Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SUMBER DAYA MANUSIA


Disusun dalam rangka untuk memenuhi salah satu tugas individu
Mata Kuliah : Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan
Dosen : Dr. Drs. Jasmani Asf., BA., M.Ag.

Oleh:
Masmuji
NIM. 19013277

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)


PALANGKA RAYA

PROGRAM STUDI
MAGISTER MANAJEMENPENDIDIKAN ISLAM
SEMESTER 2
TAHUN 2020
PEMBAHASAN

A. Pengertian orang tua wali murid


Orang tua dalam hal ini terdiri dari ayah, ibu serta saudara adik dan kakak. Orang tua atau
biasa disebut juga dengan keluarga, atau yang identik dengan orang yang membimbing anak dalam
lingkungan keluarga. Meskipun orang tua pada dasarnya dibagi menjadi tiga, yaitu orang tua
kandung, orang tua asuh, dan orang tua tiri. Tetapi yang kesemuanya itu dalam bab ini diartikan
sebagai keluarga. Sedangkan pengertian keluarga adalah ‘suatu ikatan laki‐laki dengan perempuan
berdasarkan hukum dan undang‐undang perkawinan yang sah.1 Orang tua adalah orang yang
mempunyai amanat dari Allah untuk mendidik anak dengan penuh tanggungjawab dan dengan
kasih sayang. Orang tua (keluarga) yang bertanggung jawab yang paling utama atas perkembangan
dan kemajuan anak . Dalam keluarga orang tua sangat berperan sebab dalam kehidupan anak
waktunya sebagian besar dihabiskan dalam lingkungan keluarga apalagi anak masih di bawah
pengasuhan atau anak usia sekolah dasar yaitu antara usia (0‐12 tahun), terutama peran seorang ibu.
Anak mulai bisa mengenyam dunia pendidikan dimulai dari kedua orang tua atau mulai pada
masa kandungan, ayunan, berdiri, berjalan dan seterusnya. Orang tualah yang bertugas mendidik.
Dalam hal ini (secara umum) baik potensi psikomotor, kognitif maupun potensi afektif, disamping
itu orang tua juga harus memelihara jasmaniah mulai dari memberi makan dan penghidupan yang
layak. Dan itu semua merupakan beban dan tanggung jawab sepenuhnya yang harus dipikul oleh
orang tua sesuai yang telah diamanatkan oleh Allah SWT.
Demikianlah keluarga atau orang tua menjadi faktor penting untuk mendidik anak‐anaknya
baik dalam sudut tinjauan agama, sosial kemasyarakatan maupun tinjauan individu.
B. Peta wali murid di SMP Muhammadiyah dari sisi penghasilan-ekonomi, re-rata perbulan
dari hasil observasi data dari dapodik SMP Muhammadiyah Puruk Cahu sebagai berikut

Tahun Jenjang
Nama NISN Nama orang tua/wali Pekerjaan Rata-rata Penghasilan per bulan
Lahir Pendidikan

SMA /
Abdul Karim 0075100790 Alpirkan 1982 sederajat PNS/TNI/Polri Rp. 2,000,000 - Rp. 4,999,999
ADITYA
QURAHMAN 0053783230 JUNAIDI 1968 SD / sederajat Wiraswasta Rp. 500,000 - Rp. 999,999
SMP /
Aghes Mahendra 0033644954 Aspihsn Aisafutra 1980 sederajat Wiraswasta Kurang dari Rp. 500,000
Agus Maulana 0078333118          

1
Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2005, h. 318
2
Ahmad Aidil 0065061026 Husaini 1980 SD / sederajat Wiraswasta Rp. 500,000 - Rp. 999,999
AHMAD SMP /
ANSYORUDIN 0043862482 ARDIANSYAH 1973 sederajat Wiraswasta Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999
Ahmad Jaini 0057188229 Antong 1981 SD / sederajat Petani Rp. 500,000 - Rp. 999,999
Ahmad Maulana 0052582446 Abdul Majid 1960 SD / sederajat Wiraswasta Rp. 500,000 - Rp. 999,999
Ahmad Rafii 3056106352 ISAK 1973 SD / sederajat Buruh Kurang dari Rp. 500,000
SMP /
Ahmad Rofi 0069826340 Saiful Lizan 1988 sederajat Wiraswasta Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999
Aisya Alidhia
Hamidi 0069225982          
ALAMSYAH
NAFENNY 0031127752 RUSWANDI 1978 SD / sederajat Wiraswasta Rp. 500,000 - Rp. 999,999
ALDI IRWAN SMP /
SETAWAN 0043680866 Amirullah 1975 sederajat Karyawan Swasta Rp. 500,000 - Rp. 999,999
AKHMAD SMP /
ALISA APRIANI 0069491387 ARDIMANSYAH 1977 sederajat Wiraswasta Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999
Ananda Aulia
Mahendra 0079654959          
Andika Prasetya SMP /
Efendi 0067853439 Irman Efendi 1984 sederajat Wiraswasta Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999
SMA /
ANGGA SAPUTRA 0066358196 Abdul Rahman 1977 sederajat Wiraswasta Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999
ANGGARA 0046867635 MURDIANSYAH 1972 SD / sederajat    
Anggraeni 0043241778 Iskandar 0 Putus SD Petani Kurang dari Rp 1.000.000
SMA /
Anugrah Fahrudin 0053227781 Salipudin 0 sederajat Petani Rp 1.000.000 - Rp 2.000.000
ARDI IRWAN SMP /
SETAWAN 0044864402 Amirullah 1975 sederajat Karyawan Swasta Rp. 500,000 - Rp. 999,999
ARISMA SMA /
AMIWIJAYA 0057597089 NISFUANDI 1963 sederajat Wiraswasta Rp 1.000.000 - Rp 2.000.000
Atina Sabila
Fauzia 0054886004          
Aulia Najwa Afifah 3071631626          
Bobi Putra
Mustafa 0055325721 Ardiansyah 0 SD / sederajat Petani Kurang dari Rp 1.000.000
CLARISHA FITRIA 0088829558 Jayadi 1976 SD / sederajat Wiraswasta Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999
SMA /
EGA THESTATIA 0037245060 BANDAR SARI 1966 sederajat Wiraswasta Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999
Fahri Azhar SMA /
Maulana 0075036470 Zulkifli 1966 sederajat Wiraswasta Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999
Farid Huda
Rizkillah 3053336980       Lainnya Rp. 500,000 - Rp. 999,999
Fatya Nur Aqilah 0063933532          
SMA /
FAUZI APRILIA 0051989440 H. FAUZI ASRA 1969 sederajat Sudah Meninggal Tidak Berpenghasilan
Fazrul 0059902208          
FERI FIRNANDA 0075648758 Sutrisno 1982 SD / sederajat Lainnya Rp. 500,000 - Rp. 999,999
FILKI ANDIKA
FRANSTYA 0058131823 SAIPUL ANWAR 1975 SD / sederajat Petani Rp. 500,000 - Rp. 999,999
SMA /
Firdaus Ridhoi 0073764982 Musliadi 1981 sederajat Sudah Meninggal Tidak Berpenghasilan
Fridana Rafidin 0062660766 Sahmi Muzakir 1972      
Gilang Ramadhan 0041160527          
SMP /
HABLIANOR 0052488931 riduansyah 1982 sederajat Wiraswasta Rp. 500,000 - Rp. 999,999
Haliza Azhara 3065525251          
Ikhsan Fadilah 3068480931          

3
ILMAN
LAKSMANA
IBRAHIM 3072066535          
INDRI SAFITRI 0067761741 Teleksandi 1975 SD / sederajat Petani Rp. 500,000 - Rp. 999,999
Indriani Andra 3075499781          
Joni Arifin 0037985254 Muliyadi 0 SD / sederajat Wiraswasta Rp. 500,000 - Rp. 999,999
JULIANA
ARBAYANI 0049866796 SARIPUDIN NURIAN 1980 SD / sederajat Wiraswasta Rp. 500,000 - Rp. 999,999
KAMALUDINNOR 0055847636 ATEK 1978 SD / sederajat Wiraswasta Rp. 500,000 - Rp. 999,999
Khairul Adam SMA /
Efendi 0052956565 Muhammad Ya'kub 1979 sederajat Pedagang Kecil Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999
Maulana Abdul
Aziz 0057139330 Hero 0 SD / sederajat Petani Rp. 500,000 - Rp. 999,999
SMA /
MAULIDA RISKIA 0059848152 MOCH. AHYAR 1964 sederajat PNS/TNI/Polri Rp. 2,000,000 - Rp. 4,999,999
Mirah 0059150765 Mubarap 1978 SD / sederajat Wiraswasta Rp. 500,000 - Rp. 999,999
SMP /
MONIKA AMELIA 0069772081 RUSPAN EFENDI 1970 sederajat Tidak bekerja Tidak Berpenghasilan
Muhamad Arifas SMP /
Fanni 0059632104 Dedy Irpanor 1983 sederajat Wiraswasta Rp. 500,000 - Rp. 999,999
SMP /
Muhamad Faisal 0045429054 Hairudin 1958 sederajat Wiraswasta Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999
MUHAMAD RIZKY 0061810369 MUKNI A. M. 1976 SD / sederajat Wiraswasta Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999
MUHAMAT
SOLEH 0061757792 TAUPIK 1962 SD / sederajat Wiraswasta Kurang dari Rp 1.000.000
Muhammad SMP /
Bayhaki 0069049568 Khairul ilmi 1986 sederajat Wiraswasta Rp. 2,000,000 - Rp. 4,999,999
Muhammad SMA /
Habibi 0064841548 Junain 1978 sederajat Wiraswasta Kurang dari Rp. 500,000
Muhammad Iklim 0022326906 yuyun 1977 SD / sederajat Wiraswasta Rp 1.000.000 - Rp 2.000.000
MUHAMMAD SMA /
IRPAN SAPUTRA 0051970071 ABDI HARIANOR 1979 sederajat Wiraswasta Lebih dari Rp 2.000.000
Muhammad Kholil
Athfal 3064863608          
Muhammad Nafis SMA /
Alfatah 0074149735 Abdullah 1977 sederajat Wiraswasta Rp. 500,000 - Rp. 999,999
Muhammad Rifqi
Abizar 0058713089          
MUHAMMAD SMP /
SAMMAN 0051360688 Ahmad Naupal 1975 sederajat Buruh Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999
MUHAMMAD
SHOLEH 3058552018 Jumaidin 1980 SD / sederajat Buruh Rp. 500,000 - Rp. 999,999
MUHAMMAD
YUSUF 0045231639 Jumadrin 0   Wiraswasta Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999
MUTIARA SMA /
HIKMAH ER 0135835328 Ainol Rahman 1971 sederajat Wiraswasta Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999
NAZWA FADILA SMA /
WULANDARY 0057066300 SUTRISNO 1976 sederajat Karyawan Swasta Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999
NELA AZHARA 0063115691 HASAN 1970 SD / sederajat Wiraswasta Kurang dari Rp. 500,000
Nor Raida Ilham 0062178718 H. Mirhansyah 1951 SD / sederajat Wirausaha Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999
SMP /
Norita Anggraeini 0055060308 Gunadi 1981 sederajat Wiraswasta Rp. 2,000,000 - Rp. 4,999,999
NORLISDA JUNIAR SMA /
RAHMAH 0054480089 misran 1972 sederajat Wiraswasta Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999
Noval Rizky 0054100551 Dedi Irawan 1981 SD / sederajat Buruh Kurang dari Rp. 500,000
Nur Ahzmi 0047940086 SYAHBUDIN 1982 SD / sederajat Petani Rp. 500,000 - Rp. 999,999
NUR KAMILAH 0046092569 HENDI 1963 SD / sederajat Wiraswasta Rp. 500,000 - Rp. 999,999
NURJANAH 0063363266 Ansari 1984 SD / sederajat Wiraswasta Kurang dari Rp 1.000.000

4
SMA /
Nurul Cahyawati 0026205984 Syamsudinnoor 1976 sederajat Wiraswasta  
Pancar Mustaqim 0055149213 Judinor Efendy 0 SD / sederajat Wiraswasta Kurang dari Rp 1.000.000
SMA /
Prasetya 0068863026 Muttaqin 1981 sederajat Karyawan Swasta Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999
Putri Citra Iwanda 0058259137 Irwan Budiana 0 (tidak diisi) Wiraswasta  
SMA /
Qhairunisya 0071309370 SUPARTO 1976 sederajat Karyawan Swasta Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999
RAHMAN 0046788847 SUPRIADI 1982 SD / sederajat Wiraswasta Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999
RAHMAN SADIL SMP /
ALPIANOR 0066847099 A.NASUTION 1977 sederajat Wiraswasta Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999
RAHMAT
HIDAYAT 0063223727 Sunderman 1964 SD / sederajat Wiraswasta Rp. 500,000 - Rp. 999,999
Rapiana 0051530459 Muhamad Zaini 0 Putus SD Buruh Rp 1.000.000 - Rp 2.000.000
Regina Alvida 0077380164          
SMA /
RENA WATI 0053919095 NIRWANDI ILYAS 1972 sederajat Wiraswasta Kurang dari Rp. 500,000
Reva Aulia 0064457839 yuyun 1977 SD / sederajat Wiraswasta Rp 1.000.000 - Rp 2.000.000
RIDHO FAHREJI 0038128142 Jayadi 1976 SD / sederajat Wiraswasta Rp. 2,000,000 - Rp. 4,999,999
Rizkya Putra SMA /
Ramdhan 0087597067 Rizekan 1977 sederajat Wiraswasta Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999
Rukmini 0058049294 Minarno 0 Tidak sekolah    
Rusmawati 3051026660          
SAHRIL
ROMADAN 0058454226 SIBER 1964 SD / sederajat Sudah Meninggal Tidak Berpenghasilan
Sahrul Efendi 0026320200 Andi Respendi 1980 SD / sederajat Petani Kurang dari Rp. 500,000
SMA /
SALMIANTY 0053680294 HASANUL ABADI 1979 sederajat PNS/TNI/Polri Rp. 2,000,000 - Rp. 4,999,999
Salwa Aulia SMA /
Romadani 0068991782 Robby 1976 sederajat Sudah Meninggal Tidak Berpenghasilan
SMP /
Siti Noor Aijah 0026703079 Solihin 0 sederajat Wiraswasta Kurang dari Rp 1.000.000
SMP /
Siti Nur Azizah 0069257268 supianor 1969 sederajat Wiraswasta Rp. 500,000 - Rp. 999,999
SITI RUQQAYAH
DZATUL SMP /
HASANAH 0053578622 HENDRA IRAWAN 1982 sederajat Wiraswasta Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999
Sofa Nurililah 0061967524          
Soraya Indriani
Fatmasari 3066683861          
Sriy Faulina
Rahmah 0063844475          
Subana Kusairi
Pahreza 0049201738 Yuyun 1977 SD / sederajat Wiraswasta Rp 1.000.000 - Rp 2.000.000
SUPRIYADI
SAPUTRA EFENDI 0051448717 KASIANI 1970 SD / sederajat Sudah Meninggal Tidak Berpenghasilan
Taufik Kurrahman 0061895660 Gunawan Setiawan 0 SD / sederajat Wiraswasta Rp. 2,000,000 - Rp. 4,999,999
SMP /
TAUPIK HIDAYAT 0059021367 Subli 1964 sederajat Karyawan Swasta Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999
TENGKU KIRANA SMP /
FIRMA MAULANA 0065821223 Adi Fajar 1970 sederajat Buruh Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999
Tiara 0064297383          
Uzeanur Rafli
Saputra 0058755584          
SMA /
Wildan Rasidin 0051415253 Muslim 1967 sederajat Wiraswasta Rp. 500,000 - Rp. 999,999
WIRANDA 0068942095 Ipy 1984 SD / sederajat Wiraswasta Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999
YAFI 0047867555 SYAIFUL BAHRI IVO 1975 SMA / Wiraswasta Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999
5
sederajat
YOLANDA
WULANDARI 0068524265 SURNADI 1986 SD / sederajat Wiraswasta Rp. 500,000 - Rp. 999,999
YUNIARTI SMP /
MUSDALIFAH 0059845296 ARDIMANSYAH 1979 sederajat Wiraswasta Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999
SMP /
Zahra Khairunnisa 0056710957 KHAIRIL ANWAN 1979 sederajat Wirausaha Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999
Zakia Magfiratus
Shalihah 0073580948 Ibrahim Nurhan 0      

C. Pengertian masyarakat peduli pendidikan


Istilah “masyarakat” kerap dipadankan dengan istilah “sosial”. Istilah “masyarakat” sendiri
pada mulanya berasal dari kata syarikat dalam bahasa Arab, kemudian mengalami proses kebahasaan
sedemikian rupa sehingga dalam bahasa Indonesia menjadi kata “serikat” yang kurang-lebih berarti
“kumpulan” atau “kelompok yang saling berhubungan”.2 
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk
sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara
individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata
dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan
hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen
(saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu
sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.Menurut Syaikh
Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila
memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut,
manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.Masyarakat
sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata pencaharian. Pakar ilmu sosial
mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis,
masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut
masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai
kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.Masyarakat dapat pula
diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat
masyarakat band, suku, chiefdom, dan masyarakat negara.3
Beberapa pengertian yang diberikan oleh beberapa pakar sosiologi mengenai masyarakat antara
lain:
1. Masyarakat merupakan jalinan hubungan sosial dan selalu berubah. (Mac Iver dan Page)
2
Sidi Gazalba,  Masyarakat Islam: Pengantar Sosiologi & Sosiografi, Jakarta: Bulan Bintang, 1976, h.11
3
Hhtps://id.wikipedia.org
6
2. Masyarakat adalah kesatuan hidup mahluk-mahluk manusia yang terikat oleh suatu sistem
adat-istiadat tertentu. (Koentjaraningrat)
3. Masyarakat adalah tempat orang-orang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. (Selo
Soemardjan dan Soelaiman)4
Dari beberapa pengertian di atas ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu bahwa masyarakat
itu kelompok yang terorganisasi. Oleh karena itu orang yang berjalan bersama-sama atau duduk
bersama-sama yang tidak terorganisasi bukanlah masyarakat. Kelompok yang tidak berpikir tentang
kelompoknya sebagai suatu kelompok bukanlah masyarakat. Oleh karena itu kelompok burung yang
terbang bersama dan semut yang berbaris rapi bukanlah masyarakat dalam arti yang sebenarnya
sebab mereka berkelompok hanya berdasarkan naluri saja.
Sehingga bisa dikatakan bahwa masyarakat adalah sekumpulan manusia yang berinteraksi
dalam suatu hubungan sosial. Mereka mempunyai kesamaan budaya, wilayah, dan identitas.
Jadi dapat disimpulkan bahwa masyarakat adalah suatu kesatuan hidup manusia dalam suatu
kelompok yang memiliki suatu sistem adat-istiadat, kebiasaan, norma-norma yang dapat
menghasilkan suatu kebudayaan.
Proses terbentuknya suatu masyarakat biasanya berlangsung tanpa disadari yang diikuti oleh
hampir sebagian besar anggota masyarakat. Dorongan manusia untuk bermasyarakat antara lain:
1. Pemenuhan kebutuhan dasar biologis, seperti papan (tempat tinggal), sandang, dan pangan
yang penyelenggaraannya akan lebih mudah dilaksanakan dengan kerja sama dari pada
usaha perorangan.
2. Kemungkinan untuk bersatu dengan manusia lain (bermasyarakat).
3. Keinginan untuk bersatu dengan lingkungan hidupnya.
4. Dengan memasyarakat kemungkinan untuk mempertahankan diri dalam menghadapi
kekuatan alam, binatang dan kelompok lain lebih besar.
5. Secara naluriah manusia mengembangkan keturunan melalui keluarga yang merupakan
kesatuan masyarakat yang terkecil.
6. Manusia mempunyai kecenderungan sosial, yaitu seluruh tingkah laku yang berkembang
akibat interaksi sosial atau hubungan antar manusia. Dalam hidup bermasyarakat, kebutuhan
dasar kejiwaan ingin tahu, meniru, dihargai, menyatakan rasaharu dan keindahan, serta
memuja tertampung dalam hubungan antar manusia, baik antar individu maupun kelompok.

4
S. Nasution, Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, h. 60
7
Merujuk pada perspektif terbentuknya masyarakat melalui “manusia” (antroposentris), ditemui
bahwa pada mulanya individu yang berlainan jenis bertemu satu sama lain, kemudian membentuk
keluarga. Lambat laun, entitas keluarga kian berkembang sehingga membentuk “keluarga besar” atau
“suku”. Pada tahapan berikutnya, suku kian berkembang dan terbentuklah “wangsa”. Selanjutnya,
wangsa-wangsa dengan ciri fisik dan kebudayaan yang sama membentuk “bangsa”. Tahapan
termutakhir dari proses tersebut adalah lahirnya “negara-bangsa” sebagaimana kita temui saat ini.5.
D. Pengertian komite madrasah dan fungsinya
Komite sekolah/madrasah adalah lembaga mandiri yang beranggotakan orang tua/wali peserta
didik, komunitas sekolah, serta tokoh masyarakat yang peduli pendidikan. Sekolah berada pada
jantung komunitas atau masyarakat setempat. Mereka memiliki satu tradisi yang kaya tentang
keterlibatan orangtua siswa dan komunitasnya dalam penyelenggaraan pendidikan. Demikianlah
pernyataan Kementerian Pendidikan dan Pelatihan, Ontario, Kanada. Demikian pulalah sebenarnya
hakikat sekolah di mata hati keluarga dan masyarakat di Indonesia.
Masyarakat berperan dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan yang meliputi
perencanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan melalui dewan pendidikan dan komite
sekolah/madrasah. Komite sekolah/madrasah, sebagai lembaga mandiri, dibentuk dan berperan dalam
peningkatan mutu pelayanan dengan memberikan pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana
dan prasarana, serta pengawasan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan.
Komite Sekolah adalah badan mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka
meningkatkan mutu, pemerataan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan, baik
pada pendidikan pra sekolah, jalur pendidikan sekolah maupun jalur pendidikan di luar sekolah
(Kepmendiknas nomor: 044/U/2002).
Dasar hukum pembentukan dan pelaksanaan komite sekolah adalah:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1992 tentang Peran serta Masyarakat dalam
Pendidikan Nasional.
2. Undang-undang nomor 25 tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional 2000-2004;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom.
4. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 044/U/2002 tentang Dewan Pendidikan dan
Komite Sekolah;

5
Sidi Gazalba,  Masyarakat Islam: Pengantar Sosiologi & Sosiografi,…h.11
8
5. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 559/C/Kep/PG/ 2002
tentang Tim Pengembangan Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah.
6. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
8. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kegiatan Pembinaan Dewan Pendidikan dan
Komite Sekolah Nomor 0106.0/023-03.0/-2007, tanggal 31 Desember 2006.
Maksud dibentuknya Komite Sekolah adalah agar ada suatu organisasi masyarakat sekolah
yang mempunyai komitmen dan loyalitas serta peduli terhadap peningkatan kualitas sekolah. Komite
Sekolah yang dibentuk dapat dikembangkan secara khas dan berakar dari budaya, demografis,
ekologis, nilai kesepakatan, serta kepercayaan yang dibangun sesuai dengan potensi masyarakat
setempat. Oleh karena itu, Komite Sekolah yang dibangun harus merupakan pengembang kekayaan
filosifis masyarakat secara kolektif. Artinya, Komite Sekolah mengembangkan konsep yang
berorientasi kepada pengguna (client model), berbagi kewenangan (power sharing and advocacy
model), dan kemitraan (partnership model) yang difokuskan pada peningkatan mutu pelayanan
pendidikan termasuk pendidikan kebutuhan khusus/pendidikan inklusif.
Sedangkan tujuan dibentuknya Komite Sekolah sebagai suatu organisasi masyarakat sekolah
adalah:
1. Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan kebijakan
operasional dan program pendidikan di satuan pendidikan.
2. Meningkatkan tanggung-jawab dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
pendidikan di satuan pendidikan.
3. Mendiptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel, dan demokratis dalam
penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu di satuan pendidikan.
Komite Sekolah memiliki fungsi sebagai berikut :
1. Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan
pendidikan yang bermutu.
2. Melakukan kerjasama dengan masyarakat (Perorangan/organisasi/dunia usaha dan dunia
industri (DUDI)) dan pemerintah berkenaan dengan penyelengaraan pendidikan bermutu.
3. Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai kebutuhan pendidikan
yang diajukan olej masyarakat.

9
4. Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan pendidikan mengenai :
1) Kebijakan dan program pendidikan
2) Rencana Anggaran Pendidikan dan Belanja Sekolah (RAPBS)
3) Kriteria kinerja satuan pendidikan
4) Kriteria tenaga kependidikan
5) Kriteria fasilitas pendidikan
6) Hal-hal lain yang terkait dengan pendidikan
5. Mendorong orang tua siswa dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pendidikan guna
mendukung peningkatan mutu pendidikan dan pemerataan pendidikan.
6. Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelengaraan pendidikan di satuan
pendidikan.
7. Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program, penyelenggaraan, dan
keluaran pendidikan di satuan pendidikan,
E. Pengertian dewan pendidikan dan fungsinya
DEWAN PENDIDIKAN merupakan organisasi masyarakat pendidikan yang mempunyai
komitmen dan loyalitas serta peduli terhadap peningkatan kualitas pendidikan di daerah. Dewan
Pendidikan yang dibentuk dapat dikembangkan secara khas dan berakar dari budaya, demografis,
ekologis, nilai kesepakatan, serta kepercayaan yang dibangun sesuai potensi daerah setempat. Oleh
karena itu, Dewan Pendidikan yang dibangun harus merupakan pengembangan kekayaan filosofis
masyarakat di daerah secara kolektif. Artinya, Dewan Pendidikan mengembangkan konsep yang
berorientasi kepada pengguna (client model), berbagai kewenangan (power sharing and advocacy
model) dan kemitraan (partnership model) yang difokuskan pada peningkatan mutu pelayanan
pendidikan di daerah.
Adapun tujuan dibentuknya Dewan Pendidikan sebagai suatu organisasi masyarakat
pendidikan adalah sebagai berikut.
1. Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan kebijakan
dan program pendidikan.
2. Meningkatkan tanggung jawab dan peran serta aktif dari seluruh lapisan masyarakat dalam
penyelenggaraan pendidikan.
3. Menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel, dan demokratis dalam
penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu.
Peran dan Fungsi
10
 Peran
Keberadaan Dewan Pendidikan harus bertumpu pada landasan partisipasi masyarakat dalam
meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan di daerah. Oleh karena itu, pembentukannya
harus memperhatikan pembagian peran sesuai posisi dan otonomi yang ada. Adapun peran yang
dijalankan Dewan Pendidikan adalah sebagai berikut.
a. Pemberi pertimbangan (advisory body) dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan
pendidikan.
b. Pendukung (supporting agency), baik yang berwujud finansial, pemikiran maupun tenaga
dalam penyelenggaraan pendidikan.
c. Pengontrol (controlling agency) dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan
dan keluaran pendidikan.
d. Mediator antara pemerintah (eksekutif) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (legislatif)
dengan masyarakat.
 Fungsi
Untuk menjalankan perannya itu, Dewan Pendidikan memiliki fungsi sebagai berikut.
1. Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan
pendidikan yang bermutu.
2. Melakukan kerja sama dengan masyarakat (perorangan/organisasi), pemerintah dan DPRD
berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
3. Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai kebutuhan pendidikan
yang diajukan oleh masyarakat.
4. Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada pemerintah daerah/DPRD
mengenai:
1) kebijakan dan program pendidikan;
2) kriteria kinerja daerah dalam bidang pendidikan;
3) kriteria tenaga kependidikan, khususnya guru/tutor dan kepala satuan pendidikan;
4) kriteria fasilitas pendidikan; dan
5) hal-hal lain yang terkait dengan pendidikan.
5. Mendorong orang tua dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan.
6. Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program,
penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan.

11
F. Pengertian Stekholder eksternal
Menurut kamus Merriam-Webster (1708) “stakeholder” terdiri dari dua kata yaitu stake dan
holder. Di mana kata "stake" di sini berarti taruhan yaitu sesuatu yang dipertaruhkan, atau sesuatu
yang penting. Perkembangan selanjutnya membuat pemakaian "stake" di jaman modern ini lebih
kompleks, di samping berarti pancang, atau tonggak, kata "stake" jaman sekarang lebih berarti
"sesuatu yang penting, yang dipertaruhkan. Kata "stake" sendiri sering dipakai untuk menyiratkan
sesuatu yang sedang jadi issue atau sesuatu yang penting. (sumber:
http://groups.yahoo.com/group/cfbe/message/2914).
Freeman (1984) yang mendefenisikan stakeholder sebagai kelompok atau individu yang
dapat mempengaruhi dan atau dipengaruhi oleh suatu pencapaian tujuan tertentu. Sedangkan Biset
(1998) secara singkat mendefenisikan stakeholder merupakan orang dengan suatu kepentingan atau
perhatian pada permasalahan. Stakeholder ini sering diidentifikasi dengan suatu dasar tertentu
sebagimana dikemukakan Freeman (1984), yaitu dari segi kekuatan dan kepentingan relatif
stakeholder terhadap issu, Grimble and Wellard (1996), dari segi posisi penting dan pengaruh
yang dimiliki mereka. Dipihak lain mengatakan bahwa stakeholder adalah kelompok atau individu
yang dukungannya diperlukan demi kesejahteraan dan kelangsungan hidup organisasi. Stakeholders
adalah Orang atau sekelompok orang yang memiliki kepentingan, keterlibatan atau investasi
dalam suatu organisasi.
Jadi siapakah yang dapat berperan sebagai stakeholder dalam implementasi pendidikan
kebutuhan khusus/pendidikan inklusif? Berdasarkan uraian di atas mereka itu adalah: siswa, guru,
orang tua, administrator, komite sekolah, profesional pendidikan, profesional medis, LSM, yayasan
pendidikan, organisasi penyandang cacat, universitas, badan hukum, dan pemerintah. (Palmer, John,
HKI, tanpa tahun).
G. Uraian kerja bagian humas dalam pendidikan
Menurut Hadari Nawawi Tugas-tugas pokok atau beban kerja humas suatu organisai atau
lembaga dapat disimpulkan sebagai berikut:6
1. Memberikan informasi dan menyampikan ide (gagasan) kepada masyarakat atau pihak-pihak
yang membutuhkannya. Menyebarluaskan informasi dan gagasan-gagasan itu agar diketahui
maksud atau tujuannya sertakegiatankegiatannya termasuk kemungkinan dipetik manfaatnya
oleh pihak-pihak diluar organisasi.

6
Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada Press, 2005, h.73
12
2. Membantu pimpinan yang karena tugas-tugasnya tidak dapat langsung memberikan informasi
kepada masyarakat atau pihak-pihak yang memerlukannya.
3. Membantu pimpinan mempersiapkan bahan-bahan tentang permasalahan dan informasi yang
akan disampaikan atau yang menarik perhatian masyarakat pada saat tertentu. Dengan
demikian pimpinan selalu siap dalam memberikan bahan-bahan informasi yang up-to-date.
4. Membantu pimpinan dalam mengembagkan rencana dan kegiatan-kegiatan lanjutan yang
berhubungan dengan pelayanan kepada masyarakat (Publicservice) sebagai akibat dari
komunikasi timbal balik dengan pihak luar, yang  ternyata menumbuhkan harapan atau
penyempurnaan policy atau kegiatan yang telah dilakukan oleh organisasi.
H. Bentuk-bentuk kerjasama madrasah dengan masyarakat
Hubungan sekolah dengan masyarakat pada hakikatnya memiliki peran penting dalam
membina dan mengembangkan pertumbuhan pribadi peserta didik. Hubungan sekolah dengan
masyarakat bertujuan antara lain:
1. Memajukan kualitas pembelajaran.
2. Memperkokoh tujuan serta meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan masyarkat.
3. Menggairahkan masyarakat untuk menjalin hubungan dengan sekolah.7
Adapun tujuan yang lebih kongkrit hubungan antara sekolah dan masyarakat anatara lain:
1. Guna meningkatkan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan peserta didik.
2. Berperan dalam memahami kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang sekaligus menjadi
desakan yang dirasakan saat ini.
3. Berguna dalam mengembangkan program-program sekolah kearah yang lebih maju dan
lebih membumi agar dapat dirasakan langsung oleh masyarakat sebagai pengguna jasa
pendidikan.
4. Mengembangkan kerja sama yang lebih erat antara keluarga dan sekolah dalam mendidik
anak-anak8
Hubungan yang harmonis ini akan membentuk saling pengertian antara sekolah, orang tua,
masyarakat, dan lembaga-lembaga lain yang ada di masyarakat, termasuk dunia kerja. Selain itu
pihak sekolah dan masyarakat saling membantu, ini dikarenakan sudah mengetahui pentingnya
peranan masingmasing. Dan kerja sama yang erat antara sekolah dengan berbagai pihak yang ada di
masyarakat, mereka merasa ikut bertanggung jawab atas suksesnya pendidikan di sekolah. Hal ini
sejalan dengan firman Allah SWT dan hadits Rasullah SAW sebagai berikut:
ۡ ‫م فََأ‬Wۡ‫وبِ ُك‬WWُ‫َألَّفَ بَ ۡينَ قُل‬Wَ‫ُوا نِ ۡع َمتَ ٱهَّلل ِ َعلَ ۡي ُكمۡ ِإ ۡذ ُكنتُمۡ َأ ۡعدَٓاءٗ ف‬
‫بَ ۡحتُم بِنِ ۡع َمتِ ِٓهۦ‬W‫ص‬ Wْ ‫وا َو ۡٱذ ُكر‬ ْ Wۚ ُ‫وا بِ َح ۡب ِل ٱهَّلل ِ َج ِميعٗ ا َواَل تَفَ َّرق‬
ْ ‫ص ُم‬ ۡ ‫َو‬
ِ َ‫ٱعت‬
َ‫ار فََأنقَ َذ ُكم ِّم ۡنهَ ۗا َك ٰ َذلِكَ يُبَيِّنُ ٱهَّلل ُ لَ ُكمۡ َءا ٰيَتِ ِهۦ لَ َعلَّ ُكمۡ ت َۡهتَ ُدون‬ ۡ
ِ َّ‫ِإ ۡخ ٰ َو ٗنا َو ُكنتُمۡ َعلَ ٰى َشفَا حُف َر ٖة ِّمنَ ٱلن‬
7
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Pendidikan, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2007, h. 50
8
Tim Dosen, Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2013, h. 280
13
Artinya:“dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu
bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah)
bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat
Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah
menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu,
agar kamu mendapat petunjuk.” (Q.S. Ali Imron: 103).

14
PENUTUP

Kesimpulan
Pendidikan berfungsi untuk menyampaikan, meneruskan atau menstransmisi kebudayaan,
diantaranya nilai-nilai nenek moyang, kepada generasi muda.Masyarakat berfungsi sebagai penerus
budaya dari generasi ke generasi  selanjutnya secara dinamis sesuai situasi dan kondisi serta
kebutuhan masyarakat, melalui pendidikan dan interaksi sosial.
Berikut peran masyarakat dalam pendidikan :
1. Melayani warga belajar supaya dapat tumbuh dan berkembang sedini mungkin dan sepanjang
hayatnya, guna meningkatkan martabat dan kehidupannya.
2. Membina warga belajar agar  memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap mental yang
diperlukan untuk mengembangkan diri, bekerja mencari nafkah atau melanjutkan pendidikan
ke tingkat atau jenjang yang lebih tinggi.
3. Memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang dapat dipenuhi dalam jalur pendidikan
sekolah.
Bagi masyarakat sendiri, hakikat pendidikan sangat bermanfaatbagi kelangsungan dan proses
kemajuan hidupnya. Agarmasyarakat itu dapat melanjutkan eksistensinya, maka kepada anggota
mudanya harus diteruskan nilai-nilai, pengetahuan, keterampilandan bentuk tata perilaku lainnya
yang diharapkan akandimiliki oleh setiap anggota.
.

15
DAFTAR PUSTAKA

E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Pendidikan, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2007

Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada Press, 2005

Hhtps://id.wikipedia.org

Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2005

S. Nasution, Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, h. 60

Sidi Gazalba,  Masyarakat Islam: Pengantar Sosiologi & Sosiografi, Jakarta: Bulan Bintang,
1976

Tim Dosen, Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2013

Anda mungkin juga menyukai