Anda di halaman 1dari 27

1

A. JUDUL

PEMANFAATAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN DALAM


PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN DI MA NAZHATUT
THULLAB

B. KONTEKS PENELLITIAN
Perkembangan teknologi adalah sesuatu yang tidak bis akita hindari
dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan
kemajuan ilmu pengetahuan. Begitu juga dalam dalam penerapan metode ilmiah
yang merupakan proses berpikir logis yang didasarkan pada fakta dan teori.1
Kemajuan teknologi yang menglobal telah berpengruh dalam segala
aspek kehidupan baik dibidang ekonomi, politik, kebudayaan seni, dan bahkan
di dalam dunia pendidikan. Dunia pendidikan harus mau mengadakan inovasi
yang menyeluruh artinya semua perangkat dalam sistem pendidikan memiliki
peran dan faktor yang begitu berpengaruh dalam keberhasilan sistem
pendidikan. Dari para pembuat kebijakan, guru, murid, kurikulum, semuanya
memiliki peran penting. Dari semuanya itu disatukan dalam sebuah sistem yaitu
teknologi pendidikan.2
Menurut Associatoin For Educational Communication and Technology
mendefinisikan teknologi pendidikan sebagai berikut: “Teknologi Pendidikan
adalah studi dan praktek etis dalam upaya memfasilitasi pembelajaran dan
meningkatkan kinerja dengan cara menciptakan, menggunakan/memanfaatkan,
dan mengelola proses dan sumber-sumber teknologi yang tepat. Tujuan
utamanya masih tetap untuk memfasilitasi pembelajaran (agar efektif, efisien,
dan menarik/joyfull) dan meningkatkan kinerja”. Perkembangan ilmu dan
teknologi merupakan salah satu hasil produktivitas dai manusia yang memiliki
penngetahuan yang didapat dar pendidikan. Dimana perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi memiliki implikasi yang luas dikehidupan manusia,
sehingga diharapkan manusia-manusia tersebut perlu mendalami untuk

1
Ana Widyastutu, Tentrem Mawati, dkk, Pengantar Teknologi Pendidikan, Yayasan Kita Menulis, 2020
hlm 1
2
Ibid hlm 2
2

mengambil manfaatnya secara optimal dan mereduksi implikasi negative yang


ada.3
Sejak awal peradaban dan budaya manusia pendidikan telah berlangsung,
sesuai dengan perubahan zaman dan tuntutan kebutuhan bentuk dan cara
pendidikan juga telah mengalami perubahan. Teknologi pendidikan merupakan
salah satu bidang kajian khusus ilmu pendidikan dengan “objek” formal
“belajar”. Belajar tidak hanya dilaksanakan oleh dan untuk individu melainkan
oleh dan untuk kelompok, selain itu juga diperuntukka oleh organisasi secara
keseluruhan. Adanya teknologi pendidikan, mengakibatkan kita dapat belajar
tentang banyak hal, kapan saja, diaman saja, mengenai apa saja, pada siapa saja
dengan cara dan sumber dari mana saja. Sehingga dapat menyesuaikan dengan
kondisi dan kebutuhan.4
Jika kata teknologi pendidikan terdengar oleh kita, maka muncul dalam
benak kita adalah sebuah alat yang digunakan oleh guru atau peserta didiknya
yang berfungsi untuk memudahkan dalam proses belajar mengajar. Ranah
teknologi tidak hanya sebatas pada alat atau hardware saja, tetapi juga pada
software yang berupa sistem, program yang dapat dipakai untuk merencanakan,
menggunakan, dan menilai seluruh kegiatan pengajaran dan pembelajaran
dengan memperhatikan, baik teknis, sumber, maupun manusia dan interaksi
antara keduanya, sehingga menghasilkan bentuk pendidikan yang lebih efektif.5
Untuk memecahkan masalah belajar atau memfasilitasi kegiatan
pembelajaran, perangkat lunak merupakan salah satu teknologi pendidikan yang
mana dapat berbentuk cara-cara sistematis dalam memecahkn masalah
pendidikan yang semakin canggih an mendapat tempat secara luas dalam dunia
pendidikan. Hal ini merupakan salah satu tujuan utama teknologi pendidikan,
sehingga aplikasi praktis teknologi pendidikan dalam menyelesaikan suatu

3
Ana Widyastutu, Tentrem Mawati, dkk, Pengantar Teknologi Pendidikan, Yayasan Kita Menulis, 2020
hlm 2
4
Ana Widyastutu, Tentrem Mawati, dkk, Pengantar Teknologi Pendidikan, Yayasan Kita Menulis, 2020
hlm 23
5
Ibid hlm 24
3

masalah belajar mempunyai bentuk kongret dengan hanya sumber belajar yang
memfasilitasi peserta didik.6
Perkembangan ilmu dan teknologi yang terjadi semakin maju, membuat
seseorang mau tak mau harus siap mengikutinya.Begitu juga dengan seorang
pendidik.Pendidik harus mengerti bagaimana menggunakan teknologi yang ada
agar pembelajaran berjalan lancar.Dalam UU No. 20 Tahun 2003 Tentang
Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa pendidikan nasional adalah berfungsi
untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, juga
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar mampu menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggungjawab.7
Perkembangan teknologi berdampak pula dengan perkembangan media
pembelajaran yang digunakan. Teknologi yang berkembang paling pesat adalah
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau Information and
Communication Technology (ICT). Salah satu teknologi TIK yang paling
berkembang adalah teknologi internet yang telah merevolusi cara manusia dalam
berbagi informasi. Internet merupakan jaringan komputer yang luas yang
memungkinkan penggunanya untuk berbagi informasi dan sumber daya. Internet
dapat dianalogikan sebagai sebuah jalan yang dapat menghubungkan semua
lokasi yang ada diseluruh penjuru dunia. Internet telah membantu manusia
dalam mengatasi Batasan komunikasi yaitu jarak dan waktu. Dengan internet
sesorang dapat berkomunikasi dan berbagi informasi dengan seseorang yang
dari lokasi mungkin berbeda benua. Internet juga memunkinkan sekelompok
orang untuk saling berkolaborasi walaupun ada di tempat dan zona waktu yang
berbeda. Sebagaimana Allah telah menjelaskan agar kita selalu tolong

6
Ana Widyastutu, Tentrem Mawati, dkk, Pengantar Teknologi Pendidikan, Yayasan Kita Menulis, 2020
hlm 23-24
7
Nana Syaodih Sekmadinata, Pengembangan Kurikulum: Teori Praktek, Remaja Rosdakarya, Bandung,
2008 hlm 38
4

menolong, berkolaborasi, saling peduli, saling berbagi, ada kasih sayang yang
kita bangun. Firman Allah SWT dalam al-Quran, surat al-Maidah ayat 2
."‫ ان هللا شديد العقاب‬,‫ والتقوا هللا‬,‫ والتعاونوا على االثم والعدوان‬,‫" وتعاونوا على البر والتقوى‬
Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong-menolonglah kamu dalam berbuat dosa dan
permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksa-
Nya”.
Pendidik yang ingin mengintegrasikan teknologi ke dalam pengajaran
tidak hanya berusaha membantu peserta didik agar mahir dalam penggunaan
teknologi, tetapi juga harus bisa menunjukkan kepada mereka bagaimana
bersikap kritis terhadap teknologi yang digunakan. Sehingga teknologi tetap
menjadi alat pelengkap untuk belajar dibandingkan dengan menjadi pusat
pembelajaran. Apakah teknologi akan membingkai kita sebagai pendidik atau
tidak, bergantung pada bagaimana masing-masing guru akan memandanng
penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Jika guru memungkinkan teknologi
tertentu untuk menjadi pusat pembelajaran, seperti yang digambarkan dalam
artikel Knowlton dari overhead projector, maka kelas akan dibingkai oleh
teknologi dengan mengembangkan materi pelajaran tertentu sebagai inti
aktivitas belajar.8
Teknologi pembelajaran yang dirancang untuk membantu memecahkan
permasalahan pembelajaran, kiranya merupakan alternatif yang akan banyak
memberikan manfaat dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran. Dengan
pemanfaatan teknologi pembelajaran diharapkan pesan pembelajaran dapat
dikemas lebih sistemik baik dalam kemasan fisik maupun maya, yang tidak lagi
dibatasi oleh dimensi ruang maupun waktu, sehingga dapat diterima oleh peserta
didik dengan baik, mudah, dan meluas, serta menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan (enjoymentatau joyful-learning), fleksibel dalam dimensi waktu,
ruang, serta mengembangkan potensi peserta didik secara individual.

8
Heidegger, M. Jaspers, K, & Biemel, W, Briefwechsel: 1920-1963. (Frankfurt: Verlag Vittorio
Klostermann, 1990
5

Karena saat ini sudah era digital sehingga banyak dari Lembaga
pendidikan salah satunya di pondok pesantren Nazhatut Thullab yang sekarang
menggunakan proyektor, laptop, dll. Hal ini menjadi bahan pengembangan
pelaksanaan KBM yang ada di pondok tersebut. Maka berdasarkan pembahasan
diatas, penulis tertarik untuk meneleti lebih lanjut dan menuangkannya dalam
sebuah skripsi.

C. FOKUS PENELITIAN
1. Bagaimana Pemanfaatan Teknologi Pendidikan Dalam Pengembangan
Sistem Pembelajaran di Ma Nazhatut Thullab
2. Apa Teknologi Yang Digunakan Dalam Pengembangan Sistem
Pembelajaran di Ma Nazhatut Thullab
D. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Pemanfaatan Teknologi Pendidikan
Dalam Pengembangan Sistem Pembelajaran di Ma Nazhatut Thullab
2. Untuk Mengetahui Apa Saja Teknologi Yang Digunakan Dalam
Pengembangan Sistem Pembelajaran di Ma Nazhatut Thullab

E. KEGUNAAN PENELITIAN
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat dijadikan sumber pengetahuan, rujukan, serta
wawasan pengetahuan pembelajaran MPI.
2. Bagi Lembaga yang diteliti
Hasil penelitian ini diharapkan mennjadi informasi sebagai
rujukan bagi lembaga-lembaga pendidikan dalam memberikan pelayanan
pendidikan dan dapat bermanfaat bagi guru sebagai bahan pembanding
dalam pembelajaran agar lebih bermakna sehingga dapat menghasilkan
peserta didik yang berprestasi dan bermanfaat bagi bangsa dan
negaranya.
6

3. Bagi Lembaga IAI NATA


Hasil penelitian ini sebagai bahan bacaan terutama bagi para
mahasiswa yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut untuk
dijadikan sebagai bahan acuan, sehingga akan memperoleh hasil yang
lebih sempurna.
F. DEFINISI ISTILAH
Untuk lebih memahami penggunaan istilah dan untuk menghindari
kesalahpahaman maka peneliti perllu menjelaskan pemakaian kata sebagai
berikut:
1. Teknologi Pendidikan
Teknologi adalah peralatan ataupun teknik yang dapat membantu
menghasilkan, memanipulasi, menyimpan, menyampaikan, dan/atau
menyebarkan informasi.9 Sedangkan Pendidikan adalah sebuah proses
ataupun tahapan dalam pengubahan sikap serta etika maupun tata laku
seseorang atau kelompok oranng dalam meningkatkan pola piker
manusia melalui pengajaran dan pelatihan serta perbuatan yang
mendidik.10
2. Pengembangan Pembelajaran
Pengembangan adalah memperbaiki pekerjaan yang sekarang
maupun yang akan datang dengan memberikan informasi,
mempengaruhi sikap akan menambah kecakapan. Sedangkan
pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.11
G. PENELITIAN TERDAHULU
Penelitian terdahilu dalam penelitian kualitatif ini memang sangat
penting, sebab menjadi informasi bagi penulis untuk menghindari pengulangan
(duplication) yang tidak disengaja ada dari penelitian penelitian yang sudah
dilakukan. selai itu, adanya penelitian dahulu juga menjadi acuan bagi peneliti

9
Fargie Joanda Kaunang, dkk. Konsep Teknologi Informasi, Yayasan Kita Menulis, 2021 hlm 3
10
Agnes, Untuk Apa Aku Mengenal Pendidikan, 2020 hlm 21
11
http://saidsite.blogspot.com/2011/05/hakikat-belajar-dan-pembelajaran.html.2011
7

yang sedang melakukan penelitian agar penelitian tersebut sesuai dengan


konteksnya.

NO Nama Judul Identitas Persamaan Perbedaan


. Penulis penelitian skripsi/jurna
l dll.
1. Rahmat Pemanfaatan Skripsi Sama-Sama Peneliti Lebih
Teknologi Meneliti Kepada
Pembelajaran Tentang Pemanfaatan
Dalam Teknologi Teknologi
Mencapai Pembelajara Pendidikan
Hasil Belajar n Dalam
Yang Efektif Pengembanga
Di Maddrasah n Sistem
Aliyah Pembelajaran,
Muhammadiya Sedangkan
h Penelitian Ini
Cambajawaya Berfokus
Kecamatan Kepada
Bontonompo Pemanfaatan
Selatan Kab. Teknologi
Gowa Pembelajaran
Dalam
Mencapai
Hasil Belajar
Yang Efektif
2. Asmaul Pengembangan Skripsi Sama-Sama Peneliti Lebih
Husna Teknologi Meneliti Kepada
Husnul Pendidikan Tentang Pemanfaatan
Khotima Dalam Teknologi Teknologi
h Meningkatkan Pendidikan Pendidikan,
Dwiki Media Sedangkan
8

Sayoga Pembelajaran Penelitian Ini


Putra Di Mi Berfokus
Muhammadiya Kepada
h 3 Pengembanga
Penatarsewu n Teknologi
Pendidikan
3. Iskandar Pemanfaatan Tesis Peneliti Peneliti Lebih
Media Sama-Sama Kepada
Pembelajaran Mebahas Pemanfaatan
Berbasis Tentang Teknologi
Teknologi Teknologi Pendidikan,
Informasi Sedangkan
Dalam Penelitian Ini
Meningkatkan Berfokus
Minat Belajar Kepada
Peserta Didik Pemanfaatan
Kelas VIII.2 Di Media
Mts Negeri Pembelajaran
Pinrang Berbasis
Teknologi
Informasi
4. Andi Peran Artikel Sama-Sama Peneliti Lebih
Haris, Pengembangan Meneliti Kepada
M.Pd Dan Tentang Pemanfaatan
Pemanfaatan Teknologi Teknologi
Teknologi Pendidikan Pendidikan,
Pendidikan Sedangkan
Dan Penelitian Ini
Pembelajaran Berfokus
Dalam Kepada Peran
Meningkatkan Pengembanga
9

Kualitas n dan
Mengajar Pemanfaatan
Teknologi
Pendidikan
dan
Pembelajaran
5. Surianti Strategi Skripsi Sama-Sama Peneliti Lebih
Penggunaan Meneliti Kepada
Teknologi Tentang Pemanfaatan
Pendidikan Teknologi Teknologi
Dalam Pendidikan Pendidikan,
Meninngkatkan Sedangkan
Prrestasi Penelitian Ini
Belajar Siswa Berfokus
Di Sman Kepada
Modal Bangsa Strategi
Aceh Besar Penggunaan
Teknologi
Pendidikan

H. KAJIAN PUSTAKA
1. Pemanfaatan Teknologi Pendidikan
a. Pengertian Teknologi
Teknologi berasal dari bahasa Yunani yaitu technologia
menurut Webster Dictionary berarti syistematic treatmen atau
penanganan sesuatu secara sistemetis, sedangkan tecnhe sebagai
dasar kata teknologi berarti skill, science atau keahlian,
keterampilan dan ilmu. Kata teknologi secara harfiah berasal dari
bahasa latin yaitu texere yang berarti menyusun atau
membangun, sehingga istilah teknologi seharusnya tidak terbatas
10

pada penggunaan mesin, meskipun dalam arti sempit hal tersebut


sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.12
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan
salah satu faktor penting yang memungkinkan kecepatan
transformasi ilmu pengetahuan kepada peserta didik, generasi
bangsa ini secara lebih luas. Dalam konteks yang lebih spesifik
dapat dikatakan bahwa kebijakan penyelenggaraan pendidikan,
baik yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah
maupun masyarakat harus mampu memberikan akses pemahaman
dan penguasaan teknologi mutakhir yang luas kepada
pesertadidik.

Adapun pengertian teknologi menurut para ahli, yaitu:

1) Menurut Roger teknologi adalah suatu rancangan atau


desain untuk alat bantu tindakan yang mengurangi
ketidak pastian dalam hbungan sebab akibat dalam
mencapai suatu hasil yang diinginkan. Teknologi
biasanya memiliki dau aspek, yaitu hardware dan
software.13
2) Jacques ‘Ellul mendefenisikan bahwa teknologi
sebagai keseluruhan metode yang secara rasional
mengarah dan memiliki ciri yang efisiensi dalam
setiap kegiatan manusia.
3) Vaza menyatakan bahwa teknologi adalah sebuah
proses yang dilaksanakan dalam upaya mewujudkan
sesuatu secara rasional.
Melihat dari beberapa pendapat para ahli tentang
teknologi, maka dapat dasimpulkan bahwa teknologi adalah cara

12
Rusman, dkk., Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Kkomunikasi: Mengembangkan
Profesionalitas Guru, Ed. 1, Cet. Ke-4 (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), hlm 78
13
Rusman, dkk., Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Kkomunikasi: Mengembangkan
Profesionalitas Guru, Ed. 1, Cet. Ke-4 (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), hlm 78
11

dimana kita menggunakan ilmu pengetahuan untuk memecahkan


sebuah masalah yang praktis.
b. Pengertian Pendidikan
Pendidikan secara etimologi berasal dari bahasa latin,
yakni educatum yang tersusun dari duaa kata, yaitu E dan duco.
Makna dari kata E berarti sebuah perkembangan dari dalam ke
luar atau dari sedikit banyak sedangkan duco berarti
perkembangan atau sedang berkembang. Jadi bisa disimpulkan
bahwa definisi pendidikan secara etimologi adalah sebuah poses
mengembangkan kemampuan diri sendiri dan kekuatan individu.
Kata pendidikan baerasal dari kata dasar ‘didik’ dan
mendapat imbuhan ‘pe-‘ dan akhiran ‘-an’, maka kata ini
mempunyai arti proses atau cara atau perbuatan mendidik.
Sedangkan secara bahsa, pengertian pendidikan menurut KBBI
(Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah sebuah proses ataupun
tahapan dalam pengubahan sikap serta etika maupun tata lakku
seseorang atau kellompok dalam meningkatkan pola piker
manusia melalui pengajaran dan pelatihan serta perbuatan yang
mendidik. Hal ini berkaitan dengan tujuan bahwa arti pendidikan
bukan hanya sebagai proses atauun sistem transfer ilmu
pengetahuan saja akan tetapi sebagai proses penngubahan etika,
norma, ataupun akhlak dari setiap peserta didik.14
Adapun beberapa pendapat para ahli yang memiliki
definisi tersendiri dari pengertian pendidikan dengan landasan
serta pemikiran yang berkaitan dengan sisi pendidikan tertentu.
Inilah beberapa pengertian pendidikan yang dikemukakan oleh
para ahli, yang bisa dijadikan referensi pendukung dalam
menunjang ilmu pengetahuan:
1) Ki Hjar Dewantara

14
Agnes, Untuk Apa Aku Mengenal Pendidikan, 2020 hlm 21-22
12

Proses penunjang kekuatan kodrat sebagai


manusia yang memiliki akal, dalam mennguasai
pengetahuan pada peserta didik. Dengan tujuan
manusia dapat meninggikan derajatnya melalui
pendidikan yang setinggi-tingginya.
2) Thompson
Pengaruh kuat terjadinya perubahan pada
setiap jati diri manusia. Kemudian yang
mennghasilkan pemikiran-pemikiran serta
penalaran setiap manusia yang berbeda. Dengan
hal itulah pendidikan dapat berjalan dan ilmu
pengetahuan dapat berkembang dan meluas.
3) Jhon Dewey
Suatu proses yang membersamai
penngembangan, peningkatan, serta penumbuhan
yang terus menerus, tanpa harus adanya tujuan
akhir dibelakang. Dimaknai dari hal ini yaitu
memang pada hakikatnya dunia pendidikan tidak
akan pernah habis dari dunia.
4) Prof. H. Mahmud Yunus
Suatu usaha yang dengan sengaja dipilih
untuk mempengaruhi dan membantu anak yang
bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan,
jasmani dan akhlak sehingga secara perlahan bisa
mengantarkan anak kepada tujuan dan cita-citanya
yang paling tinggi agar memperoleh kehidupan
yang Bahagia dan apa yang dilakukannya dapat
bermanfaat bagi dirinya sendiri, masyarakat,
bangsa, negara, dan agamanya.15
5) Prof. Zaharai Idris

15
Ibid hlm 23
13

Serangkaian kegiatan komunikasi yang


bertujuan antara manusia dewasa dengan si anak
didik secara tatap muka atau dengan menggunakan
media dalam rangka memberikan bantuan
terhadap perkembangan anak seutuhnya.
c. Teknologi Pendidikan
Adalah studi dan etika untuk memfasilitasi pembelajaran
dan meningkatkan kinerja dengan menciptakan, menggunakan,
dan mengelola proses teknologi yang tepat dan sumber daya.
Sebagaimana Nurdyansyah dan Andiek mengatakan Teknologi
pendidikan menjadi perrbincangan yang sangat menarik era 90-
an, karena pada saat itu teknologi pendidikan dijadikan solusi
dalam pemecahan masalah dalam pendidikan.16
Teknologi pembelajaran merupakan salah satu bidang
garapan yang tidak digarap oleh bidang lain. Penggarapan
ditopanng oleh sejumlah teori, mmodel, konsep, dari bidang dan
disiplin lainnya. Secara teoritis dan professional, teknologi
pembelajaran menggarap tentang bagaimana mannusia dapat
belajar dengan mudah, bahkan masalah-masalah yang secara
teknologis dihadapi dapat dipecahkan. Teknologi pembelajaran
merupakan disiplin ilmmu yang tidak bisa berdiri sendiri, seperti
yang telah diungkapkan, teknologi pembelajaran salling
mendukung dengan disiplin ilmu yang lain. 17
Istilah Teknologi kerap kali diungkapkan oleh hampir
setiap orang karena sudah melebur dengan kehidupan seseorang.
Sehingga, dirasa penting untuk menjelaskan definisi dari
padanya. Secara etimologi, teknologi berasal dari dua kata yaitu,
Teknikhos dan logos. Teknikhos berarti metode, yaitu suatu

16
Prof. Dr. Muhammad Yaumi, M. Hum., M.A. Jl. Tambra Raya No. 23 Rawamangun-Jakarta 13220,
hlm 36
17
Ana Widyastutu, Tentrem Mawati, dkk, Pengantar Teknologi Pendidikan, Yayasan Kita Menulis, 2015
hlm 4-5
14

Teknik untuk mencapai tujuan praktis, sedangkan Logos


mempunyai makna ilmu. Teknik sebagai akar teknologi juga
berarti cara untuk menghadapi, mengerjakan, menangani, dan
menyesuaikan hal atau masalah. Dalam pengertian yang lain,
teknologi juga berarti metode teknis, khususnya dalam riset
ilmiah dan juga metode pencapaian yang dinginkan. Disamping
itu, teknologi juga diartikan sebagai kemampuan Teknik yang
berlandaskan pengetahuan ilmu eksakta yang berdasarkan proses
teknis: ilmu Teknik. Secara terminologis Yusuf Hadimiarsa
dalam bukunya mengatakan, bahwa teknologi adalah penerapan
ilmu-ilmu dasar yang memecahkan masalah guna mencapai suatu
tujuan tertentu. Nammun disisi lain dia mengatakan, bahwa
teknologi adalah wujud dari upaya annesia yang sistematis dalam
menerapkan atau memanfaatkan ilmu pengetahuan/sains sehingga
dapat memberikan kemudahan dan kesejahteraan bagi semua
umat manusia di muka bumi ini. 18
2. Pengembangan Sistem Pembelajaran
a. Pengembangan
Memperbaiki pekerjaan yang sekarang maupun
yang akan datang dengan memberikan informasi,
mempengaruhi sikap akan menambah kecakapan. Dengan
kata lain, pengembangan adalah setiap kegiatan yang
dimaksudkan untuk mengubah perilaku yang terdiri dari
pengetahuan, kecakapan, dan sikap. atau dengan istilah
bahwa pengembangan menunjukkan pada suatu kegiatan
yang mennghasilkan suatu alat atau cara yang baru,
dimana selama kegiatan tersebut terus-menerus dilakukan.
Bila setelah mengalami penyempurnaan akhirnnya alat
atau cara tersebut dipandang cukup mantap untuk

18
Ibid hlm 5
15

digunakan seterusnya, maka berakhirlah dengan kegiatan


pengembangan.19
b. Pembelajaran
Proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Pembekajaran merupakan bantuan yang diberikan
pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan
pengetahuan, penguasaan, kemahiran, dan tabiat, serta
pemebentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.
dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk
membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang
manusia serta dapat berlaku dimanapun dan apanpun.20
Menurut teori belajar siswa, hal yang amat penting
ialah kemampuan individu untuk mengambil sari
informasi tingkah laku orang lalin, memutuskan tingkah
laku mana yang akan diambil. Teori belajar social
Bandura oleh Albert. Bandura berusaha menjelaskan hal
belajar dalam latar yang wajar. Asumsi yang menjadi
dasar teori ini bahwa belajar sosial memberikan makna:
1) Hakikat belajar dalam latar alami
2) Hubungan belajar dengan lingkungan
c. Pengembangan Pembelajaran
Pengembangan mengandung pengertian cara
membuat tumbuh secara teratur untuk menjadikan sesuatu
lebih besar, lebih baik, lebih efektif, dan sebagainya.
Pengembangan sistem mengandung maksud cara
membuat penjabaran, pelengkapan komponen sistem agar

19
H. Aras Solong & Asri Yadi, Organisasi Dan Birokrasi Dalam Pelayanan Publik, Jl. Kaliurang Km.
9,3- Yogyakarta: 2021 hlm 128
20
Moh. Suardi, Belajar Dan Pembelajaran, Jl. Rajawali, G. Elang 6 N0 3, Drono, Sardonoharjo, Ngaglik,
Sleman, (Yogyakarta: 2018), hlm 2
16

setiap komponen tumbuh. Pertumbuhan komponen sistem


ditujukan untuk memberikan penjelasan tentang langkah,
kegiatan, dan hal-hal lainnya supaya lebih logis dan jelas.
Pengembangan sistem pembelajaran berarti suatu proses
secara sistematis dan logis untuk mempelajari problem-
problem pembalajaran agar mendapat pemecahan yang
teruji validitasnya, dan praktis bisa dilaksanakan.
Istilah yang berhubungan dengan pengembangan
pembelajaran ialah sistem intruksional dan disain
intruksional. Sistem instruksional adalah semua materi
(konsep) pembelajaran dan metode yang telah diuji dalam
praktek yang dipersiapkan untuk mencapai tujuan dalam
keadaan yang sebenarnya. Hal ini menunjukkan bahwa
materi pembelajaran yang akan guru sampaikan kepada
warga belajar harus materi yang telah teruji validitas dan
reliabelnya. Materi pembelajaran yang valid dan reliabel
akan sangat mendukung pencapai tujuan pembelajaran
yang telah dirumuskan. Di samping itu, walaupun materi
pembelajaran sudah valid dan reliabel, tetapi kalau cara
penyampainnya kurang baik, besar kemungkinan tujuan
tidak akan tercapai. Oleh karena itu, diperlukan cara
penyampaian atau cara pembelajarannya, yaitu metode
yang telah teruji pula, yang memungkinkan dapat
digunakan dengan baik pada pelaksanaan pembelajaran.
Adapun yang dimaksud dengan disain
instruksional adalah keseluruhan proses analisis
kebutuhan dan tujuan belajar serta pengembangan teknik
mengajar dan materi pembelajaran untuk memenuhi
kebutuhan tersebut. Dalam kegiatan ini termasuk
pengembangan paket pembelajaran, kegiatan mengajar,
uji coba, revisi, dan kegiatan evaluasi hasil belajar. Hal ini
17

menggambarkan adanya pengkajian kebutuahan


diperlukan warga belajar. Apabila telah ditemukan
kebutuhan siswa lalu dirumuskan dalam bentuk tujuan
pembelajaran.21 Untuk pencapai tujuan pembelajaran
diperlukan teknik-teknik pembelajaran untuk mengkaji,
menelaah, dan bahkan menerapkan materi pembelajaran
agar mencapi tujuan yang telah dirumuskan. Dalam
kegiatan ini perencanaan pembelajaran (disain
instruksional) mencakup penyusunan bahan ajar (paket
pembelajaran), ada langkah-langkah pengajaran yang
disebut kegiatan mengajar, bahkan ada uji coba untuk
mencari perbaikan-perbaikan (revisi), dan diakhiri dengan
ke-giatan penilaian (evaluasi).
Dengan demikian, tampak antara pengembangan
sistem pembelajaran, dengan sistem instruksional dan
disain intruksional ada kesamaan dan ada keterkaitan.
Pengembangan sistem pembelajaran menekankan pada
proses yang sistematis dan logis; sistem instruksional
menekankan pada materi dan metode; dan disain
instruksional menekankan pada kebutuhan, tujuan, teknik,
materi pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Kesamaan dan keterkaitan ini mengarah pada tujuan yang
ingin dicapai, yaitu tujuan pembelajaran.
I. METODE PENELITIAN
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian
kualitatif deskriptif, jenis penelitian yang digunakan adalah jenis
fenomenologis. Penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu
latar alamiah dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dimana

21
Dr. Akrim, S.Pd.I., M.Pd. Desain Pembelajaran, Jl. Raya Leuwinanggung, Kec. Tapos, Kota Depok:
2020 hlm 73
18

peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber


data dilakukan secara purposive dan snowbaal, Teknik pengumpulan
dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif,
dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada
generalisasi.22
2. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti dalam melakukan penelitian sangatlah penting


dalam rangka mendapatkan data dan informasi yang valid dengan
harapan penulis. Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen
atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti
sebagai instrumen juga harus “divalidasi” seberapa jauh peneliti
kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan
yaitu Madrasah Aliyah (MA) Nazhatut Thullab.23
3. Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini lokasi penelitian yang akan dijadikan objek
penelitian yaitu unit Madrasah Aliyah (MA) Nazhatut Thullab Desa
Prajjan Kecamatan Camplong Kabupaten Sampang. Alasan memilih
lokasi ini karena
4. Sumber Data
Menurut Lofland sumber data utama dalam penelitian kualitatif
ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti
dokumentasi dan lain-lain.24 Jadi, sumber data yang digunakan dalam
penelitian kualitatif yaitu menggunakan kata, atau melakukan tindakan
dan mencari sumber data tambahan seperti dokumentasi.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer dan data sekunder sebagaimana berikut:
a. Data Primer
22
Albi Anggito & Johan Setiawan, S.Pd. Metodologi Penelitian Kualitatif, Jln. Bojong Genteng Nomor
18, Kec. Bojong Genteng, Kab. Sukabumi, Jawa Barat 2018 hlm 8
23
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (bandung: Alfabeta, 2016),
hlm.222.
24
Lexy J. Moloeng, metode penelitian kualitatif, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2018 ), hlm. 157.
19

Data primer adalah data asli yang dikumpulkan


sendiri oleh priset untuk menjawab masalah risetnya
secara khusus.25 Data ini diperoleh dari sumber yang
berperan langsung di unit Madrasah Aliyah (MA)
Nazhatut Thullab seperti dewan guru, pembina asrama,
dan siswa.
b. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang telah
dikumpulkan pihak lain, bukan oleh priset sendiri, untuk
tujuan lain. Data sekunder juga dapat diperoleh dari
literatur ke perpustakaan, seperti buku-buku dan sumber
lainnya yang berkaitan dengan materi proposal ini dan
data sekolah.
5. Prosedur Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan metode-metode sebagai berikut:
a. Wawancara
Wawancara adalah komunikasi antara dua pihak
atau lebih yang bisa dilakukan dengan tatap muka dimana
salah satu pihak berperan sebagai interviewer dan pihak
lainnya berperan sebagai interviewee dengan tujuan
tertentu, misalnya untuk mendapatkan informasi atau
pengumpulan data. interviewer menanyakan sejumlah
pertanyaan kepada interviewee untuk mendaptkan
jawaban.26 Jadi wawancara ini digunakan untuk menjawab
instrument penelitian dari rumusan masalah pada
penelitian ini, wawancara ini dilakukan kepada kepala
sekolah Madrasah Aliyah (MA), tenaga pengajar

25
Istijanto, M.M., M.Com. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran, hlm 38
26
Dr.R.A.Fadhallah, S.Psi., M.Si, Wawancara, (Jln Rawamangun Muka, Rawamangun, Pulo Gadung,
Jakarta Timur: 2021 hlm 2
20

Madrasah Aliyah (MA), kesiswaan Madrasah Aliyah


(MA) dan siswa Madrasah Aliyah.
b. Metode Observasi
Observasi diartikan sebagai pengamatan,
penglihatan. Lebih tegas, observasi adalah teknik
mengamati dan mendengar dalam rangka memahami,
mencari jawab, mencari bukti terhadap fenomena
(kejadian, peristiwa, prilaku, keadaan, benda dan lainnya)
dengan cara mencatat, merekam, memotret fenomena
tersebut untuk memperoleh data.27 Observasi yang
digunakan dalam penelitian ini merupakan observasi
partisipatif, observasi partisipatif adalah dimana peneliti
terlibat dengan orang atau kegiatan yang diteliti. Artinya
peneliti berperan ganda, sambil mencatat dan merekam
sumber data, dan ikut melakukan apa yang dilakukan oleh
sumber data.28
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi berarti tata cara
pengumpulan data dengan mencatat data-data yang sudah
ada. Dengan kata lain metode dokumentasi adalah metode
pengumpulan data yang digunakan untuk menelusuri data
historis. Dokumen tentang orang atau sekelompok orang,
peristiwa, atau kejadian dalam situasi sosial yang sangat
berguna dalam penelitian kualitatif. 29 Metode yang
dilakukan peneliti saat melakukan penelitian ialah
mengambil dokumentasi dengan cara mengambil gambar.
d. Analisis Data
Adapun analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
27
Rusli, Metode Penelitian Kuantitatif, hlm. 241
28
Ibid., 242.
29
Herin Mawarti, dkk, Pengantar Riset Keeperawatan, hlm 98
21

1) Reduksi Data
Reduksi data adalah merangkum,
memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting,
dicari tema dan polanya. Dengan demikian
data yang telah direduksi akan memberikan
gambaran yang lebih jelas, dan
mempermudah peneliti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya, dan
mencari bila diperlukan.30
2) Penyajian Data
Setelah data direduksi, langkah
analisis selanjutnya adalah mendisplaykan
data. Dalam penelitian kualitatif penyajian
data bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori,
flowchart (diagram alur) dan sebagainya.
Dengan mendisplaykan data, maka akan
memudahkan untuk memahami apa yang
terjadi, merencanakan kerja selanjutnya
berdasarkan apa yang telah dipahami
tersebut.31
3) Verivikasi Data
Langkah ketiga dalam analisis data
kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan
verivikasi. Kesimpulan awal yang
dikemukakan masih bersifat sementara,
dan akan berubah bila tidak ditemukan
bukti-bukti yang kuat yang mendukung
30
Abdullah, Metode Penelitian Ekonomi, hlm. 221
31
Ibid., 222.
22

pada tahap pengumpulan data berikutnya.


Tetapi apabila kesimpulan yang
dikemukakan pada tahap awal, didukung
oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten
saat peneliti kembali ke lapangan
mengumpulkan data, maka kesimpulan
yang dikemukakan merupakan kesimpulan
yang kredibel.32
e. Pengecekan Keabsahan Data
Ada beberapa teknik yang dilakukan dalam
pengecekan keabsahan data adalah sebagai berikut:
1) Perpanjangan Pengamatan/Kehadiran
Peneliti
Melakukan perpanjangan
pengamatan berarti peneliti kembali ke
lapangan mencari dan melakukan
observasi dan wawancara lagi dengan
sumber data yang pernah diminta maupun
sumber data baru. Selain itu dengan
semakin lama melakukan pengamatan akan
membuat hubungan peneliti dengan
narasumber, akan terbentuk rapport
(akrab), semakin terbuka, saling percaya
sehingga tidak ada lagi informasi yang
disembunyikan lagi.33
2) Meningkatkan ketekunan
Adalah bahwa peneliti secara terus
menerus dan sungguh-sungguh melakukan
observasi/pengamatan sehingga makin

32
Ibid., 223.
33
Rusli, Metode Penelitian Kuantitatif, hlm. 288.
23

mendalami fenomena sosial yang diteliti


seperti apa adanya dan mendapat kepastian
data, urutan peristiwa secara pasti dan
sistematis.34
3) Tringulasi
Tringulasi adalah pengecekan data
dari berbagai sumber dengan berbagai
cara, dan berbagai waktu. Tringulasi yang
digunakan oleh peneliti adalah tringulasi
waktu, tringulasi sumber dan tringulasi
teknik.
a) Tringulasi waktu
Kredibilitas data sering
ditentukan oleh kapan data tersebut
diperoleh. Data hasil wawancara
dipagi hari dimana informan masih
segar ingatnya dan belum dibebani
masalah sehari-hari akan
memberikan data yang valid.35
b) Tringulasi Sumber
Kredibilitas data dapat
dilakukan dengan cara mengecek
melalui beberapa nara sumber.
c) Tringulasi Teknik
Kredibilitas data dapat
dilakukan dengan cara mengecek
data kepada narasumber yang sama
dengan teknik berbeda. Misalnya

34
Ibid., 289.

35
Ibid., 290.
24

data diperoleh melalui wawancara,


maka perlu dicek dengan teknik
observasi, dokumentasi atau
kuesioner. Apabila melalui semua
teknik tersebut data diperoleh
menghasilkan data berbeda-beda,
maka peneliti perlu mengadakan
diskusi lagi untuk memastikan
mana data yang paling benar.36

f. Tahap -Tahap Penelitian


Adapun tahap-tahap penelitian yang peneliti
lakukan adalah sebagai berikut:
1) Tahap Pra Lapangan
Tahap Pra Lapangan merupakan
tahap di mana ditetapkan apa saja yang
harus dilakukan sebelum seorang peneliti
masuk kelapangan objek studi. Pada tahap
ini peneliti diharap Menyusun rancangan
penelitian, memilih lapangan penelitian,
mengurus perizinan, menjajaki dan menilai
lapangan, memilih dan memanfaatkan
informan, menyiapkan perlengkapan
penelitian dan persoalan etika penelitian.37
2) Tahap Pekerjaan Lapangan
Proses penelitian diawali dengan
memasuki lapangan penelitian dengan
terjun langsung ke lokasi untuk
mengumpulkan data baik data primer

36
Ibid., 291.
37
Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, hlm. 127.
25

maupun data sekunder dengan melalui


informasi-informasi. Dalam tahap ini
peneliti mulai memasuki lapangan dengan
memahami uraian tahap pekerja lapangan
yaitu, memahami latar penelitian dan
persiapan dari, memasuki lapangan, dan
berperan serta dalam mengumpulkan
data.38
3) Penyusunan Laporan
Penyusunan Laporan ini berisi
tentang kerangka dan isi laporan hasil
penelitian. Adapun mekanisme yang
diambil dalam laporan ini disesuaikan
dengan buku pedoman karya tulis ilmiah
yang diatur oleh Institut Agama Islam
Nazhatut Thullab (IAI NATA) Sampang.

DAFTAR PUSTAKA

Ana Widyastutu, Tentrem Mawati, dkk, Pengantar Teknologi Pendidikan, Yayasan Kita
Menulis, 2020

Nana Syaodih Sekmadinata, Pengembangan Kurikulum: Teori Praktek, Remaja


Rosdakarya, Bandung, 2008

38
Ibid., 137
26

Fargie Joanda Kaunang, dkk. Konsep Teknologi Informasi, Yayasan Kita Menulis, 2021
Agnes, Untuk Apa Aku Mengenal Pendidikan, 2020
http://saidsite.blogspot.com/2011/05/hakikat-belajar-dan-pembelajaran.html.2011
Rusman, dkk., Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Kkomunikasi:
Mengembangkan Profesionalitas Guru, Ed. 1, Cet. Ke-4 (Jakarta: Rajawali Pers,
2015)
Prof. Dr. Muhammad Yaumi, M. Hum., M.A. Jl. Tambra Raya No. 23 Rawamangun-
Jakarta 13220
H. Aras Solong & Asri Yadi, Organisasi Dan Birokrasi Dalam Pelayanan Publik, Jl.
Kaliurang Km. 9,3- Yogyakarta: 2021
Moh. Suardi, Belajar Dan Pembelajaran, Jl. Rajawali, G. Elang 6 N0 3, Drono,
Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, (Yogyakarta: 2018).
Dr. Akrim, S.Pd.I., M.Pd. Desain Pembelajaran, Jl. Raya Leuwinanggung, Kec. Tapos,
Kota Depok: 2020
Albi Anggito & Johan Setiawan, S.Pd. Metodologi Penelitian Kualitatif, Jln. Bojong
Genteng Nomor 18, Kec. Bojong Genteng, Kab. Sukabumi, Jawa Barat 2018
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (bandung: Alfabeta,
2016)
Lexy J. Moloeng, metode penelitian kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2018)

Istijanto, M.M., M.Com. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran.


Dr.R.A.Fadhallah, S.Psi., M.Si, Wawancara, (Jln Rawamangun Muka, Rawamangun,
Pulo Gadung, Jakarta Timur: 2021
Rusli, Metode Penelitian Kuantitatif.
Herin Mawarti, dkk, Pengantar Riset Keeperawatan.
Abdullah, Metode Penelitian Ekonomi.

Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif.


27

Anda mungkin juga menyukai