Anda di halaman 1dari 13

TUGAS DIKERJAKAN SECARA KELOMPOK

REVIU ARTIKEL JURNAL


TENTANG TEKNOLOGI DAN INFORMASI DALAM BIDANG PENDIDIKAN

ARTIKEL DALAM 5 TAHUN TERAKHIR ( 2017 KE ATAS)

Nama Kelompok :
1. Hendra Purnawan (2009050135)
2. Hj. Roslena (2009050129)
3. Hj. Rusliana (2009050133)
4. Heny Nelawati (2009050132)
5. Mahri (2009050147)

Kelas : Banjarmasin.

JURNAL 1 :
NO Kegiatan Hasil Reviu
1 Nama Jurnal Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam
2 Volume, Nomor, Tahun Volume 8 No. I 2017
Terbit
3 Judul Artikel PERAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN
4 Pendahuluan Hidup manusia sangat dipengaruhi oleh
perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.Teknologi misalnya banyak menghasilkan
mesin dan alat-alat seperti jam, mesin jahit, mesin
cetak, mobil, kapal terbang, dan lain sebagainya,
agar manusia dapat hidup lebih mudah, aman, dan
senang dalam lingkungannya.Alat-alat tersebut juga
menimbulkan macam-macam bahaya yang dapat
merusak dan membahayakan hidup manusia.
Hasil teknologi telah sejak lama dimanfaatkan dalam
pendidikan. Penemuan kertas, mesin cetak, radio,
film, TV, komputer dan lain-lain itu dimanfaatkan bagi
pendidikan.Pada hakekatnya alat-alat tersebut tidak
dibuat khusus untuk keperluan pendidikan, akan
tetapi alat-alat tersbut ternyata dapat dimanfaatkan
dalam dunia pendidikan.
Institusi pendidikan di Indonesia mulai berlomba-
lomba mememanfaatkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) untuk pendidikan dengan
membangun infrastruktur hardware, jaringan internet,
pengadaan sofware dan lain sebagainya, yang
semua itu dilakukan dalam usaha memenuhi
kebutuhan akan metode pembelajaran yang lebih
efektif dan efisien. Pelatihan-pelatihan dengan
pemanfaatan aplikasi komputer pun sering
diselenggarakan seperti; Intelligent Tutoring System
(ITS), Computer Basad Training (CBT), dan e-
Learning System (Hariningsih, 2005).
Kecendrungan perubahan dan inovasi dalam dunia
pendidikan akan terus terjadi dan berkembang dalam
memasuki abad ke- 21 sekarang ini. Perubahan
tersebut antara lain: lebih mudah dalam mencari
sumber belajar, lebih banyak pilihan untuk
menggunakan dan memanfaatkan ICT, makin
meningkatnya peran media dan multi media dalam
kegiatan pembelajaran.
Kecendrungan perubahan dan inovasi tersebut,
memiliki implikasi yang sangat luas dalam dunia
pendidikan, yaitu perubahan dalam program
pembaruan dan teknologi pembelajaran, perubahan
dalam program belajar dan pembelajaran dengan
menggunaka metode ekspremental, pengendalian
belajar lebih kepada peserta didik, peningkatan
IQ(intlelligence quontient) yang diimbangi dengan
pembinaan EQ (emotional qoutient), dan SQ (spritual
qoutient), serta menuntut pengintegrasian TIK dalam
kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan masalah di atas maka tujuan penelitian
ini yaitu untuk mengetahui peran teknologi informasi
dan komunikasi. Adapun keterbaruan dalam
penelitian ini yaitu penelitian ini akan mengkaji
pandangan Islam terhadap teknologi dan pentingnya
agama dalam perkembangan teknologi.
5 Metode Penelitian deskriptif
6 Hasil Penelitian Perkembangan teknologi informasi yang semakin
pesat di era globalisasi saat ini tidak bisa dihindari
lagi pengaruhnya terhadap dunia
pendidikan.Tuntutan global menuntut dunia
pendidikan untuk selalu dan senantiasa
menyesuaikan perkembangan teknologi terhadap
usaha dalam peningkatan mutu pendidikan, terutama
penyesuaian penggunaan nya bagi dunia pendidikan
khususnya dalam proses pembelajaran.Dalam dunia
pendidikan, bertujuan agar siswa memahami secara
umum, termasuk komputer( computer literate) dan
memahami informasi (information literate), artinya
siswa mengenal istilah-istilah yang digunakan pada
teknologi informasi dan komunikasi.Peran teknologi
informasi dalam pembelajaran, selain membantu
siswa dalam belajar juga memiliki peran yang cukup
berpengaruh bagi guru terutama dalam pemanfaatan
fasilitas untuk kepentingan memperkaya kemampuan
mengajarnya.
Dalam Al-Qur’an banyak sekali kita jumpaiperintah-
perintah, keterangan, anjuran, sindiran dan
sebagainya yang pada hakekatnya sangat konsen
atau kental sekali yang mengaitkan antara ajaran
Islam dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.Umat
Islam meyakini bahwa agama Islam adalah agama
Allah yang sempurna.Al-Qur’an adalah kitabullah
yang berisi petunjuk dan pedoman yang
lengkapuntuk mengkaji seluruh kehidupan
manusiakearah kebahagiaan yang hakiki dan yang
abadi.Al-Qur’an juga mengandung ayat-ayat yang
dapat di jadikan pedoman meskipun hanya secara
garis besar bagi pengembangan sains dan teknologi
dalam rangka mempertebal keimanan dan
meningkatkan kesejahteraan manusia.
7 Ide untuk penelitian Peranan teknologi dan informasi dan komunikasi
selanjutnya jika saya ingin dimasa covid-19 Dalam meningkatkan
meneliti mutu.pembelajaran online.

JURNAL 2 :
NO Kegiatan Hasil Reviu
1 Nama Jurnal JURNAL FATEKSA: Jurnal Teknologi dan Rekayasa
2 Volume, Nomor, Tahun Volume 2, No 1 Juli 2017
Terbit
3 Judul Artikel PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN SMA
YPPGI NABIRE
4 Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
terus meningkat seiring dengan meningkatnya
kebutuhan manusia, tanpa terkecuali dalam bidang
pendidikan. Kecenderuan penggunaan simbol “e”
yang diartikan sebagai elektronik, sudah mulai
banyak bermunculan dan diaplikasikan di hampir
semua bidang. sebut saja eeducation, e-government,
e-learning dan lain sebagainya, peran serta guru
dalam mengaplikasikan pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi secara lebih tepat guna
amat sangat diperlukan guna lebih memberikan
gambaran kepada para generasi muda mengenai
pemanfaatan teknologi secara lebih tepat dan lebih
bermanfaat.
Pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung
kepada bagaimana proses pembelajaran dirancang
dan dijalankan secara profesional. Setiap kegiatan
pembelajaran selalu melibatkan dua pelaku aktif,
yaitu Pengajar dan siswa. Pengajar adalah pencipta
kondisi belajar siswa yang didesain secara sengaja,
sistematis, dan berkesinambungan. Sedangkan siswa
sebagai peserta didik merupakan pihak yang
menikmati kondisi belajar yang diciptakan Oleh
pengajar tersebut. Dengan kata lain untuk pendidikan
dan pengembangan guru/pengajar sangat penting
bagi keberhasilan penerapan kurikulum berbasis TIK.
Dalam konteks pendidikan, akhir-akhir telah banyak
diperkenalkan model pembelajaran berbasis teknologi
dengan berbagai macam istilah yang digunakan,
seperti: Computer Assisted Intsruction (CAI),
Computer Based Education (CBE), ICT, Computer
Based Training (CBT), Computer Based Instruction
(CBI), Distance Learning, Distance Education,
Cybernetic Learning Environment (CLE), Desktop
Video Conferencing, Integrated Learning System
(ILS), Learner-Cemterted Classroom (LCC),
Teleconferencing, WBT (WebBased Training), dan
sebagainya. Semua istilah tersebut pada intinya
sama, yakni mengacu kepada sistem pembelajaran
yang mengandalkan pemanfaatan teknologi.
Berkaitan dengan proses pembelajaran seperti apa
yang disampaikan oleh Degeng (2004), maka Miarso
(2004) mengatakan faktor yang berpengaruh atau
mendukung terwujudnya proses pembelajar-an yang
berkualitas dalam upaya mencapai tujuan pendidikan,
salah satu diantaranya adalah penggunaan atau
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
dalam proses pendidikan dan pembelajaran. TIK
dalam pembelajaran dikenal dengan teknologi
pendidikan, UNESCO secara resmi menggunakan
istilah ICT yang kemudian diadopsi kedalam bahasa
indonesia menjadi teknologi informasi dan komunikasi
atau TIK (Surjono, 2010).
iams dan Sawyer 2003). Perubahan dalam pola
pembelajaran amat sangat dibutuhkan untuk
melakukan pembaharuan dalam sebuah sistem
pembelajaran konvensional yang dinilai sudah usang
dan tidak relevan dengan dinamika perkembangan
zaman yang berkembang semakin cepat dan intensif
yang dipicu oleh perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Teknologi informasi dan komunikasi
dalam pembelajaran berperan sebagai penghubung
dalam pelaksanaan transfer ilmu pengetahuan tanpa
sama sekali menghilangkan model awal
pembelajaran yang berlangsung secara tatap muka di
dalam kelas.
5 Metode Penelitian Penelitian ini, menggunakan pendekatan kualitatif.
6 Hasil Penelitian Dunia pendidikan saat ini mulai mengintegrasikan
teknologi pada berbagai aspek termasuk dalam
pembelajaran. Kebijakan pendidikan diarahkan untuk
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
sehingga mampu mempersiapkan sumber daya
manusia yang mampu menghadapi tantangan global.
Pemanfaatan e-mail, website maupun blog dalam
pembelajaran, berdasarkan data yang didapatkan
pada saat pelaksanaan penelitian dapat disampaikan
bahwa mayoritas guru di SMA YPPGI Nabire belum
menggunakan e-mail maupun website sebagai
sebuah sistem pembelajaran serta sarana komunikasi
kepada para siswa maupun untuk mendukung
kepentingan pelaksanaan pembelajaran seperti
penugasan maupun yang lainnya. Pemanfaatan
internet hanya sebatas pada kegiatan browsing guna
keperluan mencari tambahan materi yang akan
disampaikan atau mencari informasi-informasi lain.
Pemanfaatan internet dalam pembelajaran di SMA
YPPGI Nabire tidak sejalan dengan konsep yang
dikemukakan oleh Sudarma (2008) yang dalam salah
satu bukunya berpendapat bahwa, Teknologi
informasi dan internet sudah merasuk ke dalam
kehidupan sehari-hari, termasuk dalam bidang
pendidikan. Maksud dari pernyataan tersebut adalah
di era keterbukaan sekarang internet sudah tidak lagi
menjadi barang mewah, bahkan sekarang sudah
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam
aktivitas setiap hari baik dikalangan masyarakat,
terlebih lagi para pelajar dan mahasiswa. Para guru
diharapkan dapat memanfaatkan internet sebagai
suatu strategi sistem pembelajaran baru, tidak hanya
dijadikan sebagai sumber belajar dengan hanya
melakukan browsing untuk mencari dukungan materi
yang akan diajarkan saja.
Berkaitan dengan penggunaan jejaring sosial sebagai
sebuah sistem pembelajaran belum banyak dilirik
oleh para guru, hal ini dikarenakan masih banyaknya
guru yang belum mencoba untuk mulai
memanfaatkan jejaring sosial sebagai salah satu
alternatif strategi pembelajaran. Situs jejaring sosial
yang akrab di kalangan siswa berpotensi untuk
dimanfaatkan sebagai sarana pembelajaran, guna
menggantikan fungsi perangkat lunak learning
management system. Dibandingkan dengan
perangkat lunak learning management system,
jejaring sosial memiliki keunggulan karena bisa
digunakan tanpa harus menyewa atau mengelola
server serta yang terpenting adalah lebih akrab
dikalangan siswa.
7 Ide untuk penelitian Selain di bidang pembelajaran nampaknya penelitian
selanjutnya jika saya ingin pemanfaatan di TIK dalam bidang supervisi juga bisa
meneliti dicoba untuk di teliti menggunakan metode
eksperimen.

JURNAL 3 :
NO Kegiatan Hasil Reviu
1 Nama Jurnal Indonesian Jurnal of Education Managament &
Administration Riview
2 Volume, Nomor, Tahun Volume 4 No 1 2020
Terbit
3 Judul Artikel Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
dalam Meningkatkan Gairah Belajar Siswa
4 Pendahuluan Ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai penggerak
utama perubahan saat ini mengalami kemajuan yang
luar biasa, terutama berkaitan dengan teknologi
informasi dan komunikasi. Pengaruh perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat ini
memberikan dampak positif dan dampak negatif.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
berdampak positif dengan semakin terbuka dan
tersebarnya informasi dari dan ke seluruh dunia
menembus batas ruang dan waktu. Dampak
negatifnya adalah terjadinya perubahan nilai, norma,
aturan dan moral kehidupan yang bertentangan
dengan yang sudah berlaku. Kehidupan masyarakat
terus menerus mengalami perubahan sebagai akibat
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk
pendidikan. Pendidikan perlu mengantisipasi
perubahan tersebut untuk menyiapkan sumber daya
manusia yang mampu berkompetisi dalam
masyarakat global.
Didalam kegiatan pembelajaran, gairah/motivasi
merupakan faktor yang sangat penting. Gairah /
motivasi memberi dorongan yang menggerakkan
seseorang untuk melakukan suatu kegiatan. Gairah /
motivasi mengarahkan kegiatan belajar kepada
tujuan yang jelas yang diharapkan dapat tercapai.
Guru dituntut agar selalu memiliki inovasi – inovasi
baru dalam proses pembelajaran, agar mampu
menarik minat siswa serta menumbuhkan gairah
belajar siswa. Menurut Herminarto Sofyan dan
Hamzah B. Uno (2004:24), setidaknya ada 6 indikator
gairah/motivasi belajar siswa yaitu 1) Hasrat dan
keinginan berhasil, 2) Dorongan dan kebutuhan
dalam belajar, 3) Harapan dan cita-cita masa depan,
4) Penghargaan dalam belajar, 5) Kegiatan yang
menarik dalam belajar, 6) Lingkungan belajar yang
kondusif. Perilaku bergairah cenderung berlangsung
terus sampai tujuan tercapai karena ciri utama
perilaku bergairah adalah menuju pada suatu tujuan.
Terdapat berbagai jenis gairah, salah satunya adalah
gairah belajar. Gairah belajar seorang siswa
diharapkan dapat mendorong siswa untuk mencapai
suatu prestasi. Gairah belajar ini biasanya
dipengaruhi oleh berbagai hal, salah satunya adalah
teknologi yang digunakan dalam pembelajaran, baik
dalam metode belajar, tehnik mengajar dan media
pembelajaran.Teknologi memiliki peranan penting
dalam pendidikan. Penggunaan teknologi informasi
dan komunikasi sebagai media pembelajaran yang
disesuaikan dan dirancang khusus diyakini dapat
memberi kontribusi bagi pembelajaran yang efektif
dari seluruh siswa dan bisa membantu mereka
meraih potensi tertinggi mereka, terlepas dari
kemampuan bawaannya.
Saat ini, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
sudah bukan hal asing lagi. Sebagian besar orang
jika mendengar kata teknologi langsung berfikiran
pada benda-benda elektronik. Dalam memanfaatkan
teknologi di dunia pendidikan, guru dituntut harus
benar-benar menguasai teknologi dan
memanfaatkannya dalam pembelajaran. Teknologi
mengalami perkembangan pesat seiring dengan
globalisasi sehingga interaksi dan penyampaian
informasi berlangsung lebih cepat. Menurut Miarso
(2004:132) bahwa teknologi merupakan sistem yang
diciptakan oleh manusia untuk suatu tujuan tertentu,
perpanjangan dari kemampuan manusia, teknologi
dapat kita pakai untuk menambah kemampuan kita
menyajikan pesan, memproduksi barang lebih cepat
dan lebih banyak, memproses data lebih banyak dan
memberikan berbagai macam kemudahan.
Guru menjadi ujung tombak pemanfaatan TIK dalam
pendidikan, karena guru yang langsung berinteraksi
dengan siswa. Keberadaan TIK di masyarakat yang
begitu terbuka (open access) sangat memungkinkan
siswa bisa lebih mengakses informasi secara cepat,
dan jika guru tidak mengimbangi maka bisa terjadi
knowledge capacity siswa lebih tinggi dibandingkan
guru. Oleh karena itu guru di tuntut untuk memiliki
kemampuan TIK yang memadai, bahkan tidak hanya
cukup dengan ICT literacy tapi harus beranjak
menjadi ICT fluence. Guru dituntut melek teknologi
sejalan dengan tuntutan pendidikan Abad 21 (21st
Century Learning) yang secara jelas mengisyaratkan
bahwa guru harus menguasai ICT terutama ICT Skill
Literacy sehingga dengan TIK dapat menggunakan
model pembelajaran kolaborasi dan multimedia.
Selain itu, kebijakan pemerintah tentang kurikulum
2013 yang telah menghapus mata pelajaran TIK di
sekolah namun posisinya memperkuat media, juga
menuntut guru lebih aktif dalam menggunakan media
berbasis TIK.
5 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pendekatan
kualitatif
6 Hasil Penelitian Media pembelajaran berbasis TIK yang banyak
digunakan dalam proses pembelajaran di MTsN 4
Ciamis berupa komputer lengkap dengan jaringan
internet, bahan presentasi/penyajian bahan ajar
dalam bentuk power point, tape recorder dan
peralatan audio visual (VCD/DVD). Selain sebagai
media pembelajaran, di MTsN 4 Ciamis Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) dimanfaatkan
sebagai sumber belajar yang dapat diakses
kapanpun dan di manapun juga sebagai alat evaluasi
hasil belajar walaupun baru terbatas pada
pelaksanaan Ujian Akhir Madrasah Berstandar
Nasional Berbasis Komputer (UAMBNBK) dan Ujian
Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Hal ini
menumbuhkan sikap kemandirian siswa dalam
belajar. Belajar mandiri membutuhkan kemauan,
keseriusan, motivasi, keuletan, disiplin, tanggung
jawab dan keingintahuan untuk maju dan
berkembang dalam pengetahuan (Marimis Yamin,
2011:107).
Dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran di
MTsN 4 Ciamis walaupun baru terbatas sebagai
media, sumber dan evaluasi pembelajaran, dengan
media, sumber dan evaluasi pembelajaran berbasis
TIK siswa jadi tidak merasa bosan belajar dan
merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar. Hal
ini sesuai dengan pendapat Azhar (2002:124), yang
mengatakan bahwa media dapat mengatasi
keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa, media
dapat memungkinkan terjadinya interaksi langsung
antara siswa dengan lingkungan, media dapat
menghasilkan keseragaman pengamatan, media juga
dapat menanamkan konsep dasar yang benar dan
tepat. Media dapat membangkitkan keinginan dan
minat baru serta media dapat mengontrol kecepatan
belajar dan memberikan pengalaman yang
menyeluruh kepada siswa dari hal-hal yang konkret
sampai yang abstrak. Artinya bahwa pembelajaran
yang dirancang dengan mengikutsertakan media
berbasis TIK dapat mengubah sikap siswa sehingga
lebih bergairah dalam belajar.
Sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013 tentang
pengintegrasian Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) ke dalam setiap mata pelajaran, guru-guru
MTsN 4 Ciamis sebagian besar sudah terbiasa
menggunakan media dan sumber serta evaluasi
pembelajaran berbasis komputer meskipun untuk
evaluasi baru terbatas pada program Ujian Akhir
Madrasah Berstandar Nasional Berbasis Komputer
(UAMBNBK) dan Ujian Nasional Berbasis Komputer
(UNBK). Media dan sumber pembelajaran berbasis
TIK yang banyak digunakan dalam proses
pembelajaran di MTsN 4 Ciamis berupa komputer
lengkap dengan jaringan internet, bahan
presentasi/penyajian bahan ajar dalam bentuk power
point, tape recorder dan peralatan audio visual
(VCD/DVD). Dengan memanfaatkan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam proses
pembelajaran di MTsN 4 Ciamis walaupun baru
terbatas sebagai media, sumber dan evaluasi
pembelajaran, siswa jadi tidak merasa bosan belajar
dan merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar.
Hal ini sesuai dengan pendapat Azhar (2002:124),
yang mengatakan bahwa media dapat mengatasi
keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa, media
dapat memungkinkan terjadinya interaksi langsung
antara siswa dengan lingkungan, media dapat
menghasilkan keseragaman pengamatan, media juga
dapat menanamkan konsep dasar yang benar dan
tepat.
Hambatan-hambatan pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam meningkatkan
gairah belajar siswa di MTsN 4 Ciamis adalah: sarana
prasarana yang belum lengkap, kemampuan dan
motivasi untuk memanfaatkan TIK siswa dan guru
yang masih rendah dan terbatasnya waktu. Solusi
untuk mengatasi hambatan-hambatan pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam
meningkatkan gairah belajar siswa di MTsN 4 Ciamis:
melengkapi sarana prasarana yang menunjang
pemanfaatan TIK baik dengan mengajukan
permohonan bantuan pada pemerintah, donatur
lainnya maupun swadaya orang tua/wali siswa
dibawah koordinasi komite madrasah, melanjutkan
program pelatihan TIK untuk siswa di luar jam
pelajaran, mengadakan pelatihan TIK bagi guru dan
memotivasinya untuk menerapkan hasil pelatihan
dalam pembelajaran. Jika guru terampil menguasai
TIK akan mampu membuat persiapan mengajar yang
menerapkan keterampilan TIK tersebut, seperti
membuat media pembelajaran berbasis TIK yang
bervariasi yang dapat menarik perhatian siswa
sehingga gairah belajar siswa dapat meningkat.
7 Ide untuk penelitian Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
selanjutnya jika saya ingin dalam Meningkatkan Gairah Belajar Siswa sangat
meneliti bagus untuk dijadikan penelitian berikutnya. Karena
penggunaan TIK pada masa sekarang bukan hal
asing lagi, sekarang guru dituntut bisa menggunakan
TIK dalam mengajar, salah satu tujuannya adalah
untuk menggairahkan belajar siswa. Selain itu juga
dalam pemanfaatan TIK dapat memudahkan tugas
guru baik pada perencanaan, pelaksanaan, evaluasi
maupun tindak lanjut. Karena tik dinilai banyak
membantu mempermudah pekerjaan, sehingga guru
dapat lebih termotivasi untuk terus meningkatkan
kualitas kinerjanya. Sehingga masalah tentang TIK ini
bagus untuk dijadikan suatu penelitian berikutnya.

JURNAL 4 :
NO Kegiatan Hasil Reviu
1 Nama Jurnal Jurnal TIK dalam Pendidikan
2 Volume, Nomor, Tahun Vol. 9 No. 1, Juni 2022
Terbit
3 Judul Artikel PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN MENYIMAK INTENSIF
4 Pendahuluan Pengembangan media pembelajaran tidak terlepas
dari perkembangan dunia teknologi komputer.
Perkembangan tersebut memberi peluang bagi
pendidik untuk mengembangkan pembelajaran di
kelas. Salah satunya adalah mengembangkan media
pembelajaran macromedia flash pada siswa kelas VII
SMP Negeri 4 Maluku Tengah. Macromedia flash
adalah sebuah program multimedia dan animasi
interaktif dengan pemrograman pada flash (action
Script) yang dikemas secara inovatif dan
pembelajaran (Nasirudin, 2017). Yudhiantoro (2006)
juga mengatakan bahwa multimedia merupakan
kombinasi teks, seni, suara, animasi, dan video yang
disampaikan kepada audiens dengan komputer atau
peralatan manipulasi elektronik dan digital yang lain.
Melalui gabungan media-media ini pengalaman
belajar menjadi interaktif yang mencerminkan suatu
pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.
Pengembangan multimedia dalam pembelajaran
berbasis komputer atau lebih dikenal dengan
Computer Assistance Instruction (CAI) dapat
membantu guru dalam mengajar dan membantu
siswa dalam belajar. Aktualisasi bentuk abstrak
menjadi konkret dapat diwujudkan dengan aplikasi
flash. Animasi flash adalah animasi yang berupa file
movie. File movie yang dihasilkan dapat berupa grafik
atau teks. Selain itu, flash juga memiliki kemampuan
untuk mengimpor file suara, video, maupun file
gambar dari aplikasi lain (Abdulloh, 2017: 441).
Berdasarkan observasi awal, para siswa kelas VII di
SMP Negeri 4 Maluku Tengah Provinsi Maluku,
memiliki kemampuan menyimak siswa yang rendah
atau masih belum memenuhi standar yang
diinginkankan yaitu 65 sedangkan kriteria yang
ditentukan adalah 75. Hal ini dikarenakan pada saat
pembelajaran menyimak berlangsung siswa lebih
tertarik untuk mengobrol dengan teman sebangkunya
dibandingkan dengan memperhatikan pembelajaran
yang sedang disampaikan oleh guru. Berdasarkan
hasil wawancara dengan guru bahasa Indonesia, Ibu
Hadianty Alkatiri, mengungkapkan bahwa siswa kelas
VII di SMP Negeri 4 Maluku Tengah yang menjadi
penyebab utama kemampuan menyimak siswa
rendah adalah 1) siswa kurang berminat pada
pembelajaran menyimak, 2) guru mengalami
kesulitan untuk membangkitkan minat siswa dalam
pembelajaran menyimak, dan c) guru kurang tepat
memilih metode pembelajaran. Maka untuk
mengatasi masalah tersebut, peneliti berkolaborasi
dengan Ibu Hadianty agar kemampuan menyimak
siswa meningkat yaitu dengan cara penggunaan
metode yang tepat. Salah satu metode yang dapat
diterapkan dalam pembelajaran keterampilan
menyimak yaitu menggunakan macromediaflash yang
telah dikembangkan oleh peneliti. Di dalam
macromediaflash siswa dituntun untuk menyimak
gambar animasi yang memiliki suara dan karakter
unik sehingga siswa merasa senang dan termotivasi
untuk menyimak petunjuk yang terdapat pada
macromedia tersebut.
5 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian
pengembangan
6 Hasil Penelitian Hasil dari wawancara dan penyebaran angket
diperoleh pengembangan media menggunakan
aplikasi Macromedia Flash sangat dibutuhkan oleh
siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini berdampak
pada kemudahan siswa dalam memahami masalah
materi cerita fantasi. Penyusunan desain dalam
pembuatan media pembelajaran berbasis
Macromedia Flash peneliti melakukan uji kevalidan
dengan beberapa ahli media dan ahli materi serta
rekan sejawat untuk mendapat masukan dan saran.
Pengembangan media berbasis Macromedia Flash ini
telah melawati tahap validasi oleh para ahli materi
dan ahli media dan perbaikan - perbaikan
berdasarkan masukan para ahli materi dan media.
Hasil dari validasi media pembelajaran mendapatkan
hasil akhir dengan kriteria baik sehingga media
pembelajaran yang dikembangkan layak diuji coba
dan digunakan dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari uji
lapangan yang diuji cobakan pada siswa kelas VII
SMP Negeri 4 Maluku Tengah, media yang telah
dikembangkan memperoleh tanggapan yang sangat
menarik pada saat uji coba. Kemenarikan media
dipengaruhi oleh aplikasi Macromedia Flash dimana
aplikasi ini membuat media menjadi menarik dengan
adanya audio dan animasi yang bisa mengatasi rasa
bosan siswa. Sedangkan keefektifan media terhadap
siswa dapat dilihat dari mudahnya siswa membawa
dan mengunakan media, serta dapat membantu
penalaran siswa sehingga siswa dapat belajar secara
mandiri. Dengan adanya media ini siswa diharapkan
dapat mengetahui salah satu kegunaan teknologi
bagi pembelajaran dan secara mandiri
mengaplikasikan media tersebut berdasarkan
petunjuk yang telah disediakan.
7 Ide untuk penelitian 1. Pengaruh penggunaan bahasa di sekolah terhadap
selanjutnya jika saya ingin sikap siswa dan siswi,
meneliti 2. Efektivitas penggunaan media sosial untuk
pengenalan budaya terhadap siswa di sekolah.

JURNAL 5 :
NO Kegiatan Hasil Reviu
1 Nama Jurnal Best Journal, Biology education, science &
technology
2 Volume, Nomor, Tahun Vol.3 No.1 Juni 2020
Terbit
3 Judul Artikel Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) Dalam Pembelajaran di Sekolah
4 Pendahuluan Perkembangan teknologi komunikasi dan teknologi
informasi (ICT), yang telah memperngaruhi seluruh
aspek kehidupan tanpa terkecuali pendidikan,
sesungguhnya dapat dimanfaatkan untuk
memberikan dukungan terhadap adanya tuntutan
reformasi dalam sistem pendidikan. Pengembangan
dan pemanfaatan media pembelajaran berbasis TI
yang bersifat off-line maupun on-line, dapat
dimanfaatkan sebagai bahan masukan bagi
pihakpihak yang berminat. Teknologi informasi dan
Komunikasi (TIK), dalam jangka waktu yang relatif
singkat, berkembang dengan sangat pesat.
Pengguna Internet di Indonesia dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan yang sangat signifikan.
Berdasarkan data perkiraan APJII (Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) sampai
dengan akhir tahun 2005 pengguna internet
indonesia mencapai 16 juta pengguna, naik hampir
50 % dibandingkan dengan data pengguna internet
tahun 2004 yang mencapai 11 juta pengguna
(www.wahanakom.com).
Dalam kebijakan nasional, TIK menjadi kunci dalam 2
hal yaitu (1) effisiensi proses, dan (2) memenangkan
kompetisi. Demikian juga dengan lembaga
pendidikan (sekolah). Tanggung jawab sekolah dalam
memasuki era globalisasi yaitu harus menyiapkan
siswa untuk menghadapi semua tantangan yang
berubah sangat cepat dalam masyarakat kita. Hal ini
menyebabkan sekolah dituntut untuk mampu
menghasilkan SDM-SDM unggul yang mampu
bersaing dalam kompetisi global ini. Peningkatan
kualitas dan kemampuan siswa dapat dilakukan
dengan mudah, yakni dengan memanfaatkan internet
sebagai lahan untuk mengakses ilmu pengetahuan
seluas-luasnya. Upaya ini dapat dilakukan dengan
memasukkan TIK sebagai pendekatan dalam proses
pembelajaran pada Lembaga Pendidikan (Sekolah).
Dinas Pendidikan Nasional sebagai induk dari
sekolah, memiliki beberapa program yang berguna
bagi peningkatan kualitas siswa dan sekolah dengan
memanfaatkan TIK, misalnya Jaringan Informasi
sekolah (www.jis.or.id), portal bahan belajar dan
jaringan komunikasi sekolah (www.edukasi.net),
media sharing ilmu pengetahuan (Open Knowledge &
Education, www.oke.or.id).
5 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pendekatan
kualitatif
6 Hasil Penelitian Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) telah membawa pengaruh terhadap bidang
pendidikan dalam proses pembelajaran. Penggunaan
TIK dalam proses pembelajaran sudah bukan hal
yang asing lagi dalam era globalisasi seperti
sekarang ini. Adanya internet memungkinkan kita
untuk belajar kapan dan di mana saja dengan lingkup
yang sangat luas. Misalnya, dengan fasilitas email,
chatting, e-book, e-library dan dan sebagainya, kita
dapat saling berbagi informasi tanpa harus bertatap
muka langsung dengan sumber informasi tersebut.
Karena semua informasi yang kita inginkan dapat kita
peroleh hanya dengan mengakses internet. Dimasa
depan, arus perkembangan TIK akan melaju semakin
cepat. Hal ini menuntut manusia untuk dapat
beradaptasi dengan perkembangan TIK tersebut jika
tidak mau ketinggalan zaman, serta untuk
menghadapi tantangan global. Dengan kondisi yang
seperti ini, maka pendidikan tidak akan terlepas dari
internet, komputer, dan fasilitas TIK lainnya sebagai
alat bantu utama dalam proses pembelajaran.Untuk
dapat memanfaatkan TIK dalam memperbaiki mutu
pembelajaran, ada tiga hal yang harus diwujudkan,
yaitu: 1. Peserta didik dan guru harus memiliki akses
teknologi digital di dalam lingkungan lembaga
pendidikan. 2. Adanya materi yang berkualitas dan
bermanfaat bagi guru dan peserta didik. 3. Guru
harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam
menggunakan media-media pembelajaran digital
untuk membantu siswa agar mencapai standar
akademik dan mengembangkan potensinya.
7 Ide untuk penelitian Saya tertarik untuk meneliti Peran Teknologi untuk
selanjutnya jika saya ingin meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar
meneliti peserta didik. Selain dalam pembelajaran saya juga
berminat untuk meneliti efektifitas penggunaan
teknologi dalam evasluasi pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai