Oleh:
Mitra
NIM. 19013279
PROGRAM STUDI
MAGISTER MANAJEMENPENDIDIKAN ISLAM
SEMESTER 2
TAHUN 2020
2
PEMBAHASAN
1. Memberikan perhatian khusus dan pelayanan pada kebutuhan yang unik dari masing-
masing sasaran didik
2. Menggunakan aneka ragam dan sebanyak mungkin sumber belajar
3. Menerapkan pendekatan sistem.
Konsep pendidikan sendiri mempunyai arti yang luas.iya merupakan keseluruhan proses
seseorang mengembangkan kemampuan sikap dan berbagai bentuk perilaku lain yang
mempunyai nilai positif terhadap lingkungan tempat hidupnya. Apabila proses itu sengaja
dikelola agar dapat terbentuk perilaku tertentu dalam kondisi tertentu maka proses itu disebut
pembelajaran. 3
Menurut Yusufhadi Miarso dijelaskan bahwa definisi Teknologi Pendidikan adalah:4
1. Teknologi pendidikan merupakan proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan
orang, prosedur, ide, peralatan dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan
pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah yang
menyangkut semua aspek belajar manusia. Dalam teknologi pendidikan hal ini menjadi
sumber belajar, fungsi pengembangan pendidikan dan fungsi pengelolaan pendidikan,
dengan demikian hubungan ketiganya ditunjukan dalam model kawasan teknologi
pendidikan.
Fungsi Pengembangan
Pendidikan
Fungsi Pengelolaan
Pendidikan
Sumber Belajar
3
AECT , Definisi Teknologi Pendidikan, terjemah, Jakarta: CV Rajawali, 1986, h. 56
4
Yusufhadi Miarso, Definisi Teknologi Pendidikan, Jakarta: CV Rajawali, 1986, h. 1-8
4
Teknologi telah dikenal manusia sejak jutaan tahun yang lalu karena dorongan untuk hidup
yang lebih nyaman lebih makmur dan lebih sejahtera. Pengertian teknologi menurut Iskandar
Alisyahbana mendefinisikan teknologi sebagai cara melakukan sesuatu untuk memenuhi
kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal sehingga seakan-akan memperpanjang
memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh panca indra dan otak manusia.5
Sedangkan menurut Baiquni mengartikan teknologi sebagai hasil penerapan sistematik dari
sains yang merupakan himpunan rasionalitas Insani kolektif untuk memanfaatkan hidup dan
mengendalikan gejala-gejala di dalam proses produktif yang ekonomis.6
AECT dalam buku The definition of educational technology mengutip pendapat hobi yang
menyatakan bahwa “teknologi bukanlah sekedar mesin dan orang teknologi merupakan
perpaduan yang kompleks dari organisasi manusia dan mesin prosedur dan pengelolaan”.
Adapun Finn dikutip dengan pernyataan bahwa “teknologi mencakup proses sistem pengelolaan
dan mekanisme kontrol baik yang menyangkut manusia maupun bukan manusia dan lebih dari
itu merupakan suatu cara memandang permasalahan ditinjau dari sudut kepentingan kesulitan
kelayakan teknis pemecahannya dan nilai ekonomi”.7
Menurut Miarso butir-butir pelajaran yang terkandung dalam teknologi dapat disimpulkan
meliputi hal-hal berikut:
1. Diperlukan pendekatan yang bersistem secara menyeluruh tidak hanya sistem mikro yang
diperhatikan namun juga sistem Meso dan makro.
2. Perlu adanya verifikasi tanggung jawab dan bersamaan dengan itu adanya spesialisasi yang
senantiasa ditingkatkan sebelum digunakan teknologi masing-masing unit boleh dikatakan
mempunyai tanggung jawab yang sama dan seragam
3. Perlu ada koordinasi yang baik dalam artian waktu dan gerak ada hubungan antar komponen
ada kesinambungan dalam tata kerja dan ada ketergantungan satu sama lain. Mata rantai
yang kurang berfungsi dapat segera diketahui dan dilakukan perbaikan terhadap nya
koordinasi ini makin mengarah pada skala yang lebih besar dan lebih kompleks
4. Perlu adanya disiplin yang tinggi terlebih lebih disiplin internal yang didasarkan pada
perincian tugas dan tanggung jawab yang telah ditentukan dan atau telah disepakati
5
Iskandar Alisyahbana, Teknologi dan Perkembangan, Jakarta: Yayasan Idayu, 1980, h. 71
6
A. Baiquni, Masalah Pengendalian Efek Sampingan Teknologi, Prisma, 1979, h. 49
7
Yusuf Hadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, cet. 5, Jakarta: Prenadamedia Grup, 2011, h. 113
6
5. Perlu adanya pengelolaan yang lebih terbuka dan tidak birokratis ciri pengelolaan ini yaitu
berkurangnya hierarki bertambahnya ketangkasan pendelegasian wewenang lebih besar
ketergantungan lebih besar pada informasi dan bertambahnya kreativitas dan inovasi.8
Sejalan dengan perkembangan zaman, definisi teknologi pembelajaran yang telah
dipaparkan oleh para ahli tidak sesuai denagn keadaan/kondisi yang ada pada saat ini. Teknologi
pembelajaran/pendidikan yang biasa dikenal dengan sebutan TP yaitu ilmu tentang bagaimana
kita bisa membelajarkan orang lain sesuai dengan kebutuhan orang itu sendiri menurut Dewi
Salma. Beliau juga mendefinisikan Teknologi pendidikan/pembelajaran yaitu suatu proses
dengan system tertentu dalam mempermudah siswa dalam belajar dan dapat mengkaji maslah-
masalah belajar sehingga membuat belajar lebih efektif. Teknologi pendidikan/pembelajaran
mendesain informasi menjadi lebih mudah dikomunikasikan dan mampu mengoptimalkan setiap
individu sesuai bakat yang dimiliki melalui penerapan teori dan praktek. Jadi Teknologi
Pendidikan/Pembelajaran adalah profesi yang menerapkan ilmu pengetahuan terkait dengan
pembelajaran/instruksional dan seni mengajar yang diperoleh melalui penelitian dan pengalaman
untuk mengembangkan dan mengelola secara ekonomis dan elegan, sistem dan materi
instruksional yang mendukung dan menjadi bagian dari lingkungan belajar yang manusiawi dan
efektif sehingga mudah diakses oleh banyak orang demi kemajuan kesejahteraan umat manusia.9
B. Tujuan dan kegunaan teknologi pendidikan
Tujuan pendidikan merupakan faktor utama yang harus diperhatikan, disadari dan
dijadikan sasaran oleh setiap tenaga pendidik, masyarakat, pemerintah, tenaga kependidikan dan
stakeholder lainnya yang melaksanakan pendidikan.10 Oleh sebab itu memahami tujuan
pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk kita ketahui.
Tujuan pendidikan adalah mengubah anak, yaitu caranya berpikir merasa, berbuat, jadi
mengubah kelakuannya. Kurikulum disusun untuk mendorong anak berkembang ke arah tujuan
itu. Sudah selayaknya pendidik maupun anak didik harus tahu apa yang harus dicapai. Atau
tegasnya harus diketahui dengan jelas apa yang dapat dilakukan oleh murid sebagai hasil
pelajaran yang tidak dapat dilakukannya sebelum ia mempelajarinya. Adanya tujuan yang jelas
sekaligus memberikan ukuran tentang keberhasilan pelajaran. Bila tujuan itu tidak dapat tercapai
maka ada kekurangan dalam proses mengajar-belajar itu. Dengan pendekatan teknologi
8
Ibid, h. 114
9
Dewi Salma,dkk. Mozaik Teknologi Pendidikan, Jakarta; Kencana, 2008, h. 124-125.
10
Moh. Matsna, dan Raswan, Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab 1,Ciputat : UIN Jakarta Press, 2015, h, 81.
7
pendidikan kita dapat menggunakan metode ilmiah untuk menguji cobakan hipotesis-hipotesis
tentang cara yang paling efektif guna mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
Dalam garis besarnya, langkah-langkah yang diikuti dalam metode teknologi pendidikan
adalah:
1. Merumuskan tujuan yang jelas yang harus dicapai yang dapat dipandang sebagai masalah
2. Menyajikan pelajaran menurut cara yang dianggap serasi yang kita pandang sebagai
“hipotesis” yang perlu di test
3. Menilai hasil pelajaran untuk menguji hipotesis itu
4. Mencari perbaikan andaikan hasilnya belum memenuhi syarat atau standart yang
ditentukan dan melangsungkan percobaan dengan cara lain sampai tercapai apa yang
diharapkan.11
Teknologi pendidikan mengharuskan guru merumuskan tujuan yang jelas, memikirkan
metode yang dianggapnya paling efektif untuk mencapai tujuan itu. Tujuan yang jelas
merupakan pasangan untuk memilih metode yang tepat. Banyak guru yang memasuki kelas
tanpa mengetahui dengan jelas apa yang ingin dicapainya dalam jam pelajaran itu. Selanjutnya
teknologi pendidikan menuntut agar diadakan penilaian yang segera tentang apa yang telah
dipelajari. Banyak guru yang melakukan penilaian hanya beberapa kali dalam satu semester
dalam bentuk ulangan. Penilaian yang segera setelah pelajaran, memberikan keterangan tentang
prestasi anak dan sekaligus tentang prestasi anak dan sekaligus tentang keampuhan metode
penyajian guru.
Penilaian itu berfungsi:
1. Alat mengukur hasil belajar murid
2. Alat bagi guru untuk menilai efektifitasnya mengajar
3. Titik tolak untuk memperbaiki prestasi anak dengan menganalisis kesalahan-kesalahan
yang mereka perbuat serta memperbaiki metodenya mengajar.
Bila guru menerapkan prinsip teknologi pendidikan secara konsekuen, maka terbuka
baginya jalan untuk memperbaiki mutunya sebagai guru. Ia akan memandang proses mengajar
belajar sebagai problema yang tak berkesudahan yang dihadapinya secara obyektif da ilmiah.
Dengan sikap serta usaha demikian mengajar akan dapat dikembangkan dan ditingkatkan
menjadi profesi dalam arti yang sebenarnya.12
11
Nasution, Teknologi Pendidikan, Jakarta:Bumi Aksara, 1999, h.15-16.
12
Ibid, h. 18
8
13
Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta : Pustekkom bekerjasama dengan Kencana,
2004, h. 66.
14
Prof. Dr. Quraisy Syihab, Wawasan al-Qur’an : Tafsir Tematik Atas Pelbagai Persoalan Ummat, Bandung :
Mizan, 2007, h. 180
9
Dalam ayat ini Allah menjelaskan perintah Nya kepada rasul Nya agar dia menyuruh
kaumnya untuk memperhatikan dengan mata kepala mereka dan dengan akal budi mereka segala
yang ada di langit dan di bumi. Mereka diperintahkan agar merenungkan keajaiban langit yang
penuh dengan bintang-bintang, matahari dan bulan, keindahan pergantian malam dan siang, air
hujan yang turun ke bumi, menghidupkan bumi yang mati, menumbuhkan tanam-tanaman, dan
pohon-pohonan dengan buah-buahan yang beraneka warna dan rasa. Hewan-hewan dengan
bentuk dan warna yang bermacam-macam hidup diatas bumi, memberi manfaat yang tidak
sedikit kepada manusia. Demikian pula keadaan bumi itu sendiri yang terdiri dari gurun pasir,
lembah yang terjal, dataran yang luas, samudera yang penuh dengan berbagai ikan yang
semuanya itu terdapat tanda-tanda keesaan dan kekuasaan Allah SWT bagi orang-orang yang
berfikir dan yakin kepada penciptanya.
Akan tetapi mereka yang tidak percaya adanya pencipta alam ini, membuat semua tanda-
tanda keesaan dan kekuasaan Allah di alam ini tidak akan bermanfaat baginya.
Pengalaman dengan alat teknologi pendidikan membuktikan bahawa dalam proses belajar-
mengajar guru tetap memegang peranan penting. Macam-macam teknologi pendidikan menurut
Davies ada tiga yaitu :
1.Teknologi Pendidikan Satu
Teknologi pendidikan satu yaitu mengarah pada perangkat keras seperti proyektor,
laboratorium, komputer (CD-ROM, LCD, TV, Video dan alat elektronik lainnya). Teknologi
mekanik ini dapat mengotomatiskan proses belajar mengajar dengan alat yang memancarkan,
memperkuat suara, mendistribusikan, merekam dan mereproduksi stimuli material yang
menjangkau pendengar/siswa dalam jumlah yang besar. Jadi teknologi satu ini efektif dan
efisien.15
2.Teknologi Pendidikan Dua
Teknologi pendidikan dua mengacu pada “perangkat lunak” yaitu menekankan pentingnya
bantuan kepada pengajaran. Terutama sekali dalam kurikulum, dalam pengembangan
instruksional, metodologi pengajaran, dan evaluasi. Jadi teknologi dua menyediakan keperluan
bagaimana merancang yang baru atau memperbarui yang sekarang, bermanfaat pada pengalaman
belajar mesin dan mekanisme dipandang sebagai intrumen presentasi atau transmisi.
3.Teknologi Pendidikan Tiga
Teknologi pendidikan tiga, yaitu kombinasi pendekatan dua teknologi yaitu “perangkat
keras” dan “perangkat lunak”. Teknologi pendidikan tiga, orientasi utamanya yaitu ke arah
pendekatan sistem, dan sebagai alat meningkatkan manfaat dari apa yang ada di sekitar.
Teknologi pendidikan tiga dapat dikatakan sebagai pendekatan pemecahan masalah, titik
beratnya dalam orientasi diagnostik yang menarik. Dari ketiga macam teknologi di atas dapat
dikatakan bahwa teknologi pendidikan dalam konteks sebenarnya adalah tidak hanya mengacu
pada perangkat keras saja seperti yang umum dijadikan sebagai persepsi yang benar, namun juga
meliputi perangkat lunak dan perpaduan keduanya perangkat keras dan lunak.
15
Nasution, N. Teknologi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara, 2008, h. 45.
16
Rohmat Taufiq, Sistem Informasi Manajemen, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013, h. 58.
11
mendukung fungsi operasi, manajemen dan proses pengambilan keputusan dalam sebuah
organisasi.
2. Menurut Soetedjo Moeljodihardjo mendefinisikan Sistem Informasi Manajemen yaitu suatu
metode yang menghasilkan informasi yang tepat waktu (timely) bagi manajemen tentang
lingkungan eksternal dan operasi internal sebuah organisasi, dengan tujuan untuk
menunjang pengambilan keputusan dalam rangka memperbaiki perencanaan dan
pengendalian.
3. Menurut Komarudin, Sistem Informasi Manajemen adalah suatu sistem informasi yang
memungkinkan pimpinan organisasi mendapatkan informasi dengan kuantitas dan kualitas
yang tepat untuk dipergunakan dalam proses pengambilan keputusan.
4. Menurut Robert W. Holmes, Sistem Informasi Manajemen dalah sistem yang dirancang
untuk menyajikan informasi pilihan yang berorientasi kepada keputusan yang diperlukan
oleh manajemen guna merencanakan, mengawasi, dan menilai aktivitas organisasi yang
dirancang dalam kerangaka kerja yang menitikberatkan pada perencanaan keuntungan,
perencanaan penampilan, dan pengawasan pada semua tahap.
5. Menurut Raymond McLeod, Jr. mendefinisikan Sistem Informasi Manajemen yaitu sebuah
sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi untuk kebutuhan bagi pemakainya.
6. Menurut Jomes A.F. Stoner, Sistem Informasi Manajemen yaitu metode yang formal yang
menyediakan bagi pihak manajemen sebuah informasi yang tepat waktu, dapat dipercaya,
untuk mendukung proses pengambilan keputusan bagi perencanaan, pengawasan, dan fungsi
operasi sebuah organisasi yang lebih efektif.
Dari definisi di atas maka dapat disimpulkan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
adalah perpaduan antara sumber daya manusia dan aplikasi teknologi informasi untuk memilih,
menyimpan, mengolah, dan mengambil kembali data dalam rangka mendukung proses
pengambilan keputusan dalam bidang pendidikan.17
SIM Pendidikan merupakan sistem informasi yang berfungsi untuk mengelola informasi
pendidikan. Keterlibatan SIM pendidikan salah satunya adalah uantuk menunjang efisiensi
dan efektifitas kegiatan dan layanan pendidikan. SIM pendidikan bertujuan untuk
meningkatkan kelancaran aliran informasi, kontrol kualitas, dan kerjasama dengan pihak
17
Eti Rochaety, et all, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2005, h. 12
12
lain. Penerapan SIM pendidikan harus seimbang antara infrastruktur teknologi informasi
yang tersedia dengan kemampuan sumber daya manusia dan sumber daya organisasi lainnya.18
SIM Pendidikan menjadi salah satu pilihan dalam membantu penyediaan data dengan pihak-
pihak yang terkait. SIM adalah kumpulan sumber daya organisasi yang bertanggung jawab
mengumpulkan dan mengelola data agar menghasilkan informasi yang berguna untuk semua
tingkatan manajemen dalam kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengendalian.
Penerapan SIM pendidikan diperlukan keseimbangan antara sumberdaya yang tersedia.
Penerapan SIM pendidikan juga membutuhkan persiapan yang sangat matang, sehigga harapan
untuk mengaplikasikan dapat terwujud sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan.19 Untuk
mengelola SIM Perndidikan dapat dilakukan oleh devisi atau departemen yang menangani secara
khusus. Devisi ini memiliki kebijakan dan peraturan dalam menggunakan teknologi informasi,
termasuk standar dan prosedur penggunaannya. SIM Pendidikan diharapkan juga dapat
memberikan layanan yang berkualitas. Pandangan layanan kualitas ini berdasarkan dimensi
reliability (kehandalan atau dapat terpercaya), responsiveness (daya tanggap atau tanggung
jawab), assurance (jaminan atau pasti), emphaty (kepedulian atau sungguh-sungguh), dan
tangible (produk fisik atau nyata). Implementasi SIM Pendidikan akan mempengaruhi citra
organisasi pendidikan. Citra organisasi pendidikan dipengaruhi oleh faktor kepemimpinan,
sumber daya manusia, kebijakan statrategis, pengelolahan proses, keputusan pelanggan, dan
tanggung jawab sosial. Pengendalian kualitas layanan informasi adalah tugas dan tanggung
jawab setiap pegawai dalam unit organisasi agar dapat memberikan keputusan kepada pelanggan
(customer satisfaction).20
Sistem informasi manajemen (SIM) menyediakan informasi bagi pengelola pendidikan
secara teratur, sehingga bermanfaat untuk melakukan pemantauan dan penilaian kegiatannya.
Proses penyajian informasi dalam manajemen pendidikan dimulai dari pengumpulan,
pengolahan, penyimpanan data, sampai informasi diterima oleh pembuat keputusan. Kriteria
SIM yang efektif adalah dapat memberikan informasi yang tepat waktu, akurat, dan relavan bagi
manajemen.21
18
Yakub dan Vico Hisbanarto, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: Graha Ilmu. 2014, h. 59.
19
Ibid, h. 31
20
Ibid, h. 68.
217
Eti Rochaety, et all, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan… h. 6.
13
1. Tepat waktu (Timeliness), berarti informasi datang pada penerima tidak boleh terlambat.
Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi
merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.
2. Relavan (Relevance), berarti informasi mmepunyai manfaat untuk pemakaiannya dan
relavansi informasi untuk tiap-tiap orang berbeda-beda.
3. Akurat (Accuracy), berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak
menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi
kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak informasi.
Penerapan sistem infomasi manajemen pendidikan diperlukan keseimbangan antara
sumber daya yang tersedia. Penerapan sistem informasi manajemen pendidikan juga
membutuhkan persiapan yang sangat matang, sehingga harapan untuk mengaplikasikan
dapat terwujud sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan.
22
Khoirun Nasikin, Pengembangan Sistem Informasi Akademis dan Keuangan di Man 2 Pati, Volume 3 No 3-
2011.
23
Eti Rochaety, et all, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan… h. 12.
14
organisasi. Beberapa manfaat sistem informasi manajemen pendidikan antara lain sebagai
berikut:24
1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji sacara cepat dan akurat bagi para pemakai,
tanpa mengharuskan adanya sistem informasi.
2. Menjamin persediaan kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi
secara kritis.
3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6. Mengantisipasi dan memahamami konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan
teknologi baru.
7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
8. Organisasi menggunakan SIM untuk mengolah transaksi-transaksi mengurangi biaya dan
menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
Menurut Budi Purwoko juga menjelaskan, jenis-jenis informasi yang penting bagi para
siswa waktu masih sekolah, misalnya informasi tentang:
1. Kondisi fisik sekolahnya, fasilitas yang tersedia, guru-gurunya, para karyawan, bagian
administrasi, dan sebagainya.
2. Informasi tentang program studi disekolahnya, yang bersumber dari kurikulum yang
berlaku.
3. Informasi tentang cara belajar yang efisien, yang bersumber dari para pembimbingnya.
4. Informasi tentang usaha kesehatan sekolah yang bersumber dari doktor, para perawat
kesehatan
Depdiknas juga berpendapat bahwa tujuan layanan informasi adalah : a) Informasi
Pendidikan, meliputi data dan keterangan yang valid dan berguna tentang kesempatan dan
syarat-syarat berkenaan dengan berbagai jenis pendidikan yang ada sekarang dan yang akan
datang b) Informasi Jabatan, meliputi penyampaian tentang, pengetahuan dan penghayatan
tentang pekerjaan atau jabatan yang akan dimasuki. c) Informasi Sosial Budaya adalah informasi
yang berhubungan dengan masalah-masalah sosial budaya yang perlu dipahami oleh siswa untuk
menyesuaikan diri dan membuat keputusan.26
26
Departemen Pendidikan Nasional, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Pendidikan Nasional.
Jakarta: tp, h 11.
16
sebuah keunggulan bersaing. Dimana aplikasi pengolahan data yang digunakan melalui dapodik
sehingga memudahkan tenaga administrasi untuk mengolah data baik data siswa, guru, sarana
prasarana, dan keuangan dan sebagainya.
Menurut Gunawan selaku kepala sekolah bahwa sistem informasi manajemen adalah
suatu sistem yang berorientasi kepada sistem informasi yang mementingkan keakuratan
data dan ketepatan sasaran dalam memperoleh berbagai data dan informasi yang
dibutuhkan sekolah. Informasi yang dibutuhkan seperti sarana prasarana, pembiyaan,
pengelolaan, kompetensi lulusan, penilaian, standar isi, pendidik dan tenaga
kependidikan. Adapun sistem pengolah data yang digunakan disini yaitu DAPODIK
yang meliputi data guru, tenaga kependidikan, data siswa, data sarana prasarana dan
sebagainya yang secara cepat dan valid di sampaikan kepada instansi terkait seperti ke
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota maupun ke Kementrian Pendidikan Nasional.27
Gambar 1
Aplikasi Pengolah Data yaitu Dapodik
Kepala sekolah memiliki peran dan tanggung jawab sebagai manajer dalam menentukan
arah suatu pendidikan ke depan tentunya kepala sekolah sebagai top leader yang mempunyai
peran utama dimana demi memenuhi segala hal yang berhubungan dengan kepentingan siswa,
dalam menjalankan tugasnya kepala sekolah mendesain dan menyediakan program layanan
sekolah. Salah satunya menerapkan sistem informasi, dimana pengolahan data menggunakan
dapodik sehingga memudahkan tenaga administrasi untuk mengolah data baik data siswa, guru,
sarana prasarana, keuangan dsb, yang akan dilaporkan ke pusat.
Kiki Nurjannah mengatakan bahwa yang bertindak sebagai pelaksana Sistem
informasi manajemen yaitu wakil kepala sekolah yang terdiri atas empat personil seperti
wakasek bagian pengajaran, kesiswaan, sarana prasarana, dan humas. Yang dibagi
misalnya dari kesiswaan yaitu seluruh siswa diinput datanya mulai dari data riwayat
27
Gunawan Abdi, Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah Puruk Cahu, Wawancara, dalam Ruangan Kepala
Sekolah, Puruk Cahu, 01 Maret 2020
17
pendidikan, status keluarganya kemudian semua itu di masukkan dalam sebuah sistem
dapodik yang dikoordinir oleh operator sekolah.28
Sekolah SMP Muhammadiyah Puruk Cahu ini yang bertindak sebagai ketua Sistem
Informasi Manajemen yaitu kepala sekolah sekaligus penanggung jawab dan yang bertindak
sebagai pelaksana Sistem Informasi Manajemen yaitu wakil kepala sekolah yang terdiri atas
empat personil seperti wakasek bagian pengajaran, kesiswaan, sarana prasarana, dan humas.
Menurut Muh. Syaiful bahwa sistem informasi manajemen sangat dibutuhkan
khususnya di sekolah SMP Muhammadiyah Puruk Cahu ini dalam bidang pengelolaan
baik dalam hal keuangan, guru, kesiswaan, serta sarana prasarana dengan menggunakan
perangkat computer atau pengolah data yaitu dapodik.29
Selain itu di sekolah SMP Muhammadiyah Puruk Cahu ini dimana kepala sekolah sebagai
top leader mempunyai peran yang utama dimana beliau juga memberikan pelayanan kepada
siswa dalam hal pemanfaatan Teknologi informasi melalui penggunaan wifi atau jaringan
internet, siswa diarahkan untuk membuat blog sehingga memudahkan siswa untuk mengakses
informasi, memperluas wawasan, mengenal teknologi informasi atau mencari beasiswa dari luar.
Seperti yang dituturkan Kiki Nurjanah bahwa salah satu pelayanan yang ditawarkan
kepala sekolah yaitu dengan pemanfaatan teknologi informasi melalui penggunaan wifi
atau jaringan internet dimana siswa diarahkan menggunakan laptop yang dapat
mengakses informasi yang dibutuhkan agar menjadikan mereka kreatif dan mengurangi
dampak nongkrong atau perkumpulan yang tidak bermanfaat. Dengan memanfaatkan
laptop tersebut siswa terbiasa menulis dan menggunakan teknologi dalam menjalani
kehidupan.30
Gambar 2
Penggunaan wifi atau Internet oleh Siswa dalam Menyelesaikan Tugas
28
Kiki Nurjanah, Guru SMP Muhammadiyah Puruk Cahu, Wawancara, dalam Ruangan Guru, Puruk Cahu, 01
Maret 2020.
29
Muh. Syaiful, Guru SMP Muhammadiyah Puruk Cahu, Wawancara, dalam Rungan Guru, Puruk Cahu, 01
Maret 2020.
30
Kiki Nurjanah, Guru SMP Muhammadiyah Puruk Cahu, Wawancara, dalam Rungan Guru, Puruk Cahu, 01
Maret 2020.
18
Bersama dengan hal tersebut, Aisyah dari kelas VIII bahwa di sekolah ini sudah
menyediakan wifi atau jaringan internet disetiap tempat misalnya di ruangan sudah bisa
untuk koneksi internet. Itu salah satu hal yang baik dalam pemberikan pelayanan kepada
kami dimana dengan penggunaan wifi tersebut kita bisa mengirimkan tugas yang
diberikan oleh guru tanpa harus bertatap muka langsung. Dan juga dengan menjelajah
internet, kita akan tahu banyak hal yang bisa di dapat melalui internet seperti mencari
artikel yang berkaitan dengan mata pelajaran di sekolah. Ini semua sangat menunjang
sekali terhadap proses belajar di sekolah. Serta dalam proses belajar juga sekolah
menyediakan fasilitas teknologi dalam hal ini penggunaan LCD ketika ada tugas
presentasi dapat digunakan dan dapat memudahkan kita dalam berinteraksi dikelas dan
aktif dalam bertanya, dan juga tidak membosankan dalam ruangan.31
Gambar 3
Penggunaan Laptop ketika Proses Belajar atau mengerjakan tugas
Demikian pula pernyataan dari siti siswa kelas IX manfaat yang diperoleh dari
penggunaan wifi atau jaringan internet sekolah yaitu:
1. Mempermudah mengerjakan tugas
2. Tidak membosankan dalam proses pembelajaran
3. Membuka cakrawala pemikiran siswa
4. Siswa lebih aktif dan semangat
5. Siswa dapat memantau ilmu dari luar sekolah
6. Siswa dapat mencari info tentang pendidikan.32
31
Aisyah Siswa SMP Muhammadiyah Puruk Cahu, Wawancara oleh peneliti , di Taman Sekolah, Puruk Cahu,
01 Maret 2020.
19
Kegiatan dalam lingkungan sekolah terutama dalam kegiatan belajar mengajar, sistem
informasi manajemen sangat dibutuhkan tentu saja dengan dukungan teknologi yang semakin
maju dengan penggunakan fasilitas komputer, penggunaan wifi atau jaringan internet. Semua
kegiatan sekolah lebih menguntungkan dalam menunjang proses belajar di sekolah.
Kiki Nurjanah mengatakan sekolah ini juga menyediakan akses informasi mengenai
status sekolah, peran sekolah yang perlu dikembangkan, nilai tambah sekolah kepada
masyarakat semuanya itu bisa di akses melalui website sekolah. Dengan diterapkannya
sistem informasi manajemen di sekolah dapat dijadikan sebagai salah satu dasar dalam
meningkatkan mutu pendidikan dimana dalam memberikan kesempatan kepada guru
dan pengurus sekolah untuk meningkatkan kualitas komunikasi dan pembinaan kepada
siswa. Nah, siswa akan lebih mengembangkan kepribadian dan pengetahuannya.
Misalnya penggunaan teknologi dengan memfasilitasi praktek pembelajaran dengan
memadukan komputer, penggunaan wifi atau jaringan internet Jadi, ketika dalam proses
belajar mengajar akan menciptakan suasana yang efektif, mereka dapat dengan mudah
mengerjakan tugas, dalam proses belajar mengajar tidak membosankan, siswa lebih
aktif dan semangat belajarnya.33
Sehubungan dengan hal tersebut maka dapat dikatakan bahwa salah satu yang ditawarkan
kepala sekolah yaitu Sistem Informasi Manajemen yang akan diimplementasikan dalam bentuk
alat pemrosesan data sekolah yaitu dapodik yang meliputi data siswa, guru, sarana prasarana dan
keuangan dan sebagainya.
Kepala sekolah juga menyediakan berupa perangkat lunak berbasiskan web. Hal tersebut
dimaksudkan untuk menunjang kegiatan-kegiatan sekolah, yang mempunyai tujuan sebagai
berikut:
1. Tersedianya Informasi untuk mendukung perencanaan dan pengambilan keputusan bagi
kepentingan sekolah ke depan.
2. Tersedianya layanan informasi bagi komunitas sekolah seperti guru, siswa, staf, pimpinan,
orang tua, alumni dan masyarakat pada umumnya.
3. Memberikan nilai tambah bagi profil sekolah sehingga bisa meningkatkan daya saing yang
lebih baik.
Berdasarkan semua pernyataan informan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
penerapan sistem informasi manajemen pada lembaga pendidikan sangat dibutuhkan, karena
dalam menghadapi persaingan global lembaga pendidikan dituntut untuk memberikan informasi
lebih cepat, akurat dan nyaman yang merupakan bagian dari kualitas pelayanan, sehingga akan
menjadi sebuah keunggulan bersaing. Kegiatan dalam lingkungan sekolah sangat membutuhkan
32
Siti, Siswa SMP Muhammadiyah Puruk Cahu, Wawancara oleh peneliti , di Taman Sekolah, Puruk Cahu 01
Maret 2020
33
Kiki Nurjanah, Guru SMP Muhammadiyah Puruk Cahu, Wawancara, dalam Rungan Guru, Puruk Cahu, 01
Maret 2020.
20
sistem informasi manajemen terutama dalam proses belajar tentu saja dengan dukungan
teknologi yang semakin maju. Sekolah yang belum menerapkan Sistem Informasi Manajemen
bisa dikatakan sekolah yang belum update dan masih ketinggalan jaman, karena sekarang semua
kegiatan sekolah lebih menguntungkan bila menggunakan Sistem Informasi Manajemen.
Tanpa adanya sistem informasi manajemen kegiatan organisasi tidak akan bisa berjalan
secara maksimal. sistem informasi manajemen sangat bermanfaat bagi para manajer dalam
proses pengambilan keputusan. Sistem ini secara terpadu dan efisien melaksanakan
pengumpulan data, dan menyajikan informasi sesuai dengan kebutuhan para pengambil
keputusan. Sistem ini memberikan kemudahan dalam menyediakan data secara tepat waktu
sesuai dengan kebutuhan. Dalam menentukan arah suatu pendidikan ke depan tentunya kepala
sekolah sebagai top leader yang mempunyai peran yang utama, serta sebagai kepala sekolah
harus memiliki perencanaan yang matang dalam membawa sekolah agar dapat bersaing secara
global. Agar dapat mencapai peningkatan tersebut tentunya harus ditunjang oleh sarana dan
prasarana yang memadai.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Teknologi pendidikan adalah proses yang kompleks dan terpadu pemecahan masalah yang
menyangkut semau aspek belajar manusia. Dalam teknologi pendidikan, pemecahan masalah itu
terjelma dalam bentuk semua sumber belajar yang didisain dan dipilih atau digunakan untuk
keperluan belajar, sumber-sumber belajar ini diidentifikasi sebagai pesan,orang, bahan, peralatan,
teknik, dan latar lingkungan.
Gagasan dasar atau falsafah teknologi pendidikan yaitu agar setiap pribadi dapat
berkembang secara maksimal dengan jalan memanfaatkan segala macam sumber belajar yang ada
maupun yang perlu dikembangkan sedemikian rupa sehingga tercapai efisiensi serta keselarasan
dengan perkembangan masyarakat dan lingkungannnya. Asosiasi menyadari bahwa dewasa ini
ada beberapa kerangka konseptual yang dikemukakan oleh orang yang dalam banyak hal juga
bergerak dibidang teknologi pendidikan. Konsep-konsep ini antara lain meliputi pengajaran audio
visual, media pendidikan, sumber belajar, dan komunikasi pendidikan.
Penerapan sistem informasi manajemen pada lembaga pendidikan sangat dibutuhkan,
karena dalam menghadapi persaingan global lembaga pendidikan dituntut untuk memberikan
informasi lebih cepat, akurat dan nyaman yang merupakan bagian dari kualitas pelayanan,
sehingga akan menjadi sebuah keunggulan bersaing. Kegiatan dalam lingkungan sekolah sangat
membutuhkan sistem informasi manajemen terutama dalam proses belajar tentu saja dengan
dukungan teknologi yang semakin maju. Sekolah yang belum menerapkan Sistem Informasi
Manajemen bisa dikatakan sekolah yang belum update dan masih ketinggalan jaman, karena
sekarang semua kegiatan sekolah lebih menguntungkan bila menggunakan Sistem Informasi
Manajemen.
21
DAFTAR PUSTAKA