidang
tidak memiliki organ tubuh yang dapat melaksanakan tugas tersebut. Maka
9
diciptakan berdasarkan temuan teknologi sebelumnya, atau memperbaiki dan
ganda.
2. TEKNOLOGI KINERJA
2. Meningkatkan kinerja.
Performance Technology).
10
Pengertian kata performance diawali oleh Nickols (1977, p. 14) yang
● Jacobs (1998)
11
organisasi yang mencakup metode, prosedur dan strategi yang sistematis
12
● Hasil penilaian dipakai sebagai dasar untuk memberikan kompensasi
1. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi
2. Memperbaiki kinerja
d. Karakteristik Kinerja
13
2. Berani melakukan pengambilan dan pertanggung jawaban risiko yang
dihadapi
mewujudkan tujuannya
5. Memanfaatkan umpan balik (feed back) yang nyata dalam semua aktivitas
diprogramkan
bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu
sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran
adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
centered learning). Hal ini sesuai dengan tuntutan masa depan anak yang
harus memiliki keterampilan berpikir dan belajar (thinking and learning skils),
Berbagai keterampilan yang diharapkan bisa dimiliki siswa dapat terwujud jika
14
guru mampu mengembangkan rencana pembelajaran yang mendorong siswa
untuk bekerja sama dan yang menantang siswa untuk berpikir kritis.
informasi,
penggunaan e-mail.
kompetensi dasar (KD) yang ada dalam kurikulum. Curriculum frame Question
15
(CFQ) adalah sebagai alat untuk mengarahkan siswa dalam mengerjakan
pada siswa untuk melaporkan hasil kajiannya dalam berbagai bentuk, bisa
dalam bentuk blog, wiki, poster, newsletter atau laporan. Kegiatan yang
berpikir tingkat tinggi (high order thinking) harus dirancang dalam rencana
secara terus menerus demi tercapainya kinerja manusia yang lebih tinggi.
adanya perubahan persepsi tentang belajar itu sendiri dan tantangan kedua adanya
sebagai sebuah studi berupaya untuk meningkatan kinerja atau performa peserta
16
1. Memberi pengalaman belajar bernilai lebih dengan difokuskan pada tujuan
terstruktur.
pemahaman yang lebih dalam. Jika proses belajar ini dibuat lebih bernilai
merupakan bidang kajian dan profesi baru dalam bidang teknologi pendidikan.
mencapai hasil yang diharapkan oleh orang dalam suatu organisasi sebagai
performer”. Upaya untuk merekayasa ini bersifat sitematis, sistemik, dan ilmiah
kemudian berbagai solusi pemecahan masalah dirancang dan dikembangkan sedem
menerus.
seperti cybernetic, ilmu menajemen,dan ilmu kognitif (Geis, 1986). Para teknolog
kinerja tidak selalu merancang intervensi pembelajaran sebagai suatu solusi dalam
umpan balik atau alokasi sumber sebagai intervensi.
hakekat praktek dalam bidang teknologi pembelajaran. Teknologi telah memberikan
(Hannfin, 1992).
kondisi belajar. Kawasan desain merupakan hasil penerapan teori dan konsep
sub kawasan ini dipengaruhi oleh ilmu komunikasi, psikologi atau teori belajar.
adalah untuk menciptakan strategi dan produk pada tingkat makro, seperti
program dan kurikulum dan pada tingkat mikro seperti pelajaran dan modul.
18
Kawasan rancangan meliputi studi mengenai desain sistem pembelajaran,
2. Kawasan Pengembangan
3. Kawasan Pemanfaatan
4. Kawasan Pengelolaan
berasal dari administrasi pusat media, program media dan pelayanan media.
5. Kawasan Penilaian
20
menurun dan berusaha memotivasinya. Tugas Teknologi Kinerja yakni
berbagai bidang. Misal di suatu perusahaan dan bisa juga pada bagian si
pendidik itu sendiri. Teknologi Kinerja terdapat pada individu, tim kecil maupun
dan pengalaman yang telah teruji, dapat menggunakan berbagai cara, metode
dan media serta fokus pada hasil kinerja seseorang dan sistem nilai.
a. Sistematik
dilaksanakan dalam cara-cara yang metodik. Cara-cara itu ada dari ijin para
21
Penggolongan ini berdasarkan pengukuran dan langkah-langkah yang terlihat,
b. Sistemik
sistem yang lainnya. Teknologi kinerja dapat menolak atau menerima sebab-
sebab yang nyata dan solusi, juga tanpa memeriksa segi-segi lainnya dari
dapat mempengaruhi faktor tak tetap yaitu pilihan, pelatihan, umpan balik,
mana harus dianalisa sebelum tepat biaya intervensi yang efektis dan efisien
yang dengan tetapnya untuk mencari cara yang paling efektif dan efisien
sistematik untuk kedua celah kinerja (masalah dan kesempatan) dan sistem
kinerja. Hal ini penting untuk memilih dan mendesain biaya intervensi secara
efektif dan efisien dengan strategi yang diluruskan untuk mendukung sasaran
22
dan nilai pengembangan organisasi. Piskurich telah membandingkan dua inti
bertahan di masa depan yang harus berubah dari aturan tradisional dari ahli
teknologi pembelajaran dan ahli teknologi kinerja. Serta fokus dalam menjadi
kinerja seseorang dalam proses belajar tidak maksimal maka hasil yang
didapat pun tidak akan maksimal. Disinilah para teknolog kinerja berperan
akhirnya didapat solusinya dan proses belajar kembali maksimal dengan hasil
akhir yang maksimal pula. Dalam hal ini Teknologi Kinerja dan proses belajar
erat kaitannya karena tujuannya sama yakni peningkatan terhadap hasil yang
akan dicapai.
23
BAB III
C.
24
25
https://www.academia.edu/30693458/Teknologi_Kinerja
26