Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“TEKNOLOGI PEMBELAJARAN”

SMA NEGERI 01 KEMBAYAN

DISUSUN OLEH:
DANI KRISNA
JULIAN KRISTIAN
KRISTIAN NATALIS
STEPANUS LEONARDO MURAOWA

GURU PEMBIMBING:

Jefri Ramdhan,S.Pd.

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................4
C. Tujuan Masalah...............................................................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................................5
A. Penerapan Teknologi Pembelajaran dalam Pendidikan..............................................................5
B. Fungsi Media dalam Pembelajaran...............................................................................................5
C. Manfaat media dalam pembelajaran.............................................................................................9
D. Teknologi pembelajaran dan media.............................................................................................10
BAB III....................................................................................................................................................11
PENUTUP...............................................................................................................................................11
A. Kesimpulan....................................................................................................................................11
B. Saran..............................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................12

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan teknologi yang mengglobal telah berpengaruh dalam
segala aspek kehidupan baik di bidang ekonomi, politik, kebudayaan seni dan
pendidikan bahkan di dunia. Dunia pendidikan harus mau mengadakan inovasi yang
positif untuk kemajuan pendidikan dan sekolah. Tidak hnaya inovasi dibidang
kurikulum, sarana prasarana, namun inovasi yang menyeluruh dengan menggunakan
teknologi informasi dalam dunia pendidikan.Teknologi pendidikan sering kali
diasumsikan dalam persepsi yang mengarah elektronika padahal konsep teknologi
mengandung pengertian yang luas.
Berdasarkan definisi 1994, Teknologi pemeblajaran adalah teori dan praktek
dalam desain. pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian proses dan
sumber untuk belajar. Komponen definisinya adalah teori dan praktek , desain,
pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian proses dan sumber untuk
keperluan belajar.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana penerapan teknologi pembelajaran dalam pendidikan ?

2. Apa fungsi dan manfaat teknologi pembelajaran ?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui penerapan teknologi pembelajaran dalam pendidikan

2. Untuk mengetahui fungsi dan manfaat teknologi pembelajaran.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Penerapan Teknologi Pembelajaran dalam Pendidikan


Penerapan teknologi pembelajaran baru tersebut akan membawa perubahan besar yang
berpengaruh terhadap administrasi dan fasilitas sekolah, metode pembelajaran, serta peranan
guru dan siswa.
Agar teknologi pembelajaran yang baru tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal
diperlukan suatu profesi baru yang berperan dalam pengelolaan dan penyusunan desain,
implementasi dan evaluasi program pendidikan secara penuh.
Teknologi merupakan bagian integral dalam setiap budaya. Makin maju suatu budaya,
makin banyak dan makin canggih teknologi yang digunakan. Meskipun demikian masih
banyak di antara kita yang tidak menyadari akan hal itu. Teknologi diterapkan di semua
bidang kehidupan,di antaranya bidang pendidikan. Teknologi pendidikan ini karenanya
beroperasi dalam seluruh bidang pendidikan secara integratif, yaitu secara rasional
berkembang dan terjalin dalam berbagai bidang pendidikan.1

B. Fungsi Media dalam Pembelajaran

1. Memeberikan pengetahuan tentang tujuan belajar.


Pada permulaan pembelajaran, siswa perlu di beritahu tentang pengetahuan yang
akan di perolehnya atau keterampilan yang akan dipelajarinya. Kepada siswa harus
dipertunjukan apa yang akan di harapkan darinya, apa yang harus dapat dilakukan untuk
menunjukkan bahawa ia telah menguasai bahan pelajaran dan tingkat kemahiran yang di
harapkan. untuk pemebelajaran dalam kawasan perilaku kognitif atau psikomotor media
visual khususnya yang menampilkan gerak dapat mempertunjukkan kinerja yang harus di
pelajari siswa. Dengan demikian dapat menjadi model perilaku yang diharapkan dapat di
pertunjukkannya pada akhir pembelajaran.

2. Memotivasi siswa
1

4
Salah satu peran yang umum dari media komunikasi adalah memotivasi siswa.
Usaha untuk memotivasi siswa sering kali di lakukan dengan menggambarkan sejelas
mungkin keadaan di masa depan, di mana siswa perlu menggunakanhan pengetahuan
yang telah di peroleh. Jika siswa menjadi yakin tentang relevansi pembelajaran dengan
kebutuhannya di masa depan, ia akan termotivasi mengikuti pembelajaran. Media yang
sesuai untuk menggambarkan keadaan masa depan adalah media yang dapat
menunjukkan (show) sesuatu atau menceritakan(tell) hal tersebut.bila teknik bermain
peran di gunakan seperti lawak atau drama pengalaman yang di raskan siswa akan lebih
kuat. Film juga seringkali di produksi dan di gunakan untuk tujuan motivasi dengan cara
yang lebih alami.

3. Menyajikan informasi
Dalam sistem pembelajaran yang terdiri dari beberapa kelompok dengan kurikullum
yang sama, media seperti film dan televisi dapat di gunakan untuk menyajikan informasi.
Guru kelas bebas dari tugas mempersiapkan dan menyajikan pelajaran, ia dapat
menggunakan energinya kepada fungsi-fungsi yang lain seperti merencanakan kegiatan
siswa, mendiagnosa masalah siswa, memberikan konseling secara individual. Ada tiga
jenis variasi penyajian informasi:

1) Penyajian dasar, membawa siswa kepada pengenalan pertama terhadap materi


pembelajaran, kemudian di lanjutkan dengan diskusi, kegiatan siswa atau “review”
oleh guru kelas.

2) Penyajian pelengkap, setelah penyajian dasar di lakukan oleh guru kelas, media di
gunnakan untuk membawa sumber- sumber tambahan ke dalam kelas, melakukan apa
yang tidak dapat di lakukan dengan cara apapun.

3) Penyajian pengayaan, merupakan informasi yang bukan merupakan bagian dari


tujuan pembelajaraan, di gunakan karena memiliki nilai motivasi dan dapat mencapai
perubahan sikap dari dalam siswa

4. Merangsang diskusi
Kegunaan media untuk merangsang diskusi sering kali disebut sebagai papan loncat,
diambil dari bentuk penyajian yang relative singkat kepada sekelompok siswa dan di
lanjutkan dengan diskusi. Format media biasanya menyajikan masalah atau pertanyaan,
5
sering kali melalui drama atau contoh pengalaman manusia yang spesifik. Penyajian
media di harapkan dapat merangsang pemikiran, membuka masalah, menyajikan latar
belakang informasi dan memberikan fokus diskusi. Film atau video sering kali digunakan
untuk tujuan ini.

5. Mengarahkan kegiatan siswa


Pengarahan kegiatan merupakan penerapan dari metode pembelajaran yang disebut
metode kinerja atau metode penerapan . Penekanan dari metode ini adalah pada kegiatan
melakukan . Media dapat di gunakan secara singkat atau sebentar –sebenta untuk
mengajak siswa mulai dan berhenti. Dengan kata lain program media digunakan untuk
mengarahkan siswa melakukan kegiatan langkah. Penyajian bervariasi , mulai dari
pembelajaran sederhana untuk kegiatan siswa, seperti tugas pekerjaan rumah sampai
pengarahan langkah demi langkah untuk percobaan laboratorium yang kompleks.
Permainan merupakan metode pembelajaran yang sangat disukai khususnya bagi siswa
sekolah menegah, memiliki nilai motivasional yang tinggi, melibatkan siswa lebih baik
dari pada metode pembelajaran yang lain.

6. Melaksanakan latihan dan ulangan


Dalam belajar keterampilan, apakah itu bersifat kognitif ataun psikomotorik.
Pengulangan respons – respons dianggap sangat penting untuk kemajuan kecepatan dan
tingkat kemahiran. Istilah “drill” di gunakan untuk jenis respons yang lebih sederhana
seperti menerjemahkan kata- kata asing atau mengucapkan kata – kata asing “Practice”
biasanya berhubungan dengan kegiatan yang lebih kompleks yang membutuhkan
koordinasi dari beberapa keterampilan dan biasanya merupakan penerapan pengetahuan,
misalnya latihan olahraga tim atau individual, memecahkan berbagai bentuk masalah.
Penyajian latihan adalah proses mekanisme murni dan dapat di lakukan dengan sabar dan
tak kenal lelah oleh media komunikasi, khususnya oleh media yang dikelola oleh
komputer. Laboratorium bahasa juga salah satu contoh media yang di gunakan untuk
pengulangan dan latihan. Menguatkan belajar Penguatan sering kali disamakan dengan
motivasi, atau digolongkan dalam motifasi. Penguatan adalah kepuasan yang dihasilkan
dari belajar, dimana cenderung meningkatkan kemungkinan siswa merespons dengan
tingkah laku yang diharapkan , setelah diberikan stimulus. Penguatan paling efektif

6
diberikan beberapa saat setelah respons diberikan. Karena itu harus terintegrasi dengan
fungsi media yang membangkitkan respon siswa, seperti fungsi 3,4,5,6,8, jenis penguatan
yang umum di gunakan adalah pengetahuan tentang hasil . suatu program media bertanya
kepada siswa, kemudian siwa menyusun jawabannya atau memilih dari beberapa
kemungkinan jawaban. Setelah siswa menentukan jawabannya, ia sangat termotivasi
untuk segera mengetahui jawabannya, ia sangat termotivasi untuk segera mengetahui
jawaban yang benar . Jika jawaban siswa benar dan ia tahu, ia di kuatkan, bahkan jika
jawabannya salah, evaluasi dari jawabannya, menujukan seberapa dekat jawabannya
mendekati kebenaran, juga dapat menguatkan. Media apa pun yang dapat di gunakan
untuk menyajikan informasi juga mampu menyajikan pertanyaan dan merangsang siswa
untuk menjawab. media apa pun yang mampu melakukan fungsi ini, ia juga mampu
memberikan jawaban benar terhadap responsnya, sehingga memberikan latihan terhadap
perilaku yang kompleks yang mampu membutuhkan lingkungan khusus. Contoh yang
sering di temukan adalah simulator mobil yang di gunakan latihan dan simulator pesawat
yang di gunakan untuk, terhadap pertanyaan kognitif setelah siswa di beri kesempatan
menjawab, sehingga memungkinkan membandingkan dan memperoleh pengetahuan
tentang hasil seseorang mungkin.

7. Memberikan pengalaman simulasi


Simulator adalah alat untuk menciptakan lingkungan buatan secara realistis dapat
merangsang siswa dan bereaksi pelatihan pilot. Instruktuf biasanya menjadi bagian dari
system, memberikan penilaian segera dan menyelipkan kerusakan pada system untuk
memberikan siswa latihan mengatasi masalah. Media komunikasi sering kali memegang
peranan penting dalam simulasi, sejak siswa harus mengkomunikasikan informasi kepada
mesin dan sebaliknya mesin menginformasikan pengguna tentang pencapaiannya.
Simulator tidak terbatas pada system yang kongkret dan “self contained” tetapi dapat di
aplikasikan pada system yang lebih abstrak seperti ekonomi nasional dari Negara kuno,
anggaran belanja system sekolah atau fungsi bantuan kedutaan dalam negara Afrika.
Program computer dapat memungkinkan simulasi system yang kompleks, menerima
masukan dari siswa, menghitung hasil dan menginformasikan kepada siswa melalui
media komunikasi tentang perubahan yang di lakukan dalam system. Jenis lain dari
simulasi adalah permainan, mensimulasikan system yang kompetitif dengan dua atau
7
lebih siswa atau kelompok belajar berinteraksi satu sama lain. Karena asangat mirip
dengan simulator yang dapat merefleksikan kenyataan, permainan dapat mengembangkan
respon yang siap ditransfer ke dunia yang sebenarnya. Bermain peran juga merupakan
bagian dari teknik simulasi yang dapat di gunakan untuk merekam suatu pertemuan
antara siswa dan seseorang yang mensimulasikan kehidupan nyata seseorang siswa di
latih berinteraksi dengannya.2

3. Manfaat media dalam pembelajaran


Manakalah kita melihat manfaat media pembelajaran tidak lain adalah memperlancar
proses interaksi antara guru dan siswa, dalam hal ini membantu siswa belajar optimal. Tetapi
di samping itu ada beberapa manfaat lain yang lebih baik khusus. Kemp dan Dayton (1985),
mengidentifikasi tidak kurang dari delapan manfaat media dalam kegiatan, yaitu ;

1. Penyampaian materi dapat di seragamkan


Guru mungkin mempunyai penafsiran yang beraneka ragam tentang sesuatu hal.
Melalui media, penafsiran yang beragam ini dapat di redukasi dan di sampaikan kepada
siswa secara seragam. Setiap siswa yang melihat atau mendengar uraian tentang suatu
ilmu melalui media yang sama akan menerima informasi yang persis sama seperti yang di
terima teman – temannya.

2. Proses pembelajaran menjadi lebih menarik.


Media dapat menyampaikan informasi yang tepat didengar (audio) dan dapat di
lihat (visual), sehingga dapat mendeskripsikan suatu masalah, suatu konsep, suatu proses
atau prosedur yang bersifat abstrak dan tidak lengkap menjadi lebih jelas dan lengkap.
Media dapat membangkitkan keingin tahuan siswa, merangsang mereka untuk beraksi
terhadap penjelasan guru. Dengan demikian media dapat membantu guru menghidupkan
suasana kelasnya dan menghindari suasana mononton dan membosankan

3. Proses belajar siswa menjadi lebih interaktif.


Media harus di rancang dengan benar, media dapat membantu guru dan siswa
melakukan komunikasi dua arah secarah aktif. Tanpa media , guru mungkin akan
cenderung berbicara “satu arah” kepada siswa saja. Namun dengan media, para guru

8
dapat mengatur kelas mereka sehingga bukan hanya kelas dominasi guru atau guru yang
aktif, tetapi juga siswa yang lebih banyak berperan.

4. Jumlah waktu belajar –mengajar dapat di kurangi


Sering kali para guru menghabiskan wakutu yang cukup banyak untuk menjelaskan
suatu materi. Pada hal waktu yang dihabiskan tidak perlu sebanyak itu jika mereka
memanfaatkan media pendidikan dengan baik.

5. Kualitas belajar siswa dapat ditinggalkan


Penggunaan media tidak hanya membuat proses belajar – mengajar lebih efisien,
tetapi juga membantu siswa menyerap materi pelajaran secara lebih mendalam dan utuh.
Dengan mendengar gurunya saja, siswa sudah memahami permasalahannya dengan baik,
tetapi, bila pemahaman itu diperkaya dengan kegiatan melihat media, pemahaman media
mereka terhadap isi pelajaran pasti akan lebih baik lagi.

6. Proses belajar dapat terjadi dimana saja dan kapan saja.


Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar
di mana saja dan kapan saja mereka mau, tanpa bergantung.

4. Teknologi pembelajaran dan media


Alat-alat teknologi pendidikan dapat mengubah peranan guru. Di samping guru
timbul sumber – sumber pelajaran lainnya. Namun peranan guru tidak akan dapat di
tiadakan dan akan selalu di perlukan. Pengalaman dengan alat teknologi pendidikan
membuktikan bahwa dalam proses belajar – mengajar guru tetap memegang peranan
yang penting. Banyaknya alat instriksional di negara – Negara maju dapat juga
membingungkan guru. Sukar bagi guru untuk memilih media yang paling baik di antara
begitu banyak alat yang tersedia. Walaupun banyak penelitian tentang efektifitas berbagai
media, tidak ada penelitian yang menjelaskan apabila suatu media dapat atau tidak dapat
di gunakan dalam situasi belajar tertentu.3

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Teknologi pembelajaran adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis ilmu
pengetahuan.

2. Penerapan teknologi pembelajaran yang baru tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal
diperlukan suatu profesi baru yang berperan dalam pengelolaan dan penyusunan desain,
implementasi dan evaluasi program pendidikan secara penuh.

3. Fungsi media pembelajaran antara lain : memberikan pengetahuan tentang tujuan belajar,
menyajikan informasi, merangsang diskusi, mengarahkan kegiatan siswa, melaksanakan
latihan dan ulangan, menguatkan belajar, memberikan pengalaman simulasi.

4. Manfaat media dalam pembelajaran antara lain:Penyampaian materi dapat di seragamkan,


proses pembelajaran bisa lebih menarik, proses pembelajaran lebih interaktif, jumlah
waktu belajar mengajar dapat di kurangi.

5. Pemanfaatan media komunikasi telah berkembang cukup lama di Negara – Negara maju,
yang di maksudkan dengan pemanfaatan media ini ialah media elektronika dan fotografi .
Jadi radio, film, televisi, bahkan komputer untuk pembelajaran terprogram.

6. Alat teknologi pendidikan dapat mengubah peranan guru namunperanan guru tidak akan
dapat di tiadakan dan akan selalu di perlukan .

B. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat, saran dan kritik yang membangun senantiasa
diharapkan demi kesempurnaan makalah ini

10
DAFTAR PUSTAKA

Yamin, Martinis. 2008. Desain Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press


Prawirdilga, Dewi Salma. 2008. Mozaik Teknologi Pembelajaran, Jakarta: Prenada Media
Group
Wijaya,Cece. 2005. Upaya pembeharuan Dalam Pendidikan dan Pengajaran. Bandung:
Remaja Rosdakarya.

11

Anda mungkin juga menyukai