AKSI NYATA
TEKNOLOGI BARU DALAM PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN
Disusun Oleh :
AINUL SUHARMAN
239014485154
C. Manfaat
Adapun manfaat penulisan laporan ini yaitu memberi wawasan mengenai
teknologi dan media pembelajaran di sekolah.
BAB II
METODE PENULISAN
A. Jenis Penulisan
B. Data Penulisan
Databased yang digunakan dalam pencarian sumber adalah Google cendekia,
dan Mendeley. Pencarian artikel dilakukan dengan mengumpulkan tema teknologi
Pendidikan dan media pembelajaran. Kata kunci pencarian yaitu Teknologi, media
pembelajaran. Total artikel dan buku yang digunakan untuk dianalisa sejumlah 2
buku dan 9 jurnal.
BAB III
PEMBAHASAN
1. Teknologi
Manusia pada awalnya tidak mengenal konsep teknologi. Kehadiran
manusia purba pada masa pra sejarah, hanya mengenal teknologi sebagai alat
bantunya dalam mencari makan, alat bantu dalam berburu, serta mengolah
makanan. Alat bantu yang mereka gunakan sangatlah sederhana, terbuat daribambu,
kayu, batu, dan bahan sederhana lain yang mudah mereka jumpai di alam bebas.
Misalnya untuk membuat perapian, ia memanfaatkan bebatuan yang dapat
memunculkan percikan api (Ngafifi, 2014).
Kata teknologi secara harfiah berasal dari bahasa yunani, yaitu “ technologi”
yang berarti pembahasan secara sistematis mengenai seluruh seni dan kerajinan.
Istilah tersebut memiliki akar kata “techne” dan “logos”, yang berarti perkataan atau
pembicaraan, sedangkan kata “techne” dalam bahasa yunani kuno berarti seni(art),
atau kerajinan (craft). Dari makna harfiah tersebut, teknologi dalam bahasa yunani
kuno dapat didefinisikan sebagai seni memproduksi alat-alat produksi dan
menggunakannya menyusun atau membangun. Sehingga istilah teknologi
seharusnya tidak terbatas pada penggunaan mesin, meskipun dalam arti sempit hal
tersebut sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari (Hasrah, 2019).
Istilah teknologi dapat mencakup dua hal. Pertama, teknologi menunjuk
pada peralatan, yaitu unsur yang digunakan untuk menyelesaikan tugas. Teknologi
merujuk pada peralatan sedemikian sederhana-seperti sisir-sampai yang sangat
rumit-seperti komputer. Kedua, keterampilan atau prosedur yang diperlukan untuk
membuat dan menggunakan peralatan tersebut. Teknologi dalam kasus ini tidak
hanya merujuk pada prosedur yang diperlukan untuk membuat sisir dan komputer,
akan tetapi juga meliputi prosedur untuk memproduksi suatu tatanan rambut yang
dapat diterima, atau untuk dapat memasuki jaringan internet
(Ngafifi, 2014).
a. Teknologi Pendidikan
Teknologi pendidikan dapat di artikan sebagai sebuah kajian atau praktek
untuk pelajar membantu dalam proses belajar mengajar di sekolah bisa berupa
proses membuat suatu pengajaran yang membutuhkan sebuah proses yang
mengunakan teknologi yang ada dan memadai untuk membuat suatu konsep
pembelajaran. Di dalam pembelajaran alat-alat yang di gunakan dalam teknologi
pendidikan dapa juga merubah posisi guru dalam mengajar karena dalam
pembelajaran tersebut guru mengharapkan peserta didik dapat mengunakan
teknologi yang sekarang sudah ada dan juga teknologi yang cangih untuk
memperesentasikan hasil belajar mereka dengan alat-alat tersebut bisa berupamedia
ataupun yang lain. Peran guru juga tetap di perlukan untuk tetap mengajar didalam
kelas karena fungsi dari teknologi itu sendiri untuk memudahkan pembelajaran
bukan untuk mengambil peran guru untuk seutuhnya (Hasibuan,2016).
Pemanfaatan teknologi pembelajaran merupakan salah satu sarana
penyiapan tenaga kerja di masa depan, karena dalam aspek ini dipandang sebagai
suatu bidang yang memiliki kepentingan mengenai persekolahan. Kepala sekolah
dan dinas pendidikan perlu memperhatikan teknologi pendidikan terkait dengan
lingkungan pendidikan yang bersifat formal, oleh karena itu teknologi pendidikan
yang di gunakan saat ini mulai berkembang sebagai pendidikan yang mengajarkan
teori dan praktik dimana proses, sumber dan sistem pada manusia dapat di rancang,
di kembangkan, dimanfaatkan, dikelola dan dinilai. Ilmu, informasi yang perlu di
kuasai tidaklah sedikit, namun sangatlah banyak dan tanpabatas
(Kristanto, 2016).
b. Peran Teknologi Pendidikan
Teknologi ini berperan sebagai kendaraan dalam penyampaian pengajaran.
Teknologi dalam pendidikan dijadikan sebagai peranta untuk tercapainya tujuan
pembelajaran. Peserta didik yang dapat memanfaatkan teknologi dalam pendidikan
dengan baik untuk menambah ilmu pengetahuan. Pembelajaran adalah salah satu
bentuk proses dalam mendalami ilmu yang di ajarkan oleh seorang guru atau ahli
dalam bidangnya, dalam proses tersebut membutuhkan beberapa komponen yang
bisa membantu dalam melaksanakan proses pembelajaran tersebut, di butuhkan
media atau alat yang memiliki teknologi yang bisa menyeimbang bidang yang di
ajarkan. Dalam hal ini interaksi yang di lakukan oleh guru dan peserta didiknya
dapat menimbulkan suatu pengetahuan yang
tinggi (Maritsa, 2021).
Menurut Destina (2019), Penerapan teknologi bermanfaat bagi pendidikan
yaitu:
1) Munculnya media masa, sebagai sumber ilmu pengetahuan dan pusatnya
pendidikan khusunya median elektronik. Contohnya yaitu jaringan internet,
Lab komputer.
2) Adanya metode baru yang dapat mempermudah dalam proses belajar siswa di
sekolah. Dengan teknologi maka terciptalah metode yang bersifat menarik
perhatian siswa dalam belajar, dan memudahkan memahami materi.
3) Pembelajaran dapat dilaksanakan secara daring, contohnya yaitu dengan
menggunakan aplikasi zoom, google meet, dan bisa menggunakan jasa pos
internet.
4) Adanya sistem pengelolaan data hasil penilaian yang menggunakan
pemanfaatan teknologi .pada saat belum berkembangnya teknologi manusia
melakukan sebuah penelitian, analisis data itu harus dilaksanakan secara
langsung dan terjun ke lapangan dan di hitung secara manual, namun dengan
adnya teknologi pada saat ini semua tugas dapat dikerjakan melalui teknologi,
tanpa membutuhhkan waktu yang lama dan hasilnya lebih akurat.
5) Terpenuhinya fasilitas pendidikan secara cepat. Misalnya dalam pembuatan
soal itu perlu membuat soal sesuai banyak siswa yang ada di sekolah, maka dari
itu dengan adanya mesin foto copy yang dapat menggandakan copyan dalam
waktu yang cepat. Dengan adanya perkembangan teknologi semua ini dapat
dilakukan dengan menyingkat waktu.
2. Media Pembelajaran
Tafonao (2018) menyebutkan bahwa “media” berasal dari bahasa Latin
“medium” yang berarti “perantara” atau “pengantar”.Lebih lanjut, media
merupakan sarana penyalur pesan atau informasibelajar yang hendak disampaikan
oleh sumber pesan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut.Penggunaan media
pengajaran dapat membantu pencapaian keberhasilan belajar. Menurut AECT
(Association of Education and Communication Technology) “media adalah segala
bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi”.
Syastra (2015) bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu baik
berupa fisik maupun teknis dalam proses pembelajaran yang dapat membantu guru
untuk mempermudah dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa
sehingga memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
Media juga dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan. Salah
satu media pembelajaran yang sedang berkembang saat ini adalah media
audiovisual. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
adalah alat bantudalam proses belajar mengajaruntuk merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pembelajar sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar.
c. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Perkembangan pendidikan yang sangat pesat, berpengaruh pada
perkembangan psikologi belajar serta pada sistem pendidikan yang ada. Keadaan
tersebut, mendorong dan berakibat juga pada kemajuan teknologi pembelajaran dan
penambahan baru pada media pembelajaran. Seiring dengan kemajuan teknologi,
maka perkembangan media pembelajaran begitu cepat, di mana masingmasing
media yang ada punya ciri-ciri dan kemampuan sendiri. Dari hal ini, kemudian
timbul usaha-usaha penataannya yaitu pengelompokan atau klasifikasi menurut
kesamaan ciri-ciri atau karakteristiknya (Tafonao, 2018).
Ciri-ciri umum dari media pembelajaran menurut (Hamalik, 1994), adalah:
1) Mediapembelajaran identik dengan pengertian peragaan yang berasal dari kata
“raga”, artinya suatu benda yang dapat diraba, dilihat dan didengar dan yang
dapat diamati melalui panca indera.
2) Tekanan utama terletak pada benda atau hal-hal yang dapat dilihat dan
didengar.
3) Media pembelajaran digunakan dalam rangka hubungan (komunikasi) dalam
pengajaran antara guru dan siswa.
4) Media pembelajaran adalah semacam alat bantu belajar mengajar, baik di
dalam maupun di luar kelas.
5) Media pembelajaran mengandung aspek, sebagai alat dan sebagi teknik yang
erat pertaliannya dengan metode belajar.
Menurut Rudi Bretz dalam Tafonao (2018), membagi ke dalam 8 klasifikasi media,
yakni: Media audio visual gerak, Media audio visual diam, Media audio semi gerak,
Media visual gerak, Media visual diam, Media visual semi gerak, Media audio,
Media cetak. Sedangkan menurut Briggs dalam Tafonao (2018), terdapat 13 macam
media, yaitu : Obyek, Model, Suara langsung, Rekaman audio, Media cetak,
Pembelajaran terprogram, Papan tulis, Media transparansi, Film rangkai, Film
bingkai, Film, Televisi, dan Gambar.
d. Fungsi dan Peran Media Pembelajaran
Pada dasarnya, media adalah sebagai alat komunikasi yang digunakandalam
proses belajar mengajar. Sebagai alat komunikasi, media pembelajaranmenurut
(Hamalik, 1994) memiliki fungsi yang luas di antaranya:
1) Fungsi edukatif media komunikasi, yakni bahwa setiap kegiatan media
komunikasi mengandung sifat mendidik karena di dalamnya memberikan
pengaruh pendidikan.
2) Fungsi sosial media komunikasi, media komunikasi memberikan informasi
aktual dan pengalaman dalam berbagai bidang kehidupan sosial orang.
3) Fungsi ekonomis media komunikasi, media komunikasi dapat digunakan
secara intensif pada bidang-bidang pedagang dan industri.
4) Fungsi politis media komunikasi, dalam bidang politik media komunikasi dapat
berfungsi terutama politik pembangunan baik material maupun spiritual.
5) Fungsi seni dan budaya media komunikasi, perkembangan ke bidang seni dan
budaya dapat tersebar lewat media komunikasi.
Tafonao (2018) menguraikan beberapa fungsi media pembelajaran, yaitu:
1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistik (dalam
bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, seperti misalnya:
Obyek yang terlalu besar bisa digantikan oleh realita, gambar, film, atau model.
Obyek yang kecil dibantu oleh proyektor mikro, film bingkai, film atau gambar.
Gerak yang terlalu lamban atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse
atau hagh speed photograpy. Kejadian atau peristiwa yang terjadi dimasa lalu
bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto atau pun
secara verbal. Obyek yang terlalu kompleks (missal mesin-mesin) dapat
disajikan dengan model, diagram dan lain-lain.
3) Penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap
pasif anak didik, dalam hal ini media pembelajaran berguna untuk:
Menimbulkan kegairahan belajar. Memungkinkan belajar interaksi yang lebih
langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan. Memungkinkan
anak didik belajar sendirisendiri menurut kemampuan dan minatnya.
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Adapun simpulan dari laporan ini adalah teknologi pendidikan yang di gunakan
saat ini mulai berkembang sebagai pendidikan yang mengajarkan teori dan
praktik dimana proses, sumber dan sistem pada manusia dapat di rancang, di