Dibuat oleh :
Friska Akhnafa Widyananda
Qoirotul Qulub
Muhammad Anughrah Kholisandi
Diharapkan makalah ini dapat menambah wawasan para mahasiswa untuk mengetahui
dan memahami tentang Hakekat Manusia. Namun dengan ini kami menyadari bahwa makalah
ini belum mencapai kesempurnaan, maka kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan senantiasa
mendapatkan ridho Allah Swt
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini perkembangan dan kemajuan teknolgi informasi berjalan sangat cepat.
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, penyimpanan dan pengiriman data
semakin murah dan semakin baik kualitasnya.Baik individu, institusi, maupun pemerintah
ikut melakukan berbagai upaya untuk memanfaatkan perkembangan teknologi informasi
ini. Bahkan dalam dunia pendidikan di Indonesia, sudah saatnya kita memanfaatkan
teknologi informasi tersebut. Apalagi dengan adanya program school net, jardiknas dan
sebagainya ., maka seluruh komponen lembaga pendidikan dituntut menyiapkan diri
dengan menyiapkan sarana prasarana untuk memanfaatkan perkembangan teknologi
informasi tersebut. Teknologi informasi ini akan memberikan nilai tambah dalam proses
pembelajaran.Hal ini berkaitan dengan semakin tingginya kebutuhan informasi ilmu
pengetahuan dan teknologi yang tidak semuanya diperoleh dalam lingkungan sekolah.
Demikian pula pada saat melakukan pertukaran data dan informasi antar sekolah, sekolah
dengan masyarakat, sekolah dengan pemerintah daerah dan pusat, dan lain-lain, semuanya
akan lebih efektif dan efisien jika memanfaatkan teknologi informasi.
Di era global ini semakin banyak perkembangan teknologi yang sudah dimanfaatkan di
berbagai bidang salah satunya adalah di dunia pendidikan. Karena teknologi tidak luput
dari peran pendidikan yang harus ditekankan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa peran teknologi bagi pendidikan ?
2. Bagaimana perkembangan teknologi pendidikan di Indonesia ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui peran teknologi pendidikan
2. Untuk mengetahui perkembangan teknologi pendidikan di Indonesia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Jadi bisa dikatakan bahwa antara inovasi pendidikan dengan teknologi pendidikan
adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Inovasi adalah objek dan teknologi
pendidikan adalah subyeknya. Keberadaan teknologi harus dimaknai sebagai upaya untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi dan teknologi tidak dapat dipisahkan dari masalah,
karena teknologi lahir dan dikembangkan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi
oleh manusia. Berkaitan dengan hal itu, maka teknologi pendidikan juga dipandang sebagai
suatu produk dan proses. Dapat disimpulkan bahwa teknologi pendidikan tidak hanya
merupakan sebuah ilmu akan tetapi juga sebagai sumber informasi dan sumber belajar yang
sesuai dengan kebutuhan pendidikan yang dapat memfasilitasi proses pembelajaran.1
Teknologi pendidikan yaitu studi dan praktik secara beretika untuk memfasilitasi
belajar dan peningkatan kinerja melalui penciptaan, pemanfaatan dan pengelolaan sumber
teknologi secara tepat.
1
Rogantina Meri Andri, “Peran dan Fungsi Teknologi Dalam Peningkatan Kualitas Pembelajaran” Jurnal Ilmiah
Research Sains. Vol. 3 No. 1, summer 2017, hal. 127.
2
memudahkan terjadinya proses belajar, meningkatkan mutu pembelajaran, dan
meningkatkan kinerja.2
B. Perkembangan Teknologi
2
Dewi Surani, “Studi Literatur : Peran Teknolog Pendidikan Dalam Pendidikan 4.0” Prosiding Seminar Naisonal
Pendidikan FKIP. Vol. 2 No. 1, summer 2019, hal. 462-463.
3
Muhammad Yaumi, Media dan Teknologi Pembelajaran, (Jakarta: Prenamedia Group,2018), hlm 57.
4
Dewi Surani, hlm 462-463
3
kesekolah seperti layaknya sekolah formal. Namun cukup meluangkan waktunya untuk
bertatap muka dengan dosen atau guru lewat monitor komputer. Demikian juga pelajar
tidak hanya memperoleh informasi tentang pengetahuan melalui buku perpustakaan
bahkan harus pergi ke perpustakaan untuk emperoleh pengetahuan, namun cukup ada di
depan monitor, Pengetahuan yang akan dicari sudah tersedia. Bahkan seorang guru akan
dengan mudah mencari bahan ajar yang sesuai dengan bidangnya dan juga seorang siswa
dapat mendalami ilmu pengetahuan yang didapatkan dengan didukung kemampuan untuk
mencari informasi tambahan diluar yang diajarkan oleh guru. Demikian pula masyarakat (
wali murid, Dewan pendidikan dan komite sekolah ) juga dapat memberikan masukan dan
mengontrol sekolah dalam memilih dan menggunakan buku pendidikan yang berkualitas.
Dengan demikian akan terjadi perubahan pola pikir serta kreatifitas guru dan siswa
serta masyarakat dapat berkembang dengan pesat , sehingga terjadi Cakrawala berpikir
yang lebih kontektual dan lebih mudah mencerna informasi yang masuk tersebut.Bahkan
dalam lingkup pendidikan, sudah saatnya dibentuk suatu jaringan informasi yang
memanfaatkan teknologi informasi ini. Dengan demikian terdapat suatu jaringan terhubung
antar sekolah sebagai pertukaran data dan informasi secara cepat, akurat dan tentunya
murah dalam segala bidang .Penyebaran ide maupun metode pembelajaran dalam proses
pembelajaran yang lebih tepat pun akan lebih mudah sampai kepelosok daerah yang selama
ini mengalami kesulitan untuk menerima informasi terkini.Adapun kendala yang masih
dihadapi di Indonesia aalah jangkauan jaringan telekomunikasi yanmg masih terbatas.
Infrastruktur ini masih menjadi kendala besar bagi lingkungan pendidikan dalam
memanfaatkan jaringan teknologi informasi. Dalam pembangunan jaringan informasi
interkoneksi akan membutuhkan jaringan penghubung yang dikenal dengan
LAN/WAN/Internet.
Kendala lain adalah faktor biaya, baik biaya perangkat keras maupun perangkat
lunak.Pada umumnya sekolah-sekolah yang memiliki laboratorium komputer punyai nilai
plus bagi orang tua siswa untuk menyekolahkan anaknya. Secara umum hampir sebagian
besar sekolah-sekolah untuk daerah perkotaan telah memiliki laboratorium tersebut , baik
itu jaringan intranet mapun internet.Memanfaatkan internet dalam pelajaran merupakan
salah satu sumber pelajaran baikmbagi siswa maupun guru. Menurut Earlyanti , komputer
4
yang terakses keinternet merupakan kebutuhan pokok,. Mengapa ? “ Pembelajaran akan
lebih efisien dan efektif sehingga siswa tidak tertinggal dalam mendapatkan informasi.
Terkini yang tidak dapat diperoleh dari guru dikelas. Bahkan guru dipacu untuk
tidak tertinggal dari siswanya.Untuk itu saat ini sangat tepatlah jika diruang guru
disediakan seperangkat komputer yang yang telah terakses dengan jaringan teknologi
informasi atau dikenal dengan Internet. Bahkan penugasan siswa dapat dilakukan melalui
jaringan internet. Memang , untuk itu diperlukan biaya yang tidak sedikit yang harus
dikeluarkan baik pihak sekolah maupun siswa. Akan tetapi , dibandingkan dengan manfaat
yang diperoleh , pemanfaatan jaringan internet tampaknya harus sudah masuk sebagai
sumber belajar yang perlu diperhitungkan. Menurut M.Netza dan M. Iqbal, dalam karya
ilmiahnya bagi guru dan siswa, internet menawarkan beberapa kesempatan untuk diraih .
bagi guru jaringan Informasi Internet menawarkan beberapa kesempatan diraih,seperti :
1. Meningkatkan pengetahuan.
2. Berbagi sumber diantara rekan seprofesi.
3. Bekerja sama dengan guru di luar negeri.
4. Berpartisipasi dalam forum pendidikan baik regional maupun internasional
5. Mencari sumber bahan ajar.
6. Mencari metode belajar baru.
7. Sedangkan bagi siswa Jaringan Informasi Internet menawarkan kesempatan untuk
8. Meningkatkan pengetahuan.
9. Meningkatkan kepekaan akan permaslahan yang ada diseluruh dunia.
10. Meningkatkan komunikasi dengan siswa lain baik di dalam maupun di luar negeri.
11. Mengembangka kemampuan di bidang penelitian.
12. Sebagai media praktek ilmu yang didapatkan di sekolah.
5
2. meningkatkan kinerja dan kualitas pembelajaran melalui dukungan multimedia
interaktif.
3. memperluas jangkauan dan khalayak pembelajaran melalui internet dan jaringan
multimedia.
4. mendorong peran aktif si pembelajar untuk kreatif dan inovatif
5. meningkatkan efisiensi dan produktivitas pengelolaan lembaga pembelajaran.
6. memungkinkan riset yang kompleks dilaksanakan melalui modelling/simulasi
dengan jaringan global.
7. mempermudah sinergi, integrasi dan jejaring antarilmu dan lembaga.
6
Dalam dunia pendidikan terutama sekolah perlu diadakan rekondisi terhadap minat
akan informasi. Sehingga tingkat kebutuhan akan informasi bagi guru maupun siswa akan
berkembang dengan pesat. Dengan demikian minat terhadap pemanfaatan teknologi
informasi juga kan meningkat. Sehingga kan membuka cakrawala berpikir dan beranalisis
yang lebih baik berdasar data dan informasi yang diperoleh dengan mudah, cepat, valid
dan murah. Semoga kedepan secara pelan-pelan namun pasti sekolah-sekolah di Indonesia
makin banyak menyadari bahwa produk yang bernama jaringan informasi Internet ini
sangat membantu kemajuan semua pihak disekolah, baik guru, komponen pendidikan
bahkan siswa pada umumnya.
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Peran teknologi pada pembelajaran adalah memfasilitasi terbentuknya hubungan secara
kolaboratif dan membangun makna dalam konteks yang lebih mudah dipahami. Secara
detail, teknologi dapat diarahkan untuk :
1. Membangun jaringan komunikas kolaboratif antara guru, dosen, siswa dan sumber
belajar. Beberapa aplikasi online yang bisa dipakai untuk telekomunikasi adalah
skype, yahoo messenger, facebook, zoom, gopglemeet dan jaringan lain yang
dipakai.
2. Menyediakan berbagai lingkungan penyelesaian masalah yang rumit, realistik, dan
aman. Teknologi yang dapat digunakan untuk menyediakan lingkungan yang
nyaman adalah hypermedia & software yang dapat digunakan untuk menciptakan
projek.
Membangun dan membentuk makna secara aktif melalui internet untuk mencari riset
mutakhir, foto, video. Hal ini bisa membantu siswa bukan hanya menikmati penelusuran,
melainkan bisa belajar dan memahami serta tahu apa yang dipelajarinya
8
DAFTAR PUSTAKA
Rogantina Meri Andri, “Peran dan Fungsi Teknologi Dalam Peningkatan Kualitas Pembelajaran”
Jurnal Ilmiah Research Sains. Vol. 3 No. 1, summer 2017, hal. 127.
Dewi Surani, “Studi Literatur : Peran Teknolog Pendidikan Dalam Pendidikan 4.0” Prosiding
Seminar Naisonal Pendidikan FKIP. Vol. 2 No. 1, summer 2019, hal. 462-463.
Muhammad Yaumi, Media dan Teknologi Pembelajaran, (Jakarta: Prenamedia Group,2018), hlm
57.
Dewi Surani, hlm 462-463